Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

TENTANG KASUS COVID-19 di WILAYAH A

OLEH :

KELOMPOK 5A, 9A, 10A, dan 8B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala


bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi
yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini
memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan
penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari
seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan
telah diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan
bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang
kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi
pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan
promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-unit
pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini
akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut
berperan serta secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara
lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh
kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan
kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu; keluarga
dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakn
konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya
menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keprawatan
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes
Malang di Wilayah A dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pendekatan dilakukan dengan cara setiap mahasiswa mengkaji tiap keluarga
yang berada di Dusun Krajan Barat. Pendekatan secara kelompok dilakukan
dengan cara pembentukan kelompok kerja kesehatan, pembentukan kelompok
kerja lanjut usia, memberdayakan kader kesehatan .Dengan pendekatan dari
masing-masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata
kepada masyarakat.Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui
kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes dan seluruh komponen desa
untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan.Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan dapat mengenal
masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat keputusan tindakan
kesehatan bagi anggota keluarga/masyarakatnya, mampu memberikan perawatan,
menciptakan lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk
bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat akan
mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan
komunitas, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kepeawatan komunitas
pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan
proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.

b. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu:
1) Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas
2) Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa
3) Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi
komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan
komunitas
4) Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan
5) Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas
6) Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
7) Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis, belajar
mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan
di dalam komunitas.

C. Manfaat
a. Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2)   Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.

b. Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Tujuan Pembangunan Kesehaan Nasional adalah untuk mencapai hidup


sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan amsyarakat
yang optimal.Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai
arti penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu modal
dasar pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh
pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk
menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dalam
berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri
melalui perawatan kesehatan komunitas.

2.1 Perawatan Kesehatan Komunitas

Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu


lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar manusia
dan keterampilan erorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada
keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi
untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perawatan kesehatan
masyarakat ditujukan kepada individu-individu, keluarga, kelompok-kelompok
yang mempengaruhi kesehatan terhadap keseluruhan penduduk, peningkatan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan
pelayanan keperawatan berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang
menyeluruh terhadap keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan
kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan
keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas
menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:
a. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
b. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen
pelayanan kesehatan
c. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil
pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
d. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan
komunitas perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.

Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi


dasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2. Merupakan bidang khusus keperawatan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan
promotif.
6. Melibatkan partisipasi masyarakat
7. Bekerja secara team (bekerjasama)
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik keperawatan


komunitas adalah:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima
semua orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal
ini komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan
perlu terjalin kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat
mendukung maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,


maka dapat dikembangkan falsafah keprawatan komunitas sebagai landasan
praktik keperawatan komunitas.Dalam falsafah keperawatan komunitas,
keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
etrhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual) terhadap
kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal
penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur
dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasrkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi
terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada
umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung
secara berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
konsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan
yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan
dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
secara berkesinambungan dan terus menerus
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya,
ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif
dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
2.2 Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas

a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
3) Merumuskanberbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah
kesehatan/keperawatan
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan atau keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
(self care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan
9) Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.
2.3 Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan:
a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diris endiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun social.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggotat keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada disekitarnya
c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya
adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan petumbuhannya, seperti:
a. Ibu hamil ( usia hamil 1-9 bulan )
b. Bayi baru lahir (4 minggu)
c. Balita ( 24-60 bulan)
d. Anak usia sekolah ( 7-17 tahun)
e. Usia lanjut ( > 65 tahun)
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit
kelamin lainnya.
b. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a. Wanita tuna susila
b. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
d. Dan lain-lain
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d. Penitipan balita

d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah
ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan kelompok individu yang
saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai
tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik
maupun kesehatan khususnya.
2.4 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya


peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
1)      Penyuluhan kesehatan masyarakat
2)      Peningkatan gizi
3)      Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4)      Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5)      Olahraga secara teratur
6)      Rekreasi
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
1)      Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2)      Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas
maupun kunjungan rumah
3)      Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas
ataupun di rumah
4)      Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
1)      Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2)      Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas
dan rumah sakit.
3)      Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas.
4)      Perawatan payudara
5)      Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-
kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta,
TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
1)      Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
Kusta, patah tulang mapun kelainan bawaan
2)      Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat
khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita.Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan
yang jeals dan dapat dimengerti.
2.5 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat


mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan
kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1) Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school
health nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah
binaan kesehatan masyarakat.
2) Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3) Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
4) Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi
5) Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut
6) Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan
amsyarakat
7) Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan
8) Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui pengenalan
masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan
penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai
suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan.
9) Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komuniti
10) Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait.
11) Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan
dan kesehatan
2.6 Model Pendekatan

Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah kesehatan


masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat secara keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masalah
(problem solving approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan
dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang dikatkan dengan upaya
kesehatan dasar (PHC).
Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan
dapat diatsi oleh perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi
keperawatan sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya
sebagai perawat kesehatan masyarakat.
Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan
terhadapat keluarga binaan disebut dengan family approach, maka bila
pembinaann keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke Puskesmas
yang dinilai memerlukan tindak lanjut disebut dengan case approach,
sedangkan bila pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pendekatan
yang dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survei mawas diri
dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut community approach.
2.7 Metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode


yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di
dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pengkajian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam
mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat adalah:
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui
wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.Pengkajian
yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
slingkungannya.Elemen pengkajian komunitas menurut Anderson dan
MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu meliputi demografi,
populasi, nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat
kesehatan.Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik,
Pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi.Hal
diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif
dalam langkah-langkah selanjutnya.
2) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan


disusun dalam suatu format yang sistematis.Dalam menganalisa data
memerlukan pemikiran yang kritis.Data yang terkumpul kemudian
dianalisa seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa
berat reaksi yang timbul di komunitas.Selanjutnya dirumuskan maslah
atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut
terdiri dari:
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3) Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan/Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan


prioritasnya.Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat aktual,
ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
c. Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang
lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan:
d. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
e. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
f. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
g. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat

Kriteria skala prioritas:


a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya
untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun
waktu tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan
berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang
menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yang
mungkin timbul (Effendi Nasrul, 1995).
b. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan.
c. Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-
hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
komunitasterdiri atas:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang
tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek
waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi ketidakmampuan
sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali.
Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya menghambat
proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada tingkat
berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.

d. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-
hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan
hasil akhir (output).Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang
akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4
dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
1)      Daya guna
2)      Hasil guna
3)      Kelayakan
4)      Kecukupan

Fokus evaluasi adalah:


1)     Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan, Perkembangan atau kemajuan proses, efisiensi biaya,
efektifitas kerja.
BAB 3
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN

Kegiatan praktik klinik keperawatan komunitas ini dilakukan pada tanggal


30 Maret – 18 April 2020 berhubung terkendala pandemi covid-19, praktik
keperawatan komunitas dialihkan membuat laporan kasus semu mengenai covid-
19 pada tanggal 2 April 2020 dengan melakukan berbagai kegiatan.
Dengan berbekal materi yang telah diberikan saat pembekalan, maka
secara resmi pada tanggal 3 februari 2020 mahasiswa Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes Malang resmi menjalankan
praktik keperawatan komunitas di Wilayah A
Adapun kegiatan selama praktik keperawatan komunitas adalah sebagai berikut
3.1 Kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/terjun ke
lapangan, berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
1) Pembekalan
 Pembekalan pertama dilakukan di Puskesmas Singosari oleh Dosen
Pembimbing Keperawatan Komunitas Pak Agus
 Pembekalan kedua dilakukan di Puskesmas Singosari oleh
Pembimbing Klinik Abu Bakar
2) Pengorganisasian Kelompok
Untuk mempermudah pelaksanaan praktik dan sebagai penanggung
jawab kegiatan praktik dari mahasiswa, maka dibentuk susunan panitia
 Ketua : Erika Bintan Wahyuningtyas
 Sekertaris : Mar’atus Silmiah
 Bendahara : Shinta Wahyu D
3) Persiapan Administrasi
Sebagai langkah selanjutnya, dipersiapkannya administrasi untuk
mengadakan konsolidasi dan perizinan kepada instansi terkait.Surat
perijinan diperoleh dari pendidikan yang harus disampaikan ke
Puskesmasdi Wilayah A.Selain itu, disusunlah administrasi untuk
keperluan praktik dari mahasiswa sendiri, yaitu format pengkajian
kesehatan komunitas, format asuhan keperawatan keluarga, administrasi
kesekretariatan dan administrasi keuangan.
4) Orientasi dan Analisa Situasi
Orientasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a.   Pembekalan dan penerimaan mahasiswa praktek yang diberikan oleh
Pengurus Desa,Kepala Desa Pertemuan antara pengurus Desa
dengan mahasiswa dilakukan di Rumah Bapak RW pada tanggal
3 April 2020 pukul 10.00-11.00 WIB. Perwakilan pengurus
DesaWilayah Amenerima kehadiran mahasiswa dan Pembimbing
institusi menyampaikan maksud dan tujuan praktik klinik
keperawatan komunitas yang akan dilaksanakan. Perwakilan
pengurus Desa memberikan gambaran tentang keadaan lingkungan
dan status kesehatan di Wilayah A. (saat sebelum terjadi pandemi)
b.   Orientasi dan analisa situasi selanjutnya dilakukan oleh mahasiswa
dibimbing oleh Perawat desa dan dilakukan pengenalan lingkungan
oleh Kader di Wilayah A melalui via WhatsApp (pandemi
berlangsung)
5) Pembukaan
Pembukaan dilakukan sebagai bentuk pertemuan pertama kali melalui
rapat online via Zoom dengan membahas mengenai wilayah yang akan
dijadikan tempat binaan.

b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Berikut ini kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama praktik klinik
keperawatan komunitas:
1) Pembukaan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
Pembukaan praktik klinik keperawatan komunitas dilaksanakan pada
Kamis, 2 April 2020 pukul 08.00WIB – selesai memlaui via Zoom
(online) yangdihadiri oleh seluruh mahasiswaPraktek Klinik
Keperawatan di wilayah A, Perangkat Desa, Pembimbing lahan.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan acara serah terima
mahasiswa kepada pihak Kader dan RW di Wilayah A oleh pembimbing
lahan untuk selanjutnya dibimbing selama kegiatan praktik klinik
keperawatan komunitas berlangsung.
Dalam acara ini, diberikan pembekalan kepada mahasiswa seputar
lingkungan, kebiasaan, adat istiadat serta masalah kesehatan warga di
Wilayah A.
Pada saat itulah resmi mahasiswa diterima oleh warga di Wilayah A
untuk selanjutnya mendarma baktikan diri untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat di Wilayah A pada masa pandemi covid-19 ini
sampai batas waktu yang ditentukan.
2) Pengkajian Data Kesehatan Komunitas
Pengkajian data kesehatan komunitas dilakukan pada tanggal 2-4
April 2020, sesuai dengan kesepakatan antar mahasiswa dan
warga.Pelaksana adalah mahasiswa yang telah dibagi tiap RW,
bekerjasama dengan ketua RW, kader kesehatan.Mekanisme
pengumpulan data merupakan hak otonom masing-masing kelompok
RW dengan tanpa meninggalkan prinsip pengkajian keperawatan
komunitas. Dalam pelaksanaan pengkajian data ini kami melakukan
secara daring, berkomunikasi lewat sosial media yang ada.
Data komunitas yang dikumpulkan berdasarkan pada tujuan
menggali semua permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat
untuk selanjutnya dilakukan pemecahan masalah dengan
menggunakan format pengkajian komunitas yang telah
dikonsultasikan pada dosen pembimbing dan disesuaikan dengan
pembimbing klinik Puskesmas Singosari. Data tersebut antara lain :
 DATA INTI
a. Riwayat / sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal
di komunitas dan studi dokumentasi.
b. Data Demografi
Data tersebut meliputi:
 Identitas keluarga (KK) yaitu nama, umur, pendidikan,
pekerjaan, agama, pendapatan perbulan, keikutsertaan asuransi
kesehatan
 Data anggota keluarga yaitu, nama, jenis kelamin, tanggal
lahir/umur, hubungan dengan KK, pendidikan, pekerjaan,status
perkawinan, status kesehatan dan keterangan.
 Status kesehatan komunitas :
 Berdasarkan kelompok umur ( bayi, balita, usia sekolah,
remaja,lansia)
 Berdasarkan kelompok khusus di masyarakat ( ibu hamil,
pekerja industri, kelompok penderita penyakit kronis,
menular)
1. Keluhan yang dirasakan saat ini
 Pusing
 Nyeri sendi
 Demam
 Diare
 Batuk
 Sulit tidur
 Cemas/ stress
 Nyeri lambung
 Nyeri pinggang
 Sesak nafas
 Mual dan muntah
 Kurang nafsu makan
 Cepat lelah
 Jantung berdebar
2. Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah
 Nadi, respirasi rate
3. Kejadian penyakit saat ini
 ISPA
 Hipertensi
 Diabetes mellitus
 Stroke
 Penyakit ginjal
 Penyakit Ashma
 TBC Paru
 Penyait Kulit
 Penyakit mata
 Penyakit rheumatik
 Penyakit jantung
 Penyakit menahun lainnya
 Lain-lain
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari hari
 Pola pemenuhan nutrisi
 Pola pemenuhan cairan
 Pola istirahat tidur
 Pola eliminasi
 Pola aktivitas gerak
 Pola pemenuhan kebersihan diri
6. Status Psikososial
 Komunikasi dengan sumber sumber kesehatan
 Hubungan dngan orag lain
 Kesedihan yang dirasakan
 Stabilisasi emosi
 Penelantaran anak/lansia
 Perlakuan yang salah dalam kelompok perilaku
kesehatan
7. Status pertumbuhan perkembangan
8. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
9. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan
kesehatan
10. Pola perilaku tidak sehat
 Merokok
 Minum kopi
 Minum alkohol
 penggunaan obat tanpa resep
 Penyalahgunaan obat terlarang
 Pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin
 DATA LINGKUNGAN HIDUP
 Pemukiman
1. Luas bangunan
2. Bentuk bangunan (rumah,petak,asrama,pavilyun)
3. Jenis bangunan :permanen,semipermanen,non
permanen
4. Atap rumah : genting, seng, welit, ijuk,
kayu,asbes
5. Dinding :tembok,kayu,bambu
6. Lantai : semen,tegal,keramik,tanah,kayu
7. Ventilasi : kurang dari 10% luas lantai
8. Pencahayaan : baik,kurang
9. Penerangan : baik, kurang
10. Kebersihan : baik, kurang
11. Pengaturan ruangan dan perabot : baik, kurang
12. Kelengkapan alat rumah tangga : lengkap, tidak
 Sanitasi
1. Penyediaan air bersih (MCK)
2. Penyediaan air minum
3. Pengelolaan jamban
o Jenis
o Jumlah
4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5. Pengelolaan sampah
6. Polusi udara,air,tanah,suara
7. Sumber polusi : pabrik,rumah tangga,industri lainnya
sebutkan
 Fasilitas
1. Perternakan,perikanan dll
2. Pekarangan
3. Sarana olahraga
4. Taman, lapangan
5. Ruamh pertemuan
6. Sarana hiburan
7. Sarana ibadah
 Batas batas wilayah
 Kondisi geografis
 PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
 Pelayanan kesehatan
1. Lokasi sarana kesehatan
2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader )
3. Jumlah kunjungan
4. Sistem rujukan
 Fasilitas sosial (pasar, toko,dll)
1. Lokasi
2. Kepemilikan
3. Kecukupan
 EKONOMI
1. Jenis pekerjaan
2. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
3. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
4. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangaa dan usia
lanjut
 KEAMANAN DAN TRANSPORTASI
 Keamanan
1. Sistem keamanan ligkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi udara,air,tanah
 Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
 POLITIK DAN PEMERINTAHAN
1. Sistem perorganisasian
2. Struktur organisasi
3. Kelompok organisasi dalam komunitas
4. Peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang
kebijakan kesehatan
 SISTEM KOMUNIKASI
1. Sarana umum komunikasi
2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
3. Cara penyebaran informasi kesehatan
 PENDIDIKAN
1. Tingkat pendidikan komunitas
2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan informasi)
1. Jenis pendidikan yang diadakan dikomunitas
2. Sumber daya yang tersedia
3. Kegiatan kurikuler dan ekstra kulikuler tentang kesehatan
yang diajarkan
4. pelayanan kesehatan disekolah (UKS)
 REKREASI
1. Kebiasaan rekreasi
2. Fasilitas tempat rekreasi

3) Tabulasi, analisa Data Komunitas dan Perencanaan


Setelah dilakukan pengumpulan data oleh penanggung jawab tiap
RT, maka mulai tanggal 2-4 April 2020 dilakukan tabulasi data,
analisa data, penentuan permasalahan dan perencanaan sementara.
Mekanisme kegiatan tersebut yaitu: masing-masing RT bertugas
untuk mentabulasi data yang sudah terkumpul dengan format baku
yang telah disusun oleh tim pengolahan data. Data yang telah
direkapitulasi, dimasukkan ke dalam data komunitas oleh tim
pengolahan data untuk kemudian dilakukan diskusi penentuan
permasalahan dan perencanaan sementara. Setelah itu, maka siap
dilakukan desiminasi/lokakarya kesehatan denga warga.
4) Rencana Kegiatan dari hasil MMD
Pelaksanaa MMD awal dan akhir yang diikuti oleh perangkat desa,
kader, perwakilan warga dengan total undangan kurang lebih 30
orang. Adapun kegiatan yang sudah di sepakati yaitu:
I. Pendidikan dan Pelatihan Tim Satgas Covid-19 di Wilayah A
 Waktu: Senin, 13 April 2020
 Via Zoom Online
II. Sosialisasi PHBS dan psikososial (kecemasan)
 Waktu: Senin, 20 April 2020
 Via Zoom Online
III. Evaluasi
 Waktu : Selasa, 23 April 2020
 Via Zoom Online
BAB 4
PEMBAHASAN

Praktik keperawatan komunitas di Wilayah A yang dilaksanakan mahasiswa


Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang, Poltekkes Kemenkes
Malang Kelompok 5A, 9A, 10A, dan 8B adalah salah satu program
mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah.
Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang profesional, mandiri
dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan
dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa melakukan
praktik klinik keperawatan komunitas di Wilayah A mulai 2 April – 22 April 2020
dengan melakukan berbagai kegiatan.
Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik
keperawatan komunitas.

Praktik Klinik Keperawatan Komunitas


Praktik klinik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari kampus
sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan dilakukan
pembekalan dari pembimbing profesi keperawatan komunitas tentang mekanisme
perijinan praktik dan peraturan praktik, dan untuk selanjutnya dilakukan proses
persiapan yang lebih intensif oleh mahasiswa sendiri. Kendala yang kami hadapi
adalah ternyata pembekalan yang diterima masih belum optimal dapat
dimanfaatkan pada tataran lapangan, sehingga terdapat perubahan-perubahan dan
pemunculan srategi-strategi baru dari mahasiswa untuk dapat memanifestasikan
konsep keperawatan kesehatan masyarakat secara lebih nyata. Praktik komunitas
yang seharusnya bisa dilakukan di lapangan akhirnya ditiadakan karean kondisi
pandemi covid-19 masih berlangsung dan guna untuk mengurangi penyebaran
yang semakin luas maka pihak kampus memberikan tugas laporan semu mengenai
kasus covid-19 ini.
a. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas yang
diinginkan.Padapengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dan telah dikonsultasikan ke pembimbing komunitas akademik
dan pembimbing klinik.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-masing
RT mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpukan datanya, yaitu
dengan melakukan kerjasama dengan ketua RT, kader kesehatan.
Pengkajian dilakukan secara daring dan meminta bantuan kepada masing-
masing RT untuk mendapatkan data.

Data Demografi

Table 1 Data distribusi responden di Wilayah A


Dusun Wonorejo
Data Demografi
jml Prosentase

Umur

a. < 5 tahun 37 6%
b. 6 – 12 tahun 68 10 %
c. 13 – 20 tahun 65 10 %
d. 21- 50 tahun 306 46 %
e. > 50 tahun 184 28 %
Berdasarkan data diatas usia terbanyak adalah umur 21-50 tahun
sejumlah 306 dengan prosentase 46%.

Table 2 Data distribusi responden di Wilayah A


Pendidikan jml Prosentase
a. Tidak / belum sekolah 118 18 %
b. SD 411 62 %
c. SLTP 94 14 %
d. SLTA 29 4%
e. Diploma III 3 1%
f. Strata 1 5 1%
Berdasarkan data diatas pendidikan terbanyak adalahSD sejumlah411
dengan prosentase 62 %
Tabel 3 Data distribusi responden di Wilayah A
Pekerjaan Jml Prosentase
a. Wiraswasta 45 7%
b. Swasta 80 12 %
c. Petani 121 18 %
d. Buruh 130 20 %
e. IRT 122 18 %
f. Pelajar 83 13 %
g. Pensiunan - -
h. tidak bekerja 77 12 %
i. TNI/POLRI - -
j. PNS 2
Berdasarkan data diatas pekerjaan terbanyak adalah buruh sejumlah 130
dengan prosentase 20%

Tabel 4 Data distribusi responden di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Status Perkawinan Jml Prosentase
a. Sudah menikah 401 61 %
b. Belum menikah 222 34 %
c. Cerai 37 5%
Berdasarkan data diatas status perkawinan terbanyak adalah sudah
menikah sejumlah401 dengan prosentase 61 %

Tabel 5 Data distribusi responden di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Agama Jml Prosentase
a. Islam 660 100 %
b. Kristen -
c. Katolik -
d. Hindu -
e. Budha -
Berdasarkan data diatas status agama terbanyakadalah agama islam
sejumlah 660dengan prosentase 100%

Tabel 6 Data distribusi responden di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Jenis Kelamin Jml Prosentase
a. Laki-laki 326 49 %
b. Perempuan 334 51 %
Berdasarkan data diatas jenis kelamin terbanyak adalah perempuan
sejumlah334dengan prosentase 51 %
DATA KESEHATAN ANAK USIA BALITA
Data Nutrisi
Tabel 1 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Status Gizi Jml Prosentase
a) Gizi lebih -
b) Gizi baik 35 95 %
c) Gizi kurang 2 5%
d) Gizi buruk -
Berdasarkan data diatas status gizi terbanyak adalah gizi baik sejumlah35
dengan prosentase 95%.

Tabel 2 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Posisi berat badan dalam KMS Jml Prosentase
a) Berada di garis hijau 35 95 %
b) Berada di garis kuning 2 5%
c) Berada di garis merah - -
d) Berada di bawah garis merah - -
Berdasarkan data diatas KMS terbanyak ada pada garis hijau sejumlah 35
dengan prosentase 95 %.

Tabel 3 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Imunisasi dasar Jml Prosentase
a) Lengkap 23 62 %
b) Belum lengkap 12 32 %
c) Tidak lengkap 2 6%
Berdasarkan data diatas status imunisasi terbanyak adalah sudah lengkap
sejumlah 23 dengan prosentase 62 %.

Tabel 4 Data Anak Usia Dini Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Normal Terlambat
Status perkembangan
Jml Prosentase Jml Prosentase
a) Gerak kasar 25 100 % - -
b) Gerak halus 25 100 % - -
c) Bahasa 25 100 % - -
d) Sosialisasi 25 100 % - -
Berdasarkan data diatas status perkembangan semua normal sejumlah 25
dengan prosentase 100%.
Tabel 5 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Riwayat kesehatan dalam YA TIDAK
3 bulan terakhir Jml Prosentase Jml Prosentase
a) ISPA 24 65 % 13 35 %
b) Diare 6 16 % 31 84 %
c) Demam 26 70 % 11 30 %

d) Vomiting 2 5% 35 95%
e) Batuk kronis 0 37 100 %
f) Demam berdarah 0 37 100 %

g) Demam Thyphoid 2 5% 35 95 %
h) Difteri 0 37 100 %

i) Kecacingan 0 37 100 %
Berdasarkan data diatas penyakit terbanyak adalah ISPA sejumlah24
dengan prosentase 65%.

Tabel 6 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Frekuensi makan anak dalam satu hari Jml Prosentase
a) 3 kali 19 76 %
b) 2 kali 6 24 %
c) Satu kali 0
Berdasarkan data diatas frekuensi makan terbanyak adalah 3 kali
sejumlah19 dengan prosentase 76%.

Tabel 7 Data Anak Usia Dini Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Rata-rata jumlah porsi makan Jml Prosentase
yang dikonsumsi oleh anak
a) Habis 1 porsi 16 64 %
b) ¾ porsi 6 24 %
c) ½ porsi 3 12 %
d) ¼ porsi 0
Berdasarkan data diatas porsi makan terbanyak adalah habis 1 porsi
sejumlah 16 dengan prosentase 64 % .

Tabel 8 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Komposisi makanan Jml Prosentase
a) Seimbang 22 59 %
b) Cukup seimbang 13 35 %
c) Kurang seimbang 2 6%
Berdasarkan data diatas komposisi makanan terbanyak adalah sudah
seimbang sejumlah22 dengan prosentase 59%.

Tabel 9 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pola minum Jml Prosentase
a) Baik 23 62 %
b) Cukup 13 35 %
c) Kurang 1 3%
Berdasarkan data diatas pola minum terbanyak adalah sudah baik
sejumlah 23 dengan prosentase 62%.

Tabel 10 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
ASI ekslusif Jml Prosentase
a) Ya, selama 6 bulan 5 13 %
b) Ya, kurang dari 6 bulan 7 19 %
c) Tidak 25 68 %
Berdasarkan data diatas status ASI eksklusif terbanyak adalah Tidak,
sejumlah 25 dengan prosentase 68%.

Tabel 11 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Keluhan anak saat makan Jml Prosentase
a) Kurang nafsu makan 20 71 %
b) Sakit saat mengunyah/ menelan 0
c) Gigi karies / gigis 8 29 %
Berdasarkan data diatas keluhan terbanyak adalah kurangnya nafsu
makan pada anak sejumlah20 dengan prosentase 71 %.

Tabel 12 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Jumlah rata-rata jam tidur anak dalam Prosentase
Jml
sehari
a) Kurang dari 8 jam 16 36 %
b) 8-15 jam 24 56 %
c) Lebih dari 15 4 8%
Berdasarkan data diatas pola jam tidur terbanyak adalah 8-15 jam
sejumlah 24 dengan prosentase 56 %.

Tabel 13 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebiasaan cuci tangan Jml Prosentase
a) Selalu 5 11 %
b) Kadang-kadang 28 64 %
c) Tidak pernah 11 25 %
Berdasarkan data diatas pola kebersihan diri terbanyak adalahcuci
tangan kadang kadang sejumlah 28 dengan prosentase64 %.

Tabel 14 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebiasaan gosok gigi Jml Prosentase
a) Selalu 16 36 %
b) Kadang-kadang 18 40 %
c) Tidak pernah 10 24 %
Berdasarkan data diatas jumlah pola kebiasaan gosok gigi terbanyak
adalah “kadang kadang” sejumlah18 dengan prosentase 40 %.

Tabel 15 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebiasaan potong kuku Jml Prosentase
a) Selalu 21 48 %
b) Kadang-kadang 23 52 %
c) Tidak pernah 0
Berdasarkan data diatas jumlah pola kebiasaan potong kuku terbanyak
adalah“kadang kadang” sejumlah23 dengan prosentase 52 %.

Tabel 16 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah rutin membawa anak ke Prosentase
Jml
posyandu
a) Ya 39 89 %
b) Tidak 5 11 %
Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan anak dibawa ke posyandu
terbanyak adalah “ya” sejumlah 39 dengan prosentase 89 %.

Tabel 17 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Jarang atau tidak pernah alasannya Prosentase
Jml
apa
a) Anak sudah lengkap imunisasi 15 75 %
b) Anak sudah sekolah di PAUD 0
c) Tidak sempat / malas 0
d) Lokasi posyandu jauh 0
e) Lain-lain 5 25 %
Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan terbanyak adalah “anak
sudah lengkap imunisasi” sejumlah 15 dengan prosentase 75%.

Tabel 18 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah pelayanan posyandu bermanfaat Prosentase
Jml
bagi anak balita
a) Bermanfaat 44 100 %
b) Kurang bermanfaat 0
Berdasarkan data diatas jumlah pelayanan posyandu bermanfaat bagi
anak balita terbanyak adalah “bermanfaat” sejumlah44dengan prosentase
100%.

Tabel 19 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pernah mendapatkan penyuluhan
berkaitan dengan pemeliharaan Jml Prosentase
kesehatan balita
a) Ya 35 80 %
b) Tidak 9 20 %
Berdasarkan data diatas jumlah yang pernah mendapatkan penyuluhan
berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan balita terbanyak adalah “ya”
sejumlah35 dengan prosentase 80 %

Tabel 20 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Anak pernah mendapatkan pelayanan Prosentase
Jml
dibawah ini
a) Pemberian makanan tambahan 22 39 %
b) Garam beryodium 0
c) Tambahan vitamin a 35 61 %
d) Lain-lain 0
Berdasarkan data diatas jumlah Anak pernah mendapatkan pelayanan
terbanyak adalah tambahan vitamin A sebanyak35 dengan prosentase 61 %.

Tabel 21 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah keluarga membutuhkan Prosentase
Jml
informasi penyuluhan berikut
1) Gizi balita 29 53 %
2) Imunisasi balita 20 36 %
3) Stimulasi perkembangan balita 6 11 %
4) Perawatan balita di rumah sakit 0
5) Lain-lain 0
Berdasarkan data diatas jumlah keluarga membutuhkan informasi
penyuluhan terbanyak adalah tentang gizi balita sebanyak29 dengan
prosentase 53 %

Tabel 22 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah dilingkungan keluarga Prosentase
Jml
teridentifikasi faktor resiko injuri
a. Ya 8 23 %
b. Tidak 36 77 %
Berdasarkan data diatas jumlah lingkungan keluarga teridentifikasi
faktor resiko injuri terbanyak adalah “tidak” sebanyak 36 dengan prosentase
77%

Tabel 23 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebersihan rumah Jml Prosentase
a. Baik 36 82 %
b. Tidak 8 18 %
Berdasarkan data diatas jumlah kebersihan rumah terbanyak adalah
“baik” sebanyak 36dengan prosentase 82%

Tabel 24 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Ventilasi Jml Prosentase
a. baik 23 52 %
b. tidak 21 48 %
Berdasarkan data diatas jumlah ventilasi rumah terbanyak adalah
“baik” sebanyak23 dengan prosentase 52 %

Tabel 25 Data Anak Usia Dini di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pencahayaan Jml Prosentase
a. baik 29 66 %
b. tidak 15 34 %
Berdasarkan data diatas jumlah pencahayaan rumah terbanyak adalah
“baik”29 dengan prosentase 66%

DATA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH


Tabel 1 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
IMT Jml Prosentase
a. Kurus 18 17 %
b. Normal 78 74 %
c. Gemuk 10 9%
d. Obesitas 0
Berdasarkan data diatas jumlah IMT anak usia sekolah terbanyak
adalah“Normal” 78 dengan prosentase 74 %

Tabel 2 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Imunisasi Jml Prosentase
a. Lengkap 100 94 %
b. Belum lengkap 5 5%
c. Tidak lengkap 1 1%
Berdasarkan data diatas jumlah imunisasi anak usia sekolah terbanyak
adalah “lengkap” sebanyak 100 dengan prosentase 95%
Tabel 3 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Sosialisasi dengan lingkunan Jml Prosentase
a. Normal 101 95 %
b. Kurang 5 5%
Berdasarkan data diatas jumlah status perkembangan psiko dan sosial
anak usia sekolah terbanyak adalah “normal” sebanyak101 dengan
prosentase 95%

Tabel 4 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Menaati peraturan Jml Prosentase
a. Ya 96 90 %
b. Kurang 10 10 %
Berdasarkan data diatas jumlah status menaati peraturan anak usia
sekolah terbanyak adalah “ya” sejumlah96dengan prosentase 90%

Tabel 5 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Bermain Jml Prosentase
a. Normal 106 100%
b. Kurang 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlah bermain anak usia sekolah terbanyak
adalah “normal” 52 dengan prosentase 100%

Tabel 6 Data Anak Usia sekolah RW di Dusun Karajan Barat Desa


Wonorejo Kecamatan Lawang
Mengerjakan tugas Jml Prosentase

a. Normal 106 100%

b. Kurang 0 0%

Berdasarkan data diatas jumlah mengerjakan tugas anak usiasekolah


terbanyak adalah “normal” sejumlah 106 dengan prosentase 100%

Tabel 7 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kreatifitas Jml Prosentase

a. Normal 106 100%

b. Kurang 0 0%

Berdasarkan data diatas jumlah kreatifitas anak usiasekolah terbanyak


adalah “normal” 52 dengan prosentase 100%
Tabel 8 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Saat ini Menderita
No. Jenis Penyakit Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
1 ISPA 31 29 % 75 71 %
2 Diare 4 4% 102 96 %
3 Demam 30 28 % 76 72 %
4 Muntah-muntah 1 1% 105 90 %
5 Penyakit Kulit 0 106 100 %
6 Dipteri 0 106 100 %
7 Bronkitis 0 106 100 %
8 DBD 2 2% 104 98 %
9 Kurang gizi 0 106 100 %
10 Tiphus 1 1% 105 99 %
11 Dan lain lain 4 4% 102 96 %
Berdasarkan data diatas jumlah kesehatan anak usia sekolah dalam 3
bulan terakhir yangmenderitaISPA sejumlah31dengan prosentase 29%

Tabel 9 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Ada masalah Tidak ada masalah
NO Masalah
Jml Prosentase Jml Prosentase
1 Mata 2 2% 104 98 %
2 Pendengaran 0 106 100%
3 Pencernaan 2 2% 104 98 %

Berdasarkan data diatas anak usia sekolah yang menderita masalah


kesehatan mata dan pencernaan masing-masing sejumlah 2 dengan
prosentasen 2 %

Tabel 10 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pola makan anak Jml Prosentase

a. Sulit 14 13 %

b. Baik 92 87 %

Berdasarkan data diatas jumlah pola makan anak usia sekolah


terbanyak adalah “baik” sejumlah92 dengan prosentase 87% dan “sulit”
sejumlah 14 dengan prosentase 13%
Tabel 11 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Rata-rata jumlah porsi makan yang Prosentase
Jml
dikonsumsi oleh anak

a. Habis 1 porsi 78 74 %

b. ¾ porsi 14 13 %

c. ½ porsi 14 13 %

d. ¼ porsi 0

Berdasarkan data diatas jumlah pola makan yang dikonsumsi anak


usia sekolah terbanyak adalah “habis 1 porsi” sejumlah78 dengan
prosentase 74%

Tabel 12 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
komposisi makanan Jml Prosentase

a. Seimbang 93 88 %

b. Cukup seimbang 13 12 %

c. Kurang seimbang 0

Berdasarkan data diatas jumlah komposisi makanan anak usia sekolah


terbanyak adalah “seimbang”93 dengan prosentase 88%.

Tabel 13 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
pola minum Jml Prosentase

a. Baik 90 85 %

b. Cukup 15 14 %

c. Kurang 1 1%

Berdasarkan data diatas jumlah pola minum anak usia sekolah


terbanyak adalah “baik” sejumlah90 dengan prosentase 85% dan “cukup”
sejumlah 15 dengan prosentase 14%

Tabel 14 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Jumlah rata tidur dalam sehari Jml Prosentase

a. Kurang dari 8 jam 11 10 %


b. 8-15 jam 95 90 %

c. Lebih dari 15jam 0

Berdasarkan data diatas jumlah rata tidur dalam sehari anak usia
sekolah terbanyak adalah “8-15 jam tidur” sejumlah 95 dengan prosentase
90%

Tabel 15 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebutuhan bermain pada anak Jml Prosentase

a. Baik, anak aktif bermain dengan 106 100 %


sesama teman
b. Cukup, kadang-kadang saja bermain 0

c. Anak tidak mau bermain atau kurang 0


aktifitas
Berdasarkan data diatas jumlah kebutuhan bermain pada anak usia
sekolah terbanyak adalah “Baik,anak aktif bermain dengan sesama teman”
sejumlah106 dengan prosentase 100%,

Tabel 16 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebiasaan mencuci tangan Jml Prosentase

a. Selalu 20 19 %

b. Jarang 86 81 %

c. Tidak pernah 0

Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan mencuci tangan pada anak


usia sekolah terbanyak adalah “jarang mencuci tangan” sejumlah 86 dengan
prosentase 81%

Tabel 17 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kesulitan belajar Jml Prosentase

a. Ya 4 4%

b. Tidak 102 96 %

Berdasarkan data diatas jumlah kesulitan belajar pada anak usia


sekolah terbanyak adalah “tidak” sejumlah 102 dengan prosentase 96%

Tabel 18 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Kebiasaan mengonsumsi jajanan Jml Prosentase
a. Jajanan buatan sendiri 4 4%
b. Membeli diwarung 102 96 %

Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan mengkonsumsi jajanan


pada anak usia sekolah terbanyak adalah “membeli diwarung” sejumlah102
dengan prosentase 96%

