Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK USIA 0-18 TAHUN

Nama Mahasiswa : Amelia Sabila

NIM : P17320118028

Tanggal Pengkajian : 13-04-2020

Tanggal Praktek : 13-04-2020

I. IDENTITAS KLIEN

No. Rekam
Medis : 9627353
Nama Klien : An. Andi
Nama Panggilan : Andi
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 25 maret 2016
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Bahasa yang dimengerti : indonesia
Orang tua/wali : Tn. Y
Nama Ayah/Ibu/Wali : Ny. N
Pekerjaan
Ayah/Ibu/Wali : PNS
Pendidikan : S1
: Jl. Adil No. 9 Bandung.

Alamat Ayah/Ibu/Wali
II. KELUHAN UTAMA : panas atau demam
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :

Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, Andi mengalami panas


badan yang tinggi terus menerus. Ibunya memberi obat penurun panas
Bodrexin 3 x 1 tablet, tetapi setelah 2 hari panasnya tidak juga turun.
Kemudian keluarga membawa Andi berobat ke dokter umum dan
diagnosis Typhoid Fever serta diberikan obat Amoxicillin 3 x 5 ml dan
sanmol syrup 3 x 5 ml. Setelah tiga hari panasnya tetap tidak turun,
kecuali setelah minum obat penurun panas tetapi 2 – 4 jam kemudian
panas badannya naik lagi. Satu hari sebelum masuk RS, Andi
mengalami mimisan (keluar darah dari hidung) kurang lebih 10 – 15 cc
lalu oleh keluarga langsung membawa berobat ke dokter spesialis anak
dan kemudian dirujuk ke RSHS

IV RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

A. Prenatal :

Pemeriksaan kehamilan rutin di bidan praktek, selama hamil tidak


ada keluhan atau penyakit yang ibu alami. Ibu klien tidak pernah terpapar
dengan radiasi. Berat badan selama kehamilan 62 kg.

B. Perinatal dan postnatal

Ibu melahirkan di bidan praktek. Jenis persalinan normal. Tidak ada


komplikasi selama/setelah persalinan. Kondisi bayi saat lahir tidak ada
cacat. Klien lahir dengan BB : 3200 gram, PB : 50 Cm.
C. Penyakit yang pernah diderita

Sebelumnya klien tidak pernah menderita penyakit seperti sekarang


dan penyakit yang lainnya.

D. Hospitalisasi/tindakan operasi
Tidak pernah

E. Injury/kecelakaan

Tidak pernah

F. Alergi

Tidak ada

G. Imunisasi dan tes laboratorium

Klien mendapatkan imunisasi polio pada umur 1 bulan dan


reaksinya adalah demam. Imunisasi terakhir pada umur 3 bulan dengan
mendapatkan imunisasi DPT

H. Pengobatan

Tidak sedang menjalani pengobatan

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN

A.    Pertumbuhan Fisik


a.       BB saat sakit         : 16 kg
b.      BB sebelum sakit  : 18 kg
c.       PB                         : 109 cm
B.     Perkembangan tiap tahap
a.       Berguling              : 6 bulan
b.      Merangkak            : 9 bulan
c.       Duduk                   : 10 bulan
d.      Mengeluarkan suara          : 1 tahun
VI. RIWAYAT SOSIAL

A. Yang mengasuh : Nenek (ibu dari Ny. N)

B. Hubungan dengan anggota keluarga : baik

C. Hubungan dengan teman sebaya : baik

D. Pembawaan secara umum : ibu mengatakan klien selalu


nampak ceria, dan gemar bermain

VII. RIWAYAT KELUARGA

A. Sosial ekonomi : ibu mengatakan sosial ekonomi keluarganya

yaitu menengah ke bawah

B. Lingkungan rumah : lingkunagn di rumah yang kurang bersih

seperti air yang tergenang dan baju yang

menggantung di kamar tidur

C. Penyakit keluarga : di keluarga klien tidak mempunyai penyakit

yang di turunkan

D. Genogram :-
VIII. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI

A. Personal social : baik, klien dapat berinteraksi dengan teman dan


keluarga

B. Adaptif motorik halus : klien dapat menggambar lingkaran tanpa diberitahu

C. Bahasa : klien dapat mejawab ketika ditanya nama lengkap

D. Motorik kasar : klien dapat bersepedah dengan roda tiga

E. Interpretasi :-

IX PENGKAJIAN TERHADAP

A. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan :

Ibu klien mengatakan ia sangat menjaga kesehatan anaknya, jika ada


anaknya yang sakit ia akan segera membawa ke klinik untuk mendapat pengobatan.

B. Nutrisi :

Sebelum sakit klien suka makan. Sehari klien makan 3 kali dengan lauk
apapun. Tetapi saat sakit, klien hanya makan 1 – 2 kali yaitu sebanyak 3 – 4 sendok
makan dari porsi makan yang disediakan.

C. Cairan :

Sebelum sakit klien minum susu setiap pagi jika ada dan minum air putih.
Klien dalam sehari minum 5 – 7 gelas perhari. Pada saat sakit klien hanya minum air
putih saja dengan takaran 2 gelas / ± 400 cc per hari dan diberi tambahan cairan
infuse RL 20 tetes/menit.

D. Aktivitas :
Kegiatan sehari – hari klien adalah bermain dengan saudara dan teman –
teman klien di rumah. Saat sakit klien hanya berbaring di tempat tidur ditemani sang
ibu.

E. Tidur dan istirahat :

Sebelum sakit klien jarang tidur siang. Klien tidur malam mulai jam 21.00 –
06.00 WITA. Klien tidak mengalami kesulitan tidur.

F. Eliminasi :

a. BAB

Sebelum sakit klien BAB 2 kali / hari dengan konsistensi lunak. Saat
di rumah sakit klien ada BAB 1 kali / hari dengan konsistensi lunak. Klien
pergi ke toilet dengan bantuan dan dengan pengawasan ibu klien.

b. BAK

Sebelum sakit klien BAK 3 – 4 kali / hari dan saat sakit klien BAK ±
500 cc perhari dan berwarna pekat, klien tidak ada masalah dengan BAK.

G. Pola hubungan :

Klien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan ke dua kakanya. Klien
tidur bersama dengan sang kakak. Sehari – hari klien bermain dengan kakaknya dan
temannya

H. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan :


Ibu mengatakan bahwa selalu mengajarkan klien mentaati aturan yang
diberlakukan di rumah, tidak mudah marah dan selalu membicarakan apa yang
diinginkan dan dirasakan pasien secara baik-baik.

I. Kognitif dan persepsi :


Ibu mengatakan bahwa klien merupakan anak yang cukup baik dalam
mempelajari sesuatu

J. Konsep diri

- Gambaran diri : ibu mengatakan klien terlihat tidak sering rewel


- Harga diri : ibu mengatakan pasien merasa nyaman dengan
pelayanan tim medis
- Ideal diri : ibu mengatakan klien seorang anak yang baik
- Identitas diri : ibu mengatakan klien menyadari dirinya seorang anak laki-laki
- Peran diri : ibu mengatakan klien selalu jadi anak yang baik

K. Seksual dan menstruasi : -

L. Nilai :-

X.PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum

1. Tingkat kesadaran : compos mentis

2. Nadi: 83 x/menit

3. Suhu: 38,5˚C

4. RR: 20 x/menit

5. TD: 110/75 mmHg

6. Respon nyeri : ada

7. BB: 16 kg TB: 109 cm LLA: 15cm LK: 50cm

B. Kulit : turgor kulit kurang elastis, kulit kering, tidak terlihat pucat, tampak bintik
kemerahan, CRT 3 detik, terpasang infus 20 gtt/mnt pada ekstremitas
atas bagian kiri, tidak ada edema

C. Kepala : kepala tidak ada lesi dan bersih, penyebaran rambut


merata, rambut berwarna hitam, tidak ada kelainan.
D. Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, kelopak mata tidak ada pembengkakan, mata tidak ada kelaianan
E. Telinga : bentuk telinga simetris, tidak ada gangguan dan
kondisi telinga bersih, fungsi pendengaran baik
F. Hidung : hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, tidak ada secret, fungsi penciuman baik
G. Mulut : mukosa mulut tampak kering, mukosa bibir kering, bibir pucat dan
pecah-pecah, tonsil ukuran normal, uvula letak simetris ditengah, nyeri saat
menelan
H. Leher : leher simetris, kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba
I. Dada : dada simetris, tidak terdapat lesi, vocal permitus dan ekspansi paru
anterior dan posterior dada normal
J. Payudara : tidak ada kelainan
K. Paru-paru : irama nafas teratur, pola nafas teratur, suara nafas vasikuler.
L. Jantung : CRT 3 detik, tidak ada sianosis, pada pemeriksaan iktus kordis teraba
hangat, batas jantung normal, bunyi jantung normal tidak ada bunyi tambahan
M. Abdomen : bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/massa tidak ada pada
perut, tidak tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi,
bising usus 10 x/menit, terdapat nyeri tekan pada ulu hati, ginjal tidak ada nyeri
tekan, tidak ada asietas.
N. Genetalia : kebersihan genitalia bersih, kemampuan berkemih spontan, tidak ada
kelainan genitalia
O. Anus dan rektum : tidak ada kelainan anus dan rektum.
P. Muskuloskeletal : pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan tulang, tidak
fraktur, tidak menggunakan traksi, kulit pucat, turgor kulit baik.
Kekuatan otot :
5 5
4 4
Q. Neurologi : fungsi cerebral status mental baik, kesadaran GCS 15 (E4, V5, M6).
Fungsi saraf kranial baik, fungsi motoric baik, fungsi sensorik baik

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG

Hasil laboratorium pada tanggal 12-4-2020

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Hemoglobin 13,0 g/dl 10-16
Leukosit 5,1 Ribu/ul 5-10
Hematokrit 44 % 33-38
Trombosit 100.000 Mm3 150.000-400.000

XII. INFORMASI LAIN

a. Terapi medis :

Jenis Rute Dosis Indikasi terapi


IVFD RL IV 20 tts/ menit Elektrolit
Paracetamol 500mg Oral 3x1 500 mg Antipiretik
Trolit Oral 3x1 400 mg Elektrolit
Ranitidine Oral 2x1 500 mg Antimetik
XIII. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1.DD DS : - ibu klien mengatakan Nyamuk mengandung virus Suhu tubuh
anaknya demam terus dangue meningkat
menerus sejak 3 hari                      
yang lalu Mengigit manusia
DO : - Nadi: 83 x/menit   
- Suhu: 38,5˚C Virus masuk aliran darah
- RR: 20 x/menit   
- TD: 110/75 mmHg Viremia

- Mukosa mulut   

tampak kering Masuk ke pembuluh darah

- Klien tampak otak melalui aliran darah

lemas sehingga mempengaruhi


hipotalamus
- Trombosit :
  
100.000 mm3
Suhu tubuh meningkat
- Leukosit :5,1
rubu/uL
2. DS : - ibu kilen mengatakan Nyamuk mengandung virus Kekurangan
anaknya minum dangue volume cairan 
hanya 2 gelas (± 400                      
cc) Mengigit manusia
DO : - mukosa bibir kering   
- bibir pecah-pecah Virus masuk aliran darah
- bibir pucat   
- konjungtiva anemis Reaksi antigen- antibody
- turgor kulit kurang   
elastis/ lebih dari 3 Mengeluarkan zat mediator
detik   
- urine ± 500 cc /hari Peningkatan permeabilitas
- warna urine kuning dinding pembuluh darah
pekat   
Kebocoran plasma
  
