Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis data penelitian kuantitatif dengan metode

pra experimental dan desain one group pretes-posttest yaitu kelompok subjek

yang di observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi

setelah intervensi (Notoatmodjo,2018).

Pada penelitian ini, sebelum dilakukan pemberian daun sirsak (Pre-test), skala

nyeri penderita diukur. Kemudian dilakukan pemberian daun sirsak oleh peneliti

pada malam hari. Setelah itu diukur kembali (Post-test) skala nyeri pada

penderita gout arthritis tersebut pada pagi hari.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Delitua. Alasannya peneliti

mengambil lokasi penelitian ini adalah : karena di Puskesmas Delitua sebagian

besar lansia menderita penyakit gout arthritis. Waktu penelitian ini dilakukan pada

bulan maret – april tahun 2021.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang digunakan dalam penelitian.

Populasi harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian

(Nursalam,2017). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita gout

arthritis di Puskesmas Delitua. Populasi tersebut berjumlah 25 orang.

3.3.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan

populasi (Notoadmojo,2018). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15

orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode Non

Probability sampling yang akan digunakan adalah Purposive sampling yaitu

teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang

dikehendaki oleh peneliti dan berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian (Nursalam,2013).

Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari sesuatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,2013). Kriteria dalam

penelitian ini adalah :

1) Klien yang menderita gout arthritis

2) Bersedia menjadi responden

3) Dapat berkomunikasi dengan baik

Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,2013).

Kriteria dalam penelitian ini adalah :

1) Klien komplikasi penyakit lain

2) Subjek menolak berpatisipasi

3.4. Variabel dan Definisi Operasional

3.4.1. Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai berbeda

terhadap sesuatu seperti, benda atau manusia (Nursalam,2017). Variabel adalah

sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan dari satuan penelitian. Variabel terdapat 2 jenis yaitu:

1. Variabel independen (bebas)

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi sehingga timbul variabel independen

(Nursalam,2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian

rebusan daun sirsak.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas (Nursalam,2017). Variabel ini bergantung pada variabel

bebas terhadap perubahan yang terjadi. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah penurunan nyeri pada penderita gout arthritis.

3.4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

(diukur) dari suatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam,2017). Definisi

operasional pada penelitian ini dapatdilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4.2. Definisi operasional Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirsak

Terhadap Nyeri Pada Lansia Penderita Gout Arthritis di Puskesmas Delitua.

N Variabel Definisi Indikat Alat Skala Hasil


o Operasional or Ukur Ukur Ukur
1. Variabel Rebusan Daun Rebusa Wawan Nominal 0.
Independ sirsak (Anonna n daun cara Sebelum
en Muricata) sirsak dan diberikan
Pemberia Adalah salah satu diberik tindaka daun
n jenis terapi an satu n sirsak
Rebusan nonfamakologi kali 1. Sesudah
Daun yang bertujuan sehari diberikan
Sirsak untuk menurunkan selama air daun
tingkat nyeri pada 7 hari sirsak
penderita gout dengan
arthritis karena jumlah
senyawa yang daun
terkandung dalam sirsak
daun sirsak 10
berfungsi sebagai lembar
analgetik yang , air
mampu 200 ml.
mengurangi nyeri
gout arthritis.
2. Variabel Gout (Asam Urat) Penderi Lembar Rasio 0 Tidak
Depende merupakan ta Gout Observ Nyeri
n penyakit yang Arthriti asi 1–3
Penuruna ditandai dengan s Nyeri
n Rasa nyeri terjadi Ringan
Nyeri berulang-ulang g 4–6
Pada disebabkan adanya Nyeri
Gout endapan kristal Sedang
Arthritis monosodium urat 7–9
(Asam yang tertumpuk Nyeri
Urat) didalam sendi berat
sebagai akibat dari 10 Nyeri
tingginya kadar Sangat
asam urat di dalam Berat
darah .
3.5. Aspek Pengukuran Variabel

3.5.1. Pengukuran Variabel Independen

Rebusan Daun sirsak (Anonna Muricata) Adalah salah satu jenis terapi

nonfamakologi yang bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita

gout arthritis karena senyawa yang terkandung dalam daun sirsak berfungsi

sebagai analgetik yang mampu mengurangi nyeri gout arthritis.

Skala ukur : Nominal

Alat ukur : Wawancara dan Tindakan

3.5.2. Pengukuran Variabel Dependen

Rasa nyeri pada Gout Arthritis (Asam Urat) terjadi berulang-ulang yang

disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat yang tertumpuk didalam

sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah.

Sesuai dengan jawaban observasi yang diberikan :

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan

4-6 : Nyeri sedang

7-9 : Nyeri berat

10 : Nyeri sangat berat

Skala ukur : Rasio

Alat ukur : Lembar observasi

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah diolah

(Notoadmojo,2012). Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan


NRS (National Institutes of Health Warren Gran Magnuson Clinical

Center,2003). Lembar observasi digunakan untuk mencatat data demografi

responden. NRS digunakan untuk mengukur tingkat nyeri berupa lapor dari

responden dengan menyebutkan rentang skala nyeri 0-10.

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Nursalam (2013) Validitas adalah pengukuran dan pengamatan

yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Reliabilitas

merupakan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan

hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.

Apabila instrumen pengumpul data sudah ada yang standar, maka bisa

digunakan oleh peneliti. Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas

dan reliabilitas karena peneliti menggunakan alat ukur NRS yang telah dilakukan

uji validitas dan reliabilitas sebelumnya.

3.8. Metode Pengumpulan Data

3.8.1. Data Primer

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang

datanya diambil langsung dari responden. Proses pengambilan data dengan cara

mengisi lembar observasi yang diberikan kepada responden. Stelah lembar

observasi diisi lalu dikumpulkan kembali.

3.8.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau diambil dari pimpinan

Puskesmas Delitua.

3.9. Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian akan dilakukan di Puskesmas Delitua . Prosedur yang

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan Peneliti

a. Diawali dengan memberikan surat izin pengambilan data awal dari Institut

Kesehatan DELI HUSADA Delitua kepada pimpinan Puskesmas Delitua.

b. Peneliti melakukan pengambilan data awal untuk mengetahui populasi dan

sampel penelitian serta menemui responden.

c. Peneliti menjelaskan tentang penelitian, tujuan dan langkah-langkah

penelitian dan manfaat serta prosedur penelitian kepada calon responden.

Responden diminta menandatangani surat persetujuan menjadi responden

(informend concent) setelah mengerti dan setuju terlibat dalam penelitian

ini.

2. Penelitian

Setelah mendapatkan surat pengantar dari Institut Kesehatan DELI HUSADA

Delitua, peneliti memberikan surat tersebut kepada pimpinan Puskesmas Delitua.

Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan tata cara penelitian sebagai berikut :

a. Melakukan pengambilan sampel / responden yaitu dengan berjumlah 25

orang dengan cara Total Sampling

b. Menjelaskan tentang penelitian, tujuan, manfaat dan langkah-langkah

penelitian serta penandatanganan Informend concent.

c. Sebelum melakukan pre-test dan post-test, peneliti mengukur skala nyeri

gout arthritis pada responden.

d. Melakukan pengukuran skala nyeri gout arthritis sebelum dilakukan

pemberian rebusan daun sirsak (pre-test).


e. Memberikan air rebusan daun sirsak setiap pagi dan malam.

f. Melakukan pengukuran skala nyeri gout arthritis disore hari setelah

dilakukan pemberian rebusan daun sirsak (post-test) pada pagi harinya.

3.10. Kode Etik Penelitian

Untuk dapat melakuakan penelitian, faktor yang cukup penting dan tidak

boleh ditinggalkan adalah adanya ijin penelitian dari pimpinan lembaga atau

institut yang dipilih menjadi tempat penelitian. Untuk memperoleh ijin tersebut

langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah mendapatkan rekomendasi dari Ketua

Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.

Setelah semua surat ijin selesai, barulah penelitian melakukan penelitian dengan

memperhatikan tentang etika dalam penelitian. Menurut hidayat (2017) masalah

etik yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informend Concent

Informend Concent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan

respon dengan memberikan lembar persetujuan. Informend Concent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuan Informend Concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.

Informend Concent yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dalam

lampiran. Sebelum peneliti memberikan informend concent peneliti menjelaskan

dahulu kepada populasi dan penelitian. Yang dijelaskna yaitu definisi, tujuan,

manfaat, cara penggunaannya, dan sistem kerja dalam pelaksanaan penelitian.


Setelah dijelaskan populasi mengisi informend concent bila setuju menjadi

responden dalam penelitian. Dengan informend concent tersebut responden akan

mengikuti jalannya penelitian dengan baik karena responden sudah setuju dari

awal.

2. Anonymity (Tanpa nama )

Masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

observasi pengukuran nyeri asam urat dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpilan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi dan masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset.

3.11. Analisa Data

Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap menurut

Notoatmodjo (2012) antara lain adalah :

1) Analisa Univariat

Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2012). Analisis univariat digunakan

untuk mendapatkan distribusi skala nyeri gout arthritis sebelum dan sesudah

dilakuakan pemberian rebusan daun sirsak.

2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat dilakukan

untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan yaitu apakah ada pengaruh

pemberian rebusan daun sirsak terhadap nyeri pada penderita gout arthritis. Data

yang telah diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan komputer.

Dalam analisis untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah

dengan uji dependen (paired t test). Uji ini adalah untuk mengetahui pengaruh

suatu perlakuan terhadap besaran variabel yang ingin ditentukan. Syarat uji t-test

data harus berdistribusi normal. Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak, dapat dilakukan dengan metode yaitu deskriptif dan analitik. Uji normalitas

yang digunakan adalah metode analitik, shapiro-wilk karena jumlah sampel kecil

(<30 orang). Dikatakan berdistribusi normal bila p>0,05, sedangkan data tidak

berdistribusi normal bila p<0,05. Jika data tidak berdistribusi normal maka

dilakukan uji alternatif yaitu uji wilcoxon (rank sum test).

Anda mungkin juga menyukai