Himawan Senatama
Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex
Mycobacterium tuberculosis
• Bentuk : batang halus ● Tidak bergerak
• Susunan : tunggal ● Tidak membentuk spora
• Warna : merah ● Aerob obligat
• Sifat : basil tahan asam ● Penularan melalui droplet
• Metoda : diferensial, BTA dan airbone infection
Morfologi
• Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4
mm
• Dinding M. tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari
lapisan lemak cukup tinggi (60%). Penyusun utama
dinding sel M. tuberculosis ialah
•
• asam mikolat
• lilin kompleks (complex-waxes)
• trehalosa dimikolat yang disebut cord factor
• mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi.
Epidemiologi
• Penyakit menahun (seumur hidup)
• TB paru menyerang sebagian besar kelompok usia
produktif dari kelompok sosioekonomi rendah
• Dengan meningkatnya infeksi HIV/AIDS di Indonesia,
penderita TB akan meningkat pula
Faktor Risiko
• Sosial ekonomi rendah
• Padat penduduk
• Ruangan dengan ventilasi minim
• Kegagalan program TB
• ↑ HIV/AIDS
Klasifikasi
Tuberkulosis Paru
Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA)
• Tuberkulosis paru BTA (+) adalah:
•
• Hasil pemeriksaan BTA negatif (biakan juga negatif bila ada) dan gambaran
radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak aktif, atau foto serial
menunjukkan gambaran yang menetap. Riwayat pengobatan OAT adekuat
akan lebih mendukung
•
Pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat
pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahan
gambaran radiologi
Tuberkulosis Ekstra Paru
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang
organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar getah bening,
selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain.
Patogenesis
• TemptTempat masuk kuman M.tuberculosis adalah saluran
pernapasan, saluran pencernaan (GI), dan luka terbuka pda
kulit.
• Kebanyakan infeksi TB terjadi melalui udara, yaitu melalui
inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil
tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.
Tuberkulosis Primer
• Individu yang terinfeksi basil TB untuk pertama kalinya,
akan menimbulkan reaksi awal seperti jika terdapat benda
asing di saluran pernapasan, hal ini disebabkan karena
tubuh tidak mempunyai pengalaman dengan basil TB.
• Basil TB hanya mengalami proses fagositosis oleh
makrofag saja.
• Selama periode tersebut, basil TB berkembang biak dengan
bebas, baik ekstraselular maupun intraselular di dalam sel
yang memfagositosisnya.
• Selama 3 minggu,tubuh hanya membatasi fokus infeksi
primer melalui mekanisme peradangan kemudian tubuh
juga mengupayakan pertahanan imunitas selular (delayed
hypersensitivity).
•
Gejala Sistemik
• Demam (sore/malam)
• Malaise
• Keringat malam
•
Anoreksia, BB ↓
• Lesi minimal
• bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari
sela iga 2 depan (volume paru yang terletak di atas chondrostemal junction dari
iga kedua depan dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus
vertebra torakalis 5), serta tidak dijumpai kaviti
•
• Lesi luas
• Lebih luas dari lesi minimal
Pemeriksaan Khusus
• Pemeriksaan BACTEC
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
• Pemeriksaan serologi:
•
•
Biopsi dengan jarum halus (BJH) KGB
•
Biopsi Pleura
•
Biopsi Jaringan Paru
•
Otopsi
•
•
Pemeriksaan darah
LED jam pertama dan kedua sangat berperan, LED meningkat. Limfosit kurang
spesifik.
• Uji tuberkulin, punya makna
•
•
Didapatkan konversi
•
Bula
•
Hasil +
•
Hasil – bila pasien malnutrisi dan pengidap HIV
Komplikasi
Pada pasien tuberkulosis dapat terjadi beberapa komplikasi,
baik sebelum pengobatan atau dalam masa pengobatan
maupun setelah selesai pengobatan. Beberapa komplikasi
yang mungikin timbul adalah :
• Batuk darah
• Pneumotoraks
• Luluh paru
• Gagal napas
• Gagal jantung
• Efusi pleura
Referensi
• Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis
• Ward, J.P.T., Ward, Jane., Leach, R.M. The Respiratory
System at a glance, 3rd ed. Singapore: Aptara Inc, 2010.
• PDPI. Pedoman Diagnosa & Penatalaksanaan di Indonesia.
Indonesia, 2006.