Tabel 19 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pengetahuan tentang makanan yang Prosentase
Jml
berbahaya
a. cukup mengetahui 23 22 %
b. Kurang mengetahui 83 78 %
Berdasarkan data diatas jumlah pengetahuan tentang makanan yang
berbahaya pada anak usia sekolah terbanyak adalah “kurang mengetahui”
sejumlah83 dengan prosentase 78%
Tabel 20 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Masalah
Jml Prosentase Jml Prosentase
Apakah keluarga membawa 106 0
anaknya kepuskesmas atau
kepelayanan kesehatan lainnya
jika sakit
Berdasarkan data diatas jumlah keluarga membawa anaknya
kepuskesmas atau pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah terbanyak
adalah “ya” sejumlah106 dengan prosentase 100%

Tabel 21 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Masalah Prosentase Prosentase
Jml Jml
Apakah anak pernah mendapatkan 39 37 % 67 63 %
penyuluhan berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan
Berdasarkan data diatas jumlah anak tidak pernah mendapatkan
penyuluhan berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia
sekolah terbanyak adalah “tidak” sejumlah 67 dengan prosentase 63%

Tabel 22 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah keluarga membutuhkan Jml Prosentase Jml Prosentase
informasi penyuluhan YA TDK
Gizi 82 77 % 24 23 %
Imunisasi 14 13 % 92 87 %
Perkembangan anak sekolah 55 52 % 51 48 %
Perawatan anak sakit dirumah 39 37 % 67 63 %
Lain-lain 0 106 100 %
Berdasarkan data diatas jumlah keluarga membutuhkan informasi
penyuluhan pada anak usia sekolah terbanyak adalah “gizi” sejumlah 82
dengan prosentase 77%

Tabel 23 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Masalah
Jml Prosentase Jml Prosentase
Apakah dilingkungan sekolah 54 51 % 52 49 %
terdapat hal-hal yang beresiko
Berdasarkan data diatas jumlah dilingkungan sekolah terdapat hal-hal
yang beresiko pada anak usia sekolah terbanyak adalah “ya” sejumlah 52
dengan prosentase 51%

Tabel 24 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Masalah
Jml Prosentase Jml Prosentase
Apakah dilingkungan rumah 77 73 % 29 27 %
terdapat hal-hal yang beresiko
Berdasarkan data diatas jumlah dilingkungan rumah terdapat hal-hal
yang beresiko pada anak usia sekolah terbanyak adalah “ya” sejumlah77
dengan prosentase 73%

Tabel 25 Data Anak Usia sekolah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Masalah
Jml Prosentase Jml Prosentase
Apakah dilingkungan rumah 31 29 % 75 71 %
termasuk dalam kondisi sehat
Berdasarkan data diatas jumlah dilingkungan rumah termasuk dalam
kondisi sehat pada anak usia sekolah terbanyak adalah “tidak”
sejumlah75dengan prosentase 71%

KESEHATAN PEREMPUAN
ibu hamil
Tabel 1 Data ibu hamil di di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Ibu hamil Jml Prosentase
- Ya 0 0%
- Tidak 24 100%
Usia kehamilan 0 0%
Usia ibu hamil 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlah tidak ada ibu hamil sebanyak 24
dengan prosentase 100%,
Tabel 2 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Jml Prosentase
Kehamilan Ke- 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlahkehamilan pada ibu hamilterbanyak
ada sebanyak 0.

Tabel 3 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Teratur Periksakehamilan Jml Prosentase
- Ya 0 0%
- Tidak 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlah Periksakehamilan pada ibu hamil
terbanyak ada sebanyak 0

Tabel 4 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Kelengkapan imunisasi TT Jml Prosentase
- Ya 4 17%
- Tidak 20 83%
Berdasarkan data diatas jumlah kelengkapan imunisasi TT pada ibu
hamil terbanyak adalah “tidak” sejumlah20 dengan prosentase 83%

Tabel 5 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Pola makan ibu hamil Jml Prosentase
- Baik 0 0%
- Cukup 0 0%
- Kurang 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlah pola makan pada ibu hamil terbanyak
adalah 0

Tabel 6 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Pola istirahat tidur Jml Prosentase
- Cukup 0 0%
- Kurang 0 0%
Berdasarkan data diatas jumlah pola istirahat tidur pada ibu hamil
terbanyak adalah 0

Tabel 7 Data ibu hamil di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Faktor resiko ibu hamil Jml Prosentase
- Multypara 0 0%
- Primipara 0 0%
- Usia 0 0%
- Pre eklamsi 0 0%
- Kurang gizi 0 0%
- Kurang ANC 0 0%
- Penyakit jantung 0 0%
- Penyakit Diabetes 0 0%
- Kurangnya dukungan sosial 0 0%
Berdasarkan data diatas faktor resiko pada ibu hamil terbanyak adalah
0.

IBU MENYUSUI
Tabel 1 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Adakah ibu menyusui Jml Prosentase
- Ya 16 21%
- Tidak 60 79%
Berdasarkan data diatas ada ibu menyusui terbanyak adalah “ya”
sejumlah 2 dengan prosentase 100%

Tabel 2 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Jml Prosentase
Usia anak saat ini 3, 4, 6, 12, dan 24
bulan
Berapa lama menyusui 3, 4, 6, 12, dan 24
bulan
Berdasarkan data diatas ada usia anak saat ini terbanyak adalah
sejumlah 10 dan 4 bulan dan lama menyusui selama 10 dan 4 bulan

Tabel 3 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Perawatan payudara Jml Prosentase
- Ya 5 31%
- Tidak 11 69%
Berdasarkan data diatas ada perawatan payudara terbanyak
adalahsejumlah 2 dengan prosentase 100%

Tabel 4 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Jml Prosentase
Frekuensi menyusui 5x, 6x
Berdasarkan data diatas frekuensi menyusui pada ibu menyusui
masing – masing sebanyak 6x dalam sehari
Tabel 5 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Pola makan ibu menyusui Jml Prosentase
-Baik 8 50%
-Cukup 8 50%
-kurang 0 -
Berdasarkan data diatas ada pola makan ibu menyusui terbanyak
adalah “baik” sejumlah 2 dengan prosentase 100%

KELUARGA BERENCANA
Tabel 1 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Wanita Usia subur Jml Prosentase
- Ya 118 46%
- Tidak 136 54%
Berdasarkan data diatas ada wanita subur terbanyak adalah “tidak”
sejumlah 16dengan prosentase 67%

Tabel 2 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Keikutsertaan PUS dalam Prosentase
Jml
program KB
- Ya 146 49%
- Tidak 151 51%
Berdasarkan data diatas ada keikutsertaan PUS dalam program KB
terbanyak adalah “tidak” sejumlah 21 dengan prosentase 100%

Tabel 3 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Jml Prosentase
102 orang anak 3
Jumlah anak yang direncanakan
88 orang anak 2
Berdasarkan data diatas dari 21 orang,11 orang memilih
merencanakan 3 anak.

Tabel 4 Data ibu menyusui di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Jenis Kontrasepsi yang diikuti Jml Prosentase
- IUD 3 1%
- PIL 64 21%
- KONDOM 0 -
- SUNTIK 79 26%
- SUSUK 38 13%
- MOW 0 -
- MOP 0 -
- Tidak KB 113 39%
Berdasarkan data diatas jenis kontrasepsi yang di ikuti terbanyak
adalah IUD sejumlah 6 dengan prosentase 29%.

KESEHATAN USIA LANJUT


Status Gizi
Tabel 1 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Status Gizi Jml Prosentase

Lebih 3 6%
Normal 39 85%
Kurang 4 9%
Berdasarkan data diatas status gizi normal adalah paling banyak
sejumlah39 dengan prosentase 85%.
Tabel 2 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
Keluhan kesehatan atau gejala yang YA TIDAK
dirasakan Bapak/Ibu dalam waktu 3
bulan trakhir Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi penglihatan.
Penglihatan kabur
Mata berair
Nyeri pada mata 26 57% 20 43%

Berdasarkan data diatas keluhan penglihatan kabur adalah paling


banyak YA sejumlah 26 dengan prosentase 57%.

Tabel 3 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi pendengaran.
a. Pendengaran berkurang
b. Telinga berdenging 10 21% 36 79%
Berdasarkan data diatas jumlah Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pendengaran yang diikuti terbanyak adalah “Pendengaran
tidak berkurang” sejumlah36 dengan prosentase 79%

Tabel 4 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi pernafasan.
a. Batuk lama disertai keringat
malam
b. Sesak nafas 9 20% 37 80%
Berdasarkan data diatas jumlah keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pernafasan yangi terbanyak adalah “tidak Batuk lama disertai
keringat malam” sejumlah37 dengan prosentase 80%

Tabel 5 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang 7 15% 39 85%


berkaitan dengan fungsi jantung.
a. Jantung berdebar-debar
b. Cepat lelah
c. Pusing
d. Nyeri daerang tengkuk
Berdasarkan data diatas jumlah keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi jantung yang terbanyak adalah “jantung tidak berdebar-
debar” sejumlah39 dengan prosentase 85%

Tabel 6 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi pencernaan.
a. Mual/muntah
b. Nyeri ulu hati
c. Makan dan minum banyak 2 4% 44 96%
(berlebihan)
d. Perubahan kebiasaan buang
air besar (mencret atau
sembelit)
Berdasarkan data diatas,jumlah keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pencernaan yang terbanyak adalah “tidak Makan dan minum
banyak (berlebihan)” sejumlah 44 dengan prosentase 96%

Tabel 7 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pergerakan.
a. Nyeri kaki saat berjalan
b. Nyeri pinggang atau tulang
belakang
c. Nyeri persendian atau bengkak 11 35% 25 65%
Berdasarkan data diatas, jumlah keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pergerakan yang terbanyak adalah “tidak nyeri pinggang atau
tulang belakang” sejumlah25dengan prosentase 65%

Tabel 8 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan 3 7% 43 93%
dengan fungsi persyarafan
a. Lumpuh atau kelemahan pada
kaki atau tangan
b. Kehilangan rasa
c. Gemetar atau tremor
Berdasarkan data diatas jumlah Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi persyarafan yang terbanyak adalah “tidak mengalami
Lumpuh atau kelemahan pada kaki atau tangan” sejumlah 43 dengan
prosentase 93%

Tabel 9 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi perkemihan
a. Buang air kecil banyak
10 21% 36 79%
b. Tidak mampu mengontrol
pengeluaran air kemih/BAK
merembes
Berdasarkan data diatas jumlah Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi perkemihan yang terbanyak adalah “tidak ada Keluhan
kesehatan yang berkaitan dengan fungsi perkemihan” sejumlah36 dengan
prosentase 79%

Tabel 10 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
No. Jenis Penyakit
Jml Prosentase Jml Prosentase
1. Hipertensi 24 52%
2. Kencing manis 2 4%
3. Penyakit kulit 6 14%
4. Radang sendi 1 2%
5. Asam urat 1 2%
6. Penyakit jantung 2 4%
7. TB paru 3 6%
8. Penyakit ginjal 1 2%
9. Gastritis 2 4%
10. Stroke 2 4%

11. Stress/depresi 1 2%

12. Menarik diri 1 2%


13. Gangguan jiwa - -

Berdasarkan data diatas jumlah jenis penyakit yang di derita oleh usia
lanjut yang terbanyak adalah “hipertensi” sejumlah 24 dengan prosentase
52%

Tabel 11 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Pola Prilaku Kesehatan
Jml Prosentase Jml Prosentase
Kebiasaan makan asin 16 35% 30 65%
Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan makan asin oleh usia lanjut
yang terbanyak adalah “tidak” sejumlah30 dengan prosentase 65%

Tabel 12 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan makan/minum manis 20 43% 26 57%


Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan makan/minum manis oleh
usia lanjut yang terbanyak adalah “tidak” sejumlah 26 dengan prosentase
57%

Tabel 13 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan makan berlemak/gorengan 14 30% 32 70%

Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan makan berlemak/gorengan


oleh usia lanjut yang terbanyak adalah “tidak” sejumlah32dengan
prosentase 70%

Tabel 14 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan makan tinggi purin


16 30
(kacang-2 an, jerohan, seafood, dll) 34% 66%

Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan makan tinggi purin oleh


usia lanjut yang terbanyak adalah “tidak”sejumlah 30 dengan prosentase
66%

Tabel 14 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Minum kopi > 1 gelas/hari 16 36% 25 64%


Berdasarkan data diatas jumlah kebiasaan minum kopi oleh usia lanjut
yang terbanyak adalah “tidak” sejumlah 25 dengan prosentase 64% adalah
tidak

Tabel 15 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Merokok >3 batang/hari 16 34% 30 66%

Berdasarkan data diatas jumlah merokok oleh usia lanjut yang


terbanyak adalah “tidak” sejumlah 30 dengan prosentase 66%

Tabel 15 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Pola pemanfaatan pelayanan Ya Tidak
kesehatan Jml Prosentase Jml Prosentase

a) Periksa ke puskesmas 22 47% 7 15%

b) Periksa ke posyandu lansia 12 26% 5 12%

Berdasarkan data diatas jumlah pola pemanfaatan pelayanan


kesehatan oleh usia lanjut yang terbanyak adalah “ya periksa ke
puskesmas” sejumlah22 dengan prosentase 47%

Tabel 16 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Mengkonsumsi obat-obatan 32% 68%


19 41
bebas

Berdasarkan data diatas mengkonsumsi obat-obatan oleh usia lanjut


adalah “tidak” sejumlah 41 dengan prosentase 68%

Tabel 17 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak

Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan berolahraga 0 0 36 100%


Berdasarkan data di atas kebiasaan berolahraga oleh usia lanjut
adalah “Tidak” sejumlah 36 dengan prosentase 100%.

Tabel 17 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
BAIK % CUKUP % KURANG %

Pola Makan 25 54% 13 29% 8 17%

Pola Minum 28 60% 16 35% 2 5%

Pola BAB 19 41% 20 43% 7 16%

Pola BAK 22 47% 14 30% 10 23%

Pola Tidur 19 41% 17 37% 10 22%

Olahraga 10 22% 11 24% 25 54%

Berdasarkan data diatas status pola makan oleh usia lanjut terbanyak
adalah “baik” sejumlah 25 dengan prosentase 54%, status pola minum oleh
usia lanjut terbanyak adalah “baik” sejumlah28 dengan prosentase 60%,
status pola BAB oleh usia lanjut terbanyak adalah “baik” sejumlah19
dengan prosentase 41%, status pola BAK oleh usia lanjut terbanyak adalah
“baik” sejumlah 22 dengan prosentase 47%, status pola tidur oleh usia
lanjut terbanyak adalah “19” adalah sejumlah19 dengan prosentase 41%,
dan status olahraga oleh usia lanjut terbanyak adalah “kurang” sejumlah25
dengan prosentase 54%.

Tabel 18 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
No. Lingkungan Fisik Jml Prosentase Jml Prosentase

1. Apakah lantai rumah licin 8 18% 38 82%

2. Apakah ada tangga yang tidak


14 30% 32 70%
ada pengaman

3. Apakah lantai kamar mandi licin 6 14% 40 86%

Berdasarkan data diatas lingkungan fisik oleh usia lanjut terbanyak


ada sebanyak dengan prosentase 82% adalah tidak lantai rumah licin,70%
tangga rumah tidak ada pengaman, dan 86% lantai kamar mandi tidak licin

Tabel 19 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase
Apakah penerangan dalam rumah cukup 28 60% 18 40%

Berdasarkan data diatas ada jumlah penerangan dalam rumah oleh


usia lanjut yang terbanyak ada sebanyak 28 dengan prosentase 60% adalah
ya

Tabel 20 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Apakah lantai sekitar rumah licin 16 35% 30 65%

Berdasarkan data diatas ada jumlah lantai sekitar rumah licin oleh usia
lanjut yang terbanyak ada sebanyak 30 dengan prosentase 65% adalah tidak

Tabel 21 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Apakah lingkungan rumah berbatu


23 50% 23 50%
atau tidak rata

Berdasarkan data diatas ada jumlah rumah tidak berbau oleh usia lanjut
yang sama rata ada 23 dengan prosentase 50%

Tabel 22 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Apakah ada selokan terbuka di sekitar


26 57% 20 43%
rumah

Berdasarkan data diatas ada jumlah ada selokan terbuka di sekitar rumah
oleh usia lanjut yang terbanyak ada sebanyak 26 dengan prosentase 57%

Tabel 23 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
Jml Prosentase Jml Prosentase

Resiko Injuri 6 85,7% 1 14,3%

Berdasarkan data diatas ada jumlah resiko injury oleh usia lanjut yang
terbanyak ada sebanyak 6 dengan prosentase 85,7%
Tabel 24 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
YA TIDAK
No. Sosial Ekonomi Jml Prosentase Jml Prosentase

Apakah usia lanjut mempunyai


1. 30 65% 16 34%
penghasilan sendiri

Apakah penghasilan mencukupi


2. 17 37% 29 63%
untuk kebutuhan sendiri

Apakah ada dukungan dana dari


3. 21 47% 25 54%
sumber lain

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut yang mempunyai


penghasilan sendiri dan penghasilan mencukupi untuk kebutuhan sendiri
terbanyak ada sebanyak 30 dengan prosentase 65%, dandukungan dana dari
sumber lain oleh usia lanjut terbanyak ada sebanyak 31 dengan prosentase
68%

Tabel 25 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Fasilitas kesehatan yang digunakan Jml Prosentase

a. Rumah sakit 10 22%

b. Puskesmas 17 37 %

c. Dokter praktik 8 17%

d. Klinik
6
13%

e. Lain-lain 5 11%

Berdasarkan data diatas ada jumlah fasilitas kesehatan yang digunakan


oleh usia lanjut terbanyak ada sebanyak 17 dengan prosentase 36% adalah
puskesmas

Tabel 26 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah memeriksakan kesehatan secara teratur Jml Prosentase

a. YA 28 60%

b. TIDAK 18 40%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut memeriksakan
kesehatan secara teratur terbanyak ada sebanyak 28 dengan prosentase 60%
adalah ya

Tabel 27 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah fasilitas kesehatan terjangkau oleh usia
Jml Prosentase
lanjut

a. YA 43 93%

b. TIDAK 3 7%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut menggunakan fasilitas


kesehtan terbanyak ada sebanyak 43 dengan prosentase 93%

Tabel 29 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut mempunyai jaminan kesehatan Jml Prosentase

a. YA 30 65%

b. TIDAK 16 35%

Jika YA, berbentuk …

a. ASKES 16 35%

b. Kartu sehat/JPS 23 50%

a. Lain-lain 7 15%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut mempunyai jaminan


kesehatan terbanyak ada sebanyak 30 dengan prosentase 65% dan
menggunakan fasilitas Kartu sehat jumlah 23 dengan prosentase 50%

Tabel 30 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Upaya mengatasi masalah kesehatan Jml Prosentase

a. Beli obat warung 20 43%

b. Dibawa ke sarana kesehatan 18 39%

c. Diberi jamu tradisional 5 11%

d. Dibawa ke dukun atau orang pintar 3 7%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut upaya mengatasi


masalah kesehatan terbanyak ada sebanyak 18 dengan prosentase 39%
dengan dibawa ke sarana kesehatan
Tabel 31 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut berinteraksi dengan keluarga
Jml Prosentase
dan lingkungan social

a. YA 40 87%

b. TIDAK 6 13%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut berinteraksi dengan


keluarga dan lingkungan social terbanyak ada sebanyak 40 dengan
prosentase 87% adalah ya

Tabel 32 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut mengikuti kegiatan social di
Jml Prosentase
lingkungannya

a. YA 29 63%

b. TIDAK 17 37%

Jika YA, jenis kegiatannya

a. Pengajian 28 61%

b. Arisan 10 22%

c. Olahraga/senam 4 9%

d. Kesenian 1 2%

e. Perkumpulan antara usia lanjut 2 4%

f. Lain-lain 1 2%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut mengikuti kegiatan


social di lingkungannya terbanyak ada sebanyak 29 dengan prosentase 63%
dan mengikuti kegiatan pengajian jumlah 28 dengan prosentase 61%

Tabel 33 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut mengunjungi sanak saudara Jml Prosentase

b. YA 8 17%

c. TIDAK 38 83%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut tidak mengunjungi


sanak saudara terbanyak ada sebanyak 38 dengan prosentase 83%
Tabel 33 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut melakukan kegiatan rekreasi Jml Prosentase

a. YA 4 9%

b. TIDAK 42 91%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut tidak melakukan


kegiatan rekreasi terbanyak ada sebanyak 42 dengan prosentase 91%

Tabel 33 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah ada perkumpulan kelompok usia lanjut Jml Prosentase

a. YA 16 35%

b. TIDAK 30 65%

Jika YA, bentuk kegiatannya …

a. Arisan 17 37%

b. Olahraga 2 4%

c. Pengajian 26 57%

d. Lain-lain 1 2%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut tidak melakukan


perkumpulan terbanyak ada sebanyak 30 dengan prosentase 65% dan
dengan kegiatan pengajian sebanyak 26 dengan prosentase 56%

Tabel 34 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Apakah usia lanjut memanfaatkan kelompok usia
Jml Prosentase
lanjut

a. YA 17 37

b. TIDAK 29 63%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut tidak memanfaatkan


kelompok terbanyak ada sebanyak 29 dengan prosentase 63%

Tabel 35 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Pengetahuan tentang masalah kesehatan yang
Jml Prosentase
dialaminya

a. Sudah tahu dan jelas 22 48%


b. Tahu tapi belum jelas 10 22%

c. Belum tahu 14 30%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut sudah tahu dan jelas
tentang pengetahuan maslaah kesehatan yang dialaminya terbanyak ada
sebanyak 22 dengan prosentase 47%

Tabel 36 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Pengetahuan cara pencegahan dan perawatan
Jml Prosentase
penyakit

a. Sudah tahu dan jelas 15 33%

b. Tahu tapi belum jelas 21 45%

c. Belum tahu 10 22%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut sudah tahu tapi belum
jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan perawatan penyakit
terbanyak ada sebanyak 21 dengan prosentase 45%

Tabel 36 Data usia lanjut di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Pengetahuan tentang pola hidup sehat Jml Prosentase

a. Sudah tahu dan jelas 14 30%

b. Tahu tapi belum jelas 27 59%

c. Belum tahu 5 11%

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia lanjut tahu tapi belum jelas
tentang pengetahuan tantang pola hidup sehat terbanyak ada sebanyak 27
dengan prosentase 58%

KESEHATAN DEWASA PEKERJA


IMT
Tabel 1 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo
Kecamatan Lawang
Status Gizi Lebih % Normal % Kurang %
IMT 10 22% 30 65% 6 13%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja status gizi
lebih sebanyak 10 dengan prosentase 22% dan status gizi normal sebanyak
30 dengan prosentase 65%

Tabel 2 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Keluhan Kesehatan Atau Gejala Ya Tidak
Yang Dirasakan Bapak/Ibu Dalam
Jml Prosentase Jml Prosentase
Waktu3 <Tiga> Bulan
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pengelhatan
 Pengelhatan kabur 8 17% 31 67%
 Mata berair 17 37% 11 24%
 Nyeri pada mata 21 46% 4 9%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi penglihatan dengan jumlah
31 dengan prosentase 67%

Tabel 3 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pendengaran
 Pendengan berkurang 24 52% 30 65%
 Telinga berdenging 22 48% 16 35%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi pendengaran dengan
jumlah 30 dengan prosentase 65%

Tabel 4 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pernafasan
 Batuk lama disertai 20 43% 8 17%
keringat dingin
 Sesak nafas 26 57% 38 83%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi pernafasan dengan jumlah
38 dengan prosentase 38%

Tabel 5 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi jantung
 Jantung berdebar-debar 16 35% 28 61%
 Cepat lelah 9 20% 7 15%
 Pusing 19 41% 8 17%
 Nyeri daerah tengkuk 2 4% 3 7%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak adalah
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi jantung dengan jumlah 28
dengan prosentase 61%

Tabel 6 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pencernaan
 Mual/muntah 5 11% 4 9%
 Nyeri ulu hati 5 11% 4 9%
 Makan dan minum banyak 30 65% 33 72%
 Perubahan kebiasaan 6 13% 5 10%
buang air besar
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerj20a tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi pencernaan dengan
jumlah 33 dengan prosentase 72%

Tabel 7 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Keluhan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi pergerakan
 Nyeri kaki saat berjalan 15 33% 33 72%
 Nyeri pinggan atau tulang 26 56% 7 15%
belakang
 Nyeri persendian atau 5 11% 6 13%
bengkak
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi pergerakan dengan jumlah
33 dengan prosentase 72%

Tabel 8 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi persyarafan
15 33% 40 86%
 Lumpuh atau kelemahan
pada kaki atau tangan 15 33% 3 7%
 Kehilangan rasa 16 34% 3 7%
 Gemetar atau tremor

Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi persyarafan dengan
jumlah 40 dengan prosentase 86%

Tabel 9 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Keluhan kesehatan yang berkaitan


dengan fungsi perkemihan
20 43% 5 11%
 Buang air kecil banyak 21 46% 5 11%
 Sering buang air kecil
malam hari 5 11% 36 78%
 Tidak mampu mengontrol
pengeluaran air
kemih/BAK merembes
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak ada
Keluhan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi perkemihan dengan
jumlah 36 dengan prosentase 78%

Tabel 10 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
No Penyakit Jml Prosentase Jml Prosentase

1 Hipertansi 15 34% 4 9%
2 Kencing Manis 6 13% 1 2%
3 Penyakit Kulit 1 2% 1 2%
4 Radang Sendi 5 11% 2 4%
5 Asam Urat 6 13% 1 2%
6 Penyakit Jantung 1 2% 1 4%
7 Tb Paru 1 2% 2 4%
8 Penyakit Ginjal 1 2% 3 7%
9 Gastritis 2 4% 3 7%
10 Stroke 4 9% 4 9%
11 Stress/Depresi 1 2% 7 15%
12 Menarik Diri 1 2% 7 15%
13 Gagguan Jiwa 2 4% 10 20%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang
mengalami penyakit hipertensi dengan jumlah 15 dengan prosentase 34%

Tabel 11 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Perilaku Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan Makan Asin 35 76% 11 24%


Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang tidak
kebiasaan makan asin jumlah 55 dengan prosentase 76%

Tabel 12 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan Makan /Minum Manis 40 86% 6 14%


Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang tidak
kebiasaan makan/minum manis sebanyak 6 dengan prosentase 14%

Tabel 13 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Kebiasaan Makan 30 65% 16 35%


Berlemak/Gorengan
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang
kebiasaan makan berlemak/gorengan sebanyak 16 dengan prosentase 35%

Tabel 14 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Kebiasaan Makan Tinggi Purin 43 94% 3 6%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang
kebiasaan makan makan tinggi purin sebanyak 43 dengan prosentase 94%

Tabel 15 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Minum Kopi >1 Gelas/Hari 41 89% 5 11%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang minum
kopi >1 gelas/hari sebanyak 41 dengan prosentase 89%

Tabel 16 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Merokok >3 Batang/Hari 43 93% 3 7%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak
merokok >3 batang/hari sebanyak 3 dengan prosentase 7%

Tabel 17 Data dewasa pekerja di di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Begadang Setelah Pulang Kerja 24 52% 22 48%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yangtidak
begadang setelah pulang kerja sebanyak 22 dengan prosentase 48%

Tabel 18 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Tidak Pernah Sarapan Pagi 45 98% 1 2%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang tidak
pernah sarapan pagi sebanyak 1 dengan prosentase 2%

Tabel 19 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase
Menggunakan Alat Pelindung Diri 41 89% 5 11%
Saat Berkerja
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang tidak
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja sebanyak 5 dengan prosentase
11%

Tabel 20 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
Jml Prosentase Jml Prosentase

Adakah Lingkungan Kerja Aman 30 65% 16 35%


Fisik
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang
lingkungan kerja aman fisik sebanyak 30 dengan prosentase 65%

Tabel 21 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Ya Tidak
No Penyakit Jml Prosentase Jml Prosentase

1 Periksa Ke Puskesmas/Rs 30 65% 16 35%


2 Periksa Ke Dokter 10 22% 20 43%
3 Tidak Pernah 6 13 10 22%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang periksa
ke puskesmas/Rs sebanyak 30 dengan prosentase 65%

Tabel 22 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Baik Cukup Kurang
No Aktifitas Prosentas
Jml Prosentase Jml Prosentase Jml
e

1 Pola Makan 10 22% 15 33% 7 15%


2 Pola Minum 10 22% 5 11% 10 22%
3 Pola Bab 5 11% 6 13% 12 26%
4 Pola Bak 5 11% 7 15% 4 9%
5 Pola Tidur 10 22% 8 17% 9 19%
6 Olahraga 6 12% 5 11% 4 9%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja yang pola
makannya terbanyak ada sebanyak 15 dengan prosentase 33% adalah cukup,
pola minum oleh usia lanjut yang terbanyak sebanyak 10 dengan prosentase
10% adalah baik, pola BAB oleh usia lanjut yang terbanyak sebanyak 12
dengan prosentase 26%% adalah kurang, pola BAK oleh usia lanjut yang
terbanyak sebanyak 7 dengan prosentase 15% adalah cukup, pola tidur oleh
usia lanjut yang terbanyak sebanyak 10 dengan prosentase 22% adalah
baik, dan olahraga oleh usia lanjut yang terbanyak sebanyak 6 dengan
prosentase 12% adalah baik.

Tabel 23 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
Sosial Ekonomi YA TIDAK %
Apakah Penghasilan Mencukupi Untuk 83%
38 8
Kebutuhan Sendiri
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja penghasilan
mencukupi kebutuhan sendiri sebanyak 38 dengan prosentase 83%

Tabel 24 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA TIDAK
No Pelayanan Kesehatan Jml Prosentase Jml Prosentase

1 Apakah Memeriksa Kesehatan 11 24% 11 24%


Secara teratur
2 Apakah Fasilitas Kesehatan 5 11% 30 65%
Tersedia Di Tempat Kerja
3 Apakah Mempunyai Jaminan 30 65% 5 11%
Kesehatan
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tidak
Memeriksa Kesehatan Secara teratur sebanyak 11 dengan prosentase 24%,
tidak tersedia fasilitas kesehatan di tempat kerja sebanyak 30 dengan
prosentse 65% dan mempunyai jaminan kesehatan sebanyak 30 dengan
prosentase 65%

Tabel 25 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA
No Jaminan Kesehatan Jml Prosentase

1 Askes 15 33%
2 Jamsostek 15 33%
3 Jamkesmas 12 26%
4 Asuransi Lain Nya 4 9%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja memiliki
jaminan kesehatan sebanyak 23 dengan prosentase 31% adalah Jamsostek

Tabel 26 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang
YA
Upayah Mengatasi Masalah Jml Prosentase

Beli Obat Diwarung 10 22%


Dibawah Kesarana Kesehatan 27 59%
Diberi Jamu Tradisional 7 15%
Dibawa Kedukun 2 4%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja upaya
mengatasi masalah penyakitnya dengan dibawa ke sarana kesehatan dengan
jumlah 27 dengan prosentase 59%

Tabel 27 Data dewasa pekerja di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo


Kecamatan Lawang

No Kesehatan Pekerjaan Jml Prosentase

1Pengetahuan Kesehatan
- Sudah Tahu Dan Jelas 25 54%
- Tahu Tapi Belum Jelas 15 33%
- BelumTahu 6 13%
2 Pencegahan
- Sudah Tahu Dan Jelas 20 43%
- Tahu Tapi Belum Jelas 20 43%
- BelumTahu 6 14%
3 Pola Hidup Sehat
- Sudah Tahu Dan Jelas 30 65%
- Tahu Tapi Belum Jelas 13 28%
- BelumTahu 3 7%
Berdasarkan data diatas ada jumlah usia dewasa pekerja tahu tetapi
belum jelastentang pengetahuan kesehatan sejumlah 15 dengan prosentase
33%, pencegahan kesehatan sejumlah 20 dngan prosentase 43% dan pola
hidup sehat sejumlah 13 dengan prosentase 28%

PENGKAJIAN SUB-SISTEM
Tabel Datapengkajian sub-sistem Lingkungan Fisik di Dusun Karajan Barat
Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Jumlah kamar tidur Jml Prosentase

- Tidak ada

- Satu kamar tidur

- 2-3 kamar tidur

- >3 kamar tidur

Berdasarkan data diatas jumlahkamar tidur 2-3 kamar tidur sebanyak


61 dengan prosentase 78%

Kebiasaan membuka jendela Jml Prosentase

- Ya 30 65%

- Tidak 16 35%

Berdasarkan data diatas kebiasaan para warga membuka jendela


sebanyak 30 dengan prosentase 65%

Adakah kebiasaan menjemur kasur Jml Prosentase

- Ya 30 65%

- Tidak 16 35%

Berdasarkan data diatas kebiasaan para warga tidak menjemur kasur


sebanyak 16 dengan prosentase 35%

Tabel Datapengkajian sub-sistem observasi di Dusun Karajan Barat Desa


Wonorejo Kecamatan Lawang
Jenis lantai rumah Jml Prosentase
- Tanah - -
- Plesten, ubin, keramik 46 100%
- Papan, kayu - -
Berdasarkan data diatas jenis lantai rumah warga berjenis plesten,
ubin, keramik sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Tipe bangunan rumah Jml Prosentase


- Permanen 46 100%
- Semi permanen - -
- Non permanen - -
Berdasarkan data diatas tipe bangunan rumah para warga permanen
sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Luas jendela dan lubang angin Jml Prosentase


- <10% luas lantai 46 100%
- >10% luas lantai - -
Berdasarkan data diatas luas jendela dan lubang angin para warga
<10% dari luas lantai sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Kebersihan rumah & pekarangan Jml Prosentase


- Bersih 35 76%
- Kurang bersih 11 24%
- Tidak bersih - -
Berdasarkan data diatas kebersihan rumah & pekarangan para warga
bersih sebanyak 35 dengan prosentase 76%

Pencahayaan dalam rumah Jml Prosentase


- Baik 35
76%
- Kurang 11 24%
Berdasarkan data diatas pencahayaan dalam rumah para warga baik
sebanyak 35 dengan prosentase 76%

Tabel Datapengkajian sub-sistem observasi kesehatan air di Dusun Karajan


Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Darimana air untuk masak & minum Jml Prosentase
- Sumur pompa
- Mata air 46 100%
- Sumur gali -
- Air sungai - -
Berdasarkan data diatas air untuk masak & minum para warga
sebanyak 46 dengan prosentase 100% adalah mata air

Air untuk mandi & mencuci Jml Prosentase

- Sumur pompa 46 100%

- Sumur gali

Berdasarkan data diatas air untuk mandi & mencuci para warga
sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Kebiasaan keluarga melakukan


Jml Prosentase
pembersihan / penampungan air

- 1x seminggu 20 43%
- 2x seminggu 15 33%

- >2x seminggu 11 24%

- Lain-lain

Berdasarkan data diatas kebiasaan keluarga melakukan


pembersihan / penampungan air 1x seminggu sebanyak 20 dengan
prosentase 43%

Apakah ada penampungan air untuk masak


Jml Prosentase
& minum

- Ya 26 57%

- Tidak 20 43%

Berdasarkan data diatas para warga mempunyai penampungan air


untuk masak & minum sebanyak 26 dengan prosentase 57%

Tabel Datapengkajian sub-sistem wawancara di Dusun Karajan Barat Desa


Wonorejo Kecamatan Lawang
Jarak sumber air dengan penampung
Jml Prosentase
kotoran

- <5 m 16 35%

- 5 – 10 m 20 43%

- >10 m 10 22%

Berdasarkan data diatas Jarak sumber air dengan penampung


kotoran para warga 5-10 m sebanyak 20 dengan prosentase 43%

Keadaan fisik air Jml Prosentase

- Berwarna 16 35%

- Berbau -

- Berasa -

- Tidak ada 30 65%

Berdasarkan data diatas keadaan fisik air tidak ada masalah


sebanyak 30 dengan prosentase 65%

Identifikasi jentik nyamuk di tempat


Jml Prosentase
penampungan air

- Ada 6 13%
- Tidak ada 40 87%

Berdasarkan data diatas Identifikasi jentik nyamuk di tempat


penampungan air sebanyak 6 dengan prosentase 13%

Penampungan air untuk masak & minum


Jml Prosentase
- Terbuka 6 13%
- Tertutup 40 87%
Berdasarkan data diatas Penampungan air untuk masak & minum
para warga tertutup sebanyak 40 dengan prosentase 87%

Tabel Data pengkajian sub-sistem observasi pembuangan sampahdi Dusun


Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Adakah tempat penampungan sampah Jml Prosentase
- Ya 46 100%
- Tidak - -
Berdasarkan data diatas para warga mempunyai tempat
penampungan sampah sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Pengolahan sampah selanjutnya Jml Prosentase


- Dibakar 20 43%
- Ditimbun 15 32%
- Dibuang ke kali 11 25%
- Lain-lain -
Berdasarkan data diatas Pengolahan sampah selanjutnya dibakar
sebanyak 20 dengan prosentase 43%

