Anda di halaman 1dari 38

PNEUMONIA NEONATUS

Nama Kelompok:

DEA SEPTIAWATI P17221172015 APRILIA RACHIM P17221172016


VARIDA SUPARNO P17221173017 MAR’ATUS SILMIAH P17221173018
SISCA NOFIYANTI P17221173019 M.NAUFAL R. P17221173020
ROSA ISTIQOMAH P17221173021 MERYL AVIN Z P17221173022
DWI PUTRI Y P17221173023 FENNY MELLIKE P17221173024
GOODHARI C P17221173025 ERIKA BINTAN P17221173026
IRFANI DEWI M P17221173027
 
 
DEFINISI

ANATOMI FISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PENATALAKSANAAN

KONSEP PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
UNICEF/WHO (2006)


Pneumonia merupakan sakit yang terbentuk dari infeksi akut dari daerah saluran
pernafasan bagian bawah yang secara spesifik mempengaruhi paru-paru

Hockenberry dan Wilson, 2009). Menurut Misnadiarly (2008)


• pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru
yang biasanya terjadi pada anak-anak tetapi lebih
sering terjadi pada bayi dan awal masa kanak-kanak
dan secara klinis pneumonia terjadi sebagai
penyakit primer atau komplikasi dari penyakit lain
ANATOMI FISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi
radiografi dada. Temuan pada pemeriksaan
leukosit, lebih dari 10.000/mm3, radiografi dada dapat berkisar dari suatu
peningkatan Laju Endap Darah, bercak infiltrat kecil di area udara sebagai
konsolidasi lobar dengan bronkogram udara
Ureum darah dapat meningkat hingga infiltrat alveolar difus atau infiltrat
interstisial.
Pemeriksaan Mikrobiologi
• Kultur sputum dapat membantu untuk mengidentifikasi patogen penyebab
pneumonia
• Bakteri yg biasa ditemukan Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan
bakteri gram negatif.

DIAGNOSIS
• diagnosis pneumonia komunitas dapat ditegakkan apabila pada foto thoraks
ditemukan infiltrat baru atau progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala
• batuk – batuk bertambah
• Perubahan karakteristik dahak / purulen
• Demam >38oC
• Adanya tanda konsolidasi paru, suara napas bronkial dan
• Jumlah leukosit >10.000/ul atau <4000/ul
PENATALAKSANAAN
Terapi
antibiotika awal

menggambarkan tebakan terbaik berdasarkan pada


klasifikasi pneumonia dan kemungkinan organisme,
karena hasil mikrobiologis tidak tersedia selama 12-72
jam. Tetapi disesuaikan bila ada hasil dan sensitivitas
antibiotika

Tindakan suportif

1. oksigen untuk mempertahankan PaO2 > 8 kPa (SaO2 <


90%) dan resusitasi cairan intravena untuk memastikan
stabilitas hemodinamik
2. ventilasi non invasif (misalnya tekanan jalan napas
positif kontinu (continous positive airway pressure), atau
ventilasi mekanis mungkin diperlukan pada gagal napas
KONSEP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

IDAI, 2002


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau
seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel dan juga karena bertambah besarnya sel.

IDAI, 2002


Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkansebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan
tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi.
FAKTOR MEMPENGARUHI TUMBUH
KEMBANG

2. Faktor Genetik
TEORI PERKEMBANGAN

● Fase oral (0 – 1 tahun)
a) Perkembangan ●



Fase anal (2 – 3 tahun)
Fase Urogenital/faliks (3 – 4 tahun)
Psychosexual ●



Fase Latens (4 – 5 tahun)
Fase Genetalia

Trust
Trust vs.


vs. Misstrust
Misstrust (0 (0 -1
-1 tahun)
tahun)

b) Perkembangan
Autonomy
Autonomy vs


vs shame
shame andand doubt
doubt (2
(2 –– 3
3 tahun)
tahun)
Initiatif
Initiatif vs


vs Guilty
Guilty (3(3 –– 6
6 tahun)
tahun)
Industry
Industry vs


vs inferiority
inferiority (6(6 –– 11
11 tahun)
tahun)
Identity
Identity vs


vs Role
Role confusion
confusion (( mulai
mulai 1212 tahun)
tahun)

