Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah.
Biasanya, kurang dari 10% setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan
harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.
Jenis-jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya
berkisar antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan
kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.
Sesuai dengan namanya, jenis-jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat.
Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga
kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.
Domestic inflation
Jenis-jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini
biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah
memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang
baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Meningkatnya
jumlah uang yang beredar ini akan cenderung meningkatkan harga-harga
kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam negeri.
Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi dalam negeri
adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri, dan meningkatnya
permintaan masyarakat terhadap barang sementara kenaikan penawaran
tidak bisa mengimbanginya.
Imported inflation
Jenis-jenis inflasi ini berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena
naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra
dagang. Karena harga kebutuhan di luar negeri meningkat, otomatis harga
barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi
tinggi.
5 dari 6 halaman
Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah
permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah
penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang
sesuai dengan hukum permintaan yakni apabila permintaan tinggi
sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.