Anda di halaman 1dari 72

Nama Sekolah : SMAN 14 GOWA

Satuan Pendidikan : SMA/MIA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI
Tahun Ajaran : 2018-2019
Semester : 1

A. Kompetensi Inti (KI) :


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :1
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pembelajaran : Sel
Alokasi Waktu : 10 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang
ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai
unit terkecil kehidupan.
3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi mekanisme transpor pada
membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi,
dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
4.1 Menyajikan model/charta/gambar/ yang merepresentasikan pemahamannya tentang
struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui
analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi
tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Menjelaskan sejarah penemuan sel dan teori sel.
3.1.2 Menjabarkan kisaran ukuran sel.
3.1.3 Membandingkan struktur sel prokariotik dengan sel eukariotik.
3.1.4 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
3.1.5 Menunjukkan organel-organel sel melalui pengamatan gambar sel hewan dan
sel tumbuhan.
3.1.6 Mengemukakan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan.
3.1.7 Menjelaskan fungsi organel-organel sel berkaitan dengan bioproses dalam
sistem hidup, seperti sintesis protein, reproduksi, respirasi, sekresi, dan
metabolisme.
3.2.1 Menganalisis mekanisme transpor pasif melalui membran sel (difusi dan
osmosis) dari hasil pengamatan percobaan.
3.2.2 Menjelaskan diagram transpor aktif (pompa ion, kotranspor, endositosis, dan
eksositosis).
4.1.1 Melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya terhadap sel
hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan hasilnya dengan gambar dari
mikroskop elektron.
4.2.1 Melakukan percobaan proses difusi, dan osmosis.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, serta bioproses
yang berlangsung di dalam sel.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi
dan eksperimen tentang sel.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan sel dan teori sel melalui kajian
literatur.
2. Siswa dapat menjabarkan kisaran ukuran sel berdasarkan kajian literatur.
3. Siswa dapat membandingkan struktur sel prokariotik dengan sel eukariotik
melalui pengamatan gambar.
4. Siswa dapat mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan.
5. Siswa dapat menunjukkan organel-organel sel melalui pengamatan gambar sel
hewan dan sel tumbuhan.
6. Siswa dapat mengemukakan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan
berdasarkan pengamatan langsung dengan mikroskop cahaya dan gambar dari
mikroskop elektron.
7. Siswa dapat menjelaskan fungsi organel-organel sel berkaitan dengan bioproses
dalam sistem hidup, seperti sintesis protein, reproduksi, respirasi, sekresi, dan
metabolisme.
8. Siswa dapat menganalisis mekanisme transpor pasif melalui membran sel
(difusi dan osmosis) dari hasil pengamatan percobaan.
9. Siswa dapat menjelaskan diagram transpor aktif (pompa ion, kotranspor,
endositosis, dan eksositosis).
Psikomotorik:
1. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya
terhadap sel hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan hasilnya dengan
gambar dari mikroskop elektron.
2. Siswa dapat melakukan percobaan proses difusi, dan osmosis.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Tubuh makhluk hidup jika diamati dengan mikroskop, tersusun dari
sel-sel. Di dalam sel terdapat senyawa kimiawi dan organel-organel sel.

Makhluk hidup tersusun dari sel-sel

Sel-sel pada epidermis Sel-sel pada darah Sel-sel pada otot jantung
umbi bawang merah manusia hewan

Organel-organel di dalam sel


Organel-organel di dalam sel hewan tumbuhan

2. Materi Konsep
 Ilmuwan yang mengemukakan teori tentang sel, yaitu Robert Hooke, Antonie
van Leeuwenhoek, Jean Baptiste de Lamarck, Ludolph Christian Treviranus dan
Johann Jacob Paul Moldenhawer, Henri Dutrochet, Theodore Schwann (ahli
anatomi hewan) dan Matthias Jakob Schleiden, Max Schultze, Felix Dujardin,
Johannes Purkinje, Rudolf Ludwig Karl Virchow, Robert Brown, R.
Strasburger, serta C. Bernard.
 Sel merupakan unit struktural terkecil, unit fungsional, dan unit hereditas.
 Kisaran ukuran sel berdiameter 1 – 100 μm, volume 1 – 1.000 μm3.
 Tipe sel secara struktural, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
 Sel hidup memiliki 4 makromolekul, yaitu karbohidrat (monosakarida,
disakarida, dan polisakarida), lipid (lemak, fosfolipid, sfingolipid, steroid, lilin,
karotenoid, dan limonen), protein, dan asam nukleat (DNA dan RNA).
 Organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik, yaitu membran sel
(membran plasma sel), nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum
endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, glioksisom, mitokondria,
plastida, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleton, dan dinding sel.
 Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel
dan plastida, serta memiliki vakuola kecil. Sel tumbuhan memiliki dinding sel
dan plastida, vakuola besar, dan tidak memiliki sentriol.
 Transpor zat melalui membran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
transpor pasif dan transpor aktif.
 Transpor pasif: arah perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasi, tidak
memerlukan energi. Contohnya difusi, difusi dipermudah oleh saluran protein
dan protein transpor, dan osmosis.
 Transpor aktif: arah perpindahan molekul melawan gradien konsentrasi,
memerlukan energi. Contohnya pompa ion, kotranspor, eksositosis, dan
endositosis (fagositosis, pinositosis, dan endositosis yang diperantarai reseptor).
3. Materi Prinsip
 Makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
 Transpor melalui membran sel
4. Materi Prosedural
 Pengamatan sel tumbuhan dan hewan.
 Pembuatan preparat segar jaringan tumbuhan dan hewan.
 Mengamati fakta gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis.
E. Metode Pembelajaran
 Presentasi siswa
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sel.
Apa yang Anda ketahui tentang sel-sel yang menyusun
tubuh kita?
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar sel, yaitu
agar kita senantiasa menjaga kesehatan sel-sel tubuh karena
berperan penting dalam kelangsungan hidup.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar/skema tentang tingkatan organisasi kehidupan mulai
dari atom – molekul – sel – jaringan – organ – sistem organ
– tubuh manusia (individu).
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar
(secara cermat, teliti, dan sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisisnya dan berdiskusi tentang teori-teori sel yang
dikemukakan oleh para ilmuwan.
 Diskusi kelas tentang kisaran ukuran sel, tipe sel secara
struktural, dan komponen kimiawi sel.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
sel.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sel.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur
buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
struktur sel tumbuhan dan hewan dari preparat segar.

