Anda di halaman 1dari 5

Muhammadiyah merupakan organisasi keislaman yang sudah mapan di

Indonesia. Saat ini ia memiliki sekitar puluhan juta anggota dan simpatisan di seluruh
Indonesia, dan bahkan menyebar ke negara-negara tetangga bahkan sampai ke negara
yang jauh di Rusia sekalipun.

KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi ini pada tahun 1912. Jauh sebelum
kemerdekaan Indonesia, dan baru pada tahun 1926 didirikan organisasi keislaman
lainnya yaitu Nahdhatul Ulama (kebangkitan ulama) pada tahun 1926 sebagai kawan
bahu membahu mensyiarkan Islam di bumi nusantara dengan cara masing-masing.

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah merupakan dokumen


awal yang perlu diketahui dan dipelajari oleh kader Muhammadiyah. MKCH
(demikian ia disingkat) merupakan pedoman dasar memahami gerak langkah
organisasi Muhammadiyah di masa lalu dan ke depannya. Dalam bahasan MKCH
dikenal istilah Masalah Lima yang menjadi bahasan secara historiografis
perkembangan Muhammadiyah sampai saat ini.

Masalah Lima (Masailul khomsah) merupakan rumusan awal tentang Islam


menurut pandangan Muhammadiyah tanpa ada rujukannya dari nashnya (baik Al
Qur'an maupun As Sunnah). Dari rumusan tersebut tercantum pandangan dasar
tentang Islam menurut pandangan Muhammadiyah yang tertuang dalam penjelasan
mengenai AGAMA, DUNIA, IBADAH, SABILILLAH, dan QIYAS.
1. AGAMA dalam pandangan Muhammadiyah adalah:
Agama yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. ialah
apa yang diturunkan Allah di dalam al-Quran dan yang terdapat dalam as-Sunnah
yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk
untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Agama adalah apa yang disyari’atkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-
Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk
untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Agama yang dianut oleh para nabi
sejak Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW adalah Islam.

Rumusan “agama” (Islam)

‫ح ال ِعبَا ِد ُد ْنيَاهُم وأُ ْخ َراهُم‬ َ ِ‫الدِّينُ هُ َو َما َش َر َعهُ هللاُ َعلَى لِ َسا ِن أَ ْنبِيَائِ ِه ِمنَ األ َوا ِم ِر َوالنَّ َوا ِهي واإلرْ َشادَات ل‬
ِ ‫صاَل‬

Agama (ad Din) ialah apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan nabi-
nabi Nya berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia
di dunia dan di akhirat. (HPT)

Disitu ada 4 hal :

1. Syari’at Allah
2. Dibawa oleh para nabi
3. Berisi perintah, larangan dan petunjuk
4. Sebagai sarana menuju kemaslahatan dunia dan akhirat.

Dalam MKCHM ditegaskan bahwa Islam adalah adalah agama yang diturunkan
Allah sejak nabi Adam as sampai nabi Muhammad saw. (Jadi bukan saja agama
yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.

ُ‫نَّة‬g‫الس‬ ْ ‫ ا َء‬g‫ا َج‬gg‫رْ آ ِن َو َم‬ggُ‫ َز َل هللاُ فِي الق‬g‫ا أَ ْن‬gg‫و َم‬g


ُّ ‫ ِه‬gِ‫ت ب‬ َ gُ‫ ِه ُم َح َّم ٌد ص م ه‬gِ‫ ا َء ب‬g‫الَ ِمي) الَّ ِذي َج‬g‫اإلس‬ْ ُ‫الدِّينُ ( ايْ ال ِّديْن‬
‫ح ال ِعبَا ِد ُد ْنيَاهُم وأُ ْخ َراهُم‬ ‫اَل‬
ِ َ ِ ‫ص‬ ‫ل‬ ‫َات‬ ‫د‬ ‫ا‬ َ
‫ش‬ ْ‫واإلر‬ ‫ي‬ ِ َ َ ِ ِ َ ‫ال َم ْقبُولَةُ ِمنَ األ‬
‫ه‬ ‫ا‬ ‫و‬َّ ‫ن‬‫ال‬‫و‬ ‫ر‬ ‫م‬‫ا‬ ‫و‬

Agama (ad Dinul Islami) yang dibawa oleh nabi Muhammad saw ialah apa
yang diturunkan Allah dalam al Qur an dan yang tersebut dalam Sunnah yang
maqbulah berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia
di dunia dan di akhirat.

Disini ada 5 hal :

1. Syari’at Allah
2. Dibawa oleh para nabi Muhammad saw
3. Yang tertera dalam al Qur an dan Sunnah Maqbulah (sunnah yg diterima)
4. Berisi perintah, larangan dan petunjuk
5. sebagai sarana menuju kemaslahatan dunia dan akhirat.

Yang dimaksud dengan “agama” disini ialah Islam.


Ini sesuai dengan al Qur an surat Ali Imran 19 dan 85:

‫إِ َّن ال ِّدينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اإْل ِ ْساَل ُم‬


Sesungguhnya agama yang diakui disisi Allah adalah Islam. Surat Ali Imran 19

‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اإْل ِ ْساَل ِم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل َ ِخ َر ِة ِمنَ ْالخَ ا ِس ِرين‬
Siapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima, dan dia
diakhirat termasuk orang yang rugi. Surat Ali Imran 85

Dan juga tersebut dalam surat as Syura 12 :

‫وا‬gg‫ى أَ ْن أَقِي ُم‬g‫يس‬ َ ‫ى َو ِع‬g‫وس‬ َ ‫ص ْينَا بِ ِه إِ ْب َرا ِهي َم َو ُم‬


َّ ‫ك َو َما َو‬ َ ‫َش َر َع لَ ُك ْم ِمنَ الدِّي ِن َما َوصَّى بِ ِه نُوحًا َوالَّ ِذي أَوْ َح ْينَا إِلَ ْي‬
ُ‫ال ِّدينَ َواَل تَتَفَ َّرقُوا فِي ِه َكبُ َر َعلَى ْال ُم ْش ِر ِكينَ َما تَ ْدعُوهُ ْم ِإلَ ْي ِه ُ يَجْ تَبِي إِلَ ْي ِه َم ْن يَ َشا ُء َويَ ْه ِدي إِلَ ْي ِه َم ْن يُنِيب‬
‫هَّللا‬

Dia Allah telah mensyariatkan kepadamu tentang agama yang telah wasiatkan
kepada Nuh dan yang telah kami wahyukan kepada mu (Muhammad) dan yang
telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama
dan janganlah kamu bercerai berai padanya. Amat berat bagi orang-orang
musyrik agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah menarik kepada
agama itu orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepadanya orang-
orang yang kembali kepada Nya

2. DUNIA dalam pandangan Muhammadiyah adalah:


Yang dimaksud “urusan dunia” dalam sabda Rasulullah s.a.w.: “kamu lebih
mengerti urusan duniamu” ialah segala perkara yang tidak menjadi tugas
diutusnya para Nabi (yaitu perkara-perkara/ pekerjaan-pekerjaan/urusan-urusan
yang diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan manusia).

Rumusan “Dunia”

ِ ‫ أَ ْنتُم أَ ْعلَ ُم بِأ ُم‬: ‫ال ُّد ْنيَا ال ُم َرا ُد بِأ ْمر ال ُّد ْنيَا في قَولِ ِه ص م‬
ْ ‫ور ُد ْنيَا ُكم هو االَم ُر الَّتِي لَ ْم يُ ْب َع‬
‫ث أِل جْ لِهَا األ ْنبِيَاء‬
Dunia, yang dimaksud dengan urusan dunia dalam hadits nabi “kamu lebih tahu
urusan duniamu” ialah urusan yang tidak diutus nabi-nabi untuk itu.

Walaupun dibedakan rumusan agama dan dunia, tapi bukan berarti bahwa
Muhammadiyah itu sekuler. Pembedaan itu hanya sekedar untuk mempertajam
pengertian.

Urusan dunia dapat dibagi 2 :


a. Yang sama sekali diatur oleh Islam, seperti cara bercocok tanam,
membangun rumah, dll.
b. Yang diatur sebagiannya oleh Islam, seperti cara makan, minum,
berpakaian, dll.

3. IBADAH dirumuskan sebagai:


Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan
menaati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan
mengamalkan segala yang diizinkan Allah.
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:
a. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah
b. Yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-
perinciannya, tingkah dan     cara-caranya yang tertentu.

Rumusan “ibadah”

.‫ع َو ِه َي عَا َّمةٌ َوخَاصَّة‬ ِ ‫ب نَ َوا ِهي ِه َوال َع َم ِل بِ َما أ ِذنَ بِ ِه ال َّش‬
ُ ‫ار‬ َ ‫العبَادَة ِه َي التَّقَرُّ بُ إلى هللاِ بِا ْمتِثَا ِل‬
ِ ‫أوا ِم ِره َواجْ تِنَا‬ ِ

Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan


mentaati segala perintah Nya, menjauhi larangan Nya dan mengamalkan segala
di inginkannya (diizinkannya).
Dan ibadah itu terbagi dua yaitu ammah (umum) dan khasshah (khusus)

ِ ‫فَال َعا َّمة ُكلُّ َع َم ٍل أَ ِذنَ بِ ِه ال َّش‬


ُ ‫ار‬
‫ع‬
Ibadah ammah (umum) ialah segala amal yang di izinkan Allah.

َ ‫ت َم ْخصُو‬
‫صة‬ ٍ ‫ت َو َك ْيفِيَّا‬ ٍ ‫ع فِيهَا بِج ُْزئِيَّا‬
ٍ ‫ت وهَ ْيئَا‬ ِ ‫صةُ َما َح َّد َدهُ ال َّش‬
ُ ‫ار‬ َّ ‫َوال َخا‬
Ibadah khassah (khusus) ialah yang telah dibatasi Allah dengan bagian-
bagiannya, keadaan dan tata caranya yang tertentu.

Menambah atau mengurangi ibadah khusus itulah yang disebut bid’ah, dan
bid’ah itu sesat. Bid’ah ialah meng ada-ada atau menambah-nambah ibadah khusus
seperti shalat, haji, dll.
Ibadah umum juga segala kegiatan hidup manusia yang dibolehkan Allah, yang
gunanya menopang ibadah khusus, seperti bekerja, makan, minum, tidur, dll.
Tanpa semua yang diatas, kita tidak bisa melakukan shalat, dll. Kalau demikian,
maka cocoklah firman Allah swt dalam surat az Zariyat 56 :

Karena seluruh hidup kita adalah ibadah.

Anda mungkin juga menyukai