Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN PENDAHULUAN PT.

RANCANG RENCANA INDONESIA


UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut undang-undang Nomor 17 tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air dijelaskan bahwa pengaturan sumberdaya air
bertujuan untuk memberikan pelindungan dan menjamin
pemenuhan hak rakyat atas Air, menjamin keberlanjutan
ketersediaan Air dan Sumber Air agar memberikan manfaat secara
adil bagi masyarakat, mengendalikan Daya Rusak Air secara
menyeluruh yang mencakup upaya pencegahan, penanggulangan,
dan pemulihan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Balai
Wilayah Sungai Maluku untuk implementasinya adalah dengan
membangun embung di Desa Arma Kecamatan Nirunmas
Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Embung (Waduk Kecil) merupakan salah satu Alternatif solusi


penyediaan air. Dengan memanfaatkan kondisi Topografi daerah
cekungan pada dataran-dataran berbukit untuk menampung air
saat hujan turun dan memanfaatkan air tersebut saat Kemarau.
Dengan adanya Embung maka air hujan yang terbuang sertiap
tahun dapat di tampung dan di manfaatkan untuk bermacam-
macam keperluan seperti:
a. Kebutuhan sehari-hari manusia (Mandi, Cuci, Kakus)
b. Kebutuhan yang berkaitan dengan pertanian
c. Air minum hewan,
d. Kebun,
e. Untuk Mencegah Banjir pada Bagian Hilir dari Lokasi Embung
yang Merugikan Daerah Pemukiman, Jalan Ataupun Lahan
Lain.

1
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

f. Untuk Mencegah Erosi dan Bahan Endapan dari Bagian Hulu


Rencana Embung Pada Sekitar Aliran Sungai.
Aktivitas pembangunan infrastruktur sering memberikan
dampak positif dan dampak negatif berupa meningkatnya tekanan
terhadap lingkungan hidup di sekitar kita. Hal ini terjadi karena
pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan setempat, pada akhirnya menyebabkan
kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan tersebut menjadi
tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat, pemerintah
dan pihak swasta. Berdasarkan permasalahan tersebut maka
pemerintah mempunyai kebijakan di bidang lingkungan hidup.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mamaksimalkan
dampak positif dan meminimalisir dampak negatif yang timbul dari
suatu usaha dan/atau kegiatan maka diberlakukan kewajiban
dalam penyusunan studi kelayakan lingkungan UKL-UPL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup) bagi pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan.
Studi ini merupakan studi kelayakan lingkungan yang harus
dibuat oleh pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan, sehingga
melalui dokumen ini dapat diprakirakan dampak yang akan timbul
dari suatu kegiatan kemudian bagaimana dampak tersebut
dikelola baik dampak negatif maupun dampak positif. Pemantauan
lingkungan hidup yang dilakukan secara kontinyu dimaksudkan
untuk mendapatkan data selengkap mungkin dan bagaimana
kecenderungan data tersebut.

Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat


menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, kegiatan
pembangunan yang makin meningkat mengandung risiko

2
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur


dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan
dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu dilakukannya
analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional
kegiatan atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak
negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini
mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan.
Perusahaan/pengelola usaha wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta
pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap
lingkungan hidup akibat kegiatan usaha yang dilakukannya.

Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam criteria wajib Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), wajib memiliki Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
Dokumen Lingkungan Hidup yang dihasilkan tersebut di atas akan
memberikan masukan tentang cara-cara untuk menangani,
mengelola dan memantau dampak-dampak tersebut sebagai akibat
pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian maka dampak
negative yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan dapat
diminimalisir dan dapat ditangani secara tepat, serta dampak
positif yang terjadi dapat dikembangkan untuk membangun
masyarakat

Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang


timbul akibat adanya kegiatan pembangunan maka diperlukan
studi Penyusunan Dokumen UKL-UPL Embung Arma Kabupaten

3
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Kepulauan Tanimbar, Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup


ini merupakan kegiatan yang diperlukan untuk mengkaji dampak
yang timbul baik itu bersifat positif maupun negatif, antara lain
dampak terhadap perairan secara fisik, kondisi udara, flora dan
fauna daratan, kehidupan biota air, social ekonomi budaya dan
kesehatan masyarakat sekitar.

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting


terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL. Juga usaha
dan/atau kegiatan yang berbatasan dan/atau berlokasi di
kawasan lindung wajib dilengkapi AMDAL.

Dalam memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan


sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup serta Peraturan pedoman
penyusunan lingkungan hidup yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup NO. 16 Tahun 2012 tentang pedoman
penyusunan dokumen lingkungan hidup yang mana secara
substansi peraturan ini membahas tentang aspek lingkungan yang
dikaji meliputi aspek lingkungan fisik-kimia, biologi, sosial
ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat, tahap pra
konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Hasil kajian tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi
lingkungan terkini.

Berdasarkan latar belakang diatas, studi ini dianggap penting


untuk di lakukan dalam mendukung pembangunan Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sebagai panduan dokumen

4
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

lingkungan bagi pemrakarsa Balai Sungai Wilayah Maluku sebagai


upaya yang sadar dan terencana untuk meminimalisir dampak
negatif lingkungan yang akan terjadi dan memaksimalkan dampak
positif.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT PEKERJAAN


1.2.1 Maksud Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Embung
Arma
Adapun maksud dan tujuan Penyusunan Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) kegiatan Pembangunan Embung Arma di
Kepulauan Tanimbar adalah untuk :

a) Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang


diprediksikan dapat terkena dampak oleh kegiatan pra
konstruksi, Konstruksi dan Operasional.
b) Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara
sistematik, berulang-ulang dan terencana/terjadwal
selama kegiatan berlangsung.
c) Menentukan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup oleh penanggung jawab kegiatan
dan/atau usaha yang tidak diwajibkan melakukan
AMDAL
1.2.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari penyusunan dokumen
Penyusunan Embung Arma di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar adalah :

a) Untuk mengelola kegiatan Pembangunan Embung Arma


agar meminimumkan dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif.

5
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

b) Untuk mengidentifikasi komponen-komponen


lingkungan yang terkena dampak penting yaitu, fisik,
kimia, biologi, sosial ekonomi dan sosial budaya
c) Untuk merekomendasikan beberapa alternatif
upaya pemantauan lingkungan dan pengelolaan
lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang
berkaitan secara langsung dengan kegiatan konstruksi
dan operasional.
1.2.3 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dilaksanakannya UKL-UPL adalah :

1. Manfaat bagi Pemerintah Daerah :

a) Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan


dilapangan bagi pemerintah/instansi terkait untuk
melakukan pengawasan terhadap kerusakan
lingkungan;
b) Memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan
pengawasan terhadap aktifitas serta dampak penting
terhadap lingkungan dalam Pembangunan Embung
Arma.
c) Pedoman untuk melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan.
2. Manfaat bagi Pemrakarsa :

a) Mengetahui komponen-komponen yang terkena dampak


dari aktifitas/kegiatan Pembangunan Embung Arma.
b) Memberikan kemudahan dalam Upaya Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan dari dampak penting yang
dihasilkan oleh kegiatan Pembangunan Embung Arma.

6
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

1.3 TANGGAPAN PEKERJAAN


Sasaran dari pekerjaan Penyusunan UKL-UPL Pembangunan
Embung di Desa Arma Kecamatan Nirunmas Kabupaten
Kepulauan Tanimbar yaitu tersusunnya Dokumen Lingkungan
Hidup Berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) Embung di Desa Arma Kecamatan
Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai bagian dari
tahapan justifikasi pelaksanaan konstruksi sehingga terwujud
suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan
ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku sejak dari tahapan
persiapan (pra konstruksi) sampai dengan fungsional (pasca
konstruksi).

1.4 SASARAN DAN RUANG LINGKUP


1.4.1 Sasaran
Sasarannya merupakan penjagaan dalam rencana usaha
atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan.

1.4.2 Lingkup Pekerjaan


1. Lingkungan Proyek
Garis besar rencana kegiatan proyek yang mencakup
keseluruhan wilayah proyek.
2. Lingkup Kegiatan yang di telaah
Rencana kegiatan Pembangunan Embung Arma,
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku, yang di
telaah dampaknya adalah rencana kegiatan yang
diperkirakan akan menjadi sumber dampak penting
pada/untuk tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi.

7
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

3. Lingkup Rona Lingkungan yang di telaah


 Fisik Kimia
 Biologi
 Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
1.4.3 Wilayah Studi
1) Batas Proyek
2) Batas Administrasi
3) Batas Ekologis
4) Batas Sosial

1.5 REFERENSI HUKUM


1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara;
5. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;

8
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012


Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses
Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan
Pemandian Umum.

BAB II
GAMBARAN UMUM

9
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

1.1. Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Tanimbar

2.1.1 Kondisi Goegrafis

Secara astronomis, Kabupaten Kepulauan Tanimbar terletak


antara 6034’ 24’’- 8024’ 36” Lintang Selatan dan 130 037’47”–
13004’12” Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,
Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki batas-batas:
 Batas Utara – Laut Banda;
 Batas Selatan – Laut Timor dan Samudera Pasifik;
 Batas Barat – Gugus Pulau Babar Sermatang;
 Batas Timur – Laut Arafura.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan daerah
kepulauan dan terkonsentrasi pada Gugus Pulau Tanimbar
yang mempunyai luas keseluruhan 52.995,20 km2 yang
terdiri dari wilayah daratan seluas 10.102,92 km2 (19,06
persen) dan wilayah perairan seluas + 42.892,28 km2 (80,94
persen). Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan
Tanimbar terdiri dari banyak pulau, baik itu yang
berpenghuni maupun yang masih belum tersentuh, dengan
jumlah keseluruhan sebanyak 81 pulau.

Tabel 2.1. Luasan Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan Di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar 2019
Kecamatan Ibukota Luasan (Km2/sq.km)
Kecamtan

10
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tanimbar Selatan Saumlaki 825,69

Wertamrian Lorulun 1 298,45


Wermaktian Kamatubun 2 941,16

Selaru Adaut 826,26

Tanimbar Utara Ritabel 1 075,74

Yaru Romean 79,42

Wuarlabobar* Wunlah 654,74

Nirunmas Tutukembong 1 468,3

Kormomolin Alusi Kelaan 933,16

Molu Maru Adodo Molo -


Kepulauan 10 102,92
Tanimbar
Sumber : (Badan Pusat Statistik Kabupaten, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Dalam Angka 2020)

Tabel 2.2. Tinggi Wilayah dan Jarak ke Ibukota Kabupaten Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar 2019
Kecamatan Ibukota Kecamtan Luasan (Km2/sq.km)

11
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tanimbar Saumlaki 825,69


Selatan
Wertamrian Lorulun 1 298,45

Wermaktian Kamatubun 2 941,16

Selaru Adaut 826,26

Tanimbar Utara Ritabel 1 075,74

Yaru Romean 79,42

Wuarlabobar* Wunlah 654,74

Nirunmas Tutukembong 1 468,3

Kormomolin Alusi Kelaan 933,16

Molu Maru Adodo Molo -


Kepulauan 10 102,92
Tanimbar
Sumber : (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

12
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar


Provinsi Maluku

2.1.2 Topografi

Di utara Pulau Yamdena terdapat sederet pulau-pulau kecil.


Deretan pulau-pulau tersebut terpisah oleh selat yang dangkal
dengan kedalaman tidak lebih dari 20 m, sehingga apabila
terjadi pasang surut terbentuk daratan kering yang luasnya
bisa mencapai setengah kilometer dari tepi pantai Yamdena.
Yamdena Utara umumnya datar dengan ketinggian kurang
dari 50 m, sedang daerah perbukitan di bagian selatan
tingginya melebihi 200 m. Secara keseluruhan morfologi
didaerah ini dapat dibedakan menjadi tiga satuan morfologi
yaitu perbukitan, dataran rendah, dan teras/undak. Daerah

13
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

perbukitan seperti yang terdapat di Pulau Labobar dengan


puncak tertinggi mencapai lebih dari 300 m di atas
permukaan laut. Di pulau Yamdena bagian tenggara terdapat
perbukitan bergelombang dengan ketinggian mencapai 260 m.
Dataran rendah mengikuti aliran sungai. Dataran rendah
terpanjang terdapat di sepanjang sungai Ranarmoje. Undak
batu gamping terdapat disejumlah pulau kecil seperti Pulau
Selaru, Larat, dan Fordata. Undak tersebut dibatasi lereng
terjal tetapi puncaknya hampir datar dengan puncak tertinggi
104 m.

2.1.3 Klimatologi

Berdasarkan Peta Zona Agroklimat Propinsi Maluku (LTA-72,


1986) dan klasifikasi Oldeman (1980), gugus pulau Tanimbar
termasuk dalam tiga zona agroklimat, yaitu:
 Zona II.3: curah hujan tahunan 1500–1800 mm, tercakup
dalam Zona D3 menurut Oldeman, dengan bulan basah 3-
4 bulan dan bulan kering 4–6 bulan.
 Zona II.4: curah hujan tahunan 1800–2100 mm, tercakup
dalam Zona C3 menurut Oldeman, dengan bulan basah 5-
6 bulan dan bulan kering 4 – 6bulan.
 Zona IV.1: curah hujan tahunan 3000–4000 mm, tercakup
dalam Zona A3 menurut Oldeman, dengan bulan basah
lebih dari 9 bulan dan bulan kering kurang dari 2 bulan.

14
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.2 : Jumlah Curah Hujan Menurut Bulan di


Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019






Catatan: TTU:Tidak Terukur

15
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan


Pusat Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

Di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar sangat dipengaruhi


oleh sirkulasi angin musim yang bergerak dari dan ke arah
ekuator. Sehingga, pola iklim di wilayah Kabupaten Kepulauan
Tanimbar adalah pola ekuatorial yang dicirikan oleh bentuk pola
hujan yang bersifat bimodal. Berdasarkan sumber data dari
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
Kecamatan Nirunmas Dalam Angka 2020, selama periode April-
September sirkulasi udara didominasi oleh angin pasat tenggara
atau angin timuran dari Australia yang dingin dan relatif kering
sehingga kurang mendatangkan hujan, terutama pada bulan Juli,
Agustus, dan September.
Selama periode Oktober-Maret, angin pasat timur laut dari lautan
pasifik dan Asia yang lembab dan panas bertiup secara dominan
dan konvergen menuju ekuator kemudian berubah arah menjadi
barat laut atau angin barat menuju bagian selatan ekuator,
diantaranya melewati laut Banda yang cukup luas. Angin tersebut
banyak mengandung uap air yang tercurah sebagai hujan di
wilayah Kepulauan Tanimbar.
Jumlah curah hujan selama tahun 2019 sesuai data dari Stasiun
Meteorologi Saumlaki adalah 2.362,2 mm, dengan curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu 864 mm. Jumlah hari hujan
selama tahun 2019 adalah 177 hari, dengan hari hujan terbanyak
pada bulan Januari, yaitu sebanyak 39 hari.
Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin dan
Penyinaran Matahari. Sesuai data dari Stasiun Meteorologi
Saumlaki, suhu rata–rata terendah pada tahun 2019 adalah
25,30C yaitu pada bulan Februari, sedangkan suhu rata-rata

16
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

tertinggi pada bulan Desember, sebesar 30,20C. Rata-rata


kelembaban udara tertinggi tahun 2018 terjadi pada bulan
Januari yaitu sebesar 86 persen.
Tekanan udara rata-rata tertinggi pada tahun 2019 terjadi pada
bulan September dan durasi penyinaran matahari tertinggi terjadi
pada bulan September masing-masing sebesar 1015,4 milibar dan
64 persen. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Juni, Juli
dan September yaitu sebesar 8 m/det.

Tabel 2.3. Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar,
2019
Suhu (0C) Kelembaban (%)
Bulan Mini Maksi Rata – Minim Rata –
Maksimum
mum mum Rata um Rata
Januari 23,6 31,5 28,1 63 86 98
Febuari 23,4 27,6 25,3 61 82 97
Maret 23,1 32,4 27,9 61 86 100
April 24,2 32,0 28,6 63 80 99
Mei 24,7 30,5 27,1 64 84 99
Juni 23,8 28,8 25,5 61 81 99
Juli 23,7 28,8 26,0 58 77 94
Agustus 23,5 29,5 26,0 46 77 93
September 22,8 29,3 26,2 51 76 95
Oktober 23,4 30,8 27,9 52 76 96
November 23,8 33,2 29,5 47 72 92
Desember 25,3 34,2 30,2 48 74 97
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan
Pusat Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

17
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tabel 2.4. Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar,
2019
Kecepatan Angin
Tekanan Udara (mb)
(m/det)
Bulan
Mini Rata – Maksi Minim Rata – Maksimu
mum Rata mum um Rata m
Januari - 6 30 1004,3 1009,6 1012,7
Febuari 5 16 1006,2 1010,5 1014,4
Maret - 4 18 1006,0 1010,6 1012,5
April - 5 17 1006,1 1011,1 1012,9
Mei - 6 20 1008,2 1012,2 1014,4
Juni - 8 16 1010,4 1013,2 1014,3
Juli - 8 14 1010,1 1014,4 1016,1
Agustus - 8 15 1011,2 1014,8 1016,8
September - 8 20 1007,2 1015,4 1016,4
Oktober - 6 17 1007,2 1012,9 1014,5
November - 3 16 1006,3 1011,4 1013,0
Desember - 2 14 1005,6 1010,2 1011,9
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan
Pusat Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

18
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tabel 2.5.Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar,


2019
Bulan Curah Hujan Jumlah hari Penyinaran
(mm) hujan (Hari) Matahari (%)
Januari 406 39 30
Febuari 92 7 50
Maret 428 21 48
April 297 19 47
Mei 864 27 60
Juni 96 25 31
Juli 71 11 55
Agustus 23 15 59
September 3 5 64
Oktober TTU 1 65
November 0,2 1 43
Desember 82 6 30
Catatan: TTU:Tidak Terukur
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan
Pusat Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

2.1.4 Kependudukan

Berdasarkan data dari Berdasarkan sumber data dari Badan


Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka
2020, penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar tahun 2019
sebanyak 127.365 jiwa. Kepulauan Tanimbar untuk tahun
2019 pertumbuhan sebesar 1,30 persen. Kepadatan
penduduk di Kabupaten Kepulauan Tanimbar tahun 2019
mencapai 12,61 jiwa/km2. Distribusi Penduduk di 10
kecamatan cukup beragam dengan distribusi penduduk
tertinggi terletak di kecamatan Tanimbar Selatan sebesar
38.097 jiwa dan terendah di Kecamatan Molu Maru sebesar
3987 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun

19
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

2018-2019 berturut-turut adalah 1,55 persen dan 1,92


persen.
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019
No. Kecamatan Rasio Jenis Kelamin
1. Tanimbar Selatan 101,69
2. Wertamrian 101,61
3. Wermaktian 103,81
4. Selaru 103,16
5. Tanimbar Utara 99,85
6. Yaru 98,00
7. Wuarlabobar 105,03
8. Nirunmas 100,02
9. Kormomolin 102,89
10. Molu Maru 103,94
Kepulauan Tanimbar

Hasil Registrasi 101,96

Hasil Proyeksi 100,59


Sumber : Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka,2019
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, (Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019

Laju Pertumbuhan
No. Kecamatan Penduduk Penduduk per Tahun
2018-2019 (%)
1. Tanimbar 38 097 1,55

Selatan
2. Wertamrian 11 790 1,31
3. Wermaktian 13 578 3,27
4. Selaru 14 390 2,46
5. Tanimbar Utara 14 390 -0,90
6. Yaru 5 433 -0,59
7. Wuarlobabar 9 048 1,07
8. Nirunmas 8 581 1, 74
9. Kormomolin 7 574 -0,43
10. Molu Maru 3 987 1,92
Kepulauan Tanimbar

20
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Hasil Registrasi 127 365 1,30

Hasil Proyeksi 113 012 0,525


Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka, 2020

Tabel 2.8.Persentase Jumlah Penduduk dan Kepadatan Jumlah


Penduduk per km2

Persentase Kepadatan Penduduk


No. Kecamatan
Penduduk per km2
1. Tanimbar Selatan 29,91 46,14
2. Wertamrian 9,26 9,08
3. Wermaktian 10,66 4,62
4. Selaru 11,30 17,42
5. Tanimbar Utara 11,69 13,84
6. Yaru 4,27 68,41
7. Wuarlobabar 7,10 19,91 2
8. Nirunmas 6,74 5,84
9. Kormomolin 5,95 8,12
10. Molu Maru 3,13 -
Kepulauan Tanimbar

Hasil Registrasi 100,00 12,61

Hasil Proyeksi 100,00 11,19


Sumber : Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka,2019

1.2. Gambaran Umum Lokasi UKL-UPL Embung Arma

1.2.1. Topografi

Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik


Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kecamatan Nirunmas

21
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Dalam Angka 2020, Lokasi Embung berada di Desa Arma


Kecamatan Nirunmas. Sejak berdirinya Kecamatan Nirunmas
dalam bidang pemerintahan, dimana terdapat 5 desa yang
berada di Kecamatan Nirunmas yaitu: Desa Tutu kembong
sebagai ibu kota kecamatan, Desa Waturu, Desa Manglusi,
Desa Arma dan Desa Watmuri.
Kecamatan Nirunmas merupakan salah satu dari 5
kecamatan awal terbentuknya Kabupaten Kepulauan
Tanimbar. Melalui Undang-undang No. 01 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kecamatan Nirunmas dan beberapa
kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Kepulauan
Tanimbar. Saat ini status perkembangan desa di Kecamatan
Nirunmas berdasarkan indeks desa membangun (IDM),
terdiri dari 4 desa sudah dalam kategori berkembang dan 1
desa masih tergolong kategori desa tertinggal.

22
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.3 Peta Administrasi Kecamatan Nirunmas Kabupaten


Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku

Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten


Kepulauan Tanimbar, Kecamatan Nirunmas Dalam Angka 2020,
desa-desa di Kecamatan Nirunmas merupakan desa-desa yang
terletak di pesisir pantai. Jika dilihat berdasarkan luasnya maka
Desa Arma merupakan desa yang memiliki luas wilayah paling
besar yaitu sebesar 1.468,30 Km2 atau sebesar 49 persen dari
total luas wilayah Kecamatan Nirunmas yang merupakan lokasi
UKL-UPL Pembangunan Embung Arma.

23
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.4 Peta Administrasi Desa Arma Kecamatan Nirunmas


Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku

Gambar 2.5 Peta Lokasi UKL-UPL Pembangunan Embung Di Desa Arma

Peta titik koordinat lokasi perencanaan pembangunan Embung


Arma seperti terlihat pada gambar 2.5 dapat di uraikan kembali pada
Site Plan Embung Arma seperti terlihat dibawah ini.

24
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.6 Site Plan Embung Arma


Data Teknik :
1) Jalan Masuk : 70 ml
2) Pas Batu Keliling dan Lantai Gen.
3) Pagar Keliling
4) Beton K-225 (Lantai Gen)
5) Beton K-175 (Kolom Praktis)
6) Bak Reserforat : 1 Buah
7) Bentangan Tubuh : 17 ml
8) Luasan Genangan Embung : 950.00 m2
9) Tinggi Mercu : 2.00 m1
10) Tinggi Jagaan : 1.5 m1

25
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

11) Volume Tampungan : 1,900 m3.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanimbar


Tahun 2012 – 2032 Bahwa Lokasi Embung Arma tidak berada
pada Kawasan lindung dan merupakan bagian dari Kawasan
Budidaya Peruntukan Hutan Produksi, Hal ini sejalan dengan
fungsinya bahwa Embung Arma dibangun sebagai bagian dari
upaya pemerintah dalam mendukung program infrastruktur
pengairan yang berfungsi untuk pengembangan lahan pertanian.

Gambar 2.7 Peta Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Kepulauan Tanimbar

26
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEKERJAAN

3.1 PENDEKATAN PENYUSUNAN UKL–UPL


Dalam pengelolaan lingkungan dampak pembangunan yang
digunakan dalam penyusunan UKL-UPL pada dasarnya dilakukan
upaya pencegahan sebagai berikut :
1) Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk menghindari atau
mencegah dampak negatif lingkungan, melalui cara rekayasa
teknologi.
2) Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk menanggulangi,
mengeliminir atau mengendalikan dampak negatif yang muncul
pada saat tahap pra konstruksi, konstruksi maupun tahap
pasca konstruksi.
3) Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk memberikan
pertimbangan ekonomis, sebagai dasar pemberian kompensasi
atas sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali, baik
dalam artian fisik, ekonomi dan sosial.
Program pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan ditunjukan
untuk menekan/meminimalkan dampak negatif yang terjadi dan
memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup.
Pendekatan yang dilakukan dapat berupa pendekatan teknologi,
sosial ekonomi- budaya dan institusi, yakni:
1) Pendekatan Umum
2) Pendekatan Struktur Organisasi
3) Pendekatan Kelembagaan
4) Pendekatan Teknis
5) Pendekatan Sosial Ekonomi
3.2 PENDEKATAN UMUM

27
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Pendekatan umum antara lain :


1) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk digunakan
sebagai acuan saat pelaksanaan pekerjaan.
2) Memahami maksud dan tujuan proyek Merupakan hal yang
sangat penting karena hanya dengan pemahaman yang baik
terhadap latar belakang dan tujuan pekerjaan, maka dapat
disusun metodologi penanganan dan rencana kerja yang
memuaskan. Pengetahuan dan pemahaman mengenai maksud
dan tujuan serta sasaran pekerjaan sangat membantu sehingga
pekerjaan diharapkan akan berjalan dengan efisien dan efektif.
3) Berpedoman pada peraturan dan kebijakan pihak terkait.
 Pekerjaan ini akan selalu berpedoman pada peraturan dan
kebijakan pihak yang terkait yang berhubungan dengan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun
2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup tentang Kegiatan Usaha yang wajib dilengkapi dengan
Amdal dan UKL UPL.
 Menggunakan peraturan dan kebijakan Pemerintah Daerah
setempat serta kriteria/standar dari Kementerian
Lingkungan Hidup sebagai pedoman.
4) Kajian terhadap studi terdahulu terkait Perencanaan Embung
yang akan ditindaklanjuti penyusunan Dokumen UKL/UPL nya.

3.2.1 PENDEKATAN STRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan disusun
sedemikian rupa sehingga:
1. Terbentuk kerjasama yang baik antara Konsultan
dengan Pemberi Tugas.

28
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

2. Adanya garis instruksi dan koordinasi yang jelas


diantara tenaga Konsultan Semua anggota Tim
Konsultan akan dilengkapi dengan uraian pekerjaan
yang akan memberikan gambaran yang jelas untuk
setiap tenaga ahli mengenai tanggung jawab, wewenang
dan hasil yang diharapkan dari Pekerjaan “Penyusunan
UKL-UPL Embung Arma Kepulauan Tanimbar Provinsi
Maluku”

3.2.2 PENDEKATAN KELEMBAGAAN


Dalam melaksanakan Pekerjaan Pekerjaan “UPL Embung
Arma Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku” ini, Konsultan
selain berhubungan langsung dengan instansi yang terlibat
langsung dengan pekerjaan ini, juga diperlukan koordinasi
dengan instansi-instansi terkait lainnya terutama dengan
Badan Pengelola Lingkungan Hidup setempat yang akan
mengeluarkan/menerbitkan ijin lingkungan terkait Dokumen
UKL-UPL Pekerjaan “Penyusunan UKL-UPL UPL Embung
Arma Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku”.
Selain itu koordinasi dengan instansi lain juga sangat
diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan
“Penyusunan UKL-UPL Embung Arma Kepulauan Tanimbar
Provinsi Maluku” ini. Pengelolaan dampak lingkungan dengan
pendekatan Kelembagaan, adalah upaya pengelolaan dengan
memanfaatkan mekanisme kelembagaan yang ada, alternatif
yang dilakukan antara lain :
1) Menjalin kerjasama yang harmonis dengan instansi-
instansi yang berkepentingan dan berkaitan dengan

29
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

pengelolaan lingkungan hidup, terutama dalam hal


penanganan dampak negatif.
2) Memberi kewenangan pengawasan yang penuh terhadap
hasil unjuk kerja pengelolaan lingkungan hidup, kepada
instansi yang berwewenang.
3) Memberikan pelaporan hasil pengelolaan lingkungan
hidup, secara berkala kepada instansi yang berkepentingan
4) Menjalin kerjasama dengan instansi teknis.
Pendekatan kelembagaan dalam Pekerjaan UKL-UPL
Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar dimaksudkan untuk melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terutama
instansi terkait untuk memperoleh informasi, khususnya
menyangkut kebijakan terkait Pembangunan Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta kebijakan-kejakan
lainnya sebagai data-data instansional yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Instansi-intansi tersebut
meliputi :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah antara lain untuk memperoleh masukan
mengenai kebijakan-kebijakan pembangunan yang akan
diberlaku di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar
dalam hubungannya dengan Pekerjaan UKL-UPL
Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar.
2. Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Koordinasi dengan Dinas Tata Ruang terkait dengan
upaya dan kebijakan keruangan dari produk penataan

30
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

ruang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang telah ada


dan saat ini dan telah di implementasikan. Selain itu,
masukan dari dinas ini juga diharapkan dapat
memberikan informasi tentang potensi, permasalahan
dan kendala spasial/keruangan dalam pelaksanaan
Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar akan menjadi salah satu
masukan penting dalam menyukseskan kegiatan ini.
3. Dinas Pekerjaan Umum
Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat
antara lain untuk mendapatkan informasi mengenai
kondisi sarana dan prasarana yang ada saat ini dan
rencana pengembangan sarana dan prasarana yang telah
diprogramkan kedepan dalam rangka mensinergikan
kondisi dan rencana pembangunan sarana dan prasarana
dengan Kegiatan Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan
Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Selain
itu koordinasi dengan instansi ini juga dimaksudkan
untuk mendapatkan informasi kebijakan dan dasar-dasar
hukum ke PU-an yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan ini.
4. Dinas Lingkungan Hidup
Koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat
antara lain dimaksudkan untuk memperoleh masukan
mengenai aturan-aturan lingkungan hidup yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan. Disamping itu koordinasi
dengan instansi ini dimaksudkan untuk memperoleh data
mengenai status lingkungan hidup Kabupaten Kepulauan
Tanimbar.

31
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

5. Dinas/ Instansi yang Terkait Lainnya


Koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait untuk
memperoleh masukan terhadap program-program
kegiatan yang akan dilakukan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar sehingga menjadi pertimbangan selanjutnya
dalam Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

3.2.3 PENDEKATAN TEKNIS


Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan teknis,
pada prinsipnya merupakan upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting
lingkungan yang bersifat negatif dan mengembangkan
dampak positif yang terjadi, dengan memanfaatkan rekayasa
teknik atau teknologi yang saling menguntungkan antara
pembangunan dengan lingkungan sekitarnya. Pada
pendekatan teknis, pengelolaan dampak lingkungan
dilakukan dengan memanfaatkan rekayasa teknologi yang
tepat, yaitu dengan cara membatasi atau mengisolasi
dampak yang terjadi. Dalam melaksanakan Pekerjaan
“Penyusunan UKL–UPL Embung Arma Kepulauan
Tanimbar Provinsi Maluku”, Konsultan akan melakukan
pendekatan teknis sebagai berikut :
1) Pengumpulan data dan informasi
2) Kajian dan evaluasi terhadap Studi Perencanaan
terdahulu jika ada
3) Sampling Rona Awal Lingkungan
4) Survey Sosial Ekonomi
5) Penyusunan Dokumen UKL-UPL

32
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Strategi pendekatan teknis yang merupakan langkah awal


kegiatan yang akan dilakukan tim konsultan dalam
Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar antara lain adalah sebagai
berikut :
1) Melakukan tinjauan dan identifikasi terhadap data-data
eksisting atau dokumen eksisting yang terkait dengan
rencana Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Embung
Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta beberapa
bentuk perundang-undangan terkait lainnya.
2) Replacement data eksisting daerah studi.
Adapun sasaran pokok yang akan dicapai sebagai
keluaran dari pelaksanaan Pekerjaan UKL-UPL
Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, meliputi rekomendasi-rekomendasi dari kajian
berbagai aspek yang meliputi rekomendasi-rekomendasi
menyangkut :
1) Rencana usaha atau kegiatan
2) Komponen lingkungan
3) Dampak-dampak yang akan terjadi
4) Upaya pengelolaan lingkungan
5) Upaya pemantauan lingkungan
6) Pelaporan
7) Pernyataan pelaksanaan
Adapun kerangka metode kerja dalam penyusunan UKL–
UPL Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar sebagai berikut :

33
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 3.1. Kerangka Metode Kerja dalam Penyusunan Dokumen UKL–


UPL Embung Arma
Berdasarkan penelaahan Kerangka Metode Kerja pada gambar
diatas, maka dalam studi tersebut konsultan menyusun langkah-
langkah kegiatan proses rencana pelaksanaan Pekerjaan UKL–
UPL Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar yang meliputi sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a) Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil
b) Persiapan administrasi
c) Pengurusan surat penugasan kunjungan lapangan
2. Tahap Pelaksanaan Survey dan Sosialisasi

34
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

a) Survey komponen geo-fisik kimia, yang meliputi :


 Kualitas udara dan kebisingan
 Fisiografi dan geologi
 Tata ruang
 Iklim
 Hidrologi
b) Survey komponen biologi, yang meliputi :
 Komunitas flora (vegetasi)
 Komunitas fauna
c) Survey sosial ekonomi dan budaya, yang meliputi :
 Demografi
 Sosial – ekonomi
 Sosial – budaya – kesehatan
d) Sosialisasi dengan masyarakat setempat
e) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dengan para
stakeholder di wilayah studi
3. Tahap Analisis dan Pelaporan
a) Analisa dan evaluasi data
b) Penyusunan laporan (sesuai yang dipersyaratkan pada
KAK)
3.2.4 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan
sosial ekonomi, merupakan langkahlangkah yang akan
ditempuh pemrakarsa dalam upaya menanggulangi dampak
penting, melalui tindakan-tindakan yang berlandaskan
interaksi sosial, dan bantuan peran dari pemerintah. Dengan
demikian, upaya untuk mengelola dampak dengan pendekatan
sosial ekonomi, diharapkan mampu untuk menanggulangi

35
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

dampak negatif akibat pembangunan. Alternatif pengelolaan


lingkungan yang dilakukan dengan cara pendekatan sosial
ekonomi, antara lain :
Melibatkan masyarakat disekitarnya, untuk ikut serta
berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan.
a. Memprioritaskan penggunaan tenaga kerja dari sekitar
lokasi, atau memberikan manfaat kesempatan kerja yang
dapat dinikmati oleh masyarakat sekitarnya.
b. Menjalin koordinasi yang harmonis antara pemrakarsa
dengan masyarakat setempat, dalam pembina hubungan
interaksi sosial.

3.3 METODOLOGI PENYUSUNAN UKL – UPL


Dalam melaksanakan Pekerjaan maka “Penyusunan UKL-UPL
Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar” ini, Konsultan
menyusun langkah-langkah yang akan dijadikan panduan dalam
pelaksaan pekerjaan. Langkah-langkah tersebut sesuai dengan
Konsepsi Pendekatan yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut
adalah tata cara penyusunan UKL-UPL sesuai dengan Permen LH
No. 13 Tahun 2010. Penapisan terhadap jenis usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan upaya pengelolaan
lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-
UPL) perlu dilakukan mengingat besarnya rentang jenis usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL. Pasal 34 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib
amdal, wajib memiliki UKL-UPL. Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

36
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Lingkungan Hidup mengatur pula bahwa usaha dan/atau kegiatan


yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, wajib membuat surat
pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup (SPPL). Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL dan
SPPL diatur dengan peraturan Menteri. Secara skematik,
pembagian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2. Skema Pembagian Amdal, UKL-UPL dan SPPL


Skema tersebut di atas dalam pelaksanaannya berbeda-beda
untuk setiap daerah sehingga menimbulkan perbedaan
pembebanan tanggung jawab bagi pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan untuk daerah yang berbeda walaupun jenis usaha
dan/atau kegiatannya adalah sama. Untuk menjamin bahwa UKL-
UPL dilakukan secara tepat, maka perlu dilakukan penapisan
untuk menetapkan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.
Adapun usaha dan/atau kegiatan di luar daftar jenis
rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan

37
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

UKL-UPL dapat langsung diperintahkan melakukan upaya


pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai prosedur
operasional standar (POS) yang tersedia bagi usaha dan/atau
kegiatan yang bersangkutan, dan melengkapi diri dengan surat
pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup (SPPL). Disamping itu, mekanisme perizinan telah
berkembang ke arah lebih sempurna, sehingga dengan kondisi
tersebut beban kajian lingkungan dapat didorong untuk dapat
menjadi bagian langsung dari mekanisme penerbitan izin.
UKL-UPL merupakan salah satu persyaratan yang wajib
dipenuhi dalam pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, sehingga
bagi usaha dan/atau kegiatan yang UKL-UPL ditolak maka pejabat
pemberi izin wajib menolak penerbitan izin bagi usaha dan/atau
kegiatan bersangkutan. UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang
usaha dan/atau kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi,
desain, proses, bahan baku dan/atau bahan penolong. Bagi UKL-
UPL yang telah dinyatakan sesuai dengan isian formulir atau
layak, maka UKL-UPL tersebut dinyatakan kadaluarsa apabila
usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu
3 (tiga) tahun sejak rekomendasi atas UKL-UPL diterbitkan.
3.3.1 Tahapan Pelaksanaan
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan akan mencakup kegiatan
penyelesaian kesepakatan rencana kerja dan koordinasi
yang akan dilakukan oleh tim penyusun baik intern
maupun extern pelaksanaan kegiatan.

2. Pekerjaan Survey Lapangan

38
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Ketua tim dan para anggota penyusun melaksanakan


survey lapangan untuk mendapatkan data primer dan
data sekunder yang diperlukan dalam penyusunan
dokumen UKL -UPL ini. Pengumpulan data primer, berupa
pengambilan sample, pengamatan, penyebaran dan
pengumpulan kuesioner, wawancara harus memenuhi
kaidah-kaidah untuk kajian ilmiah dan disesuaikan
dengan kedalaman dan cakupan studi ini. Pengumpulan
data sekunder, harus dilakukan dengan cermat dengan
data yang benar dari instansi terkait Analisis Data.
Analisis data diperlukan untuk mengetahui rona
lingkungan hidup, komponen lingkungan yang akan
terkena dampak, dampak yang diperkirakan timbul, upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan yang akan dilaporkan. Analisis dan
pengolahan data komponen lingkungan yang dilakukan
diantarnya komponen fisik dan komponen sosial.
1) Komponen Fisik :
a) Iklim
b) Kualitas udara dan kebisingan
c) Kualitas air
d) Tata ruang dan Tata Guna Lahan
e) Kebijakan Tata Ruang
2) Komponen Sosial :
a) Kependudukan
b) Produk Domestik Regional Bruto
c) Pertumbuhan Ekonomi
d) Sikap dan Persepsi Masyarakat
e) Standar Teknis

39
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Pada prosedur penyusunan UKL-UPL harus


memperhatikan standar-standar yang :
1) Kesesuaian dan pengembangan panduan
penyusunan UKL-UPL;
2) Kesesuaian dan pengembangan peraturan
perundang-undangan di bidang sektor yang
bersangkutan;
3) Kesesuaian lokasi dengan tata ruang;
4) Kesesuaian dan pengembangan metodologi;
5) Keabsahan data yang digunakan termasuk hasil
pengujian laboratorium.
3. Evaluasi dan Test Laboratorium
Beberapa data yang dikumpulkan baik data primer
maupun sekunder perlu dievaluasi dan ditest di
laboratorium untuk mendapatkan data dan sampel yang
akurat dan teruji untuk digunakan dalam analisis
selanjutnya.
4. Penyusunan Laporan
Penyusunan UKL-UPL berkewajiban membuat laporan
hasil studi yang diperlukan baik untuk Pemrakarsa,
instansi terkait maupun masyarakat.
5. Presentasi
Tim Penyusun UKL-UPL berkewajiban dan bertanggung
jawab penuh atas pelaksanaan presentasi/pemeriksaan
UKL-UPL pada instansi teknis lingkungan hidup
kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan
kewenangannya.

6. Metode Analisis Data Penyusunan UKL –UPL

40
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Metode pengumpulan data berupa data primer dilakukan


dengan pengamatan langsung di lapangan/lokasi
kegiatan yang kemudian dianalisa di laboratorium.
Sedangkan data sekunder berupa data sosial, ekonomi
dan budaya dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat terkena dampak, pihak pemrakarsa serta
aparat desa dan kecamatan setempat, data statistik dan
pengamatan langsung. Lebih jelasnya mengenai metode
pengumpulan data dan analisis, dijelaskan pada tabel
berikut ini.
Semua data primer maupun data sekunder yang telah
diperoleh selanjutnya dianalisa dengan dua cara, yaitu :
1. Metode analisa kuantitatif
Metode analisa kuantitatif adalah suatu metode yang
menganalisa data dari besarnya atau kuantitasnya.
2. Metode analisa kualitatif
Metode analisa kualitatif adalah suatu metode yang
menganalisa data dari sifatnya.
Selanjutnya akan diuraikan metode studi untuk
pengumpulan data, analisa data dan parameter apa saja
yang harus diukur dalam setiap komponen lingkungan.

41
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis UKL-UPL Pembangunan


Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar
No Komponen Param Metode Metode Analisis Sumber
Lingkungan eter Pengumpulan Data Data
Data
A. Geofisik-Kimia
1. Kualitas Udara  Debu Pengumpulan Peraturan Pengukuran
dan Kebisingan  Kebisingan Data Primer Pemerintah di lapangan
Melalui Republik oleh BTKL
Pengukuran Indonesia
Langsung
Nomor 41
Dilapangan
tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara.
2. Fisiografi dan  Topografi Pengumpulan Metode penilaian Instansi
Geologi Tanah Data Sekunder oleh para ahli terkait,
 Geomorfolo Pada Instansi yang dimuat observasi
gi Terkait dan dalam literatur langsung,
 Jenis Dapat Pula hasil studi
Tanah Observasi terdahulu.
 Kondisi Langsung
Tanah Dilapangan
3. Tata Ruang  Penggunaa Pengumpulan Analisis Instansi
n Lahan Data Sekunder kualitatif terkait dan
(Land Use) Pada Instansi observasi
Terkait dan langsung.
Dapat Pula
Observasi
Langsung
Dilapangan
4. Iklim  Tipe Iklim  Pengumpulan Metode analogi  Direktorat
 Penyinaran Data atau metode Meteo
Matahari Sekunder yang relevan rologi
 Suhu Dari Stasiun atau
Udara Klimatologi Dinas/In
 Curah Setempat stansi
Hujan  Pengumpulan terkait.
 Kelembaba Data Primer  Pengukur
n Nisbi Melalui an di
 Tekanan Pengukuran lapangan
Udara Langsung oleh
 Arah dan Dilapangan BTKL
Kecepatan
Angin

5. Hidrologi  Kualitas  Pengumpula Metode analogi  Pengukura

42
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

dan n Data atau metode n di


Kuantitas Sekunder yang relevan, lapangan
Air  Pengumpula atau oleh BTKL
Permukaa n Data berdasarkan  Hasil studi
n Primer PP 82/2001 terdahulu
Melalui tentang atau data
Pengukuran Pengelolaan dari
dan Kualitas Air instansi/
Observasi dan dinas
Langsung Pengendalian terkait
Dilapangan Pencemaran
Air serta
B. Biologi

1 Komunitas  Jenis vegetasi Pengumpulan Metode analisis Observasi


Flora  Keanekaragaman data sekunder kualitatif langsung
(Vegetasi)  Kuantitas dan data berdasarkan dan hasil
vegetasi primer penilaian ekologis, studi
nilai manfaat, terdahulu
langka atau
tidaknya jenis
tumbuhan yang
ada, kelimpahan
jenis serta
keanekaragaman
2 Komunitas  Jenis hewan Pengumpulan Metode analisis Observasi
Fauna  Keanekaragam data kualitatif langsung
an sekunder dan berdasarkan dan hasil
 Kuantitas data primer penilaian ekologis, studi
hewan nilai manfaat, terdahulu
langka atau
tidaknya jenis
tumbuhan yang
ada, kelimpahan
jenis serta
keanekaragaman.
C. Sosial – Ekonomi – Budaya
1. Demografi  Jumlah dan Pengumpulan Analisis dengan Monografi
kepadatan data sekunder tabulasi silang dan Kecamatan
Penduduk dan analisis deskriptif dan
 Komposisi wawancara Kelurahan
penduduk
berdasarkan
usia
2. Sosial –  Tingkat Pengumpulan Analisis kualitatif Monografi
Ekonomi pendidikan data sekunder yang menjelaskan Kecamatan
penduduk dan fenomena yang dan
 Tingkat wawancara muncul Kelurahan
pendapatan
3. Sosial – Budaya  Kondisi  Pengumpulan Analisis kualitatif  Wawancara
– Kesehatan sanitasi data sekunder yang menjelaskan dan
Lingkungan dan primer fenomena yang observasi

43
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

 Fasilitas  Wawancara muncul langsung


kesehatan  Monografi
 Ketersediaante Kecamatan
naga dan
kesehatan Kelurahan,
 Tingkat  Observasi
penyakit langsung di
terbanyak lapangan
 Persepsi  Wawancara
masyarakat
Sumber : Perumusan Konsultan, 2020

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data-data


yang diperlukan dalam Pekerjaan UKL-UPL Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku adalah
sebagai berikut :

1) Observasi lapangan, yaitu teknik yang dipergunakan


untuk mendapatkan data yang dibutuhkan melalui
pengamatan langsung khususnya yang berkaitan dengan
survey lalu lintas.
2) Kuesioner, yaitu suatu daftar pertanyaan yang
dipersiapkan sebelumnya, yang dibagikan ke
responden/masyarakat untuk diisi dan dijawab, selain itu
kuesioner untuk mengetahui karakteristik penggunaan
sarana dan prasarana transportasi menurutjenisnya.
3) Interview, yaitu teknik yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi dari informan secara mendalam
guna melengkapi data hasil kuesioner berisi; opini
masyarakat, dan aspirasi pemerintah setempat untuk
mendukung upaya Pekerjaan UKL-UPL Embung Arma
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku.

A. Jenis Data yang Dibutuhkan

44
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Pengumpulan data dalam Pekerjaan UKL-UPL


Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar akan meliputi data primer dan sekunder. Data
primer akan diperoleh melalui pengukuran, pengamatan
serta wawancara dengan menggunakan daftar isian.
Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari instansi
terkait serta data-data statistik yang berhubungan
dengan potensi fisik wilayah, kependudukan, struktur
perekonomian dan informasi hasil penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan komponen lingkungan yang akan
ditelaah.
1) Komponen Fisik-Kimia

a. Iklim

Data iklim yang akan dikumpulkan meliputi curah


hujan dan hari hujan, suhu, kelembaban udara,
radiasi matahari serta arah dan kecepatan angin,
berupa data historis yang tercatat paling kurang 10
tahun terakhir. Data dalam jangka panjang akan
dikumpulkan dari stasion klimatologi terdekat.
Data unsur cuaca (iklim sesaat) akan diperoleh
melalui pengukuran langsung khususnya terhadap
parameter suhu, kelembaban udara dan kecepatan
angin. Pemilihan lokasi pengukuran
mempertimbangkan lokasi-lokasi yang akan
mengalami perubahan yang nyata oleh berbagai
jenis rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Data curah hujan dan hari hujan akan digunakan
dalam perhitungan hidrologi sementara data arah

45
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

dan kecepatan untuk menelaah potensi dan


persebaran dampak pada kualitas udara.

b. Kualitas Udara

Parameter kualitas udara yang akan diukur adalah


kandungan gas-gas di udara seperti CO, CO2, NOx,
SO2, serta debu dan bising. Lokasi pengamatan
akan mempertimbangkan keterwakilan daerah yang
diduga akan terkena dan tidak terkena dampak
dengan memperhatikan arah dan kecepatan angin.

c. Geomorfologi

Gambaran kondisi geologi khususnya geologi pantai


dan geomorfologi akan meliputi batuan induk,
sebaran, struktur geologi serta morfologi wilayah
baik darat maupun pantai akan diperoleh melalui
hasil interpretasi Peta Geologi dan Peta Land
Sistem.

d. Hidrologi dan Kualitas Air

Pengumpulan data hidrologi akan dilakukan pada


lokasi rencana kegiatan antara lain potensi aliran
permukaan dan saluran drainase serta badan air
yang secara hidrologis tercakup dalam wilayah
studi. Data air permukaan akan diketahui melalui
pengukuran dan teknik pendugaan. Pengamatan
kualitas air akan dilakukan melalui pengambilan
contoh air sumur penduduk disekitar lokasi untuk
dianalisis dilaboratorium. Parameter yang akan
diamati meliputi parameter fisik, kimia dan biologi.

46
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

e. Ruang, Tanah dan Lahan

 Ruang

Aspek ruang dalam studi ini akan mencakup


mengenai kondisi keruangan. Data keruangan
yang akan dikumpulkan menyangkut kaitan
antara kegiatan Pekerjaan UKL-UPL Embung
Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov.
Maluku dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kepulauan Tanimbar serta kaitannya
dengan lingkungan sekitarnya. Parameter
keruangan yang akan dikaji akan meliputi
perkembangan daerah disekitar kawasan akibat
Pembangunan Embung Arma Kabupaten
Kepulauan Tanimbar.

 Tanah

Telaah parameter tanah akan meliputi jenis,


sebaran serta sifat fisik tanah seperti struktur,
bobotisi, porositas, permeabilitas dan kandungan
bahan organik. Data sifat fisik dan kimia tanah
diperoleh melalui analisis contoh tanah. Contoh
tanah untuk analisis parameter fisik diambil
dengan menggunakan ring sampel (contoh tanah
tak terganggu) dan akan dianalisis. Data hasil
pengamatan tanah akan digunakan untuk
menelaah parameter lingkungan khususnya
kehilangan tanah dan hidrologi.

 Lahan

47
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Data pola pemanfaatan lahan di lokasi studi dan


sekitarnya akan dikumpulkan melalui data
sekunder yang tersedia dan pengecekan langsung
dilapangan.

Parameter penggunaan lahan yang akan ditelaah


meliputi jenis, luas dan sebaran penggunaan
lahan yang tercakup dalam wilayah studi.

Data pola pemanfaatan lahan akan digunakan


dalam menelaah aspek hubungan dengan
parameter lingkungan fisik kimia seperti tata
ruang, hidrologi, parameter biologi seperti flora
dan fauna, serta parameter sosial ekonomi dan
budaya.
2) Komponen Biologi

Komponen biologi yang akan diamati di lokasi


Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar adalah biota darat (flora dan fauna) dan
biota perairan.

a. Flora Darat (Vegetasi Darat)

Data flora darat yang akan dikumpulkan meliputi


vegetasi alami dan vegetasi budidaya atau yang
sengaja ditanam untuk tanaman pelindung dan
bernilai estetika. Metode yang akan digunakan
untuk mendapatkan data flora atau vegetasi darat
yang tumbuh di sekitar lokasi studi adalah dengan
pengamatan langsung di lapangan (data primer).
Pengambilan data akan dilakukan melalui observasi

48
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

lapang dengan cara inventarisasi jenis-jenis flora


yang terdapat di lokasi rencana kegiatan dan
sekitarnya.

b. Fauna Darat

Pengamatan terhadap fauna darat akan dilakukan


dengan metode pengamatan secara langsung dan
wawancara langsung kepada penduduk setempat.
Hewan-hewan yang di data mencakup keseluruhan
yang terdapat hidup di dalam dan di sekitar lokasi
rencana kegiatan. Pengamatan burung akan
menggunakan teknik pengamatan langsung dan
wawancara. Parameter fauna yang akan diamati
meliputi jenis-jenis dan frekuensi.
3) Komponen Sosial Ekonomi, Budaya dan Kesehatan
Masyarakat
Komponen kependudukan, ekonomi dan sosial budaya
yang akan ditelaah dalam Pekerjaan UKL-UPL Embung
Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku
merupakan penjabaran dari klasifikasi dan prioritas
dampak penting hipotetik berdasarkan pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup NO. 16 Tahun 2012 tentang
pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup
Sedangkan komponen lingkungan kependudukan, sosial
ekonomi dan sosial budaya mengacu pada Keputusan
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No.299 tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Kajian
Aspek Sosial Dalam Penyusunan AMDAL. Dalam
keputusan tersebut dijelaskan bahwa komponen

49
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

lingkungan sosial yang harus dikaji dalam studi AMDAL


yakni demografi, ekonomi, dan sosial budaya.
Dampak penting hipotetik diduga akan timbul
dari berbagai kegiatan akan menyebar tidak merata dan
memiliki karakteristik yang heterogen. Karakteristik
dampak penting hipotetik yang heterogen akan
dijadikan sebagai acuan di dalam penentuan karakter
sampel. Responden yang akan dipilih sebagai sampel
akan menggunakan “multiple stage cluster sampling”
dan acak sederhana (random sampling). Populasi warga
masyarakat yang terkena dampak dikelompokkan
(cluster) berdasarkan karateristik dampak. Jumlah
sampel akan diambil sebesar 10-15% dari total populasi
dan akan ditentukan dengan metode acak sederhana
(simple random sampling).
Jenis data yang akan dikumpulkan terdiri atas
data primer dan data sekunder. Data primer akan
dikumpulkan melalui wawancara dengan responden
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah
disiapkan. Data sekunder akan dikumpulkan dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku serta instansi-
instansi terkait lainnya.
Metode analisis data demografi, ekonomi dan
budaya yang akan digunakan pada studi ini adalah
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data sekunder
diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang rona
lingkungan hidup awal dan akan digunakan untuk
mengkaji kondisi atau existing, prediksi dan evaluasi
dampak aspek sosial, ekonomi dan sosial budaya serta

50
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

kesehatan masyarakat tiap tahap rencana


pembangunan.

B. Teknik Analisis

1) Analisis Prakiraan Dampak yang Akan Terjadi

Metode prakiraan dampak yang akan terjadi


menggunakan metode formal dan informal. Metode
formal akan digunakan pada komponen/parameter
lingkungan yang sudah memiliki baku matematik,
sementara yang belum akan menggunakan metode
informal.

Persamaan matematis (metode formal) akan


digunakan sebagai salah satu teknik untuk
mengetahui besarnya perubahan nilai suatu parameter
lingkungan oleh pengaruh langsung atau tidak
langsung dari kegiatan yang direncanakan. Pada
prinsipnya model matematik yang akan digunakan
dalam studi ini akan merupakan pernyataan
kuantitatif tentang hubungan sebab akibat yang
menggambarkan perubahan lingkungan yang
diakibatkan oleh suatu kegiatan.

2) Membandingkan dengan Baku Mutu Lingkungan

Prakiraan dampak yang akan terjadi dapat pula


dilakukan dengan membandingkan nilai suatu
parameter lingkungan tertentu dengan nilai standar
baku mutu lingkungan yang telah disepakati. Kriteria
yang digunakan dalam studi ini mengacu pada standar
baku mutu lingkungan berdasarkan peraturan

51
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

perundang-undangan yang berlaku yaitu Kriteria yang


digunakan dalam studi ini mengacu pada standar baku
mutu lingkungan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No 32 Tahun 2017
Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
Pemandian Umum, Serta Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara .

3) Penilaian Para Ahli

Prakiraan dampak besar dan penting juga akan


mempertimbangkan pengalaman dan pengetahuan
para ahli dalam suatu disiplin ilmu terkait.
Penggunaan metode ini terutama terhadap parameter
yang ketersediaan data dan informasinya sangat
terbatas. Dampak yang akan timbul oleh sejumlah
kegiatan akan dinilai melalui prakiraan besaran
dampak (magnitude) dan tingkat kepentingan dampak
(importance).

Penetapan besaran dampak didasarkan pada


skala perubahan kualitas lingkungan yang akan
dikelompokkan kedalam kecil, sedang dan besar.
Kriteria dampak kecil menunjukkan bahwa dampak
atau perubahan akan terjadi dalam intensitas yang
rendah dan perubahan ini akan dapat dieliminir oleh
lingkungan setempat, kriteria dampak sedang

52
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

menunjukkan bahwa intensitas dampak akan terjadi


pada batas maksimum dimana dampak tersebut masih
dapat ditoleransikan,sementara kriteria dampak besar
menjukkan bahwa dampak akan terjadi dengan
intensitas yang cukup besar melebihi nilai maksimum
yang dapat ditoleransikan oleh lingkungan tertentu.

Penetapan tingkat kepentingan dampak mengacu


pada Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
berdasarkan Keputusan Kepala BAPEDAL No.56 Tahun
1994 yang mempertimbangkan aspek-aspek jumlah
manusia yang akan terkena dampak, luas wilayah
persebaran dampak, lama dan intensitas dampak,
banyaknya komponen lingkungan lain yang akan
terkena dampak, sifat kumulatif dampak dan berbalik
atau tidak berbaliknya dampak.

4) Evaluasi Dampak Yang Akan Terjadi

Dalam evaluasi dampak yang akan terjadi oleh


rencana Pembangunan Embung Arma Kabupaten
Kepulauan Tanimbar akan dilakukan telaahan secara
holistik komponen/parameter lingkungan yang akan
terkena dampak penting, mengevaluasi dampak
berdasarkan kegiatan yang akan dilaksanakan serta
menganalisis kegiatan yang dominan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan. Hasil evaluasi
akan dituangkan dalam matriks evaluasi dampak
penting sebagai kesimpulan dari analisis prakiraan dan
evaluasi dampak penting.

Metode evaluasi dampak penting yang akan

53
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

digunakan dalam studi ini adalah metode informal


yaitu dengan menggunakan simbol verbal berupa
dampak negatif (-) dan positif (+) serta penting (P) dan
kurang penting (KP).

5) Metode Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Penyusunan rencana pengelolaan atas berbagai


dampak besar dan penting akan dilakukan dengan
mempertimbangkan sejumlah instrumen kebijakan
pengelolaan lingkungan yang diterapkan di Indonesia,
yaitu instrumen pengaturan (regulasi),
program/proyek, kelembagaan, ekonomi, partisipasi,
pendidikan, informasi dan penyelesaian konflik.
Sejumlah instrumen tersebut disosialisasikan dalam
bentuk pendekatan teknologi, pendekatan sosial
ekonomi dan pendekatan institusional.

Pendekatan teknologi sebagai salah satu alternatif


pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu
pendekatan yang menggunakan cara atau teknologi
dalam bentuk program/proyek untuk mengelola
dampak besar dan penting. Lingkup teknologi yang
dipertimbangkan adalah teknologi yang tersedia baik
yang sudah diketahui dan digunakan maupun yang
didatangkan dari luar dan siap pakai sehingga tidak
perlu mempengaruhi jadwal pelaksanaan kegiatan
pembangunan.

Pendekatan sosial ekonomi sebagai salah satu


alternatif pengelolaan lingkungan hidup merupakan
suatu pendekatan yang memanfaatkan instrumen sosial

54
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

ekonomi, berupa interaksi sosial dan ekonomi serta


peran pemerintah. Pendekatan sosial ekonomi ini
digunakan dengan mempertimbangkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang akan terkena dampak serta
peluang pengembangannya.

Pendekatan institusional sebagai salah satu


alternatif pengelolaan lingkungan hidup merupakan
suatu pendekatan yang melibatkan institusi
kelembagaan dalam pengelolaan. Pendekatan ini
digunakan dengan mempertimbangkan fungsi
pelayanan kelembagaan formal maupun informal.

Metode pemantauan lingkungan dalam studi ini


akan menggunakan metode baku yang berlaku pada
masing-masing bidang keilmuan yang terkait dengan
kegiatan Pekerjaan UKL-UPL Embung Arma Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Prov. Maluku. Secara umum
metode pemantauan yang akan digunakan akan
meliputi pengukuran langsung, wawancara
menggunakan kuesioner, analisis laboratorium, serta
analisis dan interpretasi data.

C. Analisis Pengelolaan Lingkungan

Analisis pengelolaan lingkungan dalam Pekerjaan


UKL-UPL Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, Prov. Maluku pada dasarnya menggunakan
parameter pembobotan. Faktor penyebab kerusakan
lingkungan yang di identifikasi terkait dengan faktor
fisik lingkungan dan faktor sosial ekonomi masyarakat.
Kerusakan lingkungan pada suatu kawasan/wilayah

55
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

untuk kepentingan rehabilitasi menggunakan


persamaan sebagai berikut:

Kl = (pl,kt,kkp,kta,tp)

Keterangan :

kl : Kerusakan lahan

pl : Tipe penutupan lahan

kt : Kerapatan tajuk

kkp : Kandungan dan kedalaman parit

kta : Ketahanan tanah terhadap abrasi

tp : Topografi
a. Faktor Fisik Lingkungan

Tingkat peranan faktor fisik lingkungan sebagai


penyebab kerusakan lingkungan ditentukan
berdasarkan nilai skoring (TNS) dengan rumus sebagai
berikut :
TNS = (pa x 20) + (a x 45) + (sl x 35)

Keterangan :

TNS : Total nilai skoring

Pa : Pencemaran air

A : Kerusakan lahan
sl : Stres lingkungan
Dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai 100-155 : Faktor fisik kurang berpengaruh


terhadap kerusakan lingkungan.

56
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

 Nilai 156-200 : Faktor fisik berpengaruh terhadap


kerusakan lingkungan.

 Nilai 201-300 : Faktor fisik sangat berpengaruh


terhadap kerusakan lingkungan.

b. Analisis Kualitas Udara

Udara merupakan suatu campuran gas yang


terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara
merupakan komponen kehidupan yang sangat penting
untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk
lainnya seperti tumbuhan dan hewan (Fardiaz, 1992).
Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi
yang berada pada lapisan troposfir yang dibutuhkan
dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk
hidup serta unsur lingkungan hidup lainnya.
Pencemaran udara adalah salah satu komponen yang
mempengaruhi pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau


dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak
berfungsi sesuai peruntukkannya. Pengukuran kualitas
udara ambien bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
zat pencemar yang ada diudara. Data hasil pengukuran
tersebut sangat diperlukan untuk berbagai
kepentingan, diantaranya untuk mengetahui tingkat
pencemaran udara disuatu daerah atau untuk menilai
keberhasilan program pengendalian pencemaran udara

57
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

yang sedang dijalankan. Baku mutu udara ambien


adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan atau
komponen yang ada atau yang seharusnya ada
dan/atau unsur pencemar yang tenggang
keberadaaannya dalam udara ambien. Untuk satuan
nilai baku mutu, hampir seluruhnya menggunakan
µg/Nm3. Huruf N sebelum satuan volume
mengindikasikan bahwa volume yang dimaksud adalah
volume gas pada keadaan normal yakni pada
temperatur 25°C dan tekanan 1 atm. Adapun nilai baku
mutu, apabila nilai satuannya dalam ppm, maka perlu
dikonversi ke µg/m3 agar dapat langsung dibandingkan
ke standar baku mutu udara ambien dengan
menggunakan rumus persamaan 1 dibawah ini :

µg/m3= ppm × 1000 × ( ) ………….….(1)

Dimana:
P : Tekanan udara (1 atm)
M : Berat molekul/senyawa
R : Konstanta gas universal (0.0821)
T : Temperatur absolut (°K)

Pada saat pengukuran dilapangan, waktu


pengukuran yang dibutuhkan untuk pengambilan data
terkadang tidak sesuai dengan waktu pengukuran yang
tertera pada baku mutu. Hal ini dapat diantisipasi
dengan mengestimasikan waktu pengukuran
dilapangan dengan waktu pengukuran sesuai dengan
baku mutu deng menggunakan rumus pada persamaan
2 dibawah ini :

58
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

C2 = C1(t1/t2)0.185 ……………………………..(2)
Dimana :
C1 : Konsentrasi sesaat (µg/m3)
C2 : Konsentrasi standar (µg/m3)
t1 : Waktu pemaparan sesaat (menit)
t2 : Waktu pemaparan standar (menit)

c. Analisis Kualitas Air

Pedoman yang digunakan untuk mengetahui


status mutu air adalah Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian
Umum, disebutkan bahwa Indeks Pencemaran (IP)
adalah indeks yang digunakan untuk menentukan
tingkat pencemaran relative terhadap parameter kualitas
air yang diizinkan. Indeks ini memiliki konsep yang
berlainan dengan Indeks Kualitas Air. Indeks
Pencemaran ditentukan untuk suatu peruntukan,
kemudian dapat dikembangkan untuk beberapa
peruntukan bagi seluruh bagian badan air atau sebagian
dari suatu perairan. Nilai Indeks Pencemaran dapat
dihitung dengan rumus :

Dengan :

IPx : Indeks Pencemaran peruntukan air (x),

59
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Ci : Konsentrasi parameter kualitas air (i) dari


suatu perairan yang akan dinilai,

Lix : Konsentrasi parameter sesuai baku mutu


air peruntukan (x);

M : Maksimum;

R : Rata-rata

d. Faktor Sosial Ekonomi Masyarakat

Penyebab kerusakan lingkungan kawasan diantaranya


diduga dari perilaku masyarakat sekitar yang bertitik
tolak pada kondisi sosial ekonominya. Untuk maksud
tersebut akan dilakukan survey sosial ekonomi dengan
unit analisis adalah rumah tangga dengan persamaan
matematis sebagai berikut :
TNS = (mp x 40) + (llu x 30) + (pkb x 20) + (phm x 10)
Keterangan :

TNS : Total nilai skoring

mp : Mata pencaharian utama

llu : Lokasi lahan utama kegiatan masyarakat

pkb : Pemanfaatan lahan kawasan

phm : Persepsi masyarakat terhadap Lingkungan

Dengan kriteria sebagai berikut :


 Nilai 100-160 : Faktor sosial ekonomi
masyarakat kurang berpengaruh terhadap
kerusakan lingkungan.
 Nilai 161-200 : Faktor sosial ekonomi

60
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

masyarakat berpengaruh terhadap kerusakan


lingkungan.
 Nilai 201-300 : Faktor sosial ekonomi masyarakat
sangat berpengaruh terhadap kerusakan
lingkungan.

D. Metode Analisis SWOT


Metode analisis yang dapat digunakan untuk
mengetahui; Aspek Kekuatan (Strength), Aspek
Kelemahan (Weekness), Aspek Tantangan (Threath) dan
Aspek Peluang (Oppotunity) dalam mengembangkan
wilayah ini. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.
Analisis ini secara logika dapat memaksimalkan
Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunity), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan
(Weekness) dan Ancaman (Threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan.
Pendekatan Matriks Analisis SWOT sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pendekatan Matriks Analisis SWOT

I EKSTERNAL FAKTOR
Identification Opportunity (O) Threath (T)
N
of
T Factor Tentukan faktor – Tentukan
faktor Peluang faktor –
E faktor
ancaman
R Strenght S Vs O S Vs T
(S)

61
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

N Tentukan program Tentukan


Tentukan yang muncul dengan program yang
A faktor-faktor mempertemukan muncul dengan
kekuatan kekuatan (S) dengan mempertemuka
L Peluang O) n Kekuatan
dengan
F ancaman
Weekness (W) W Vs O W Vs T
A
Tentukan Tentukan pogram Tentukan
faktor-faktor yang muncul program yang
K
kelemahan dengan muncul
mempertemukan dengan
T
kelemahan (W) mempertemuk
dengan Peluang (O) an kelemahan
O
(W) dengan
R
ancaman (T)

E. Metode Sintesa

Metode sintesa adalah mengaitkan (mensintesakan)


problem dan solusi hasil analisa yang ada untuk
mendapatkan alternatif rancangan yang optimal, terpadu
dan komprehensif.

3.4 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja
Jadwal waktu pelaksanaan Pekerjaan UKL-UPL Embung
Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku,
selama 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari
kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak kerja.
Untuk memudahkan koordinasi tenaga ahli dan tenaga

62
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

pendukung dalam proses Pekerjaan UKL-UPL Embung


Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Prov. Maluku,
maka dibuat jadwal pelaksanaan pekerjaan sebagai
berikut:

63
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Pembangunan Embung Arma, Kabupaten
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
KepulauanTanimbar Provinsi Maluku Tahun Anggaran
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
2020
Anggaran 2020

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja

Bulan Ke
No. Uraian I II III Keterangan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Tahap Persiapan
1 Persiapan Mobilisasi Tim Minggu Ke-1 Bulan 1
2 Persiapan Peralatan Kerja dan Peralatan Survey Minggu Ke-1 Bulan 1
3 Persiapan Administrasi (Request of Work, Surat Minggu Ke-1 Bulan 1
Tugas dan Lain-lain)
II Tahap Survey & Analisa Data
Minggu Ke-4 s/d Minggu
1 Survey Komponen Geo-Fisik Kimia
Ke-5
Minggu Ke-4 s/d Minggu
2 Survey Komponen Biologi
Ke-5
3 Survey Sosial – Ekonomi – Budaya – Kesmas Minggu Ke-4 s/d Minggu
Ke-5

64
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Pembangunan Embung Arma, Kabupaten
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
KepulauanTanimbar Provinsi Maluku Tahun Anggaran
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
2020
Anggaran 2020

4 Tabulasi Data Hasil Survey Minggu Ke-4 s/d Minggu


Ke-5
5 Analisa Data Hasil Survey Minggu Ke-4 s/d Minggu
Ke-5

III Tahap Pelaporan

1 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Minggu Ke-3 s/d Minggu


Ke-4

2 Laporan Pendahuluan Minggu Ke-3 s/d Minggu


Ke-4
3 Laporan Bulanan Minggu Ke-4, Minggu Ke-
8 dan Minggu Ke-12
4 Laporan Akhir Minggu Ke-10 s/d
Minggu Ke-12
5 Laporan Penunjang Minggu Ke-3 s/d Minggu
Ke-6
IV Tahap Diskusi/ Presentasi/ Sosialisasi
1 Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dan Minggu Ke-5

65
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
LAPORAN PENDAHULUAN PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Pembangunan Embung Arma, Kabupaten
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
KepulauanTanimbar Provinsi Maluku Tahun Anggaran
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
2020
Anggaran 2020

Pelibatan Direksi, Pengawas


2 Diskusi Draft Laporan Akhir Minggu Ke-9

Pembahasan/Presentasi/Pemeriksaan/ Minggu Ke-10


3
Penilaian Draft Dokumen UKL- UPL di Dinas
Lingkungan Hidup Setempat

66
3.4.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjan Berdasarkan Kondisi Pandemi
Covid – 19
Berdasarkan kondisi pandemic Covid–19 saat ini maka perubahan
jadwal disesuaikan kembali dari jadwal kerangka acuan kerja
sebelumnya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja dengan perubahan–
perubahan jadwal pelaksanaan UKL-UPL Pembangunan Embung
Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai berikut :
Tabel 3.4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan UKL-UPL
Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Disesuaikan Kondisi Pandemi Covid-19

67
Gambar 3.3 Progres Pekerjaan (Kurva S)

3.4.3 Komposisi Tim dan Penugasan


Komposisi Tim Tenaga Ahli dan Penugasan Pekerjaan UKL-UPL
Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah sebagai
berikut :

68
3.5 Komposisi Tim dan Penugasan Pekerjaan UKL-UPL Embung Arma Kabupaten Kepulauan Tanimbar
TENAGA INTI (PERSONIL INTI)

NAMA PERSONIL PERUSAHAAN TENAGA AHLI LINGKUP POSISI URAIAN PEKERJAAN JUMLAH
LOKAL/ASING KEAHLIAN DIUSULKAN OB
 Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan penyusunan
Dokumen UKL-UPL secara keseluruhan.
 Mengkordinasikan semua personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
bisa menghasilkan pekerjaan
Study/Kajian yang optimal dan dapat
PT. Rancang Tenaga Lokal Penyusunan Ketua diprtanggungjawabkan. 3.00
Rencana Dokumen Tim/Ahli  Merumuskan dan membuat rencana
Indonesia Lingkungan Lingkungan garis besar system dan pentahapan
Ir. TAMBARU, MT Hidup Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan
Study/Kajian.
 Menyusun program kerja termasuk
didalamnya penjadwalan rapat
pembahasan materi study/kajian secara
berkala.

 Bertanggung Jawab terhadap kajian


identifikasi dan kondisi komponen geo-
fisik kimia dan komponen geologi lokasi
Penyusunan rencana usaha dan atau kegiatan.
PT. Rancang Tenaga Lokal Dokumen Ahli Kimia  Menyusun program pengelolaan dan
Rencana Lingkungan pemantauan lingkungan terkait dengan
MUH. RIZAL, ST Indonesia Hidup aspek kompone geo-fisik kimia dari
kemungkina dampak dari rencana usaha

69
dan atau kegiatan baik pada pra 1.00
konstruksi,konstruksi dan tahap pasca

NAMA PERSONIL PERUSAHAAN TENAGA AHLI LINGKUP POSISI URAIAN PEKERJAAN JUMLAH
LOKAL/ASING KEAHLIAN DIUSULKAN OB
 konstruksi.
 Selain itu, memberikan masukan kepada
anggota tim lainnya dari aspek geo-fisik
kimia serta membantu Ketua Tim
menyiapkan bahan-bahan dan materi
untuk pelaporan maupun untuk
pembahasan/diskusi/konsultasi dengan
pihak-pihak terkait.
 Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, bertanggung jawab
kepada Ketua Tim.
 Mengumpulkan data dan informasi, 1.00
identifikasi, inventarisasi, review pada
aspek-aspek social,ekonomi dan
demografi kependudukan, serta
pemberdayaan pemerintah setempat dan
masyarakat, partisipasi masyarakat,
kinerja pelaku pembangunan, konsep
pembangunan dengan berbasis pada
PT. Rancang Tenaga Lokal Penyusunan Ahli Sosial masyarakat sesuai visi dan misi
Rencana Dokumen Ekonomi dan pembangunan, potensi dan peluang
Indonesia Lingkungan Kelembagaan pengembangan kelembagaan.
ADY SUMADY, SE Hidup  Menyusun pelaporan tentang hasil dari
upaya-upaya pemerintah setempat dan

70
pemberdayaan masyarakat, partisipasi
masyarakat dan swasta, peranan dan
kontribusi dalam pembangunan embung
ini.
 Sebagai tenaga ahli social untuk
melakukan sosialisasi untuk melakukan

NAMA PERSONIL PERUSAHAAN TENAGA AHLI LINGKUP POSISI URAIAN PEKERJAAN JUMLAH
LOKAL/ASING KEAHLIAN DIUSULKAN OB
sosialisasi visi dan misi kegiatan kepada
masyarakat, pemda dan swasta
(Stakeholder) disekitar lokasi proyek.
 Sebagai tenaga ahli ekonomi
pembangunan bertanggung jawab dalam
melakukan analisa ekonomi yang
berpengaruh langsung terhadap
keberadaan kawasan embung tersebut.
 Menumbuh-kembangkan kesadaran
pemerintah setempat dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam perencanaan
dan pembangunan embung.
TENAGA PENDUKUNG/PENUNJANG
SYAFRUDDIN PT. Rancang Tenaga Lokal Pengelolaan Tenaga  Mengatur dan mengkoordinir
Rencana Administrasi Administrasi pengelolaan administrasi dan pengadaan
Indonesia dan Logistik logistic tim kerja

71
SANDI PT. Rancang Tenaga Lokal Penginputan Operator  Melaksanakan penginputan dan
Rencana dan Komputer pengolahan data yang dibutuhkan untuk
Indonesia Pengolahan kegiatan administratif, penyediaan
Data laporan-laporan yang dipersyaratkan
yang diserahkan oleh setiap tenaga ahli. 1.00
 Melaksanakan penginputan dan
pengolahan data yang diterima dari tim
kerja untuk kebutuhan pelaporan
pekerjaan.

72

Anda mungkin juga menyukai