Anda di halaman 1dari 98

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI

KEL. ALAM JAYA RW006 KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas akademik dalam Mata kuliah : Keperawatan
Komunitas
Pembimbing Mata Kuliah : Hj. Lindawati, S. Kep, Ners, M.KM

Disusun oleh :
REZKI NUR OKTAYANI
NIM :P27904117039

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas Di Kel. Alam Jaya Rw006 Kec. Jatiuwung
Kota Tangerang Tahun 2020 proses laporan ini penyusun mendapat bimbingan serta
dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada Hj.
Lindawati, S. Kep, Ners, M.KM selaku dosen pembimbing.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak mendapat
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini.

Tangerang, 12 Mei 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas.................................................................................6
B. Konsep Keperawatan Komunitas...............................................................................................6
C. Peran Perawat Komunitas (Provider Of Nursing Care).........................................................10
D. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas..................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................15
PENGKAJIAN...................................................................................................................................15
A. PENDATAAN............................................................................................................................15
B. PENGOLAHAN DATA............................................................................................................45
C. ANALISA DATA.......................................................................................................................73
D. PENAPISAN MASALAH.........................................................................................................74
E. INTERVENSI............................................................................................................................75
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI........................................................................................76
F. DOKUMENTASI.......................................................................................................................78
SATUAN ACARA PENYULUHAN.................................................................................................78
LEAFLET..........................................................................................................................................89
KENALI PENYAKIT HIPERTENSI..............................................................................................90
DOKUMENTASI FOTO..................................................................................................................93
BAB IV...............................................................................................................................................95
A. Kesimpulan................................................................................................................................95
B. Saran...........................................................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................97
LOG BOOK KOMPETENSI...........................................................................................................98
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien
untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya
dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2)
diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup
individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi mengacu kepada
penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa
suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. Perawat menemukan reaksi klien
terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi
sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Evaluasi berfokus pada individu klien dan
kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam
menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan
keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan
konsep teladan dari keperawatan.
Proses keperawatan komunitas juga memperhatikan adanya perbedaan budaya di
masing-masing daerah, karena hal itu Leininger (1978) mendefinisikan transkultural di
keperawatan sebagai: “ bidang kemanusiaan dan pengetahuan pada studi formal dan praktik
dalam keperawatan yang difokuskan pada perbedaan studi budaya yang melihat adanya
perbedaan dan kesamaan dalam perawatan, kesehatan, dan pola penyakit didasari atas nilai-
nilai budaya, kepercayaan dan praktik budaya yang berbeda di dunia, dan menggunakan
pengetahuan untuk memberikan pengaruh budaya yang spesifik pada masyarakat.”

B. Rumusan Masalah
Bagaimana  asuhan keperawatan pasien pada komunitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami dan menjelaskan asuhan keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami dan menjelaskan proses asuhan keperawatan komunitas
b. Mampu memahami dan menjelaskan program evaluasi keperawatan
komunitas
c. Mampu memahami dan menjelaskan asuhan keperawatan peka budaya
(menurut teori Madeleine Leininger)

D. Manfaat

Terkait dengan tujuan maka makalah pembelajaran ini diharapkan dapat memberi
manfaat.

1. Dari segi akademis, merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam
asuhan keperawatan komunitas dalam bidang sistem Komunitas III.

2. Dari segi praktis, makalah pembelajaran ini bermanfaaat bagi :


a. Bagi mahasiswa Stikes Hang Tuah Surabaya
Hasil makalah pembelajaran ini dapat menjadi masukkan bagi mahasiswa Stikes
Hang Tuah Surabaya lainnya dalam asuhan keperawatan komunitas.

b. Untuk Penulis
Hasil penulisan makalah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penulis
berikutnya, yang akan melakukan penulisan asuhan keperawatan komunitas dalam
bidang sistem Komunitas III.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan
dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal
masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu
masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth,
2007).

B. Konsep Keperawatan Komunitas


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).
Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan
komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran
serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai
kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2005).
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi yang
berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian (Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2005).
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/ klien (Riyadi, 2007).
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama (Riyadi,
2007).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1) Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).
2) Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya
peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan
sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan
kesehatan masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan
pengorganisasian masyarakat dengan model pengembangan masyarakat (community
development) (Elisabeth, 2007).

3) Kerjasama atau kemitraan (Partnership)


Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan
masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen
yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam
mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan
strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).

4) Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif
kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru,
dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari :
a) Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b) Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.

c) Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
d) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok
beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.

C. Peran Perawat Komunitas (Provider Of Nursing Care)


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya
adalah :
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider )
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah skeperawatan
yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor )
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang
diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi
tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal
yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual.
3. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

4. Sebagai pembela (Client Advocate)


Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas.
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak
klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Mubarak,
2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu
klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (Informed Concent ) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-
hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
6. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi,
dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien
Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan
dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
penting untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
7. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan
melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)


Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan
dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak
profesional (Mubarak, 2005).
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader )
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada
sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk
berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif,
mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan
mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan
dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
11. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And
Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada
masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah
kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau
pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran
perawat komunitas.

D. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas


1. Kesehatan Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala
sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang
secara langsung maupun tidak langsung disuga ikut mempengaruhi tingkat
kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut (Efendi, 2009).
Menurut WHO (2005), lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia (Efendi, 2009).
Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimal sehingga mempengaruhi dampak positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimal pula (Efendi, 1998).
Dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan, Pemerintah menggalakkan
Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) Merupakan Program Nasional yang bersifat lintas
sektoral di bidang sanitasi. Program Nasional STBM dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan RI pada Agustus 2008.
Menurut WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai
berikut:
a. Penyediaan air minum
b. Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran
c. Pembuangan sampah padat
d. Pengendalian vector
e. Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
f. Higiene makanan, termasuk higiene susu
g. Pengendalian pencemaran udara
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
k. Perumahan dan pemukiman
l. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
m. Perencanaan daerah dan perkotaan
n. Pencegahan kecelakaan
o. Rekreasi umum dan pariwisata
p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi
(wabah), bencana alam dan perpindahan penduduk
q. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Menurut pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan


ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
1) Penyehatan air dan udara
2) Pengamanan limbah padat atau sampah
3) Pengamanan limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana

2. Perilaku Masyarakat
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon
dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif
(pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau
practice ). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok,
yakni: sakit dan penyakit, sisitem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan
(Wawan, 2010).
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua
kategori (Wawan, 2010), yaitu:
a. Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar
b. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar
BAB III

PENGKAJIAN

A. PENDATAAN

KK 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Cipocok Jaya, Serang 42121
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com

SURVEI STUDI KOMPREHENSIF KESEHATAN MASYARAKAT


Nama Kepala Keluarga : Peri Apriana Kecamatan : Jatiuwung
Nama Responden : Eem Yuningsih Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
RT/RW : 002/006 Tanggal survei : 5 Mei 2020
Dusun : Kp. Doyong Surveyor : Rezki Nur Oktayani
Desa/Kelurahan : Alam jaya
I. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
1 No.Responden/Rumah :………………………….
.
2 Umur : 20 tahun
.
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 1
.
4 Agama : 1. Islam 4. Katolik 1
.
2. Protestan 5. Budha
3. Hindu 6. Lain-
lain………………………………..
5 Ijazah/Pendidikan : 1. Tidak sekolah 5. Tamat SLTA 5
. terakhir
2. Tdk tamat SD 6. Tamat D 1 - 3
3. Tamat SD 7. Tamat D-4 / S-1
4. Tamat SLTP 8. Pasca sarjana
6 Pekerjaan : 1. Buruh 5. Swasta 5
.
2. Tani 6. PNS
3. Pedagang 7. TNI/Polri
4. Pensiunan 8. Lain-lain
………………………………..
7. Suku Bangsa : 1. Jawa 4. Bugis 7. Madura
2. Minang 5. Batak 8. lain-lain 3
3. Sunda 6. Manado ………………

II. POLA HIDUP SEHARI-HARI (untuk semua anggota keluarga kecuali bayi/balita)
1. Apakah anggota keluarga makan makanan beraneka ragam dan bergizi 3
1. Kurang ; Tidak diperhatikan
2. Cukup : Kadang-kadang pada waktu tertentu
3. Baik : Komposisi menu makanan selalu bervariasi dan bergizi
2. Berapa kali anggota keluarga mandi sehari 3
1. Kurang ; Tidak tentu
2. Cukup : 1 kali
3. Baik : 2 kali
3. Dimana biasanya anggota keluarga mandi 3
1. Kurang : Di sungai/kolam
2. Cukup : Pemandian umum
3. Baik : Kamar mandi sendiri
4. Dimana anggota keluarga buang air besar (BAB) 3
1. Kurang : Sungai/selokan/kebun
2. Cukup : Kolam ikan/jamban umum
3. Baik : Jamban keluarga
5. Kebiasaan anggota keluarga melakukan olah raga 2
1. Tidak pernah
2. Berolah raga tetapi tidak terjadwal
3. Rutin terjadwal atau ikut klub olah raga

6. Apakah anggota keluarga rutin berekreasi 2


1. Tidak pernah
2. Kadang-kadang
3. Rutin dan terjadwal
7. Kebiasaan anggota keluarga beribadah sesuai dengan agamanya 3
1. Tidak pernah
2. Kadang-kadang
3. Rutin
8. Kebiasaan potong kuku pendek dan bersih 3
1. Tidak pernah
2. Kadang-kadang
3. Rutin minimal 1 minggu 1 kali
9. Kebiasaan anggota keluarga yang merokok 3
1. Setiap hari
2. Kadang-kadang
3. Tidak ada
10. Kebiasaan anggota keluarga minum minuman keras 3
1. Setiap hari
2. Kadang-kadang
3. Tidak ada
11. Apakah salah satu anggota keluarga ada yang tahu tentang HIV/AIDS 3
1. Tidak tahu
2. Kurang tahu (jenis penyakit berbahaya)
3. Tahu (mampu menyebutkan definisi atau gejala HIV/AIDS)
12. Pola pencarian informasi kesehatan oleh anggota keluarga 1
1. Pasif, mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan bila ada
2. Aktif, mengikuti/mencari informasi dari media massa
3. Aktif, mengikuti/membaca informasi dari media massa dan forum ilmiah

III. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

A. Pengetahuan ibu tentang kehamilan


1. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan 3
1. Tidak tahu
2. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 tanda)
3. Sudah tahu (menyebut > 3 tanda)
2. Apakah ibu tahu manfaat periksa kehamilan 2
1. Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan obat)
2. Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat)
3. Sudah tahu (agar mendapatkan pelayanan 5 T)
3. Apakah ibu tahu dimana tempat periksa kehamilan 3
1. Kurang tahu (ke dukun bayi)
2. Cukup tahu (ke dukun bayi terlatih)
3. Sudah tahu (ke dokter/RS/Puskesmas/Bidan/Polindes/Nakes)
4. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya 3
1. Kurang tahu
2. Cukup tahu (minimal 4 kali)
3. Sudah tahu (lebih dari 4 kali)
5. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan 3
1. Kurang tahu (menyebut 1 tanda)
2. Cukup tahu (menyebut 2 – 3 tanda)
3. Sudah tahu (menyebut > 4 tanda)
6. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan 2
1. Kurang tahu (menyebut 1 risiko)
2. Cukup tahu ( menyebut 2 – 3 risiko)
3. Sudah tahu (menyebut > 4 risiko)
7. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil 2
1. Kurang tahu (supaya sehat)
2. Cukup tahu (agar ibu dan bayi terhindar dari penyakit)
3. Sudah tahu (pencegahan terhadap penyakit infeksi tetanus)

8. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe) 2


1. Kurang tahu (agar ibu sehat)
2. Cukup tahu (agar ibu dan bayi sehat)
3. Sudah tahu (mencegah anemia)
9. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil 3
1. Kurang tahu (lebih sedikit dari biasanya)
2. Cukup tahu (makan 1 kali lebih dari biasanya)
3. Sudah tahu (makan 2 kali lebih banyak dan bergizi)
10. Apakah ibu tahu yang perlu disiapkan untuk persalinan 3
1. Kurang tahu (menyiapkan uang untuk persalinan)
2. Cukup tahu (menyiapkan keperluan sehari-hari)
3. Sudah tahu (menyiapkan fisik, mental, keperluan sehari-hari,
tempat persalinan, dan dukungan keluarga)
11. Apakah ibu tahu manfaat senam hamil 1
1. Kurang tahu (supaya mudah melahirkan)
2. Cukup tahu (melatih fisik seperti otot pernafasan dan pinggul)
3. Sudah tahu (jawaban di atas + melancarkan peredaran darah)
12. Apakah ibu tahu tanda-tanda persalinan 3
1. Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda)
2. Cukup tahu (menyebutkan 2 – 3 tanda)
3. Sudah tahu (menyebutkan > 4 tanda)
13. Apakah ibu tahu manfaat perawatan payudara 2
1. Kurang tahu (supaya sehat)
2. Cukup tahu (supaya ASI lancar)
3. Sudah tahu (supaya ASI lancar, banyak dan bersih)
14. Apakah ibu tahu selama hamil ada makanan pantangan tertentu 3
1. Tidak tahu
2. Ada pantangan terhadap makanan tertentu
3. Tidak ada pantangan makanan (semua makanan dimakan supaya
sehat)

A. Pengetahuan ibu tentang perawatan Bayi (khusus bagi ibu yang mempunyai bayi)

1. Apakah ibu tahu manfaat melakukan perawatan bayi setelah melahirkan:


1. Tidak tahu
2. Cukup tahu (menyebutkan 1 – 2 cara)
3. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 cara)
2. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat bayi sakit:
1. Tidak tahu
2. Diberi pengobatan tradisional
3. Diberi perawatan pertama dan dibawa ke fasilitas kesehatan
3. Apakah ibu tahu penyakit yang sering diderita bayi:
1. Tidak tahu
2. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 penyakit)
3. Sudah tahu (menyebut lebih dari 3 penyakit)
4. Apakah ibu tahu manfaat pemberian ASI:
1. Supaya bayi sehat
2. Supaya bayi mendapat makanan yang cukup/bergizi
3. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih sayang cukup dari ibu
5. Apakah ibu tahu tentang ASI eksklusif
1. Kurang tahu (ASI yang diberikan segera)
2. Cukup tahu (pemberian ASI terus menerus/diberi makanan pendamping)
3. Sudah tahu (pemberian ASI saja sampai minimal 6 bulan)
6. Apakah ibu tahu tentang colostrum
1. Tidak tahu
2. Cukup tahu (ASI yang pertama kali keluar)
3. Sudah tahu (ASI pertama kali keluar dan perlu diberikan ke bayi)
7. Apakah ibu tahu mulai umur berapa bayi diberi makanan tambahan:
1. Tidak tahu
2. Kurang 1 bulan
3. Mulai umur 6 bulan
8. Apakah ibu tahu sampai umur berapa menyusui bayi:
1. Kurang tahu (umur kurang 1 tahun)
2. Cukup tahu (umur 1,5 tahun)
3. Sudah tahu (umur 2 tahun)
9. Selama menyusui, bagaimana seharusnya pola makan ibu:
1. Tidak tahu
2. Makan tidak teratur
3. Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur
10. Bagaimana ibu menyusui bayi, bila ibu bekerja:
1. Tidak tahu
2. Menyusui dahulu sebelum dan sesudah kerja
3. Menyusui sebelum dan sesudah kerja, serta menyimpan ASI di kulkas
11. Berapa gelas seharusnya ibu meneteki sehari minum:
1. Hanya ketika haus
2. Pada saat makan
3. Minimal 8 gelas setiap hari

IV. DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (observasi)


A. Status Rumah
1 Status kepemilikan rumah 2
.
1. Belum punya/menumpang mertua/orangtua
2. Menyewa/kontrak
3. Milik sendiri
2 Keadaan fasilitas rumah 2
.
1. Sederhana (ada perabotan & peralatan dapur sederhana
2. Standar (ada perabotan, peralatan dapur, audio & alat transportasi
roda 2)
3. Mewah (perabotan, mebelair, audio visual, transportasi roda 4)
B. Konstruksi Rumah
1 Kondisi konstruksi bangunan rumah 3
.
1. Tidak permanen (semua bahan dari kayu/bambu/gedek)
2. Semi permanen (setengah tembok)
3. Permanen (seluruh tembok)
2 Pencahayaan rumah 3
.
1. Kurang baik (cahaya remang-remang di semua ruangan)
2. Cukup baik (cahaya masuk tidak merata)
3. Sudah baik (cahaya masuk jelas, merata, dan bisa untuk membaca)
3 Tata letak (lay-out) ruang rumah 3
.
1. Kurang rapi (tak teratur/tak ada pemisah antar ruang)
2. Cukup rapi (teratur, ada pemisah bersifat sementara)
3. Sudah rapi (teratur, ada pemisah ruang yang permanen)
4 Alat penerangan yang digunakan 3
.
1. Kurang baik (lampu minyak/teplok)
2. Cukup baik (petromak)
3. Sudah baik (listrik dari lampu TL)
C. Keadaan Sarana Sanitasi Rumah
1 Kondisi kebersihan rumah 2
.
1. Kurang bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan kotor)
2. Cukup bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabot sebagian kotor)
3. Sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
2 Kondisi bak mandi 2
.
1. Kurang bersih (ada kotoran, berlumut dan benjentik)
2. Cukup bersih (berlumut, tak berjentik, dan tak ada kotoran)
3. Sudah bersih (tak ada kotoran, tak berjentik, & tak berlumut)
3 Kebiasaan membersihkan bak/tempat air 3
.
1. Kurang baik (kadang-kadang)
2. Cukup baik (rutin sebulan sekali)
3. Sudah baik (rutin seminggu sekali)

4 Jarak sumber air dari WC/septic tank 2


.
1. Kurang baik (dekat dengan septic tank/peresapan air kotor)
2. Cukup baik (kurang dari 10 meter dari sumber pencemar tetapi
kedap air)
3. Sudah baik (10 meter dari sumber pencemar dan kedap air)
5 Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air 3
.
1. Kurang sehat (tak terhitung jumlahnya)
2. Cukup sehat (ada jentiknya jumlah sedikit)
3. Sudah sehat (tidak ada jentik/dibersihkan/dikuras secara rutin)

8 Sumber pencemaran lingkungan 2


.
1. Ada (sumber pencemaran air, udara, tanah)
2. Ada (sumber pencemaran salah satu diantara air, udara, tanah)
3. Tidak ada sumber pencemaran
9 Penampungan air 2
.
1. Kurang baik (ada, sementara dan sulit dibersihkan)
2. Cukup baik (ada, permanen tapi sulit dibersihkan)
3. Sudah baik (ada, permanen dan mudah dibersihkan)
KK 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Cipocok Jaya, Serang 42121
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com

SURVEI STUDI KOMPREHENSIF KESEHATAN MASYARAKAT


Nama Kepala Keluarga : Suprasojo Kecamatan : Jatiuwung
Nama Responden : Susilawati Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
RT/RW : 002/006 Tanggal survei : 5 Mei
Dusun : Kp. Doyong Surveyor : Rezki Nur Oktayani
Desa/Kelurahan : Alam jaya
V. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
1 No.Responden/Rumah :………………………….
.
2 Umur : 32 tahun
.
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 1
.
4 Agama : 1. Islam 4. Katolik 1
.
2. Protestan 5. Budha
3. Hindu 6. Lain-
lain………………………………..
5 Ijazah/Pendidikan : 1. Tidak sekolah 5. Tamat SLTA 4
. terakhir
2. Tdk tamat SD 6. Tamat D 1 - 3
3. Tamat SD 7. Tamat D-4 / S-1
4. Tamat SLTP 8. Pasca sarjana
6 Pekerjaan : 1. Buruh 5. Swasta 5
.
2. Tani 6. PNS
3. Pedagang 7. TNI/Polri
4. Pensiunan 8. Lain-lain
………………………………..
7. Suku Bangsa : 1. Jawa 4. Bugis 7. Madura
2. Minang 5. Batak 8. lain-lain 1
3. Sunda 6. Manado ………………

VI. POLA HIDUP SEHARI-HARI (untuk semua anggota keluarga kecuali bayi/balita)
1. Apakah anggota keluarga makan makanan beraneka ragam dan bergizi 3
4. Kurang ; Tidak diperhatikan
5. Cukup : Kadang-kadang pada waktu tertentu
6. Baik : Komposisi menu makanan selalu bervariasi dan bergizi
2. Berapa kali anggota keluarga mandi sehari 3
4. Kurang ; Tidak tentu
5. Cukup : 1 kali
6. Baik : 2 kali
3. Dimana biasanya anggota keluarga mandi 3
4. Kurang : Di sungai/kolam
5. Cukup : Pemandian umum
6. Baik : Kamar mandi sendiri

4. Dimana anggota keluarga buang air besar (BAB) 3


4. Kurang : Sungai/selokan/kebun
5. Cukup : Kolam ikan/jamban umum
6. Baik : Jamban keluarga
5. Kebiasaan anggota keluarga melakukan olah raga 2
4. Tidak pernah
5. Berolah raga tetapi tidak terjadwal
6. Rutin terjadwal atau ikut klub olah raga

6. Apakah anggota keluarga rutin berekreasi 2


4. Tidak pernah
5. Kadang-kadang
6. Rutin dan terjadwal
7. Kebiasaan anggota keluarga beribadah sesuai dengan agamanya 3
4. Tidak pernah
5. Kadang-kadang
6. Rutin
8. Kebiasaan potong kuku pendek dan bersih 3
4. Tidak pernah
5. Kadang-kadang
6. Rutin minimal 1 minggu 1 kali
9. Kebiasaan anggota keluarga yang merokok 1
4. Setiap hari
5. Kadang-kadang
6. Tidak ada
10. Kebiasaan anggota keluarga minum minuman keras 3
4. Setiap hari
5. Kadang-kadang
6. Tidak ada
11. Apakah salah satu anggota keluarga ada yang tahu tentang HIV/AIDS 3
4. Tidak tahu
5. Kurang tahu (jenis penyakit berbahaya)
6. Tahu (mampu menyebutkan definisi atau gejala HIV/AIDS)
12. Pola pencarian informasi kesehatan oleh anggota keluarga 2
4. Pasif, mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan bila ada
5. Aktif, mengikuti/mencari informasi dari media massa
6. Aktif, mengikuti/membaca informasi dari media massa dan forum ilmiah

VII. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

B. Pengetahuan ibu tentang kehamilan


1. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan 3
4. Tidak tahu
5. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 tanda)
6. Sudah tahu (menyebut > 3 tanda)
2. Apakah ibu tahu manfaat periksa kehamilan 2
4. Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan obat)
5. Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat)
6. Sudah tahu (agar mendapatkan pelayanan 5 T)
3. Apakah ibu tahu dimana tempat periksa kehamilan 3
4. Kurang tahu (ke dukun bayi)
5. Cukup tahu (ke dukun bayi terlatih)
6. Sudah tahu (ke dokter/RS/Puskesmas/Bidan/Polindes/Nakes)
4. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya 3
4. Kurang tahu
5. Cukup tahu (minimal 4 kali)
6. Sudah tahu (lebih dari 4 kali)
5. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan 3
4. Kurang tahu (menyebut 1 tanda)
5. Cukup tahu (menyebut 2 – 3 tanda)
6. Sudah tahu (menyebut > 4 tanda)
6. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan 2
4. Kurang tahu (menyebut 1 risiko)
5. Cukup tahu ( menyebut 2 – 3 risiko)
6. Sudah tahu (menyebut > 4 risiko)
7. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil 2
4. Kurang tahu (supaya sehat)
5. Cukup tahu (agar ibu dan bayi terhindar dari penyakit)
6. Sudah tahu (pencegahan terhadap penyakit infeksi tetanus)

8. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe) 2


4. Kurang tahu (agar ibu sehat)
5. Cukup tahu (agar ibu dan bayi sehat)
6. Sudah tahu (mencegah anemia)
9. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil 3
4. Kurang tahu (lebih sedikit dari biasanya)
5. Cukup tahu (makan 1 kali lebih dari biasanya)
6. Sudah tahu (makan 2 kali lebih banyak dan bergizi)
10. Apakah ibu tahu yang perlu disiapkan untuk persalinan 3
4. Kurang tahu (menyiapkan uang untuk persalinan)
5. Cukup tahu (menyiapkan keperluan sehari-hari)
6. Sudah tahu (menyiapkan fisik, mental, keperluan sehari-hari,
tempat persalinan, dan dukungan keluarga)
11. Apakah ibu tahu manfaat senam hamil 1
4. Kurang tahu (supaya mudah melahirkan)
5. Cukup tahu (melatih fisik seperti otot pernafasan dan pinggul)
6. Sudah tahu (jawaban di atas + melancarkan peredaran darah)
12. Apakah ibu tahu tanda-tanda persalinan 3
4. Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda)
5. Cukup tahu (menyebutkan 2 – 3 tanda)
6. Sudah tahu (menyebutkan > 4 tanda)
13. Apakah ibu tahu manfaat perawatan payudara 3
4. Kurang tahu (supaya sehat)
5. Cukup tahu (supaya ASI lancar)
6. Sudah tahu (supaya ASI lancar, banyak dan bersih)
14. Apakah ibu tahu selama hamil ada makanan pantangan tertentu 3
4. Tidak tahu
5. Ada pantangan terhadap makanan tertentu
6. Tidak ada pantangan makanan (semua makanan dimakan supaya
sehat)

C. Pengetahuan ibu tentang perawatan Bayi (khusus bagi ibu yang mempunyai bayi)

1. Apakah ibu tahu manfaat melakukan perawatan bayi setelah melahirkan:


4. Tidak tahu
5. Cukup tahu (menyebutkan 1 – 2 cara)
6. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 cara)
2. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat bayi sakit:
4. Tidak tahu
5. Diberi pengobatan tradisional
6. Diberi perawatan pertama dan dibawa ke fasilitas kesehatan
3. Apakah ibu tahu penyakit yang sering diderita bayi:
4. Tidak tahu
5. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 penyakit)
6. Sudah tahu (menyebut lebih dari 3 penyakit)
4. Apakah ibu tahu manfaat pemberian ASI:
4. Supaya bayi sehat
5. Supaya bayi mendapat makanan yang cukup/bergizi
6. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih sayang cukup dari ibu
5. Apakah ibu tahu tentang ASI eksklusif
4. Kurang tahu (ASI yang diberikan segera)
5. Cukup tahu (pemberian ASI terus menerus/diberi makanan pendamping)
6. Sudah tahu (pemberian ASI saja sampai minimal 6 bulan)
6. Apakah ibu tahu tentang colostrum
4. Tidak tahu
5. Cukup tahu (ASI yang pertama kali keluar)
6. Sudah tahu (ASI pertama kali keluar dan perlu diberikan ke bayi)
7. Apakah ibu tahu mulai umur berapa bayi diberi makanan tambahan:
4. Tidak tahu
5. Kurang 1 bulan
6. Mulai umur 6 bulan
8. Apakah ibu tahu sampai umur berapa menyusui bayi:
4. Kurang tahu (umur kurang 1 tahun)
5. Cukup tahu (umur 1,5 tahun)
6. Sudah tahu (umur 2 tahun)
9. Selama menyusui, bagaimana seharusnya pola makan ibu:
4. Tidak tahu
5. Makan tidak teratur
6. Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur
10. Bagaimana ibu menyusui bayi, bila ibu bekerja:
4. Tidak tahu
5. Menyusui dahulu sebelum dan sesudah kerja
6. Menyusui sebelum dan sesudah kerja, serta menyimpan ASI di kulkas
11. Berapa gelas seharusnya ibu meneteki sehari minum:
4. Hanya ketika haus
5. Pada saat makan
6. Minimal 8 gelas setiap hari

VIII.DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (observasi)


D. Status Rumah
1 Status kepemilikan rumah 2
.
4. Belum punya/menumpang mertua/orangtua
5. Menyewa/kontrak
6. Milik sendiri
2 Keadaan fasilitas rumah 2
.
4. Sederhana (ada perabotan & peralatan dapur sederhana
5. Standar (ada perabotan, peralatan dapur, audio & alat transportasi
roda 2)
6. Mewah (perabotan, mebelair, audio visual, transportasi roda 4)

E. Konstruksi Rumah
1 Kondisi konstruksi bangunan rumah 3
.
4. Tidak permanen (semua bahan dari kayu/bambu/gedek)
5. Semi permanen (setengah tembok)
6. Permanen (seluruh tembok)
2 Pencahayaan rumah 3
.
4. Kurang baik (cahaya remang-remang di semua ruangan)
5. Cukup baik (cahaya masuk tidak merata)
6. Sudah baik (cahaya masuk jelas, merata, dan bisa untuk membaca)
3 Tata letak (lay-out) ruang rumah 3
.
4. Kurang rapi (tak teratur/tak ada pemisah antar ruang)
5. Cukup rapi (teratur, ada pemisah bersifat sementara)
6. Sudah rapi (teratur, ada pemisah ruang yang permanen)
4 Alat penerangan yang digunakan 3
.
4. Kurang baik (lampu minyak/teplok)
5. Cukup baik (petromak)
6. Sudah baik (listrik dari lampu TL)
F. Keadaan Sarana Sanitasi Rumah
1 Kondisi kebersihan rumah 3
.
4. Kurang bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan kotor)
5. Cukup bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabot sebagian kotor)
6. Sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
2 Kondisi bak mandi 2
.
4. Kurang bersih (ada kotoran, berlumut dan benjentik)
5. Cukup bersih (berlumut, tak berjentik, dan tak ada kotoran)
6. Sudah bersih (tak ada kotoran, tak berjentik, & tak berlumut)
3 Kebiasaan membersihkan bak/tempat air 3
.
4. Kurang baik (kadang-kadang)
5. Cukup baik (rutin sebulan sekali)
6. Sudah baik (rutin seminggu sekali)

4 Jarak sumber air dari WC/septic tank 2


.
4. Kurang baik (dekat dengan septic tank/peresapan air kotor)
5. Cukup baik (kurang dari 10 meter dari sumber pencemar tetapi
kedap air)
6. Sudah baik (10 meter dari sumber pencemar dan kedap air)
5 Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air 3
.
4. Kurang sehat (tak terhitung jumlahnya)
5. Cukup sehat (ada jentiknya jumlah sedikit)
6. Sudah sehat (tidak ada jentik/dibersihkan/dikuras secara rutin)

8 Sumber pencemaran lingkungan 2


.
4. Ada (sumber pencemaran air, udara, tanah)
5. Ada (sumber pencemaran salah satu diantara air, udara, tanah)
6. Tidak ada sumber pencemaran
9 Penampungan air 2
.
4. Kurang baik (ada, sementara dan sulit dibersihkan)
5. Cukup baik (ada, permanen tapi sulit dibersihkan)
6. Sudah baik (ada, permanen dan mudah dibersihkan)
KK 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Cipocok Jaya, Serang 42121
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com

SURVEI STUDI KOMPREHENSIF KESEHATAN MASYARAKAT


Nama Kepala Keluarga : Kusno Sujarwadi Kecamatan : Jatiuwung
Nama Responden : Surami Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
RT/RW : 002/006 Tanggal survei : 6 Mei 2020
Dusun : Kp. Doyong Surveyor : Rezki Nur Oktayani
Desa/Kelurahan : Alam jaya
IX. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
1 No.Responden/Rumah :………………………….
.
2 Umur : 39 tahun
.
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 2
.
4 Agama : 1. Islam 4. Katolik 1
.
2. Protestan 5. Budha
3. Hindu 6. Lain-
lain………………………………..
5 Ijazah/Pendidikan : 1. Tidak sekolah 5. Tamat SLTA 5
. terakhir
2. Tdk tamat SD 6. Tamat D 1 - 3
3. Tamat SD 7. Tamat D-4 / S-1
4. Tamat SLTP 8. Pasca sarjana
6 Pekerjaan : 1. Buruh 5. Swasta 5
.
2. Tani 6. PNS
3. Pedagang 7. TNI/Polri
4. Pensiunan 8. Lain-lain
………………………………..
7. Suku Bangsa : 1. Jawa 4. Bugis 7. Madura
2. Minang 5. Batak 8. lain-lain 1
3. Sunda 6. Manado ………………

X. POLA HIDUP SEHARI-HARI (untuk semua anggota keluarga kecuali bayi/balita)


1. Apakah anggota keluarga makan makanan beraneka ragam dan bergizi 3
7. Kurang ; Tidak diperhatikan
8. Cukup : Kadang-kadang pada waktu tertentu
9. Baik : Komposisi menu makanan selalu bervariasi dan bergizi
2. Berapa kali anggota keluarga mandi sehari 3
7. Kurang ; Tidak tentu
8. Cukup : 1 kali
9. Baik : 2 kali
3. Dimana biasanya anggota keluarga mandi 3
7. Kurang : Di sungai/kolam
8. Cukup : Pemandian umum
9. Baik : Kamar mandi sendiri

4. Dimana anggota keluarga buang air besar (BAB) 2


7. Kurang : Sungai/selokan/kebun
8. Cukup : Kolam ikan/jamban umum
9. Baik : Jamban keluarga
5. Kebiasaan anggota keluarga melakukan olah raga 1
7. Tidak pernah
8. Berolah raga tetapi tidak terjadwal
9. Rutin terjadwal atau ikut klub olah raga

6. Apakah anggota keluarga rutin berekreasi 2


7. Tidak pernah
8. Kadang-kadang
9. Rutin dan terjadwal
7. Kebiasaan anggota keluarga beribadah sesuai dengan agamanya 3
7. Tidak pernah
8. Kadang-kadang
9. Rutin
8. Kebiasaan potong kuku pendek dan bersih 3
7. Tidak pernah
8. Kadang-kadang
9. Rutin minimal 1 minggu 1 kali
9. Kebiasaan anggota keluarga yang merokok 3
7. Setiap hari
8. Kadang-kadang
9. Tidak ada
10. Kebiasaan anggota keluarga minum minuman keras 3
7. Setiap hari
8. Kadang-kadang
9. Tidak ada
11. Apakah salah satu anggota keluarga ada yang tahu tentang HIV/AIDS 3
7. Tidak tahu
8. Kurang tahu (jenis penyakit berbahaya)
9. Tahu (mampu menyebutkan definisi atau gejala HIV/AIDS)
12. Pola pencarian informasi kesehatan oleh anggota keluarga 1
7. Pasif, mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan bila ada
8. Aktif, mengikuti/mencari informasi dari media massa
9. Aktif, mengikuti/membaca informasi dari media massa dan forum ilmiah

XI. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

D. Pengetahuan ibu tentang kehamilan


1. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan 3
7. Tidak tahu
8. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 tanda)
9. Sudah tahu (menyebut > 3 tanda)
2. Apakah ibu tahu manfaat periksa kehamilan 2
7. Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan obat)
8. Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat)
9. Sudah tahu (agar mendapatkan pelayanan 5 T)
3. Apakah ibu tahu dimana tempat periksa kehamilan 3
7. Kurang tahu (ke dukun bayi)
8. Cukup tahu (ke dukun bayi terlatih)
9. Sudah tahu (ke dokter/RS/Puskesmas/Bidan/Polindes/Nakes)
4. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya 3
7. Kurang tahu
8. Cukup tahu (minimal 4 kali)
9. Sudah tahu (lebih dari 4 kali)
5. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan 3
7. Kurang tahu (menyebut 1 tanda)
8. Cukup tahu (menyebut 2 – 3 tanda)
9. Sudah tahu (menyebut > 4 tanda)
6. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan 2
7. Kurang tahu (menyebut 1 risiko)
8. Cukup tahu ( menyebut 2 – 3 risiko)
9. Sudah tahu (menyebut > 4 risiko)
7. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil 2
7. Kurang tahu (supaya sehat)
8. Cukup tahu (agar ibu dan bayi terhindar dari penyakit)
9. Sudah tahu (pencegahan terhadap penyakit infeksi tetanus)

8. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe) 2


7. Kurang tahu (agar ibu sehat)
8. Cukup tahu (agar ibu dan bayi sehat)
9. Sudah tahu (mencegah anemia)
9. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil 3
7. Kurang tahu (lebih sedikit dari biasanya)
8. Cukup tahu (makan 1 kali lebih dari biasanya)
9. Sudah tahu (makan 2 kali lebih banyak dan bergizi)
10. Apakah ibu tahu yang perlu disiapkan untuk persalinan 3
7. Kurang tahu (menyiapkan uang untuk persalinan)
8. Cukup tahu (menyiapkan keperluan sehari-hari)
9. Sudah tahu (menyiapkan fisik, mental, keperluan sehari-hari,
tempat persalinan, dan dukungan keluarga)
11. Apakah ibu tahu manfaat senam hamil 1
7. Kurang tahu (supaya mudah melahirkan)
8. Cukup tahu (melatih fisik seperti otot pernafasan dan pinggul)
9. Sudah tahu (jawaban di atas + melancarkan peredaran darah)
12. Apakah ibu tahu tanda-tanda persalinan 3
7. Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda)
8. Cukup tahu (menyebutkan 2 – 3 tanda)
9. Sudah tahu (menyebutkan > 4 tanda)
13. Apakah ibu tahu manfaat perawatan payudara 2
7. Kurang tahu (supaya sehat)
8. Cukup tahu (supaya ASI lancar)
9. Sudah tahu (supaya ASI lancar, banyak dan bersih)
14. Apakah ibu tahu selama hamil ada makanan pantangan tertentu 3
7. Tidak tahu
8. Ada pantangan terhadap makanan tertentu
9. Tidak ada pantangan makanan (semua makanan dimakan supaya
sehat)

E. Pengetahuan ibu tentang perawatan Bayi (khusus bagi ibu yang mempunyai bayi)

1. Apakah ibu tahu manfaat melakukan perawatan bayi setelah melahirkan:


7. Tidak tahu
8. Cukup tahu (menyebutkan 1 – 2 cara)
9. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 cara)
2. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat bayi sakit:
7. Tidak tahu
8. Diberi pengobatan tradisional
9. Diberi perawatan pertama dan dibawa ke fasilitas kesehatan
3. Apakah ibu tahu penyakit yang sering diderita bayi:
7. Tidak tahu
8. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 penyakit)
9. Sudah tahu (menyebut lebih dari 3 penyakit)
4. Apakah ibu tahu manfaat pemberian ASI:
7. Supaya bayi sehat
8. Supaya bayi mendapat makanan yang cukup/bergizi
9. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih sayang cukup dari ibu
5. Apakah ibu tahu tentang ASI eksklusif
7. Kurang tahu (ASI yang diberikan segera)
8. Cukup tahu (pemberian ASI terus menerus/diberi makanan pendamping)
9. Sudah tahu (pemberian ASI saja sampai minimal 6 bulan)
6. Apakah ibu tahu tentang colostrum
7. Tidak tahu
8. Cukup tahu (ASI yang pertama kali keluar)
9. Sudah tahu (ASI pertama kali keluar dan perlu diberikan ke bayi)
7. Apakah ibu tahu mulai umur berapa bayi diberi makanan tambahan:
7. Tidak tahu
8. Kurang 1 bulan
9. Mulai umur 6 bulan
8. Apakah ibu tahu sampai umur berapa menyusui bayi:
7. Kurang tahu (umur kurang 1 tahun)
8. Cukup tahu (umur 1,5 tahun)
9. Sudah tahu (umur 2 tahun)
9. Selama menyusui, bagaimana seharusnya pola makan ibu:
7. Tidak tahu
8. Makan tidak teratur
9. Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur
10. Bagaimana ibu menyusui bayi, bila ibu bekerja:
7. Tidak tahu
8. Menyusui dahulu sebelum dan sesudah kerja
9. Menyusui sebelum dan sesudah kerja, serta menyimpan ASI di kulkas
11. Berapa gelas seharusnya ibu meneteki sehari minum:
7. Hanya ketika haus
8. Pada saat makan
9. Minimal 8 gelas setiap hari

XII. DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (observasi)


G. Status Rumah
1 Status kepemilikan rumah 2
.
7. Belum punya/menumpang mertua/orangtua
8. Menyewa/kontrak
9. Milik sendiri
2 Keadaan fasilitas rumah 2
.
7. Sederhana (ada perabotan & peralatan dapur sederhana
8. Standar (ada perabotan, peralatan dapur, audio & alat transportasi
roda 2)
9. Mewah (perabotan, mebelair, audio visual, transportasi roda 4)

H. Konstruksi Rumah
1 Kondisi konstruksi bangunan rumah 3
.
7. Tidak permanen (semua bahan dari kayu/bambu/gedek)
8. Semi permanen (setengah tembok)
9. Permanen (seluruh tembok)
2 Pencahayaan rumah 3
.
7. Kurang baik (cahaya remang-remang di semua ruangan)
8. Cukup baik (cahaya masuk tidak merata)
9. Sudah baik (cahaya masuk jelas, merata, dan bisa untuk membaca)
3 Tata letak (lay-out) ruang rumah 3
.
7. Kurang rapi (tak teratur/tak ada pemisah antar ruang)
8. Cukup rapi (teratur, ada pemisah bersifat sementara)
9. Sudah rapi (teratur, ada pemisah ruang yang permanen)
4 Alat penerangan yang digunakan 3
.
7. Kurang baik (lampu minyak/teplok)
8. Cukup baik (petromak)
9. Sudah baik (listrik dari lampu TL)
I. Keadaan Sarana Sanitasi Rumah
1 Kondisi kebersihan rumah 3
.
7. Kurang bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan kotor)
8. Cukup bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabot sebagian kotor)
9. Sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
2 Kondisi bak mandi 2
.
7. Kurang bersih (ada kotoran, berlumut dan benjentik)
8. Cukup bersih (berlumut, tak berjentik, dan tak ada kotoran)
9. Sudah bersih (tak ada kotoran, tak berjentik, & tak berlumut)
3 Kebiasaan membersihkan bak/tempat air 3
.
7. Kurang baik (kadang-kadang)
8. Cukup baik (rutin sebulan sekali)
9. Sudah baik (rutin seminggu sekali)

4 Jarak sumber air dari WC/septic tank 2


.
7. Kurang baik (dekat dengan septic tank/peresapan air kotor)
8. Cukup baik (kurang dari 10 meter dari sumber pencemar tetapi
kedap air)
9. Sudah baik (10 meter dari sumber pencemar dan kedap air)
5 Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air 3
.
7. Kurang sehat (tak terhitung jumlahnya)
8. Cukup sehat (ada jentiknya jumlah sedikit)
9. Sudah sehat (tidak ada jentik/dibersihkan/dikuras secara rutin)

8 Sumber pencemaran lingkungan 2


.
7. Ada (sumber pencemaran air, udara, tanah)
8. Ada (sumber pencemaran salah satu diantara air, udara, tanah)
9. Tidak ada sumber pencemaran
9 Penampungan air 2
.
7. Kurang baik (ada, sementara dan sulit dibersihkan)
8. Cukup baik (ada, permanen tapi sulit dibersihkan)
9. Sudah baik (ada, permanen dan mudah dibersihkan)
KK 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Cipocok Jaya, Serang 42121
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com

SURVEI STUDI KOMPREHENSIF KESEHATAN MASYARAKAT


Nama Kepala Keluarga : Muh. Mubasir Kecamatan : Jatiuwung
Nama Responden : Elvi Vahila Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
RT/RW : 002/006 Tanggal survei : 6 Mei 2020
Dusun : Kp. Doyong Surveyor : Rezki Nur Oktayani
Desa/Kelurahan : Alam jaya
XIII.IDENTITAS KEPALA KELUARGA
1 No.Responden/Rumah :………………………….
.
2 Umur : 40 tahun
.
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 1
.
4 Agama : 1. Islam 4. Katolik 1
.
2. Protestan 5. Budha
3. Hindu 6. Lain-
lain………………………………..
5 Ijazah/Pendidikan : 1. Tidak sekolah 5. Tamat SLTA 5
. terakhir
2. Tdk tamat SD 6. Tamat D 1 - 3
3. Tamat SD 7. Tamat D-4 / S-1
4. Tamat SLTP 8. Pasca sarjana
6 Pekerjaan : 1. Buruh 5. Swasta 5
.
2. Tani 6. PNS
3. Pedagang 7. TNI/Polri
4. Pensiunan 8. Lain-lain
………………………………..
7. Suku Bangsa : 1. Jawa 4. Bugis 7. Madura
2. Minang 5. Batak 8. lain-lain 1
3. Sunda 6. Manado ………………

XIV. POLA HIDUP SEHARI-HARI (untuk semua anggota keluarga kecuali bayi/balita)
1. Apakah anggota keluarga makan makanan beraneka ragam dan bergizi 3
10. Kurang ; Tidak diperhatikan
11. Cukup : Kadang-kadang pada waktu tertentu
12. Baik : Komposisi menu makanan selalu bervariasi dan bergizi
2. Berapa kali anggota keluarga mandi sehari 3
10. Kurang ; Tidak tentu
11. Cukup : 1 kali
12. Baik : 2 kali
3. Dimana biasanya anggota keluarga mandi 3
10. Kurang : Di sungai/kolam
11. Cukup : Pemandian umum
12. Baik : Kamar mandi sendiri

4. Dimana anggota keluarga buang air besar (BAB) 3


10. Kurang : Sungai/selokan/kebun
11. Cukup : Kolam ikan/jamban umum
12. Baik : Jamban keluarga
5. Kebiasaan anggota keluarga melakukan olah raga 1
10. Tidak pernah
11. Berolah raga tetapi tidak terjadwal
12. Rutin terjadwal atau ikut klub olah raga

6. Apakah anggota keluarga rutin berekreasi 2


10. Tidak pernah
11. Kadang-kadang
12. Rutin dan terjadwal
7. Kebiasaan anggota keluarga beribadah sesuai dengan agamanya 3
10. Tidak pernah
11. Kadang-kadang
12. Rutin
8. Kebiasaan potong kuku pendek dan bersih 3
10. Tidak pernah
11. Kadang-kadang
12. Rutin minimal 1 minggu 1 kali
9. Kebiasaan anggota keluarga yang merokok 3
10. Setiap hari
11. Kadang-kadang
12. Tidak ada
10. Kebiasaan anggota keluarga minum minuman keras 3
10. Setiap hari
11. Kadang-kadang
12. Tidak ada
11. Apakah salah satu anggota keluarga ada yang tahu tentang HIV/AIDS 3
10. Tidak tahu
11. Kurang tahu (jenis penyakit berbahaya)
12. Tahu (mampu menyebutkan definisi atau gejala HIV/AIDS)
12. Pola pencarian informasi kesehatan oleh anggota keluarga 1
10. Pasif, mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan bila ada
11. Aktif, mengikuti/mencari informasi dari media massa
12. Aktif, mengikuti/membaca informasi dari media massa dan forum ilmiah

XV. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

F. Pengetahuan ibu tentang kehamilan


1. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan 3
10. Tidak tahu
11. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 tanda)
12. Sudah tahu (menyebut > 3 tanda)
2. Apakah ibu tahu manfaat periksa kehamilan 2
10. Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan obat)
11. Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat)
12. Sudah tahu (agar mendapatkan pelayanan 5 T)
3. Apakah ibu tahu dimana tempat periksa kehamilan 3
10. Kurang tahu (ke dukun bayi)
11. Cukup tahu (ke dukun bayi terlatih)
12. Sudah tahu (ke dokter/RS/Puskesmas/Bidan/Polindes/Nakes)
4. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya 3
10. Kurang tahu
11. Cukup tahu (minimal 4 kali)
12. Sudah tahu (lebih dari 4 kali)
5. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan 3
10. Kurang tahu (menyebut 1 tanda)
11. Cukup tahu (menyebut 2 – 3 tanda)
12. Sudah tahu (menyebut > 4 tanda)
6. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan 2
10. Kurang tahu (menyebut 1 risiko)
11. Cukup tahu ( menyebut 2 – 3 risiko)
12. Sudah tahu (menyebut > 4 risiko)
7. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil 2
10. Kurang tahu (supaya sehat)
11. Cukup tahu (agar ibu dan bayi terhindar dari penyakit)
12. Sudah tahu (pencegahan terhadap penyakit infeksi tetanus)

8. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe) 2


10. Kurang tahu (agar ibu sehat)
11. Cukup tahu (agar ibu dan bayi sehat)
12. Sudah tahu (mencegah anemia)
9. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil 3
10. Kurang tahu (lebih sedikit dari biasanya)
11. Cukup tahu (makan 1 kali lebih dari biasanya)
12. Sudah tahu (makan 2 kali lebih banyak dan bergizi)
10. Apakah ibu tahu yang perlu disiapkan untuk persalinan 3
10. Kurang tahu (menyiapkan uang untuk persalinan)
11. Cukup tahu (menyiapkan keperluan sehari-hari)
12. Sudah tahu (menyiapkan fisik, mental, keperluan sehari-hari,
tempat persalinan, dan dukungan keluarga)
11. Apakah ibu tahu manfaat senam hamil 1
10. Kurang tahu (supaya mudah melahirkan)
11. Cukup tahu (melatih fisik seperti otot pernafasan dan pinggul)
12. Sudah tahu (jawaban di atas + melancarkan peredaran darah)
12. Apakah ibu tahu tanda-tanda persalinan 2
10. Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda)
11. Cukup tahu (menyebutkan 2 – 3 tanda)
12. Sudah tahu (menyebutkan > 4 tanda)
13. Apakah ibu tahu manfaat perawatan payudara 3
10. Kurang tahu (supaya sehat)
11. Cukup tahu (supaya ASI lancar)
12. Sudah tahu (supaya ASI lancar, banyak dan bersih)
14. Apakah ibu tahu selama hamil ada makanan pantangan tertentu 3
10. Tidak tahu
11. Ada pantangan terhadap makanan tertentu
12. Tidak ada pantangan makanan (semua makanan dimakan supaya
sehat)

G. Pengetahuan ibu tentang perawatan Bayi (khusus bagi ibu yang mempunyai bayi)

1. Apakah ibu tahu manfaat melakukan perawatan bayi setelah melahirkan: 3


10. Tidak tahu
11. Cukup tahu (menyebutkan 1 – 2 cara)
12. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 cara)
2. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat bayi sakit: 3
10. Tidak tahu
11. Diberi pengobatan tradisional
12. Diberi perawatan pertama dan dibawa ke fasilitas kesehatan
3. Apakah ibu tahu penyakit yang sering diderita bayi: 2
10. Tidak tahu
11. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 penyakit)
12. Sudah tahu (menyebut lebih dari 3 penyakit)
4. Apakah ibu tahu manfaat pemberian ASI: 3
10. Supaya bayi sehat
11. Supaya bayi mendapat makanan yang cukup/bergizi
12. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih sayang cukup dari ibu
5. Apakah ibu tahu tentang ASI eksklusif 3
10. Kurang tahu (ASI yang diberikan segera)
11. Cukup tahu (pemberian ASI terus menerus/diberi makanan pendamping)
12. Sudah tahu (pemberian ASI saja sampai minimal 6 bulan)
6. Apakah ibu tahu tentang colostrum 3
10. Tidak tahu
11. Cukup tahu (ASI yang pertama kali keluar)
12. Sudah tahu (ASI pertama kali keluar dan perlu diberikan ke bayi)
7. Apakah ibu tahu mulai umur berapa bayi diberi makanan tambahan: 3
10. Tidak tahu
11. Kurang 1 bulan
12. Mulai umur 6 bulan
8. Apakah ibu tahu sampai umur berapa menyusui bayi: 2
10. Kurang tahu (umur kurang 1 tahun)
11. Cukup tahu (umur 1,5 tahun)
12. Sudah tahu (umur 2 tahun)
9. Selama menyusui, bagaimana seharusnya pola makan ibu: 3
10. Tidak tahu
11. Makan tidak teratur
12. Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur
10. Bagaimana ibu menyusui bayi, bila ibu bekerja: 2
10. Tidak tahu
11. Menyusui dahulu sebelum dan sesudah kerja
12. Menyusui sebelum dan sesudah kerja, serta menyimpan ASI di kulkas
11. Berapa gelas seharusnya ibu meneteki sehari minum: 3
10. Hanya ketika haus
11. Pada saat makan
12. Minimal 8 gelas setiap hari

XVI. DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (observasi)


J. Status Rumah
1 Status kepemilikan rumah 2
.
10. Belum punya/menumpang mertua/orangtua
11. Menyewa/kontrak
12. Milik sendiri
2 Keadaan fasilitas rumah 2
.
10. Sederhana (ada perabotan & peralatan dapur sederhana
11. Standar (ada perabotan, peralatan dapur, audio & alat transportasi
roda 2)
12. Mewah (perabotan, mebelair, audio visual, transportasi roda 4)

K. Konstruksi Rumah
1 Kondisi konstruksi bangunan rumah 3
.
10. Tidak permanen (semua bahan dari kayu/bambu/gedek)
11. Semi permanen (setengah tembok)
12. Permanen (seluruh tembok)
2 Pencahayaan rumah 3
.
10. Kurang baik (cahaya remang-remang di semua ruangan)
11. Cukup baik (cahaya masuk tidak merata)
12. Sudah baik (cahaya masuk jelas, merata, dan bisa untuk membaca)
3 Tata letak (lay-out) ruang rumah 3
.
10. Kurang rapi (tak teratur/tak ada pemisah antar ruang)
11. Cukup rapi (teratur, ada pemisah bersifat sementara)
12. Sudah rapi (teratur, ada pemisah ruang yang permanen)
4 Alat penerangan yang digunakan 3
.
10. Kurang baik (lampu minyak/teplok)
11. Cukup baik (petromak)
12. Sudah baik (listrik dari lampu TL)
L. Keadaan Sarana Sanitasi Rumah
1 Kondisi kebersihan rumah 3
.
10. Kurang bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan kotor)
11. Cukup bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabot sebagian kotor)
12. Sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
2 Kondisi bak mandi 2
.
10. Kurang bersih (ada kotoran, berlumut dan benjentik)
11. Cukup bersih (berlumut, tak berjentik, dan tak ada kotoran)
12. Sudah bersih (tak ada kotoran, tak berjentik, & tak berlumut)
3 Kebiasaan membersihkan bak/tempat air 3
.
10. Kurang baik (kadang-kadang)
11. Cukup baik (rutin sebulan sekali)
12. Sudah baik (rutin seminggu sekali)

4 Jarak sumber air dari WC/septic tank 2


.
10. Kurang baik (dekat dengan septic tank/peresapan air kotor)
11. Cukup baik (kurang dari 10 meter dari sumber pencemar tetapi
kedap air)
12. Sudah baik (10 meter dari sumber pencemar dan kedap air)
5 Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air 3
.
10. Kurang sehat (tak terhitung jumlahnya)
11. Cukup sehat (ada jentiknya jumlah sedikit)
12. Sudah sehat (tidak ada jentik/dibersihkan/dikuras secara rutin)

8 Sumber pencemaran lingkungan 2


.
10. Ada (sumber pencemaran air, udara, tanah)
11. Ada (sumber pencemaran salah satu diantara air, udara, tanah)
12. Tidak ada sumber pencemaran
9 Penampungan air 2
.
10. Kurang baik (ada, sementara dan sulit dibersihkan)
11. Cukup baik (ada, permanen tapi sulit dibersihkan)
12. Sudah baik (ada, permanen dan mudah dibersihkan)
KK 5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Cipocok Jaya, Serang 42121
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com

SURVEI STUDI KOMPREHENSIF KESEHATAN MASYARAKAT


Nama Kepala Keluarga : Sadar Kecamatan : Jatiuwung
Nama Responden : Wahyu Nurfiani Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
RT/RW : 004/006 Tanggal survei : 6 Mei 2020
Dusun : Kp. Doyong Surveyor : Rezki Nur Oktayani
Desa/Kelurahan : Alam jaya
XVII. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
1 No.Responden/Rumah :………………………….
.
2 Umur : 55 tahun
.
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 1
.
4 Agama : 1. Islam 4. Katolik 1
.
2. Protestan 5. Budha
3. Hindu 6. Lain-
lain………………………………..
5 Ijazah/Pendidikan : 1. Tidak sekolah 5. Tamat SLTA 5
. terakhir
2. Tdk tamat SD 6. Tamat D 1 - 3
3. Tamat SD 7. Tamat D-4 / S-1
4. Tamat SLTP 8. Pasca sarjana
6 Pekerjaan : 1. Buruh 5. Swasta 3
.
2. Tani 6. PNS
3. Pedagang 7. TNI/Polri
4. Pensiunan 8. Lain-lain
………………………………..
7. Suku Bangsa : 1. Jawa 4. Bugis 7. Madura
2. Minang 5. Batak 8. lain-lain 1
3. Sunda 6. Manado ………………

XVIII. POLA HIDUP SEHARI-HARI (untuk semua anggota keluarga kecuali bayi/balita)
1. Apakah anggota keluarga makan makanan beraneka ragam dan bergizi 3
13. Kurang ; Tidak diperhatikan
14. Cukup : Kadang-kadang pada waktu tertentu
15. Baik : Komposisi menu makanan selalu bervariasi dan bergizi
2. Berapa kali anggota keluarga mandi sehari 3
13. Kurang ; Tidak tentu
14. Cukup : 1 kali
15. Baik : 2 kali
3. Dimana biasanya anggota keluarga mandi 2
13. Kurang : Di sungai/kolam
14. Cukup : Pemandian umum
15. Baik : Kamar mandi sendiri

4. Dimana anggota keluarga buang air besar (BAB) 2


13. Kurang : Sungai/selokan/kebun
14. Cukup : Kolam ikan/jamban umum
15. Baik : Jamban keluarga
5. Kebiasaan anggota keluarga melakukan olah raga 2
13. Tidak pernah
14. Berolah raga tetapi tidak terjadwal
15. Rutin terjadwal atau ikut klub olah raga

6. Apakah anggota keluarga rutin berekreasi 2


13. Tidak pernah
14. Kadang-kadang
15. Rutin dan terjadwal
7. Kebiasaan anggota keluarga beribadah sesuai dengan agamanya 3
13. Tidak pernah
14. Kadang-kadang
15. Rutin
8. Kebiasaan potong kuku pendek dan bersih 3
13. Tidak pernah
14. Kadang-kadang
15. Rutin minimal 1 minggu 1 kali
9. Kebiasaan anggota keluarga yang merokok 3
13. Setiap hari
14. Kadang-kadang
15. Tidak ada
10. Kebiasaan anggota keluarga minum minuman keras 3
13. Setiap hari
14. Kadang-kadang
15. Tidak ada
11. Apakah salah satu anggota keluarga ada yang tahu tentang HIV/AIDS 3
13. Tidak tahu
14. Kurang tahu (jenis penyakit berbahaya)
15. Tahu (mampu menyebutkan definisi atau gejala HIV/AIDS)
12. Pola pencarian informasi kesehatan oleh anggota keluarga 2
13. Pasif, mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan bila ada
14. Aktif, mengikuti/mencari informasi dari media massa
15. Aktif, mengikuti/membaca informasi dari media massa dan forum ilmiah

XIX. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

H. Pengetahuan ibu tentang kehamilan


1. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan 3
13. Tidak tahu
14. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 tanda)
15. Sudah tahu (menyebut > 3 tanda)
2. Apakah ibu tahu manfaat periksa kehamilan 2
13. Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan obat)
14. Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat)
15. Sudah tahu (agar mendapatkan pelayanan 5 T)
3. Apakah ibu tahu dimana tempat periksa kehamilan 3
13. Kurang tahu (ke dukun bayi)
14. Cukup tahu (ke dukun bayi terlatih)
15. Sudah tahu (ke dokter/RS/Puskesmas/Bidan/Polindes/Nakes)
4. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya 3
13. Kurang tahu
14. Cukup tahu (minimal 4 kali)
15. Sudah tahu (lebih dari 4 kali)
5. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan 3
13. Kurang tahu (menyebut 1 tanda)
14. Cukup tahu (menyebut 2 – 3 tanda)
15. Sudah tahu (menyebut > 4 tanda)
6. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan 2
13. Kurang tahu (menyebut 1 risiko)
14. Cukup tahu ( menyebut 2 – 3 risiko)
15. Sudah tahu (menyebut > 4 risiko)
7. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil 2
13. Kurang tahu (supaya sehat)
14. Cukup tahu (agar ibu dan bayi terhindar dari penyakit)
15. Sudah tahu (pencegahan terhadap penyakit infeksi tetanus)

8. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe) 2


13. Kurang tahu (agar ibu sehat)
14. Cukup tahu (agar ibu dan bayi sehat)
15. Sudah tahu (mencegah anemia)
9. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil 3
13. Kurang tahu (lebih sedikit dari biasanya)
14. Cukup tahu (makan 1 kali lebih dari biasanya)
15. Sudah tahu (makan 2 kali lebih banyak dan bergizi)
10. Apakah ibu tahu yang perlu disiapkan untuk persalinan 3
13. Kurang tahu (menyiapkan uang untuk persalinan)
14. Cukup tahu (menyiapkan keperluan sehari-hari)
15. Sudah tahu (menyiapkan fisik, mental, keperluan sehari-hari,
tempat persalinan, dan dukungan keluarga)
11. Apakah ibu tahu manfaat senam hamil 1
13. Kurang tahu (supaya mudah melahirkan)
14. Cukup tahu (melatih fisik seperti otot pernafasan dan pinggul)
15. Sudah tahu (jawaban di atas + melancarkan peredaran darah)
12. Apakah ibu tahu tanda-tanda persalinan 2
13. Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda)
14. Cukup tahu (menyebutkan 2 – 3 tanda)
15. Sudah tahu (menyebutkan > 4 tanda)
13. Apakah ibu tahu manfaat perawatan payudara 2
13. Kurang tahu (supaya sehat)
14. Cukup tahu (supaya ASI lancar)
15. Sudah tahu (supaya ASI lancar, banyak dan bersih)
14. Apakah ibu tahu selama hamil ada makanan pantangan tertentu 3
13. Tidak tahu
14. Ada pantangan terhadap makanan tertentu
15. Tidak ada pantangan makanan (semua makanan dimakan supaya
sehat)

I. Pengetahuan ibu tentang perawatan Bayi (khusus bagi ibu yang mempunyai bayi)

1. Apakah ibu tahu manfaat melakukan perawatan bayi setelah melahirkan:


13. Tidak tahu
14. Cukup tahu (menyebutkan 1 – 2 cara)
15. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 cara)
2. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat bayi sakit:
13. Tidak tahu
14. Diberi pengobatan tradisional
15. Diberi perawatan pertama dan dibawa ke fasilitas kesehatan
3. Apakah ibu tahu penyakit yang sering diderita bayi:
13. Tidak tahu
14. Cukup tahu (menyebut 1 – 2 penyakit)
15. Sudah tahu (menyebut lebih dari 3 penyakit)
4. Apakah ibu tahu manfaat pemberian ASI:
13. Supaya bayi sehat
14. Supaya bayi mendapat makanan yang cukup/bergizi
15. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih sayang cukup dari ibu
5. Apakah ibu tahu tentang ASI eksklusif
13. Kurang tahu (ASI yang diberikan segera)
14. Cukup tahu (pemberian ASI terus menerus/diberi makanan pendamping)
15. Sudah tahu (pemberian ASI saja sampai minimal 6 bulan)
6. Apakah ibu tahu tentang colostrum
13. Tidak tahu
14. Cukup tahu (ASI yang pertama kali keluar)
15. Sudah tahu (ASI pertama kali keluar dan perlu diberikan ke bayi)
7. Apakah ibu tahu mulai umur berapa bayi diberi makanan tambahan:
13. Tidak tahu
14. Kurang 1 bulan
15. Mulai umur 6 bulan
8. Apakah ibu tahu sampai umur berapa menyusui bayi:
13. Kurang tahu (umur kurang 1 tahun)
14. Cukup tahu (umur 1,5 tahun)
15. Sudah tahu (umur 2 tahun)
9. Selama menyusui, bagaimana seharusnya pola makan ibu:
13. Tidak tahu
14. Makan tidak teratur
15. Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur
10. Bagaimana ibu menyusui bayi, bila ibu bekerja:
13. Tidak tahu
14. Menyusui dahulu sebelum dan sesudah kerja
15. Menyusui sebelum dan sesudah kerja, serta menyimpan ASI di kulkas
11. Berapa gelas seharusnya ibu meneteki sehari minum:
13. Hanya ketika haus
14. Pada saat makan
15. Minimal 8 gelas setiap hari

XX. DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (observasi)


M. Status Rumah
1 Status kepemilikan rumah 2
.
13. Belum punya/menumpang mertua/orangtua
14. Menyewa/kontrak
15. Milik sendiri
2 Keadaan fasilitas rumah 2
.
13. Sederhana (ada perabotan & peralatan dapur sederhana
14. Standar (ada perabotan, peralatan dapur, audio & alat transportasi
roda 2)
15. Mewah (perabotan, mebelair, audio visual, transportasi roda 4)

N. Konstruksi Rumah
1 Kondisi konstruksi bangunan rumah 3
.
13. Tidak permanen (semua bahan dari kayu/bambu/gedek)
14. Semi permanen (setengah tembok)
15. Permanen (seluruh tembok)
2 Pencahayaan rumah 3
.
13. Kurang baik (cahaya remang-remang di semua ruangan)
14. Cukup baik (cahaya masuk tidak merata)
15. Sudah baik (cahaya masuk jelas, merata, dan bisa untuk membaca)
3 Tata letak (lay-out) ruang rumah 2
.
13. Kurang rapi (tak teratur/tak ada pemisah antar ruang)
14. Cukup rapi (teratur, ada pemisah bersifat sementara)
15. Sudah rapi (teratur, ada pemisah ruang yang permanen)
4 Alat penerangan yang digunakan 3
.
13. Kurang baik (lampu minyak/teplok)
14. Cukup baik (petromak)
15. Sudah baik (listrik dari lampu TL)
O. Keadaan Sarana Sanitasi Rumah
1 Kondisi kebersihan rumah 2
.
13. Kurang bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan kotor)
14. Cukup bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabot sebagian kotor)
15. Sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
2 Kondisi bak mandi 2
.
13. Kurang bersih (ada kotoran, berlumut dan benjentik)
14. Cukup bersih (berlumut, tak berjentik, dan tak ada kotoran)
15. Sudah bersih (tak ada kotoran, tak berjentik, & tak berlumut)
3 Kebiasaan membersihkan bak/tempat air 3
.
13. Kurang baik (kadang-kadang)
14. Cukup baik (rutin sebulan sekali)
15. Sudah baik (rutin seminggu sekali)

4 Jarak sumber air dari WC/septic tank 2


.
13. Kurang baik (dekat dengan septic tank/peresapan air kotor)
14. Cukup baik (kurang dari 10 meter dari sumber pencemar tetapi
kedap air)
15. Sudah baik (10 meter dari sumber pencemar dan kedap air)
5 Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air 3
.
13. Kurang sehat (tak terhitung jumlahnya)
14. Cukup sehat (ada jentiknya jumlah sedikit)
15. Sudah sehat (tidak ada jentik/dibersihkan/dikuras secara rutin)

8 Sumber pencemaran lingkungan 2


.
13. Ada (sumber pencemaran air, udara, tanah)
14. Ada (sumber pencemaran salah satu diantara air, udara, tanah)
15. Tidak ada sumber pencemaran
9 Penampungan air 2
.
13. Kurang baik (ada, sementara dan sulit dibersihkan)
14. Cukup baik (ada, permanen tapi sulit dibersihkan)
15. Sudah baik (ada, permanen dan mudah dibersihkan)
B. PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN DATA

1. Jumlah Kepala Keluarga : 5 Jiwa


2. Jumlah Penduduk Keseluruhan : 18 Jiwa
I. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
TABEL 1
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT JENIS
KELAMIN DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
1. Jenis Kelamin
NO JENIS Jumlah %
KELAMIN
1 Laki-Laki 5 100%
2 Perempuan - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan Tabel 1 diatas menujukan bahwa dari 5 kk yang di kaji kel. Alam jaya kec.
Jatiuwung kota tangerang seluruhnya (100%) berjenis kelamin laki laki.

TABEL 2
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT UMUR DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
2. Usia

NO USIA FREKUENSI %
1 <20 Tahun - -
2 20-59 Tahun 5 5
3 >60 Tahun - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam jaya kec.
Jatiuwung kota tangerang seluruhnya (100%) berada pada rentang usia 20-59 tahun

TABEL 3
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT JENJANG
PENDIDIKAN DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
3. Pendidikan
NO PENDIDIKAN FREKUENSI %
1 Belum Sekolah - -
2 Tidak Tamat SD - -
3 SD - -
4 SMP 1 20%
5 SMA 4 80%
6 Perguruan tinggi - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam jaya kec.
Jatiuwung kota tangerang Jenjang Pendidikan yang ditempuh (20%) SMP (80%) SMA.

TABEL 4
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT PEKERJAAN
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
4. Pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI %
1 Buruh - -
2 Tani - -
3 Wirausaha 1 20%
4 Swasta 4 80%
5 PNS/ TNI/ Polri - -
6 Pensiunan - -
7 Supir - -
8 IRT - -
9 Tidak/BelumBekerja - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam jaya kec.
Jatiuwung kota tangerang sebanyak 1 orang (20%) adalah wirausaha, 4 orang (80%)
karyawan swasta.

DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT AGAMA YANG


DIANUT DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
5. Agama
Kelima Kepala keluarga yang dikaji di kel. Alam jaya kec. Jatiuwung kota tangerang
Seluruhnya (100%) beragama islam
TABEL 5
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENURUT SUKU
BANGSA DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
6. Suku Bangsa

NO SUKU BANGSA FREKUENSI %


1 Jawa 4 80%
2 Minang - -
3 Sunda 1 20%
4 Bugis - -
5 Batak - -
6 Manado -
7 Madura - -
8. Lain lain - -
Jumlah 5 100 %

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 1 orang (20%) suku sunda dan 4 orang lainya (80%)
suku Jawa.

II. POLA HIDUP SEHARI HARI

TABEL 6
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA DALAM MENGKONSUMSI
MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG
KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
7. Keluarga makan makanan yang beraneka ragam dan bergizi
No. MAKANAN BERGIZI FREKUENSI %
1 Kurang (Tidak di perhatikan) - -
2 Cukup (kadang-kadang pada waktu 5 28%
tertentu)
3. Baik ( Bergizi) 13 72%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (18 Orang) di
kaji di kel. Alam Jaya ke. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 5 orang (28%) cukup/
terkadang mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dan biasanya di antaranya anak – anak
dan sisanya sebanyak 13 orang (72%) sudah baik dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi

TABEL 7
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA DALAM KEBERSIHAN DIRI
MANDI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
8. Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari
No. PORSI MAKAN FREKUENSI %
1 Kurang (tidak tentu) - -
2 Cukup (1 kali) - -
3. Baik (2kali) 18 100%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (18 Orang) di
kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah baik yaitu
mandi dua kali sehari.

TABEL 8
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA DALAM TEMPAT
MEMBERSIHKAN DIRI (MANDI) DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG
KOTA TANGERANG
TAHUN 2020

9. Dimana biasanya anggota keluarga mandi


No. TEMPAT MANDI FREKUENSI %
1 Kurang ( Sungai / kolam ) - -
2 Cukup ( Pemandian Umum) 1 20%
3. Baik ( Kamar mandi sendiri) 4 80%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (5kk) di kaji
di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang (20%) mandi di pemandian umum (80%)
sudah baik yaitu memilik kamar mandi sendiri

TABEL 9
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA LOKASI BUANG AIR BESAR
(BAB) DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020

10. Anggota keluarga membuang air besar (BAB)


No. MEMBUANG AIR BESAR (BAB) FREKUENSI %
1 Kurang ( sungai / selokan ) - -
2 Cukup (Kolam ikan / Jamban 2 40%
Umum)
3. Baik ( Jamban Keluarga ) 3 60%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 9 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (5KK) di kaji
di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (40%) BAB di jamban
Umumdan selebihnya (60%) sudah baik yaitu menggunakan jamban keluarga dalam Buang
air besar (BAB)

TABEL 10
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA MELAKUKAN OLAHRAGA DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
11. Kebiasaan melakukan olahraga
No. OLAHRAGA FREKUENSI %
1 Tidak pernah 10 60%
2 Berolah Raga tidak terjadwal 8 40%
3. Rutin berolahraga - -
Jumlah 18 100%
Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (18 Orang) di
kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 8 orang (40%) berolahraga
tapi tidak terjadwal dan sebanyak 10 orang (60%) tidak pernah berolahraga.

TABEL 11
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA MELAKUKAN REKREASI DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
12. Rutin dalam berekreasi
No. BEREKREASI FREKUENSI %
1 Tidak pernah - -
2 Kadang-Kadang 18 100%
3. Rutin dan terjadwal - -
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 11 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji (18 Orang) di
kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) berekreasi namun
kadang kadang.

TABEL 12
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA MELAKUKAN IBADAH DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
13. Beribadah Dalam Beragama
No. BERIBADAH DALAM AGAMA FREKUENSI %
1 Tidak pernah - -
2 Kadang kadang - -
3. Rutin 18 100%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 12 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) rutin
dalam melaksanakan Ibadah.

TABEL 13
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA MELAKUKAN KEGIATAN
KEBERSIHAN DIRI MEMOTONG KUKU DI KEL. ALAM JAYA KEC.
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
14. kebiasaan potong kuku pendek dan bersih
No. KEBERSIHAN KUKU FREKUENSI %
1 Tidak pernah - -
2 Kadang-kadang - -
3. Rutin ( 1 Minggu sekali ) 18 100%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 13 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) rutin
satu minggu sekali memotong kukunya.

TABEL 14
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA YANG MEROKOK DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020

15. Anggota Keluarga Yang Merokok


No. MELAKUKAN MEROKOK FREKUENSI %
1 Setiap hari 1 6%
2 Kadang kadang - -
3. Tidak ada 17 94%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 14 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 1 orang (5%)
merokok setiap hari,, dan sisanya sebanyak 18 orang (94%) tidak merokok.

TABEL 15
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA YANG MENGKONSUMSI
MINUMAN KERAS DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG TAHUN 2020

16. Anggota keluarga minum minuman keras


No. MEMINUM MINUMAN KERAS FREKUENSI %
1 Setiap hari - -
2 Kadang kadang - -
3. Tidak ada 18 100%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 15 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) tidak
ada yang mengkonsumsi minuman keras/ alcohol.

TABEL 16
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA YANG MENGETAHUI
MENGENAI HIV/AIDS DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
TAHUN 2020

17. Pengetahuan tentang HIV/AIDS


No. PENGETAHUAN HIV / AIDS FREKUENSI %
1 Tidak tahu - -
2 Kurang tahu ( jenis penyakit - -
berbahaya )
3. Tahu 18 100%
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 16 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) tahu
mengenai HIV/AIDS

TABEL 17
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELURGA MENGENAI POLA
PENCARIAN INFORMASI KESEHATAN DI RW 011 DESA SINDANG SARI
TAHUN 2020
18. Pola pencarian informasi tentang kesehatan
No. PENCARIIAN INFORMASI FREKUENSI %
KESEHATAN
1 Pasif (mengikuti penyuluhan ) 8 44%
2 Aktif (mencari informasi di media 8 44%
massa)
3. Aktif (Dari media massa dan forum 2 12%
ilmiah)
Jumlah 18 100%

Berdasarkan tabel 17 diatas menunjukan bahwa dari Seluruh warga yang di kaji sebanyak 18
Orang di kaji di kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 8 orang (44%)
pasif atau sekedar mengikuti penyuluhan kesehatan yang ada, dan sebanyak 8 orang (44%)
aktif mencari informasi di media massa, kemudian sisanya sebanayak 2 orang (12%) aktif
mencari informasi dari media massa dan juga mengikuti forum ilmiah.

III. DATA STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK


A. PENGETAHUAN IBU TENTANG KEHAMILAN

TABEL 18
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TANDA-TANDA KEHAMILAN DI KEL. ALAM
JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
19. Apakah ibu tahu tanda-tanda kehamilan

No. TANDA TANDA KEHAMILAN FREKUENSI %


1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu ( menyebutkan 1 2 tanda) - -
3. Sudah Tahu ( menyebutkan > 3 tanda ) 5 100%
Jumla 5 100%
h

Berdasarkan tabel 18 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu mengenai tanda tanda
kehamilan.
TABEL 19
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MANFAAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
20. Apakah Ibu Tahu Manfaat Periksa Kehamilan

No. MANFAAT PERIKSA FREKUENSI %


KEHAMILAN
1 Kurang tahu (hanya untuk mendapatkan - -
obat)
2 Cukup tahu (agar bayi dan ibu sehat) 5 100%
3. Sudah Tahu (agar mendapat pelayanan - -
5 T)
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 19 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu mengenai manfaat
pemeriksaan kehamilan
TABEL 20
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TEMPAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI KEL. ALAM
JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
21. Apakah Ibu Tahu Dimana Tempat Periksa Kehamilan

No. TEMPAT PERIKSA KEHAMILAN FREKUENSI %


1 Kurang tahu ( ke dukun bayi) - -
2 Cukup tahu ( ke dukun bayi terlatih) - -
3. Sudah Tahu ( ke rumah sakit) 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 20 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu dimana tempat ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan.
TABEL 21
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP BERAPA KALI PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
22. Berapa kali minimal ibu hamil periksa kehamilannya

No. PERIKSA KEHAMILAN FREKUENSI %


1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu ( minimal 4 kali) - -
3. Sudah Tahu ( lebih dari 4 kali) 5 100%
Jumla 5 100%
h
Berdasarkan tabel 21 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu berapa kali minimal ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan.

TABEL 18
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
23. Apakah ibu tahu tanda-tanda bahaya kehamilan

No. TANDA TANDA BAHAYA FREKUENSI %


KEHAMILAN
1 Kurang tahu (menyebutkan 1 tanda) - -
2 Cukup tahu ( menyebutkan 2 3 tanda) - -
3. Sudah Tahu ( menyebutkan > 4 5 100%
tanda )
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 18 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu apa saja tanda-tanda
bahaya kehamilan.
TABEL 23
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP FAKTOR-FAKTOR RESIKO TINGGI
KEHAMILAN DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
24. Apakah ibu tahu factor-faktor risiko tinggi kehamilan

No. FAKTOR RISIKO TINGGI FREKUENSI %


1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu 5 100%
3. Sudah Tahu - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 23 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu Faktor-faktor resiko
tinggi kehamilan
TABEL 24
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MANFAAT IMUNISASI IBU HAMIL DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
25. Apakah ibu tahu manfaat imunisasi ibu hamil

No. MANFAAT IMUNISASI FREKUENSI %


1 Kurang - -
2 Cukup 5 100%
3. Sudah Tahu - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 24 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu menganai manfaat
imunisasi ibu hamil.
TABEL 25
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MANFAAT TABLET BESI (FE) DI KEL. ALAM
JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
26. Apakah ibu tahu manfaat tablet besi (Fe)

No. MANFAAT TABLET FE FREKUENSI %


1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu 5 100%
3. Sudah tahu - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 25 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak (100%) cukup tahu mengenai manfaat
Tablet besi (FE) padaibu hamil.

TABEL 26
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP PORSI MAKAN UNTUK IBU HAMIL DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
27. Apakah ibu tahu porsi makan untuk ibu hamil

No. PORSI MAKAN UNTUK IBU FREKUENSI %


HAMIL
1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu - -
3. Sudah tahu 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 26 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu mengenai porsi makan
yang baik pada ibu hamil.
TABEL 27
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP APA YANG PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK
PERSALINAN DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
28. Apakah Ibu Tahu Yang Perlu Disiapkan Untuk Persalinan

No. PERSIAPAN UNTUK FREKUENSI %


PERSALINAN
1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu - -
3. Sudah tahu 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 27 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) sudah tahu mengenai apa yang
perlu dipersiapkan ibu mendekati persalinan.
TABEL 28
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MANFAAT SENAM HAMIL
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
29. Apakah Ibu Tahu Manfaat Senam Hamil

No. MANFAAT SENAM HAMIL FREKUENSI %


1 Kurang tahu 5 100%
2 Cukup tahu - -
3. Sudah tahu - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 28 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 100% Kurang tahu (untuk memperlancar
kelahiran) mengenai manfaat senam hamil pada ibu hamil.
TABEL 29
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TANDA-TANDA PERSALINAN
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
30. Apakah Ibu Tahu Tanda-Tanda Persalinan

No. TANDA-TANDA PERSALINAN FREKUENSI %


1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu 2 40%
3. Sudah tahu 3 60%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 29 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang (40%) cukup tahu dan (60%) sudah tahu mengenai
tanda-tanda persalinan.

TABEL 30
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MANFAAT PERAWATAN PAYUDARA DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
31. Apakah Ibu Tahu Manfaat Perawatan Payudara
No. MERAWAT PAYUDARA FREKUENSI %
1 Kurang tahu - -
2 Cukup tahu 3 60%
3. Sudah tahu 2 40%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 30 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 3 orang (60%) ibu cukup tahu mengenai
manfaat dari perawatan payudara dan sebanyak 2 orang sisanya (40%) sudah tahu mengenai
manfaat perawatan payudara.
TABEL 31
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU TERHADAP MAKANAN PANTANGAN SELAMA
KEHAMILAN DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
32. Apakah Ibu Tahu Selama Hamil Ada Makanan Pantangan Tertentu

No. MAKANAN PANTANGAN FREKUENSI %


1 Tidak tahu - -
2 Ada pantangan makanan - -
3. Tidak ada pantangan makan 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 31 diatas menunjukan bahwa dari Kelima ibu yang di kaji di Kel. Alam
Jaya Kec. Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 100% mengatakan tidak ada paantangan
makanan pada ibu hamil.

B. PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI (Khusus Untuk Ibu Yang


Mempunyai Bayi)

TABEL 32
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP CARA MELAKUKAN
PERAWATAN BAYI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG TAHUN 2020
33. Apakah Ibu Tahu Melakukan Perawatan Bayi Setelah Melahirkan
No. MELAKUKAN PERAWATAN FREKUENSI %
BAYI
1 Tidak tahu - -
2 Cukup tahu ( Menyebutkan 1-2 cara) - -
3. Sudah tahu (menyebutkan lebih dari 3 1 100%
cara)
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 32 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan sudah tahu/
mampu melakukan perawatn bayi setelah melahirkan dan menyebutkan lebih dari 3 cara.
TABEL 33
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP CARA MELAKUKAN
PERAWATAN BAYI SAKIT DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG TAHUN 2020
34. Apakah Ibu Tahu Cara Merawat Bayi Sakit

No. MELAKUKAN PERAWATAN FREKUENSI %


BAYI SAKIT
1 Tidak tahu - -
2 Diberi perawatan Tradisional - -
3. Diberi pertolongan pertama dan 1 100%
dibawa ke faskes
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 33 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan sudah tahu
bagaimana bayi sakit.
TABEL 34
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP PENYAKIT YANG
SERING DI DERITA BAYI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG TAHUN 2020

35. Apakah Ibu tahu Penyakit Yang Sering Di Derita Bayi


No. MELAKUKAN PERAWATAN FREKUENSI %
BAYI SAKIT
1 Tidak tahu - -
2 Cukup tahu (menyebutkan 1-2 1 100%
penyakit)
3. Sudah tahu (menyebutkan 2-3 - -
penyakit)
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 34 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan beliau
cukup tahu apa saja penyakit yang diderita bayi
TABEL 35
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP MANFAAT
PEMBERIAN ASI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020

36. Apakah Ibu Tahu Manfaat Pemberian Asi

No. MANFAAT PEMBERIAN ASI FREKUENSI %


1 Tidak tahu - -
2 Supaya bayi mendapat makanan yang - -
cukup
3. Supaya bayi kebal dan mendapat kasih 1 100%
sayang dari ibu
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 35 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan mengetahui
bahwa pemberian asi agar bayi mendapat makanan yang cukup.

TABEL 36
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP ASI EKSLUSIF DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
37. Apakah Ibu Tahu Tentang Asi Ekslusif

No. Asi Ekslusif FREKUENSI %


1 Tidak tahu - -
2 Cukup tahu (pemberian ASI terus - -
menerus/diberi makanan pendamping)
3. Sudah tahu (pemberian ASI saja 1 100%
sampai min.6 bulan)
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 36 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, sudah tahu
bahwa asi ekslusif yaitu pemberian asi saja sampai 6 bulan.

TABEL 37
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP COLOSTRUM DI
KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
38. Apakah Ibu Tahu Tentang Colostrum

No. TENTANG COLOSTRUM FREKUENSI %


1 Tidak tahu - -
2 Cukup tahu (ASI yang pertama kali - -
keluar)
3. Sudah tahu (asi yang pertama kali 1 100%
keluar dan perlu diberikan ke bayi)
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 37 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, sudah tahu
bahwa colostrums adalah asi yang pertama kali keluar dan perlu diberikan kepada bayi.

TABEL 38
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP MULAI UMUR
BERAPA BAYI DIBERI MAKANAN TAMBAHAN DI KEL. ALAM JAYA KEC.
JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
39. Apakah Ibu Tahu Mulai Kapan Bayi Diberi Makanan Tamabahan

No. MULAI KAPAN BAYI DIBERI FREKUENSI %


MAKANAN TAMABAHAN
1 Tidak tahu - -
2 Kurang dari 1 bulan - -
3. Mulai umur 6 bulan 1 100%
Jumlah 1 100%

Berdasarkan tabel 38 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji DI KEL.
ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG terdapat 1 orang ibu yang
memiliki bayi, dan sudah tahu bahwa bayi dapat mulai diberi makanan tambahan sejak umur
6 bulan
TABEL 39
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP SAMPAI UMUR
BERAPA IBU DAPAT MENYUSUI BAYI
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
40. Apakah Ibu Tahu Sampai usia berapa ibu dapat menyusui bayi

No. SAMPAI USIA BERAPA IBU FREKUENSI %


DAPAT MENYUSUI BAYI
1 Kurang tahu (kurang dari 1 tahun) - -
2 Cukup tahu (1,5 tahun) 1 100%
3. Sudah tahu (umur 2 tahun) - -
Jumla 1 100%
h
Berdasarkan tabel 39 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan cukup tahu
bahwa ibu dapat menyusui bayi sampai usia 2 tahun.
TABEL 40
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP POLA MAKAN IBU
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
41. Apakah Ibu Tahu Pola Makan Yang Baik Pada Ibu Yang Memiliki Bayi

No. POLA MAKAN IBU YANG FREKUENSI %


MEMILIKI BAYI
1 Tidak tahu - -
2 Makan tidak teratur - -
3. Makan lauk, nasi, porsi yang banyak 1 100%
secara teratur
Jumlah 1 100%

Berdasarkan tabel 40 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan sudah tahu
pola aakan yang baik pada ibu yang memiliki bayi

TABEL 41
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP BAGAIMANA IBU
MENYUSUI BAYI SAAT IBU BEKERJA DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG
KOTA TANGERANG TAHUN 2020
42. Apakah Ibu Tahu Bagaimana menyusui bayi apabila ibu bekerja

No. BAGAIMANA IBU MENYUSUI FREKUENSI %


BAYI APABILA IBU BEKERJA
1 Tidak tahu - -
2 Menyusui dulu sebelum dan sesudah 1 100%
berkerja
3. Menyusui dahulu sebelum dan - -
sesudah bekerja serta menyimpan asi
di kulkas
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 41 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan tahu
bagaimana caranya menyusui apabila bekerja yakni dengan menyusui sebelum dan sesudah
bekerja.
TABEL 42
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TERHADAP KEBUTUHAN
MINUM PADA IBU MENYUSUI DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG TAHUN 2020

43. Apakah Ibu Tahu Kebutuhan minum pada ibu menyusui

No. KEBUTUHAN MINUM PADA IBU FREKUENSI %


MENYUSUI
1 Hanya ketika haus - -
2 Pada saat makan - -
3. 8 gelas perhari 1 100%
Jumla 1 100%
h

Berdasarkan tabel 42 diatas menunjukan bahwa dari ke 5 keluarga yang dikaji di kel. Alam
jaya kec. Jatiuwung kota tangerang terdapat 1 orang ibu yang memiliki bayi, dan tahu berapa
gelas yang harus diminum pada saat menyusui.

IV. DATA STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN (OBSERVASI)

TABEL 43
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP STATUS
KEPEMILIKAN RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
TAHUN 2020
44. Status kepemilikan rumah
No. KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %
1 Belum punya - -
2 Menyewa 5 100%
3. Milik sendiri - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) status kepemilika rumahnya adalah
Menyewa.
TABEL 44
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP KEADAAN
FASILITAS RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
TAHUN 2020

45. Keadaan Fasilitas Rumah

No. FASILITAS RUMAH FREKUENSI %


1 Sederhana - -
2 Standar 5 100%
3. Mewah - -
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 44 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 5 keluarga (100%) failitas standar
TABEL 45
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP KONDISI
KONTRUKSI BANGUNAN RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG
KOTA TANGERANG TAHUN 2020
46. Kondisi konstruksi bangunan rumah

No. KONDISI RUMAH FREKUENSI %


1 Tidak Permanen - -
2 Semi permanen - -
3. Permanen 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 45 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) memiliki kontruksi bangunan rumah yang
permanen
TABEL 46
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP
PENCAHYAAN RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
TAHUN 2020
47. Pencahayaan rumah

No. PENCAHAYAAN FREKUENSI %


1 Kurang - -
2 Cukup - -
3. Baik 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 46 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) memiliki Pencahayaan yang baik.
TABEL 47
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP TATA LETAK
RUANG RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG
TAHUN 2020
48. Tata letak (lay-out) ruangrumah

No. TATA LETAK RUANG RUMAH FREKUENSI %


1 Kurang rapih - -
2 Cukup rapih 1 20%
3. Sudah Rapih 4 80%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel 46 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang (20%) cukup rapih (80%) memiliki tata letak lay out rumah
sudah rapih.
TABEL 48
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP ALAT
PENERANGAN YANG DIGUNAKAN RUMAH DI KEL. ALAM JAYA KEC.
JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
49. Alat Penerangan Yang Digunakan

No. ALAT PENERANGAN FREKUENSI %


1 Kurang baik - -
2 Cukup baik - -
3. Sudah Baik 5 100%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 47 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) memiliki Alat penerangan rumah yang sudah
baik

TABEL 49
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP KONDISI
KEBERSIHAN RUMAH DI RW 011 DESA
SINDANG SARI TAHUN 2020
50. Kondisi Kebersihan Rumah

No. KEBERSIHAN RUMAH FREKUENSI %


1 Kurang bersih - -
2 Cukup bersih 2 40%
3. Sudah bersih 3 60%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 49 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang 40% cukup bersih dan yang lainnya 60% memiliki rumah dalam
kondisi sudah bersih.

TABEL 50
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP KONDISI
BAK MANDI DI RW 011 DESA
SINDANG SARI TAHUN 2020
51. Kondisi bak mandi

No. KONDISI BAK MANDI FREKUENSI %


1 Kurang bersih - -
2 Cukup bersih 5 100%
3. Sudah bersih - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 50 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang seluruhnya (100%) memiliki Bak mandi dalam kondisi cukup
bersih
TABEL 51
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) TERHADAP KEBIASAAN
MEMBERSIHKAN BAK MANDI DI RW 011
DESA SINDANG SARI TAHUN 2020

52. Kebiasaan Membersihkan Bak/Tempat Air

No. KEBIASAAN MEMBERSIHKAN FREKUENSI %


BAK
1 Kurang baik - -
2 Cukup baik - -
3. Sudah Baik 5 100%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 51 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 5 rumah (100%) memiliki kebiasaan membersihkan
bak mandi yang sudah baik yaitu seminggu sekali.
TABEL 52
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI JARAK
SUMBER AIR DI RW 011
DESA SINDANG SARI TAHUN 2020
53. Jarak Sumber Air dari WC/septic tank

No. JARAK SUMBER AIR FREKUENSI %


1 Kurang baik - -
2 Cukup baik 5 100%
3. Sudah Baik - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 52 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang Keseluruhan rumah (100%) jarak sumber air dari wc cukup baik.
TABEL 53
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI JUMLAH
JENTIK NYAMUK DIPENAMPUNGAN AIR
DI KEL. ALAM JAYA KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020
54. Jumlah jentik nyamuk di bak mandi/penampungan air

No. JUMLAH JENTIK NYAMUK FREKUENSI %


1 Kurang baik - -
2 Cukup baik - -
3. Sudah Baik 5 100%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 53 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 5 rumah (100%) jumlah jentik nyamuk dirumahnya
sudah sehat/ tidak ditemukan nya jentik
TABEL 54
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
SUMBER PENCEMARAN LINGKUNGAN RUMAH DI RW 011
DESA SINDANG SARI TAHUN 2020
55. Sumber Pecemaran Lingkungan

No. SUMBER PECEMARAN FREKUENSI %


LINGKUNGAN
1 Ada - -
2 Ada 5 100%
3. Tidak ada sumber - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 54 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang sebanyak 5 rumah (100%) ada yakni dari asap maupun limbah
pabrik karena daerah industri.
TABEL 55
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA (KK) MENGENAI
PENAMPUNGAN AIR RUMAH DI RW 011
DESA SINDANG SARI TAHUN 2020
56. Penampungan Air

No. TEMPAT PENAMPUNGAN AIR FREKUENSI %


1 Kurang baik - -
2 Cukup baik 5 100%
3. Sudah Baik - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 55 diatas menunjukan bahwa dari 5kk yang di kaji di kel. Alam Jaya ke.
Jatiuwung Kota Tangerang keseluruhan rumah (100%) memiliki penampungan air yang
sudah cukup baik.
C. ANALISA DATA

ANALISA DATA HASIL PENGKAJIAN DI KEL. ALAM JAYA RW006 KEC.


JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN 2020

NO DATA MASALAH DIAGNOSA


KESEHATAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. - Dari hasil data yang di - Pola Hidup Ketidak efektifan
dapatkan bahwa dari Seluruh masyarakat pada management
warga yang di kaji (18 Orang) anggota keluarga kesehatan diri
di kaji di kel. Alam Jaya Kec. yang kurang
berhubungan dengan
Jatiuwung Kota Tangerang sehat
sebanyak 8 orang (40%) - Kurangnya kurang pengetahuan
berolahraga tapi tidak pencarian mengenai PTM dan
terjadwal dan sebanyak 10 informasi kurangnya PHBS
orang (60%) tidak pernah mengenai
berolahraga. kesehatan.

- Dari hasil data yang di


dapatkan bahwa dari
menunjukan bahwa dari
Seluruh warga yang di kaji
sebanyak 18 Orang di kaji di
kel. Alam Jaya Kec. Jatiuwung
Kota Tangerang sebanyak 8
orang (44%) pasif atau sekedar
mengikuti penyuluhan
kesehatan yang ada,

- Dari hasil pengkajian sebagian


warga juga mengatakan belum
tau tentang PTM serta
pencegahannya

2.
D. PENAPISAN MASALAH
Dengan metode Deelbeq

N MASALAH A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS


O KESEHATAN
1. Ketidak efektifan
management 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 34 1
kesehatan diri
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
mengenai PTM
dan kurangnya
PHBS

KETERAGAN KRITERIA : KET. PERBOBOTAN :


A= Resiko terjadi 1= sangat rendah
B= resiko parah 2= rendah
C=potensi untuk pendidikan kesehatan 3= cukup
D= minat masyarakat 4= tinggi
E= mungkin diatasi 5= sangat tinggi
F=sesuai program
G= waktu
H=waktu
I= dana
J= fasilitas kesehatan
K= sumber dana
E. INTERVENSI

RENCANA PENAGGULANGAN MASALAH DI KEL. ALAM JAYA RW006 KEC. JATIUWUNG KOTA TANGERANG TAHUN
2020

NO MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA TTD


KEPERAWATAN KEGIATAN
1. Ketidak efektifan Setelah - Dilakukan - Masyarakat Minggu, Di rumah Mahasiswa
management dilakukannya penyuluhan Kel. Alam 10 Mei warga
kesehatan diri penyuluhan mengenai Jaya Rw006 2020 Rezki N. O
PTM dan Kec.
berhubungan dengan 1x pertemuan
PHBS Jatiuwung
kurang pengetahuan masyarakat di - Dilakukan Kota
mengenai PTM dan harapkan demonstrasi Tangerang
kurangnya PHBS mampu mengenai
mengetahui PHBS
dan senam sehat
memahami - Lakukan
sesi tanya
mengenai
jawab
PTM dan
kurangnya
PHBS
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

NO MASALAH TGL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan management Minggu, 10 Mei 2020 - Melakukan S: Warga


kesehatan diri berhubungan Pukul 09.00 WIB penyuluhan mengatakan senang
dengan kurang pengetahuan mengenai PTM adanya penyuluhan Rezki N. O
yaitu Hipertensi, dan demontrasi yang
mengenai PTM dan kurangnya
serta PHBS dilakukan
PHBS - Melakukan
demonstrasi O: Warga nampak
mengenai PHBS sangat antusias
senam sehat dengan adanya
- Melakukan sesi penyuluhan dan
tanya jawab demonstrasi,

Warga ikut serta


mengikuti kegiatan
sampai dengan
selesai dan aktif
dalam bertanya

A : Masalah Teratasi
dan Intervensi di
lanutkan monitoring
warga sekitar

P: Intervensi
Berlanjut Monitoring
F. DOKUMENTASI

LAMPIRAN 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : PHBS


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya olahraga dan makanan yang sehat
Tempat : Masyarakat Kel. Alam Jaya Rw006 Kec. Jatiuwung Kota Tangerang
Sasaran : Individu dan Masyarakat
Waktu : 09.00 – 09.35 WIB
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Mei 2020

A. Tujuan Intraksional Umum : Setelah mengikuti penyuluhan tentang PHBS


diharapkan sasaran dapat memahami pentingnya olahragadan makanan yang sehat.
B. Tujuan Intruksioanl khusus : Setelah mengikuti penyuluhan tentang pentingnya
berolahraga dan makanan yang baik dan sehat , sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian olahraga dan makanan yang baik dan sehat
2. Menjelaskan prinsip olahraga jenis – jenis olahraga baik
3. Menjelaskan manfaat berolahraga dan makanan yang baik dan sehat
4. Menjelaskan makanan yang sehat.
C. Materi :
1. Pengertian pengertian berolahraga dan makanan yang baik dan sehat
2. Prinsip berolahraga
3. Jenis – jenis olahraga
4. Manfaat berolahraga dan makanan yang baik dan sehat
5. Makanan yang baik dan sehat
D. Metode : Diskusi/Tanya jawab
E. Media : Leaflet
Kegiatan :

No Tahapan Waktu Kegiatan Kegiatan peserta


1. Perkenalan dan 5 menit Memperkenalkan diri Menjawab salam
pembukaan dan menjawab salam Menyimak dan
Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan dalam penyuluhan

2. Inti 20 menit Menjelaskan materi 3. Menyimak dan


yang disampaikan memahami materi
Pengertian olahraga yang disampaikan
dan makanan yang 4. Menjawab
sehat pertanyaan dan
prinsip berolahraga berdiskusi
jenis – jenis olahraga
manfaat olahraga dan
makanan yang sehat
makanan yang baik
dan sehat
Tanya jawab dan
diskusi materi yang
disampaikan
3. Penutup 10 menit Kesimpulan 5. Menyimak
Evaluasi 6. Sama – sama
Menjawab salam berdiskusi
7. Menjawab salam

Sumber Buku:

Proverawati,Atika.2012.PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS): Sorowajan Baru


408A, Yogyakarta.
Evaluasi :

a. jenis : formatif
b. cara : Lisan
c. waktu : setelah dilakukan penyuluhan
d. soal :
1. Pengertian pengertian berolahraga dan makanan yang sehat?
2. Prinsip berolahraga ?
3. Jenis – jenis olahraga?
4. Manfaat berolahraga dan makanan yang sehat?
5. Makanan yang baik dan sehat ?

Tanggal : 10 Mei 2020

Penyuluh,

Rezki Nur Oktayani


NIM :P27904117039
PENYULUHAN PENTINGNYA OLAHRAGA DAN MAKANAN YANG BAIK DAN
SEHAT

A. Pengertian olahraga dan makanan yang sehat


a. Olahraga adalah sebagai salah satu bentk aktifitas fisik yang tersencana dan
terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang – ualng dan ditunjukan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani. Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan
yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan kesehatan. Dan olahraga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehdupan sehari – hari karna dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam kesehatan oalhraga dimulai sejak
usia muda usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.
b. Makanan yang sehat Makanan sehat adalah makanan yang bebas berbahaya,
mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh.sedangkan makanan bergizi adalah
makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh.
B. Prinsip berolahraga

Pemanasan harus lebih lama (10 -15 menit) gerakan yang lebih santai, menggerakan seluruh
sendi, menggerakan seluruh sendi dan otot, latihan dilakukan dengan bahan ringan atau tanpa
beban, tetapi pada dasarnya lebih perlahan – lahan dengan kekuatan atau bahan yang lebih
ringan.

Latihan otot ( 15 – 20 menit) untuk meningkatkan kekuatan otot, latihan dilakukan dengan
beban ringan atau tanpa beban, tetapi menambah gerakan – gerakan

Latiahn aerobik (50 – 60 menit) latihan yang paling sederhana ialah jalan kaki 3 km/jam.
Tentu tidak baik jika masih bisa melakukan joging atau cepat pendinginan (10 – 15 menit).

C. Olahraga yang cocok


1. Pekerjaan dirumah dan berkebun
Kegitan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga
kesehatan jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas sedikit lebih
cepat, denyut jantung lebih cepat, dan otot menjadi lelah dengan demikian tubuh ita
akan mengeluarkan keringat.
2. Berjalan – jalan
Berjalan – jalan sangat baik untuk mengerakan otot – otot kaki dan bila jalannya
makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika melangkah
dengan panjang dan mengayunkan tangan sebanyak 10 – 20 kali, maka dapat
melenturkan tubuh. Jikaberjaan merupakan olahraga yang sangat diinginkan, maka
cobalah dikombinasikan dengan olahraga lain.
3. Renang
Renang adalah oalahraga yang paling baikdilakukan untuk menjaga kesehatan. Hal ini
dikarenakan pada saat berenang semua otot tubuh bergerak, sehingga kekuatan otot
semakin meningkat. Namun olahraga renang kurang dinikmati dan segan untuk
melakukannya,karna mengingat keadaan kulit dan pakaian yangharus digunakan
Olaharaga renang biasanya baik untuk orang yang menderita penyakit lama otot atau
kaku sendi. Renang juga dapat melancarkan peredaran darah asalkan dikakukan
secara teratur.
4. Bersepeda
Bersepeda baik untuk penderita artritis,karna tidak menyentuh lantai yang akan
menyebabkan sakit pada sendi – sendinya seperti jenis latihan cepat. Bersepeda baik
untuk meningkatkan peregangan dan gaya tahan, tetapi tidak menambah kelentkan
pada tingkat derajat yang tinggi.
5. Senam
Manfaat melakukan senam secara benar dan teratur dalam waktu yang cukup adalah
sebagai berikut.
a. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jasmani
b. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
c. Membentuk sikap dan gerak
d. Mempertahankan proses degenerasi karna perubahan usia
e. Membentuk kondisi fisik ( kekuatan otot,kelentukan , keseimbangan, ketahanan,
keluwesan, dan kecepatan )
f. Membentuk sikap kejiwaan ( keberanian, percaya diri, kesiapan diri, dan
kesanggupan bekerja sama).
g. Memberikan rangsangan pada syaraf –syaraf yang lemah, khususnya pada
keluarga
h. Memupuk rasa tangung jawab terhadap kesehatan diri sendri dan masyarakat.
D. Makanan yang baik dan sehat
Selain berolahraga masyarakat harus mengimbangi dengan makanan yang sehat agar tetap
sehat dan segar bugar. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat
1. Makan makanan yang cukup bergizi
2. Minum teh setiap hari
3. Mengkonsusi bayak buah dan sayur
4. Mengkonsumsi bayak buah dan sayur
5. Mengkonsumsi kalsium secukupnya
6. Menkonsumsi air putih secukupnya
7. Mengkonsumsi lemak dan alkohol
8. Lebih sering mengkonsumsi kecambah
E. Manfaat berolahraga dan makan – makanan yang baik dan sehat
1. Hidup lebih sehat segar dan bugar
2. Ketaanan tubuh semakin bertambah
3. Mencegah terjadinya pikun
4. Awet muda
5. Dapat berinteraksi dengan masyarakat dan munculnya penyakit kronis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Tidak Menular

Sub Pokok Bahasan : Hipertensi

Tempat : Masyarakat Kel. Alam Jaya Rw006 Kec. Jatiuwung Kota


Tangerang

Sasaran : Individu/ Masyarakat

Waktu : 09.00 – 09.40 (40 menit)

Hari/Tanggal : Minggu, 10 Mei 2020

A. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang


hipertensi , diharapkan orang tua dapat memahami cara – cara pencegahan dan
penanganan hipertensi dengan benar.
B. Tujuan Instruksional Khusus : setelah di berikan pendidikan kesehatan mahasiswa
mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan pencegahan dan perawatan hipertensi
5. Menyebutkan jenis makanan untuk hipertensi
C. Materi :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Pencegahan dan perawatan hipertensi
5. Jenis makanan untuk hipertensi
D. Metode : ceramah, tanya jawab
E. Media : Leaflet
F. Kegiatan :
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluh Peserta

1. Perkenalan 5 menit - Perkenalan diri - Mendengarkan


dan - Menjelaskan Tujuan penjelasan
Pembukaan Penyuluhan

2. Inti 30 menit - Memberikan penjelasan - Menyimak dan


tentang Hipertensi mencatat
- Pengertian penayakit - Menjawab dan
Hipertensi bertanya
- Penyebab penyakit - Sama sama
Hipertensi menyimpulkan
- Tanda serta gejala
Hipertensi
- Memberi kesempatan
pada masyarakat untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan
masyarakat dengan tepat
dan mudah di mengerti

3. Penutup 5 menit - Kesimpulan - Menyimak


- Evaluasi - Sama-sama evaluasi
- Menutup pertemuan dan - Menjawab salam
memberi salam

G. Sumber Bacaan
Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2 Hal 896,Brunner & Suddarth,
EGC
H. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian hipertensi !
2. Sebutkan penyebab hipertensi !
3. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi !
4. Sebutkan pencegahan dan perawatan hipertensi !
5. Sebutkan jenis makanan untuk penderita hipertensi !

Tanggal : 10 Mei 2020

Penyuluh,
Rezki Nur Oktayani
NIM :P27904117039

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Hipertensi merupakan pemicu beragam penyakit, diantaranya stroke, diabetes, gagal
ginjal. Organ yang terkait dengan penyakit fatal ini adalah jantung. Jantung bertugas
memompa darah untuk mengalirkan oksigen dan zat gizi ke seluruh organ tubuh. Saat
jantung bekerja, diperlukan tekanan untuk memompa. Ketika jantung berkonstraksi ,
akan terjadi suatu gelombang tekanan ciran dalam arteri (pembuluh darah). Tekanan
pada dinding arteri dikenal sebagai tekanan darah. Tubuh akan mengontrol tekanan
darah. Jika tekanan darah terlalu tinggi , sistem saraf otonom akan melepaskan suatu
zat neurontransmitter yang menyebabkan relaksasi otot hingga menurunkan tekanan
darah. Ginjallah yang mengeluarkan air dan darah untuk membantu pengaturan
tekanan darah. Jika tekanan darah terhitung tinggi, maka hormon diperoduksi tubuh
untuk memacu ginjal mengeluarkan banyak air dan darah juga akan meninggi.
Tindakan ini akan mengurangi volume darah sehingga mengakibatkan tekanan darah
turun dan penderita merasa sehat. Namun, kondisi ini memaksa jantung dan ginjal
bekerja ekstra berat, dan ini membahayakan tubuh.

B. Kriteria penyakit Hipertensi

Kriteria penyakit hipertensi Sistolik Diastolik

Normal <130 <85


Perbatasan(Hight normal) 130-139 85-89
Hipertertensi : 140-149 90-99
Derajat 1 (ringan)
Derajat 2 (sedang) 160-169 100-109
Derajat 3 (berat) 180-209 110-119
Derajat 4 (sangat berat) >210 >120

C. PENYEBAB
1. Stress
2. Minum minuman beralkohol secara berlebihan
3. Usia
4. Keturunan
5. Obesitas (berat badan berlebih)
6. Kurang aktivitas fisik
7. Penyakit lain (ginjal, syaraf)
8. Keracunan kehamilan

D. TANDA DAN GEJALA


1. Sakit kepala, pusing
2. Lemas
3. Sesak napas
4. Kelelahan
5. Mimisan
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang-kunang
8. Mual dan muntah
9. Mudah tersinggung
10. Cepat marah

E. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN


1. Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi sesuai anjuran
dokter
a. Merubah pola hidup :
a) Berhenti merokok
b) Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk
c) Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan garam)
d) Menghindari makanan/ minuman yang mengandung alkohol
e) Istirahat yang cukup
f) Mengurangi stress : Latihan meditasi
g) Olahraga pernapasan
h) Olahraga teratur : Aerobik, Jalan kaki, Bersepeda, Berenang

F. JENIS MAKANAN UNTUK HIPERTENSI

GOLONGAN MAKANAN YANG BOLEH MAKANAN YANG TIDAK


BAHAN DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN
MAKANAN
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, Roti biskuit dan makanan yang
makanan yg diolah tanpa garam dimasak dengan garam dapur
seperti mie, biskuit, kue kering.
Protein Hewani Daging, ikan, telur dan Protein hewani susu Ikan asin,
keju, kornet, telur asin,
pindang dendeng, udang
Protein Nabati Protein nabati Semua kacang- Kacang tanah dan semua kacang
kacangan yg yg dimasak dg garam dapur
diolah tanpa garam dapur
Sayur-sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yg diawetkan dg
sayuran yang diawetkan garam seperti : sayuran kaleng,
tanpa garam Sayuran asinan

Buah-buahan buahan Semua buah-buahan Durian dan buah-buahan yg


segar dan diawetkan tanpa diwetkan dg garam dan soda
garam dan soda
Lemak Minyak margarin dan mentega Garam dapur, soda, vetsin
tanpa garam, Margarin dan dan bumbu yg mengandung
mentega biasa,Bumbu Semua garam dapur, kecap asin, tersai,
bumbu segar dan kering yang tauco, Minuman Air putih Kopi
tidak mengandung garam dan coklat
dapur
Minuman Air putih Kopi dan cokelat
Kenali Hipertensi
E. Pencegahan Hipertensi LEAFLET

1. mengurangi asupan garam


2. Menghindari rokok dan
minuman alcohol
HIPERTENSI
3. Menghindari makanan
berlemak dan stress
4. Olahraga yang cukup

KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES BANTEN
Penyuluh :
JURUSAN KEPERAWATAN REZKI NUR OKTAYANI
TANGERANG P27904117039
PRODI DIV KEPERAWATAN
2016/2017
KENALI PENYAKIT HIPERTENSI

A. Hipertensi B. Penyebab hipertensi - Mata berkunang-kunang


  - Stress - Mual dan muntah
  -Minum minuman beralkohol secara - Mudah tersinggung
berlebihan
  - Cepat marah
- Usia
 
- Keturunan
D. Dampak Hipertensi
- Obesitas (berat badan berlebih)
Hipertensi adalah meningkatnya 1. Gangguan penglihatan
tekanan darah yang menetap diatas - Kurang aktivitas fisik
2. Payah jantung
batas normal yang disepakati, yaitu - Penyakit lain (ginjal, syaraf)
lebih dari 140/90 mmHg pada 3. Gangguan Ginjal
seorang yang tidak sedang makan - Keracunan kehamilan
4. Gangguan pembuluh darah
obat hipertensi.   otak yang menyebabkan
  C. Tanda dan gejala kelumpuhan/stroke.

- Sakit kepala, pusing  

- Lemas  

- Sesak napas  

- Kelelahan  

- Mimisan  

- Sukar tidur
DOKUMENTASI FOTO
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan,
yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,
1959). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan
masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Sosial (Peran Serta
Masyarakat).
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien
untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan
tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis.
Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data,
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979). Jadi proses
keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis,
dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1)
pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas selama tahap ini
termasuk pencatatan pernyataan evaluasi dan revisi rencana tindakan keperawatan dan
intervensi jika perlu.
Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi
yang direncanakan pada keadaan kesehatan klien. Suatu pernyataan evaluasi terdiri dari dua
komponen yaitu :
1. Pencatatan data mengenai status klien saat itu.
2. Pernyataan kesimpulan mengindikasikan penilaian perawat sehubungan
dengan pengaruh intervensi terhadap status kesehatan klien.
B. Saran
1. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan komunitas dan
populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
2. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar evaluasi atau
penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
3. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori  


       dan  Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta
     : Sagung Seto

https://samoke2012.wordpress.com/2012/12/03/asuhan-keperawatan-komunitas/

http://nursing-community.blogspot.co.id/2013/06/kelompok-11-asuhan-keperawatan-
komunitas.html
https://www.academia.edu/11387614/Asuhan_Keperawatan_Komunitas
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:VodG_EqRpeUJ:promkes.kemkes.go.id/materi-pra-wnpg-bidang-4-materi-
phbs+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://www.kompasiana.com/ifazr/596f69194fc4aa1d5505a372/apa-itu-makanan-sehat-
bergizi
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi.pdf
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :
     Gosyen Publishing
LOG BOOK KOMPETENSI

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


MA KEPERAWATAN KOMUNITAS

PELAKSANAAN
KETERAMPILAN KLINIK Dapat Paraf Tgl Dapat Paraf
Tgl Dengan Pem- Tanpa Pem-
No bimbingan bimbing bimbingan bimbing
Melaksanakan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat dengan
pendekatan proses keperawatan :
1 Pengkajian: Mengumpulkan data,  
mengolah data, menganalisis data 5-6
dan menetapkan masalah Mei
kesehatan 2020
2 Perencanaan tindakan keperawatan  
berdasarkan masalah yang 7
ditemukan Mei
2020
3 Pelaksanaan tindakan keperawatan  
berdasarkan masalah yang 10
ditemukan Mei
2020
4 Penilaian hasil tindakan  
keperawatan yang dilaksanakan 11
Mei
2020
5 Melaksanakan pencatatan dan  
pelaporan 12
Mei
2020

Anda mungkin juga menyukai