DISUSUN OLEH:
Sem. IV/PAI-3
Sebelumnya kita sudah mengetahui apa itu yang dimaksud ibadah. Ibadah
secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk dan taat kepada yang
diibadahi yaitu Allah SWT. Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah mengatakan bahwa ibadah
adalah gabungan antara ketaatan yang penuh dan cinta yang sempurna. Ibadah
menurut pandangan islam adalah sikap pasrah dan tunduk total kepada semua
aturan Allah dan rasul-Nya. Dengan demikian, orang yang taat kepada Allah tapi
tidak cinta kepada-Nya belum dikatakan melaksanakan ibadah. Setiap muslim
pasti mengetahui seperti apa perbuatan yang dinamakan ibadah itu. Sebagian
besar umat muslim mengetahui bahwa melakukan shalat, menunaikan zakat,
puasa ramadhan, puasa sunnah senin kamis, sedekah, berdzikir dan masih banyak
lagi yang lainnya, merupakan suatu perbuatan ibadah. Akan tetapi adapula suatu
perbuatan atau amaliyah yang baik yang dilakukan oleh seorang muslim namun
orang tersebut ada juga yang tidak menyadari bahwa perbuatan baiknya itu
termasuk kedalam suatu perbuatan ibadah.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Iman merupakan kondisi hati dan jiwa yang timbul dari pengetahuan
tentang sesuatu dan kecondongan kepadanya. Iman itu bisa bertambah dan
bisa berkurang tergantung pada lemah atau kuatnya dua faktor, yaitu
pengetahuan dan kecondongan.2 Seseorang yang tidak mengetahui atau
menduga adanya sesuatu, ia tidak akan beriman kepadanya. Kendati
demikian pengetahuan tidaklah cukup untuk membangun keimanan
didalam diri seseorang, karena sangat mungkin apa yang diketahuinya atau
konsekuensi-konsekuensinya bertentangan dengan keinginan dan
kecondongannya, yaitu tatkala ia condong kepada apa yang bertentangan
dengan pengetahuannya. Bisa jadi ia memutuskan untuk melakukan
1 Budiman Mustofa, Lc. M.P.I dan Nur Sillaturahmah, Lc, Buku Pintar Ibadah Muslimah,
(Surakarta; Shahih, 2011), hlm 36.
2 Sidik Tono, M. Sularno, Imam Mujiono, Agus Triyanto, Ibadah dan Akhlak dalam Islam,
(Yogyakarta; UII Press, 1998), hlm 3.
tindakan yang melawan pengetahuannya sendiri. Sebagaimana hadits
dibawah ini:
1. Hadits pertama
2. Hadits kedua
َقَا َ َل اَ ْخبِرْ نِي َع ِن ْاال ْي َما ِن قَا َ َل اَ ْن نُ ْؤ ِمنَ بِا هللِ َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم ْااَل َ ِخ ِر َونُ ْؤ ِمن
َر َخي ِْر ِه َو َشرِّ ِه (رواه مسل ِ بِ ْالقَد
Kita wajib percaya bahwa segala sesuatu yang telah terjadi dan
yang akan terjadi, semuanya itu menurut apa yang telah ditentukan dan
ditetapkan oleh Allah sejak sebelumnya (zaman azali). Jadi segala sesuatu
itu (nasib baik dan buruk) sudah diatur dengan rencana-rencana tertulis
atau batasan-batasan yang tertentu, tetapi kita tidak dapat mengetahuinya
sebelum terjadi.
3. Hadits ketiga
Rasulullah bersabda:
ضلُهَا• قَوْ ُل اَل إِلَهَ إِاَّل هَّللا ُ َوأَ ْدنَاهَا إِ َماطَةُ اأْل َ َذى
َ اإْل ِ ي َمانُ بِضْ ٌع َو َس ْبعُونَ أَوْ بِضْ ٌع َو ِستُّونَ ُش ْعبَةً فَأ َ ْف
ِ يق َو ْال َحيَا ُء ُش ْعبَةٌ ِمنَ اإْل ِ ي َم
ان •ِ َع ِن الطَّ ِر
Artinya:“iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama ialah
ucapan laa ilaha illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan
gangguan dari tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman.(H.R.
Muslim)”.
4. Hadits keempat
Rasulullah bersabda:
ال هللا تعالى انا خير شريك فمن اشرك معي شريكا فهو للشريك• يايها الناس اخلصوا اعمالكم
وال تقولوا هذا هلل وللرحم• فانها لرحمه وليس هلل.هلل فان هللا ال يقبل من االمال اال ما خلص له
(رواه البزار عن.منها شيء وال تقولوا هلل ولوجوهكم فانها• لوجوهكم وليس هلل منها شيء
)الضحاق
Dalam hal ini, Ibnu Taimiyyah merumuskan bahwa ibadah menurut syara’
itu ‘’tunduk dan cinta’’, artinya tunduk mutlak kepada Allah yang disertai cinta
sepenuhnya kepada-Nya. Oleh karena itu, unsur-unsur ibadah yang pertama
adalah taat dan tunduk kepada Allah. Artinya, merasa berkewajiban melaksanakan
segala perintah dan meninggalkan segala larangan Allah yang dibawakan oleh
para rasul-Nya. Oleh karena itu, belum termasuk beribadah apabila seseorang
tidak mau tunduk kepada perintah-perintah-Nya, tidak mau taat kepada aturan-
aturan-Nya, meskipun ia mengakui adanya Allah yang menciptakan langit dan
bumi serta yang memberi rezeki kepadanya. Yang kedua yaitu cinta kepada Allah.
Bahwa rasa wajib taat dan tunduk itu timbul dari hati yang cinta kepada Allah,
yakni ketundukan jiwa dari hati yang penuh kecintaan kepada Allah dan
merasakan kebesaran-Nya, karena memiliki keyakinan bahwa Allah yang
menciptakan alam semesta dan segala isinya.
Dalam hal ini, perlu kita ketahui, bahwa ibadah terbagi menjadi
dua bagian, ada ibadah mahdzah dan ibadah ghairu mahdzah.7
1. Ibadah mahdzah.
ٍ ُاس بِ ُخل
ق َح َس ٍن ِ ِق هللاَ َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َواَ ْتبض َع ال َّسيِّئَةَ ْال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا َو َخال
َ َّق الن ِ َّاِت
Dikatakan oleh para ulama bahwa ibadah mahdzah adalah ibadah yang
tercermin dalam rukun islam yang lima, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa, dan
haji ke baitullah bagi hamba-hamba Allah yang mampu dan memenuhi syarat-
syarat tertentu
َيَا اَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم َو الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَ ُك ْم تَتَّقُوْ ن
َت َعلَ ْي ِه ْم َءايتُهُ زَ ا َد ْتهُ ْم ِء ْي َمانًا َو َعلَى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُوْ ن ْ َاِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ الَّ ِذ ْينَ اِ َذا ُذ ِك َر هللاُ َو ِجل
ْ َت قُلُوْ بُهُ ْم َو اِ َذا تُلِي
Oleh karena itu, ibadah yang kita lakukan haruslah berbasis pada
keimanan dan keikhlasan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
ضانَ اِ ْي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
َ َم ْن قَا َم َر َم
C. DAFTAR PUSTAKA
Tono, Sidik dkk. (1998). Ibadah dan Akhlak dalam Islam, Yogyakarta: UII
Press.