Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA NY.

E
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI AKIBAT SECTIO
CAESARIA HARI KE-1 DENGAN RIWAYAT CEPHALOPELVIC DISPROPORTION
DI RUANG RADEN DEWI SARTIKA RSUD SEKARWANGI SUKABUMI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Nilai Prfoesi Ners Stase Keperawatan Maternitas

SIFA NURSOPA
4119079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2020
I. DATA DASAR
No. Rekam Medis : 476xxx
Tanggal Pengkajian : 24-12-2019
Tanggal Masuk RS : 24-12-2019

A. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. E
2. Usia : 24 Tahun
3. Status Perkawinan : Sudah Menikah
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMP
7. Suku : Sunda
8. Bahasa yang Digunakan : Bahasa Sunda
9. Alamat : Cisarua Kec.Nagrak Sukabumi
10. Sumber Biaya : BPJS
11. Diagnosa Medis : Post Sectio Caesaria dengan
riwayat CPD
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn.N
2. Usia : 28 Tahun
3. Hubungan dengan Klien : Suami
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
12. Alamat : Cisarua Kec.Nagrak Sukabumi

C. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada luka operasi
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada luka operasi, nyeri terasa seperti
ditusuk-tusuk, nyeri berkurang saat tidur, skala nyeri 5 dari nyeri terasa
terus menerus dan berulang.
Alergi : Tidak ada
Aktivitas : Klien mengatakan semenjak
saat hamil aktivitas mulai di kurangi
karena klien mudah mengalami
pusing ketika terlalu capek.

Tidur : Sebelum hamil ±8 jam

Diet :-

D. Riwayat Kesehatan Lalu


Klien mengatakan sebelumnya pernah operasi sc 4 tahun yang lalu

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keterangan:

= Laki-Laki

= Perempuan

= Laki-Laki meninggal

= Perempuan meninggal

= Pasien

Kesimpulan:

Dari genogram diatas tidak ditemukan adanya penyakit menurun pada


keluarga tersebut.

F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Ttv
TD : 110/70 mmHg
N : 75 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,3° C
Kepala dan Leher : kepala tampak kotor, rambut
berminyak tidak ada nyeri tekan.
Konjungtiva tampak anemis, tidak
ada nyeri tekan, tidak terdapat
pembengkakan tiroid atau limfe

Dada, Jantung dan Paru-paru : S1 S2 murni reguler


Payudara : Tidak terdapat nyeri tekan atau
benjolan
Abdomen : Bising usus 12x/menit, terdapat
nyeri tekan skala 5 (1-10)
Ekstremitas : Akral teraba dingin
Rektum : Bersih, tidak terdapat haemoroid
Muskuloskeletal : Kekuatan otot 5 5
5 5
Neurologi : Tidak terdapat gangguan

G. Status Nutrisi
Sebelum sakit : Makan habis 1 porsi, minum ±8 gelas
Saat sakit : Makan habis ½ porsi, minum ±7 gelas

H. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Hemglobin 11,2 12-14 Gr% ↓
Leukosit 10.300 4.000-10.000 /mm3 ↑
Thrombosit 335.000 150.000-400.000 /mm3 N
Hematokrit 34 36-46 % N
Golongan Darah O

I. Pengkajian Psikologis
Klien berhubungan baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya,
terbukti klien sering mengobrol dengan klien lain
J. Pengkajian Sosial
Pengetahuan
Penyakit, Terapi dan Perawatan : Klien sudah mengerti tentang operasi
yang akan di lakukan

Pengkajian Spiritual : Klien selalu berdo’a sebelum


melakukan operasi

K. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: Prosedur bedah (SC) Nyeri
- Klien mengeluh ↓
nyeri pada Terputusnya Jaringan,
bagian luka pembuluh darah, dan saraf
operasi . ↓
Mengeluarkan histamin
DO: dan prostagladin
- Klien tampak ↓
mringis saat Merangsang reseptor nyeri
mencoba untuk pada ujung-ujung saraf
bergerak. bebas
- Klien tampak ↓
lemas.terdapat Nyeri dihantarkan ke
luka post operasi dorsal spinal cord
pada abdomen ↓
bagian bawah. Thalamus

Cortex Serebri

Nyeri di persepsikan

Nyeri akut
2. Ds : Tindakan SC Intoleransi
- Klien mengatakan ↓ aktivitas
masih sulit untuk Terputusnya jaringan
bergerak pembuluh darah dan saraf
- Klien mengatakan ↓
akitivitasnya dibantu Adanya luka post op
oleh kleuarga ↓
Nyeri dihantarkan ke
Do : dorsal spinal cord
- Klien tampak ↓
meminimalkan thalamus
gerakan gerakan/ ↓
berhati-hati bila Nyeri dipersepsikan
bergerak ↓
- Klien mobilisasi Nyeri akut

secara bertahap, ↓

mulai dari miring kiri Intoleransi aktivitas

dan kanan

L. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri luka operasi sc
Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan (Intervensi)
1. Nyeri setelah - observasi tingkat - Mengetahui
sampai
berhubungan dilakukan nyeri
mana
dengan tindakan tingkat nyeri
yang dialai
terputusnya keperawatan
oleh klien
kontinuitas selama 3x24 jam - observasi tanda-Anda - Melihat
jaringan diharapkan nyeri perkembang
vital klien
an keadaan
dapat teratasi umum klien
dengankriteria dimana
. rangsang
hasil : nyeri dapat
1. keadaan meningkatka
n tanda-
umum baik tanda vital
2. skala nyeri - atur posis berbaring
- Mengalihkan
berada pada misalnya dengan perhatian
1-2 (ringan) dari rasa
posisi supine
nyeri
3. ekspresi - menganjurkan klien
wajah rileks - Relaksasi
untuk melakukan
nafas dalam
teknik relaksasi nafas membuat
dalam saat nyeri otot-otot
rileks
timbul sehingga
nyeri
- Menganjurkan klien
berkurang
untuk melakukan
teknik distraksi - Dengan
posisi ini
dapat
mengurangi
tekanan pada
area operasi
sehingga
nyeri
berkurang
2. Intoleransi setelah - Pantau kemampuan - Mengetahui
aktivitas dilakukan klien dalam sejauh
mana
berhubungan tindakan beraktivitas
kemampua
dengan nyeri keperawatan n klien
dalam
luka operasi sc selama 3x24 jam
braktivitas
diharapkan - Bantu klien dalam - Untuk
meminimal
Risiko infeksi memenuhi
kan
berhubungan kebutuhannya kelemahan
fisik yang
dengan adanya - Bantu klien untuk
lebih lanjut
luka operasi mobilisasi secara - Mobilisasi
dapat
bertahap
dengan kriteria menigkatka
n sirkulasi
hasil: darah
1. Keadaan sehingga
mempercep
umum baik at
2. Klien penyembuh
an luka
mampu
mobilisasi
secara
bertahap

M. Implementasi

No. Tanggal/hari Dx. Kep Implementasi Paraf Evaluasi


/jam
1. 24 Nyeri - Mengobservasi S: Klien
mengatakan
Desember berhubungan tingkat nyeri nyeri berkurang.
2020 dengan - Mengobservasi
O: Klien tampak
Selasa/ terputusnya tanda-Anda tenang.
09.00 kontinuitas vital klien
A: Masalah
jaringan - Mengatur teratasi
posisi berbaring sebagian.
misalnya P: Intervensi
dilanjutkan
dengan posisi
supine
- Menganjurkan
klien untuk
melakukan
teknik relaksasi
nafas dalam
saat nyeri
timbul
- Menganjurkan
klien untuk
melakukan
teknik distraksi
2. 24 Hambatan - Memantau S: Klien
mengatakan
Desember mobilitas fisik kemampuan sudah bisa mika
2020/ berhubungan klien dalam miki
Selasa adanya luka beraktivitas O: Aktivitas
operasi - Membantu klien dilakukan
mandiri secara
dalam bertahap
memenuhi
A: Masalah
kebutuhannya teratasi sebagian
- Membantu klien
P: Intervensi
untuk dilanjutkan no 1
mobilisasi dan 3
secara bertahap

N. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/hari Dx. Jam Catatan perkembangan Paraf
25 Nyeri berhubungan 19.00 S: Klien mengatakan nyeri
berkurang.
Desember dengan terputusnya
Skala nyeri 2
2020 kontinuitas
O: Klien tampak tenang.
Selasa/ jaringan
TTV : TD : 110/70. N : 80x/m
R : 23x/m. S: 36,1°C

A: Masalah teratasi sebagian.

P: Intervensi dilanjutkan
25 Intoleransi aktivitas 05.00 S: Klien mengatakan sudah bisa
mika miki
Desember berhubungan
2020 dengan nyeri luka O: Aktivitas dilakukan mandiri
secara bertahap
Selasa/ operasi sc
- Klien tampak lebih segar

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai