Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Pengertian dan Cakupan Ekonomi Islam

Penangung Jawab : Nabila Yoshi P (16311123)

A. LATAR BELAKANG

Kita akan membahas, memahami serta mengetahui tentang pengertian Ekonomi Islam.
Bukan hanya itu saja kita juga akan membahas cakupan ekonomi Islam meliputi apa saja.
Karena Ekonomi Islam berbeda dengan Ekonomi Konvensional yang biasanya masyarakat
sering gunakan. Dengan kita mempelajari Ekonomi Islam kita dapat memperoleh maanfaat
seperti kemaslahatan dan keberkahan di dunia maupun di akhirat. Serta kita bukan hanya
mendapatkan ke untungan semata namun juga keridoan dari Allah. Hal ini dapat terjadi
karena kita akan lebih mengerti atau mengetahui hal hal yang di larang dalam agama Islam
dan apa yang di anjurkan dalam hukun Islam. Sehingga dalam resume ini kita akan
membahas denagn membagi menjadi dua sub bab yaitu cakupan Ekonomi Islam dan
metodologinya.

Tujuan membuat resume ini kerena meresa prihatin dengan kegiatan perekonomian yang
lebih ke Ekonomi Konvensional berbasis kapitalisme. Sedangnkan di negara Indonesia
sendiri mayoritas penduduknya beragama Islam. Sehingaa ingin menunjukan jika kita
mengunakan Ekonomi Islam kita bukan hanya memperoleh keuntungan saja namun juga ke
berkahan. Sedangkan dalam Ekonomi Konvensional kita hanya memperoleh keuntungan
semata. Serta agar dapat menghapuskan jarak kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat.

B. PMBAHASAN

Sebelum kita mengetahui pengetian Ekonomi Islam kita akan membahas terlebih dahulu
pengertian ekonomi. Ekonomi sendiri memiliki pengertian soercity yang memiliki arti
kelangkaan. Ilmu sendiri memiliki arti mengelola. Jadi ilmu ekonomi adalah mengelola
sumber daya yang langka. Biasanya masyarakat menulis ekonomi dengan beberapa
berbedaan. Ada yang menulis economy, economic, economics. Economy biasannya di tulis
untuk mengambarkan suatu proses perekonomian. Economic memiliki arti dari sifat
perekonomian yang berarti inti, hemat. Sedangkan Economics biasanya berakitan dengan
ilmu (kuliah Pak Hendy).
Economics dalam bahasa arab disebut iqtishod. Iqtishod sendiri memeiliki beberapa
pengertian yaitu sederhana, pertengah tengahan, jalan yang lurus, dekat dan hemat. Jadi kita
dapat mendifinisiskan bahwa ekonomi islam adalah ekonomi yang sederhana dan bukan
kapitalis serta mengunakan ajaran Al-Qur’an. Ekonomi islam sendiri sebenarnya hampir
sama dengan ekonomi konvensional hanya saja berbeda tujuannya dan nilainnya. Di dalam
Al-Qur’an bahwa sumber daya tidak tebatas, hanya saja terbatas secara relatif. Seperti
contohnya Indonesia dengan Jepang. Di indoneisa sendiri berlimpah sumber daya alam
maupun manusia sedangkan di Jepang memiliki keterbatasan akan sumber daya alam maupun
manusia namun memilik teknologi yang sangat jangih. Sehingga Indonesia mengexpor
sumber daya yang mereka punya untuk di olah di Jepang dan hasil produksi tersebut akan di
kirim lagi ke Indonesia.

Kita sebagai seorang muslim harus dapat membedakan antara kebutuhan dengan
keinginan. Kebutuhan sendiri adalah sesuatu yang harus dipenuhi atau sesuatu yang paling
penting. Jika tidak kita penuhin akan membuat kita mati. Seperti halnya dengan makan,
minum dan lain lain. sedangkan keinginan adalah sesuatu yang tidak harus terpenuhi tidak
apa apa dan muncul dengan rasa hasrat manusia. Seperti hal nya kita menginginkan baju baru
sedangkan baju kita masih banyak dan layak pakai. Jadi jika kita tidak membeli baju baru
tidak akan terjadi apa apa pada kita.

Tujuan ekonomi islam adalah untuk mencapai mashlahah (kemaslahatan) bagi seluruh
umat. Serta menghindari mafsadah (kerusakan) bagi lingkungan masyarakat. Untuk mencapai
tujuan itu dan mengurangi resiko, ekonomi islam memiliki tiga cakupan yaitu konsumsi,
produksi dan distribusi. Konsumsi adalah barang atau jasa yang di gunakan untuk mancapai
kemaslahtan. Seseorang harus mengetahui apa saja yang di butuhkan, kapan barang atau jasa
itu di butuhkan, berapa jumlah yang di butuhkan. Hal ini perlu di perhatikan karena penting
untuk mencapai falah. Produksi, bagaimana barang atau jasa di produksi untuk mengelola
seumber daya yang ada untuk mencapai mashlahah. Distribusi, cara penyampaian barang atau
jasa dengan adil agar terbagi rata bagi semua msyarakat yang membutuhkan.

Perbedaan prinsip anatara ekonomi islam dengan ekonomi konvensional. Ekonomi


islam lebih menekankan pada homo islamicus. Maksudnya lebih berorientasi pada falaq yang
berpedoman pada Al Qur’an dan hadis sehinga menjadi ekonomi islam. Sedangkan ekonomi
konvensional lebih ke homo economicus. Yaitu mereka lebih ke many orientit atau
kapitalismi. Dalam hal ini mereka mengangap kita berusaha sesedikit mungkin namun kita
menginginkan imbalan yang lebih banyak dari pada usaha kita. Di dalam seluruh kegiatan
perekonomian dalam ekonomi islam selama membawa kebaikan dan tidak ada larangan boleh
di lakukan. Namun ada beberapa larangan dalam kegiatan ekonomi islam. Sedangkan
larangan itu biasanya muncul karena ada beberapa faktor yang dapat merugikan dan
membawa dampak tang tidak baik atau kerusakan bagi manusia. Sehingga untuk mengatasi
hal tersebut dalam ekonomi islam terdapat tiga landasan yaitu :

a. Aqidah/Tauhid
- Tauhid Rububiyah = Allah adalah pencipta segala sesuatu dan Allah adalah
Tuhan.
- Tauhid Uluhiyah = Allah adalah Tuhan paling tinggi. Allah berada di atas tetapi
ilmu dan rahmatnya berada di mana mana.
- Tauhid Asma Wa Shifat = menyakini dan melaksanakan sifat Allah yang ada di
dalam Al qur’an.
b. Syari’ah/Amal
Segala kegiatan yang boleh di lakukan oleh seseorang hingga ada dalil yang
melarangnya.
c. Akhlaq
Adalah etika yang di miliki oleh seseorang atau tingkah laku seseorang di dalam
kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah.

Karakteristik Ekonomi Islam

a. Rabbaniyah Mashdar

Bersumber dari Allah. Yang maksudnya Ekonomi Islam merupakan suatu ajaran yang
bersumber langsung dari Allah. Tujuan Allah memberikan suatu ajaran tentang kegiatan
perekonomian adalah untuk mengurangi tingkat kesenjangan di lingkungan masyarakat.
Sehingga umatnya mendapat kesejahteraan dan kebahagian di dunia maupun akhirat.

b. Rabbaniyah Al-Hadf

Bertujuan untuk Allah. Yang di maksud di sini seluruh aktivitas perekonomian islam
yang di lakukan oleh antar manusia yang merupakan suatu ibadah karena ditujukan untuk
mendapat ridho dari Allah. Islam juga menyuruh para umatnya untuk melakukan kegiatan
perekonomian dengan syariat islam di manapun mereka berada.
c. Al-Raqabah al-Mazdujah

Mixing control atau kontrol di luar dan di dalam. Yang di maksud kontrol dari dalam
adalah setiap manusia harus bisa menjaga atau mengatur dirinya sendiri karena manusia
adalah leader atau khalifah bagi dirinya sendiri. Dimana manusia harus dapat menjaga dirinya
dari segala perbuatan buruk yang dapat merugikan bagi dirinya dan orang lain. serta
pengawasan dari luar dimana islam memperkenalkan lembaga yang mengawasi pasar atau
hisbah yang bertugas mengawasi kecurangan di pasar dan membenahi bebagai kerusakan
yang ada di muka bumi ini.

d. Al-Jam’u bayna al-tsabatwa al-Murunah

Yang di maksud adalah umat dapat melakuka aktivitas ekonomi sebebsas bebasnya dan
seluas luasnya selama tidak bertentangan dengan larangan agama dan merugikan orang lain.
karena islam merupakan kepastian dan tidak bisa di tawar oleh apapun.

e. Al-Tawazun bayna al-Mashlahah al-Fard wa al-Jama’ah

Keseimbangan antara kemaslahatan masyarakat dan individu. Yang di maksud adalah


agama islam mengajarkan ke seimbangan kemaslahatan antar masyarakat. Namun
kemaslaahatan di masyarakat dapat tercapai jika ke sejateraan di antara individu dapat
tercapai terlebih dahulu.

f. Al-Tawazun bayna al-Madiyah wa al-Rukhiyah

Keseimbangan antara materi dan spiritual. Dimana islam menganjurkan manusia untuk
mencari rezeki dan berkerja serta memanfaatkan apa yang di perolehnya. Namun islam
menganjurkan mengunakan aspek materi harus sesuai dengan ke butuhan dan tidak di
gunakan secara berlebihan. Karena Allah tidak suka dengan hal yang berlebihan. Karena
seseorang yang mengunkan aspek materi secara berlebihan dapat membuat kesenjangan di
masyarakat.

g. Al-Waqi’iyah

Ekonomi islam memiliki sifat realitis karena ekonomi islam mengajarkan sesunguhnya
apa ynag telah terjadi di dalam masyarakat. Hal ini di dukung dengan tidak mengunakan hal
hal yang di haramkan di dalam ajaran agam islam. Karena apa yang di haramkan oleh jaran
ekonomi islam itu adalah sesuatu hal yang merugikan orang lain.
h. Al-Alamiyyah

Ekonomi Islam memiliki sistem yang universal. Ekonomi islam dapat di ajarkan oleh
siapa saja dan di mana saja. Karena tujuan ekonomi islam memberikan kemaslatan bagi
seluruh manusia serta mengurangi kerusakan dan kecurangan yang ada di muka bumi ini.

C. KASUS

Pak Anton adalah seorang pengusahan yang sedang membutuhkan uang untuk
menyelamatkan usahanya yang sedang mengalami masalah finansial. Uang yang di butuhkan
pak Anton sebesar 500 juta. Ia ingin meminjam uang kepada temanya yang bernama Pak
Hasan. Pak Hasan menyetujui permintaan temannya Pak Anton dengan meminjam kan uang
sebesar 500 juta. Namun saat usahanya Pak Anton sudah mulai pulih atau setabil, ia harus
mengembalikan uang tersebut sebesar 550 juta. Menurut mereka hal itu wajar karena uang
tersebut untuk melakukan usaha. Dan uang tersebut bukan di gunakan untuk kebutuhan hidup
sehari hari. Serta Pak Anton tidak merasa keberatan. Jika usaha Pak Anton sudah kembali
setabil ia akan mendapatkan untung yang lebih banyak dari bungan yang ia bayarkan.
Sehingga mereka berdua merasa ridho dan tidak keberatan untuk melakukan kesepakatan
tersebut.

Dari kasus di atas menurut saya tidak boleh di lakukan. Karena kita sesama muslin harus
saling membantu jika mengalami kesusahan atau musibah. Serta jika kita membantu
seseorang yang sedang kesusahan jangan pamprih dan harus selalu ikhlas. Kita melakukan
kebaikan karena Allah, yang berharap mendapatkan berkah dari Allah. Serta di alam
Ekonomi Islam tidak di ajarkan memberikan bunga. Karena semua tindakan yang kita
lakukan akan di pertangung jawabkan di akhiran.

D. KESIMPULAN

Jadi ilmu ekonomi adalah mengelola sumber daya yang langka. Ekonomi Islam hampir
sama dengan Ekonomi Konvensional hanya saja berbeda dalam hal tujuan dan nilainya.
Sedangkan Ekonomi Islam adalah ekonomi yang sederhana dan bukan berbasis kapitalisme.
Meskipun di dalam Al-Qur’an bahwa sumber daya itu sendiri tidak terbatas, namun terbatas
secara relatif. Seperti halnya setiap negara yang pasti memiliki suatu kelebihan dan
kekurangan masing masing sehingga mereka saling membutuhkan. Agar kita dapat
melakukan hal hal secara sederhana kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dengan
keinginan. Kebutuhan sendiri adalah sesuatu yang harus di penuhi, jika tidak terpenuhi akan
membuat mati atau membuat rugi. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang tidak harus
terpenuhi dan tidak akan mati jika tidak terpenuhi, karena datangnya hanya dari hasrat
manusia.

Ekonomi Islam memiliki tiga cakupan yaitu konsumsi, produksi, dan distribusi. Prinsip
Ekonomi Islam sendiri berbeda dengan Ekonmi Konvensional. Ekonomi Islam memiliki
prinsip Homo Islamicus sedangkan Ekonomi Konvensional memiliki prinsip Homo
Economicus. Landasan Ekonomi Islam adalah aqidah atau tauhid, syari’ah, dan akhlaq.
Semoga dengan landasan, prinsip serta hal hal yang baik atau tidak merugikan salah satu
pihak dapat membuat umat manusia semakin sejahtera dan berkah di dunia maupun di
akhirat.

E. DAFTAR PUSTAKA
- Kuliah Pak Hendy
- Ekonomi Islam di tulis oleh P3EI UII Yogykarta
- Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai