Anda di halaman 1dari 169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN


UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Monika Istiana Dewi

NIM: 132114170

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN


UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Monika Istiana Dewi

NIM: 132114170

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUS10NAL DAN


UKURAN PERUSAⅡAAN DENGAN MANttMEN LABA
(Studi Empi五 s pada Pertls激 騒m MaJllufaktur yang Terda■ ar
di Bursa Efek lndollcsia Tahun 2013‐ 2015)

Pembimbing

M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA Tanggal: 7 lum2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

“Wait on Me, My princess. My timing is always perfect. Don’t run ahead of Me or try
to fly before My plans are complete. Your strength will fail you, and your dreams will
wither away. Trust Me that My dreams for you are far greater than you can dream on
your own. Draw close to Me now, and I promise that this season of waiting will bring
you sweetest of rewards”

“If you have worry, you don’t have faith, and if you have faith, you don’t have worry”
(Jack Coe)

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6)

“Tidak ada satu halpun yang kebetulan dalam hidupku”

“ ORA ET LABORA “

“ OJO DUMEH”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :


Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santa Monika
serta orang-orang terkasih dalam hidup :
 Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas Win,
dan Mbak Priska
 Keluarga besarku dan sahabat-sahabatku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN


UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indoensia Tahun 2013-2015)
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi


ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis
lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak
terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis
aslinya.
Apabila saya me1akukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal
saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Monika Istiana Dewi

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Istiana Dewi
Nomor Mahasiswa : 132114170

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2015

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan,

Monika Istiana Dewi

VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas S anata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dai berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas

Sanata Dhdi,ma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto. SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen

Pembimbing Akademik.

5. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA. selaku dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan,

masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

Vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc. dan Dra. YFM. Gien

Agustinawansari, MM., Ak., CA. selaku dosen penguji yang


memberikan masukan pada penulisan skripsi ini.

7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.


.Win, dan Mbak Priska yang selalu
8. Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas

memberikan doa, motivasi dan semangat dalam benfuk apapun selama

proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.

9. Sahabat-sahabatku Ketunjel, 8E, Stedil, Surya 24, Arek-Arek Babebo,

Para Pejuang, dan Cetar Membahanayang selalu ada dan setia.

10. Sahabat-sahabatku Ariska, Yuli, Fitari, Widi, Agnes, Pitados, Evi,

Ganis, Meg?, Naning, Novi, Heni, Michelle, dan Vhica yang terkasih.

11. Teman-teman MPAT Kelas G, Akuntansi Kelas D dan seperjuangan

Akuntansi 2013 yangsaling mem-bantu dan berbagi ide.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh


karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 3 I Juli 2017

Monika Istiana Dewi

Vlll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xv
ABSTRACT .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 7


A. Teori Keagenan .................................................................... 7
B. Kepemilikan Intitusional…………………………………... 9
C. Ukuran Perusahaan................................................................ 10
D. Manajemen Laba .................................................................. 11
E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Manajemen Laba .................................................................. 20
F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba .... 21
G. Kerangka Konseptual ........................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 25


A. Jenis Penelitian .................................................................... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 25
C. Populasi Sasaran .................................................................. 25
D. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 26

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Teknik Analisis Data .......................................................... 26


1. Mengumpulkan Data .................................................... 27
2. Menghitung Kepemilikan Institsuional ........................ 27
3. Menghitung Ukuran Perusahaan .................................. 27
4. Menghitung Manajemen Laba....................................... 28
5. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif ....................... 31
6. Mengklasifikasikan Data .............................................. 32
7. Melakukan Analisi Tabulasi Silang ............................. 34
8. Menarik Kesimpulan .................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 40
A. Analisis Data ...................................................................... 40
1. Pengumpulan Data ....................................................... 40
2. Perhitungan Kepemilikan Institusional ........................ 40
3. Perhitungan Ukuran Perusahaan .................................. 43
4. Perhitungan Manajemen Laba....................................... 47
5. Analisis Statistik Deskriptif ......................................... 50
6. Pengklasifikasian Data ................................................. 62
7. Analisis Tabulasi Silang ............................................... 78
B. Pembahasan ......................................................................... 94
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 99
A. Kesimpulan ......................................................................... 99
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 99
C. Saran ................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101
LAMPIRAN ................................................................................................... 105

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .......................................... 37


Tabel 5.1 Perhitungan Kepemilikan Institusional ....................................... 40
Tabel 5.2. Perhitungan Ukuran Perusahaan ................................................ 43
Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba .................................................... 47
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional ............................ 50
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan ...................................... 52
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income ................................. 56
Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income ............................................... 58
Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income ................................. 59
Tabel 5.9. Klasifikasi Maximization Income ............................................... 61
Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional .................... 62
Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan ................................ 65
Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization
Income ........................................................................................ 68
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income .................................... 71
Tabel 5.14. Pengklasifikasian Maximization Income .................................... 75
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen
Laba (Minimization Income dan Maximization Income) ........... 79
Tabel 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 80
Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan
Minimization Income ................................................................ 81
Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Minimization Income ................................................................ 82
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan
Maximization Income ................................................................ 83
Tabel 5.20. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Maximization Income .................................................................. 85

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba


(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 86
Tabel 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 87
Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan
Minimization Income ................................................................. 88
Tabel 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Minimization Income .. 90
Tabel 5.25 Tabulasi Ukuran Perusahaan Institusional dengan
Maximization Income ................................................................. 91
Tabel 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization Income.... 93

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 23


Gambar 5.1. Histogram Data Kepemilikan Institusional .......................... 51
Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan .................................... 53
Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba ....................................... 54
Gambar 5.4 Histogram Minimization Income ........................................... 57
Gambar 5.4 Histogram Maximization Income .......................................... 60

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ................................. 114


Lampiran 2. Data Perhitungan Kepemilikan Institusional ............................. 126
Lampiran 3. Data Perhitungan Ukuran Perusahaan ...................................... 132
Lampiran 4. Data Perhitungan Manajemen Laba ......................................... 136
Lampiran 5. Hasil Olah Data SPSS................................................................ 148

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN


UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

Monika Istiana Dewi


NIM : 132114170
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepemilikan


institusional dengan manajemen laba. Penelitian ini juga dilakukan untuk
menganalisis hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
Populasi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 90 perusahaan yang ditentukan oleh
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015, (2) perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan
laporan keuangan tahun 2013-2015, (3) perusahaan manufaktur yang menggunakan
mata uang rupiah, dan (4) perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah
deskriptif kuantitatif dengan alat statistik: crosstabs dan korelasi gamma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional mempunyai
hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan manajemen laba. Ukuran
Perusahaan mempunyai hubungan yang lemah dan positif dengan manajemen laba.

Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba.

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN INSTITUTIONAL OWNERSHIP


AND THE COMPANY SIZE WITH EARNINGS MANAGEMENT
(Empirical Study in Manufacture Companies Listed in the Indonesia
Stock Exchange on 2013-2015)

Monika Istiana Dewi


NIM : 132114170
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017

This research aimed to analyze the relationship between institutional with


earnings management. This research also aimed to analyze the relationship between
the company size with earnings the management.
The type of the research was an empirical study. The population used in this
research was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the
year of 2013-2015. The total of targeted population was 90 companies which were
determined based on certain criteria, were (1) manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange in the year of 2013-2015, (2) manufacturing companies
were financial report consistent published in the year of 2013-2015, (3)
manufacturing companies was used rupiah, and (4) which had complete data.
Analysis technique used was quantitative descriptive with statistical tools: crosstabs
and gamma correlation.
The result of this research showed that institutional ownership had a very
weak and negative relationship with earnings management. The company size had a
weak and positive relationship with earnings management.

Keywords: institutional ownership, the company size, earnings management.

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan sebagai sarana informasi

untuk mendukung keputusan yang akan dibuat. Salah satu pihak yang

menggunakan laporan keuangan adalah pemegang saham. Pemegang saham

menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen. Informasi

laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau prestasi

manajemen. Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna

laporan keuangan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa

memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong

manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut

manajemen laba (earning management) (Irawan, 2013).

Menurut Nariastiti dan Ratnadi (2014) earning management atau

manajemen laba ialah perilaku manajer dalam menaikkan atau menurunkan

laba yang akan disampaikan kepada pemilik perusahaan dengan tidak

meningkatkan atau menurunkan profitabilitas ekonomis jangka panjang

perusahaan tersebut. Kondisi ini memberi peluang manajer melakukan

pengelolaan laba untuk kepentingan pribadi. Dalam praktik manajemen laba,

manajer yang berkewajiban untuk menyampaikan kondisi perusahaan kepada

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pemegang saham terkadang tidak menyampaikan informasi sesuai dengan

kondisi perusahaan yang sebenarnya (Rinesti, 2016).

Perilaku manajer dalam melakukan manajemen laba untuk kepentingan

pribadi dapat diminimalisir dengan menerapkan good corporate governance.

Good Corporate Governance mendorong tercapainya kesinambungan

perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparasi,

akuntabilitas, responsibilitas, indepndensi, kewajaran, dan kesetaraan

(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006:5). Penerapan good

corporate governance dapat dilakukan melalui mekanisme monitoring untuk

menyelaraskan berbagai kepentingan yaitu kepemilikan institusional.

Keberadaan kepemilikan institusional dipandang mampu menjadi alat

monitoring efektif bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Adisti

(2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang

negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba. Pemilik

institusi memiliki pengalaman dan pengetahuan yang profesional terkait

fungsi pengawasan dan pengelolaan organisasi sehingga menyadari

kemungkinan perilaku manajemen laba. keberadaan dari pemilik institusi

dalam perusahaan dapat mencegah pemborosan yang dilakukan pihak

manajemen. Penelitian Kurnia (2016) menemukan pula bahwa terdapat

korelasi negatif antara kepemilikan institusional terhadap manajemen laba,

semakin kecil proporsi kepemilikan saham oleh institusional, maka semakin

besar kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba. Berbeda dengan

penelitan Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan

institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba. Hasil

tersebut didukung oleh penelitian Porter (1992) dalam Suriana (2014) yang

menyebutkan bahwa saham institutional adalah pemilik yang memfokuskan

pada laba jangka pendek, sehingga manajer terpaksa untuk melakukan

tindakan pengelolaan laba yang dapat meningkatkan laba jangka pendek

tersebut misalnya dengan manipulasi laba.

Faktor lain yang berhubungan dengan manajemen laba adalah ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukan besar

kecilnya perusahaan. Investor dalam menanamkan sahamnya tentunya

memilih perusahaan yang mampu menunjukkan kinerja yang baik. Hal

tersebut bisa dibedakan dari ukuran perusahaan. Menurut Nuryaman (2008)

yang menggunakan data sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun

2005 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran

perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan

besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan

yang lebih kuat untuk menyajikan laporan keuangan yang kredibel. Hasil

serupa juga dilakukan oleh Cithouru et al. (2011) dalam Suriana (2014) yang

menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang negatif

dengan manajemen laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinesti

(2016) dan Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan

memiliki hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga

dilakukan oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ukuran perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang

lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan

laba dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak

menjadi subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan dengan manajemen laba karena adanya

perbedaan hasil penelitian pada penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti

mengambil populasi sasaran pada perusahaan manufaktur yang tercatat pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan manufaktur termasuk

perusahaan besar yang menyokong perekonomian Indonesia. Persaingan

perusahaan manufaktur juga semkain meningkat, dengan demikian

kemungkinan untuk melakukan aktivitas manajemen laba sangat besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Hubungan Kepemilikan Institusional dan Ukuran

Perusahaan dengan Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen

laba ?

2. Bagaimana hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba ?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan

kepemilikan institusional dengan manajemen laba.

2. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan ukuran

perusahaan dengan manajemen laba.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

informasi yang berkaitan dengan kepemilikan institusional, ukuran

perusahaan, dengan manajemen laba.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru untuk penulis dan

menerapkan ilmu yang selama ini telah dipelajari terutama berkaitan

dengan manajemen laba.

3. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi acuan penting bagi investor dalam

mengambil keputusan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, referensi, atau

perbandingan bagi peneliti selanjutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Sistematika Penulisan

Pembahasan mengenai hubungan kepemilikan institusional dan ukuran

perusahaan dengan manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia ini akan dibagi dalam enam bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk

mendukung proses penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi objek penelitian, metode dan desain penelitian,

teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Organisasi

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek

penelitian.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data, dan hasil

penelitian.

Bab VI Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari penulis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Irawan (2013), mendefinisikan

hubungan keagenan (agency relationship) sebagai suatu kontrak antara

pemilik perusahaan (principal) dengan manajer (agent) untuk menjalankan

suatu tugas demi kepentingan pemilik (principal) dengan mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada manajer (agent). Pada perusahaan

yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.

Pemegang saham memperkerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan principal.

Eisenhardt (1989) dalam Kurnia (2016) mengemukakan bahwa teori

keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian

dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia

memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self-interest), manusia memiliki

daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality),

dan manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia dijelaskan bahwa masing-masing individu semata-mata

termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik

kepentingan antara principal dan agent. Pihak pemilik (principal) termotivasi

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas

yang selalu meningkat. Sedangkan manajer (agent) termotivasi untuk

memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya antara lain dalam hal

memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Dengan

demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan yang

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat

kemakmuran yang dikehendaki.

Permasalahan yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan

principal dan agent disebut dengan agency problems. Salah satu penyebab

agency problems adalah adanya asymmetric information. Asymmetric

Information adalah ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal

dan agent. Principal atau pemilik tidak memiliki informasi yang cukup

tentang kinerja agent. Agent atau manajer memiliki lebih banyak informasi

mengenai kapasitas diri, lingkungan, dan perusahaan secara keseluruhan

(Widyaningdyah, 2001). Dalam praktiknya manajer sebagai pengelola

perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek

perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal atau pemegang

saham. Sebagai pengelola, manajer memiliki kewajiban memberikan

informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Asimetris informasi

dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong

agent untuk untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada

principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengkuran

kinerja agent. Hal ini memacu agent untuk melakukan perilaku yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

semestinya (disfunctional behavior). Salah satu disfunctional behavior yang

dilakukan agent adalah pemanipulasian data dalam laporan keuangan agar

sesuai dengan harapan principal meskipun laporan tersebut tidak

menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Kurnia, 2016).

Pemanipulasian data dalam laporan keuangan tersebut dapat berupa praktik

manajemen laba (earning management).

B. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan presentase jumlah saham yang

dimiliki oleh pemilik institusi dari seluruh jumlah saham perusahaan yang

beredar. Pemilik institusi diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaan

investasi dan kepemilikan institusi-institusi lain kecuali pemerintah

(Brillianti, 2013). Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam

memonitori manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional

akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring

tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham.

Pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui

investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan

yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh

pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik

manajer. Cornet et al (2006) dalam Kurnia (2016) menyimpulkan bahwa

tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat

mendorong manajer untuk lebih menfokuskan perhatiannya terhadap kinerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

perusahaan. Hal ini akan mengurangi perilaku mementingkan diri sendiri

sehingga laporan keuangan yang dihasilkan pihak manajemen akan lebih

berintegritas.

C. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukan besarnya skala perusahaan. Ukuran

perusahaan dapat diklasifikasikan besar dan kecilnya dengan berbagai cara,

antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Irawan,

2013). Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan

investor untuk menilai asset dalam melakukan investasi. Selain itu, ukuran

perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-hati

dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung melakukan

pengelolaan laba secara efisien. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan

oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan

kondisinya lebih akurat (Restuwulan, 2013). Perusahaan yang berukuran

besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga

berbagai kebijakan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan

publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi inventor, kebijakan

perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan

datang, sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

besarnya pajak yang akan diterima, serta efektivitas peran pemberian

perlindungan terhadap masyarakat secara umum.

Menurut Irawan (2013), ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur

pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan

menginginkan pertumbuhan laba dan juga pertumbuhan tingkat pengembalian

saham. Hal tersebut menyebabkan faktor ukuran perusahaan yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan merupakan faktor penting dalam

pembentukan manajemen laba.

D. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen Laba

Menurut Schipper (1989) dalam Sulistyanto (2008), manajemen laba

merupakan suatu tindakan intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses

pelaporan keuangan eksternal untuk mendapatkan seberapa keuntungan

privat. Menurut Sulistyanto (2008), manajemen laba secara umum

didefinisikan sebagai upaya manajer suatu perusahaan untuk

mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan

keuangan dengan suatu tujuan untuk mengelabui stakeholder ingin

mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Manajer melakukan

manajemen laba dengan memilih metoda atau kebijakan akuntansi

terlebih dahulu untuk menaikkan laba atau menurunkkan laba. Menurut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Primanita dan Setiono (2006) dalam Irawan (2013) manajemen laba

biasanya terjadi ketika manajer menggunakan kebijakan dalam pelaporan

keuangan untuk mengaburkan sebagian stakeholder tenang kinerja

ekonomis perusahaan atau untuk mempengaruhi kontrak yang

bergantung atas angka akuntansi yang dilaporkan. Sedangkan menurut

Setiawati dan Na‟im (2000), manajemen laba adalah campur tangan

manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan

untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Pengertian manajemen laba menurut Scott (2000) adalah sebagai

pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer. Cara pemahaman atas

manajemen laba menurut Scott (2000) dibagi menjadi dua. Pertama,

melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk

memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi,

kontrak utang, dan political costs (opportunistic earnings manajement).

Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient

contracting (Efficient Earnings Manajement), dimana manajemen laba

memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan

kelompok, perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak

terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

Apabila manajemen laba bersifat oportunis, maka informasi laba

tersebut dapat menyebabkan pengambilan keputusan investasi yang salah

bagi investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Berdasarkan penjelasan dari beberapa peneliti, maka dapat

disimpulkan manajemen laba merupakan suatu tindakan intervensi

manajemen terhadap laporan keuangan yang berupa pemilihan kebijakan

akuntansi yang diperkenankan dalam proses pelaporan keuangan

eksternal untuk mendapatkan atau mencapai tujuan tertentu, sehingga

dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan.

2. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba

Terdapat tiga hipotesis utama dalam teori akuntansi positive (positive

accounting theory), yang menjadi dasar pengembangan pengujian

hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba menurut Watts dan

Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2011), yaitu:

a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan

utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang

memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih banyak menggunakan

akutansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

b. Hipotesis Rencana Utang (Debt Covenant Hypothesis)

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaraan perjanjian kredit

cenderung memilih metode akuntansi yang memilki dampak

meningkatkan laba (Sweenty, 1994). Hal ini untuk menjaga reputasi

mereka dalam pandangan pihak eksternal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

c. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)

Semakin besar perusahaan semakin besar pula kemungkinan

perusahaan tersebut memilih metode akutansi yang menurunkan laba.

Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan

segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan peraturan

antitrust, menaikkan pajak, pendapatan perusahaan, dan lain – lain.

Sulistyawan (2011:31-37), mengatakan secara umum terdapat

beberapa hal yang memotivasi individu atau badan usaha melakukan

tindakan manajemen laba, diantaranya adalah:

1) Motivasi Bonus

Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan

sejumlah insentif dan bonus sebgai feedback atau evaluasi atas kinerja

manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Insentif ini

diberikan dalam jumlah relatif tetap dan rutin. Sementara bonus yang

relatif besar nilainya hanya akan diberikan ketika kinerja manajer

berada di area pencapaian bonus yang telah ditetapkan oleh pemegang

saham. Kinerja manajemen salah satunya diukur dari pencapaian laba

usaha. Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut

memotivasi para manajer untuk memberikan performa terbaiknya

sehingga tidak menutup kemungkinan mereka melakukan tindakan

creative accounting agar dapat menampilkan kinerja yang baik demi

mendapatkan bonus maksimal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2) Motivasi Utang

Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham, untuk

kepentingan ekspansi perusahaan, manajer seringkali melakukan

beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah

kreditor. Agar kreditor mau menginvestasikan dananya

diperusahaannya, tentunya manajer harus menunjukan performa yang

baik dari perusahaannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal

atau pinjaman dalam jumlah besar, perilaku kreatif dari manajer untuk

menampilkan performa yang baik dari laporan keuagannya pun

seringkali muncul.

3) Motivasi Pajak

Tindakan creative accounting tidak hanya terjadi pada perusahaan go

public dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk

kepentingan perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan

go public. Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan

dan menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih

rendah dari nilai sebenarnya. Kecenderungan ini memotivasi manajer

untuk bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar

seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan memang lebih rendah tanpa

melanggar aturan dan kebijakan akuntansi perpajakan.

4) Motivasi Penjualan Saham

Proses penjulan saham perusahaan ke publik akan direspon positif

oleh pasar ketika perusahaan penerbit saham (emiten) dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

“menjual” kinerja yang baik. Salah satu ukuran kinerja yang dapat

dilihat oleh calon investor adalah penyajian laba pada laporan

keuangan perusahaan. Kondisi ini seringkali memotivasi manajer

untuk berperilaku kreatif dengan berusaha menampilkan yang lebih

baik dari biasanya.

5) Motivasi Pergantian Direksi

Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar periode

pergantian direksi atau chief executive officer (CEO). Menjelang

berakhirnya jabatan, direksi cenderung bertindak kreatif dengan

memaksimalkan laba agar performa kerjanya tetap terlihat baik pada

tahun tekahir ia menjabat. Motivasi utama yang mendorong perilakuk

kreatif tersebut adalah untuk memperoleh bonus yang maksimal pada

akhir masa jabatannya.

6) Motivasi Politis

Pada apek politis ini, manajer cenderung melakukan kreatif akuntansi

untuk menyajikan laba yang lebih rendah dari nilai sebenarnya,

terutama selama periode kemakmuran tertinggi. Hal ini dilakukan

untuk mengurangi visibilitas perusahaan sehingga tidak menarik

perhatian pemerintah, media, atau konsumen yang dapat

menyebabkan meningkatkan biaya politisi perusahaan. Rendahnya

biaya politisi akan menguntungkan manajemen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

3. Teknik Manajemen Laba

Teknik manajemen laba menurut Setiawati dan Nai’im (2000) dapat

dilakukan dengan tiga cara antara lain:

a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi

Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan)

terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak

tertagih, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.

b. Mengubah metode akuntansi

Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu

transaksi, contoh: merubah deperesiasi angka tahun ke metode

depresiasi garis lurus.

c. Menggeser periode biaya atau pendapatan

Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan lain antara lain:

mempercepat/menunda pengeluaran promosi sampai periode

berikutnya, menunda/mempercepat pengiriman produk ke pelanggan.

4. Pola Manajemen Laba

Menurut Scoot (2000) dalam Irawan (2013), terdapat empat pola yang

dilakukan manajemen untuk melakukan pengelolaan atas laba, yaitu:

a. Cuci Bersih (Taking a Bath)

Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO

baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini

diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. Manajemen

mencoba mengalihkan expected future cost ke masa kini, agar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan laba di masa yang

akan datang.

b. Menurunkan Laba (Income Minimization)

Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat laba yang

tinggi, sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun

drastis dapat diatasi dengan mengambil simpanan laba periode

berjalan. Manajemen mencoba memindahkan beban ke masa kini agar

memiliki peluang yang lebih mendapatkan laba di masa yang akan

datang.

c. Menaikan Laba (Income Maximization)

Dilakukan pada saat laba menurun dengan cara memindahkan beban

ke masa mendatang. Tindakan atas income maximization bertujuan

untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang

lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan

pelanggaran perjanjian hutang.

d. Perataan Laba (Income Smoothing)

Perataan laba dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang

dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu

besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif

stabil.

5. Pengukuran Manajemen Laba

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

discretionary accruals yaitu bagian dari akrual yang merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

manipulasi data akuntansi dan dihitung dengan cara meyelisihkan total

akrual dan nondiscretionary accruals. Akrual merupakan basis akuntansi

yang digunakan sekarang ini. Menurut PSAK No. 01, “Dalam akuntansi

akrual, aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat

kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan

dalam laporan keuangan pada periode terjadinya”. Basis akuntansi yang

digunakan saat ini membuat perusahaan dapat mengakui biaya pada periode

tertentu, walaupun kas telah dikeluarkan. Perusahaan juga dapat mengakui

pendapatan pada periode tertentu, walaupun kas belum diterima perusahaan.

Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya akun akrual seperti kas,

piutang dagang, pendapatan diterima dimuka, hutang biaya, biaya

depresiasi, dan biaya dikeluarkan dimuka, biaya cadangan, biaya dan lain-

lain (Sulistyanto, 2008: 161).

Total akrual merupakan selisih antara laba bersih dan arus kas

operasi. Menurut Sulistyanto (2008: 164), total akrual merupakan

penjumlahan discretionary accrual dan nondiscretionary accrual. Menurut

Sulistiawan, et al (2011:51) akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner

adalah sebagai berikut:

Akrual diskresioner (discretionary accruals) adalah akrual yang dapat


berubah sesuai dengan kebijakan manajemen, seperti pertimbangan
tentang penentuan umur ekonomis asset tetap atau pertimbangan
pemilihan metode depresiasi. Akrual nondiskresioner
(nondiscretionary accruals) adalah akrual yang dapat berubah bukan
karena kebijakan atau pertimbangan pihak manajemen, seperti
perubahan piutang yang besar karena adanya tambahan penjualan
yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Dalam mengaplikasikan kebijakan accrual, deferral, dan prosedur

alokasi yang memiliki tujuan untuk menyesuaikan biaya dan pendapatan

berdasarkan pengeluaran dengan periode terjadinya, bukan mengaitkan biaya

dan pendapatan berdasarkan kas basis maka dapat dimengerti apabila

kebijakan akrual ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan manajemen laba

(Sulistyanto, 2008:182).

E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Kepemilikan institusional dapat membantu menciptakan tata kelola

perusahaan yang baik. Cornet et al., (2006) dalam Kurnia (2016),

menemukan adanya bukti yang menyatakan bahwa tindakan pengawasan

yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat

membatasi perilaku para manajer. Semakin kuatnya pengawasan akan

mempersempit kesempatan pihak manajemen untuk melakukan kecurangan.

Investor institusional dengan kepemilikan saham dalam jumlah besar

akan mempunyai dorongan yang cukup kuat untuk mengumpulkan informasi,

mengawasi tindakan-tindakan manajemen dan mendorong kinerja yang lebih

baik. Bilamana investor institusional mempunyai kepemilikan saham dalam

jumlah yang relatif rendah, maka para investor institusional hanya memiliki

sedikit dorongan untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik

manajer. Keberadaan investor institusi ini dipandang mampu menjadi alat

monitoring efektif bagi perusahaan (Irawan, 2013).

Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian

kepemilikan instituisonal terhadap manajemen laba. Pandangan pertama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dinyatakan oleh Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan

institusional memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya

kepemilikan institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba.

Pandangan kedua menyatakan kepemilikan institutional mempunyai

hubungan negatif dengan manajemen laba. Penelitian tersebut dilakukan oleh

Adisti (2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang

negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba.

F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar

atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala di

mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara,

antara lain total aktiva, log size, penjualan dan nilai pasar saham. Perusahaan

yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas,

sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar

terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini

sesaui dengan Political Cost Hypothesis. Perusahaan yang lebih besar kurang

memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan

perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis

oleh pihak luar, baik oleh investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat

(Restuwulan, 2013).

Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba. Pandangan pertama menyatakan bahwa

ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan manajemen laba. Hal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

ini bisa dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Rinesti (2016) dan

Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki

hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga dilakukan

oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa ukuran

perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang lebih

besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba

dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak menjadi

subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.

Pandangan kedua menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Penelitian Nuryaman (2008) menggunakan data

sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun 2005 yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki

hubungan negatif dengan manajemen laba. Ini mengidentifikasikan bahwa

perusahaan besar kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya

lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil.

G. Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian ini ingin meneliti hubungan antara variabel kepemilikan

institusional dengan manajemen laba, dan variabel ukuran perusahaan dengan

manajemen laba. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel sehingga

tidak ada perumusan hipotesis, karena kesimpulan yang akan ditarik hanya

terbatas pada populasi sasaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Kepemilikan
Institusional

Manajemen Laba
Ukuran
Perusahaan

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Cara pemahaman atas manajemen laba menurut Scott (2000) dalam

Kurnia (2015) dibagi menjadi dua, salah satunya memandang manajemen laba

sebagai perilaku oportunistik manajer. Apabila manajemen laba bersifat

oportunistik, maka informasi laba tersebut dapat menyebabkan pengambilan

keputusan investasi yang salah bagi investor. Keberadaan kepemilikan

institusional dianggap mampu mengendalikan adanya tujuan oportunistik dari

manajer. Hal tersebut karena pemilik saham institusi memiliki keahlian lebih

dibidang keuangan dan memiliki pengalaman yang lebih banyak

dibandingkan pemegang saham lain. Pemilik saham institusi dengan

kepemilikan saham dalam jumlah besar akan mempunyai dorongan yang

cukup kuat untuk mengumpulkan informasi, mengawasi tindakan-tindakan

manajemen dan mendorong kinerja yang lebih baik. Bila pemilik saham

institusi mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah yang relatif rendah,

maka para pemilik saham institusi hanya memiliki sedikit dorongan untuk

melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik manajer. Tindakan

pengawasan tersebut dapat membatasi perilaku para manajer. Semakin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kuatnya pengawasan akan mempersempit kesempatan pihak manajemen

untuk melakukan kecurangan (Cornet et al., 2006 dalam Kurnia, 2015).

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung akan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang

lebih kecil. Salah satu alasan utamanya adalah karena perusahaan besar harus

mampu untuk memenuhi ekspektasi dari investor atau pemegang sahamnya

(Desmiyawati dan Yessi, 2009). Tambahan dana tersebut bisa diperoleh dari

penerbitan saham baru atau penambahan hutang. Motivasi untuk

mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk

melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba yang

tinggi maka calon investor maupun kreditur akan tertarik untuk menanamkan

dananya (Agustia dalam Novianus, 2015).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi empiris.

Studi empiris adalah penelitian dengan menggunakan data sekunder yang

kemudian diolah dan dianalisis secara menyeluruh. Variabel yang diteliti

dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan

manajemen laba. Jenis perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

2. Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

C. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Populasi sasaran

ini memiliki kriteria-kriteria tertentu sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015

2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan

keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data

yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain). Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa

laporan tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat pada tahun 2013-2015.

Data-data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, yaitu

www.idx.co.id.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan,

menganalisis, dan mempelajari data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2013-2015.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langakh analisis data yang yang dilakukan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1 Mengumpulkan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2013-2015 yang telah memenuhi kriteria tertentu. Mengumpulkan

data untuk menghitung tingkat kepemilikan institusional yaitu jumlah

saham yang dimiliki institusional dan jumlah saham yang beredar.

Mengumpulkan data untuk menghitung tingkat ukuran perusahaan yaitu

total aset. Terakhir, mengumpulkan data untuk menghitung tingkat

manajemen laba yaitu total piutang, total asset, total pendapatan, EXBI,

total arus kas operasi, dan property, plant, and equipment (PPE).

2 Menghitung Kepemilikan Institsusional

Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan rasio

jumlah saham yang dimiliki institusional nonpemerintah dibandingkan

dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan (Saputro, 2016).

Jumlah saham yang dimiliki institusi nonpemerintah


KI = X 100%
Jumlah saham yang beredar keseluruhan

3 Menghitung Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat menggambarkan

besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan pada penelitian ini dinilai

menggunakan proksi logaritma natural total aset (Halim, dkk.2005)

Ukuran perusahaan = Ln total aset


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

4 Menghitung Manajemen Laba

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

Modified Jones Model (MJM) melalui discretionary accruals (DA) yang

dihitung dengan cara total accrual (TA) dikurangi dengan non

discretionary accruals (NDA) (Sulistiawan, 2011). Pengukuran

manajemen laba menggunakan model modified Jones Model dalam

penelitian ini karena mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan

oleh Dechow et al, (1995). Penelitian yang dilakukan oleh Dechow et al,

(1995), menyatakan bahwa versi modifikasi dari model yang

dikembangkan oleh Jones (1991) memberikan tes kekuatan yang paling

kuat untuk manajemen laba.

Konsep discretionary accruals memberi pengertian bahwa pihak

manajemen dapat memanipulasi pendapatan akrual dan biasanya

digunakan untuk mencapai pendapatan yang diinginkan. Langkah-

langkah untuk menghitung discretionary accruals adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung nilai total akrual (TA)

TAit = EXBIit - CFOit

Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi

dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang sewajarnya ada

dalam proses penyususnan laporan keuangan, disebut dengan non

discretionary accruals, dan bagian akrual yang merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

manipulasi data akuntansi yang disebut dengan discretionary

accruals.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghitung

manajemen laba adalah menentukan nilai total akrual perusahaan i

pada periode t (TAit). Nilai tersebut diperoleh dari selisih antara

laba perusahaan i pada periode t (EXBIit ) dan arus kas operasi

perusahaan i pada periode t (CFOit).

b. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3

Tujuan dari regresi tersebut adalah untuk menentukan nilai dari

koefisien α1, α2, α3 setiap perusahaan dalam masing-masing tahun

dengan persamaaan regresi sebagai berikut:

TAit = α1 + α2 ΔRevit + α3 PPEit + ԑit

Lalu semua variabel tersebut dibagi dengan asset tahun

sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya menjadi:

TAit /Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2(ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai

parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan

melakukan regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus

menentukan variabel yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel

X (Sulistiawan, et al 2011:L-3). Dengan demikian ditentukan

bahwa:

TAit / Ait-1 = variabel Y

(Total akrual dibagi asset awal tahun)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

1 / Ait-1 = variabel X1

(Nilai 1 dibagi asset awal tahun)

ΔRevit / Ait-1 = variabel X2

(Kenaikan atau penurunan penjualan tahun ini dibagi asset awal

tahun. Perubahan. Perubahan penjualan adalah selisih penjualan

tahun ini dengan tahun lalu)

PPEit / Ait-1 = variabel X3

(Total aktiva tetap tahun ini dibagi dengan asset awal tahun)

c. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)

Setelah diketahui nilai dari α1, α2, α3 dari masing-masing

perusahaan dalam setiap tahunnya, selanjutnya nilai koefisien

tersebut digunakan untuk menentukan nilai non discretionary

accrual, dengan menggunakan rumus:

NDAit = α1(1/Ait-1) + α2(ΔRevit /Ait-1 - ΔRecit /Ait-1 ) + α3(PPEit /Ait-1)

Nilai parameter α1, α2, dan α3 adalah hasil perhitungan pada

langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga

nilai NDA bisa didapatkan.

d. Menentukan nilai Discretionary Accruals (DA)

Discretionary Accruals merupakan indikator manajemen laba

akrual yang didapatkan dengan cara mengurangi total akrual yang

dibagi dengan total aset tahun sebelumnya dengan NDA, dengan

formulasi:

DAit = TAit/Ait-1 - NDAit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Keterangan:

TAit : Total akrual perusahaan i pada periode t.

EXBIit : Earnings before extraordinary items.

CFOit : Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.

NDAit : Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t.

DAit : Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t.

Ait-1 : Total asset total perusahaan i pada periode t-1.

ΔRevit : Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t.

ΔRecit : Perubahan piutang perusahaan i pada periode t.

PPEit : Property, Plant, Equipment perusahaan i pada periode t.

α1, α2, α3 : Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.

ԑit : Error term perusahaan i pada periode t.

5 Melakukan Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data populasi

sasaran, yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rat-rata, standar

deviasi, dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2009). Deskripsi variabel

dilakukan dengan menganalisis histogram untuk mengetahui sebaran

data, serta sebagai dasar klasifikasi data. Histogram adalah grafik yang

berbentuk batang yang menggambarkan niali data, dimana tiap nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

menempati suatu jumlah area yang sama dalam area yang tertutup

(Cooper and Schindler, 2006).

6 Mengklasifikasikan Data

a. Mengklasifikasikan Data Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional dibagi menjadi beberapa kategori yang

berbeda dengan memperhatikan urutan. Pembagian kategori tersebut

didasarkan pada jumlah saham yang dimiliki oleh institusi sesuai

dengan PSAK 15 tahun 2015 dan PSAK 65 tahun 2015 sehingga

pembagian kategori menjadi seperti berikut:

Tidak Signifikan (1) = X ≤ 20%

Signifikan (2) = 20% < X ≤50%

Pengendali (3) = X > 50%

b. Mengklasifikasikan Data Ukuran Perusahaan

Klasifikasi data ukuran perusahaan dilakukan berdasarkan distribusi

frekuensi dengan melihat pola persebaran data dari histogram yang

telah dibuat, kemudian mengkategorikannya menjadi seperti berikut:

Total Aset Rendah (1) = 0 < X ≤ 26.00

Total Aset Sedang (2) = 26.00 < X ≤ 28.00

Total Aset Tinggi (3) = 28.00 < X ≤ 30.00

Total Aset Paling Tinggi (4) = X > 24.00

c. Mengklasifikasikan Data Manajemen Laba

Tujuan dari klasifikasi data ini supaya data ukuran data

menjadi kategori. Data yang bernilai negatif berarti perusahaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

cenderung melakukan manajemen laba dengan cara minimization

income, sedangkan data yang bernilai positif berarti perusahaan

cenderung melakukan manajemen laba dengan cara maximization

income. Menurut Sulistiawan et al (2011: L-12), semakin besar

nilai NDA menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan

strategi peningkatan laba, sedangkan semakin negatif nilai NDA

menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan strategi

penurunan laba. Hal tersebut berarti bahwa nilai discretionary

accruals positif menunjukan manajemen laba dilakukan dengan

maximization income, sedangkan nilai discretionary accruals

negatif menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan

minimization income. Berdasarkan nilai negatif dan positif tersebut,

maka klasifikasi manajemen laba dibagi menjadi 2 kategori seperti

berikut ini:

0 = nilai discretionary accruals negatif (minimization income)

1 = nilai discretionary accruals positif (maximization income )

Setelah manajemen laba diklasifikasikan menjadi dua kategori,

kemudian dari masing-masing kategori tersebut diklasifikasikan lagi

untuk mengetahui tingkatan manajemen laba.

Minimization Income

Sangat Rendah (1) = 0.100 ≤ X < 0

Rendah (2) = -0.200 ≤ X < -0.100

Tinggi (3) = -0.300 ≤ X < -0.200


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Sangat Tinggi (4) = X < -0.300

Maximization Income

Sangat Rendah (1) = 0 < X ≤ 0.200

Rendah (2) = 0.200 < X ≤ 0.400

Tinggi (3) = 0.400 < X ≤ 0.600

Sangat Tinggi (4) = X > 0.600

7 Melakukan Analisis Tabulasi Silang

Tabel silang merupakan tabel yang berfungsi untuk menjelaskan

hubungan antar dua variabel atau lebih. Crosstabs menyajikan data

dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Data untuk

penyajian crosstabs adalah data berskala ordinal dan nominal. Data yang

digunakan pada analisis tabulasi silang dalam penelitian ini adalah data

skala rasio yang telah diklasifikasikan dan diubah menjadi skala ordinal.

8 Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil analisis dari tabel

tabulasi silang antar variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan

arah hubungan melalui nilai gamma. Menurut Hasan (2008), nilai

koefisien korelasi (KK) dibagi menjadi beberapa kategori:

a. KK = 0 : Tidak ada hubungan

b. 0.00 <KK≤ 0.20 : Sangat Lemah

c. 0.20 <KK≤ 0.40 : Lemah

d. 0.40 <KK≤ 0.70 : Cukup Kuat

e. 0.70 <KK≤ 0.90 : Kuat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

f. 0.99 <KK≤ 1.00 : Sangat Kuat

g. KK = 1 : Sempurna

Koefisien korelasi menunjukan kekuatan hubungan linear dan

arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka

kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Artinya jika

nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.

Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel

mempunyai hubungan negatif atau berlawanan. Artinya jika nilai

varaibel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan

berlaku sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur yang

terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) tahun 2013 sampai

2015. Populasi sasaran ditentukan dengan membuat kriteria-kriteria tertentu yang

sesuai dengan penelitian untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Kriteria

pemilihan perusahaan yang menjadi populasi sasaran dijabarkan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran

Kriteria Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 142
Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan
(10)
laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah (28)
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data (14)
Perusahaan yang terpilih menjadi populasi sasaran 90
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, terdapat 90 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berikut daftar perusahaan manufaktur

yang menjadi populasi sasaran:

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA


1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk Minuman dan Makanan
2 AKPI Argha Karya Prima Ind, Tbk Plastik dan Kemasan
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk Kertas dan Pulp
4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
6 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Minuman dan Makanan
7 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk Kaca dan Porselin
8 APLI Asiaplast Industries Tbk Platik dan Porselin
9 ARNA Arwana Citramulia Tbk Kaca dan Porselin
10 ASII Astra International Tbk Otomotif dan Komponen
11 AUTO Astra Otoparts Tbk Otomotif dan Komponen
12 BATA Sepatu Bata Tbk Sepatu dan Sandal
13 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk Alas Kaki
14 BRNA Berlina Tbk Plastik dan Kemasan
15 BTON Betonjaya Manunggal Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
16 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk, Kimia
17 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, Minuman dan Makanan
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Pakan Ternak
19 DLTA Delta Djakarta Tbk Minuman dan Makanan
20 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Kimia
21 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk Farmasi
22 EKAD Ekadharma International Tbk Kimia
23 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Kertas dan Pulp
24 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
25 GGRM Gudang Garam Tbk Rokok
26 GJTL Gajah Tunggal Tbk Otomotif dan Komponen
27 HDTX Panasia Indo Resources Tbk Garmen dan Tekstil
28 HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok
29 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan
30 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan
31 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk Kaca dan Porselin
32 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk Otomotif dan Komponen
33 INAI Indal Aluminium Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
34 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan
35 INDS Indospring Tbk Otomotif dan Komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA


36 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Semen
37 JECC Jembo Cable Company Tbk Kabel
38 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
39 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Pakan Ternak
40 JPRS Jaya Pari Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
41 KBLI KMI Wire and Cable Tbk Kabel
42 KBLM Kabelindo Murni Tbk Kabel
43 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Kertas dan Pulp
44 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Peralatan Rumah Tangga
45 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Kaca dan Porselin
46 KICI Kedaung Indah Can Tbk Peralatan Rumah Tangga
47 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi
48 LION Lion Metal Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
49 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk Peralatan Rumah Tangga
50 LMSH Lionmesh Prima Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
51 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk Otomotif dan Komponen
52 MAIN Malindo Feedmill Tbk Pakan Ternak
53 MBTO Martina Berto Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
54 MERK Merck Tbk Farmasi
55 MLIA Mulia Industrindo Tbk Kaca dan Porselin
56 MRAT Mustika Ratu Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
57 MYOR Mayora Indah Tbk Minuman dan Makanan
58 MYTX APAC Citra Centertex Tbk Garmen dan Tekstil
59 NIPS Nipress Tbk Otomotif dan Komponen
60 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
61 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk Otomotif dan Komponen
62 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk Minuman dan Makanan
63 PYFA Pyridam Farma Tbk Farmasi
64 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk Garmen dan Tekstil
65 RMBA Bentoel International Investama Tbk Rokok
66 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk Minuman dan Makanan
Supreme Cable Manufacturing
67 SCCO Kabel
Corporation Tbk
68 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Farmasi
69 SIAP Sekawan Intipratama Tbk Plastik dan Kemasan
70 SIPD Sierad Produce Tbk Pakan Ternak
71 SKBM Sekar Bumi Tbk Minuman dan Makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA


72 SKLT Sekar Laut Tbk Minuman dan Makanan
73 SMCB Holcim Indonesia Tbk Semen
74 SMSM Selamat Sempurna Tbk Otomotif dan Komponen
75 SPMA Suparma Tbk Kertas dan Pulp
76 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Farmasi
77 SRSN Indo Acidatama Tbk Kimia
78 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk Garmen dan Tekstil
79 STAR Star Petrcohem Tbk Garmen dan Tekstil
80 STTP Siantar Top Tbk Minuman dan Makanan
81 TCID Mandom Indonesia Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
82 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk Kayu dan Pengolahannya
83 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan
84 TRST Trias Sentosa Tbk Plastik dan Kemasan
85 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Farmasi
86 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk Minuman dan Makanan
87 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Garmen dan Tekstil
88 UNVR Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Kebutuhan RT
89 VOKS Voksel Electric Tbk kabel
90 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk plastik dan Kemasan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Data mengenai perusahaan yang menjadi populasi sasaran yang telah

ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dapat dilihat pada bagian

lampiran 1. Data mengenai kepemilikan institusional yang diukur dengan

persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan dapat

dilihat pada bagian lampiran 2. Data mengenai ukuran perusahaan

dengan proksi logaritma natural total aset dapat dilihat pada bagian

lampiran 3. Data mengenai manajemen laba berupa total piutang, total

asset, total pendapatan, EXBI, total arus kas operasi, dan property, plant,

and equipment (PPE) dapat dilihat pada bagian lampiran 4.

2. Perhitungan Kepemilikan Institusional

Hasil perhitungan kepemilikan institusional dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional


Kepemilikan Institusional (%)
NO KODE
2013 2014 2015
1 ADES 91.94 91.94 91.94
2 AKPI 65.13 65.13 65.13
3 ALDO 62.28 62.55 62.85
4 ALKA 94.91 94.91 94.91
5 ALMI 75.97 82.13 76.48
6 ALTO 80.73 80.73 81.14

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 5.1
Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)
Kepemilikan Institusional (%)
NO KODE
2013 2014 2015
7 AMFG 84.70 84.73 84.82
8 APLI 80.65 84.65 84.93
9 ARNA 61.37 50.46 48.08
10 ASII 50.11 50.11 50.11
11 AUTO 80.00 80.00 80.00
12 BATA 87.15 87.15 87.11
13 BIMA 88.96 88.96 88.96
14 BRNA 51.42 51.42 53.02
15 BTON 81.54 81.83 81.83
16 BUDI 52.68 52.68 50.07
17 CEKA 87.02 87.02 87.02
18 CPIN 55.53 55.53 55.53
19 DLTA 84.58 84.58 84.59
20 DPNS 66.42 59.64 59.87
21 DVLA 92.66 92.66 92.66
22 EKAD 75.45 75.45 75.45
23 FASW 75.70 74.74 74.73
24 GDST 97.98 97.99 97.99
25 GGRM 75.55 75.55 75.55
26 GJTL 59.70 59.50 59.50
27 HDTX 92.29 91.04 91.04
28 HMSP 98.18 98.18 92.18
29 ICBP 80.53 80.53 80.53
30 IGAR 84.82 84.82 84.82
31 IKAI 78.74 77.45 77.43
32 IMAS 89.54 89.54 89.65
33 INAI 77.93 77.98 77.99
34 INDF 50.07 50.07 50.07
35 INDS 88.11 88.11 88.11
36 INTP 64.08 64.08 64.08
37 JECC 90.15 90.15 90.15
38 JKSW 60.56 60.56 60.56
39 JPFA 57.51 57.51 57.95
40 JPRS 68.42 68.42 68.42
41 KBLI 73.74 54.28 57.52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 5.1
Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)
Kepemilikan Institusional (%)
NO KODE
2013 2014 2015
42 KBLM 89.25 89.25 90.36
43 KBRI 28.51 75.20 75.00
44 KDSI 75.68 75.68 75.68
45 KIAS 98.24 98.24 98.24
46 KICI 74.02 74.02 74.02
47 KLBF 56.71 56.71 56.71
48 LION 71.11 71.11 71.03
49 LMPI 83.27 83.27 83.27
50 LMSH 32.21 32.21 32.21
51 LPIN 39.45 44.27 49.02
52 MAIN 50.10 51.48 57.09
53 MBTO 56.92 56.92 56.92
54 MERK 86.65 86.65 86.65
55 MLIA 68.19 69.69 73.44
56 MRAT 80.22 80.22 80.22
57 MYOR 32.93 32.93 32.93
58 MYTX 79.72 79.72 79.72
59 NIPS 37.11 62.90 62.90
60 PICO 94.01 94.01 94.01
61 PRAS 54.06 54.07 54.07
62 PSDN 72.10 72.10 73.58
63 PYFA 53.85 53.85 53.85
64 RICY 48.04 48.04 48.04
65 RMBA 98.96 98.96 98.96
66 ROTI 70.75 70.75 70.76
67 SCCO 67.26 67.26 71.15
68 SCPI 89.19 98.31 98.40
69 SIAP 72.83 82.40 38.13
70 SIPD 41.47 41.47 41.47
71 SKBM 80.82 88.82 80.48
72 SKLT 96.00 96.00 96.00
73 SMCB 80.65 80.65 80.65
74 SMSM 58.13 58.13 58.13
75 SPMA 74.20 74.20 78.13
76 SQBB 98.00 98.00 98.00
77 SRSN 95.00 95.00 95.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)

Kepemilikan Institusional (%)


NO KODE
2013 2014 2015
78 SSTM 70.00 70.00 70.00
79 STAR 62.75 55.42 48.19
80 STTP 59.86 59.86 59.86
81 TCID 72.10 72.10 72.10
82 TIRT 79.10 79.32 79.32
83 TOTO 96.20 96.20 92.45
84 TRST 59.71 59.71 56.68
85 TSPC 77.52 77.52 78.16
86 ULTJ 44.60 44.60 44.51
87 UNIT 54.79 54.79 54.79
88 UNVR 85.00 85.00 85.00
89 VOKS 53.46 53.46 33.01
90 YPAS 89.47 89.47 89.47
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

3. Perhitungan Ukuran Perusahaan

Hasil perhitungan tingkat ukuran perusahaan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.2 Perhitungan Ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

Ukuran Perusahaan
No Kode
2013 2014 2015
1 ADES 26.81 26.95 27.21
2 AKPI 28.37 28.43 28.69
3 ALDO 26.43 26.6 26.63
4 ALKA 26.21 26.22 25.70
5 ALMI 28.64 28.80 28.41
6 ALTO 28.04 27.85 27.8
7 AMFG 28.89 29.00 29.08
8 APLI 26.44 26.33 26.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset


(Lanjutan)

Ukuran Perusahaan
No Kode
2013 2014 2015
9 ARNA 26.76 27.86 27.99
10 ASII 33.00 33.09 33.13
11 AUTO 26.17 30.3 23.39
12 BATA 27.25 27.38 27.40
13 BIMA 25.49 25.37 25.32
14 BRNA 27.75 27.92 28.23
15 BTON 25.89 25.88 25.93
16 BUDI 26.50 28.54 28.81
17 CEKA 27.70 27.88 28.03
18 CPIN 30.39 30.67 30.84
19 DLTA 27.49 27.62 27.67
20 DPNS 26.27 26.32 26.34
21 DVLA 27.81 26.46 27.95
22 EKAD 26.56 26.74 26.69
23 FASW 29.37 29.35 29.58
24 GDST 27.81 27.93 27.92
25 GGRM 31.56 31.70 31.78
26 GJTL 30.36 30.41 30.49
27 HDTX 28.50 29.07 29.22
28 HMSP 30.94 30.98 31.27
29 ICBP 30.69 30.85 30.91
30 IGAR 26.48 26.58 26.67
31 IKAI 26.90 26.97 26.69
32 IMAS 30.74 30.79 30.84
33 INAI 27.36 27.52 27.92
34 INDF 31.99 32.08 32.15
35 INDS 28.42 28.46 28.57
36 INTP 30.91 30.99 30.95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset


(Lanjutan)

Ukuran Perusahaan
No Kode
2013 2014 2015
37 JECC 27.85 27.69 27.94
38 JKSW 26.29 26.44 26.3
39 JPFA 30.33 30.39 30.47
40 JPRS 26.65 26.64 26.62
41 KBLI 27.92 27.92 28.07
42 KBLM 27.21 27.20 27.21
43 KBRI 27.39 27.89 28.01
44 KDSI 27.47 27.58 27.79
45 KIAS 28.45 28.49 28.38
46 KICI 25.30 25.30 25.62
47 KLBF 30.06 30.15 30.25
48 LION 26.94 27.12 27.18
49 LMPI 27.44 27.42 27.4
50 LMSH 25.68 27.16 27.62
51 LPIN 26.00 25.95 26.50
52 MAIN 28.43 28.89 29.01
53 MBTO 27.14 27.15 27.20
54 MERK 27.27 27.3 27.19
55 MLIA 29.60 29.61 29.59
56 MRAT 26.81 26.94 26.93
57 MYOR 29.90 29.96 30.06
58 MYTX 28.37 28.35 28.30
59 NIPS 27.41 27.54 28.07
60 PICO 27.16 27.16 27.13
61 PRAS 27.40 27.88 28.06
62 PSDN 27.25 27.15 27.15
63 PYFA 25.89 25.88 25.80
64 RICY 27.74 27.79 27.81
65 RMBA 29.85 29.96 30.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset


(Lanjutan)

Ukuran Perusahaan
No Kode
2013 2014 2015
66 ROTI 28.23 28.17 28.63
67 SCCO 28.20 28.14 28.20
68 SCPI 27.32 27.91 28.04
69 SIAP 26.33 29.24 26.35
70 SIPD 28.78 28.66 30.44
71 SKBM 26.93 27.20 27.36
72 SKLT 26.43 26.53 26.66
73 SMCB 27.33 30.48 30.48
74 SMSM 28.16 28.19 28.43
75 SPMA 28.20 28.37 28.41
76 SQBB 26.77 26.85 26.86
77 SRSN 26.77 26.86 27.08
78 SSTM 27.41 27.37 27.31
79 STAR 27.34 27.38 27.31
80 STTP 28.02 28.16 28.28
81 TCID 28.01 28.25 28.36
82 TOTO 28.19 28.34 28.52
83 TRST 28.81 28.81 28.84
84 TSPC 29.32 29.35 29.47
85 ULTJ 28.66 28.70 28.90
86 UNIT 26.85 26.81 26.86
87 UNVR 30.22 30.29 30.39
89 VOKS 28.30 28.07 28.06
90 YPAS 27.14 26.49 26.36
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

4. Perhitungan Tingkat Manajemen Laba

Hasil perhitungan tingkat manajemen laba dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary


Accruals (DA)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
1 ADES 0.02356 -0.09429 0.13813
2 AKPI 0.06072 -0.09918 0.16442
3 ALDO -0.12237 0.11845 0.16699
4 ALKA -0.40003 -0.00878 -0.14213
5 ALMI 0.47107 0.37384 -0.50868
6 ALTO 0.87026 0.05565 0.07398
7 AMFG -0.06344 0.02118 0.07673
8 APLI -0.14577 0.04061 -0.00026
9 ARNA -0.01899 0.15753 0.05009
10 ASII -0.01544 0.04277 -0.02384
11 AUTO -0.04737 0.02324 0.00989
12 BATA -0.03182 0.06961 0.26917
13 BIMA -0.00718 0.07342 -0.22822
14 BRNA -0.1333 -0.02301 -0.00394
15 BTON 0.19623 0.02824 0.02429
16 BUDI -0.04259 0.11437 0.08603
17 CEKA -0.27525 0.02833 0.00527
18 CPIN 0.04286 0.1697 0.16353
19 DLTA -0.09891 0.2589 -0.02559
20 DPNS 0.25562 0.05058 0.02509
21 DVLA 0.04804 0.01357 -0.10439
22 EKAD 0.11418 0.15144 -0.02438
23 FASW 0.04947 -0.1547 0.12299
24 GDST 0.0115 -0.08849 -0.16286
25 GGRM 0.06435 0.13766 0.17558
26 GJTL 0.01065 0.1156 0.08681
27 HDTX -0.3269 0.07559 0.04212
28 HMSP 0.05764 0.07798 0.5181
29 ICBP 0.02856 -0.04709 0.06205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary


Accruals (DA) (Lanjutan)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
30 IGAR -0.00689 0.1305 -0.03383
31 IKAI -0.01708 0.0937 0.02316
32 IMAS 0.19896 0.06646 0.0258
33 INAI -0.0752 -0.11446 0.09111
34 INDF -0.02487 -0.01505 0.07501
35 INDS -0.05705 0.10818 0.04382
36 INTP 0.01183 0.06928 0.05434
37 JECC 0.37196 0.04396 0.15705
38 JKSW 0.02232 -0.04081 -0.05532
39 JPFA 0.06578 -0.01099 0.08032
40 JPRS -0.05122 0.15927 -0.11512
41 KBLI 0.13917 0.02471 0.16908
42 KBLM 0.22247 0.15551 0.12713
43 KBRI 0.01716 0.22003 0.20721
44 KDSI -0.0872 0.13716 0.16058
45 KIAS -0.07248 0.10318 0.01216
46 KICI 0.07181 0.05469 0.12402
47 KLBF 0.12719 0.06607 0.07647
48 LION 0.05031 -0.00558 -0.00779
49 LMPI 0.06062 0.1191 0.06742
50 LMSH 0.49927 -0.35721 -0.10689
51 LPIN 0.06517 0.11029 -0.16641
52 MAIN 0.03104 0.20008 0.11423
53 MBTO 0.06901 0.03674 0.00891
54 MERK 0.07636 0.07023 0.0739
55 MLIA -0.04722 0.08368 0.05334
56 MRAT -0.00798 0.09377 0.03998
57 MYOR 0.0133 0.09506 0.0072
58 MYTX -0.01512 0.19936 0.12274
59 NIPS 0.23017 0.38183 0.42721
60 PICO 0.07601 0.07871 0.0245
61 PRAS 0.04589 0.12695 0.13207
62 PSDN 0.0087 0.11059 0.06333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary


Accruals (DA) (Lanjutan)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
63 PYFA 0.08148 0.07183 0.03635
64 RICY 0.07288 0.00817 0.00155
65 RMBA -0.07591 0.0412 0.28523
66 ROTI -0.13019 0.03414 0.10135
67 SCCO 0.07008 0.1244 0.03827
68 SCPI 0.33772 0.29557 0.41283
69 SIAP 0.17266 -0.52449 -0.00488
70 SIPD 0.04023 0.13279 -0.14563
71 SKBM -0.28707 0.11402 0.06315
72 SKLT -0.1866 -0.01032 0.09316
73 SMCB -0.04633 0.07905 0.14092
74 SMSM 0.01255 0.07245 0.10253
75 SPMA 0.01995 0.13528 0.11279
76 SQBB 0.04927 0.1155 0.11421
77 SRSN 0.00904 0.07269 0.28874
78 SSTM -0.10424 -0.01246 -0.01052
79 STAR 0.02381 0.16123 0.04497
80 STTP 0.01685 0.02535 0.16495
81 TCID -0.0611 0.12879 0.10607
82 TIRT -0.16642 0.00194 0.10598
83 TOTO -0.00874 0.07181 0.14874
84 TRST -0.01197 0.00249 0.07172
85 TSPC 0.06574 0.03454 0.03689
86 ULTJ 0.02812 0.09785 0.0795
87 UNIT 0.05776 0.1069 0.22882
88 UNVR 0.01123 0.09785 0.20415
89 VOKS -0.09298 0.05368 0.05243
90 YPAS 0.08777 -0.03388 -0.08621
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

5. Analisis Statistik Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

Statistics 17. Hasil Pengujian statistik deskriptif variabel kepemilikan

intitusional, ukuran perusahaan, dan manajemen laba dijabarkan sebagai

berikut:

a. Analisis Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional

Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif

variabel kepemilikan institusional

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional.

Kepemilikan Institusional
N Valid 270
Missing 0
Mean 72.05
Minimum 28.51
Maximum 98.96
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 270 data valid dan tidak ada data

missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang

terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) tingkat kepemilikan

institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2013-2015 sebesar 72.05 (72.05%). Nilai tersebut

menunjukan bahwa rata-rata tingkat kepemilikan intitusional dalam

populasi sasaran termasuk kategori pengendali. Nilai maksimum dari

tingkat kepemilikan yaitu sebesar 98.96 (98.96%) terdapat di PT.

Bentoel International Investama Tbk. (RMBA). Nilai minumum dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

tingkat kepemilikan yaitu sebesar 28.51 (28.51%) terdapat di PT.

Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Tbk. (KBRI) pada tahun

2013.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data kepemilikan

institusional.

Gambar 5.1 Histogram Data Kepemilikan Institusional

Berdasarkan gambar 5.1, sebaran angka kepemilikan

institusional berada diantara 20 hingga 100. Sumbu horizontal

menunjukan tingkat kepemilikan institusional yang diukur dengan

persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan,

sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

b. Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan

Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif

variabel ukuran perusahaan.

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan
N Valid 270
Missing 0
Mean 28.11
Minimum 25.30
Maximum 33.13
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.5, terdapat 270 data valid dan tidak ada data

missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang

terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) ukuran sebesar 28.11

atau sekitar Rp 1.611.103.000.000,00 yang dilihat dari total aset.

Nilai rata-rata yang dilihat dari total aset tersebut dapat diartikan

bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur merupakan

perusahaan besar karena mempunyai nilai ukuran perusahaan yang

tinggi berkisar 1 triliun rupiah, karena berdasarkan Undang-Undang

No 20 Tahun 2008, perusahaaan besar mempunyai total aset di atas

10 milyar rupiah. Nilai minimum dan maksimum dari ukuran

perusahaan adalah 25.30 dan 33.13. PT Kedaung Indah Can Tbk.

(KICI) tahun 2014 memiliki nilai total aset terendah diantara

perusahaan yang menjadi populasi sasaran, sedangkan PT Astra


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Internastional Tbk. (ASII) tahun 2015 memiliki total aset tertinggi

diantara perusahaan yang menjadi populasi sasaran.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data ukuran perusahaan:

Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan

Berdasarkan gambar 5.2, sebaran angka ukuran perusahaan

berada diantara 24.00 hingga 34.00. Sumbu horizontal menunjukan

tingkat ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma

natural total aset, sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi

jumlah perusahaan.

Berdasarkan distribusi frekuensi dari hasil statistik deskriptif pada

gambar 5.2, data ukuran perusahaan dikategorikan sebagai berikut:

0 < X ≤ 26.00 = dikategorikan total aset rendah :1

26.00 < X ≤ 28.00 = dikategorikan total aset sedang :2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

28.00 < X ≤ 30.00 = dikategorikan total aset tinggi :3

X > 30.00 = dikategorikan total aset paling tinggi : 4

c. Analisis Statistik Deskriptif Manajemen Laba

Data pada manajemen laba berskala rasio. Data manajemen laba

yang bernilai negatif pada populasi sasaran berarti bahwa data

perusahaan tersebut diindikasi melakukan manajemen laba dengan

cara menurunkan laba (minimization income), sedangkan manajemen

laba yang yang bernilai positif pada populasi sasaran berarti bahwa

data perusahaan tersebut diindikasikan melakukan manajemen laba

dengan cara meningkatkan laba (maximization income). Berikut ini

merupakan gambar histogram dari manajemen laba:

Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Berdasarkan gambar 5.3, dari 270 data perusahaan terdapat 73

data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai negatif dan

sebanyak 197 data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai

positif. Sumbu horizontal pada gambar 5.3 merupakan tingkat

manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary accruals.

Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.

Manajemen laba minimization income dan maximization

income memiliki arah yang berbeda dalam mengukur tingkat

manajemen laba, semakin menjauhi 0 berarti tingkat manajemen laba

semakin tinggi. Minimization income terletak pada sisi sebelah kiri

(-) pada garis bilangan, maka semakin kecil angka manajemen laba

tingkat manajemen laba semakin tinggi. Maximization income

terletak pada sisi sebelah kanan (+) pada garis bilangan, maka

semakin besar angka manajemen laba tingkat manajemen laba

semakin tinggi.

Deskripsi data minimization income dan maximization income akan

dijelaskan dalam pembahasan berikut.

1) Minimization Income

Deskripsi data minimization income disajikan dalam tabel dan

histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,

minimum, dan maximum dari minimization income.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income


Minimization Income
N Valid 73
Missing 0
Mean -.0953548
Minimum -.52449
Maximum -.00026
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 73 data perusahaan dari

total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba

negatif. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data

yang hilang. Minimization income dikatakan semakin tinggi

apabila angka discretionary accruals semakin negatif menjauhi

0. Nilai terendah menjadi nilai tertinggi dalam minimization

income. Nilai rata-rata dalam minimization income yaitu sebesar

-0.0953548. Nilai terendah dalam minimization income

diperoleh oleh PT Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) yaitu

sebesar -0.52449 pada tahun 2014. Nilai tertinggi dalam

minimization income diperoleh oleh PT Asiaplast Industries Tbk.

(APLI) pada tahun 2015 yaitu -0.00026, nilai tersebut

merupakan tingkat manajemen laba terendah dalam

minimization income.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data minimization

income.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Gambar 5.4 Histogram Minimization Income

Berdasarkan gambar 5.4, sebaran angka manajemen laba

terletak diantara 0 hingga -0.6. Sumbu horizontal menunjukan

tingkat manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary

accruals. Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah

perusahaan. Berdasarkan gambar 5.4, minimization income

diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:

- -0.100 ≤ X < 0 = dikategorikan sangat rendah : 1

- -0.200 ≤ X < -0.100 = dikategorikan rendah :2

- -0.300 ≤ X < -0.200 = dikategorikan tinggi :3

- X < -0.300 = dikategorikan sangat tinggi : 4


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Berikut ini adalah tabel klasifikasi minimization income.

Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income

Minimization Income
Frequency Percent
Sangat Rendah 49 67.12
Rendah 16 21.92
Tinggi 3 4.11
Sangat Tinggi 5 6.85
Total 73 100
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.7, data perusahaan yang memiliki

kategori minimization income sangat rendah yaitu sebanyak 49

data perusahaan atau sebesar 67.12% dari total 73 data

perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori minimization

income rendah yaitu sebanyak 16 data perusahaan atau sebesar

21.92% dari total 73 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kategori minimization income tinggi yaitu sebanyak 3 data

perusahaan atau sebesar 4.11% dari total 73 data perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat

tinggi yaitu sebanyak 5 data perusahaan atau sebesar 6.85% dari

total 73 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.7, kategori

minimization income terbanyak terdapat pada kategori sangat

rendah, sedangkan kategori minimization income paling sedikit

terdapat pada kategori tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2) Maximization Income

Deskripsi data maximization income disajikan dalam tabel dan

histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,

minimum, dan maximum dari minimization income.

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income

Maximization Income
N Valid 197
Missing 0
Mean .1076745
Minimum .00155
Maximum .87026
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.8, sebanyak 197 data perusahaan dari

total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba positif.

Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang.

Nilai rata-rata dalam maximization income yaitu sebesar

0.1076745. Berbeda dengan minimization income, dalam

maximization income semakin positif menjauhi 0 berarti tingkat

manajemen laba dikatakan semakin tinggi. Nilai terendah tingkat

manajemen laba dengan maximization income sebesar 0.00155,

angka tersebut diperoleh dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

(RICY) pada tahun 2015. Nilai tertinggi tingkat manajemen laba

dengan maximization income sebesar 0.87026, angka tersebut

diperoleh dari perhitungan data manajemen laba PT Tri Banyan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tirta Tbk. (ALTO) pada tahun 2013. Berikut ini histogram untuk

melihat sebaran data maximization income.

Gambar 5.5 Histogram Maximization Income

Berdasarkan gambar 5.5 sebaran angka manajemen laba

maximization income terletak diantara 0 hingga 1. Sumbu

horizontal menunjukkan tingkat manajemen laba yang

diproksikan dengan discretionary accruals. Sumbu vertikal

menunjukkan frekuensi jumlah perusahaan. Berdasarkan gambar

di atas, data maximization income tidak terdistribusi normal

karena masih terdapat data yang bernilai besar yang selisihnya

sangat banyak dengan data yang lain.

Berdasarkan gambar 5.5, minimization income

diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:

- 0 < X ≤ 0.200 = dikategorikan sangat rendah : 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

- 0.200 < X ≤ 0.400 = dikategorikan rendah :2

- 0.400 < X ≤ 0.600 = dikategorikan tinggi :3

- X > 0.600 = dikategorikan sangat tinggi : 4

Berikut ini adalah tabel klasifikasi maximization income.

Tabel 5.9 Klasifikasi Maximization Income

Maximization Income
Frequency Percent
Sangat Rendah 174 88.32
Rendah 17 8.63
Tinggi 5 2.54
Sangat Tinggi 1 0.51
Total 197 100
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.9, data perusahaan yang memiliki

kategori maximization income sangat rendah yaitu sebanyak 174

data perusahaan atau sebesar 88.32% dari total 197 data

perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori maximization

income rendah yaitu sebanyak 17 data perusahaan atau sebesar

8.63% dari total 197 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kategori maximization income tinggi yaitu sebanyak 5 data

perusahaan atau sebesar 2.54% dari total 197 data perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat

tinggi yaitu sebanyak 1 data perusahaan atau sebesar 0.51% dari

total 197 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.9, kategori

maximization income terbanyak terdapat pada kategori sangat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

rendah, sedangkan kategori maximization income paling sedikit

terdapat pada kategori sangat tinggi.

6. Pengklasifikasian Data

a. Data Kepemilikan Institusional

Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data

kepemilikan institusional.

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional


Kepemilikan Institusional
No KODE
2013 2014 2015
1 ADES 3 3 3
2 AKPI 3 3 3
3 ALDO 3 3 3
4 ALKA 3 3 3
5 ALMI 3 3 3
6 ALTO 3 3 3
7 AMFG 3 3 3
8 APLI 3 3 3
9 ARNA 3 3 2
10 ASII 3 3 3
11 AUTO 3 3 3
12 BATA 3 3 3
13 BIMA 3 3 3
14 BRNA 3 3 3
15 BTON 3 3 3
16 BUDI 3 3 3
17 CEKA 3 3 3
18 CPIN 3 3 3
19 DLTA 3 3 3
20 DPNS 3 3 3
21 DVLA 3 3 3
22 EKAD 3 3 3
23 FASW 3 3 3
24 GDST 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional


(Lanjutan)
Kepemilikan Institusional
No KODE
2013 2014 2015
25 GGRM 3 3 3
26 GJTL 3 3 3
27 HDTX 3 3 3
28 HMSP 3 3 3
29 ICBP 3 3 3
30 IGAR 3 3 3
31 IKAI 3 3 3
32 IMAS 3 3 3
33 INAI 3 3 3
34 INDF 3 3 3
35 INDS 3 3 3
36 INTP 3 3 3
37 JECC 3 3 3
38 JKSW 3 3 3
39 JPFA 3 3 3
40 JPRS 3 3 3
41 KBLI 3 3 3
42 KBLM 3 3 3
43 KBRI 2 3 3
44 KDSI 3 3 3
45 KIAS 3 3 3
46 KICI 3 3 3
47 KLBF 3 3 3
48 LION 3 3 3
49 LMPI 3 3 3
50 LMSH 2 2 2
51 LPIN 2 2 2
52 MAIN 3 3 3
53 MBTO 3 3 3
54 MERK 3 3 3
55 MLIA 3 3 3
56 MRAT 3 3 3
57 MYOR 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional


(Lanjutan)
Kepemilikan Institusional
No KODE
2014 2015 2013
58 MYTX 3 3 3
59 NIPS 2 3 3
60 PICO 3 3 3
61 PRAS 3 3 3
62 PSDN 3 3 3
63 PYFA 3 3 3
64 RICY 2 2 2
65 RMBA 3 3 3
66 ROTI 3 3 3
67 SCCO 3 3 3
68 SCPI 3 3 3
69 SIAP 3 3 2
70 SIPD 2 2 2
71 SKBM 3 3 3
72 SKLT 3 3 3
73 SMCB 3 3 3
74 SMSM 3 3 3
75 SPMA 3 3 3
76 SQBB 3 3 3
77 SRSN 3 3 3
78 SSTM 3 3 3
79 STAR 3 3 2
80 STTP 3 3 3
81 TCID 3 3 3
82 TIRT 2 2 2
83 TOTO 3 3 3
84 TRST 3 3 3
85 TSPC 3 3 3
86 ULTJ 2 2 2
87 UNIT 3 3 3
88 UNVR 3 3 3
89 VOKS 3 3 2
90 YPAS 3 3 3
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Keterangan:

1 = Tidak Signifikan (X ≤ 20%)

2 = Signifikan (20% < X ≤50%)

3 = Pengendalian (X > 50%)

b. Data Ukuran Perusahaan

Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data ukuran

perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan


Ukuran Perusahaan
No KODE
2013 2014 2015
1 ADES 2 2 2
2 AKPI 3 3 3
3 ALDO 2 2 2
4 ALKA 2 2 1
5 ALMI 3 3 3
6 ALTO 3 2 2
7 AMFG 3 3 3
8 APLI 2 2 2
9 ARNA 2 2 2
10 ASII 4 4 4
11 AUTO 4 4 4
12 BATA 2 2 2
13 BIMA 1 1 1
14 BRNA 2 2 3
15 BTON 1 1 1
16 BUDI 3 3 3
17 CEKA 2 2 3
18 CPIN 4 4 4
19 DLTA 2 2 2
20 DPNS 2 2 2
21 DVLA 2 2 2
22 EKAD 2 2 2
23 FASW 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)


Ukuran Perusahaan
No KODE
2013 2014 2015
24 GDST 2 2 2
25 GGRM 4 4 4
26 GJTL 4 4 4
27 HDTX 3 3 3
28 HMSP 4 4 4
29 ICBP 4 4 4
30 IGAR 2 2 2
31 IKAI 2 2 2
32 IMAS 4 4 4
33 INAI 2 2 2
34 INDF 4 4 4
35 INDS 3 3 3
36 INTP 4 4 4
37 JECC 2 2 2
38 JKSW 2 2 2
39 JPFA 4 4 4
40 JPRS 2 2 2
41 KBLI 2 2 3
42 KBLM 2 2 2
43 KBRI 2 2 3
44 KDSI 2 2 2
45 KIAS 3 3 3
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 4 4 4
48 LION 2 2 2
49 LMPI 2 2 2
50 LMSH 1 1 1
51 LPIN 1 1 2
52 MAIN 3 3 3
53 MBTO 2 2 2
54 MERK 2 2 2
55 MLIA 3 3 3
56 MRAT 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)

Ukuran Perusahaan
No KODE
2013 2014 2015
57 MYOR 3 3 4
58 MYTX 3 3 3
59 NIPS 2 2 3
60 PICO 2 2 2
61 PRAS 2 2 3
62 PSDN 2 2 2
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 2 2 2
65 RMBA 3 3 4
66 ROTI 3 3 3
67 SCCO 3 3 3
68 SCPI 2 2 3
69 SIAP 2 3 2
70 SIPD 3 3 3
71 SKBM 2 2 2
72 SKLT 2 2 2
73 SMCB 4 4 4
74 SMSM 3 3 3
75 SPMA 3 3 3
76 SQBB 2 2 2
77 SRSN 2 2 2
78 SSTM 2 2 2
79 STAR 2 2 2
80 STTP 3 3 3
81 TCID 3 3 3
82 TIRT 2 2 2
83 TOTO 3 3 3
84 TRST 3 3 3
85 TSPC 3 3 3
86 ULTJ 3 3 3
87 UNIT 2 2 2
88 UNVR 4 4 4
89 VOKS 3 3 3
90 YPAS 2 2 2
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Keterangan:

1 = Total Aset Rendah (0 <X ≤ 26.00)

2 = Total Aset Sedang (26.00 < X ≤ 28.00)

3 = Total Aset Tinggi (28.00 < X ≤ 30.00)

4 = Total Aset Paling Tinggi (X > 30.00)

c. Pengklasifikasian Data Manajemen Laba

Tabel di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data

manajemen laba menjadi 2 kategori, yaitu minimization income dan

maximization income.

Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization


Income.

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
1 ADES 1 0 1
2 AKPI 1 0 1
3 ALDO 0 1 1
4 ALKA 0 0 0
5 ALMI 1 1 0
6 ALTO 1 1 1
7 AMFG 0 1 1
8 APLI 0 1 0
9 ARNA 0 1 1
10 ASII 0 1 0
11 AUTO 0 1 1
12 BATA 0 1 1
13 BIMA 0 1 0
14 BRNA 0 0 0
15 BTON 1 1 1
16 BUDI 0 1 1
17 CEKA 0 1 1
18 CPIN 1 1 1
19 DLTA 0 1 0
20 DPNS 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan


Maximization Income (Lanjutan)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
21 DVLA 1 1 0
22 EKAD 1 1 0
23 FASW 1 0 1
24 GDST 1 0 0
25 GGRM 1 1 1
26 GJTL 1 1 1
27 HDTX 0 1 1
28 HMSP 1 1 1
29 ICBP 1 0 1
30 IGAR 0 1 0
31 IKAI 0 1 1
32 IMAS 1 1 1
33 INAI 0 0 1
34 INDF 0 0 1
35 INDS 0 1 1
36 INTP 1 1 1
37 JECC 1 1 1
38 JKSW 1 0 0
39 JPFA 1 0 1
40 JPRS 0 1 0
41 KBLI 1 1 1
42 KBLM 1 1 1
43 KBRI 1 1 1
44 KDSI 0 1 1
45 KIAS 0 1 1
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 1 1 1
48 LION 1 0 0
49 LMPI 1 1 1
50 LMSH 1 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan


Maximization Income (Lanjutan)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
51 LPIN 1 1 0
52 MAIN 1 1 1
53 MBTO 1 1 1
54 MERK 1 1 1
55 MLIA 0 1 1
56 MRAT 0 1 1
57 MYOR 1 1 1
58 MYTX 0 1 1
59 NIPS 1 1 1
60 PICO 1 1 1
61 PRAS 1 1 1
62 PSDN 1 1 1
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 1 1 1
65 RMBA 0 1 1
66 ROTI 0 1 1
67 SCCO 1 1 1
68 SCPI 1 1 1
69 SIAP 1 0 0
70 SIPD 1 1 0
71 SKBM 0 1 1
72 SKLT 0 0 1
73 SMCB 0 1 1
74 SMSM 1 1 1
75 SPMA 1 1 1
76 SQBB 1 1 1
77 SRSN 1 1 1
78 SSTM 0 0 0
79 STAR 1 1 1
80 STTP 1 1 1
81 TCID 0 1 1
82 TIRT 0 1 1
83 TOTO 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan


Maximization Income (Lanjutan)

Manajemen Laba (DA)


NO KODE
2013 2014 2015
84 TRST 0 1 1
85 TSPC 1 1 1
86 ULTJ 1 1 1
87 UNIT 1 1 1
88 UNVR 1 1 1
89 VOKS 0 1 1
90 YPAS 1 0 0
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Keterangan:
0 = Minimization Income
1 = Maximization Income

Data manajemen laba diklasifikasikan lagi untuk mengukur

tinggi rendahnya tingkat manajemen laba dalam suatu perusahaan.

Tabel dibawah ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba

dengan minimization income.

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income

Minimization Income
No KODE
2013 2014 2015
1 ADES - 1 -
2 AKPI - 1 -
3 ALDO 2 - -
4 ALKA 4 1 2
5 ALMI - - 4
6 ALTO - - -
7 AMFG 1 - -
8 APLI 2 - 1
9 ARNA 1 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

Minimization Income
No KODE
2013 2014 2015
10 ASII 1 - 1
11 AUTO 1 - -
12 BATA 1 - -
13 BIMA 1 - 3
14 BRNA 2 1 1
15 BTON - - -
16 BUDI 1 - -
17 CEKA 3 - -
18 CPIN - - -
19 DLTA 1 - 1
20 DPNS - - -
21 DVLA - - 2
22 EKAD - - 1
23 FASW - 2 -
24 GDST - 1 2
25 GGRM - - -
26 GJTL - - -
27 HDTX 4 - -
28 HMSP - - -
29 ICBP - 1 -
30 IGAR 1 - 1
31 IKAI 1 - -
32 IMAS - - -
33 INAI 1 2 -
34 INDF 1 1 -
35 INDS 1 - -
36 INTP - - -
37 JECC - - -
38 JKSW - 1 1
39 JPFA - 1 -
40 JPRS 1 - 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

Minimization Income
No KODE
2013 2014 2015
41 KBLI - - -
42 KBLM - - -
43 KBRI - - -
44 KDSI 1 - -
45 KIAS 1 - -
46 KICI - - -
47 KLBF - - -
48 LION - 1 1
49 LMPI - - -
50 LMSH - 4 2
51 LPIN - - 2
52 MAIN - - -
53 MBTO - - -
54 MERK - - -
55 MLIA 1 - -
56 MRAT 1 -
57 MYOR - - -
58 MYTX 1 - -
59 NIPS - - -
60 PICO - - -
61 PRAS - - -
62 PSDN - - -
63 PYFA - - -
64 RICY - - -
65 RMBA 1 - -
66 ROTI 2 - -
67 SCCO - - -
68 SCPI - - -
69 SIAP - 4 1
70 SIPD - - 2
71 SKBM 3 - -
72 SKLT 2 1 -
73 SMCB 1 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

Minimization Income
No KODE
2013 2014 2015
74 SMSM - - -
75 SPMA - - -
76 SQBB - - -
77 SRSN - - -
78 SSTM 2 1 1
79 STAR - - -
80 STTP - - -
81 TCID 1 - -
82 TIRT 2 - -
83 TOTO 1 - -
84 TRST 1 - -
85 TSPC - - -
86 ULTJ - - -
87 UNIT - - -
88 UNVR - - -
89 VOKS 1 - -
90 YPAS - 1 1
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Keterangan:

1 = Sangat Rendah ( 0 > X ≥ -0.100)

2 = Rendah ( -0.100 > X ≥ -0.200)

3 = Tinggi ( -0.200 > X ≥ -0.300)

4 = Sangat Tinggi ( X < -0.300)

Tabel berikut ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba dengan

maximization income.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income

Maximization Income
No KODE
2013 2014 2015
1 ADES 1 - 1
2 AKPI 1 - 1
3 ALDO - 1 1
4 ALKA - - -
5 ALMI 3 2 -
6 ALTO 4 1 1
7 AMFG - 1 1
8 APLI - 1 -
9 ARNA - 1 1
10 ASII - 1 -
11 AUTO - 1 1
12 BATA - 1 2
13 BIMA - 1 -
14 BRNA - - -
15 BTON 1 1 1
16 BUDI - 1 1
17 CEKA - 1 1
18 CPIN 1 1 1
19 DLTA - 2 -
20 DPNS 2 1 1
21 DVLA 1 1 -
22 EKAD 1 1 -
23 FASW 1 - 1
24 GDST 1 - -
25 GGRM 1 1 1
26 GJTL 1 1 1
27 HDTX - 1 1
28 HMSP 1 1 3
29 ICBP 1 - 1
30 IGAR - 1 -
31 IKAI - 1 1
32 IMAS 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)

Maximization Income
No KODE
2013 2014 2015
33 INAI - - 1
34 INDF - - 1
35 INDS - 1 1
36 INTP 1 1 1
37 JECC 2 1 1
38 JKSW 1 - -
39 JPFA 1 - 1
40 JPRS - 1 -
41 KBLI 1 1 1
42 KBLM 2 1 1
43 KBRI 1 2 2
44 KDSI - 1 1
45 KIAS - 1 1
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 1 1 1
48 LION 1 - -
49 LMPI 1 1 1
50 LMSH 3 - -
51 LPIN 1 1 -
52 MAIN 1 2 1
53 MBTO 1 1 1
54 MERK 1 1 1
55 MLIA - 1 1
56 MRAT - 1 1
57 MYOR 1 1 1
58 MYTX - 1 1
59 NIPS 2 2 3
60 PICO 1 1 1
61 PRAS 1 1 1
62 PSDN 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)

Maximization Income
No KODE
2013 2014 2015
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 1 1 1
65 RMBA - 1 2
66 ROTI - 1 1
67 SCCO 1 1 1
68 SCPI 2 2 3
69 SIAP 1 - -
70 SIPD 1 1 -
71 SKBM - 1 1
72 SKLT - - 1
73 SMCB - 1 1
74 SMSM 1 1 1
75 SPMA 1 1 1
76 SQBB 1 1 1
77 SRSN 1 1 2
78 SSTM - - -
79 STAR 1 1 1
80 STTP 1 1 1
81 TCID - 1 1
82 TIRT - 1 1
83 TOTO - 1 1
84 TRST - 1 1
85 TSPC 1 1 1
86 ULTJ 1 1 1
87 UNIT 1 1 2
88 UNVR 1 1 2
89 VOKS - 1 1
90 YPAS 1 - -
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Keterangan:

1 = Sangat Rendah (0 < X ≤ 0.200)

2 = Rendah (0.200 < X ≤ 0.400)

3 = Tinggi (0.400 < X ≤ 0.600)

4 = Sangat Tinggi (0 > 0.600)

7. Analisis Tabulasi Silang

Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan:

a. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan

hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba.

Hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba

dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara

kepemilikan institusional dengan manajemen laba (minimization

income dan maximization income). Kedua hubungan antara

kepemilikan institusional dengan minimization income. Ketiga

hubungan antara kepemilikan institusional dengan maximization

income.

1) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income)

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

kepemilikan institusional dan manajemen laba (minimization

income dan maximization income) pada tabel 5.15, serta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

koefisien hubungan kepemilikan institusional dan manajemen

laba pada tabel 5.16.

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan


Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)

Manajemen Laba
Minimization Maximization Total
Income Income
Kepemilikan Tidak Signifikan 0 0 0
Intitusional
Signifikan 6 21 27
Pengendali 67 176 243
Total 73 197 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.15, menunjukan bahwa perusahaan yang

menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini lebih didominasi

oleh kepemilikan institusional dengan kategori pengendali. Dari

jumlah tersebut, 67 data perusahaan melakukan manajemen laba

dengan minimization income dan 176 data perusahaan melakukan

manajemen laba dengan maximization income. Sedangkan

kepemilikan institusional dengan kategori tidak signifikan tidak

terdapat data perusahaan. Dapat diketahui pula bahwa

perusahaan lebih didominasi melakukan manajemen laba dengan

maximization income yaitu terdapat 197 data perusahaan

dibandingkan melakukan manajemen laba dengan minimization

income yaitu terdapat 73 data perusahaan. Hal ini berarti

perusahaan cenderung melakukan manajemen laba dengan pola


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

meningkatkan labanya (maximization income) daripada

menurunkan labanya (maximization income), karena dengan

meningkatkan labanya kemungkinan nilai perusahaan akan

meningkat dimata investor.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan manajemen laba (minimization income dan

maximization income) diukur dengan koefisien Gamma. Berikut

ini hasil perhitungan koefisien Gamma pada tabel 5.16.

Table 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan


Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.143

N of Valid Cases 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.16 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dengan manajemen laba dapat dilihat dari besarnya nilai gamma.

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar -0.143

yang berarti hubungan kepemilikan institusional dengan

manajemen laba adalah sangat lemah. Nilai gamma yang negatif

menunjukan bahwa kepemilikan institusional dengan manajemen

laba memiliki arah hubungan yang berlawanan. Arah hubungan

yang berlawanan (negatif) memiliki arti jika kepemilikan

institusional meningkat, maka manajemen laba akan menurun,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

berlaku juga sebaliknya jika kepemilikan institusional menurun,

maka manajemen laba akan meningkat.

2) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Minimization

Income

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

kepemilikan institusional dengan minimization income pada tabel

5.17, serta koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan

minimization income pada tabel 5.18.

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan


Minimization Income

Manajemen Laba
Minimization Income

Sangat Sangat Total


Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Kepemilikan Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Institusional Signifikan 1 4 0 1 6
Pengendali 48 12 3 4 67
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.17 ketika kepemilikan institusional

pada kategori tidak signifikan jumlah perusahaan yang

melakukan minimization income pada kategori sangat rendah,

rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu

sebanyak 0, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori

kepemilikan institusional tidak signifikan tidak ada data

perusahaan yang melakukan minimization income pada semua


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

kategori. Pada kategori kepemilikan institusional signifikan

jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada

kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara

berturut-turut yaitu sebanyak 1, 4, 0, dan 1 data perusahaan. Pada

kategori kepemilikan institusional signifikan tidak ada

perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori

tinggi. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali jumlah

perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 48, 12, 3, dan 4 data perusahaan. Pada

kategori kepemilikan institusional pengendali, perusahaan

banyak melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 48 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan minimization income yang dikur dengan

koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan


Minimization Income
Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.689

N of Valid Cases 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 5.18 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar

-0.689. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

kepemilikan institusional dengan minimization income memiliki

hubungan yang berlawanan, yaitu ketika kepemilikan

institusional meningkat maka tingkat minimization income akan

menurun dan sebaliknya. Besarnya nilai tersebut menunjukan

bahwa kepemilikan institusional dan minimization income

memiliki hubungan yang cukup kuat.

3) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Maximization

Income

Hasil tabulasi silang antara kepemilikan institusional

dengan maximization income dapat dilihat pada tabel 5.19, dan

koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan

maximization income dapat dilihat pada tabel 5.20.

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan


Maximization Income
Manajemen Laba
Maximization Income

Sangat Sangat
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Total
Kepemilikan Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Institusional Signifikan 19 1 1 1 21
Pengendali 155 16 4 1 176
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Berdasarkan tabel 5.19, menunjukan terdapat 0 data

perusahaan dari kepemilikan institusional kategori tidak

signifikan yang berarti tidak terdapat perusahaan yang

melakukan maximization income dengan semua kategori. Pada

kategori kepemilikan institusional signifikan jumlah perusahaan

yang melakukan maximization income pada kategori sangat

rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut

yaitu sebanyak 19, 1, 1, 1 data perusahaan. Pada kategori

kepemilikan institusional signifikan perusahaan banyak

melakukan maximization income pada kategori sangat rendah,

yaitu 19 data perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional

pengendali jumlah perusahaan yang melakukan maximization

income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat

tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 155, 16, 4, dan 1 data

perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali

perusahaan banyak melakukan maximization income pada

kategori sangat rendah yaitu sebanyak 155 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan maximization income yang diukur dengan

koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tabel 5.20 Hubungan Kepemilikan Institusional dan


Maximization Income
Value

Ordinal by Ordinal Gamma 0.108

N of Valid Cases 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.20 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar 0.108. Nilai gamma yang positif menunjukan bahwa

kepemilikan institusional dengan maximization income memiliki

hubungan yang searah. Arti hubungan yang searah yaitu ketika

kepemilikan institusional meningkat maka tingkat maximization

income juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Besarnya

nilai tersebut menunjukan bahwa kepemilikan institusional

dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat

lemah.

b. Hubungan Ukuran dengan Manajemen Laba

Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan

hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba.

Hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba

dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara ukuran

perusahaan dengan manajemen laba (minimization income dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

maximization income). Kedua hubungan antara ukuran perusahaan

dengan minimization income. Ketiga hubungan antara ukuran

perusahaan dengan maximization income.

1) Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income)

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

ukuran perusahaan dengan manajemen laba (minimization

income dan maximization income) pada tabel 5.21, serta

koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan manajemen

laba pada tabel 5.22.

Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan


Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)

Manajemen Laba

Total
Minimization Maximization
Income Income
Ukuran Total Aset Rendah 5 13 18
Perusahaan
Total Aset Sedang 41 85 126

Total Aset Tinggi 19 63 82

Total Aset Paling Tinggi 8 36 44

Total 73 197 270


Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.21 menunjukan bahwa populasi sasaran dalam

penelitian ini lebih didominasi oleh ukuran perusahaan dengan

kategori total aset sedang yaitu terdapat 126 data perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Dari jumlah tersebut, 41 data perusahaan melakukan manajemen

laba minimization income, dan sebanyak 85 data perusahaan

melakukan manajemen maximization income. Sedangkan ukuran

perusahaan dengan kategori total aset rendah memiliki jumlah

perusahaan paling sedikit dibandingkan dengan kategori lainnya

yaitu terdapat 18 data perusahaan. Dari jumlah tersebut, 5 data

perusahaan melakukan manajemen laba minimization income,

dan sebanyak 13 data perusahaan melakukan manajemen

maximization income. Berdasarkan tabel tersebut dapat

disimpulkan bahwa populasi sasaran lebih banyak melakukan

manajemen laba dengan maximization income yaitu sebanyak

197 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan ukuran perusahaan dengan

manajemen laba (minimization income dan maximization income)

yang dukur dengan koefisien Gamma dapat di lihat pada tabel

berikut:

Table 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen


Laba (Minimization Income dan Maximization Income)

Value

Ordinal by Ordinal Gamma 0.212

N of Valid Cases 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Tabel 5.22 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan manajemen laba yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar

0.212 yang berarti hubungan ukuran perusahaan dengan

manajemen laba adalah lemah. Nilai gamma yang positif

menunjukan bahwa ukuran perusahaan dengan manajemen laba

memiliki arah hubungan yang searah. Arah hubungan yang

searah (positif) memiliki arti jika ukuran perusahaan meningkat,

maka manajemen laba juga akan meningkat, berlaku juga

sebaliknya jika ukuran perusahaan menurun, maka manajemen

laba juga akan menurun.

2) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Minimization Income

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

ukuran perusahaan dengan minimization income pada tabel 5.23,

serta koefisien hubungan ukuran perusahaan dengan

minimization income pada tabel 5.24.

Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahan dengan


Minimization Income
Minimization Income
Sangat Sangat
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Total
Ukuran Total Aset Rendah 1 2 1 1 5
Perusahaan Total Aset Sedang 27 11 2 1 41
Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19
Total Aset Paling Tinggi 8 0 0 0 8
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang dilah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Berdasarkan tabel 5.23 ketika ukuran perusahaan pada

kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan

minimization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 1, 2, 1, dan

1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset

sedang jumlah perusahaan yang melakukan minimization income

pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi

secara berturut-turut yaitu sebanyak 27, 11, 2, dan 1 data

perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi

jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada

kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara

berturut-turut yaitu sebanyak 13, 3, 0, dan 3 data perusahaan.

Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi, perusahaan

banyak melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 13 data perusahaan. Pada ukuran

perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah perusahaan

yang melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut

yaitu sebanyak 8, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori

ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan banyak

melakukan minimization income pada kategori sangat rendah

yaitu sebanyak 8 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

perusahaan banyak melakukan minimization income dengan

kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat minimization

income semakin tinggi pula.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan

dengan minimization income yang dukur dengan koefisien

Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Table 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Minimization

Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.415

N of Valid Cases 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.24 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya

nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar -0.415. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

ukuran perusahaan dengan minimization income memiliki

hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan

memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka

tingkat minimization income akan menurun, dan sebaliknya.

Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

dengan minimization income memiliki hubungan yang cukup

kuat.

3) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Maximization Income

Hasil tabulasi silang antara ukuran perusahaan dan

maximization income dapat dilihat pada tabel 5.25, dan koefisien

hubungan kepemilikan institusional dengan maximization income

dapat dilihat pada tabel 5.26.

Table 5.25 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan


Maximization Income
Maximization Income
Sangat Sangat
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Total
Ukuran Total Aset Rendah 12 0 1 0 13
Perusahaan Total aset Sedang 73 12 0 0 85
Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63
Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.25 ketika ukuran perusahaan pada

kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan

maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 12, 0, 1,

dan 0 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total

aset rendah, perusahaan banyak melakukan maximization income

pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 12 data perusahaan.

Pada kategori ukuran perusahaan total aset sedang jumlah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 73, 12, 0, dan 0 data perusahaan. Pada

kategori ukuran perusahaan total aset sedang, perusahaan banyak

melakukan maximization income pada kategori sangat rendah

yaitu sebanyak 73 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan total aset tinggi jumlah perusahaan yang melakukan

maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 56, 2, 3,

dan 1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total

aset tinggi, perusahaan banyak melakukan maximization income

pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 56 data perusahaan.

Pada ukuran perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah

perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 33, 2, 1, dan 0 data perusahaan. Pada

kategori ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan

banyak melakukan maximization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 33 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi

perusahaan banyak melakukan maximization income dengan

kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat maximization

income semakin tinggi pula.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan

dengan maximization income yang diukur dengan koefisien

Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Table 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization


Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.096

N of Valid Cases 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.26 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya

nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar -0.096. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

ukuran perusahaan dengan maximization income memiliki

hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan

memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka

tingkat maximization income akan menurun, dan sebaliknya.

Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan

dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat

lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

B. Pembahasan

1. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Analisis data kepemilikan institutional terbagi menjadi tiga bagian

untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik mengenai hubungan

kepemilikan institusional dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis

data yang pertama diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan

institusional dengan manajemen laba (minimization income dan

maximization income) adalah sangat lemah dengan arah hubungan

negatif. Hubungan yang sangat lemah kemungkinan disebabkan karena

ada faktor lain yang memiliki hubungan dengan manajemen laba.

Hubungan yang negatif berarti bahwa apabila kepemilikan institusional

meningkat, maka manajemen laba akan menurun, begitu pula sebaliknya

apabila kepemililikan institusional menurun maka manajemen laba juga

akan meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi karena kepemilikan

institusional menjalankan mekanisme pengawasan yang baik sehingga

mengurangi tindakan oportunistik manajer yang akan merugikan

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh pemilik institusional memiliki akses

informasi dan kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi

penyimpangan dalam pelaporan keuangan.

Analisis data yang kedua antara kepemilikan institusional dan

minimization income diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup

kuat dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang cukup kuat

menjelaskan kepemilikan institusional mempunyai kecenderungan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

kuat dalam manajemen laba minimization income. Arah hubungan negatif

berarti apabila kepemilikan institusional meningkat, maka tingkat

minimization income akan menurun, dan apabila kepemilikan

institusional menurun maka tingkat minimization income akan

meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan laba

perusahaan yang besar akan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan

tersebut baik, sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan

sahamnya di perusahaan tersebut.

Analisis data yang ketiga diketahui bahwa terdapat hubungan yang

dangat lemah dengan arah hubungan positif antara kepemilikan

institusional dengan maximization income. Hubungan yang sangat lemah

menunjukan kepemilikan institutional mempunyai kecenderungan yang

sangat lemah dalam manajemen laba maximization income. Arah

hubungan positif menjelaskan bahwa apabila kepemilikan institusional

meningkat, maka tingkat maximization income akan meningkat, begitu

pula sebaliknya apabila kepemilikan institusional menurun maka maka

tingkat maximization income akan menurun. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena kepemilikan institusional bersifat kurang aktif dan

cenderung akan menjual kepemilikannya apabila perusahaan memiliki

kinerja buruk daripada mencurahkan sumberdayanya untuk mengawasi

dan memperbaiki kinerja perusahaan. Kepemilikan institusional bisa jadi

tidak dapat menjalankan perannya untuk mengawasi dan memberikan

suaranya melawan manajer karena hal tersebut dapat memperburuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

hubungan bisnisnya dengan perusahaan. Selain itu, hal ini kemungkinan

disebabkan juga karena pemegang saham institusional adalah pemilik

yang memfokuskan pada laba jangka pendek.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Adisti dalam Putri (2014) serta Kurnia (2016) yang bahwa

menyatakan kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan

manajemen laba, yang artinya semakin besar proporsi kepemilikan saham

oleh institusional, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan

melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Alves (2012) dan Porter (1992) dalam

Suriana (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan

institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba

2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Analisis data ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga bagian untuk

mendapatkan hasil lebih spesifik mengenai hubungan ukuran perusahaan

dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis data yang pertama

diketahui bahwa hubungan kedua variabel lemah dengan arah hubungan

positif. Hubungan yang positif menunjukan bahwa apabila ukuran

perusahaan meningkat maka manajemen laba meningkat, dan sebaliknya

apabila ukuran perusahaan menurun maka manajemen laba akan

menurun. Hubungan yang lemah kemungkinan disebabkan adanya faktor

lain yang berhubungan dengan manajemen laba. Hal ini kemungkinan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

disebabkan karena investor atau kreditur dalam mengalirkan dananya

tidak menjadikan satu-satunya ukuran perusahaan sebagai

pertimbangannya. Selain ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari

aktiva, terdapat pengukuran lainnya yang menggambarkan kinerja

perusahaan seperti cash flow serta rasio-rasio lainnya.

Analisis data kedua antara ukuran perusahaan dan minimization

income diketahui bahwa hubungan kedua variabel cukup kuat dengan

arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif menunjukan bahwa

apabila ukuran perusahaan meningkat maka tingkat minimization income

menurun, dan sebaliknya apabila ukuran perusahaan menurun maka

tingkat minimization income meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi

karena perusahaan besar cenderung memerlukan dan yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Motivasi untuk

mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk

melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba

yang tinggi maka calon insvestor maupun kreditur akan tertaik

menanamkan dananya.

Berdasarkan analisis data ketiga antara ukuran perusahaan dengan

maximization income diketahui bahwa hubungan kedua variabel sangat

lemah dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif

menunjukan apabila ukuran perusahaan meningkat, maka tingkat

maximization income pada suatu perusahaan menurun, dan sebaliknya

apabila ukuran perusahaan menurun, maka tingkat maximization income


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

pada suatu perusahaan meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk

melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil

karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar, baik oleh

investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rinesti (2016), Novianus (2016), dan Moses (1987) dalam Suriana

(2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan

positif dengan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

temuan yang dilakukan oleh Guenther (1994) serta Nuryaman (2008)

yang menemukan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan

manajemen laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data pada populasi sasaran perusahaan manufaktur

tahun 2013-2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan institusional dengan

manajemen laba yaitu sangat lemah dengan arah hubungan negatif.

2. Diketahui bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen

laba yaitu lemah dengan arah hubungan positif.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Terdapat beberapa laporan keuangan yang tidak ditemukan di

www.idx.co.id karena tidak semua perusahaan manufaktur melaporkan

laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia sehingga

mempengaruhi jumlah sampel.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur tanpa

membedakan sub sektor perusahaan tersebut, sehingga terdapat nilai

ekstrim pada data penelitian yang kemungkinan dipengaruhi oleh sub

sektor yang berbeda.

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

C. Saran

1. Dalam penelitian ini terdapat data ekstrim yang kemungkinan disebabkan

karena sub sektor yang berbeda sebagai populasi sasaran, oleh sebab itu

bagi peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan menggunakan

perusahaan manufaktur dengan sub sektor yang sama sebagai populasi

sasaran, misalnya sub sektor makanan dan minuman, sub sektor kimia, sub

sektor rokok, dan sub sektor lainnya yang termasuk dalam sektor

manufaktur.

2. Bagi investor disarankan untuk lebih cermat dalam menganalisis informasi

yang disajikan oleh pihak penerbit saham sehingga keputusan yang diambil

untuk berinvestasi tepat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

DAFTAR PUSTAKA

Alves, S. 2012. “Ownership Structure and Earnings Management: Evidence from .


Portugal”. Australasian Accounting Business and Finance Journal,Vol 6,
No 1, hlmn 57-74.

Anggreni, Riske Meitha. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial,


Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Ariesta, Ita Alfi. 2012. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kualitas


Auditor Eksternal, dan Komite Audit terhadap Manajerial Laba Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 s/d
2011 ”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

Astari, Genis. 2015. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap


Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun
2013-2014”. Jurnal. Universitas Negri Surabaya.

Baker, Richard, et al. 2010. “Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif


Indonesia)”. Jilid Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan


Institusional, Leverage, dan komite Audit terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Skripsi. Universitas Negri Semarang.

Cooper, Donald R and Pamela S. Schindler. 2006. Business Research Methods,


Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Education.

Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan Amy P. Sweeney. 1995. “Detecting
Earnings Management”. The Accounting Review, Vol. 70, No. 2, pp 193-
225.

Desmiyawati, Nasrizal dan Yessy. 2009. “Pengaruh Asimetris Informasi dan


Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan
Mnaufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Pekbis Jurnal Vol
No.3.

Dinni Reviani dan Djoko Sudantoko. 2012. “Pengaruh Struktur Kepemilikan,


Ukuran Perusahaan, dan Corporate Goverrnance terhadap Manajemen Laba
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
2008-2010”. Jurnal. STIE Bank Jateng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 Edisi 5”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, J, Meiden, C dan Tobing. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba pada


Tingakt Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
yang Termasuk dalam Indeks LQ-45” Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Hasan, Iqbal. 2006. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

I Dewa dan I wayan. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan


Institusional pada Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Jurnal. Universitas
Udayana Bali.

Irawan, Wisnu Arwindo. 2013. “Analsis Pengaruh Kepemilikan Institusional,


Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Prifitabilitas terhadap Manajemen Laba
Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-
2011). Skripsi. Universitas Diponegoro.

Joe dan Pagalung. 2011. “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan


Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia
Periode 2006-2009”. Jurnal. Universitas Hassanuddin.

Kriatianto, Yudha. 2012. “Hubungan Manajemen Laba Setelah Initial Public


Offering dan Return Saham dengan Kepemilikan Institusional sebagai
Variabel Pemoderasi Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO
Periode 2004-2008” . Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

KNKG. (2006). Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta: KNKG.

Kurnia, Pascalia April Dwi. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen,


Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, dan
Komite Audit terhadap Manajemen Laba Studi pada Semua Perusahaan
yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014”. Skripsi. Universitas Semarang.

Nariastititi, Ni Wayan dan Dwi Ratnadi, Ni Made. 2014. “Pengaruh Asimetris


Informasi, Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan pada
Manajemen Laba”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3.

Novianus. 2016. “Hubungan Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dengan


Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan , Ukuran Perusahaan, dan


Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba”. Simposium
Nasional Akuntansi. Pontianak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PSAK 15 tahun 2015 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama.

PSAK 65 tahun 2015 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

Putri, Oktarina Ratna. 2014. “Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional,


Kepemilikan Publik, Index Disclosure terhadap Manajemen Laba”. Skripsi.
Universitas Gajah Mada.

Putu Putri dan Gede Adi. 2015. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen
Laba”. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Restuwulan. 2013. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan


terhadap Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Widyatama.

Rinesti, Annamaria. 2016. “Hubungan antara Asimetris Informasi dan Ukuran


Perusahaan dengan Praktik Manajemen Laba Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014”. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma.

Riske Meitha Anggraeni dan P. Basuki Hadiprajitno. 2013. “Pengaruh Struktur


Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate
Governance terhadap Manajemen Laba”. Jurnal. Universitas Diponegoro, Volume
2, Nomor 3, Hal 1-13 ISSN 2337 : 3806.

Scott, William R. (2013). “Financial Accounting Theory, 3rd edition”. Prentice Hall,
United States of America.

Setiawati, L. dan Na’im. 2000. “Manajemen Laba”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Vol.15, No. 4, h. 424-441

Singgih, Santoso. 2015. “Menguasai SPSS 22”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sri Handayani dan Agus. 2009.“Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap


Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEJ Tahun 2003-2006”. Jurnal. Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. CV Alfabeta,


Bandung.

Sulistyanto, Sri. 2008. “Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris”. Jakarta: PT
Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Sulistyawan, D., Y. Januarsi dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting:


Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Salemba Empat,
Jakarta.

Suriana. 2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Afiliasi


Group Bisnis terhadap Manajeme Laba Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur BEI 2008-2012”. Tesis. Universitas Gajah Mada.

Sutikno, Frendy. 2014. “Pengaruh Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan


terhadap Manajamen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Jurnal. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Undang-undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Widyanindyah, Agnes Utari. 2001. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh


Terhadap Earning Management pada Perusahaan di Indonesia”. Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol 3, No. 2, November.

www.idx.co.id , diakses Februari 2017.

Zeptian, Andra. 2013. “Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance,


Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun
2009-2010”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

LAMPIRAN

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Menghitung discretionary accrual GGRM 2015

Langkah-Langkah dalam menghitung discretionary accrual adalah


sebagai berikut.

1. Menghitung nilai total akrual


TAit = EXBIit - CFOit

TAit = 10,064,867,000,000 - 3,200,820,000,000

= 6,864,047,000,000

2. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3


TAit / Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2 (ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai


parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan melakukan
regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus menentukan variabel
yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel X (Sulistiawan, et al
2011:L-3). Nilai Y, X1, X2, X3 kemudian di olah menggunakan SPSS
dengan hasil α1, α2, α3 secara berturut-turut yaitu sebesar -0.132, 0.225,
-0.133.

Dengan demikian ditentukan bahwa:

 Variabel Y = TAit / Ait-1


Variabel Y = 6,864,047,000,000 / 58,220,600,000,000
Variabel Y = 0.117897222
 Variabel X1 = 1 / Ait-1
Variabel X1 = 1 / 58,220,600,000,000
Variabel X1 = 0.000000000000017
 Variabel X2 = ΔRevit / Ait-1
Variabel X2 = (70,365,573,000,000 – 65,185,850,000,000) /
58,220,600,000,000
Variabel X2 = 0.088967187

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

 Variabel X3 = PPEit / Ait-1


Variabel X3 = 20,106,488,000,000 / 58,220,600,000,000
Variabel X3 = 0.345350065097234
3. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)
NDAit = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔRevit / Ait-1 - ΔRecit / Ait-1 ) + α3 (PPEit / Ait-1)
NDAit = -0.132 (0.000000000000017) + 0.225 (0.088967187 -
0.000615298) + -0.133 (0.345350065097234)
NDAit = -0.057682359920718

Keterangan:
ΔRecit = 1,568,098,000,000 – 1,532,275,000,000
= 35,823,000,000

4. Menentukan nilai discretionary accruals (DA)


DAit = TAit /Ait-1 - NDAit

DAit = 0.117897 – (-0.057682)

DAit = 0.17558

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 1

Data mengenai perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran dan


telah memenuhi kriteria tertentu

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran


No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
1 ADES √ √ √ √
2 ADMG √ √ - -
3 AISA √ √ √ -
4 AKKU √ - - -
5 AKPI √ √ √ √
6 ALDO √ √ √ √
7 ALKA √ √ √ √
8 ALMI √ √ √ √
9 ALTO √ √ √ √
10 AMFG √ √ √ √
11 APLI √ √ √ √
12 ARGO √ √ - -
13 ARNA √ √ √ √
14 ASII √ √ √ √
15 AUTO √ √ √ √
16 BAJA √ √ √ -
17 BATA √ √ √ √
18 BIMA √ √ √ √
19 BRAM √ √ - -
20 BRNA √ √ √ √
21 BRPT √ √ - -
22 BTON √ √ √ √
23 BUDI √ √ √ √
24 CEKA √ √ √ √
25 CINT √ - - -
26 CNTX √ √ - -
27 CPIN √ √ √ √
28 CTBN √ √ - -
29 DAJK √ - - -
30 DAVO √ - - -
31 DLTA √ √ √ √
32 DPNS √ √ √ √
33 DVLA √ √ √ √
34 EKAD √ √ √ √
35 ERTX √ √ - -
36 ESTI √ √ - -
37 ETWA √ - - -

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)


No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
38 FASW √ √ √ √
39 FPNI √ √ - -
40 GDST √ √ √ √
41 GDYR √ √ - -
42 GGRM √ √ √ √
43 GJTL √ √ √ √
44 HDTX √ √ √ √
45 HMSP √ √ √ √
46 ICBP √ √ √ √
47 IGAR √ √ √ √
48 IKAI √ √ √ √
49 IKBI √ √ - -
50 IMAS √ √ √ √
51 IMPC √ - - -
52 INAF √ √ √ -
53 INAI √ √ √ √
54 INCI √ √ √ -
55 INDF √ √ √ √
56 INDR √ √ - -
57 INDS √ √ √ √
58 INKP √ √ - -
59 INRU √ √ - -
60 INTP √ √ √ √
61 IPOL √ √ - -
62 ISSP √ √ √ -
63 JECC √ √ √ √
64 JKSW √ √ √ √
65 JPFA √ √ √ √
66 JPRS √ √ √ √
67 KAEF √ √ √ -
68 KBLI √ √ √ √
69 KBLM √ √ √ √
70 KBRI √ √ √ √
71 KDSI √ √ √ √
72 KIAS √ √ √ √
73 KICI √ √ √ √
74 KLBF √ √ √ √

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)


No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
75 KRAH √ √ √ -
76 KRAS √ √ - -
77 LION √ √ √ √
78 LMPI √ √ √ √
79 LMSH √ √ √ √
80 LPIN √ √ √ √
81 MAIN √ √ √ √
82 MASA √ √ - -
83 MBTO √ √ √ √
84 MERK √ √ √ √
85 MLBI √ √ √ -
86 MLIA √ √ √ √
87 MRAT √ √ √ √
88 MYOR √ √ √ √
89 MYTX √ √ √ √
90 NIKL √ √ - -
91 NIPS √ √ √ √
92 PBRX √ √ - -
93 PICO √ √ √ √
94 POLY √ √ - -
95 PRAS √ √ √ √
96 PSDN √ √ √ √
97 PTSN √ √ - -
98 PYFA √ √ √ √
99 RICY √ √ √ √
100 RMBA √ √ √ √
101 ROTI √ √ √ √
102 SCCO √ √ √ √
103 SCPI √ √ √ √
104 SIAP √ √ √ √
105 SIDO √ √ √ -
106 SIMA √ - - -
107 SIPD √ √ √ √
108 SKBM √ √ √ √
109 SKLT √ √ √ √
110 SMBR √ √ √ -
111 SMCB √ √ √ √

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)


No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
112 SMGR √ √ √ -
113 SMSM √ √ √ √
114 SOBI √ √ √ -
115 SPMA √ √ √ √
116 SQBB √ √ √ √
117 SRIL √ √ - -
118 SRSN √ √ √ √
119 SSTM √ √ √ √
120 STAR √ √ √ √
121 STTP √ √ √ √
122 SULI √ √ - -
123 TALF √ - - -
124 TBMS √ √ - -
125 TCID √ √ √ √
126 TFCO √ √ - -
127 TIRT √ √ √ √
128 TKIM √ √ - -
129 TOTO √ √ √ √
130 TPIA √ √ - -
131 TRIS √ √ √ -
132 TRST √ √ √ √
133 TSPC √ √ √ √
134 ULTJ √ √ √ √
135 UNIC √ √ - -
136 UNIT √ √ √ √
137 UNTX √ - - -
138 UNVR √ √ √ √
139 VOKS √ √ √ √
140 WIIM √ √ √ -
141 WTON √ - - -
142 YPAS √ √ √ √

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Keterangan:

√ = memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran

- = tidak memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran

Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan

keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data

yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015

No. Kode Nama Perusahaan


1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk
2 ADMG Polychem Indonesia Tbk
3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
4 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk
5 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk
6 ALDO Alkindo Naratama Tbk
7 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
8 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
9 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
10 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
11 APLI Asiaplast Industries Tbk
12 ARGO Argo Pantes Tbk
13 ARNA Arwana Citramulia Tbk
14 ASII Astra International Tbk
15 AUTO Astra Otoparts Tbk
16 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
17 BATA Sepatu Bata Tbk
18 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
19 BRAM Indo Kordsa Tbk
20 BRNA Berlina Tbk
21 BRPT Barito Pacific Tbk
22 BTON Betonjaya Manunggal Tbk
23 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk.
24 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
25 CINT PT Chitose Internasional Tbk
26 CNTX Centex Tbk
27 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
28 CTBN Citra Tubindo Tbk
29 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.
30 DAVO Davomas Abadi Tbk
31 DLTA Delta Djakarta Tbk
32 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
33 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
34 EKAD Ekadharma International Tbk
35 ERTX Eratex Djaja Tbk
36 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

No. Kode Nama Perusahaan


37 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
38 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
39 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.
40 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
41 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
42 GGRM Gudang Garam Tbk
43 GJTL Gajah Tunggal Tbk
44 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
45 HMSP HM Sampoerna Tbk
46 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
47 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
48 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk
49 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
50 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
51 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
52 INAF Indofarma Tbk
53 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
54 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
55 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
56 INDR Indorama Synthetics Tbk
57 INDS Indospring Tbk
58 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
59 INRU Toba Pulp Lestari Tbk
60 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
61 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
62 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
63 JECC Jembo Cable Company Tbk
64 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
65 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
66 JPRS Jaya Pari Steel Tbk
67 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
68 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
69 KBLM Kabelindo Murni Tbk
70 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
71 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
72 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
73 KICI Kedaung Indah Can Tbk
74 KLBF Kalbe Farma Tbk

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

No. Kode Nama Perusahaan


75 KRAH PT Grand Kartech Tbk
76 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk
77 LION Lion Metal Works Tbk
78 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
79 LMSH Lionmesh Prima Tbk
80 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
81 MAIN Malindo Feedmill Tbk
82 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
83 MBTO Martina Berto Tbk
84 MERK Merck Tbk
85 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
86 MLIA Mulia Industrindo Tbk
87 MRAT Mustika Ratu Tbk
88 MYOR Mayora Indah Tbk
89 MYTX APAC Citra Centertex Tbk
90 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
91 NIPS Nipress Tbk
92 PBRX Pan Brothers Tbk
93 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
94 POLY Asia Pacific Fibers Tbk
95 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
96 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
97 PTSN Sat Nusapersada Tbk
98 PYFA Pyridam Farma Tbk
99 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
100 RMBA Bentoel International Investama Tbk
101 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
102 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
103 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
104 SIAP Sekawan Intipratama Tbk
105 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
106 SIMA Siwani Makmur Tbk
107 SIPD Sierad Produce Tbk
108 SKBM Sekar Bumi Tbk
109 SKLT Sekar Laut Tbk
110 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
111 SMCB Holcim Indonesia Tbk
112 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

No. Kode Nama Perusahaan


113 SMSM Selamat Sempurna Tbk
114 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
115 SPMA Suparma Tbk
116 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
117 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk
118 SRSN Indo Acidatama Tbk
119 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
120 STAR Star Petrcohem Tbk
121 STTP Siantar Top Tbk
122 SULI PT SLJ Global Tbk
123 TALF PT Tunas Alfin Tbk
124 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
125 TCID Mandom Indonesia Tbk
126 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
127 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
128 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
129 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
130 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
131 TRIS Trisula International Tbk
132 TRST Trias Sentosa Tbk
133 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
134 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
135 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
136 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
137 UNTX Unitex Tbk
138 UNVR Unilever Indonesia Tbk
139 VOKS Voksel Electric Tbk
140 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
141 WTON Wijaya Karya Beton
142 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan


laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015

No. Kode Nama Perusahaan


1 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk
2 CINT PT Chitose Internasional Tbk
3 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.
4 DAVO Davomas Abadi Tbk
5 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
6 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
7 SIMA Siwani Makmur Tbk
8 TALF PT Tunas Alfin Tbk
9 UNTX Unitex Tbk
10 WTON Wijaya Karya Beton

Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah

No KODE Nama Perusahaan


1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
2 ARGO Argo Pantes Tbk
3 BRAM Indo Kordsa Tbk
4 BRPT Barito Pacific Tbk
5 CNTX Centex Tbk
6 CTBN Citra Tubindo Tbk
7 ERTX Eratex Djaja Tbk
8 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk
9 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.
10 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
11 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
12 INDR Indorama Synthetics Tbk
13 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
14 INRU Toba Pulp Lestari Tbk
15 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
16 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk
17 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
19 PBRX Pan Brothers Tbk
20 POLY Asia Pacific Fibers Tbk
21 PTSN Sat Nusapersada Tbk

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

No KODE Nama Perusahaan


22 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk
23 SULI PT SLJ Global Tbk
24 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
25 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
28 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data

No KODE Nama Perusahaan


1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
3 INAF Indofarma Tbk
4 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
5 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
6 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
7 KRAH PT Grand Kartech Tbk
8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
9 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
10 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
12 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
13 TRIS Trisula International Tbk
14 WIMM Wismilak Inti Makmur Tbk

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Lampiran 2

Data saham yang dimiliki Institusi dan Jumlah Saham Beredar

Untuk Perhitungan Kepemilikan Institusional

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional

Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar


No KODE
2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 ADES 54,235,111,792 54,235,111,792 54,235,111,792 589,896,800 589,896,800 589,896,800
2 AKPI 44,288,400,000 44,288,400,000 44,288,400,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
3 ALDO 34,254,000,000 34,402,500,000 34,567,500,000 550,000,000 550,000,000 550,000,000
4 ALKA 9,636,498,074 9,636,498,074 9,636,498,074 101,533,011 101,533,011 101,533,011
5 ALMI 23,398,760,000 50,592,080,000 47,111,680,000 308,000,000 616,000,000 616,000,000
6 ALTO 176,367,863,930 176,367,863,930 177,239,941,604 2,184,663,247 2,184,663,247 2,186,527,777
7 AMFG 36,759,800,000 36,772,820,000 36,811,880,000 434,000,000 434,000,000 434,000,000
8 APLI 120,975,000,000 126,975,000,000 127,395,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000
9 ARNA 450,543,618,997 370,448,607,049 352,976,001,326 7,341,430,976 7,341,430,976 7,341,430,976
10 ASII 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 40,483,553,140 40,483,553,140 40,483,553,140
11 AUTO 385,578,640,000 385,578,640,000 385,578,640,000 4,819,733,000 4,819,733,000 4,819,733,000
12 BATA 113,295,000,000 113,295,000,000 113,230,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000
13 BIMA 7,650,560,000 7,650,560,000 7,650,560,000 86,000,000 86,000,000 86,000,000
14 BRNA 35,479,800,000 35,479,800,000 40,242,180,000 690,000,000 690,000,000 759,000,000
15 BTON 14,677,200,000 14,729,400,000 14,729,400,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000
16 BUDI 215,935,181,030 215,935,181,030 225,264,797,915 4,098,997,362 4,098,997,362 4,498,997,362
17 CEKA 51,776,900,261 51,776,900,348 51,776,900,435 595,000,003 595,000,004 595,000,005
18 CPIN 911,958,474,931 911,958,474,931 911,958,474,931 16,422,807,040 16,422,807,040 16,422,807,040
19 DLTA 67,719,742,449 67,719,742,449 67,727,749,040 800,659,050 800,659,050 800,659,050
20 DPNS 21,993,651,412 19,745,279,038 19,821,438,927 331,129,952 331,129,952 331,129,952

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar


2013 2014 2015 2013 2014 2015
21 DVLA 103,779,200,000 103,779,200,000 103,779,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000
22 EKAD 52,722,573,750 52,722,573,750 52,722,573,750 698,775,000 698,775,000 698,775,000
23 FASW 187,576,181,176 185,197,407,940 185,172,629,053 2,477,888,787 2,477,888,787 2,477,888,787
24 GDST 803,436,000,000 803,518,000,000 803,518,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000
25 GGRM 145,364,848,400 145,364,848,400 145,364,848,400 1,924,088,000 1,924,088,000 1,924,088,000
26 GJTL 208,042,560,000 207,345,600,000 207,345,600,000 3,484,800,000 3,484,800,000 3,484,800,000
27 HDTX 141,440,977,590 139,525,263,840 327,877,173,312 1,532,571,000 1,532,571,000 3,601,462,800
28 HMSP 456,778,703,844 456,778,703,844 456,804,351,602 4,652,461,844 4,652,461,844 4,652,723,076
29 ICBP 939,133,451,240 939,133,451,240 939,133,451,240 11,661,908,000 11,661,908,000 11,661,908,000
30 IGAR 82,462,385,690 82,462,385,690 82,462,385,690 972,204,500 972,204,500 972,204,500
31 IKAI 62,313,559,310 61,292,674,226 61,268,932,712 791,383,786 791,383,786 791,383,786
32 IMAS 247,603,029,010 247,603,029,010 247,907,209,636 2,765,278,412 2,765,278,412 2,765,278,412
33 INAI 12,344,112,000 24,704,064,000 24,707,232,000 158,400,000 316,800,000 316,800,000
34 INDF 439,635,954,855 439,635,954,855 439,635,954,855 8,780,426,500 8,780,426,500 8,780,426,500
35 INDS 57,822,161,948 57,822,161,948 57,822,161,948 656,249,710 656,249,710 656,249,710
36 INTP 235,893,327,272 235,893,327,272 235,893,327,272 3,681,231,699 3,681,231,699 3,681,231,699
37 JECC 13,630,680,000 13,630,680,000 13,630,680,000 151,200,000 151,200,000 151,200,000
38 JKSW 9,084,000,000 9,084,000,000 9,084,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
39 JPFA 613,086,672,554 613,086,672,554 617,777,302,635 10,660,522,910 10,660,522,910 10,660,522,910