Kondisi tempat penampungan sampah di rumahJml Prosentase


- Tertutup 23 50%
- Terbuka 23 50%
Berdasarkan data diatas Kondisi tempat penampungan sampah di
rumah warga tertutup sebanyak 23 dengan prosentase 50%

Vector Jml Prosentase


- Ada 35 76%
- Tidak ada 11 24%
Jika ada jenis vector: Jml Prosentase
- Tikus 4 9%
- Anjing 2 4%
- Lalat 8 17%
- Kecoa 8 17%
- Nyamuk 8 17%
- Kucing 5 12%
Berdasarkan data diatas vector di penampungan sampah ada sebanyak
35 dengan prosentase 76%
Berdasarkan data diatas jenis vector di penampungan sampah berupa
nyamuk, kecoa, lalat sebanyak 8 dengan prosentase 17%
Adakah tempat pembuangan tinja dirumah Jml Prosentase
- Ya 46 100%
- Tidak -
Berdasarkan data diatas para warga mempunyai tempat
pembuangan tinja dirumah sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Kondisi jamban keluarga Jml Prosentase


- Bersih 40 87%
- Tidak bersih 6 13%
Berdasarkan data diatas kondisi jamban keluarga bersih sebanyak
40 dengan prosentase 87%

Tabel Data pengkajian sub-sistem pembuangan air limbah di Dusun


Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Apakah ada saluran air limbah Jml Prosentase
- Ada 40 87%
- Tidak ada 6 13%
Berdasarkan data diatas para warga mempunyai saluran limbah
sebanyak 40 dengan prosentase 87%

Kondisi jamban keluarga Jml Prosentase


- Bersih 40 87%
- Tidak bersih 6 13%
Berdasarkan data diatas kondisi jamban keluarga bersih sebanyak
40 dengan prosentase 87%

Tabel Data pengkajian sub-sistem pembuangan air limbah di Dusun


Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Apakah ada saluran air limbah Jml Prosentase
- Ada 40 87%
- Tidak ada 6 13%
Berdasarkan data diatas para warga mempunyai saluran air limbah
sebanyak 40 dengan prosentase 87%

Saluran air limbah Jml Prosentase


- Mampet 6 13%
- Lancar 40 87%
Berdasarkan data diatas saluran air limbah para warga lancar
sebanyak 40 dengan prosentase 87%

Tabel Data pengkajian sub-sistem pendidikan di Dusun Karajan Barat Desa


Wonorejo Kecamatan Lawang
Jenis pendidikan kesehatan apa yang
Jml Prosentase
dibutuhkan
- Kesehatan ibu anak 10 22%
- Cara penanggulangan kesehatan 16 34%
- Pembinaan kesehatan lansia 10 22%
- Pembinaan kesehatan remaja 10 22%
- Lain-lain, sebutkan
Berdasarkan data diatas Jenis pendidikan kesehatan yang
dibutuhkan para warga yaitu tentang cara penanggulangan kesehatan
sebanyak 16 dengan prosentase 34%

Jenis lembaga pendidikan di wilayah ini Ada Tdk Ada


- TK/PAUD v
- SD/MI v
- SMP/MTS
- SMU/SMK/MA
- PT
- Lembaga kursus
- Tidak ada
Berdasarkan data diatas jenis lembaga pendidikan yang ada di
dusun watugel yaitu TK/PAUD dan SD/MI

Tabel Data pengkajian sub-sistem pelayanan kesehatan dan sosialdi Dusun


Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Jenis dan sarana pelayanan kesehatan yang
Jml Prosentase
sering dimanfaatkan keluarga
- Puskesmas / Pustu 12 26%
- Rumah sakit 4 8%
- Dokter praktik 10 22%
- Bidan praktik 10 22%
- Perawat
- Klinik dokter 10 22%
- Lain-lain
Berdasarkan data diatas Jenis dan sarana pelayanan kesehatan yang
sering dimanfaatkan keluarga adalah pustu sebanyak 12 dengan prosentase
26%

Kepuasan keluarga terhadap pelayanan yang


Jml Prosentase
diberikan sarana kesehatan tersebut
- Sangat puas 30 65%
- Puas 10 22%
- Cukup puas 6 13%
- Tidak puas
- Alasan tidak puas
Berdasarkan data diatas kepuasan keluarga terhadap pelayanan
yang diberikan sarana kesehatan sangat puas dengan pelayanannya
sebanyak 30 dengan prosentase 65%

Sumber penyuluhan kesehatan yang sering di


Jml Prosentase
dapatkan oleh keluarga
- Puskesmas / Pustu 12 26%
- Rumah sakit 4 8%
- Dokter praktik 10 22%
- Bidan praktik 10 22%
- Perawat
- Klinik dokter 10 22%
- Lain-lain
Berdasarkan data diatas sumber penyuluhan kesehatan yang sering
di dapatkan oleh keluarga yaitu dari pukesmas/pustu sebanyak 12 dengan
prosentase 26%

Jenis sarana pelayanan kesehatan yang tersedia


di wilayah ini Ada Tdk Ada

- Puskesmas / Pustu V
- Rumah sakit V
- Dokter praktik V
- Bidan praktik V
- Perawat V
- Klinik dokter V
- Lain-lain V
Berdasarkan data diatas jenis sarana pelayanan kesehatan yang
tersedia di wilayah watugel adalah pukesmas/pustu, rumah sakit, dokter
praktik, bidan praktik, klinik dokter.

Sarana transportasi keluarga Jml Prosentase


- Ya 40 87%
- Tidak 6 13%
Berdasarkan data diatas Sarana transportasi keluarga yaitu
sebanyak 40 dengan prosentase 87%

Adakah sarana pengamanan kebakaran Jml Prosentase


- Ya
- Tidak 46 100%
Berdasarkan data diatas sarana pengamanan kebakaran yaitu tidak
adasebanyak 46 dengan prosentase 100%

Adakah sarana pengamanan di lingkungan ini Jml Prosentase


- Ya
- Tidak 46 100%
Berdasarkan data diatas sarana pengamanan di lingkungan di Dusun
Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawangadalah tidak adasebanyak
46 dengan prosentase 100%

Apakah keluarga merasa aman tinggal di


Jml Prosentase
lingkungan ini
- Tidak 44 97%
- Ya 2 3%
Berdasarkan data diatas keluarga tidak merasa aman tinggal di
lingkungan di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
wilayah watugel karena ada warga yang usai kembali berpergian dari daerah
rawan Covid-19, dan warga tersebut masih dikategorikan suspect Covid-19
dan dikarantina di dalam rumah. Oleh karena itu menimbulkan kecemasan
di Desa tersebut.

Observasi transportasi Jml Prosentase


- Pribadi 46 100%
- Umum
Berdasarkan data Observasi transportasi di Dusun Karajan Barat Desa
Wonorejo Kecamatan Lawangadalah Pribadi sebanyak 46 dengan
prosentase 100%

Adakah partai politik yang menonjol


Jml Prosentase
berpengaruh di wilayah ini
- Ya
- Tidak 46 100%
Berdasarkan data diatas partai politik yang menonjol berpengaruh di
wilayah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawangadalah
tidak ada sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Apakah masyarakat sering dilibatkan dalam


pengambilan keputusan penting tentang layanan Jml Prosentase
kesehatan di wilayah ini
- Selalu 30 65%

- Kadang-kadang 10 22%

- Tidak pernah 6 13%


Berdasarkan data masyarakat sering dilibatkan dalam pengambilan
keputusan penting tentang layanan kesehatan di wilayah di Dusun Karajan
Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang adalah selalu sebanyak 30 dengan
prosentase 65%

Siapa pengambil keputusan dalam masyarakat Jml Prosentase


- Ketua RW 10 22%
- Lurah 10 22%
- Tokoh masyarakat 16 34%
- Lain-lain 10 22%
Berdasarkan data diatas Siapa pengambil keputusan dalam masyarakat
di wilayahdi Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
adalah tokoh masyarakat senayak 16 dengan prosentase 34%

Jenis bahasa yang digunakan sehari-hari Jml Prosentase


- Indonesia 16 34%
- Daerah 30 66%
- Asing
Berdasarkan data Jenis bahasa yang digunakan sehari-hari di
wilayahdi Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang adalah
Bahasa Daerah sebanyak 34 dengan prosentase 66%

Bagaimana metode penyampaian informasi


Jml Prosentase
kesehatan yang masyarakat harapkan
- Media elektronik
- Media cetak
- Posyandu / kader 40 87%
- Pertemuan antar masyarakat 6 13%
Berdasarkan data Bagaimana metode penyampaian informasi
kesehatan yang masyarakat harapkan di wilayah di Dusun Karajan Barat
Desa Wonorejo Kecamatan Lawang adalah Posyandu / kader sebanyak 40
dengan prosentase 87%

Apakah ada masalah komunikasi keluarga


Jml Prosentase
dengan sumber informasi di masyarakat
- Ada 6 13%
- Tidak ada 40 87%
- Bila ada, sebutkan
Berdasarkan data diatas ada masalah komunikasi keluarga dengan
sumber informasi di masyarakat wilayahdi Dusun Karajan Barat Desa
Wonorejo Kecamatan Lawang adalah Tidak ada sebanyak 40 dengan
prosentase 87%

Yang digunakan sebagai sarana komunikasi Jml Prosentase


- Pesawat telepon 46 100%
- Majalah - -
- Koran - -
- Lain-lain - -
Berdasarkan data di atas yang digunakan sebagai sarana komunikasi
di wilayahdi Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
adalah pesawat telepon sebanyak 46 dengan prosentase 100%

Berapa penghasilan seluruh keluarga tiap bulan Jml Prosentase


- <Rp 750.000 10 22%
- Rp 750.000 – Rp 1.000.000 16 35%
- Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 13 28%
- >Rp 1.500.000 7 15%
Berdasarkan data diatas penghasilan seluruh keluarga tiap bulan di
wilayah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang yang
Rp 750.000 – Rp 1.000.000 adalah 16 dengan prosentase 35%

Apakah dana untuk kesehatan di alokasikan Jml Prosentase


- Ya 35 76%
- Tidak 11 24%
Berdasarkan data diatas dana untuk kesehatan di alokasikan untuk
kesehatan adalah “iya” sebanyak 35 dengan prosentase 76%.

Apakah keluarga memiliki Jamkesmas /


Jml Prosentase
Jamkesda
- Ya 40 87%
- Tidak 6 13%
Berdasarkan data diatas keluarga memiliki Jamkesmas / Jamkesda di
wilayah di Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang adalah
Ya sebanyak 40 denagn prosentase 87%

Perkembangan jumlah pertokoan / perbelanjaan


Jml Prosentase
di wilayah ini beberapa tahun belakangan
- Sangat pesat 20 43%
- Cukup pesat 26 57%
- Tetap
- Berkurang
Berdasarkan data diatas Perkembangan jumlah pertokoan /
perbelanjaan di wilayah ini beberapa tahun belakangan adalah cukup pesat
sebanyak 26 dengan prosentase 57%

Kebiasaan keluarga memanfaatkan waktu luang Jml Prosentase


- Nonton TV 16 34%
- Ngobrol dengan tetangga 10 22%
- Rekreasi 10 22%
- Kegiatan keagamaan 1 10 22 %
- Lain-lain -
Berdasarkan data diatas Kebiasaan keluarga memanfaatkan waktu
luang di wilayahdi Dusun Karajan Barat Desa Wonorejo Kecamatan
Lawang adalah Nonton TV sebanyak 16 dengan prosentase 34%

Macam tempat rekreasi yang biasa di kunjungi Jml Prosentase


- Taman kota 8 17%
- Kolam renang 8 17%
- Bioskop 8 17%
- Pantai / danau 8 17%
- Mall 4 10%
- Kolam pancing 10 22%
- Gunung
- Lain-lain
Berdasarkan data diatas Macam tempat rekreasi yang biasa di
kunjungi adalah Kolam Pancing sebanyak 10 dengan prosentase 22%

Macam tempat rekreasi di wilayah ini Ada Tdk ada


Taman bermain V
Kolam renang V
Bioskop V
Pantai / danau V
Mall V
Kolam pancing V
Lain-lain V
Berdasarkan data diatas tempat rekreasi di wilayah adalah semua
macam tempat rekreasi terdapat di wilayah
b. Analisa Data

No Data Penunjang Masalah Penyebab


.
1. DS : Resiko Tidak adanya
- Masyarakat terjadinya sosialisasi tentang
mengatakan belum penyakit PHBS
paham tentang PHBS
baik dalam pengertian
dan hal apa saja yang Kurangnya informasi
dilakukan agar
perilaku hidup bersih
dan sehat dapat
terlaksana. Kurangnya
- Masyarakat kesadaran tentang
PHBS
mengatakan belum
paham langkah-
langkah mencuci
tangan dengan benar.
- Masyarakat
mengatakan belum ada
sosialisasi tentang
PHBS sebelumnya.

DO :
 Kebiasaan cuci tangan
Kadang-kadang 64%
 Banyaknya penyakit yang
disebabkan karena tidak
menerapkan PHBS di
Dusun Krajan Barat, yaitu :
- Hipertensi 52%
- Penyakit kulit 14%
- TB Paru 6%
 Pola makan yang kurang
baik, didapatkan data :
- Kebiasaan makan asin
35%
- Kebiasaan makan/
minum manis 43%
- Kebiasaan makan
berlemak 30%
- Kebiasaan makan tinggi
purin 34%
- Merokok > 3 batang/ hari
34%
- Mengonsumsi obat-
obatan bebas 32%
 Pola pemanfaatan
pelayanan kesehatan kurang
baik pda lansia
- Tidak periksa ke
puskesmas 15%
- Tidak periksa ke posyandu
lansia 12%
- Tidak olahraga 100%

2. DS : Cemas Tidak adanya


berhubungan sosialisasi tentang
 Masyarakat mengatakan
dengan warga penagnanan suspect
cemas pada salah satu
suspect Covid- Covid-19
warga yang usai berpergian
19
di daerah rawan Covid-19
 Masyarakat mengatakan Kurang Pengetahuan
merasa was was jika ingin tentang masalah
keluar rumah terkait Covid-19

DO :
 Di lingkungan desa mulai
Cemas
sepi
 Banyak warga mulai
mengenakan masker

c. Penentuan Prioritas Masalah


Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan
kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas
dari masalah.
Berdasarkan Musywarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan pada
Jumat, 20 April 2020 di Balai Dusun Krajan Barat maka ditentukan prioritas
masalah kesehatan sebagai berikut:
 Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan lansia akibat
lingkungan yang kurang sehat di dusun krajan desa wonorejo b/d
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang PHBS
 Ansietas di dusun krajan desa wonorejo b/d Kurang Pengetahuan
tentang masalah prosedur penanganan suspect Covid-19
Penentuan prioritas masalah ini menemukan kesulitan, hal ini
dikarenakan warga mulai cemas dengan kabar Covid-19 yang semakin
menyebar
d. Perencanaan

Waktu
No
Tujuan Rencana kegiatan Tempat dan Metode
.
jam
1. Setelah dilaku kan 1. Penyuluhan Ceramah
tindakan tentang via
keperawatan se kebersihan Zoom
lama 3 minggu,
lingkungan.
diharapkan
masarakat dapat:
a. Pengetahuan
masyarakat
tentang 2. Memotivasi Di rumah 20
kebersihan masyarakat masing- April
lingkungan untuk mencuci masing 2020 Ceramah
meningkat.
tangan dengan Via
b. Pengetahuan
kader tentang cara yang Zoom
kesehatan benar
lingkungan
meningkat
c. Masyarakat 3. Melaksanakan
termotivasi prosedur
menciptakan
PHBS yang
lingkungan
bersih atau sudah
sehat disepakati

2. Setelah dilakukan a. Memberikan


tindakan materi
keperawatan penyuluhan
selama 3 minggu tentang :
diharapkan : - Pengertian
1. Pengetahuan Covid-19
masyarakat
tentang suspect - Masalah
Covid-19 yang timbul Di rumah 21 Ceramah
meningkat berkaitan masing- April via
2. penanggulangan dengan masing 2020 Zoom
masalah Covid-19
tersebut akan
meningkat. - Cara
3. Keikutsertaan mencegah
masyarakat penyebaran
dalam Covid-19
mengatasi
kecemasan
berlebih
meningkat
4. Masyarakat
patuh sesuai
protokol
penanganan yg
sudah dihimbau
pemerintah

i. Pelaksanaan
No Kegiatan Tanggal Jam Hasil
1. Orientasi Puskesmas Oleh 2 April 2020 08.00-
Tercapai
Pembimbung Klinik Dan Dosen selesai
Via Daring
Kep. Komunitas
2. Orientasi desa 3 April 2020 10.00- Tercapai
selesai Via Daring
3. Pengkajian Dusun Krajan Barat 2-4 April 08.00- Tercapai
2020 selesai Via Daring
4. Musyawarah Masyarakat Dusun 20 Apil 2020 15.30-
Tercapai
krajan barat 17.30
Via Daring
WIB
5. Penyuluhan PHBS pada anak usia 20 April 2020 07.00-
Tercapai
sekolah di SDN 02 Wonorejo 11.00
Via Daring
WIB
6. Penyuluhan PHBS pada anak usia 21 April 2020 07.00-
Tercapai
Balita di TK Al Hikmah Dusun 11.00
Via Daring
Krajan Barat WIB
7. Penyuluhan PHBS pada anak usia 22 April 2020 07.00-
Tercapai
Balita di PAUD Dharma Wanita 11.00
Via Daring
Dusun Krajan Barat WIB
8. Implementasi di Desa Tercapai
a. Melaksanakan lomba 23 April 2020 07.30 – Via Daring
poster dan pamflet selesai
WIB
b. Memberikan
materi penyuluhan dan 13 April 2020 18.30 -
penyegaran kader selesai
WIB

c. Senam Lansia 23 April 2020 08.00-


10.00
WIB

ii. Evaluasi
No. Evaluasi TTD
1. Pengkajian/ pengumpulan data dimulai pada tanggal 2-4
April 2020 yang dilaksanakan dengan cara mengkaji data
tiap RW dengan jumlah 3 RW.
2. MMD dilaksanakan pada tanggal 20 April 2020 dibalai
Dusun Krajan Baratdengan jumlah peserta sebanyak 25
orang. Dihadiri oleh warga, pengurus RT dan perangkat
desa,dosen pembimbing Kegiatan dimulai pada pukul
15.30- 17.30 dan didapatkan hasil sbb:
 Ditemukan 3 masalah yaitu:
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
perilaku hidup bersih dan sehat
- Kurangnya pemahaman tentang langkah-
langkah mencuci tangan dengan baik dan benar
- Kecemasan yang di alami masyarakat saat
berpergian di daerah rawan Covid-19
 Dimusyawarahkan oleh warga dan disepakati
masalah yang menjadi prioritas adalah kurangnya
kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih
dan sehat dan kecemasaan masyarakat untuk
berpergian keluar rumah
3 Penyuluhan dengan lansia pada saat posyandu lansia yang
bertempat di rumah ibu RW 9 pada tanggal 12 April 2020
dan dihadiri oleh 17 orang lansia. Lansia mengikuti
penyuluhan dari awal hingga akhir.
Penyuluhan dengan lansia pada saat posyandu lansia yang
bertempat di rumah ibu RW 10 pada tanggal 12 April 2020
dan dihadiri oleh 22 orang lansia. Lansia mengikuti
penyuluhan dari awal hingga akhir.
4. Ikut serta dalam kegiatan keagamaan untuk mengisi
kegiatan mingguan lansia pada tanggal 4 April 2020
bertempat di rumah Bapak Kepala Dusun Krajan Barat
yang di hadiri oleh 14 Lansia. Lansia mengikuti kegiatan
hingga selesai
5. Penyuluhan di SDN2 Wonorejo Lawang pada tanggal 20
April 2020 jam 08.30-11.00 WIB dengan jumlah peserta 80
siswa mulai dari kelas I-III.. Seluruh siswa siswi mengikuti
kegiatan penyuluhan sampai selesai. Seluruh pemeriksaan
dapat di lakukan dan materi penyuluhan dapat tersampaikan
dan dapat dipahami oleh siswa dan siswi.
6. Penyuluhan tentang cara cuci tangan dengan baik dan benar
di PAUD Dharma Wanita 21 April 2020 pukul 08.30-10.00
WIB yang di hadiri oleh 14 siswa-siswi da orang tua balita.
Seluruh sisws-siswi mengikuti kegiatan sampai selesai. Dan
mereka mempraktekkan cara mencuci tangan dengan baik
dan benar
7. Penyuluhan tentang cara cuci tangan dengan baik dan benar
di TK Al-Hikmah pada 22 April 2020 pukul 08.30-10.00
WIB yang di hadiri oleh 67 siswa-siswi da orang tua balita.
Seluruh sisws-siswi mengikuti kegiatan sampai selesai. Dan
mereka mempraktekkan cara mencuci tangan dengan baik
dan benar
5. Lomba Mewarnai untuk PAUD dan TK bertempat di Balai
Dusun Krajan Barat pada tanggal 23 April 2020 yang
diikuti 76 siswa-siswi dari TK Al-Hikmah dan PAUD
Dharma Wanita. Seluruh siswa-siswi mengikuti kegiatan
sampai selesai. Sedangkan orang tua yang ikut
mengantarkan anaknya, di check tekanan darahnya.
8. Senam lansia dalam rangka memeriahkan acara penutupan
praktek komunitas yang diadakan pada tanggal 23 April
2020 bertempat di rumah Ibu Asiyah RW 09 diikuti oleh 27
lansia dari Dusun Krajan Barat. Lansa terlihat antusias
dalam mengikuti senam.
9. Check up kesehatan gratis meliputi : check gula darah acak,
timbang, dan tensi. Kegiatan tersebut diikuti oleh lansia
sejumlah 27 orang bertempat di rumah Ibu Asiyah RW 09.
Warga terlihat antusias dan warga konsultasi tentang gula
darah, tensi, makanan yang harus dihindari,dan lain-lain.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes
Malang, merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep-konsep
perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan
masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah adalah langkah
dasar untuk mencapai sautu keberhasilan dalam pemecahan suatu masalah
tertentu.
Praktik kali ini memang sedikit berbeda dengan praktik-praktik sebelumnya,
kita melakukan kegitan praktik tidak langsung terjun ke wilayah masyarakat akan
tetapi digantikan dengan Komunikasi Daring atau Komunikasi Virtual, yaitu
dimana penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan dilakukan dengan
menggunakan internet, atau melalui dunia maya. Kegitan tersebut terpaksa
dilaksanakan karena adanya Pandemi Corona Virus-19 yang saat ini
menggemparkan Dunia. Banyak kendala saat pelaksanaan praktik saat ini, salah
satunya yaitu kuota internet dan alat komunikasi yang digunakan. Karena tidak
semua warga memiliki Gawai yang sudah canggih.
Terdapat 2 kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan
komunitas, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas itu sendiri (via-Daring
melalui aplikasi ZOOM atau WATHSSAP langsung ke masyarakat) dan praktik
klinik di Puskesmas juga (via-Daring). Dengan terlaksananya praktik komunitas
tersebut kita bisa lebih dekat dengan masyarakat atau responden itu sendiri tanpa
harus bertemu secara langsung. Komunikasi yang tepat, jelas, akurat sangat
diperlukan dalam kesuksesan akan terlaksananya praktik tersebut.
Pelaksanaan kedua praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses
keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang
terstruktur semuanya juga dilaksanakan melalui daring.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawtaan komunitas yang
dilakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 80%, hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan
kesehatannya, antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan
memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya. Ditambah dengan
adanya pandemic COVID-19 yang sedang terjadi saat ini pastinya sangat
dibutuhkan edukasi sebagai pedoman untuk memutus mata rantai penyebaran
virus tersebut.

5.2 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keprawatan sendiri maka disarankan:
1.    Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya
pembinaan dan bimbingan yang intensif via Daring dengan konsep
bimbingan yang telah terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme
bimbingan maupun konsep-konsep keperawatan komunitas sendiri.
2.   Untuk memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga
mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik klinik keperawatan
komunitas, maka diharapkan adanya kerjasama antara Poltekkes Kemenkes
Malang dengan pihak-pihak terkait dengan model kontrak kerja/waktu
tentang keberadaan praktik klinik keperawatan komunitas di wilayah kerja
puskesmas yang telah dijadwalkan.
3.  Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal
tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat optimalisasi
kinerja dalam melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas walaupun
tidak dipraktikan secara langsung dilapangan.
4.  Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan,
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik klinisk di
masyarakat dan dapat diterapkan langsung saat wabah COVID-19 ini telah
usai atau benar-benar bersih total.
5.   Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya
kerjasama dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk mahasiswa
maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai