Anda di halaman 1dari 9

Tugas Rangkuman 1

Manajemen SDM Stratejik

Dosen Pengampu : Muafi Dr., M. Si.

Disusun oleh Kelompok 4:

5. Titis Pranantiko (16311229)

6. Aditya Bagus Saputra (16311243)

7. Irawan Prabowo (16311288)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019
STRATEGIC MANAGEMENT
Model of Strategy
Ada dua garis besar pada strategi apa dan bagian mana ia harus dikembangkan. Hal
tersebut yang pertama adalah Industrial Organization Model. Model tradisional ini dibentuk
berdasarkan manajemen stratejik pada tahun 1980an. Model Industrial Organization berpendapat
bahwa penentu utama organisasi harus berada pada lingkungan luar dimana organisasi beroperasi
dan pertimbangan tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kinerja dari keputusan internal
yang dibuat oleh manajer. Model ini berasumsi bahwa lingkungan memberikan threat dan
opportunities bagi organisasi. Model ini mengatakan bahwa organisasi harus memilih untuk
menempatkan dirinya dalam industri yang memiliki peluang besar dan belajar untuk
memanfaatkan sumber daya mereka untuk kesesuaian terhadap lingkungan.
Model yang kedua adalah the Resource-based Model. Model ini mengatakan bahwa
sumber daya dan kemampuan perusahaan lebih penting untuk menjadi dasar pada pengambilan
keputusan ketimbang dari kondisi lingkungan. Sumber daya disini juga termasuk pada sumber
daya manusia yang ada dalam perusahaan. Organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif dari
akuisisi dan nilai sumber daya mereka. Pendekatan ini konsisten dengan perspektif investasi
manajemen sumber daya manusia. Telah dikatakan bahwa model ini telah membentuk dasar bagi
strategi manajemen sumber daya manusia sebagai pemahaman tentang landasan teoritis yang
sangat diperlukan ketika mencoba untuk menerapkan konsep-konsep strategi manajemen sumber
daya manusia di tempat kerja.
Melihat dari kedua model tersebut, Industrial Organization Model menyarankan bahwa
strategi organisasi dapat disusun berdasarkan lingkungan sekitarnya, sedangkan Resource-based
Model mengatakan bahwa strategi harus dirancang berdasarkan pertimbangan dari dalam
(internal). Model Industrial Organization mengatakan bahwa strategi tersebut akan mendorong
akuisisi dalam sumber daya, sedangkan Resource-based mengatakan bahwa strategi ditentukan
oleh sumber daya. Walaupun kedua model tersebut sangat bertentangan, namun bukan berarti
model tersebut adalah satu-satunya perspektif dalam strategi. Memang, keduanya telah dilakukan
riset dan telah didukung, namun faktanya bentuk strategi adalah dinamis dan terus berkembang.
The Process of Strategic Management

I. Mission Statement
Tahapan utama dalam manajemen strategi adalah memeriksa organisasi saat ini,
yaitu misi organisasi tersebut. Walaupun hal tersebut terlihat sederhana, namun sangat
sulit untuk dibangun karena itu membutuhkan dasar untuk segalanya bagi organisasi. Hal
tersebut membutuhkan perumusan yang jelas, dan memperhitungkan visi perusahaan, dan
harus melihat apa organisasi ini dan mengapa organisasi tersebut dibentuk.
II. Analysis of Environment
Setelah membuat Mission Statement, langkah selanjutnya adalah menganalisa
lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi, hal ini berkaitan dengan model
strategi yang pertama yaitu Industrial Organization Model. Pengambil keputusan harus
dapat menganalisa beberapa perbedaan komponen yang ada diluar organisasi,
mengidentifikasi wilayah tersebut, dan sadar terhadap ancaman serta kesempatan
terhadap lingkungan tersebut. Komponen-komponen penting dari lingkungan eksternal
adalah antara lain persaingan dan struktur industri, peraturan pemerintah, teknologi, tren
pasar, dan tren ekonomi.
Dalam persaingan dan struktur industri, isu-isu terkait hal ini butuh untuk
diidentifikasi termasuk pada siapa pesaingnya, sarana yang membuat mereka bersaing,
kekuatan yang terletak dalam industri, hambatan untuk masuk, kesempatan untuk
mendapatkan dan bergabung dengan organisasi lain, faktor-faktor terkait industri, dan
tingkat kematangan industri. Pada peraturan pemerintah, isu tersebut harus diidentifikasi
termasuk pada hukum dan regulasi yang dapat berpengaruh pada jalannya organisasi.
Pada bagian teknologi adalah dikarenakan lingkungan membutuhkan proses automatisasi,
material baru, dan teknik dalam memproduksi produk dan jasa, serta mengembangkan hal
tersebut dengan fitur-fitur spesial. Pada hal mengenai tren pasar, dengan menganalisa tren
pasar kita dapat mengetahui apa yang pelanggan butuhkan dan inginkan, serta bagaimana
mereka akan puas dengan hal tersebut, hal ini dapat menjadikan potensi dan kesempatan
bagi organisasi. Menganalisa tren ekonomi adalah termasuk meramal kondisi dan arah
ekonomi lokal dan nasional, walaupun hal ini tidak akurat secara sempurna, namun
dengan hal ini kita dapat mencoba menganalisa masa depan, dengan mempertimbangkan
apa-apa yang perusahaan butuhkan dalam menghadapi persaingan terhadap organisasi
lain.
III. Organization Self-Assessment
Setelah organisasi meneliti dan menaksir lingkungan eksternal dan
mengidentifikasi ancaman dan kesempatan yang ada, maka langkah selanjutnya adalah
menilai lingkungan internal perusahan itu sendiri. Pada tahap ini, kunci keberhasilannya
adalah pengambil keputusan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi dan
mencari cara untuk mempergunakan kesempatan dari kekuatan dan meningkatkan hal
tersebut, ataupun mengurangi kelemahan yang ada, hal ini berkaitan dengan model
strategi yang kedua, yaitu Resource-based Model.
 Resources
o Financial Resources
o Physical Resources (Equipment and Machinery)
o Human Resources
o Technological Resources (Process to Produces Goods and Services)
o Capital Resources (Brand names, Reputations, Relationship, Goodwill)
 Management System
o Core Values and Philosophies
o Struktur Organisasi
o Menilai Dinamika Kekuasaan dan Politik Dalam Perusahaan
o Menilai Pengambilan Keputusan yang Terjadi Pada Perusahaan
o Pemeriksaan Strategi dan Kinerja Organisasi yang Telah Digunakan
o Memeriksa Sistem Kerja Organisasi (Desain Job dan Alokasi Tanggung
jawab)
IV. Establishing Goals and Objectives
Setelah organisasi mendirikan dan mengartikulasi misinya, menilai lingkungan
eksternalnya, dan mengidentifikasi sumber daya-nya serta manajemen sistem yang
berpengaruh pada kinerja, maka langkah selanjutnya adalah organisasi telah siap untuk
menetapkan tujuan dan objektif untuk periode selanjutnya. Tujuan harus lebih spesifik
dan terukur, dalam waktu yang sama, pengambil keputusan harus mengidentifikasi
bagaimana kinerja terhadap tujuan ini dapat diukur dan dievaluasi. Dalam proses
perencanaan, ukuran dari tujuan ini biasanya terlewatkan. Tujuan harus lebih fleksibel,
karena seluruh proses dalam mengatur tujuan melibatkan masa depan organisasi dan
mengantisipasi apa yang akan terjadi dan tidaknya sesuatu dalam organisasi.
V. Setting Strategy
Setelah menetapkan tujuan, organisasi telah siap untuk menentukan strateginya.
Strategi adalah bagaimana tindakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apa aksi
yang akan dilakukan dan bagaimana cara mengoperasikannya, serta mendirikan strategi
organisasi. Hal ini sangat melibatkan fungsi dari sumber daya manusia dari seluruh
langkah pada strategi manajemen. Pilihan strategi pada organisasi harus dimasukkan
kedalam strategi sumber daya manusia pada umumnya. Idealnya, strategi sumber daya ini
akan membuat kerangka dimana organisasi dapat mengembangkan keselarasan praktek,
kebijakan, dan program yang memungkinkan karyawan utnuk mencapai tujuan
organisasi.

Sangat penting untuk diingat bahwa tidak ada model yang dapat mengelola sumber daya
manusia secara strategis, karena setiap organisasi itu berbeda. Satu organisasi tidak harus meniru
sistem organisasi pada organisasi lainnya, walaupun bentuk organisasi tersebut sama. Tiap
organisasi itu unik dan memiliki identitas masing-masing. Setiap praktek yang baik harus
mempertimbangkan dan mengevaluasi konteks pada spesifik pada organisasi dimana ia
diimplementasikan.
Corporate Strategy
Perbedaan tipe strategi organisasi membutuhkan tipe program sumber daya manusia yang
berbeda. Ada tiga strategi organisasi secara umum dan setiap strategi membutuhkan perbedaan
pendekatan secara signifikan dalam mengelola manusia.

 Growth
Pertumbuhan dapat memberikan organisasi untuk mendapatkan keuntungan pada
skala ekonomis, untuk meningkatkan posisi daripada pesaingnya, dan dapat menyediakan
banyak kesempatan untuk pengembangan dan kemajuan bagi karyawannya. Pertumbuhan
dapat dicapai melalui penetrasi pasar yang sudah ada, mengembangkan pasar baru, atau
mengembangkan produk atau servis baru untuk dapat dijual pada market yang ada
ataupun yang baru. Strategi utama pada sumber daya manusia terkait dengan strategi
pertumbuhan yang melibatkan perencanaan yang memadai untuk memastikan bahwa
karyawan yang baru dipekerjakan dan dilatih dalam menangani permintaan pasar,
mengingatkan karyawan terkait promosi dan kesempatan pengembangan, dan
memastikan bawa kualitas dan standar kinerja telah dipertahankan selama periode
pertumbuhan yang cepat.
 Merger & Acquisition
Biasanya, strategi ini berpengaruh terhadap pemutusan kerja pada karyawan.
Pengambilan keputusan yang dilakukan pada saat kritis sangat dibutuhkan terkait dengan
siapa saja yang tetap bekerja dan siapa yang dapat dilepas. Strategi ini melibatkan
stabilitas atau dapat dibilang “mempertahankan statusquo”.
 Turnaround or Retrenchment Strategy
Organisasi memutuskan untuk downsize atau mempersingkat operasinnya untuk
melindungi kompetensi dasarnya. Biasanya, organisasi besar akan tumbuh hingga pada
titik dimana ia menjadi tidak efisien, terutama pada persaingan kecil, dan menemukan
bahwa dirinya tidak dapat merespon secara cepat terhadap perubahan pada pasarnya.
Pengambilan keputusan dapat melihat lingkungan menawarkan lebih banyak ancaman
ketimbang peluang dan kelemahan organisasi lebih mendominasi ketimbang kekuatan
organisasi. Namun, organisasi mencoba untuk menggunakan kesempatan terkait
kekuatannya. Dalam Retrenchment Strategy kuncinya adalah kebutuhan dalam
pemotongan biaya dan harus cermat dalam melakukannya.
Business Unit Strategies
Business Unit Strategy sering juga disebut dengan kata strategi bersaing, strategi bisnis
yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing pada produk dan jasa perusahaan dalam industri
atau segmen pasar tertentu yang dilayani oleh perusahaan. Memecah operasi yang tadinya
menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, serta menjadikan mereka unit yang lebih responsif. Tiap
bagian biasanya dibagi menjadi produk dan servis, bagian pelanggan, ataupun bagian
pengelolaan geografis.
Ada beberapa strategi terkait dengan business unit strategies, yang pertama adalah cost-
leadership. Organisasi mengejar stretegi ini untuk berupaya dalam meningkatkan efisiensi,
memotong biaya, dan dapat diterima oleh pelanggan. Hal tersebut berasumsi bahwa dengan
elastisitas biaya terkait permintaan terhadap produk adalah tinggi, dalam kata lain perubahan
kecil dari harga dapat meningkatkan permintaan pelanggan.
Strategi bisnis yang kedua yaitu diferensiasi. Organisasi menggunakan strategi ini
membedakan produk atau servis dari pesaing atau setidaknya pelanggan dapat melihat perbedaan
tersebut. Hal ini memungkinkan organisasi untuk meningkatkan permintaan dengan harga yang
premium dari harga yang diberikan oleh pesaing dan upaya untuk mendapatkan loyalitas dari
konsumen berdasarkan merek tertentu.
Strategi bisnis yang ketiga adalah focus strategy. Organisasi menggunakan strategi ini
menyadari bahwa perbedaan segmen pasar memiliki perbedaan kebutuhan dan upaya dalam
memuaskan beberapa grup tertentu. Contohnya, adalah restoran yang mengarah pada keluarga,
toko baju yang mengarah pada individu, ataupun bisnis ritel yang mengarah pada beberapa grup
etnis. Kunci dari strategi ini adalah memastikan bahwa karyawan sangat menyadari apa yang
membuat pasar tertentu menjadi unik. Pelatihan dan memastikan kepuasan pelanggan adalah
faktor yang krisis pada strategi ini. Organisasi biasanya berupaya untuk mempekerjakan
karyawan yang adalah bagian dari target pasar dan dapat mengerti apa yang dirasakan oleh
pelanggan.
Innovation and Creativity as Components of Strategy
Inovasi adalah salah satu pendorong bagi pertumbuhan dan bahkan dapat menjadi
komponen yang membuat strategi Turnaround or Retrenchment menemukan cara baru dalam
melakukan usaha untuk dapat tetap bertahan. Cost leadership, differentiation, dan focus strategy
adalah seluruh strategi yang dapat terlibat jika tidak menguasai inovasi. Inovasi sendiri biasanya
menjadi strategi.
The Privatization Decision as Part of Strategy
Walaupun tidak menjadi salah satu strategi, salah satu krisis pada bisnis strategi yang
beberapa organisasi hadapi adalah keputusan untuk tetap menjadi perusahaan publik atau
menjadi kepemilikan pribadi. Pada saat ini, pemilik mencari pemasukan dari luar kepemilikan
modal untuk menjadi bahan bakar pada pertumbuhan organisasi secara terus menerus. Saat-saat
ini, telah dinyatakan arah dalam membalikkan proses tersebut yang menjadikan perusahaan
publik menjadikan kembali perusahaan tersebut sebagai perusahaan pribadi.
Ada beberapa alasan untuk melakukan ini, seperti bagian eksekutif dan anggota dewan
lelah dalam mencoba mendapatkan bantuan dari Wall Street analysts dan merasa bahwa laporan
terhadap saham perusahaan kurang bernilai. Kedua, ada peningkatan secara signifikan terhadap
biaya pemenuhan telah mengurangi keinginan untuk mempertahankan status publik. Ketiga, tata
kelola perusahaan dan persyaratan pengungkapan publik yang diperdagangkan dapat menjadi
signifikan dan menyediakan informasi bahwa organisasi dapat lebih memilih untuk menjaga diri
dari pesaing. Akhirnya, strategi jangka panjang dapat dikejar lebih mudah dalam organisasi
pribadi yang tidak berada dalam tekanan terkait laporan dari Wall Street dan komunitas investasi.
Kesimpulan
Pengembangan pada strategi organisasi adalah proses yang unik terhadap setiap
individual pada organisasi. Banyak faktor yang ditemukan dan berkaitan dengan organisasi satu
dengan yang lainnya. Bahkan organisasi yang bergerak di industri yang sama memiliki strategi
yang berbeda.
Proses pada pengaturan strategi organisasi harus mendirikan antara lain, kebijakan
sumber daya manusia, program, dan praktiknya. Pendekatan strategi terhadap sumber daya
manusia menyediakan tiga keuntungan dalam organisasi, yaitu:

1. Memfasilitasi pengembangan tenaga kerja berkualitas terhadap fokus tenaga kerja


tersebut dan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Memfasilitasi pemanfaatan efektifitas biaya pada tenaga kerja, terutama pada servis
industri yang biayanya besar terhadap tenaga kerja.
3. Memfasilitasi perencanaan dan penilaian terkait dengan ketidaktentuan lingkungan
dan adaptasi terhadap tenaga yang berdampak pada organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Mello, Jeffrey. (2014). Strategic Human Resource Management 4th. Cengage Learning

Anda mungkin juga menyukai