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar


2013 2014 2015 2013 2014 2015
40 JPRS 51,315,000,000 51,315,000,000 51,315,000,000 750,000,000 750,000,000 750,000,000
41 KBLI 295,493,516,790 217,512,721,608 230,496,163,355 4,007,235,107 4,007,235,107 4,007,235,107
42 KBLM 99,960,000,000 99,960,000,000 101,203,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000
43 KBRI 247,694,751,705 653,337,261,600 651,599,662,500 8,687,995,500 8,687,995,500 8,687,995,500
44 KDSI 30,650,400,000 30,650,400,000 30,650,400,000 405,000,000 405,000,000 405,000,000
45 KIAS 14,666,347,840 14,666,347,840 14,666,347,840 149,291,000 149,291,000 149,291,000
46 KICI 10,214,760,000 10,214,760,000 10,214,760,000 138,000,000 138,000,000 138,000,000
47 KLBF 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 46,875,122,110 46,875,122,110 46,875,122,110
48 LION 36,988,577,600 36,988,577,600 36,946,964,800 520,160,000 520,160,000 520,160,000
49 LMPI 83,979,266,298 83,979,266,298 83,979,266,298 1,008,517,669 1,008,517,669 1,008,517,669
50 LMSH 3,093,120,000 3,093,120,000 3,093,120,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
51 LPIN 838,312,500 940,737,500 1,041,675,000 21,250,000 21,250,000 21,250,000
52 MAIN 84,919,500,000 92,200,680,000 127,810,237,500 1,695,000,000 1,791,000,000 2,238,750,000
53 MBTO 60,904,400,000 60,904,400,000 60,904,400,000 1,070,000,000 1,070,000,000 1,070,000,000
54 MERK 38,819,200,000 38,819,200,000 38,819,200,000 448,000,000 448,000,000 448,000,000
55 MLIA 176,492,767,500 180,375,142,500 190,081,080,000 2,588,250,000 2,588,250,000 2,588,250,000
56 MRAT 34,334,160,000 34,334,160,000 34,334,160,000 428,000,000 428,000,000 428,000,000
57 MYOR 29,451,768,388 29,451,768,388 29,451,768,388 894,374,989 894,374,989 894,374,989
58 MYTX 116,922,659,518 116,922,659,518 116,922,659,518 1,466,666,577 1,466,666,577 1,466,666,577
59 NIPS 26,719,200,000 93,511,333,291 93,511,333,291 720,000,000 1,486,666,666 1,486,666,666

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar


2013 2014 2015 2013 2014 2015
60 PICO 53,432,933,750 53,432,933,750 53,432,933,750 568,375,000 568,375,000 568,375,000
61 PRAS 37,898,410,421 37,905,420,855 37,905,420,855 701,043,478 701,043,478 701,043,478
62 PSDN 103,824,000,000 103,824,000,000 105,955,200,000 1,440,000,000 1,440,000,000 1,440,000,000
63 PYFA 28,814,058,000 28,814,058,000 28,803,356,400 535,080,000 535,080,000 535,080,000
64 RICY 30,828,109,180 30,828,109,180 30,828,109,180 641,717,510 641,717,510 641,717,510
65 RMBA 716,470,894,800 716,470,894,800 716,470,894,800 7,240,005,000 7,240,005,000 7,240,005,000
66 ROTI 358,122,350,000 358,122,350,000 358,122,350,000 5,061,800,000 5,061,800,000 5,061,800,000
67 SCCO 13,827,539,484 13,827,539,484 14,627,258,910 205,583,400 205,583,400 205,583,400
68 SCPI 321,084,000 353,916,000 354,240,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
69 SIAP 1,747,920,000,000 1,977,600,000,000 915,120,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000
70 SIPD 38,944,899,994 38,944,899,994 38,944,899,994 939,110,200 939,110,200 939,110,200
71 SKBM 69,968,815,363 75,690,426,853 75,372,006,349 865,736,394 936,530,894 936,530,894
72 SKLT 66,311,088,000 66,311,088,000 66,311,088,000 690,740,500 690,740,500 690,740,500
73 SMCB 618,012,885,000 618,012,885,000 618,012,885,000 7,662,900,000 7,662,900,000 7,662,900,000
74 SMSM 83,687,904,328 83,687,904,328 83,687,904,328 1,439,668,060 1,439,668,060 1,439,668,060
75 SPMA 110,709,862,024 110,709,862,024 116,573,605,390 1,492,046,658 1,492,046,658 1,492,046,658
76 SQBB 908,264,000 908,264,000 908,264,000 9,268,000 9,268,000 9,268,000
77 SRSN 571,900,000,000 571,900,000,000 571,900,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000
78 SSTM 81,963,642,670 81,963,642,670 81,963,642,670 1,170,909,181 1,170,909,181 1,170,909,181
79 STAR 301,200,000,000 261,216,000,000 231,312,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar


2013 2014 2015 2013 2014 2015
80 STTP 78,416,600,000 78,416,600,000 78,416,600,000 1,310,000,000 1,310,000,000 1,310,000,000
81 TCID 14,496,906,691 14,496,906,691 14,496,906,691 201,066,667 201,066,667 201,066,667
82 TIRT 41,958,298,883 41,958,298,883 41,958,298,883 1,011,774,750 1,011,774,750 1,011,774,750
83 TOTO 47,653,632,000 85,400,064,000 95,408,400,000 495,360,000 990,720,000 1,032,000,000
84 TRST 167,721,840,000 167,665,680,000 159,185,520,000 2,808,000,000 2,808,000,000 2,808,000,000
85 TSPC 348,840,000,000 348,840,000,000 351,720,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000
86 ULTJ 128,821,837,200 128,821,837,200 128,561,882,820 2,888,382,000 2,888,382,000 2,888,382,000
87 UNIT 4,132,382,338 4,132,382,338 4,132,382,338 75,422,200 75,422,200 75,422,200
88 UNVR 648,550,000,000 648,550,000,000 648,550,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000
89 VOKS 44,431,708,292 44,431,708,292 27,435,291,633 831,120,619 831,120,619 831,120,619
90 YPAS 59,765,967,963 59,765,967,963 59,765,967,963 668,000,089 668,000,089 668,000,089

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 3

Data Total Aset untuk Perhitungan Ukuran Perusahaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma


Total Aset

Total Aset (Rupiah)


No KODE
2013 2014 2015
1 ADES 441,064,000,000 504,865,000,000 653,224,000,000
2 AKPI 2,084,567,189,000 2,227,042,590,000 2,883,143,132,000
3 ALDO 301,479,232,220 356,814,265,670 366,010,819,200
4 ALKA 241,912,806,000 244,879,397,000 144,628,405,000
5 ALMI 2,752,078,229,710 3,212,438,981,220 2,189,037,586,060
6 ALTO 1,502,519,389,760 1,239,053,626,860 1,180,228,072,160
7 AMFG 3,539,393,000,000 3,918,391,000,000 4,270,275,000,000
8 APLI 303,594,490,550 273,126,657,790 308,620,387,250
9 ARNA 1,135,244,802,060 1,259,175,442,880 1,430,779,475,450
10 ASII 213,994,000,000,000 236,029,000,000,000 245,435,000,000,000
11 AUTO 12,617,678,000,000 14,380,926,000,000 14,339,110,000,000
12 BATA 680,685,060,000 774,891,087,000 795,257,974,000
13 BIMA 118,007,059,090 104,058,578,350 99,558,394,760
14 BRNA 1,125,132,715,000 1,334,085,916,000 1,820,783,911,000
15 BTON 176,136,296,410 174,157,547,020 183,116,245,290
16 BUDI 2,382,875,000,000 2,476,982,000,000 3,265,953,000,000
17 CEKA 1,069,627,299,750 1,284,150,037,340 1,485,826,210,020
18 CPIN 15,722,197,000,000 20,862,439,000,000 24,684,915,000,000
19 DLTA 867,040,802,000 991,947,134,000 1,038,321,916,000
20 DPNS 256,372,669,050 268,877,322,940 274,483,110,370
21 DVLA 1,190,054,288,000 310,953,804,000 1,376,278,237,000
22 EKAD 343,601,504,090 411,348,790,570 389,691,595,500
23 FASW 5,692,060,407,680 5,581,000,723,350 6,993,634,266,970
24 GDST 1,191,496,619,150 1,354,622,569,950 1,336,562,720,360
25 GGRM 50,770,251,000,000 58,220,600,000,000 63,505,413,000,000
26 GJTL 15,350,754,000,000 16,042,897,000,000 17,509,505,000,000
27 HDTX 2,378,728,273,720 4,221,696,886,910 4,878,367,904,000
28 HMSP 27,404,594,000,000 28,380,630,000,000 38,010,724,000,000
29 ICBP 21,267,470,000,000 24,910,211,000,000 26,560,624,000,000
30 IGAR 314,746,644,500 349,894,783,580 383,936,040,590
31 IKAI 482,057,048,870 518,546,655,130 390,042,617,780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma


Total Aset (Lanjutan)

Total Aset (Rupiah)


No KODE
2013 2014 2015
32 IMAS 22,315,022,507,630 23,471,397,834,920 24,860,957,839,500
33 INAI 765,881,409,380 897,281,657,710 1,330,259,296,540
34 INDF 78,092,789,000,000 85,938,885,000,000 91,831,526,000,000
35 INDS 2,196,518,364,470 2,282,666,078,490 2,553,928,346,220
36 INTP 26,607,241,000,000 28,884,973,000,000 27,638,360,000,000
37 JECC 1,239,821,716,000 1,062,476,023,000 1,358,464,081,000
38 JKSW 262,386,019,470 302,951,001,730 265,280,458,590
39 JPFA 14,917,590,000,000 15,730,435,000,000 17,159,466,000,000
40 JPRS 376,540,741,940 370,967,708,750 363,265,042,160
41 KBLI 1,337,022,291,950 1,337,351,473,760 1,551,799,840,980
42 KBLM 654,296,256,940 647,696,854,300 654,385,717,060
43 KBRI 788,749,190,750 1,299,315,036,740 1,455,931,208,460
44 KDSI 850,233,842,190 952,177,443,050 1,177,093,668,870
45 KIAS 2,270,904,910,520 2,352,542,603,070 2,124,390,696,520
46 KICI 99,295,722,100 96,745,744,220 133,831,888,820
47 KLBF 11,315,061,275,030 12,425,032,367,730 13,696,417,381,440
48 LION 498,567,897,160 600,102,716,320 639,330,150,370
49 LMPI 822,189,506,880 808,892,238,340 793,093,512,600
50 LMSH 141,697,598,710 139,915,598,260 133,782,751,040
51 LPIN 196,390,816,220 185,595,748,330 324,054,785,280
52 MAIN 2,214,398,692,000 3,531,219,815,000 3,962,068,064,000
53 MBTO 611,769,745,330 619,383,082,070 648,899,377,240
54 MERK 696,946,318,000 716,599,526,000 641,646,818,000
55 MLIA 7,189,899,445,000 7,215,152,320,000 7,125,800,277,000
56 MRAT 439,583,727,200 498,786,376,750 497,090,038,110
57 MYOR 9,709,838,250,470 10,291,108,029,330 11,342,715,686,220
58 MYTX 2,095,467,423,420 2,049,312,456,870 1,944,326,000,000
59 NIPS 798,407,625,000 916,195,838,000 1,547,720,090,000
60 PICO 621,400,236,630 626,626,507,160 605,788,310,440

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma


Total Aset (Lanjutan)

Total Aset (Rupiah)


KODE
No 2013 2014 2015
61 PRAS 795,630,254,210 1,286,827,899,810 1,531,742,052,160
62 PSDN 681,832,333,140 620,928,440,330 620,398,854,180
63 PYFA 175,118,921,410 172,736,624,690 159,951,537,230
64 RICY 1,109,865,329,760 1,170,752,424,110 1,198,193,867,890
65 RMBA 9,232,016,000,000 10,250,546,000,000 12,667,314,000,000
66 ROTI 1,822,689,047,110 1,722,577,887,680 2,706,323,637,030
67 SCCO 1,762,032,300,120 1,656,007,190,010 1,773,144,328,630
68 SCPI 734,333,086,000 1,317,314,767,000 1,510,747,778,000
69 SIAP 272,597,818,160 4,979,635,925,000 277,982,362,220
70 SIPD 3,155,680,394,480 2,800,914,553,880 2,246,770,000,000
71 SKBM 497,652,557,670 649,534,031,110 764,484,248,710
72 SKLT 301,989,488,700 331,574,891,640 377,110,748,360
73 SMCB 14,894,990,000,000 17,195,352,000,000 17,321,565,000,000
74 SMSM 1,701,103,245,180 1,749,395,000,000 2,220,108,000,000
75 SPMA 1,767,105,818,950 2,091,957,078,670 2,185,464,365,770
76 SQBB 421,187,982,000 459,352,720,000 464,027,522,000
77 SRSN 420,782,548,000 463,347,124,000 574,073,314,000
78 SSTM 801,866,397,040 773,663,346,930 721,884,167,680
79 STAR 749,402,740,230 775,917,827,930 729,020,553,280
80 STTP 1,470,059,394,890 1,700,204,093,890 1,919,568,037,170
81 TCID 1,465,952,460,750 1,853,235,343,640 2,082,096,848,700
82 TIRT 723,177,125,790 713,714,873,920 763,168,027,180
83 TOTO 1,746,177,682,570 2,027,288,693,680 2,439,540,859,210
84 TRST 3,260,919,505,190 3,261,285,495,050 3,357,359,499,950
85 TSPC 5,407,957,915,810 5,592,730,492,960 6,284,729,099,200
86 ULTJ 2,811,620,982,140 2,917,083,567,360 3,539,995,910,250
87 UNIT 459,118,935,530 440,727,374,150 460,539,382,210
88 UNVR 13,348,188,000,000 14,280,670,000,000 15,729,945,000,000
89 VOKS 1,955,830,321,070 1,553,904,599,140 1,536,244,634,560
90 YPAS 613,878,797,680 320,494,592,960 279,189,768,590

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Lampiran 4

Data Perhitungan Manajemen Laba

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual

TOTAL AKRUAL
NO KODE
2013 2014 2015
1 ADES 14,375,000,000 -51,587,000,000 22,651,000,000
2 AKPI 115,098,450,000 -270,820,417,000 140,605,727,000
3 ALDO -1,797,067,799 35,863,193,254 40,020,939,526
4 ALKA 1,769,464,000 20,737,121,000 9,309,099,000
5 ALMI 807,137,267,684 1,009,652,096,730 -1,749,527,172,918
6 ALTO 195,838,248,873 109,817,758,780 21,337,461,578
7 AMFG -122,496,000,000 -8,612,000,000 61,855,000,000
8 APLI -58,887,002,616 -5,999,151,039 -20,435,145,918
9 ARNA 42,418,880,241 112,888,220,993 -9,535,890,086
10 ASII -2,647,000,000,000 5,200,000,000,000 -9,078,000,000,000
11 AUTO 120,043,000,000 197,443,000,000 -490,686,000,000
12 BATA 20,710,922,000 41,033,360,000 174,526,665,000
13 BIMA 7,763,155,360 9,340,423,673 -16,659,086,112
14 BRNA -71,899,059,000 -64,416,622,000 -165,585,784,000
15 BTON 18,090,328,539 -126,913,036 6,128,573,608
16 BUDI -66,130,000,000 64,174,000,000 25,477,000,000
17 CEKA 71,301,771,175 245,163,358,470 -1,068,918,635
18 CPIN 1,517,024,000,000 2,128,527,000,000 1,780,635,000,000
19 DLTA -12,307,162,000 192,839,344,000 -20,367,515,000
20 DPNS 43,297,615,885 11,305,239,085 6,726,032,630
21 DVLA 60,147,995,000 -9,965,792,000 -87,428,465,000
22 EKAD 37,050,050,774 59,889,461,060 -23,895,075,793
23 FASW 279,793,027,627 -1,003,812,762,026 80,654,507,434
24 GDST -40,795,680,076 -224,261,226,693 -91,125,191,559
25 GGRM 4,218,751,000,000 6,919,880,000,000 6,864,047,000,000
26 GJTL 66,200,000,000 1,001,590,000,000 316,696,000,000
27 HDTX -677,531,937,556 20,204,613,707 -397,079,520,000
28 HMSP 3,798,077,000,000 2,702,224,000,000 13,236,908,000,000
29 ICBP 778,428,000,000 -732,150,000,000 506,599,000,000
30 IGAR 18,064,495,381 51,481,478,448 -15,550,820,038
31 IKAI -178,314,196 11,954,916,869 -6,020,335,595
32 IMAS 3,305,545,031,936 484,076,835,005 243,889,310,058
33 INAI -43,194,991,340 -51,362,159,755 25,264,197,778
34 INDF -210,809,000,000 -2,060,586,000,000 3,149,282,000,000
35 INDS -51,329,678,073 116,553,386,213 -68,581,295,507
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)

TOTAL AKRUAL
NO KODE
2013 2014 2015
36 INTP 644,832,000,000 630,386,000,000 7,813,000,000
37 JECC 253,194,869,000 48,960,296,000 90,880,776,000
38 JKSW 8,228,614,490 -19,059,014,480 -31,602,355,219
39 JPFA 1,626,816,000,000 -294,768,000,000 275,019,000,000
40 JPRS -67,444,893,096 67,693,597,051 -21,798,798,265
41 KBLI 203,017,174,062 -54,089,833,818 124,888,880,055
42 KBLM 170,089,053,831 43,487,270,133 33,146,645,583
43 KBRI -3,634,858,835 39,726,417,044 99,312,845,411
44 KDSI -33,541,048,611 109,548,161,291 92,377,831,135
45 KIAS -107,920,312,952 38,677,237,006 -132,762,185,468
46 KICI 8,978,491,482 5,173,065,927 6,883,573,407
47 KLBF 1,757,143,633,274 588,093,898,057 353,172,907,006
48 LION 21,918,055,216 -9,570,644,749 -9,305,445,192
49 LMPI 63,689,044,808 27,324,889,487 26,705,633,635
50 LMSH 4,230,338,363 -1,369,015,989 -9,178,107,477
51 LPIN 14,224,250,657 18,672,018,336 -41,191,928,211
52 MAIN 267,152,139,000 284,090,714,000 120,662,004,000
53 MBTO 24,398,785,802 5,577,520,806 -12,465,719,131
54 MERK 96,926,449,000 -32,390,905,000 25,813,634,000
55 MLIA -156,535,508,000 23,812,408,000 -377,277,451,656
56 MRAT -18,349,180,325 34,416,742,308 13,511,643,870
57 MYOR 317,786,066,169 892,159,697,142 -474,164,664,973
58 MYTX -41,916,706,736 -151,703,330,160 -157,118,000,000
59 NIPS 151,925,696,000 129,713,657,000 221,619,837,000
60 PICO 64,722,325,508 30,586,047,346 -4,623,794,668
61 PRAS 22,267,361,149 37,240,486,196 48,245,959,736
62 PSDN -2,400,243,483 -28,081,410,730 2,687,901,699
63 PYFA 15,583,593,813 5,902,390,079 -5,564,401,208
64 RICY 98,841,129,257 15,410,637,316 -34,081,773,152
65 RMBA 117,682,000,000 209,818,000,000 1,966,768,000,000
66 ROTI -82,196,281,559 -66,346,926,553 -101,853,350,609
67 SCCO 139,258,869,798 164,915,539,903 26,870,538,636
68 SCPI 134,444,522,000 240,405,116,000 283,809,863,000
69 SIAP 38,074,913,517 -121,017,709,000 -13,769,399,864

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)

TOTAL AKRUAL
NO KODE
2013 2014 2015
70 SIPD 53,053,164,572 23,327,106,594 -494,875,436,100
71 SKBM 44,668,540,367 71,317,093,687 2,058,622,920
72 SKLT -7,202,378,456 3,172,225,146 3,919,398,147
73 SMCB -413,579,000,000 -417,473,000,000 680,135,000,000
74 SMSM 40,202,180,432 116,301,000,000 66,886,000,000
75 SPMA 64,316,467,935 108,225,584,525 31,481,106,390
76 SQBB 31,069,076,000 47,265,198,000 39,804,938,000
77 SRSN 2,050,013,000 30,204,088,000 112,253,783,000
78 SSTM -86,982,652,870 -62,195,623,336 -51,650,267,028
79 STAR 32,545,656,266 67,080,059,467 3,389,072,915
80 STTP 124,899,486,719 24,828,418,144 101,365,790,296
81 TCID -27,962,922,286 130,945,293,499 97,898,604,138
82 TIRT -87,508,523,008 -9,556,823,130 43,426,503,203
83 TOTO 12,188,860,891 83,224,580,589 155,089,911,665
84 TRST -38,414,792,901 -130,969,977,443 -46,274,105,977
85 TSPC 308,876,177,220 165,295,273,601 -86,567,196,381
86 ULTJ 227,205,759,475 246,103,897,595 23,402,373,246
87 UNIT 24,438,149,992 7,943,456,197 56,104,326,268
88 UNVR 922,766,000,000 1,299,606,000,000 1,640,350,000,000
89 VOKS -185,976,077,304 48,287,182,194 93,495,090,340
90 YPAS 42,260,039,562 -47,036,079,668 -32,638,038,160

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals

NDA
NO KODE
2013 2014 2015
1 ADES 0.013387289 -0.022666806 -0.093259774
2 AKPI 0.006402789 -0.030739157 -0.101288013
3 ALDO 0.112654194 0.000508811 -0.054832561
4 ALKA 0.411990932 0.094503514 0.180143162
5 ALMI -0.042097292 -0.006974791 -0.035933544
6 ALTO -0.270664577 0.017438871 -0.056759008
7 AMFG 0.024119005 -0.023610065 -0.060946752
8 APLI -0.030613118 -0.060374437 -0.074559279
9 ARNA 0.064243605 -0.058091905 -0.0576595
10 ASII 0.000918749 -0.01846835 -0.014623131
11 AUTO 0.060881282 -0.007587378 -0.044005944
12 BATA 0.067890875 -0.009328209 -0.043946114
13 BIMA 0.084731166 0.005729778 0.068128643
14 BRNA 0.039968694 -0.034240018 -0.120180629
15 BTON -0.071559173 -0.028962897 0.010900954
16 BUDI 0.013836069 -0.08743711 -0.075742681
17 CEKA 0.344629246 0.200869673 -0.006104059
18 CPIN 0.079990547 -0.034321358 -0.078179538
19 DLTA 0.082398658 -0.036488076 0.005056804
20 DPNS -0.021119842 -0.006484584 -7.29522E-05
21 DVLA 0.007928904 -0.021944568 -0.176776775
22 EKAD 0.021092647 0.022861567 -0.033711545
23 FASW 0.00069126 -0.021650705 -0.108541627
24 GDST -0.046549271 -0.099731697 0.095592396
25 GGRM 0.037286555 -0.001364948 -0.05768236
26 GJTL -0.0055055 -0.050356305 -0.067068932
27 HDTX -0.170356972 -0.06709519 -0.136181706
28 HMSP 0.087057698 0.020621705 -0.051696641
29 ICBP 0.015287185 0.012659605 -0.041713893
30 IGAR 0.064721209 0.033063389 -0.010611536
31 IKAI 0.01673339 -0.068897076 -0.034765348
32 IMAS -0.010903737 -0.044770303 -0.01540623
33 INAI 0.004647108 0.047395714 -0.062958168

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)

NDA
NO KODE
2013 2014 2015
34 INDF 0.021314965 -0.011339743 -0.038360485
35 INDS 0.026216061 -0.055121745 -0.073868867
36 INTP 0.016510191 -0.045584973 -0.054067606
37 JECC -0.014826608 -0.004470417 -0.071517753
38 JKSW 0.007205894 -0.031825108 -0.048994032
39 JPFA 0.082634221 -0.008769787 -0.062836306
40 JPRS -0.117981306 0.020510078 0.056353688
41 KBLI 0.035587998 -0.065168217 -0.07569071
42 KBLM 0.012798754 -0.089049909 -0.075952141
43 KBRI -0.022066206 -0.169660387 -0.130778942
44 KDSI 0.028412903 -0.008312485 -0.063559431
45 KIAS 0.022143403 -0.086147639 -0.068596976
46 KICI 0.022747293 -0.00206095 -0.052868044
47 KLBF 0.059384777 -0.01409277 -0.048043066
48 LION 0.000248179 -0.01361437 -0.007719478
49 LMPI 0.017515845 -0.085861732 -0.034400868
50 LMSH -0.466364369 0.347552507 0.041296904
51 LPIN 0.017395517 -0.015212355 -0.05553127
52 MAIN 0.117385031 -0.071790322 -0.080064368
53 MBTO -0.028978913 -0.02762056 -0.029036829
54 MERK 0.093860439 -0.11670386 -0.037874927
55 MLIA 0.023357949 -0.080366108 -0.105626463
56 MRAT -0.03230649 -0.015478575 -0.012888162
57 MYOR 0.02497525 -0.003181037 -0.053270963
58 MYTX -0.008122951 -0.271760789 -0.199410756
59 NIPS 0.058869639 -0.219361374 -0.185322085
60 PICO 0.032839582 -0.029489172 -0.031874293
61 PRAS -0.007325243 -0.080145029 -0.094580147
62 PSDN -0.012219473 -0.151780077 -0.059001553
63 PYFA 0.033229694 -0.038123502 -0.06856095
64 RICY 0.044435029 0.005718499 -0.030658259
65 RMBA 0.092873272 -0.018472798 -0.093360547
66 ROTI 0.061969884 -0.070543952 -0.160479117

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)

NDA
NO KODE
2013 2014 2015
67 SCCO 0.023575447 -0.030807848 -0.022043194
68 SCPI -0.032506629 0.031808317 -0.197379503
69 SIAP 0.033856967 0.080549362 0.002112235
70 SIPD -0.024143785 -0.125395497 -0.031051637
71 SKBM 0.441650501 0.02929086 -0.059979065
72 SKLT 0.157758077 0.020827261 -0.081340821
73 SMCB 0.012340672 -0.107076425 -0.101369767
74 SMSM 0.015345958 -0.004082311 -0.064292235
75 SPMA 0.018696987 -0.074036104 -0.097738974
76 SQBB 0.028957478 -0.00328268 -0.027553111
77 SRSN -0.003946195 -0.00091325 -0.046474157
78 SSTM -0.003112572 -0.065107362 -0.05624382
79 STAR 0.019487475 -0.071721941 -0.040601059
80 STTP 0.083080466 -0.00846347 -0.105330367
81 TCID 0.038939617 -0.039461251 -0.053245099
82 TIRT 0.037661156 -0.015156242 -0.045133283
83 TOTO 0.016745699 -0.024153 -0.072236954
84 TRST -0.005581859 -0.042652078 -0.085904154
85 TSPC 0.000928068 -0.003975938 -0.052373192
86 ULTJ 0.065732961 -0.010315214 -0.071475843
87 UNIT 0.006566078 -0.089602219 -0.101519261
88 UNVR 0.065761401 -0.000492057 -0.089283293
89 VOKS -0.01653956 -0.02899466 0.007733832
90 YPAS 0.033163317 -0.042736767 -0.015623131

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals

NO KODE TA/At-1 NDA DAit (TA/At-1) - (NDA)


2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 ADES 0.036945 -0.11696 0.0448655 0.0133873 -0.022667 -0.09326 0.02356 -0.09429 0.13813
2 AKPI 0.067119 -0.129917 0.0631356 0.0064028 -0.030739 -0.101288 0.06072 -0.09918 0.16442
3 ALDO -0.009719 0.118957 0.1121618 0.1126542 0.0005088 -0.054833 -0.12237 0.11845 0.16699
4 ALKA 0.011965 0.085721 0.038015 0.4119909 0.0945035 0.1801432 -0.40003 -0.00878 -0.14213
5 ALMI 0.42897 0.366869 -0.54461 -0.042097 -0.006975 -0.035934 0.47107 0.37384 -0.50868
6 ALTO 0.599591 0.073089 0.0172208 -0.270665 0.0174389 -0.056759 0.87026 0.05565 0.07398
7 AMFG -0.039319 -0.002433 0.0157858 0.024119 -0.02361 -0.060947 -0.06344 0.02118 0.07673
8 APLI -0.176378 -0.01976 -0.074819 -0.030613 -0.060374 -0.074559 -0.14577 0.04061 -0.00026
9 ARNA 0.045254 0.09944 -0.007573 0.0642436 -0.058092 -0.05766 -0.01899 0.15753 0.05009
10 ASII -0.014522 0.0243 -0.038461 0.0009187 -0.018468 -0.014623 -0.01544 0.04277 -0.02384
11 AUTO 0.013516 0.015648 -0.034121 0.0608813 -0.007587 -0.044006 -0.04737 0.02324 0.00989
12 BATA 0.036075 0.060282 0.2252273 0.0678909 -0.009328 -0.043946 -0.03182 0.06961 0.26917
13 BIMA 0.077553 0.079151 -0.160093 0.0847312 0.0057298 0.0681286 -0.00718 0.07342 -0.22822
14 BRNA -0.093329 -0.057252 -0.124119 0.0399687 -0.03424 -0.120181 -0.1333 -0.02301 -0.00394
15 BTON 0.124674 -0.000721 0.0351898 -0.071559 -0.028963 0.010901 0.19623 0.02824 0.02429
16 BUDI -0.028756 0.026931 0.0102855 0.0138361 -0.087437 -0.075743 -0.04259 0.11437 0.08603
17 CEKA 0.06938 0.229204 -0.000832 0.3446292 0.2008697 -0.006104 -0.27525 0.02833 0.00527
18 CPIN 0.12285 0.135384 0.0853512 0.0799905 -0.034321 -0.07818 0.04286 0.1697 0.16353
19 DLTA -0.016513 0.222411 -0.020533 0.0823987 -0.036488 0.0050568 -0.09891 0.2589 -0.02559
20 DPNS 0.234502 0.044097 0.0250152 -0.02112 -0.006485 -7.3E-05 0.25562 0.05058 0.02509

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)


NO KODE
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
21 DVLA 0.055968 -0.008374 -0.281162 0.0079289 -0.021945 -0.176777 0.04804 0.01357 -0.10439
22 EKAD 0.135272 0.174299 -0.05809 0.0210926 0.0228616 -0.033712 0.11418 0.15144 -0.02438
23 FASW 0.050157 -0.176353 0.0144516 0.0006913 -0.021651 -0.108542 0.04947 -0.1547 0.12299
24 GDST -0.035049 -0.188218 -0.06727 -0.046549 -0.099732 0.0955924 0.0115 -0.08849 -0.16286
25 GGRM 0.101634 0.136298 0.1178972 0.0372866 -0.001365 -0.057682 0.06435 0.13766 0.17558
26 GJTL 0.005144 0.065247 0.0197406 -0.005506 -0.050356 -0.067069 0.01065 0.1156 0.08681
27 HDTX -0.497254 0.008494 -0.094057 -0.170357 -0.067095 -0.136182 -0.3269 0.07559 0.04212
28 HMSP 0.144702 0.098605 0.4664064 0.0870577 0.0206217 -0.051697 0.05764 0.07798 0.5181
29 ICBP 0.043847 -0.034426 0.020337 0.0152872 0.0126596 -0.041714 0.02856 -0.04709 0.06205
30 IGAR 0.057835 0.163565 -0.044444 0.0647212 0.0330634 -0.010612 -0.00689 0.1305 -0.03383
31 IKAI -0.000351 0.0248 -0.01161 0.0167334 -0.068897 -0.034765 -0.01708 0.0937 0.02316
32 IMAS 0.188054 0.021693 0.0103909 -0.010904 -0.04477 -0.015406 0.19896 0.06646 0.0258
33 INAI -0.070554 -0.067063 0.0281564 0.0046471 0.0473957 -0.062958 -0.0752 -0.11446 0.09111
34 INDF -0.003554 -0.026386 0.0366456 0.021315 -0.01134 -0.03836 -0.02487 -0.01505 0.07501
35 INDS -0.030833 0.053063 -0.030044 0.0262161 -0.055122 -0.073869 -0.05705 0.10818 0.04382
36 INTP 0.028338 0.023692 0.0002705 0.0165102 -0.045585 -0.054068 0.01183 0.06928 0.05434
37 JECC 0.357138 0.03949 0.0855368 -0.014827 -0.00447 -0.071518 0.37196 0.04396 0.15705
38 JKSW 0.029523 -0.072637 -0.104315 0.0072059 -0.031825 -0.048994 0.02232 -0.04081 -0.05532
39 JPFA 0.148412 -0.01976 0.0174832 0.0826342 -0.00877 -0.062836 0.06578 -0.01099 0.08032
40 JPRS -0.169202 0.179778 -0.058762 -0.117981 0.0205101 0.0563537 -0.05122 0.15927 -0.11512

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)


NO KODE
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
41 KBLI 0.174759 -0.040455 0.0933852 0.035588 -0.065168 -0.075691 0.13917 0.02471 0.16908
42 KBLM 0.235274 0.066464 0.0511762 0.0127988 -0.08905 -0.075952 0.22247 0.15551 0.12713
43 KBRI -0.004907 0.050366 0.0764348 -0.022066 -0.16966 -0.130779 0.01716 0.22003 0.20721
44 KDSI -0.058786 0.128845 0.0970175 0.0284129 -0.008312 -0.063559 -0.0872 0.13716 0.16058
45 KIAS -0.05034 0.017032 -0.056433 0.0221434 -0.086148 -0.068597 -0.07248 0.10318 0.01216
46 KICI 0.094554 0.052628 0.0711512 0.0227473 -0.002061 -0.052868 0.07181 0.05469 0.12402
47 KLBF 0.186574 0.051974 0.0284243 0.0593848 -0.014093 -0.048043 0.12719 0.06607 0.07647
48 LION 0.050561 -0.019196 -0.015506 0.0002482 -0.013614 -0.007719 0.05031 -0.00558 -0.00779
49 LMPI 0.078131 0.033234 0.0330151 0.0175158 -0.085862 -0.034401 0.06062 0.1191 0.06742
50 LMSH 0.032909 -0.009662 -0.065597 -0.466364 0.3475525 0.0412969 0.49927 -0.35721 -0.10689
51 LPIN 0.08257 0.095076 -0.221944 0.0173955 -0.015212 -0.055531 0.06517 0.11029 -0.16641
52 MAIN 0.148428 0.128292 0.0341701 0.117385 -0.07179 -0.080064 0.03104 0.20008 0.11423
53 MBTO 0.040031 0.009117 -0.020126 -0.028979 -0.027621 -0.029037 0.06901 0.03674 0.00891
54 MERK 0.170216 -0.046475 0.0360224 0.0938604 -0.116704 -0.037875 0.07636 0.07023 0.0739
55 MLIA -0.023866 0.003312 -0.05229 0.0233579 -0.080366 -0.105626 -0.04722 0.08368 0.05334
56 MRAT -0.040286 0.078294 0.027089 -0.032306 -0.015479 -0.012888 -0.00798 0.09377 0.03998
57 MYOR 0.038276 0.091882 -0.046075 0.0249752 -0.003181 -0.053271 0.0133 0.09506 0.0072
58 MYTX -0.023244 -0.072396 -0.076669 -0.008123 -0.271761 -0.199411 -0.01512 0.19936 0.12274
59 NIPS 0.289036 0.162465 0.2418913 0.0588696 -0.219361 -0.185322 0.23017 0.38183 0.42721
60 PICO 0.108847 0.049221 -0.007379 0.0328396 -0.029489 -0.031874 0.07601 0.07871 0.0245

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)


NO KODE
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
61 PRAS 0.038568 0.046806 0.0374922 -0.007325 -0.080145 -0.09458 0.04589 0.12695 0.13207
62 PSDN -0.003516 -0.041185 0.0043288 -0.012219 -0.15178 -0.059002 0.0087 0.11059 0.06333
63 PYFA 0.114712 0.033705 -0.032213 0.0332297 -0.038124 -0.068561 0.08148 0.07183 0.03635
64 RICY 0.117319 0.013885 -0.029111 0.044435 0.0057185 -0.030658 0.07288 0.00817 0.00155
65 RMBA 0.016968 0.022727 0.1918696 0.0928733 -0.018473 -0.093361 -0.07591 0.0412 0.28523
66 ROTI -0.068216 -0.036401 -0.059128 0.0619699 -0.070544 -0.160479 -0.13019 0.03414 0.10135
67 SCCO 0.093656 0.093594 0.0162261 0.0235754 -0.030808 -0.022043 0.07008 0.1244 0.03827
68 SCPI 0.30521 0.327379 0.2154457 -0.032507 0.0318083 -0.19738 0.33772 0.29557 0.41283
69 SIAP 0.206517 -0.443942 -0.002765 0.033857 0.0805494 0.0021122 0.17266 -0.52449 -0.00488
70 SIPD 0.016086 0.007392 -0.176684 -0.024144 -0.125395 -0.031052 0.04023 0.13279 -0.14563
71 SKBM 0.154583 0.143307 0.0031694 0.4416505 0.0292909 -0.059979 -0.28707 0.11402 0.06315
72 SKLT -0.028839 0.010504 0.0118206 0.1577581 0.0208273 -0.081341 -0.1866 -0.01032 0.09316
73 SMCB -0.033988 -0.028028 0.0395534 0.0123407 -0.107076 -0.10137 -0.04633 0.07905 0.14092
74 SMSM 0.027895 0.068368 0.0382338 0.015346 -0.004082 -0.064292 0.01255 0.07245 0.10253
75 SPMA 0.038644 0.061245 0.0150486 0.018697 -0.074036 -0.097739 0.01995 0.13528 0.11279
76 SQBB 0.078231 0.112219 0.0866544 0.0289575 -0.003283 -0.027553 0.04927 0.1155 0.11421
77 SRSN 0.005098 0.071781 0.2422671 -0.003946 -0.000913 -0.046474 0.00904 0.07269 0.28874
78 SSTM -0.107349 -0.077564 -0.066761 -0.003113 -0.065107 -0.056244 -0.10424 -0.01246 -0.01052
79 STAR 0.043295 0.089511 0.0043678 0.0194875 -0.071722 -0.040601 0.02381 0.16123 0.04497
80 STTP 0.099932 0.016889 0.0596198 0.0830805 -0.008463 -0.10533 0.01685 0.02535 0.16495

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)


NO KODE
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
81 TCID -0.022165 0.089324 0.0528258 0.0389396 -0.039461 -0.053245 -0.0611 0.12879 0.10607
82 TIRT -0.128755 -0.013215 0.0608457 0.0376612 -0.015156 -0.045133 -0.16642 0.00194 0.10598
83 TOTO 0.008005 0.047661 0.0765011 0.0167457 -0.024153 -0.072237 -0.00874 0.07181 0.14874
84 TRST -0.017556 -0.040164 -0.014189 -0.005582 -0.042652 -0.085904 -0.01197 0.00249 0.07172
85 TSPC 0.066669 0.030565 -0.015479 0.0009281 -0.003976 -0.052373 0.06574 0.03454 0.03689
86 ULTJ 0.093856 0.087531 0.0080225 0.065733 -0.010315 -0.071476 0.02812 0.09785 0.0795
87 UNIT 0.064328 0.017302 0.1272994 0.0065661 -0.089602 -0.101519 0.05776 0.1069 0.22882
88 UNVR 0.076994 0.097362 0.1148651 0.0657614 -0.000492 -0.089283 0.01123 0.09785 0.20415
89 VOKS -0.109521 0.024689 0.0601678 -0.01654 -0.028995 0.0077338 -0.09298 0.05368 0.05243
90 YPAS 0.120937 -0.076621 -0.101836 0.0331633 -0.042737 -0.015623 0.08777 -0.03388 -0.08621

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 5

Hasil Olah Data SPSS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Tabel 1. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Kepemilikan Intitusional * Manajemen Laba Crosstabulation


Count

Manajemen Laba
Minimization Maximization
Income Income Total
Kepemilikan Intitusional Tidak Signifikan 0 0 0
Signifikan 6 21 27
Pengendali 67 176 243
Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 2. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba

Symmetric Measures

Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma -.143 .237 .626 .531

N of Valid Cases 270

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 3. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba


(Minimization Income)

Kepemilikan Institusional * Minimization Income Crosstabulation

Count

Minimization Income

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Total


Kepemilikan Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Institusional
Signifikan 1 4 0 1 6

Pengendali 48 12 3 4 67
Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Tabel 4. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba


(Minimization Income)

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.689 .151 -.2.077 .038
N of Valid Cases 73
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 5. Tabulasi Silang Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba


(Maximization Income)

Kepemilikan Institusional * Maximization Income Crosstabulation

Count

Maximization Income

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Total


Kepemilikan Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Institusional
Signifikan 19 1 1 1 21

Pengendali 155 16 4 1 176

Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 6. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba


(Maximization Income)

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma .108 .379 .304 .761
N of Valid Cases 197
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Tabel 7. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Ukuran Perusahaan * Manajemen Laba Crosstabulation


Count

Manajemen Laba
Minimization Maximization
Income Income Total
Ukuran Perusahaan Total Aset Rendah 5 13 18
Total Aset Sedang 41 85 126

Total Aset Tinggi 19 63 82


Total Aset Paling Tinggi 8 36 44
Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 8. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma .212 .108 1.942 .052
N of Valid Cases 270
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 9. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba


(Minimization Income)

Ukuran Perusahaan * Minimation Income Crosstabulation


Count

Minimation Income
Sangat Sangat
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Total
Ukuran Total Aset Rendah 1 2 1 1 9
Perusahaan
Total Aset Sedang 27 11 2 1 41

Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19

Total Aset Paling Tinggi 8 1 0 0 8


Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Tabel 10. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Minimization


Income)

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.415 .182 -2.179 .029
N of Valid Cases 73
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 11. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba


(Maximization Income)

Ukuran Perusahaan * Maximinimation Income Crosstabulation


Count

Maximinimation Income
Sangat Sangat
Rendah Rendah Tinggi Tinggi Total
Ukuran Total Aset Rendah 12 0 1 0 13
Perusahaan
Total Aset Sedang 73 12 0 0 85

Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63

Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36


Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 12. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Maximization


Income)

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.096 .169 -.571 .568
N of Valid Cases 197
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

152

Anda mungkin juga menyukai