Darah berpindah ke
ekstravaskuler
 
Kekurangan volume cairan 

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Kekurangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas dinding pembuluh


darah akibat virus dengue

2. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi oleh virus dengue

XV. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Kekurangan Setelah 1. Anjurkan klien 1. Minum yang cukup
volume cairan dilakukan untuk banyak akan menambah
b.d asuhan minum dan volume cairan di
peningkatan keperawatan sesuai dengan tubuh dan sesuai
permeabilitas selama 2 x 24 cairan yang dengan cairan yang
dinding jam masuk melalui masuk agar
pembuluh kekurangan infus mencegah kelebihan
darah akibat volume cairan cairan
virus dengue teratasi dengan 2. Kolaborasi 2. Pemberian cairan
kriteria hasil : dengan dokter melaui parenteral
1. Membran pemberian cairan membantu lebih
mukosa melaui parenteral cepat klien untuk
lembab meningkatkan
2. Turgor kulit volume cairan pada
baik tubuhnya
3. Tanda vital 3. Observasi 3. Memberikan
baik balance cairan informasi tentang
(intake dan keseimbangan cairan
output cairan) yang merupakan
pedoman penentuan
kebutuhan cairan
pada klien
4. Memberikan 4. Cairan dalam tubuh
penkes tentang yang cukup
pentingnya intake merupakan faktor
cairan yang penting yang
adekuat mempercepat proses
penyembuhan dan
mendukung
kesehatan klien
2. Peningkatan Setelah 1. Beirikan kompres 1. Kompres hangat
suhu tubuh b.d dilakukan hangat akan terjadi
proses infeksi asuhan perpindahan panas
oleh virus keperawatan secara evaporasi
dengue selama 2 x 24 2. Kolaborasi 2. Antipiraetik
jam suhu dengan dokter berfungsi membantu
tubuh klien pemberian obat mempercepat
menurun antipiretik penurunan suhu
dengan kriteria (paracetamol) tubuh klien
hasil : 3. Observasi suhu 3. Sebagai pengawasan
1. Suhu tubuh tubuh klien terhadap adanya
normal maksimal 3 jam perubahan suhu
(36,1-37,7 sekali tubuh klien sehingga
˚C) dapat dilakukan
2. Mukosa penanganan dan
mulut perawatan secara
lembab cepat dan tepat
3. Tanda vital 4. Berikan penkes 4. Meningkatkan
baik tentang pengetahuan
pencegahan keluarga dalam
penyakit DHF pencegahan penyakit
DHF agar tidak
terjangkit penyakit
DHF pada anggota
keluarga

XVI. IMPLEMENTASI
No Tanggal Dx Jam Implementasi
Paraf
13-4-2020 M
1. 2 06.00 Memberikan obat Paracetamol Amelia
500 gram oral
E/ klien tanpak meminum obat
dengan bantuan air dan biskuit

2. 1 06.10 Memberikan cairan parenteral RL Amelia


E/ cairan masuk melalui infus 20
gtt permenit

3. 2 08.00 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


E/ suhu tubuh klien 38,5˚C

4. 1 08.15 Mengobservasi keseimbangan Amelia


cairan
E/ ibu klien mengatakan klien
hanya minum 2 gelas (±400 cc)
bak 500 cc perhari

Mengobservasi suhu tubuh klien


E/ suhu tubuh klien 38,3˚C
5. 2 11.00 Amelia
Menganjurkan klien untuk
banyak minum
6. 1 11.15 E/ ibu klein menerima anjuran Amelia
dari perawat, dan segera
memberikan minum anaknya
sebnyak 1 gelas

Mengobservasai keseimbangan
cairan
7. 1 12.00 E/ ibu klien mengatakan klien Amelia
minum dari pukul 08.00 sampai
saat ini baru 2 gelas, bak 2 kali

Mengobservasi suhu tubuh klien


E/ suhu tubuh klien 38,2˚C
8. 2 14.00 Amelia
Memberikan obat Paracetamol
500 gram oral
9. 2 14.00 E/ klien tanpak meminum obat Amelia
dengan bantuan air dan biskuit

Memberikan kompres hangat


E/ klien terlihat nyaman saat di
10. 2 16.00 seka Amelia

Mengobservasi suhu tubuh klien


E/ suhu tubuh klien 38˚C
11. 2 17.00 Amelia
Memberikan penkes tentang
pentingnya intake cairan yang
12. 1 17.15 adekuat Amelia
E/ ibu klien mengetahui
pentingnya intake cairan yang
cukup

Memberikan cairan parenteral RL


E/ cairan masuk melalui infus 20
13. 1 17.20 gtt permenit Amelia

Mengobservasi suhu tubuh klien


E/ suhu tubuh klien 38˚C
14. 2 20.00 Amelia
Memberikan obat Paracetamol
500 gram oral
15. 2 22.00 E/ klien tanpak meminum obat Amelia
dengan bantuan air dan biskuit

14-4-2020   
1. 2 06.00 Memberikan obat Paracetamol Amelia
500 gram oral
E/ klien tanpak meminum obat
dengan bantuan air dan biskuit

2. 2 08.00 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


E/ suhu tubuh klien 37,9˚C

3. 1 08.15 Memberikan penkes tentang Amelia


pencegahan DHF
E/ keluarga klien mengetahui
cara pencegahan DHF dengan
cara 3M

4. 2 09.00 Memberikan kompres hangat Amelia


E/ klien terlihat nyaman saat di
lakukakan kompres hangat

5. 1 09.15 Memberikan cairan parenteral RL Amelia


E/ cairan masuk melalui infus 20
gtt permenit

6. 2 11.00 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


E/ suhu tubuh klien 37,8˚C

14.00 Memberikan obat Paracetamol 500


7. 2 Amelia
gram oral
E/ klien tanpak meminum obat
dengan bantuan air dan biskuit

8. 2 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


14.00 E/ suhu tubuh klien 37,7˚C

9. 1 Mengobservasai keseimbangan Amelia


17.00 cairan
E/ ibu klien mengatakan klien
minum dari pukul 08.00 sampai
saat ini baru 4 gelas, bak 3 kali

10. 2 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


17.00 E/ suhu tubuh klien 37,5˚C

11. 1 Memberikan cairan parenteral RL Amelia


20.00 E/ cairan masuk melalui infus 20
gtt/ menit

12. 2 Mengobservasi suhu tubuh klien Amelia


20.00 E/ suhu tubuh klien 37,8˚C

Memberikan obat Paracetamol


13. 2 500 gram oral Amelia
22.00 E/ klien tanpak meminum obat

dengan bantuan air dan biskuit

V. EVALUASI

No Tanggal Nomor Jam Evaluasi Nama/TTD


Diagnosa
1. 15-04-2020 1 06.00 S : - klien mengatakan anaknya Amelia
minum 8 gelas sehari
O : - mukosa bibir lembab

- bibir berwarna merah muda

- konjungtiva tidak anemis

- turgor kulit baik/ <2 detik

- urine ± 1200 cc /hari

- warna urine kuning jernih

A : masalaha teratasi

P  : intervensi dihentikan
2. 15-04-2020 2 08.00 S : ibu klien mengatakan
anaknya sudah tidak demam lagi
O : - suhu tubuh klien 37,1 ˚C
- Nadi: 79 x/menit

- RR: 20 x/menit
Amelia
- TD: 110/70 mmHg
- Mukosa mulut lembab
- Klien tampak bertenaga

A : masalah teratasi
P  : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai