Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Sarjana Keperawatan

2019

Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (Adl)
Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Dan Pemeliharaan Makam
Pahlawan Ciparay Bandung

Nursopa S, Kusmiran E, Istianah

ABSTRAK

Latar Belakang: Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Setelah orang memasuki lansia, ia juga mengalami penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor, fungsi kognitif meliputi proses mental dalam memperoleh pengetahuan yang
meliputi cara berfikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, pelaksanaan belajar, persepsi,
perhatian, dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin
lambat. Penurunan fungsi intelektual merupakan masalah paling serius ketika proses
penuaan mengakibatkan lansia sulit untuk hidup mandiri, dan meningkatkan risiko
terjadinya dimensia sehingga lansia akan mengalami gangguan perilaku dan penurunan
kualitas hidup. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian ADL pada lansia. Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel
sebanyak 80 responden dengan usia diatas 60 tahun. Pengumpulan data menggunakan
instrument kuesioner Short Portable Mental Questionnaire dan Katz Indeks. Uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Hasil: Sejumlah 80 sampel lansia
yang berusia diatas 60 tahun mengikuti studi ini. dari 36 lansia yang fungsi intelektualnya
utuh terdapat 36 orang lansia dengan kemandirian mandiri dan tidak terdapat lansia dengan
kemandirian bergantung. Sedangkan dari 44 lansia yang mengalami kerusakan intelektual
sedang terdapat hanya 2 orang lansia dengan kemandirian mandiri dan terdapat 42 orang
lansia dengan tingkat kemandirian yang bergantung. Terdapat hubungan fungsi kognitif
dengan tingkat kemandirian ADL pada lansia dengan nilai signifikasi p=0,00 (p<0,005).
Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian
ADL pada lansia.

Kata Kunci : Activity Daily Living; ADL; Fungsi Kognitif; Kemandirian; Lansia
Kepustakaan : 33 (buku dan jurnal, 2008-2018)
Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (Adl)
Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Dan Pemeliharaan Makam
Pahlawan Ciparay Bandung

Nursopa S, Kusmiran E, Istianah

ABSTRACT

Background: Elderly is someone who has reached more than 60 years of age. After a
person enters the elderly, he also experiences a decline in cognitive and psychomotor
functions, cognitive functions include mental processes in gaining knowledge which
includes ways of thinking, memory, understanding, planning, implementing learning,
perception, attention, etc. causing a reaction and behavior the elderly are becoming slower.
Declining intellectual function is the most serious problem when the aging process makes it
difficult for older people to live independently, and increases the risk of developing
dementia so that the elderly will experience behavioral disorders and decrease quality of
life. Aim: this study aims to determine whether there is a relationship of cognitive function
with the level of ADL independence in the elderly. Research Methods: This study used a
cross-sectional method with a total sample of 80 respondents with an age over 60 years.
Data collection using questionnaire instrument Short Portable Mental Questionnaire and
Katz Index. The test used in this study is the chi-square test. Results: A total of 80 elderly
samples over 60 years of age participated in this study. Of the 36 elderly whose intellectual
functions are intact there are 36 elderly people with independent independence and there are
no elderly people with dependent independence. While of the 44 elderly who experienced
intellectual damage, there were only 2 elderly people with independent independence and
there were 42 elderly people with a dependent level of independence. There is a relationship
of cognitive function with the level of ADL independence in the elderly with a significance
value of p = 0.00 (p <0.005). Conclusion: There is a significant relationship between
cognitive function and the level of ADL independence in the elderly.

Keywords: Activity Daily Living; ADL; Cognitive Function; Independence; Elderly


Literature: 33 (books and journals, 2008-2018)
PENDAHULUAN

Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menunjukkan lansia
berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% pada tahun 2013 didapatkan
proporsi lansia sebesar 8,1% dari total populasi (World Health Organization, 2015).
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2016, jumlah lansia di
Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2015, pada tahun 2018 jumlah lansia diperkirakan mencapai 24,7 juta jiwa (Depkes RI,
2018).
Dengan bertambahnya usia, para lansia menyadari bahwa dirinya tidak dapat
mengingat dengan baik dibandingkan sebelumnya. Proses menua menyebabkan terjadinya
gangguan kognitif, yang jelas terlihat pada daya ingat dan kecerdasan. Fungsi kognitif ialah
proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan, yang meliputi
cara berfikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan (Santoso dan Ismail,
2009).
Ukuran kemandirian lansia yang dapat dilihat dengan cara lansia melakukan
aktifitasnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, Lanjut usia potensial adalah lanjut usia
yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang
dan atau jasa. Kemandirian pada lansia bergantung pada kemampuan individu dalam
melakukan aktivitas harian. Salah satu akibat dari meningkatnya usia diatas 70 tahun yaitu
resiko tinggi akan mengalami penurunan aktivitas harian (Activities of Daily Living)(ADL).
Penurunan tersebut meliputi mandi, berpakaian, pergi ke kamar mandi, berpindah, kontinen
dan makan (Indriana, 2012).
Pada tahun 1999, Sidiarto L.D. melakukan survei di Indonesia terhadap 647 orang
lanjut usia, yang berumur rata-rata 58 tahun. Hasil survei menunjukkan 83% lupa menaruh
barang, 75% lupa nama orang, 58% lupa bahwa sudah melakukan sesuatu, dan yang paling
sedikit ialah 28% lansia tersebut lupa nomor telepon yang sering digunakan. Penyebab
mudah-lupa pada lansia umumnya antara lain karena proses berfikir menjadi lamban,
kesulitan memusatkan perhatian, mudah teralih pada hal yang tidak penting, memerlukan
lebih banyak waktu untuk belajar hal baru, dan memerlukan lebih banyak isyarat bantuan
untuk mengingat-ingat kembali apa yang dulu pernah diingatnya (Santoso dan Ismail, 2009).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh Murtiyani dkk pada tanggal 1 Januari
2015 di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto didapatkan lansia berjumlah 23 orang dengan
gangguan fungsi kognitif sedang sebesar 14 orang, sedangkan tidak mengalami gangguan
kognitif sebesar 9 orang. Sedangkan untuk masalah pemenuhan kebutuhan Activities of Daily
Living (ADL) sebesar 13 orang dengan kemandirian sedang, sedangkan 10 orang
kemandirian penuh (Murtiyani dkk, 2017).
Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 05 Maret 2019 di Balai perlindungan
sosial tresna werdha ciparay terdapat 144 lansia dengan jumlah lansia laki-laki sebanyak 56
lansia dan lansia perempuan sebanyak 68 lansia. Sebanyak 119 lansia dapat berkomunikasi
dan 9 lansia mengalami depresi yang sedang dalam perawatan yang sudah dikategorikan oleh
panti. Hasil studi pendahuluan pada 20 responden didapatkan hasil fungsi intelektual utuh
sebanyak 4 orang, kerusakan intelektual ringan sebanyak 10 orang, kerusakan intelektual
sedang sebanyak 5 orang dan yang mengalami kerusakan intelektual berat sebanyak 1 orang
dari total sampel 20 responden. Sedangkan untuk masalah pemenuhan kebutuhan Activities of
Daily Living (ADL) sebanyak 6 orang mandiri, dengan bantuan sebanyak 11 orang dan
tergantung sebanyak 3 orang.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan
penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Dalam penelitian ini peneliti
ingin melihat adanya hubungan Fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian Activity Daily
Living (ADL) pada lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam
Pahlawan Ciparay Bandung.
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah Lansia dengan kelompok umur diatas 60 tahun yang berada di
Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung
dengan seluruh jumlah lansia 144.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut
Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung. Adapun kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah : Lansia yang berusia diatas 60 tahun, lansia yang komunikatif, dan
bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah: Lansia
depresi berat sedang dalam perawatan yang sudah dikategorikan oleh panti werdha.
Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling. Dengan menggunakan
metode Total sampling yaitu seluruh jumlah populasi yang sesuai kriterian inklusi yang telah
dibuat peneliti diambil sebagai sampel.
Pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti dengan cara meminta data jumlah
lansia yang akan dijadikan populasi dalam penelitian. Setelah data didapatkan kemudian
peneliti melakukan pemilihan lansia yang akan dijadikan responden sesuai dengan kriteria
inklusi, kemudian peneliti memberikan lembar pernyataan persetujuan menjadi responden.
Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah :
Short Portable Mental Questionnaire (SPMSQ) yaitu kuesioner yang digunakan untuk
mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual. Pengujian terdiri atas sepuluh pertanyaan
yang berkenaan dengan orientasi, riwayat pribadi, memori dalam hubungannnya dengan
kemampuan perawatan diri, memori jauh, dan kemampuan matematis atau perhitungan dan
Kuesoner Katz indeks yang meliputi keadekuatan pelaksanaan dalam enam fungsi seperti
mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen, dan makan.
Uji Validitas pada kuesioner Nilai r tabel = 0,444, maka kuesioner tersebut
dikatakan valid jika nilai r Rata-rata > r Tabel. Dari 10 pertanyaan pada kuesioner SPMSQ
tidak ada pertanyaan yang tidak valid dikarenakan nilai r rata-rata > r Tabel dan dari 6
pertanyaan pada kuesioner Katz indeks tidak ada pertanyaan yang tidak valid nilai r rata-rata
> r Tabel (>0,444). Sedangkan hasil uji reliabilitas dari uji yang dilakukan nilai cronbach’s
alpha (0,917) lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta 0,6 maka semua pertanyaan
yang sudah valid dinyatakan reliabel.

HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi
Lanjut Usia Dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung Tahun
2019

No. Fungsi kognitif (SPMSQ) frekuensi persentase

1. Fungsi intelektual utuh 36 45

2. Kerusakan fungsi intelektual 44 55

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.1 fungsi kognitif pada lansia di panti
sosial rehabilitasi lanjut usia dan pemeliharaan makam pahlawan ciparay bandung tahun 2019
didapatkan data lansia yang mempunyai fungsi intelektual utuh sebanyak 36 orang (45%) dan
lansia yang mempunyai kerusakan intelektual sebanyak 44 orang (55%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian ADL Pada Lansia Di Panti Sosial
Rehabilitasi Lanjut Usia Dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay
Bandung Tahun 2019

No Tingkat kemandirian frekuensi persentase


(Katz Indeks)

1. Mandiri 38 47,5

2. Bergantung 42 52,5

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.1 tingkat kemandirian pada lansia di
panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan pemeliharaan makam pahlawan ciparay bandung tahun
2019 didapatkan data lansia yang mempunyai tingkat kemandirian mandiri sebanyak 38
orang (47,5%) dan lansia yang mempunyai tingkat kemandirian bergantung sebanyak 42
orang (52,5%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat


Kemandirian ADL Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Dan
Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung Tahun 2019

Kemandirian ADL
Mandiri Bergantung Total p
n % n % n %
Fungsi Fungsi intelektual 36 94,7% 0 0% 36 45% 0,000
Kognitif utuh

Kerusakan fungsi 2 5,3% 42 100% 44 55%


intelektual sedang
Total 38 42 80 100%
Dari hasil tabel silang diatas menunjukkan dari 36 lansia yang fungsi intelektualnya
utuh terdapat 36 orang (45%) lansia dengan kemandirian mandiri dan tidak terdapat lansia
dengan kemandirian bergantung (0%). Sedangkan dari 44 lansia yang mengalami kerusakan
intelektual sedang terdapat hanya 2 orang (2,5%) lansia dengan kemandirian mandiri dan
terdapat 42 orang (52,5%) lansia dengan tingkat kemandirian yang bergantung.

PEMBAHASAN
Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Dan
Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung Tahun 2019
Pada penelitian ini, berdasarkan distribusi frekuensi fungsi kognitif pada lansia di
Panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung
tahun 2019 didapatkan responden lansia sebanyak 80 responden dengan usia diatas 60 tahun
dan dapat berkomunikasi. Dari 80 responden yang diteliti, didapatkan data lansia yang
memiliki fungsi intelektual utuh sebanyak 36 orang lansia (45%) dan lansia yang mengalami
kerusakan fungsi intelektual sedang sebanyak 44 orang lansia (55%).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Murtiyani dkk tentang fungsi kognitif
pada usia lanjut, menunjukan lansia dengan fungsi kognitif normal sebanyak 29,5% dan yang
mengalami kelainan kognitif berat sebesar 43,2% dari total sampel 95 responden. Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan oleh Murtiyani dkk pada tanggal 1 Januari 2015 di Panti
Werdha Mojopahit Mojokerto didapatkan lansia berjumlah 23 orang dengan gangguan fungsi
kognitif sedang sebesar 14 orang, sedangkan tidak mengalami gangguan kognitif sebesar 9
orang. Sedangkan untuk masalah pemenuhan kebutuhan Activities of Daily Living (ADL)
sebesar 13 orang dengan kemandirian sedang, sedangkan 10 orang kemandirian penuh
(Murtiyani dkk, 2017).
Penurunan fungsi kognitif pada lansia terjadi ketika mereka memasuki usia diatas 65
tahun. Hal ini didukung oleh teori dari Mubarak dkk (2009) yang mengemukakan secara
umum lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Walaupun secara
alami terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi belum tentu menimbulkan penyakit.
Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mulai mengendur, rambut ang memutih, penurunan
fungsi dari pendengaran, penglihatan yang memburuk, gerakan menjadi lambat, dan kelainan
berbagai fungsi organ vital.
Semakin bertambahnya usia kemampuan fisik maupun mental akan semakin
menurun. fungsi kognitif adalah fungsi dasar dan sangat penting dalam aktivitas kerja otak
manusia, namun setiap individu memiliki tingkat yang berbeda-beda terhadap fungsi kognitif
yang digunakannya. Fungsi kognitif ini memungkinkan seseorang untuk berpikir, mengingat,
menganalisis, belajar dan secara umum melakukan aktivitas mental.

Gambaran Tingkat kemandirian ADL Pada Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut
Usia Dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung Tahun 2019
Pada penelitian ini, berdasarkan distribusi frekuensi kemandirian ADL pada lansia di
Panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung
tahun 2019 didapatkan responden lansia sebanyak 80 responden dengan usia diatas 60 tahun
dan dapat berkomunikasi. Dari 80 responden yang diteliti, didapatkan data lansia yang
memiliki tingkat kemandirian mandiri sebanyak 38 orang lansia (47,5%) dan lansia yang
memiliki tingkat kemandirian bergantung sebanyak 42 orang lansia (52,5%).
Kemampuan fungsional seseorang terutama lansia dapat dilihat dan diamati dari
kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari. ADL adalah fungsi-fungsi yang bersifat
fundamental terhadap kehidupan mandiri klien yang meliputi mandi, berpakaian, pergi ke
kamar mandi, berpindah, kontinen dan makan. Kemandirian lansia dalam ADL didefinisikan
sebagai kemandirian seseorang melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari yang
dilakukan oleh manusia secara rutin. Untuk menilai tingkat kemandirian ADL pada lansia
dapat menggunakan berbagai macam skala seperti Katz indeks, Bartel indeks dan Functional
Avtivities Questioner (FAQ)
Kemandirian lansia adalah kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari
yang rutin dilakukan tanpa bantuan orang lain baik itu sebagian ataupun keseluruhan. Adapun
aktivitas tersebut yaitu terdiri dari mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan
makan.

Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian ADL Pada Lansia Di Panti
Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Bandung
Tahun 2019
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan fungsi kognitif dengan tingkat
kemandirian ADL pada lansia yang dilakukan di Panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan
pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung tahun 2019 menunjukkan bahwa lansia di
tempat ini mengalami kerusakan fungsi intelektal sedang dan tingkat kemandirian para lansia
yaitu bergantung. Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan fungsi kognitif pada lansia dapat
mempengaruhi tingkat kemandirian ADL pada lansia tersebut.
Meskipun sejumlah perubahan umumnya dialami oleh lansia, sebagian besar dari
mereka tetap berfungsi dengan baik dan mencapai kepuasan hidup sesuai dengan harapan
mereka. Perawat harus mengembangkan keahlian dalam mengenali perubahan kognisi dan
persepsi seiring penuaan dan perlu membantu lansia menyesuaikan kondisi kehilangan yang
mereka hadapi. Memaksimalkan kemandirian lansia yang sesuai dengan kemampuannya dan
membantunya untuk melewati proses penuaan yang sehat, aman dan memuaskan, merupakan
tujuan yang sangat penting bagi praktik keperawatan (Maas et al, 2011)
Hubungan antara fungsi kognitif dengan kemandirian dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dapat dilihat ketika proses penuaan mengakibatkan lansia sulit untuk hidup
mandiri, dan meningkatkan risiko terjadinya demensia sehingga lansia akan mengalami
gangguan perilaku dan penurunan kualitas hidup.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data serta pembahasan mengenai
hubungan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian pada lansia di Panti sosial
rehabilitasi lanjut usia dan pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung tahun 2019,
maka didapatkan simpulan bahwa : Fungsi kognitif lansia di Panti sosial rehabilitasi lanjut
usia dan pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung terdapat data lansia yang
mempunyai fungsi intelektual utuh sebanyak 36 orang (45%) dan lansia yang mempunyai
kerusakan intelektual sebanyak 44 orang (55%). Hal ini menunjukkan lebih banyak lansia
yang mengalami kerusakan intelektual.
Tingkat kemandirian pada lansia di Panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan
pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung didapatkan data lansia yang mempunyai
tingkat kemandirian mandiri sebanyak 38 orang (47,5%) dan lansia yang mempunyai tingkat
kemandirian bergantung sebanyak 42 orang (52,5%). Hal ini menunjukkan lebih banyak
lansia yang bergantung.
Hubungan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian pada lansia
mempunyai nilai p-value sebesar 0,000 dengan menggunakan batas kemaknaan (alpha) α =
0,05 artinya p ≤ α. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif
dengan tingkat kemampuan pada lansia di Panti sosial rehabilitasi lanjut usia dan
pemeliharaan makam pahlawan Ciparay Bandung.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka saran yang dapat
penulis sampaikan adalah sebagai berikut : bagi lansia berdasarkan hasil penelitian maka
fungsi kognitif memiliki hubungan terhadap kemandirian ADL pada lansia, sehingga lansia
yang mengalami penurunan fungsi kognitif sebaiknya melakuan terapi Gerak Latih Otak
(GLO) untuk mengurangi penurunan fungsi kognitif, bagi perawat pelaksana panti
diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan terapi GLO pada lansia sebagai
upaya untuk mengurangi mempercepatnya penurunan fungsi kognitif dan mengurangi
terjadinya ketergantungan lansia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengelola panti
perlu membuat terapi modalitas berupa terapi kognitif dan dapat memfasilitasi minat baca
yang bertujuan agar daya ingat lansia agar tidak cepat menurun, dan life review yang
bertujuan mempertahankan ingatan lansia dengan menceritakan pengalaman hidupya, dalam
upaya mengatasi masalah kemandirian pada lansia. Sehingga pada akhirnya lansia dapat
melakukan berbagai kegiatan positif sesuai dengan kemampuannya. Dan bagi peneliti
selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian mengenai hubungan fungsi kognitif
dengan tingkat kemandirian ADL pada lansia lebih lanjut sehingga ilmu ini dapat terus
dikembangkan dengan mengikuti ilmu di bidang keperawatan gerontik secara kontinu.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat [ONLINE]. Populasi Lansia Provinsi Jawa Barat
2017. Jawa Barat : Profil Lansia Provinsi Jawa Barat 2017. Available from : URL :
https://jabar.bps.go.id/publications/2018/05/29 /09e63178d5ac779bab448180/profil-
lansia-provinsi-jawa-barat2017.html

Badan Pusat Statistik Kota Bandung [ONLINE]. Populasi Lansia Kota Bandung. Bandung :
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bandung
2016. Available from : URL :
https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2017/08/29/104/jumlah-penduduk-
menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kota-bandung-2016-.html

Departemen Kesehatan Republik Indonesia [ONLINE]. Populasi lansia. Jakarta: Lansia


sejahtera masyarakat bahagia. 2018. Available from: URL:
http://www.depkes.go.id/article/view/18050900001/lansia-sejahtera-masyarakat-
bahagia-.html

Departemen Kesehatan Republik Indonesia [ONLINE}.Populasi Lansia. Jakarta : Populasi


lansia diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2020.2018 Available from: URL:
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=13110002
Dharma KK. Metodologi penelitian keperawatan: pedoman melaksanakan dan menerapkan
hasil penelitian . Jakarta: cv. Trans Info Media; 2011
Indriana, Y. Gerontologi & Progeria. Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2012
Kushariyadi. Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika; 2011
Maas, ML Et al. Asuhan Keperawatan Geriatrik : Diagnosis NANDA, Kriteria Hasil NOC
dan Intervensi NIC. Jakarta : EGC; 2011
Mubarak, W, I & Chayatin, N. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan teori. Jakarta :
Salemba Medika ; 2009
Murtiyani, N dkk. Fungsi kognitif dengan activities of daily living (ADL) pada lansia
(kognitif function with activities of daily living (adl) in the elderly). Mojokerto:
Prosiding seminar nasional; 2017. [serial online]. 2018 7 (1): Available from: URL:
http:/google.cendekia.com//
Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010
Nursalam. Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013
Riyanto, A. Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011
Santoso, H dan Ismail, A. Memahami Krisis Lanjut Usia: Uraian medis dan pedagogis-
pastoral. Jakarta : Gunung Mulia;2009

Anda mungkin juga menyukai