Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI

DEWANTARA
Jl. Prof. Moh Yamin 77 Jombang Telp. (0321) 865180

EVALUASI TENGAH SEMESTER


Akuntansi Manajemen
Nama : Muhamad Ridho
Nim : 1962037
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen.
Prodi/Angkatan : Akuntansi KS-2/2019.
Sifat : Take Home.
Dikumpulkan : Tanggal 8 November 2021.
Ke E-mail : yuniepedu@gmail.com.
Kasus 1

Perusahaan memproduksi 3 macam produk untuk 3 macam pelanggan. Harga jual untuk
ketiga macam jenis produk adalah kisaran Rp 8 sampai Rp 10 per unit. Sebelum membeli,
pelanggan memesan terlebih dahulu, dan perusahaan memperhitungkan total biaya untuk
melayani pesanan adalah Rp 1.000.000,- untuk tahun terakhir dan diperkirakan akan naik terus
menerus untuk tahun berikutnya. Manajemen berusaha menekan biaya agar supaya perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif. Manajemen ingin meneliti kenaikan biaya memenuhi
pesanan tersebut agar dapat diketahui penyebabnya.

Aktivitas pemenuhan pesanan adalah biaya tetap Rp 75 per 200 pesanan dan komponen
biaya variable adalah 0,10 per pesanan.Diprediksi jumlah pelanggan tahun depan 5.000
pelanggan. Kategori pelanggan adalah (1) jumlah pesanan 3.000 rata rata jumlah pesanan 100
unit (2) Jumlah pesanan 1.500, rata-rata jumlah pesanan 100 unit ,(3) Jumlah pesanan 500, rata-
rata jumlah pesanan 250 unit. Biaya pesanan dibebankan pada harga jual, jika semua pelanggan
memesan 300 unit maka akan mengurangi biaya pesanan

Diminta :

1) Apa pendapat saudara tentang biaya pesanan tradisional


2) Apa pendapat saudara jika biaya pesanan dibebankan ke masing-masing pelanggan secara
tradisional dan ABC
3) Hitung penghematan biaya pesanan dengan menggunakan ABC

Jawab:

1. Pembebanan biaya pelanggan secara tradisional adalah jika sistem akuntansi manajemen
menggunakan model GAAP atau general accepted accounting principles, di mana biaya pesanan
adalah biaya periode bukan biaya produksi. Oleh sebab itu model tradisional tidak memberikan
informasi akuntansi yang tepat bagi manajemen untuk mengambil keputusan.

Jumlah unit yang dipesan adalah (3000 × 100) + (1500 × 100) + (500 × 250) = 575.000 unit.
Rata-rata biaya pesanan adalah : (Rp. 1.000.000 / 575.000 unit) = Rp. 1,739 per unit. Biaya

tersebut cukup signifikan dari harga jual yaitu ⅛ atau 12,5% sampai ⅕ atau 20%, ini
merupakan
angka yang besar.
2. Jika pembebanan biaya berdasar pada aktivitas, maka besarnya biaya per pesanan = Rp.
575.000/5000 pesanan = Rp. 115 per pesanan. Besarnya biaya pesanan per unit masing-masing
kategori pelanggan (1) Rp. 115 / 100 = Rp. 1,15, (2) Rp. 115 / 100 = Rp. 1,15, dan (3) Rp. 115 /
250 = Rp. 0,46.

3. Jika rata-rata pesanan semua kategori pelanggan 300 unit, maka jumlah pesanan yang akan
dilayani sebesar : ((3000 × 100) + (1500 × 100) + (500 × 250)) / 300 = 1.916,6 pesanan.

Penghematan pemesanan (5.000 - 1.916,6) = 3.083,4 pesanan, berarti akan mengurangi biaya
melayani pesanan. Penghematan 3.083,4 pesanan itu dapat dilayani dalam periode : (3.083,4 /
300) = 10,278 periode atau tahap, dimana pada awalnya ; (5.000 / 300) = 16,6 periode atau
tahap. Penghematan biaya adalah sebesar : (Biaya tetap Rp. 16,6 x 10,278 = Rp. 170,6148) +
(Biaya variabel Rp. 0,5 x 5.000 = Rp. 2.500) = Rp. 2.670,48.

Kesimpulan: Dengan adanya penghematan biaya untuk melayani pesanan, maka perusahaan
akan menurunkan harga, dan konsumen akan diuntungkan dengan penurunan harga tersebut.
Dengan demikian perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif.
Kasus 2
Rapat manajemen berjalan sangat ketat, karena Sebagian manajer menghendaki agar
Departemen produk A ditutup. Alasannya adalah setelah diperhitungkan rugi/laba produk A
mendapat kerugian. Sedangkan produk B harus dikembangkan karena berdasar perhitungan rugi
laba sangat menguntungkan.

Perusahaan memproduksi produk A dan produk B 200 unit. ; produk A 120 unit dan
produk B 80 unit. Produk A setelah diproduksi langsung diambil pelanggan dari pabrik.tanpa
harus melalui penyimpana di Gudang barang jadi.

Harga pokok produksi produk B per unit ; bahan baku Rp 94, Upah buruh Rp 35,
Overhead Rp 27, biaya administrasi Rp 6, biaya pemasaran Rp 4, biaya Gudang dan distribusi
diperhitungkan Rp 3. Harga jual produk B Rp 240 per unit. Unit terjual produk B 10 unit dan
rata-rata pengiriman per unit 7 kali.

Berbagai biaya yag ditanggung oleh perusahaan antara lain adalah biaya Gudang Rp
1.100 untuk 55 unit, biaya pengiriman Rp2.300 untuk 200 unit. Kebijakan manajemen
persediaan untuk produk minimal 25 unit ,Opportunity cost diperhitungkan 15% setiap tahun.

Diminta :

1) Apakah benar bahwa produk B menguntungkan ?


2) Apa pendapat saudara tentang rencana keputusan manajemen untuk menutup produk A ?

Jawab:

Tarif biaya penerimaan : Rp. 1.100 / 55 unit = Rp. 20,00

Tarif biaya pengiriman : Rp. 2.300 / 200 unit = Rp. 11,5

Biaya persediaan produk B per tahun : 15% × 25 × 156 = Rp. 585,00

Biaya gudang per unit : Rp. 585,00 / 10 = Rp. 58,5


Biaya penerimaan, pengiriman, dan gudang :

Biaya penerimaan = Rp. 20,00

Biaya pengiriman 11,5 × 7 = Rp. 80,5

Biaya gudang = Rp. 58,5

Jumlah distribusi = Rp. 159,00

Analisis laba rugi produk B:

Harga jual = Rp. 240,00

Biaya produk (94 + 35 + 27) = Rp. 156,00

Laba kotor = Rp. 84,00

Biaya administrasi dan pemasaran = Rp. 10,00

Laba operasi sebelum biaya distribusi = Rp. 74,00

Biaya distribusi = Rp. 159,00

Laba (rugi) operasi = (Rp. 159,00 - Rp. 74,00) = Rp. 85,00

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa produk B mengalami kerugian. Sehingga
keputusan manajemen untuk menutup produk A merupakan keputusan yang salah.

Anda mungkin juga menyukai