2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Siswa berada di laboratorium dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bagaimana
cara menggunakan mikroskop untuk mengamati sel-sel dari
jaringan hewan dan tumbuhan.
 Memotivasi: Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa siswa (misalnya gabus, umbi
bawang merah, akar, batang, daun, kecambah, tulang, otak,
darah, dan sayap serangga).
Pernahkah Anda melihat sel-sel dari jaringan tumbuhan dan
hewan dengan menggunakan mikroskop?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum yang benar, yaitu cara membuat preparat segar
sel-sel dari berbagai jaringan tumbuhan dan hewan, serta
cara mengamatinya dengan mikroskop.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan sel-sel dari preparat segar hasil buatannya
dengan cermat dan teliti. Siswa menggambar objek hasil
pengamatan.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
 Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya
untuk mendiskusikan hasil pengamatannya, seperti
membandingkan sel hidup dengan sel mati dari gabus
tumbuhan, atau bentuk dan ukuran sel-sel tumbuhan
maupun sel-sel hewan.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi ciri-ciri sel-sel hidup dari
tumbuhan dan hewan.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
ciri-ciri sel hidup, perbedaan bentuk, ukuran, ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan berdasarkan hasil pengamatan.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang
bagaimana cara membuat preparat segar sel-sel dari jaringan
tumbuhan/hewan, perbedaan antara sel hidup dengan sel
mati; serta perbedaan bentuk, ukuran, dan ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan sel.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Organel-organel yang
terdapat di dalam sel eukariotik.

3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang organel-
organel sel.
 Guru memotivasi: Menunjukkan bahwa sel melakukan
metabolisme atau bioproses, seperti respirasi, pencernaan
intrasel, sintesis protein, dan reproduksi sel. Mengapa sel
dapat melakukan metabolisme atau bioproses tersebut?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Eksplorasi: Siswa disuruh mengamati dan membandingkan
organel-organel sel pada gambar sel hewan maupun sel
tumbuhan.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang
fungsi dari organel-organel sel.
 Elaborasi: Presentasi salah satu kelompok tentang organel
sel dan fungsinya dalam bioproses. Membuat tabel
perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Kelompok lain menanggapi atau bertanya.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
antarsiswa.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
fungsi masing-masing organel sel; perbedaan organel pada
sel hewan dengan sel tumbuhan.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang fungsi organel-organel sel dalam bioproses.
 Tindak lanjut: Menjawab pertanyaan pada fitur buku paket
bab 1.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Diskusi kelas dan kuis
tentang mekanisme transpor melalui membran plasma.

4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang contoh-
contoh transpor zat melalui membran plasma.
 Guru memotivasi, menunjukkan contoh peristiwa transpor
zat keluar/masuk ke dalam sel, seperti pertukaran oksigen
dengan karbon dioksida, masuknya air ke dalam sel
tumbuhan pada potongan batang kangkung segar yang
direndam air.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
film/video tentang transpor zat melalui membran.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan film/video transpor zat .
 Eksplorasi: Salah satu kelompok mempresentasikan tentang
mekanisme transpor zat melalui membran plasma baik
secara aktif maupun pasif.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang transpor melalui membran.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
transpor zat melalui membran.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang transpor zat melalui membran.
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan uji kompetensi
bab 1 (halaman 40 – 43).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum transpor zat
melalui membran difusi dan osmosis.

5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara
membuktikan adanya transpor zat melalui membran secara
difusi dan osmosis.
 Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk eksperimen difusi dan osmosis.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan
praktikum.
 Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum difusi dan
osmosis.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu tentang cara membuktikan
transpor zat secara difusi dan osmosis.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja merangkai alat dan penggunaan bahan-bahan
praktikum.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan eksperimen difusi
dan osmosis, mencatat data percobaan, dan membuat
laporan sementara.
 Elaborasi: diskusi kelas membahas hasil percobaan.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang mekanisme difusi dan osmosis.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan tentang perbedaan
mekanisme difusi dengan osmosis.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan jawaban pertanyaan
praktikum.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur jaringan pada
tumbuhan

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar sel tumbuhan, sel hewan, organel-organel sel, tabel
perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan, transpor zat melalui membran
plasma.
 Bahan praktikum: jaringan segar dari tumbuhan dan hewan, kentang/bengkoang,
gula, dan garam.
3. Alat:
 Laptop/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, statif, gelas beker,
selaput selofan, cawan petri, pisau tumpul, dan kertas tisu.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik.
 Jelaskan perbedaan plastida: leukoplas, kromoplas, dan kloroplas.
 Buatlah tabel perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan.
 Berikan contoh peristiwa difusi dan osmosis.
2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium:
Pengamatan berbagai macam sel dari tumbuhan dan hewan.
Pengamatan fakta gejala difusi dan osmosis.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator : Melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop
cahaya terhadap sel hewan dan sel tumbuhan, serta
membandingkan hasilnya dengan gambar dari mikroskop
elektron.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan sel dari jaringan tumbuhan dan hewan.
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Kesesuaian Kontribu Laporan
No Nama Persiapan
pelaksanaa si dalam praktikum Skor Nilai
. Siswa alat dan
n dengan teman (pengamat
bahan
cara kerja kelompok an sel)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator : Melakukan percobaan proses difusi, dan osmosis.


Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Mengamati fakta gejala difusi, dan osmosis.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai
Kesesuaia
Kontribus
No Nama Persiapan n Laporan
i dalam Skor Nilai
. Siswa alat dan pelaksana eksperime
teman
bahan an dengan n
kelompok
cara kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI

Indikator : Menyajikan model/charta/gambar/ yang merepresentasikan


pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.

Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif

Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang struktur dan fungsi sel.

Tanggal Penilaian :

Kelas :

Aspek yang dinilai


Keteram
Kerja -pilan
No Kelom Nama Materi sama dalam Sko Nil
Keaktifa
. -pok Siswa presenta dalam mengem r ai
n
si kelompo u-kakan
k pendapa
t
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gowa, 10 September 2018

Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA

Dra. LORY SAMPE TAKDUNG A.SRY FIFIN ANDRIANI


NIP: 196602061994032010 NIM: 105440012215

DOSEN PEMBIMBING

WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES


NIDN: 0928048504
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :2
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pembelajaran : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan
tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.
4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan
hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan
fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada
tumbuhan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada tumbuhan.
3.3.2 Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).
3.3.3 Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).
3.3.4 Membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar.
3.3.5 Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, dan
daun) dan organ generatif (bunga, buah, dan biji).
3.3.6 Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil.
3.3.7 Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.
3.3.8 Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan.

4.3.1 Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan


monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
4.3.2 Membuat sketsa/gambar penampang melintang/membujur organ akar, batang,
dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan struktur dan fungsi jaringan pada
tumbuhan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat menunjukkan kesadaran dan rasa kagum terhadap pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi pada tumbuhan.

Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada
tumbuhan.
2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
4. Siswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada
gambar.
5. Siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar,
batang, dan daun) dan organ generatif (bunga, buah, dan biji).
6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan
dikotil.
7. Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.
8. Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik
kultur jaringan.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada
tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan
mikroskop.
2. Siswa dapat membuat sketsa/gambar penampang melintang/membujur organ
akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa
perkembangbiakan tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang
memanfaatkan sifat totipotensi.

Perkembangbiakan tumbuhan dengan metode kultur jaringan


2. Materi Konsep
 Jenis jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan aktivitas
pembelahan sel-sel selama masa pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
jaringan meristem (jaringan embrional) dan jaringan permanen (jaringan
dewasa).
 Sifat jaringan meristem: sel-sel muda, aktif membelah, susunan rapat, dinding
sel tipis, banyak protoplasma, nukleus besar, dan memiliki vakuola kecil (tidak
ada).
 Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2
macam, yaitu jaringan meristem primer dan meristem sekunder.
 Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu meristem apikal, meristem interkaler, dan
meristem lateral.
 Sifat jaringan permanen: sel relatif besar, tidak aktif membelah, terdapat ruang
antarsel, dinding sel tebal, sedikit plasma sel, memiliki vakuola besar, dan
terkadang selnya mati.
 Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong,
dan jaringan pengangkut (vaskuler).
 Derivat epidermis, seperti stomata (mulut daun), trikoma (rambut-rambut),
emergensia, spina (duri), sel kipas, sel kersik (silika), velamen, dan litokis.
 Jaringan sekretoris, antara lain: saluran getah, sel-sel resin dan minyak, sel-sel
lendir, sel-sel penyamak, dan sel-sel mirosin.
 Jaringan pengangkut: xilem dan floem.
 Organ pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi organ vegetatif dan organ
generatif. Organ vegetatif, yaitu akar, batang, dan daun. Organ generatif, yaitu
bunga, buah, dan biji.
 Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan meliputi beberapa tahap,
yaitu pembuatan media, inisiasi, sterilisasi, multiplikasi, pengakaran, dan
aklimatisasi.
 Keunggulan pembibitan dengan teknik kultur: bibit yang bersifat identik dengan
induknya, tidak membutuhkan tempat yang luas, kualitas dan kesehatan bibit
lebih terjamin, bibit seragam, lebih cepat tumbuh , pengadaan bibit tidak
tergantung musim.

3. Materi Prinsip
 Akar, batang, dan daun tersusun atas beberapa jenis jaringan yang berbeda-
beda.
 Perbanyakan bibit tanaman dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan.
4. Materi Prosedural
 Pengamatan anatomi berbagai organ pada tumbuhan.

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi siswa
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jaringan
tumbuhan dan fungsinya, misalnya xilem dan floem.
 Memotivasi: Guru menjelaskan manfaat mempelajari
jaringan tumbuhan, antara lain dapat meningkatkan
pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan dan
pengembangbiakan tanaman.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar tentang pengembangbiakan tanaman dengan metode
kultur jaringan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan gambar pengembangbiakan tanaman
dengan metode kultur jaringan. Siswa yang lainnya dapat
mencoba memberikan jawaban/hasil analisis sementara.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang jenis
jaringan pada tumbuhan dan fungsinya.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.

3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis
jaringan tumbuhan.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk melakukan
tugas mandiri pada buku paket, dan membuat laporan
tertulis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ pada tumbuhan.

2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang
bermacam-macam organ pada tumbuhan.
 Memotivasi: Guru membawa dan menunjukkan akar,
batang, dan daun tumbuhan yang merupakan organ
tumbuhan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati langsung berbagai
organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, dan
akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan biji).
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan organ-organ pada tumbuhan. Siswa yang
lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisis
sementara.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang struktur
berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun,
batang, dan akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan
biji).
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ
vegetatif (daun, batang, dan akar) maupun organ generatif
(bunga, buah, dan biji).
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ
vegetatif (daun, batang, dan akar) maupun organ generatif
(bunga, buah, dan biji).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan tentang struktur berbagai
organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, dan
akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan biji).
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk menjawab
soal kuis pada buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum tentang
pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.

3. Pertemuan ke-3

Waktu
Kegiatan Belajar
No. (menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang struktur
akar, batang, dan daun.
 Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk praktikum pengamatan struktur
jaringan pada tumbuhan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
 Siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum.
Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum:
Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.
 Siswa diberikan kesempatan bertanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu tentang cara mengamati struktur jaringan
pada tumbuhan.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja merangkai alat dan penggunaan bahan-bahan
praktikum.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan pengamatan
struktur jaringan pada tumbuhan dan membuat gambar
hasil pengamatan.
 Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang perbedaan
struktur jaringan dari akar, batang, dan daun dari tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
 Elaborasi: diskusi kelas membahas perbedaan struktur
jaringan dari akar, batang, dan daun dari tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 10
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang jenis jaringan penyusun akar, batang, dan daun.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
perbedaan struktur jaringan dari akar, batang, dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar dan jawaban
pertanyaan praktikum.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat totipotensi dan
kultur jaringan.
4. Pertemuan ke-4
No. Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang sifat
totipotensi sel tumbuhan sehingga dapat dilakukan kultur
jaringan.
 Guru memotivasi, menunjukkan kemampuan dari potongan
jaringan tanaman cocor bebek yang tumbuh menjadi
individu baru.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
film/video tentang tahapan teknik kultur jaringan dalam
pengembangbiakan tanaman.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan film/video tentang tahapan teknik kultur
jaringan dalam pengembangbiakan tanaman.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari jenis, teknik, dan
keunggulan kultur jaringan untuk pengembangbiakan bibit
tanaman.
 Elaborasi: Diskusi kelas membahas jenis, teknik, dan
keunggulan kultur jaringan dalam pengembangbiakan bibit
tanaman.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat tentang
jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam
pengembangbiakan bibit tanaman.
3. Penutup 10
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam
pengembangbiakan bibit tanaman.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan
dalam pengembangbiakan bibit tanaman.
 Tindak lanjut: mengerjakan soal-soal latihan (uji kompetensi
bab 2).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3 Struktur dan
Fungsi Jaringan Hewan.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar struktur jaringan tumbuhan.
 Bahan praktikum: akar, batang, daun tumbuhan monokotil dan dikotil.
3. Alat:
 Laptop/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, kertas tisu, kamera,
preparat kering (akar, batang, dan daun).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan contoh derivat epidermis tumbuhan.
 Pada tanaman bunga mawar terdapat banyak duri tempel. Apakah
manfaatnya bagi tumbuhan itu sendiri?
 Apakah perbedaan anatomi batang tumbuhan monokotil dengan dikotil?
 Jelaskan keunggulan teknik kultur jaringan dalam pembibitan tanaman.
 Jelaskan 6 tahapan pada teknik kultur jaringan.
2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium: Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator : Melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya
tentang struktur jaringan pada tumbuhan dan membandingkan
anatomi organ tumbuhan monokotil dengan dikotil.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai
Laporan
Kesesuaia praktikum
Kontribusi Sko
No Nama Persiapan n (pengamat Nil
dalam r
. Siswa alat dan pelaksanaa an ai
teman
bahan n dengan struktur
kelompok
cara kerja jaringan
tumbuhan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gowa, 10 September 2018

Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA

Dra. LORY SAMPE TAKDUNG A.SRY FIFIN ANDRIANI


NIP: 196602061994032010 NIM: 105440012215

DOSEN PEMBIMBING
WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES
NIDN: 0928048504
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :3
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pembelajaran : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan
hewan dengan fungsi organ pada hewan berdsarkan hasil pengamatan.
4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil
pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi
jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1 Menganalisis berbagai bentuk dan struktur sel penyusun jaringan epitel.
3.4.2 Mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewan/manusia.
3.4.3 Membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf.
3.4.5 Mengaitkan struktur jaringan dengan letak dan fungsinya dalam tubuh
hewan/manusia.

4.4.1 Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan


melalui pengamatan gambar.
4.4.2 Membuat sketsa/gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil pengamatan
mikroskopis.
4.4.3 Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur
berbagai jaringan pada hewan/manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi jaringan, serta organ penyusun sistem organ pada tubuh
hewan/manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data
dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, bekerja sama,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan atau eksperimen tentang struktur dan fungsi
jaringan hewan.
Kognitif:
1. Siswa dapat menganalisis berbagai bentuk dan struktur sel penyusun jaringan epitel.
2. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh
hewan/manusia.
3. Siswa dapat membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf.
5. Siswa dapat mengaitkan struktur jaringan dengan letak dan fungsinya dalam tubuh
hewan/manusia.
6. Siswa dapat memerinci organ-organ penyusun sistem organ pada tubuh manusia.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh
hewan melalui pengamatan gambar.
2. Siswa dapat membuat sketsa/gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil
pengamatan mikroskopis.
3. Siswa dapat melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang
struktur berbagai jaringan pada hewan/manusia.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hewan merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel).
Sel-sel tersebut membentuk jaringan, beberapa jaringan akan membentuk organ,
dan beberapa organ akan membentuk sistem organ.

Suatu organ terdiri atas jaringan, dan jaringan terdiri atas sel-sel
2. Materi Konsep
 Jaringan tubuh hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jaringan dasar,
yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (jaringan penyambung), jaringan otot, dan
jaringan saraf.
 Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan, yaitu jaringan epitel
pipih (gepeng), kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
 Jaringan ikat tersusun dari bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun
jaringan ikat.
 Sel-sel yang terdapat pada jaringan ikat, yaitu fibroblas, makrofag (histiosit), sel
lemak (sel adiposa), mast cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel
darah putih), dan sel mesenkim.
 Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jaringan ikat sejati,
jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.
 Terdapat tiga macam jaringan otot, yaitu otot polos, otot rangka (otot lurik), dan
otot jantung.
 Jaringan saraf tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).
 Organ merupakan sekumpulan beberapa macam jaringan yang melakukan
fungsi tertentu.
 Berdasarkan letaknya pada tubuh, organ dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu organ luar (misalnya mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit) dan organ
dalam (misalnya paru-paru, jantung, lambung, usus, dan ginjal). Lambung
merupakan contoh organ, tersusun dari beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel,
jaringan otot polos, jaringan darah, jaringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan
limfa.
 Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi
tertentu. Sistem organ pada tubuh manusia, yaitu sistem gerak, sistem sirkulasi
(sistem peredaran darah dan sistem limfa), sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi (sistem hormon, sistem saraf,
dan sistem indra), dan sistem reproduksi (sistem reproduksi pada laki-laki dan
sistem reproduksi pada wanita).
3. Materi Prinsip
 Tubuh manusia memiliki beberapa sistem organ. Sistem organ tersusun dari
beberapa macam organ, dan organ tersusun dari beberapa macam jaringan yang
berbeda-beda.
4. Materi Prosedural
 Pengamatan struktur jaringan pada hewan/manusia.
E. Metode Pembelajaran
 Presentasi siswa
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jenis
organ yang terdapat dalam tubuh manusia. ”Organ-organ
apakah yang terdapat dalam tubuh kita dan apakah
fungsinya masing-masing?”
 Memotivasi: Guru menjelaskan manfaat mempelajari
struktur dan fungsi jaringan hewan/manusia, antara lain
memahami struktur dan fungsinya sehingga senantiasa
menjaganya agar tetap sehat, misalnya jaringan tulang agar
tetap kuat dan tidak keropos.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar tentang organ tubuh seperti kulit, lambung yang
tersusun dari beberapa jaringan yang berbeda.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan organ kulit atau lambung yang tersusun
dari beberapa jaringan yang berbeda.
 Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisis sementara.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang berbagai
jenis jaringan pada hewan/manusia dan fungsinya.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan
fungsinya.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan
fungsinya.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan fungsinya.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk melakukan
tugas mandiri pada buku paket, dan membuat laporan
tertulis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum struktur
jaringan pada hewan.

2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai
macam jaringan hewan/ manusia.
 Memotivasi: Guru menanyakan “Bagaimanakah struktur
jaringan hewan/manusia jika dilihat dengan mikroskop,
apakah akan terlihat sama dengan gambar pada buku
literatur?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
 Siswa menyiapkan alat-alat praktikum.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan
jaringan hewan/manusia.
 Siswa diberikan kesempatan bertanya jika kurang paham
dengan cara kerja praktikum pengamatan jaringan
hewan/manusia.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan pengamatan
struktur jaringan pada hewan/manusia dan membuat
gambar hasil pengamatan.
 Siswa diberikan kesempatan menanya tentang struktur
jaringan hewan/manusia yang diamatinya.
 Elaborasi: diskusi kelas membahas struktur jaringan
hewan/manusia dan jawaban pertanyaan praktikum.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 10
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang jenis jaringan yang terdapat pada organ tertentu.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
perbedaan struktur berbagai jaringan hewan/manusia.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ-organ penyusun
sistem organ pada hewan/manusia.

3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang
bermacam-macam organ pada tubuh manusia.
 Memotivasi: Guru membawa torso tubuh manusia dan
menunjukkan organ-organ yang menyusun suatu sistem
organ tertentu.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati torso/gambar/film/
video tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ
tubuh manusia, seperti sistem pernapasan, sirkulasi,
koordinasi, eksresi, reproduksi, dan sistem pertahanan
tubuh.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan berbagai organ yang menyusun sistem
organ tubuh manusia.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari organ-organ penyusun
sistem organ.
 Elaborasi: Diskusi kelas membahas organ yang menyusun
sistem organ tubuh manusia.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ tubuh
manusia.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ tubuh
manusia.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis
organ yang menyusun sistem organ tertentu.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk menjawab
soal kuis dan diskusi pada buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem Gerak

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar struktur dan fungsi jaringan hewan.
 Bahan praktikum: -
3. Alat:
 Laptop/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, kertas tisu, kamera, preparat kering (berbagai jaringan
hewan/manusia).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Di manakah dapat ditemukan jaringan darah?
 Sebutkan jenis jaringan yang terdapat pada usus halus.
 Sebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi.
2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium: Pengamatan struktur dan fungsi jaringan hewan.
3. Afektif:
a. Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator :
1. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui
pengamatan gambar.
2. Menmbuat skesta/gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil pengamatan
mikroskopis.
3. Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur berbagai
jaringan pada hewan/manusia.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan struktur jaringan pada hewan.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapa Kesesuaia Kontrib Laporan
. Siswa
n alat n usi praktikum
dan pelaksana dalam (pengamatan
bahan an dengan teman struktur
cara kerja kelompo jaringan pada
k hewan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gowa, 10 September 2018

Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA

Dra. LORY SAMPE TAKDUNG A.SRY FIFIN ANDRIANI


NIP: 196602061994032010 NIM: 105440012215

DOSEN PEMBIMBING

WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES


NIDN: 0928048504

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nomor :4
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme
gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

3.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak
yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5.1 Menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan
menggunakan torso.
3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3.5.3 Menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
3.5.4 Menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
3.5.5 Membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
3.5.6 Menganalisis struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
3.5.7 Menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
3.5.8 Mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
3.5.9 Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-
fakta dalam kehidupan.
3.5.10 Menjelaskan mekanisme kerja otot.
3.5.11 Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.

3.5.1 Menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.


3.5.2 Mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
3.5.3 Mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
3.5.4 Menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis gangguan
sistem gerak.
3.5.5 Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
3.5.6 Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses dalam sistem gerak.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan tentang sistem gerak di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.

Kognitif:
1. Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia
dengan menggunakan torso.
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
4. Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
5. Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
6. Siswa dapat menganalisis struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
7. Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
8. Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
9. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tulang
dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
10. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot.
11. Siswa dapat menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
3. Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
4. Siswa dapat menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis
gangguan sistem gerak.
5. Siswa dapat melakukan pengamatan struktur tulang keras.
6. Siswa dapat melakukan pengamatan kontraksi otot katak.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang
terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Namun tulang dan otot rangka bisa
mengalami gangguan, seperti patah tulang, otot kram dan terkilir. Kemajuan
teknologi telah mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak, seperti kaki dan
tangan bionik.

Tulang dan otot bisa mengalami gangguan

Kaki dan tangan bionik untuk mengatasi permasalahan gangguan sistem


gerak

2. Materi Konsep
b. Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu rangka
aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (rangka pelengkap atau
anggota gerak tubuh).
c. Rangka aksial berjumlah 80 tulang, meliputi tulang tengkorak, tulang telinga
dalam dan hioid, tulang belakang, serta tulang dada dan tulang rusuk (iga).
d. Rangka apendikuler berjumlah 126 tulang, meliputi gelang bahu (pektoral),
anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis), dan anggota
gerak bawah (ekstremitas inferior).
e. Struktur tulang terdiri dari lapisan-lapisan dari arah luar ke arah dalam, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, endosteum, dan sumsum tulang.
f. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat
dibedakan menjadi lima macam, yaitu tulang pipa (tulang panjang), tulang
pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan (irregular bones), dan tulang
sesamoid.
g. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Ada dua cara pembentukan tulang,
yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago).
h. Faktor pertumbuhan tulang, yaitu herediter (genetik), nutrisi, endokrin, dan
persarafan.
i. Komponen penunjang persendian, yaitu ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial,
tulang rawan hialin, dan bursa.
j. Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu sendi sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.
k. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang, dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif.
l. Apabila otot mendapat rangsangan, maka otot akan berkontraksi. Kontraksi otot
ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung
di bagian tengah.
m. Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu otot
antagonis dan otot sinergis.
n. Gangguan sistem gerak dapat terjadi pada tulang, persendian, maupun otot.

3. Materi Prinsip
 Tulang dan otot menunjang terjadinya gerakan tubuh.
 Hubungan antartulang membentuk suatu persendian yang akan menentukan
model gerakan.

4. Materi Prosedural
 Pengamatan struktur tulang dan kontraksi otot rangka katak.

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi siswa
 Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman sekelompok)
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1

Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang rangka
tubuh manusia, misalnya fungsi rangka.
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari sistem
gerak, antara lain agar dapat menjaga tulang dan otot tetap sehat
dan berfungsi dengan baik.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar dan torso rangka tubuh manusia.
 Siswa melakukan pengamatan gambar atau torso (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Dengan menggunakan torso/gambar rangka tubuh
atau browsing di internet, siswa secara berkelompok
mempelajari nama-nama tulang, bentuk tulang, menghitung
jumlah tulang penyusun rangka tubuh manusia.
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang nama-nama tulang, bentuk
tulang, menghitung jumlah tulang penyusun rangka tubuh
manusia.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi tentang nama-nama tulang,
bentuk tulang, dan menghitung jumlah tulang penyusun rangka
tubuh manusia. Menjelaskan alasan mengapa jumlah tulang
janin lebih banyak daripada manusia dewasa.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
rangka tubuh manusia.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan rangka
tubuh manusia.
 Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri halaman
155 buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
struktur tulang keras.

2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Siswa berada di laboratorium dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang struktur tulang.
 Memotivasi: Guru menanyakan persiapan bahan praktikum
yang dibawa siswa (tulang paha ayam segar). Guru menanyakan
mengapa tulang bisa patah? Apakah berhubungan dengan
strukturnya?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan
praktik.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan
untuk menanya bila tidak paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan
struktur tulang keras. Siswa membandingkan keadaan tulang
sebelum direndam HCl dengan keadaan tulang setelah
perendaman dengan HCl.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
 Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan soal-
soal berkaitan dengan praktikum pengamatan struktur tulang
keras.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi alasan mengapa terjadi
perbedaan keadaan struktur antara tulang yang sudah direndam
HCl dengan sebelumnya.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
struktur tulang keras.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan struktur tulang.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis praktikum
pengamatan struktur tulang keras.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Persendian.

3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang apa yang
dimaksud dengan persendian.
 Guru memotivasi: Memperagakan suatu gerakan, misalnya
gerakan lengan ke segala arah. Mengapa gerakan tersebut bisa
terjadi?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
 Eksplorasi: Siswa dalam kelompok mengamati gambar-gambar
persendian, sambil memperagakan model persendian tersebut.
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman
sekelompok) tentang struktur dan tipe persendian.
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang tipe-tipe persendian yang sulit
diamati.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat tentang persendian.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
struktur dan tipe persendian.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa
tentang struktur dan tipe persendian.
 Tindak lanjut: Menjawab pertanyaan pada fitur (kuis dan
diskusi) buku paket bab 4.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Presentasi tentang otot
rangka.

4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang otot rangka,
misalnya ciri-cirinya.
 Guru memotivasi: Guru memperagakan bagaimana otot bekerja,
misalnya dengan mengangkat lengan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar perbandingan antara otot orang normal biasa dengan
otot binaraga.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya,
misalnya: Mengapa binaraga bisa memiliki otot yang besar dan
kuat?
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang fungsi, sifat,
struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan hipotesis
sliding filament.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau
bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang
fungsi, sifat, struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan
hipotesis sliding filament.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa
pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan.
Penjawab kuis yang benar langsung diberi nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang otot
rangka.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa
tentang otot rangka.
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan (uji kompetensi
bab 4) bagian soal pilihan ganda, ganda bervariasi, dan
hubungan sebab-akibat.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan
kontraksi otot katak.

5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara kerja otot.
 Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk eksperimen kontraksi otot katak.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan
praktikum.
 Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum pengamatan
kontraksi otot katak.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang tata
cara pengamatan kontraksi otot katak.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
merangkai alat.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan eksperimen
pengamatan kontraksi otot katak.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang hasil
eksperimen kontraksi otot katak.
 Elaborasi: diskusi kelas membahas hasil percobaan dan
pertanyaan pada praktikum.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
mekanisme kerja otot rangka.
 Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan
proses kontraksi otot katak.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan
resmi tertulis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Gangguan dan Teknologi
Sistem Gerak.

6. Pertemuan ke-6
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem gerak yang pernah dialami siswa atau keluarganya.
 Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana mengatasi
gangguan sistem gerak, misalnya kaki kram.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar bermacam-macam gangguan sistem gerak.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan gambar bermacam-macam gangguan sistem
gerak.
 Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari bermacam-macam
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
 Elaborasi: Diskusi kelas membahas gangguan sistem gerak dan
teknologi sistem gerak.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat tentang
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
3. Penutup 10
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan gangguan
sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
 Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-
soal latihan (uji kompetensi bab 4) bagian soal uraian.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 5 Sistem Sirkulasi.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar sistem gerak.
 Bahan praktikum: tulang paha ayam dan otot paha katak segar, HCl 15%, larutan
Ringer.
3. Alat:
 Laptop/LCD, VCD/CD player.
 Gelas beker, pinset, sarung tangan karet, statif 2 klem, cawan petri, papan dan
pisau bedah, benang, arus listrik, pipet tetes, stopwatch, dan kertas tisu.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan contoh tulang pipa.
 Berapakah jumlah tulang rusuk?
 Apakah perbedaan proses osifikasi intramembran dengan endokondium?
 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang.
 Sebutkan komponen penunjang persendian.
 Apa yang dimaksud gerak antagonis: ekstensi-fleksi, abduksi-adduksi,
dan depresi-elevasi.
2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium:
Pengamatan struktur tulang keras dan Pengamatan kontraksi otot.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator :
 Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
 Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Pengamatan struktur tulang keras dan kontraksi otot.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai
Laporan
praktikum
Kesesuaian Kontribusi (pengamata
No Nama Persiapan Sko Nil
pelaksanaa dalam n struktur
. Siswa alat dan r ai
n dengan teman tulang
bahan
cara kerja kelompok keras dan
kontraksi
otot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gowa, 10 September 2018

Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA

Dra. LORY SAMPE TAKDUNG A.SRY FIFIN ANDRIANI


NIP: 196602061994032010 NIM: 105440012215

DOSEN PEMBIMBING

WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES


NIDN: 0928048504
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :5
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pembelajaran : Sistem Sirkulasi
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 8 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.

4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
3.6.2 Menganalisis komponen penyusun darah.
3.6.3 Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema.
3.6.4 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
3.6.5 Menganalisis pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
3.6.6 Menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
3.6.7 Membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
3.6.8 Membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran darah
pulmonalis.
3.6.9 Menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
3.6.10 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
3.6.11 Menjelaskan fungsi sistem limfa dalam sistem sirkulasi.
3.6.12 Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem limfa.
3.6.13 Menjelaskan sirkulasi cairan limfa.
3.6.14 Mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis gangguan/kelainan
sistem peredaran darah.

4.6.1 Menggambar diagram sistem peredaran darah.


4.6.2 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran darah dari
browsing internet.
4.6.3 Melakukan praktik tes golongan darah.
4.6.4 Menghitung frekuensi denyut nadi.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem peredaran darah yang
terjadi pada manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, gotong royong,
dan bekerja sama dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang sistem
peredaran darah pada manusia.

Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menganalisis komponen penyusun darah.
3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan
menggunakan skema.
4. Siswa dapat mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
5. Siswa dapat menganalisis pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
6. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
7. Siswa dapat membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
8. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran
darah pulmonalis.
9. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
10. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
11. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem limfa dalam sistem sirkulasi.
12. Siswa dapat mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem limfa.
13. Siswa dapat menjelaskan sirkulasi cairan limfa.
14. Siswa dapat mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis
gangguan/kelainan sistem peredaran darah.

Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar diagram sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran
darah dari browsing internet.
3. Siswa dapat melakukan praktik tes golongan darah.
4. Siswa dapat menghitung frekuensi denyut nadi.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Zat-zat makanan, hasil dan sisa metabolisme, hormon, enzim,
oksigen, dan karbon dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke
organ lainnya oleh suatu sistem transportasi (sistem sirkulasi). Namun, terdapat
banyak gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem sirkulasi.
Gangguan jantung sering menyebabkan kematian, sehingga diperlukan teknologi
untuk mengatasinya, seperti pace maker, ekokardiograf, operasi bypass, dan lain-
lainnya.
Jantung dan darah memiliki hubungan fungsional dalam sistem sirkulasi

Gangguan sistem sirkulasi Teknologi sistem sirkulasi


2. Materi Konsep
 Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah
tertutup dan sistem peredaran darah ganda.
 Fungsi sistem peredaran darah, yaitu transpor, pertahanan suhu tubuh
perlindungan, dan penyangga (buffering).
 Sistem peredaran darah terdiri atas darah, jantung, pembuluh darah (arteri,
kapiler, dan vena).
 Komponen penyusun darah yaitu plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
 Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma, leukosit dibedakan
2 jenis, yaitu granulosit dan agranulosit.
 Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian perdarahan), perbaikan
pembuluh darah yang robek, dan pembekuan darah.
 Faktor-faktor pembekuan darah: protrombin, fibrinogen, ion kalsium,
tromboplastin (trombokinase), dan vitamin K.
 Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan ada atau tidak adanya antigen
(aglutinogen) tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit, antibodi (aglutinin)
tipe α (anti-A) dan tipe β (anti-B) di dalam plasma darahnya.
 Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya
aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah merah.
 Tes golongan darah sistem ABO menggunakan serum anti-A, anti-B, anti-AB,
sedangkan untuk tes golongan darah sistem Rh (rhesus) menggunakan serum
anti-D (anti-Rho).
 Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau produk berbasis darah
dari seseorang ke sistem peredaran darah orang lain.
 Organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, yaitu jantung dan
pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena).
 Mekanisme sistem peredaran darah pada manusia ada dua macam, yaitu sistem
peredaran darah pulmonalis (peredaran darah kecil/pendek) dan sistem
peredaran darah sistemik (peredaran darah besar/panjang).
 Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah.
 Faktor yang memengaruhi denyut nadi, yaitu usia, jenis kelamin, ritme
sirkadian, bentuk tubuh, aktivitas, stres dan emosi, suhu tubuh, volume darah,
dan obat-obatan.
 Sistem limfa terdiri atas organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit,
pembuluh limfa, dan cairan limfa.
 Cairan limfa berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam
kapiler-kapiler limfa hingga masuk ke sirkulasi darah melalui vena.

3. Materi Prinsip
 Jantung dan darah memiliki hubungan kerja fungsional.
 Sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran cairan
limfa (sistem limfa).

4. Materi Prosedural
 Pengamatan jenis sel-sel darah.
 Tes golongan darah.
 Menghitung frekuensi denyut nadi.

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi siswa
 Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman sekelompok)
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang
pengertian dan fungsi sistem sirkulasi pada manusia.
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari
sistem sirkulasi, agar memahami fungsinya dan bisa
menjaga jantung sehingga tetap sehat dan dapat berfungsi
dengan baik.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar/skema komponen darah (plasma, sel darah merah,
sel darah putih, dan keping darah).
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
misalnya: Apa fungsi dari sel darah merah?
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
komponen penyusun darah, kandungan plasma darah, sel
darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang mekanisme pembekuan darah.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
darah manusia.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan darah
manusia.
 Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri buku
paket halaman 208.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
jenis sel-sel darah.

2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jenis sel-sel
darah.
 Memotivasi: Guru menanyakan kesiapan anak untuk
mengamati bentuk sel-sel darahnya sendiri dengan
menggunakan mikroskop cahaya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan bentuk sel-sel dan keping darah.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
 Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan praktikum pengamatan darah.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang bentuk sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
darah.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan darah.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan jenis sel-sel darah.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Golongan darah dan
transfusi darah.

3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang golongan
darah dan transfusi darah.
 Guru memotivasi: Menyampaikan manfaat golongan darah
dalam menangani suatu kasus kriminal.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru menunjukkan tabel golongan darah sistem ABO.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
golongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus, transfusi
darah, dan pengaruh faktor Rhesus terhadap janin saat
kehamilan.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang kesalahan dalam transfusi darah, peristiwa
eritroblastosis fetalis berkaitan dengan faktor Rhesus.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
golongan darah.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang golongan darah.
 Tindak lanjut: menjawab pertanyaan pada fitur (kuis dan
diskusi) buku paket bab 5.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: praktikum tes golongan
darah.

4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang golongan
darah sistem ABO.
 Memotivasi: Guru menanyakan kesiapan anak untuk
melakukan tes golongan darah sistem ABO dengan
darahnya sendiri.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril dan terjadi infeksi.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan tes
golongan darah sistem ABO.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan tipe golongan
darahnya sendiri.
 Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan tes golongan darah.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang hasil analisis tes golongan darah.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
kriteria tes golongan darah sistem ABO.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan tes golongan darah.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum tes golongan darah sistem ABO.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ dan mekanisme
peredaran darah.

5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang organ-
organ peredaran darah.
 Guru memotivasi: Bagaimana mekanisme peredaran darah,
sehingga semua bagian tubuh mendapatkan suplai darah
yang mengandung nutrisi dan oksigen?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4
orang).
 Eksplorasi: Siswa dalam kelompok mengamati gambar
organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah),
skema peredaran darah pulmonalis dan sistemik.
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman
sekelompok) tentang mekanisme peredaran darah.
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang organ dan mekanisme
peredaran darah.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat tentang organ dan mekanisme peredaran darah.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
organ dan mekanisme peredaran darah.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang organ dan mekanisme peredaran darah.
 Tindak lanjut: menjawab soal uji kompetensi Bab 5 bagian
pilihan ganda.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: praktikum frekuensi
denyut nadi.

6. Pertemuan ke-6
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang frekuensi
denyut nadi normal.
 Memotivasi: Guru menanyakan apakah kondisi siswa
sehat? Menjelaskan bahwa kondisi kesehatan seseorang bisa
diketahui juga berdasarkan frekuensi denyut nadi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril dan terjadi infeksi.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
penghitungan frekuensi denyut nadi untuk mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan faktor-faktor
yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
 Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan penghitungan frekuensi denyut
nadi dan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut
nadi.
 Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang frekuensi denyut nadi dan faktor-
faktornya.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut
nadi.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum praktikum frekuensi denyut nadi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem Limfa.

7. Pertemuan ke-7
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang pergertian
sistem limfa.
 Guru memotivasi: Menyampaikan manfaat sistem limfa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru menunjukkan gambar skema sistem limfa pada
manusia.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya. Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan
jawaban.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang sistem
limfa.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang mekanisme sirkulasi cairan limfa.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
sistem limfa.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang sistem limfa.
 Tindak lanjut: Menjawab soal uji kompetensi Bab 5 (bagian
pilihan ganda bervariasi dan hubungan sebab-akibat.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Gangguan dan teknologi
sistem peredaran darah.

8. Pertemuan ke-8
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem peredaran darah yang banyak diderita oleh
masyarakat saat ini.
 Guru memotivasi: Bertanya, bagaimana mengatasi
gangguan sistem peredaran darah?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
 Guru menunjukkan gambar-gambar gangguan dan teknologi
sistem peredaran darah.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan gambar yang
diamatinya. Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan
jawaban.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
gangguan dan teknologi sistem golongan darah.
 Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang perbedaan varises dengan ambien.
 Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
gangguan dan teknologi sistem peredaran darah.
 Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang gangguan dan teknologi sistem peredaran
darah.
 Tindak lanjut: menjawab soal uji kompetensi Bab 5 (bagian
uraian).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Pembahasan latihan
ulangan semester 1.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar sistem sirkulasi.
 Bahan praktikum: Alkohol, HCl (larutan Hayem), kapas, kertas tisu, serum
anti A, anti B, anti AB, dan anti D (anti Rho).

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, kaca objek, kaca penutup, tusuk gigi (pengaduk kecil), preparat
awetan apusan darah manusia, Stopwatch (arloji), dan blood lancet.

H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Apakah perbedaan sistem peredaran darah pulmonalis dengan sistemik?
 Tuliskan tabel perbedaan vena dengan arteri.
 Jelaskan kriteria tes golongan darah sistem ABO.
 Apa yang akan terjadi bila seorang ibu yang memiliki darah Rh- mengalami
kehamilan pertama dengan janin Rh+?
 Apa yang dimaksud dengan kelainan darah hemofilia dan siklemia?

2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium:
Pengamatan jenis sel-sel darah.
Tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.

3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator :
 Melakukan praktik tes golongan darah.
 Menghitung frekuensi denyut nadi.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Tes golongan darah dan menghitung frekuensi denyut nadi.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama Aspek yang dinilai Sko Nil
Persiapan Kesesuaian Kontribusi Laporan
. Siswa r ai
alat dan pelaksanaa dalam praktikum
bahan n dengan teman (tes
cara kerja kelompok golongan
darah dan
menghitun
g frekuensi
denyut
nadi)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gowa, 10 September 2018

Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA

Dra. LORY SAMPE TAKDUNG A.SRY FIFIN ANDRIANI


NIP: 196602061994032010 NIM: 105440012215

DOSEN PEMBIMBING

WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES


NIDN: 0928048504

Anda mungkin juga menyukai