Psikososial Intimacy
Intimacy vs

Generativy

Ego
vs Isolation
Generativy vs
Ego integrity


Isolation (( dewasa
vs self
integrity vs
dewasa awal
self absorbtion
awal ))
absorbtion (( dewasa
vs Despair
Despair (( dewasa
dewasa tengah
dewasa lanjut
tengah ))
lanjut ))
ASUHAN KEPERAWATAN
Dasar pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
b. Sirkulasi
c. Makanan/cairan
d. Neurosensori
e. Nyeri/kenyamanan
f. Pernafasan
g. Keamanan
h. Penyuluhan/pembelajaran
Diagnosa Keperawatan

• Gangguan pertukaran gas b.d. perubahan membran


aveolar-kapiler ditandai dengan Gas Darah Arteri
abnormal, PH artery abnormal,sianosis,nafas cuping
hidung,dan gelisah (rewel)
• Hipertermia b.d. dehidrasi dan penyakit ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh diatas normal, dan kulit terasa
hangat.
• Kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan
keluarga aktif ditandai dengan penurunan turgor kulit,
memebran mukosa kering, dan peningkatan suhu tubuh.
TINJAUAN KASUS
DATA IDENTITAS
• Nama klien : By.M
• Tanggal lahir : 15-12-16
• Usia/JK : 4 hari
• Nama Ibu : Ny.D
• Usia Ibu :
• Nama Ayah : Tn.A
• Usia Ayah :
• Pekerjaan Ayah : TNI-AL
• Pekerjaan Ibu : IRT
RIWAYAT BAYI
Apgar Skore : 1”………3……….. 5”……..7…..
Usia Gestasi : 29 Minggu
Berat & panjang lahir :1200 gram/30 cm
Komplikasi kelahiran :Hamil 29 minggu + KPD
• RIWAYAT IBU
• Status maternal : G…3…….P……2….A……0….O……….
• Komplikasi kehamilan :
• Jenis persalinan : SC atas indikasi letak sungsang + KPD
• Data lain :
PENGKAJIAN FISIK 3. Kepala/leher
1. Reflek: a. Fontanel anterior: lunak ( √ ) datar ( ) tegas (
Moro ( √ ) ) cekung ( ) menonjol ( )
Menggenggam ( √ ) lemah b. Sutura sagitalis: tepat (√ ) menjauh ( )
Menghisap ( √ ) lemah terpisah ( ) tumpangtindih ( )
Data lain: c. Gambaran wajah: simetris (√ ) asimetris ( )
2. Tonus/aktifitas d. Molding (√ ) caput succedanum ( )
cephalhematoma ( )
1. Aktif ( ) Tenang ( √ ) Letargi ( ) Kejang ( )
Informasi lain :
Data lain:
2. Menangis keras ( ) Menangis lemah ( )
4. Mata
Menangis melengking ( ) Sulit menangis (√ )
a. Bersih ( ) sekresi ( )
Data lain:
b. Sklera : anikterik Jarak
interkantus………………..
Data lain:
5. THT 9. Paru-paru
a. Telinga normal (√ ) abnormal ( ) simetris (√ ) a. Suara nafas kanan kiri sama (√ ) tidak sama ( )
asimetris ( ) b. Suara nafas bersih (√ ) ronchi ( ) sekresi ( )
b. Hidung: sekresi ( ) napascupinghidung ( ) wheezing ( ) vesikuler ( )
Data lain: c. Alat bantu nafas (√ ) dosis CPAP 7 L/menit
6. Wajah 10. Jantung
a. Labioskizis ( ) a. Bunyi normal sinus rhythm (NSR) frekuensi:
b. Palatoskizis ( ) b. Murmur ( ) PMI ( ) Lokasi ( )
Data lain: c. Capillary refill ( 2 )
7. Abdomen d. Denyut nadi: 167
a. Bising usus 3x/menit Data lain:
b. Lunak (√ ) tegas ( ) datar ( ) kembung ( ) 11. Ekstrimitas
c. Lingkar perut 23 cm a. Gerakan bebas (√ ) ROM terbatas ( ) tidak terkaji ( )
d. Liver: tidak teraba ( ) teraba< 2 cm ( ) teraba> 2 cm b. Ekstrimitas atas: normal (√ ) abnormal ( )
( ) sebutkan……………
Data lain: c. Ekstrimitas bawah: normal (√ ) abnormal ( )
8. Toraks sebutkan……………

a. Simteris (√ ) asimetris ( ) d. Panggul: normal (√ ) abnormal ( ) tidak terjadi ( )

b. Retraksi dinding dada (√ ) Data lain:

c. Klavikula normal (√ ) abnormal ( )


12. Umbilikus a. Warna : kulit terlihat kemerahan
Normal (√ ) abnormal ( ) inflamasi ( ) b. Sianosis ( - ) tidak ada sianosis pada anggota tubuh
drainage ( ) c. Tanda lahir : tidak ada
Data lain: d. Turgor kulit : turgor elastis
13. Genital e. Edema : tidak ada edema
Normal (√ ) abnormal ( ) sebutkan…………… f. Lanugo : terdapat lanugo pada ekstremitas atas dan
Data lain: bawah
14. Anus Data lain:
Paten (√ ) imperforate ( ) 17. Suhu
Data lain: a. Lingkungan
15. Spina Penghangat radian (√ ) pengaturan suhu (√ ) inkubator (√ )
Normal (√ ) abnormal ( ) suhu ruang (√ ) box terbuka ( )
Data lain: b. Kulit
16. Kulit Suhu kulit: 37,2˚C
Data lain:
RIWAYAT SOSIAL
1. Struktur keluarga (genogram 3 generasi)
2. Budaya : Jawa
3. Suku : jawa
4. Agama : Islam
5. Bahasa utama : Indonesia
6. Perencanaan makanan bayi : ASI eksklusif
7. Masalah sosial yang penting : -
8. Hubungan orang tua dan bayi : keluarga inti
Ibu Tingkah laku Ayah

 Menyentuh 
 Memeluk 
 Berbicara 
 Berkunjung 
 Memanggil nama 

 Kontak mata 

9. Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah dan Ibu


10. Orang tua berespon terhadap penyakit: ya (√ ) tidak ( )
Respon: orangtua memberikan perawatan untuk kesembuhan anaknya
11. Orang tua berespon terhadap hospitalisasi: ya (√ ) tidak ( )
Respon:
ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN

DS: Ketidakefektifan polanafas berhubungan


Keluarga klien mengatakan usia kehamilan dengan sepsis neonantrum
klien 29 minggu
 
D0:
Hasil Tanda Tanda Vital:
RR : 62x/m
N: 129 dpm
Suhu: 37 C
Bayi terpasang CPAP 7 liter S: 36,9 Fi02
21%
Hasil Pemeriksaan radiologi infiltrat
retikologronular di kedua paru, suspek
HMD grade 1 D0 pnemonia
Skor Downes: 3
Terlihat retraksi dada
Nafas cuping hidung
DATA MASALAH KEPERAWATAN

Ds: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


Keluarga mengatakan bayi lahir usia 29 kebutuhan tubuh b.d bayi prematur (29
minggu minggu)
 
Do:
Bayi minum asi melalui OGT 1 cc/ 3 jam
Bayi puasa dari tanggal 19/12/16 Ogt
berawarna coklat
Terpasang infus PG II 5 Ml/ Jam
Mukosa bibir kering
Refleks menghisap lemah
BB lahir 1200 gram
Tonus otot bayi lemah
RDW: 17.30%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN
1 19-12-2016 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sepsis
neonantrum

2 19-12-2016 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


b.d bayi prematur (29 minggu)

3 19-12-2016 Infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini


INTERVENSI
DIAGNOSA MEDIS TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien untuk
polanafas
berhubungan dengan keperawatan selama 1x 24 jam memaksimalkan ventilasi
sepsis neonantrum diharapkan masalah keperawatan 2. Lakukan fisioterapi dada jika
ketidakefektifan pola nafas dapat perlu
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Berikan bronkodilator bila
1. Suara nafas bersih tidak ada perlu
sianosis dan dypneu 4. Monitor respirasi dan status 02
2. Ttv dalam batas normal 5. Pantau tanda tanda vital
3. Menunjukan jalan nafas yang 6. Monitor kualitas nadi
paten 7. Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
8. Monitor adanya chusing triad
9. Monitor adanya sianosis
perifer
DIAGNOSA MEDIS TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
Gangguan nutrisi Setelah dilakukan keperawatan 1. Kaji intoleran terhadap minum
kurang dari selama 1x 24 jam diharapakan 2. Hitung kebutuhan asi bayi
kebutuhan tubuh b.d masalah keperawatan nutrisi 3. Ukur masukan dan
bayi prematur (29 dapat terpenuhi dengan kriteria pengeluaran
minggu) hasil : 4. Timbang berat badan setiap
1. Adanya peningkatan BB sesuai hari
tujuan 5. Catat perilaku makan dan
2. BB ideal aktivitas secara adekuat
3. Tidak ada tanda tanda mal 6. Pantau kordinasi refleks
nutrisi menghisap dan menelan
7. Berikan terapi cairan sesuai
dengan anjuran dokter
8. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
9. Monitor turgor kulit
DIAGNOSA MEDIS TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji hasil laboratorium
berhubungan dengan keperawatan selama 1x 24 jam 2. Kaji tanda-tanda infeksi suhu
ketuban pecah dini masalah keperawatan infeksi tidak stabil, apnea, refleks
dapat teratasi dengan kriteria menghisap kurang
hasil 3. Kaji riwayat kesehatan ibu
4. Berikan antibiotik sesuai
program
5. Instrusikan keluarga untuk cuci
tangan sebelum dan sesudah
berkunjung
6. Pertahankan teknik isolasi
7. Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
DX TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Kep
  19-12-2016 Klien mendapat terapi
    O2 CPAP 7 liter, suhu
I 08.00 Memonitor respirasi dan status O2 36,9 0 c, Fi O2 21%
       
    S: 36,5 0 C N: 158
 
I 08.16 Melakukan pemeriksaan TTV bayi ilham x/menit
      Rr : 35 x/menit
       
Berat Bayi 1320 gram
I 09.00 Menimbang BB bayi  
      Bayi mendapat cairn
I 09.20 Mengobservasi terapi cairan yang diberikan protein glukosa 5 ml/
      jam (Iv)
   
Mengobservasi kebutuhan cairan bayi Bayi mendapat asi
I 09.40   1cc/3 jam
     
    Mengobservasi hasil laboratorium Nilai abnormal :
I 10.20 Leukosit : 30830/ ul
  Eusinoofil: 0%
  Netrofil: 85%
  Limfosit: 7%
DX TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Kep
II 10.25 Menginstruksikan kakek klien untuk Keluarga kooperatif,
    mencuci tangan dan memakai masker saat cuci tangan sebelum
    berkunjung dan sesudah
      memegang pasien
 
III 10.35 Menjaga dan mempertahankan teknik Perawat mengganti
    isolasi pasien alas tempat tidur,
      mengganti pampers
      dan mempertahankan
      tekhnik isolasi pasien
       
III 10.50 Mengobservasi tindakan fisiotherapi Bayi terlihat tenang
      saat dilakukan
  fisiotherapy
   
III 11.30 Mengganti cairan CPAP dan mengatur FI02 Cairan irigasi diganti,
    21 % suhu: 39,0 0c, flow
    udara 7 liter/m
   
II 13.00 Menghitung dosis pemberian antibiotik Dosis program x
jumlah kesediaan
yang tersedia
DX TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Kep
  20-12-2016 Mengatur dan merapikan tempat tidur Kain diganti posisi bayi
I 08.30   slim
   
I 08.35 Memonitor respirasi dan status O2 Klien menggunakan
     
CPAP 7 liter FiO2 21%
I 08.36 Memonitor tanda-tanda vital S: 37oc N: 168 x/m
      Rr: 80 x/m
 
II 08.40 Mengkaji refleks menghisap bayi Refleks bayi lemah
       
II 08.40 Memonitor turgor kulit Kulit elastis dan
      hangat
 
III 08.40 Mempertahankan teknik aseptik saat Perawat mencuci
    pemeriksaan tangan dan menutup
      kembali inkubator
 
II 09.20 Memberikan asi pada bayi Asi Icc/ 3 jam lewat
      OGT
 
III 10.00 Obeservasi hasil laboratorium dan radiologi Infiltrat minimal di
peritular kanan
suspek pneumonia
DX TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Kep
21-12-2017 Monitor status respirasi dan O2 - Klien menggunakan
I 08.10   nasal kanul, O2 0,3
     liter, respirasi 65x/m
I 08.15 Mengkaji tanda-tanda sianosis - Kulit terlihat merah,
      tidak ada tanda
      sianosis 
III 08.15 Mengkaji vital sign - S: 36,9 oc N: 158 x/m
     
      Rr: 76 x/m
II 08.15 Mempertahankan teknik aseptik saat  - Perawat mencuci
    pemeriksaan tangan sebelum
      tindakan
II 09.00 Menyiapkan asi bayi  - Bayi mendapatkan
      susu formula 2cc/ 3
      jam
III 12.00 Memberikan asi melalui OGT  - Bayi mendapatkan
    susu formula 2cc/ 3
    jam
I 12.25 Mengganti popok bayi, pertahankan teknik  - Popok di ganti, tidak
asepsis ada tanda infeksi
EVALUASI
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN
19-12-2017 I S: -
O: - Hasil Tanda- Tanda vital:
Suhu: 36,80c
N: 128x/menit
Rr: 64x/menit
Terpasag CPAP 7 liter
Skor downes 3
Terlihat retraksi dada
Nafas cuping hidung
 
A: Masalah keperawatan Pola nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi:
Monitor respirasi dan status oksigen
Monitor TTV
Monitor sianosis
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

19-12-2017 II S: keluarga klien mengatakan usia lahir 29 minggu


O: - Terpasang OGT berawarna coklat
refleks menghisap lemah
Tonus otot lemah
Bayi puasa
 
A: masalah keperawatan nutrisi belum teratasi
P: intervensi dilakukan dengan :
Kaji reflek menghisap
Timbang Berat Badan
Monitor Turgor kulit
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

19-12-2017 III S: ayah klien mengatakan ketuban pecah saat dirumah


O: - hasil laboratorium:
Leukosit : 30840/ul
Eosinofil: 0%
Neutrofil: 85%
Aminofluid: 2x3,5 mg
- Klien mendapat terapi :
bactesyn 2x35 mg
gentamisin 1x7 mg
aminofluid 2x3,5
hasil rontgen : pneumonia
suhu : 36,50c
infiltrat minimal di perihilar dan parakardial suspek
pneumonia
bayi lahir secara SC
A: Masalah Keperawatan Infeksi Belum teratasi
P: Intervensi dilakukan dengan:
pertahankan teknik aseptik
kaji tanda tanda infeksi
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

20-12-2017 I S: -
O: Hasil Tanda- Tanda vital:
Suhu: 370c
N: 168x/menit
A: Masalah keperawatan Pola nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi:
Monitor respirasi dan status oksigen
Monitor TTV
Monitor sianosis

II S: -
O: - bayi mendapat asi 1cc/3 jam
Terpasang OGT refleks menghisap lemah
Tonus otot lemah
A: masalah keperawatan nutrisi belum teratasi
P: intervensi dilakukan dengan :
Kaji reflek menghisap
Timbang Berat Badan
Monitor Turgor kulit
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

20-12-2017 III S: -
O: - Klien mendapat terapi :
bactesyn 2x35 mg
gentamisin 1x7 mg
aminofluid 2x3,5
hasil rontgen : pneumonia
suhu : 370c
infiltrat minimal di perihilar dan parakardial suspek
pneumonia
A: Masalah Keperawatan Infeksi Belum teratasi
P: Intervensi dilakukan dengan:
pertahankan teknik aseptik
kaji tanda tanda infeksi
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

21-12-2017 I S:-
O:
Klien menggunakan nasal kanul, O2 0,3 liter, respirasi
65x/m
Kulit terlihat merah, tidak ada tanda sianosis
S: 36,9 oc N: 158 x/m Rr: 76 x/m
A: Masalah keperawatan Pola nafas teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi:
Monitor respirasi dan status oksigen
Monitor TTV
Monitor sianosis

II S: -
O: - bayi mendapat asi 2cc/3 jam
Terpasang OGT refleks menghisap kuat
Tonus otot lemah
A: masalah keperawatan nutrisi belum teratasi
P: intervensi dilakukan dengan :
Kaji reflek menghisap
Timbang Berat Badan
Monitor Turgor kulit
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN

21-12-2017 III S: -
O: - Klien mendapat terapi :
bactesyn 2x35 mg
gentamisin 1x7 mg
aminofluid 2x3,5
leukosit : 30100
A: Masalah Keperawatan Infeksi Belum teratasi
P: Intervensi dilakukan dengan:
pertahankan teknik aseptik
kaji tanda tanda infeksi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai