Anda di halaman 1dari 5

Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015

ISBN: 978-979-796-238-6

PRA-STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


BAYU DI PANTAI SELATAN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
Wahyudi Budi Pramono1, Warindi2, Nafiul Mualimin3
1. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
2. Universitas Negeri Mataram
3. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Kontak Person:
Wahyudi Budi Pramono
Jurusan Teknik Elektro FTI Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta 55584
Telp: 0274 895287, Fax: 0274 895007, E-mail: wahyudi_budi_p@uii.ac.id

Abstrak
Energi angin merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa didapatkan secara cuma-cuma dan
bisa di temukan dimana saja dengan kapasitas yang berbeda-beda. Karena pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB) membutuhkan investasi awal yang cukup mahal dan juga pola
hembusan angin yang tidak stabil, maka dibutuhkan sebuah pra-studi kelayakan energi angin untuk
examine (menguji/membahas/mempertimbangkan) potensi energi angin yang bisa dimanfaatkan. Pada
penelitian ini merupakan pra-studi kelayakan yang menjelaskan potensi energi angin untuk
pengembangan PLTB melalui data kecepatan angin dengan melihat topografi lokasi dan energi yang
bisa dihasilkan oleh PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul. Data kecepatan angin didapat dari hasil
pengukuran kecepatan dan arah angin BMKG Yogyakarta dan aplikasi perkiraan cuaca Predict Wind
dan Wind Finder. Dengan melakukan penelitian di tiga titik lokasi Pantai Selatan Gunungkidul yang
sudah ditentukan, dilakukan estimasi biaya investasi turbin angin dan jumlah energi listrik tahunan
yang bisa dihasilkan di tiga titik lokasi tersebut. Dari ketiga titik lokasi, semuanya mempunyai energi
angin yang cukup potensial. Dengan kecepatan angin sampai 3.561 m/s. Selain itu arah angin yang
berhembus di dominasi dari arah Barat dan Timur. Dengan menggunakan turbin sebesar 1 kW maka
energi yang dihasilkan dalam setahun dapat mencapai 0.4497 MWh.

Kata kunci: Energi Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB), Pra-Studi Kelayakan,
Pantai Selatan Gunungkidul, Yogyakarta

Pendahuluan
Energi angin memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya
pedesaan, daerah/pulau terpencil ke tingkat yang lebih baik melalui pemenuhan energi listrik.
Pemenuhan kebutuhan energi listrik dengan energi angin menghadapi permasalahan yang disebabkan
oleh fluktuasi kecepatan angin dan variasi musim [1]. Kajian potensi angin untuk pembangkit listrik
tenaga bayu dan pemanfaatan lainnya di berbagai bidang harus dilakukan melalui pengukuran data
angin dan analisis potensinya [2] dengan memperhatikan faktor pola energi, profil gesekan angin, dan
pemilihan tempat pemasangan [3].
Kajian potensi energi angin dan kajian ekonomi dilakukan dengan mendapatkan data sekunder
yang didapat dari berbagai macam sumber, yang nantinya dijadikan data awal untuk memperkirakan
lokasi studi dan lingkup wilayah yang akan diobservasi dan juga studi dapat dilakukan secara
purposif. Selanjutnya melakukan pengumpulan data primer dengan melakukan survey lapangan
langsung dengan alat ukur kecepatan angin (anenometer) yang nantinya dapat memberikan
perhitungan tentang berapa rata-rata kecepatan angin di daerah yang sudah ditentukan sebelumnya. [4]
Estimasi energi output turbin angin dapat dilakukan melalui simulasi dengan bantuan software WasP
dengan daya input berupa peta vektor dan data kecepatan angin. [5]
Energi angin merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa didapatkan secara cuma-cuma
dan bisa di temukan dimana saja dengan kapasitas yang berbeda-beda. Akan tetapi, sumber energi
angin ini juga memiliki kelemahan yaitu investasi awal yang cukup mahal dan juga pola hembusan

IV-120 SENTRA
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6

angin yang tidak stabil. [6] Maka dibutuhkan sebuah pra-studi kelayakan energi angin untuk menguji,
membahas, dan mempertimbangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB).
Penelitian ini merupakan pra studi kelayakan yang menjelaskan potensi energi angin untuk
pengembangan PLTB melalui data kecepatan angin dengan melihat topografi lokasi dan energi yang
bisa dihasilkan oleh PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan mencakup beberapa tahapan, yaitu identifikasi topografi
lokasi PLTB dengan menentukan koordinat lokasi PLTB dan detail lokasinya dengan menggunakan
peta Digital Elevation Model (DEM), setelah itu pencarian data kecepatan dan arah angin
menggunakan data pengukuran BMKG dan data forecast. Setelah melakukan pembahasan potensi
energi angin untuk PLTB, energi listrik yang dihasilkan, maka akan ditentukan peringkat lokasi PLTB
yang layak untuk dibangun.

MULAI

TOPOGRAFI LOKASI PLTB POTENSI ENERGI ANGIN


 KOORDINAT LOKASI UNTUK PLTB.
PLTB  KECEPATAN ANGIN
 PETA DEM LOKASI PLTB.
 DETAIL TOPOGRAFI  KETINGGIAN RATA-
LOKASI PLTB. RATA LOKASI PLTB.

DATA KECEPATAN DAN


ARAH ANGIN ENERGI LISTRIK YANG
 DATA PENGUKURAN DIHASILKAN DISETIAP
BMKG. LOKASI PLTB SELAMA SATU
 DATA FORECAST TAHUN.
PREDICT WIND.
 DATA FORECAST WIND
FINDER

PERINGKAT LOKASI PLTB.

SELESAI

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain komputer untuk penggunaan software Global
Mapper, Google Earth, IBM SPSS statistics 20, software online PredictWind dan Wind Finder, dan
software-software pendukung lainnya, serta aplikasi Android Predict Wind dan Wind Finder untuk
memonitoring secara berkala kecepatan dan arah angin.
Bahan atau materi yang digunakan adalah data kecepatan angin rata-rata tahunan dari BMKG,
perkiraan kecepatan dan arah angin secara online, dan peta lokasi Digital Elevation Model (DEM)
untuk mengetahui gambaran model relief di Pantai Selatan Gunungkidul. Gambar 1 menunjukan
diagram alir (flow chart) metode penelitian.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Topografi Lokasi PLTB
Topografi atau peta ruas bumi merupakan keadaan muka bumi pada daerah tertentu. Kondisi
topografi ini memberikan gambaran mengenai relief atau kekasaran permukaan bumi yang antara lain
dinyatakan oleh perbedaan lekukan bumi, adanya gunung, bukit, lembah, tumbuh-tumbuhan, hutan,
ataupun rintangan-rintangan lain di atas muka bumi. Relief adalah tonjolan permukaan bumi secara
vertikal yang diukur di atas permukaan laut. Relief dari lokasi PLTB yang akan diteliti, diperoleh
dengan menggunakan peta DEM (Digital Elevation Model) yang didapat dari CGIAR Consortium for
Spatial Information (CGIAR-CASI) dan menggunakan aplikasi Google Earth untuk mendapatkan
profil ketinggian ketiga lokasi PLTB. Lokasi ketiga PLTB berada di Kecamatan Tepus, Kabupaten

SENTRA IV-121
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6

Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta. Koordinat dari tiga lokasi PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul
bisa dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Daftar tiga lokasi PLTB

Koordinat Ketinggian
Lokasi Jarak dengan
rata-rata
S E Jalan Utama
Koordinat 1 8˚ 10' 58.3527" 110˚ 41' 40.8593" 5.15 km 182.5 m
Koordinat 2 8˚ 10' 28.4148" 110˚ 40' 5.5984" 4.05 km 89.5 m
Koordinat 3 8˚ 09' 57.7075" 110˚ 38' 42.5065" 4.1 km 39.5 m

Data Kecepatan dan Arah Angin


Data dari hasil pengukuran langsung BMKG Yogyakarta dan data pengukuran perkiraan cuaca
Predict Wind dan Wind Finder akan dianalisis untuk mendapatkan data tahunan kecepatan angin di
Pantai Selatan Gunungkidul. Berdasarkan hasil monitoring menggunakan aplikasi Predict Wind
selama periode bulan Februari sampai April, diketahui bahwa arah angin yang dominan berasal dari
arah Barat pada bulan Februari dan Maret, dan berubah dominan arah dari timur pada bulan April. Hal
tersebut dipengaruhi oleh musim angin Monsun yang ada di Indonesia.
Dengan data pengukuran kecepatan angin dari BMKG yang terletak di Gamping, didapat data
rata-rata kecepatan angin selama satu tahun. Data tersebut digunakan untuk mencari regresi linier
dengan data kecepatan angin dari Predict Wind selama tiga bulan. Hasil perhitungan menggunakan
rumus sederhana regresi linear, bisa diketahui rata-rata kecepatan angin bulanan Predict Wind, dengan
rata-rata satu tahun sebesar 2,67 m/s.

Tabel 2. Regresi Linier Data BMKG dengan Predict Wind.


Bulan Predictwind BMKG Bulan Predictwind BMKG
Januari 2.44 0.5 Juli 3.41 0.8
Februari 2.67 0.5 Agustus 2.36 0.5
Maret 3.06 0.7 September 2.41 0.5
April 2.21 0.5 Oktober 4.74 1.2
Mei 2.44 0.5 November 2.05 0.4
Juni 2.44 0.5 Desember 1.72 0.3

Profil Gesekan Angin di 3 Lokasi PLTB


Berdasarkan ketinggian rata-rata dari lokasi PLTB, maka dengan menggunakan persamaan
profil gesekan, bisa ditentukan pengaruh ketinggian lokasi PLTB dengan kecepatan angin yang ada.
Persamaan 1 menunjukkan hubungan antara kecepatan angin dengan ketinggian lokasi [3].
(1)
Setelah dilakukan perhitungan dengan memasukan nilai sesuai dengan kecepatan angin
yang sudah ditentukan dan diasumsikan setinggi 10 meter. Maka didapat hasil pada Tabel 3.
Semakin tinggi lokasi maka akan diperoleh kecepatan angin yang semakin besar pula, sehingga
potensi energi angin yang akan dapat dikonversikan juga akan semakin besar.

IV-122 SENTRA
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6

Tabel 3. Data pengaruh ketinggian terhadap kecepatan angin.


Kecepatan Ketinggian
Bulan
Angin (m/s) 182,5 m 89,5 m 39,5 m
Januari 2.44 3.262 3.038 2.799
Februari 2.67 3.570 3.324 3.063
Maret 3.06 4.091 3.810 3.511
April 2.21 2.955 2.752 2.535
Mei 2.44 3.262 3.038 2.799
Juni 2.44 3.262 3.038 2.799
Juli 3.41 4.557 4.244 3.910
Agustus 2.36 3.160 2.942 2.711
September 2.41 3.228 3.006 2.770
Oktober 4.74 6.344 5.908 5.444
November 2.05 2.746 2.558 2.357
Desember 1.72 2.295 2.137 1.969
Rata-rata 2.663 3.561 3.316 3.056

Energi Yang di Hasilkan di 3 Lokasi PLTB


Daya (P) yang dihasilkan dari suatu Turbin Angin Sumbu Horisontal (TASH) 1 kW, dengan
efisiensi maksimum, dapat dicari menggunakan persamaan 2 [3].

(2)

Apabila besaran penampang sapuan turbin sebesar 2.5434 , diameter turbin sepanjang 1.8
meter, dan besaran kerapatan udara, dengan diasumsikan tekanan udara di lokasi PLTB sebesar 1010
hPa (hextopascal) dan temperatur udara sebesar 300.65° K, maka besaran kerapatan udaranya sebesar
1.17052 . Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka didapat besaran energi yang dihasilkan
suatu turbin angin setelah dimasukan nilai v (kecepatan angin (m/s)) dari data pada tabel 3, di setiap
lokasi dengan ketinggian yang berbeda-beda. Lokasi PLTB 1 akan diperoleh energi tahunan untuk satu
turbin berdaya 1 kW sebesar 0,44969 MWh disusul lokasi PLTB 2 sebesar 0,36314 MWh dan Lokasi
PLTB 3 sebesar 0,28414 MWh. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi lokasi PLTB yang
akan dibangun maka potensi energi yang diperoleh juga semakin besar. Asumsi ketiga lokasi tersebut
berada di bibir pantai sehingga angin tidak terhalang oleh apapun

Tabel 4. Data energi tahunan setiap lokasi PLTB.


Lokasi PLTB 1 Lokasi PLTB 2 Lokasi PLTB 3
Energi Energi Energi
Energi Energi Energi
tahunan 30 tahunan 30 tahunan 30
tahunan tahunan tahunan
turbin turbin turbin
(MWh) (MWh) (MWh)
(MWh) (MWh) (MWh)
0,44969 13,49063 0,36314 10,89432 0,28414 8,52428
Peringkat Lokasi PLTB
Analisis dan perhitungan dari ketiga lokasi yang dipilih disusun berdasarkan prioritas dengan
memperhatikan variabel potensi energi yang bisa dihasilkan, akses lokasi dari jalan utama, dan biaya
pembangungan maka diperoleh hasil seperti dalam tabel 5. Analisis biaya ini hanya diasumsikan untuk

SENTRA IV-123
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6

biaya pembangunan PLTB nya saja, belum termasuk biaya biaya lainnya seperti biaya mobilisasi,
biaya pembangunan saluran distribusi dan interkoneksi dan juga biaya umum lainnya.
Besaran energi yang dihasilkan selama 1 tahun dengan 30 turbin masing masing berdaya 1 kW
untuk lokasi PLTB 1 dengan ketinggian 182,5 m sebesar 13,491 MWh. Hasil pra studi kelayakan ini
memberikan gambaran awal tentang potensi energi angin dan perlu ditindaklanjuti dengan studi
kelayakan yang lebih detil dan komprehensif.

Tabel 5. Peringkat lokasi PLTB.


Besar Energi
Ketinggian Jarak dengan
Koordinat Lokasi PLTB yang di
Peringkat Rata-Rata Jalan Utama
hasilkan dalam
(meter) (km)
S E 1 tahun (MWh)
1 8˚ 10' 58.3527" 110˚ 41' 40.8593" 182,5 5,15 13,491
2 8˚ 10' 28.4148" 110˚ 40' 5.5984" 89,5 4,05 10,894
3 8˚ 09' 57.7075" 110˚ 38' 42.5065" 39,5 4,1 8,524

Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan perhitungan data kecepatan dan arah angin, dan juga data topografi
lokasi PLTB dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tiga titik lokasi PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul mempunyai energi angin yang cukup
potensial. Dengan kecepatan angin rata-rata tahunan di ketinggian 182,5 m (lokasi 1)
sebesar 3.561 m/s, di ketinggian 89,5 m (lokasi 2) sebesar 3.316 m/s dan diketinggian 39,5
m (lokasi 3) sebesar 3.056 m/s. Dengan arah angin yang dominan dari arah barat dan arah
timur maka turbin angin tipe TASH (Turbin Angin Sumbu Horisontal) cocok digunakan.
2. Potensi besaran energi listrik yang bisa dihasilkan oleh ketiga lokasi PLTB dengan masing-
masing satu turbin 1 kW, setiap tahunnya sebesar 0,4497 MWh pada ketinggian 182,5 m
(lokasi 1), 0,3632 MWh pada ketinggian 89,5 (lokasi 2) dan 0,2842 MWh pada ketinggian
39,5 m (lokasi 3).
Daftar Notasi
v : kecepatan angin (m/s)
vreff : kecepatan angin referensi (m/s)
hreff : ketinggian lokasi referensi (m)
P : daya (watt)
A : penampang sapuan turbin (m2)
: kerapatan udara (kg/m2)

Referensi
[1] McGowan, J. G., et al. A Hybrid Wind-Diesel System for the US Navy at Guantanamo Naval Base
Using an Energy Savings Performance Contract. Proceedings of the AWEA Annual Conference.
Chicago,2014
[2] Nurhalim, Studi Analisis Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Pembangkit Hibrida. Program Studi
Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Riau. 2007
[3] Daryanto, Y., Kajian Potensi Angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Balai PPTAGG –
UPT-LAGG, Yogyakarta, 2007.
[4] Subekti, Ridwan Arief., Susatyo, Anjar., & Sudibyo, Henny. Kajian Potensi dan Analisis Ekonomi
Sistem Konversi Energi Angin untuk Pemompaan di Jawab Barat. Pusat Penelitian Tenaga Listrik
dan Mekatronika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bandung.
[5] Soeripto, MS., & Ibrochim, Malik. Analisa Potensi Energi Angin dan Estimasi Energi Output
Turbin Angin di Lebak Banten. Peneliti Pusterapan, Lapan, 2009.
[6] Kadir, Abdul, ENERGI: Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi. Jakarta, UI-
Press, 2010

IV-124 SENTRA

Anda mungkin juga menyukai