Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM : BIOKIMIA
PERTEMUAN KE : II
JUDUL PERCOBAAN : KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : Mahmudah
NPM : 1848201110073
KELAS :A
TANGGAL : SELASA, 16 JUNI 2020

LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT
A. Tujuan Percobaan
- untuk mengenal dan mengetahui karbohidrat dengan uji kelarutan dan reaksi
pengenalan.
- Mengetahui ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam suatu sampel dapat dilakukan
dengan uji Molish, Uji Biol, Uji Orsinol, dan Seliwanof.
B. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya
adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama
antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan
karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat
yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus
aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah
aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat
tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
(Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis
karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang
lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul non
gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula.
Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan  karakteristik bahan makanan,
misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.  Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan,
kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan
biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi
utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada
makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua
macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks.
Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan
contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula.
Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden, 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian lemak.  Tetapi sebagian  besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.  Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil (Winarno, 2004).
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau
turunannya. Selain itu, ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang
dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n.
Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah
hidrat dari karbon.Penting bagi kita untuk lebih banyak mengetahui tentang
karbohidrat beserta reaksi-reaksinya, karena ia sangat penting bagi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya (Anonim1,2011).
Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang lebih simpel
dinamakan monosakarida, karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul
monosakarida dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida dinamakan polisakarida. Monosakarida bisa
diklasifikasikan lebih jauh, jika mengandung grup aldehid maka disebut aldosa,
jika mengandung grup keton maka disebut ketosa. Glukosa punya struktur molekul
C6H12 O6, tersusun atas enam karbon, rantai lurus, dan pentahidroksil aldehid maka
glukosa adalah aldosa. Contoh ketosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak
ditemui pada buah dan berkombinasi dengan glukosa pada sukrosa disakarida
(Morrison,1983).
Banyak tes digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji
Molisch adalah pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan
kemampuan karbohidrat untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan
fulfural atau 5 hydroxymethylfurfural. Uji Selliwanoff digunakan untuk membedakan
ketosa (enam karbon gula yang mengandung keton pada ujung sisi) dan aldosa (enam
karbon gula yang mengandung aldehid pada ujung). Keton mengdehidrasi dengan
cepat menghasilkan 5 hydroxymethylfurfural, sedangkan aldosa lebih lambat. 
Sekali 5 hydroxymethylfurfural dihasilkan, akan bereaksi dengan resosinol
menghasilkan warna merah. Uji Benedict digunakan untuk menentukan monosakari
dan disakarida yang mengandung grup aldehid yang dapat dioksidasi asam karboksil.
Gula akan mereduksi ion kupri pada larutan Benedict. Uji Barfoed untuk memisahkan
antara monosakarida dengan disakarida yang dapat mereduksi ion kupri. Reagen
barfoed bereaksi dengan monosakarida untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat
dibanding disakarida (Eaton,1980).
Keberadaan karbohidrat dapat kita lihat dengan uji Molisch atau uji bahan gula
bebas, alkohol naphthol, dan H2SO4. Pada uji benedict ion kupriCu2+  direduksi menjadi
Cu2O dalam larutan alkalin sitrat. Sitrat menahan kestabilan Cu 2+  selama reaksi
dengan menjaga dari pengurangan menjadi hitam, larutan CuO. Dalam uji Barfoed
Cu2+  tereduksi menjadi Cu2O pada larutan asam lemah. Secara praktek, dapat terlihat
bahwa monosakarida mengurangi lebih cepat pada larutan asam lemah daripada
disakarida. Uji Selliwanof reaksi spesifik warna untuk ketosa. Pada larutan
HCl,ketosa mengalami dehidrasi menjadi fulfural lebih cepat dibanding aldosa. Lebih
jauh, fulfural akan bereaksi dengan resolsinol menghasilkan warna. Dengan
konsekuensi, tingkat perkembangan warna dan resolsinol menyediakan bukti bahwa
aldosa dan ketosa murni terdapat pada gula (Clark,1964).
Uji Selliwanoff digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa. Ketosa dan
aldosa berbeda pada penyusun keton atau aldehyd. Jika gula mengandung keton maka
itu adalah ketosa, sedangkan jika mengnadung adehid maka itu adalah aldosa.
Tes ini berdasar atas jika dipanaskan keton akan lebih cepat terdehidrasi dibanding
aldosa. Reaksi Selliwanoff adalah sebagai berikut Reagen yang digunakan adalah
resosinol dan asam hidrocloric (Anonim ,2011)
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk. Nama karbohidrat dipakai dalam senyawa
tersebut karena rumus empirisnya yang berupa CnH2nOnatau Cn(H2O)n yaitu karbon
yang mengalami hidratasi. Namun nama tersebut kurang tepat karena hidrat yang
terikat pada gugus karbon bukanlah sebagai hidrat yang sebenarnya, misal tidak dapat
dipisahkan atau dikristalkan tersendiri yang terlepas dari gugusnya (Sudarmadji,
1989).

C.Alat dan Bahan


- Analisis Kualitatif Karbohidrat
1. Uji Molisch
Reagen dan bahan:
 Larutan glukosa 1%
 Larutan galaktosa 1%
 Larutan maltosa 1%
 Larutan laktosa 1%
 Larutan sukrosa 1%
 Larutan amilum 1%
 𝐻2𝑆𝑂4 pekat

2. Uji Iodin
Reagen dan bahan :
 Larutan amilum 1%
 HCl 6 N
 NaOH 6 N
 Larutan Iodin 0,01 M: larutkan 10 g kalium iodide dalam 1 liter air.
Tambahkan 2,5 iodin dan aduk
3. Uji Benedict
Reagen dan bahan :
 Larutan glukosa 1%
 Larutan frukrosa 1%
 Larutan galaktosa 1%
 Larutan maltosa 1%
 Larutan laktosa 1%
 Larutan sukrosa 1%
 Larutan amilum 1%
 Reagen Benedict: larutkan 175 g kristal natrium sitrat dan 100 g natrium
karbonat dan 100 g natrium karbonat anhidros di dalam kira-kira 800 ml air,
aduk: lalu saring.
 Kemudian ke dalamnya tambahkan 17,3 g koper sulfat yang telah dilarutkan
dalam 100 ml air, buat volume total 1 liter dengan penambahan air.
4. Uji Seliwanoff
Reagen dan Bahan :
 Larutan glukosa 1%
 Larutan frukrosa 1%
 Larutan galaktosa 1%
 Larutan maltosa 1%
 Larutan laktosa 1%
 Larutan sukrosa 1%
 Larutan amilum 1%
 Reagen Seliwanoff: larutkan 0,05 g resorsini dalam 100 ml asam klorida encer
(1 bagian asam klorida pekat diencerkan dengan 2 bagian air).
C. Cara Kerja
- Analisis Kuantitatif Karbohidrat
Bahan:
1. Bahan untuk isolasi glikogen
a. TCA 5%
b. Etanol 95%
c. Dietil eter
d. Larutan I-KI (0,05 N 𝐼2 didalam 3% KI)
2. Tikus putih jantan
3. Homogeniser Potter-Elvehjem
4. Reagen anthron (0,2% didalam 𝐻2𝑆𝑂4 pekat)

- Analisis Kualitatif Karbohidrat


1. Uji Molisch
Tambahkan 2 tetes reagen Molisch ke dalam tabung-tabung reaksi yang telah
berisi 2 ml larutan-larutan glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa, sukrosa dan
amilum, lalu aduk dengan baik, kemudian dengan hati-hati dan perlahan-lahan
tambahkan melalui dinding tabung-tabung tersebut 5 ml asam sulfat pekat.
2. Uji Iodin
Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan amilum. Ke dalam
tabung pertama tambahkan 2 tetes air, ke tabung II tambah 2 tetes HCL dank e
dalam tabung III tambah 2 tetes NaOH. Kocok semua tabung, lalu tambahkan 1
tetes larutan iodin ke dalam masing-masing tabung. Perhatikan warna yang 2
terbentuk. Panaskan tabung yang berwarna, dinginkan. Perhatikan
perubahanperubahannya.
3. Uji Benedict
Tambahkan 8 tetes dari setiap larutan karbohidrat ke dalam masing-masing tabung
yang telah berisi 5 ml reagen Benedict, kocok. Lalu tempatkan semua tabung
dalam penangas air didih selama 3 menit, biarkan mendingin, lalu bandingkan.
4. Uji Seliwanoff
Ke dalam masing-masing tabung yang telah berisi 5 ml reagen Seliwanoff
ditambahkan 3 tetes larutan glukosa, fruktosa, galaktosa, maltose, laktosa,
sukrosa, dan amilum. Lalu taruh semua tabung di dalam penangas air didih sampai
terlihat warna di dalam beberapa tabung tersebut.
- Analisis Kualitatif Karbohidrat
Percobaan ini menggunakan dua ekor tikus putih yang satu dipuasakan selama 24
jam. Yang kedua diberi makan ad libitum.
1. Pengambilan hati tikus: tikus dimatikan dengan menempatkan binatang tersebut
dalam bejana kaca yang berisi uap eter jenuh atau dilakukan dengan cara diskolasi
leher. Setelah mati, tikus segara ditelentangkan di atas gabus, rentangkan keempat
kaki dan defeksasi dengan jarum. Basahilah permukaan perut dengan alcohol
kemudian jepit dinding perut di daerah median dan gunting dengan arah melintang
sehingga tampak peritoneum, gunting peritoneum ke arah dada sampai diafragma,
lepaskan hati dari jaringan dan tempatkan hati pada NaCl 0,9%.
2. Pelumatan hati: keluarkan hati dari NaCl 0,9% dan keringkan pada kertas saring,
timbang masing-masing hati tikus yang puasa dan yang tidak puasa serta timbang
beratnya, lakukan pelumatan hati pada masing-masing tikus dengan penambahan
TCA 5% di dalam mortar.
3. Ekstraksi glikogen: Homogenat dapat didekantir dan disaring dengan kertas
whatman no.54. Filtrat ditampung pada labu yang didinginkan di dalam es,
endapan yang tersisa ditambah lagi 4 TCA separuh dari volume awal dan
homogenkan, disaring seperti di atas. Ambil lah setetes filtrate dan cek dengan
larutan I-KI (Iodium-Kalium Iodida) di dalam cawan. Apa yang terjadi?. Apa
maksudnya? Filtrat digabung dan ditambah etanol 95% sebanyak 2 x volume
filtrate, aduk pelanpelan dan didiamkan sampai terjadi flokulasi glikogen. Setelah
itu, disentrifugasi dan supernatant dibuang. Larutkan endapan di dalam sedikit
mungkin air. Endapkan lagi dengan 2 x volume etanol 95%. Sentrifuge
endapannya dan dicuci dengan etanol-eter. Kumpulkan endapan yang diperoleh,
keringkan pada desikator dan ditimbang.
4. Penetapan glikogen dengan reagen anthron Tambahkan 4 ml pereaksi anthron ke
dalam 1 ml larutan karbohidrat yang bebas protein. Campur baik-baik dan
panaskan di dalam air mendidih selama 10 menit pada tabung yang tertutup
kelerang. Dinginkan dan baca absorbansinya pada 620 nm.
E. HASIL PERCOBAN
1. Uji Molish

No. Nama sampel Cara Kerja Hasil


1. Fruktosa 1% 2 ml larutan Positif (cincin
fruktosa 1% + ungu)
reagen molish +
H2SO4 p
2. Maltose 1% 2 ml larutan maltose Positif (cincin
1% + reagen molish furfural ungu)
+ H2SO4 p
3. Sukrosa 1% 2 ml larutan sukrosa Positif (cincin
1% + reagen molish furfural ungu)
+ H2SO4 p
4. Glukosa 1% 2 ml larutan glukosa Positif (cincin
1% + reagen molish furfural ungu)
+ H2SO4 p
5. Laktosa 1% 2 ml larutan laktosa Positif (cincin
1% + reagen molish furfural ungu)
+ H2SO4 p
6. Amilum dari tepung 2 ml larutan tepung Positif (cincin
beras beras +
reagen furfural ungu)
molish + H2SO4 p
7. Galaktosa 1% 2 ml galaktosa 1% + Positif ( cincin
3ml H2SO4+ 2 tetes furfural ungu)
reagen molish
8. Arabinosa 1% 2 ml arabinosa + 3 Positif ( cincin
ml H2SO4 p + furfural ungu)
reagen molish +
2. Uji Iodin

No. Nama sampel Cara kerja Hasil


1. Amilum 1% a. 3 ml Amilum 1% + 2 Keruh (+)
tetes H2O, panaskan
b. 3 ml Amilum 1% + 2 Keruh (+)
tetes HCl, panaskan
c. 3 ml Amilum 1% + 2 Keruh (+)
tetes NaOH,
panaskan
2. Selulosa 1% a. 3 ml selulosa 1% + 2 Tidak berwarna
tetes H2O, panaskan
b. 3 ml selulosa 1% + 2 Tidak berwarna
tetes HCl, panaskan
c. 3 ml selulosa 1% + 2 Tidak berwarna
tetes NaOH,
panaskan
3. Laktosa 1% a. 3 ml laktosa 1% Berwarna merah
+ 2 tetes H2O,
panaskan
4. Jagung a. 3 ml jagung yang +HCl : kuning
sudah di blender keruh
+ HCl 3 % 2
tetes + 3 tetes +iodin : kuning
iodin. Panaskan gelap
lalu dinginkan
Dipanaskan:
kuning+

Didinginkan:
kuning -

b. 3 ml jagung yang +H2O: kuning


sudah di blender keruh
+ 2 tetes H2O +
3 tetes iodin. +iodin: kuning
Panaskan lalu gelap
dinginkan
Dipanaskan:
kuning

Didinginkan:
kuning (-)
c. 3 ml jagung +NaOH: Kuning
yang sudah di Keruh
blender + NaOH
2 tetes + 3 tetes +iodin: Kuning
iodin. Panaskan keruh
lalu dinginkan
Dipanaskan:
kuning terang (++)

Didinginkan:
kuning terang (+)
5. Ubi jalar a. 3 ml ubi jalar +HCl: putih
yang sudah
di blender + +Iodin: ungu
HCl 3 % 2
tetes + 3 Dipanaskan: bening
tetes iodin.
Panaskan Didinginkan:
lalu benimg +
dinginkan
b. 3 ml ubi jalar +H2O: putih
yang sudah
di blender + +Iodin: abu abu
H2O 2 tetes
+ 3 tetes Dipanaskan: bening
iodin.
Panaskan Didinginkan:
lalu bening +
dinginkan
c. 3 ml ubi jalar +NaOH: Kuning
yang sudah
di blender + +Iodin: Kuning
NaOH 2
tetes + 3 Dipanaskan: bening
tetes iodin. kekuningan -
Panaskan
lalu Didinginkan:
dinginkan bening kekuningan
+

KESIMPULAN
-Karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida tergantung banyaknya atom C penyusun molekulnya.
-Karbohidrat mempunyai daya pereduksi ditunjukkan dengan semakin banyak kadar
karbohidrat yag disusun oleh satu molekul gula maka akan semakin besar daya perduksinya.

-Kandungan karbohidrat pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan melakukan
pengujian, contohnya uji molish dan iodin.

-Prinsip dari metode uji molish adalah untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat. Reagent
yang digunakan adalah pelarut molish dan asam sulfat. Glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa,
dan amilum dengan ditambahkan pelarut molish dan asam sulfat dapat membentuk cincin
berwarna ungu. Hal ini menandakan larutan tersebut mengandung karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
-Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990.

-Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994.

-Winarno, F. O. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

-Hart, H. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga. Jakarta.

-Lehninger, Albert L. 1982. Principles of Biochemistry. 5 edition. Food Trade Press Ltd.
London.

-Robert T. Marison & Robert N. 1992. Organic Chemistry. Sixth Edition. Prentice-Hall.
England Cliffs, New Jersey

-Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, Suhardi. 1986. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai