Sel-sel pada epidermis Sel-sel pada darah Sel-sel pada otot jantung
umbi bawang merah manusia hewan
2. Materi Konsep
Ilmuwan yang mengemukakan teori tentang sel, yaitu Robert Hooke, Antonie
van Leeuwenhoek, Jean Baptiste de Lamarck, Ludolph Christian Treviranus dan
Johann Jacob Paul Moldenhawer, Henri Dutrochet, Theodore Schwann (ahli
anatomi hewan) dan Matthias Jakob Schleiden, Max Schultze, Felix Dujardin,
Johannes Purkinje, Rudolf Ludwig Karl Virchow, Robert Brown, R.
Strasburger, serta C. Bernard.
Sel merupakan unit struktural terkecil, unit fungsional, dan unit hereditas.
Kisaran ukuran sel berdiameter 1 – 100 μm, volume 1 – 1.000 μm3.
Tipe sel secara struktural, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel hidup memiliki 4 makromolekul, yaitu karbohidrat (monosakarida,
disakarida, dan polisakarida), lipid (lemak, fosfolipid, sfingolipid, steroid, lilin,
karotenoid, dan limonen), protein, dan asam nukleat (DNA dan RNA).
Organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik, yaitu membran sel
(membran plasma sel), nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum
endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, glioksisom, mitokondria,
plastida, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleton, dan dinding sel.
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel
dan plastida, serta memiliki vakuola kecil. Sel tumbuhan memiliki dinding sel
dan plastida, vakuola besar, dan tidak memiliki sentriol.
Transpor zat melalui membran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
transpor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif: arah perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasi, tidak
memerlukan energi. Contohnya difusi, difusi dipermudah oleh saluran protein
dan protein transpor, dan osmosis.
Transpor aktif: arah perpindahan molekul melawan gradien konsentrasi,
memerlukan energi. Contohnya pompa ion, kotranspor, eksositosis, dan
endositosis (fagositosis, pinositosis, dan endositosis yang diperantarai reseptor).
3. Materi Prinsip
Makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
Transpor melalui membran sel
4. Materi Prosedural
Pengamatan sel tumbuhan dan hewan.
Pembuatan preparat segar jaringan tumbuhan dan hewan.
Mengamati fakta gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sel.
Apa yang Anda ketahui tentang sel-sel yang menyusun
tubuh kita?
Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar sel, yaitu
agar kita senantiasa menjaga kesehatan sel-sel tubuh karena
berperan penting dalam kelangsungan hidup.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar/skema tentang tingkatan organisasi kehidupan mulai
dari atom – molekul – sel – jaringan – organ – sistem organ
– tubuh manusia (individu).
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar
(secara cermat, teliti, dan sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisisnya dan berdiskusi tentang teori-teori sel yang
dikemukakan oleh para ilmuwan.
Diskusi kelas tentang kisaran ukuran sel, tipe sel secara
struktural, dan komponen kimiawi sel.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
sel.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sel.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur
buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
struktur sel tumbuhan dan hewan dari preparat segar.
2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Siswa berada di laboratorium dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bagaimana
cara menggunakan mikroskop untuk mengamati sel-sel dari
jaringan hewan dan tumbuhan.
Memotivasi: Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa siswa (misalnya gabus, umbi
bawang merah, akar, batang, daun, kecambah, tulang, otak,
darah, dan sayap serangga).
Pernahkah Anda melihat sel-sel dari jaringan tumbuhan dan
hewan dengan menggunakan mikroskop?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum yang benar, yaitu cara membuat preparat segar
sel-sel dari berbagai jaringan tumbuhan dan hewan, serta
cara mengamatinya dengan mikroskop.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan sel-sel dari preparat segar hasil buatannya
dengan cermat dan teliti. Siswa menggambar objek hasil
pengamatan.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya
untuk mendiskusikan hasil pengamatannya, seperti
membandingkan sel hidup dengan sel mati dari gabus
tumbuhan, atau bentuk dan ukuran sel-sel tumbuhan
maupun sel-sel hewan.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi ciri-ciri sel-sel hidup dari
tumbuhan dan hewan.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
ciri-ciri sel hidup, perbedaan bentuk, ukuran, ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan berdasarkan hasil pengamatan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang
bagaimana cara membuat preparat segar sel-sel dari jaringan
tumbuhan/hewan, perbedaan antara sel hidup dengan sel
mati; serta perbedaan bentuk, ukuran, dan ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan sel.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organel-organel yang
terdapat di dalam sel eukariotik.
3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang organel-
organel sel.
Guru memotivasi: Menunjukkan bahwa sel melakukan
metabolisme atau bioproses, seperti respirasi, pencernaan
intrasel, sintesis protein, dan reproduksi sel. Mengapa sel
dapat melakukan metabolisme atau bioproses tersebut?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Eksplorasi: Siswa disuruh mengamati dan membandingkan
organel-organel sel pada gambar sel hewan maupun sel
tumbuhan.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang
fungsi dari organel-organel sel.
Elaborasi: Presentasi salah satu kelompok tentang organel
sel dan fungsinya dalam bioproses. Membuat tabel
perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Kelompok lain menanggapi atau bertanya.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
antarsiswa.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
fungsi masing-masing organel sel; perbedaan organel pada
sel hewan dengan sel tumbuhan.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang fungsi organel-organel sel dalam bioproses.
Tindak lanjut: Menjawab pertanyaan pada fitur buku paket
bab 1.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Diskusi kelas dan kuis
tentang mekanisme transpor melalui membran plasma.
4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang contoh-
contoh transpor zat melalui membran plasma.
Guru memotivasi, menunjukkan contoh peristiwa transpor
zat keluar/masuk ke dalam sel, seperti pertukaran oksigen
dengan karbon dioksida, masuknya air ke dalam sel
tumbuhan pada potongan batang kangkung segar yang
direndam air.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
film/video tentang transpor zat melalui membran.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan film/video transpor zat .
Eksplorasi: Salah satu kelompok mempresentasikan tentang
mekanisme transpor zat melalui membran plasma baik
secara aktif maupun pasif.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang transpor melalui membran.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
transpor zat melalui membran.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang transpor zat melalui membran.
Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan uji kompetensi
bab 1 (halaman 40 – 43).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum transpor zat
melalui membran difusi dan osmosis.
5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara
membuktikan adanya transpor zat melalui membran secara
difusi dan osmosis.
Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk eksperimen difusi dan osmosis.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan
praktikum.
Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum difusi dan
osmosis.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu tentang cara membuktikan
transpor zat secara difusi dan osmosis.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja merangkai alat dan penggunaan bahan-bahan
praktikum.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan eksperimen difusi
dan osmosis, mencatat data percobaan, dan membuat
laporan sementara.
Elaborasi: diskusi kelas membahas hasil percobaan.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang mekanisme difusi dan osmosis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan tentang perbedaan
mekanisme difusi dengan osmosis.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan jawaban pertanyaan
praktikum.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur jaringan pada
tumbuhan
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada
tumbuhan.
2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
4. Siswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada
gambar.
5. Siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar,
batang, dan daun) dan organ generatif (bunga, buah, dan biji).
6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan
dikotil.
7. Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.
8. Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik
kultur jaringan.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada
tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan
mikroskop.
2. Siswa dapat membuat sketsa/gambar penampang melintang/membujur organ
akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa
perkembangbiakan tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang
memanfaatkan sifat totipotensi.
3. Materi Prinsip
Akar, batang, dan daun tersusun atas beberapa jenis jaringan yang berbeda-
beda.
Perbanyakan bibit tanaman dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan.
4. Materi Prosedural
Pengamatan anatomi berbagai organ pada tumbuhan.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jaringan
tumbuhan dan fungsinya, misalnya xilem dan floem.
Memotivasi: Guru menjelaskan manfaat mempelajari
jaringan tumbuhan, antara lain dapat meningkatkan
pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan dan
pengembangbiakan tanaman.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar tentang pengembangbiakan tanaman dengan metode
kultur jaringan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan gambar pengembangbiakan tanaman
dengan metode kultur jaringan. Siswa yang lainnya dapat
mencoba memberikan jawaban/hasil analisis sementara.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang jenis
jaringan pada tumbuhan dan fungsinya.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis
jaringan tumbuhan.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk melakukan
tugas mandiri pada buku paket, dan membuat laporan
tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ pada tumbuhan.
2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang
bermacam-macam organ pada tumbuhan.
Memotivasi: Guru membawa dan menunjukkan akar,
batang, dan daun tumbuhan yang merupakan organ
tumbuhan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati langsung berbagai
organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, dan
akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan biji).
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan organ-organ pada tumbuhan. Siswa yang
lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisis
sementara.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang struktur
berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun,
batang, dan akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan
biji).
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ
vegetatif (daun, batang, dan akar) maupun organ generatif
(bunga, buah, dan biji).
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ
vegetatif (daun, batang, dan akar) maupun organ generatif
(bunga, buah, dan biji).
Refleksi: Memberikan pertanyaan tentang struktur berbagai
organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, dan
akar) maupun organ generatif (bunga, buah, dan biji).
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk menjawab
soal kuis pada buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum tentang
pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.
3. Pertemuan ke-3
Waktu
Kegiatan Belajar
No. (menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang struktur
akar, batang, dan daun.
Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk praktikum pengamatan struktur
jaringan pada tumbuhan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
Siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum.
Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum:
Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.
Siswa diberikan kesempatan bertanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu tentang cara mengamati struktur jaringan
pada tumbuhan.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja merangkai alat dan penggunaan bahan-bahan
praktikum.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan pengamatan
struktur jaringan pada tumbuhan dan membuat gambar
hasil pengamatan.
Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang perbedaan
struktur jaringan dari akar, batang, dan daun dari tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
Elaborasi: diskusi kelas membahas perbedaan struktur
jaringan dari akar, batang, dan daun dari tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 10
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang jenis jaringan penyusun akar, batang, dan daun.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
perbedaan struktur jaringan dari akar, batang, dan daun
tumbuhan monokotil dan dikotil.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar dan jawaban
pertanyaan praktikum.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat totipotensi dan
kultur jaringan.
4. Pertemuan ke-4
No. Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang sifat
totipotensi sel tumbuhan sehingga dapat dilakukan kultur
jaringan.
Guru memotivasi, menunjukkan kemampuan dari potongan
jaringan tanaman cocor bebek yang tumbuh menjadi
individu baru.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
film/video tentang tahapan teknik kultur jaringan dalam
pengembangbiakan tanaman.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan film/video tentang tahapan teknik kultur
jaringan dalam pengembangbiakan tanaman.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari jenis, teknik, dan
keunggulan kultur jaringan untuk pengembangbiakan bibit
tanaman.
Elaborasi: Diskusi kelas membahas jenis, teknik, dan
keunggulan kultur jaringan dalam pengembangbiakan bibit
tanaman.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat tentang
jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam
pengembangbiakan bibit tanaman.
3. Penutup 10
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam
pengembangbiakan bibit tanaman.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan
dalam pengembangbiakan bibit tanaman.
Tindak lanjut: mengerjakan soal-soal latihan (uji kompetensi
bab 2).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3 Struktur dan
Fungsi Jaringan Hewan.
Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING
WIRA YUSTIKA RUKMAN,S.FARM.,APT,M.KES
NIDN: 0928048504
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :3
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pembelajaran : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali
Suatu organ terdiri atas jaringan, dan jaringan terdiri atas sel-sel
2. Materi Konsep
Jaringan tubuh hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jaringan dasar,
yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (jaringan penyambung), jaringan otot, dan
jaringan saraf.
Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan, yaitu jaringan epitel
pipih (gepeng), kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
Jaringan ikat tersusun dari bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun
jaringan ikat.
Sel-sel yang terdapat pada jaringan ikat, yaitu fibroblas, makrofag (histiosit), sel
lemak (sel adiposa), mast cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel
darah putih), dan sel mesenkim.
Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jaringan ikat sejati,
jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.
Terdapat tiga macam jaringan otot, yaitu otot polos, otot rangka (otot lurik), dan
otot jantung.
Jaringan saraf tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).
Organ merupakan sekumpulan beberapa macam jaringan yang melakukan
fungsi tertentu.
Berdasarkan letaknya pada tubuh, organ dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu organ luar (misalnya mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit) dan organ
dalam (misalnya paru-paru, jantung, lambung, usus, dan ginjal). Lambung
merupakan contoh organ, tersusun dari beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel,
jaringan otot polos, jaringan darah, jaringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan
limfa.
Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi
tertentu. Sistem organ pada tubuh manusia, yaitu sistem gerak, sistem sirkulasi
(sistem peredaran darah dan sistem limfa), sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi (sistem hormon, sistem saraf,
dan sistem indra), dan sistem reproduksi (sistem reproduksi pada laki-laki dan
sistem reproduksi pada wanita).
3. Materi Prinsip
Tubuh manusia memiliki beberapa sistem organ. Sistem organ tersusun dari
beberapa macam organ, dan organ tersusun dari beberapa macam jaringan yang
berbeda-beda.
4. Materi Prosedural
Pengamatan struktur jaringan pada hewan/manusia.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jenis
organ yang terdapat dalam tubuh manusia. ”Organ-organ
apakah yang terdapat dalam tubuh kita dan apakah
fungsinya masing-masing?”
Memotivasi: Guru menjelaskan manfaat mempelajari
struktur dan fungsi jaringan hewan/manusia, antara lain
memahami struktur dan fungsinya sehingga senantiasa
menjaganya agar tetap sehat, misalnya jaringan tulang agar
tetap kuat dan tidak keropos.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar tentang organ tubuh seperti kulit, lambung yang
tersusun dari beberapa jaringan yang berbeda.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan organ kulit atau lambung yang tersusun
dari beberapa jaringan yang berbeda.
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisis sementara.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang berbagai
jenis jaringan pada hewan/manusia dan fungsinya.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan
fungsinya.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan
fungsinya.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
berbagai jenis jaringan pada hewan/manusia dan fungsinya.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk melakukan
tugas mandiri pada buku paket, dan membuat laporan
tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum struktur
jaringan pada hewan.
2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai
macam jaringan hewan/ manusia.
Memotivasi: Guru menanyakan “Bagaimanakah struktur
jaringan hewan/manusia jika dilihat dengan mikroskop,
apakah akan terlihat sama dengan gambar pada buku
literatur?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
Siswa menyiapkan alat-alat praktikum.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan
jaringan hewan/manusia.
Siswa diberikan kesempatan bertanya jika kurang paham
dengan cara kerja praktikum pengamatan jaringan
hewan/manusia.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan pengamatan
struktur jaringan pada hewan/manusia dan membuat
gambar hasil pengamatan.
Siswa diberikan kesempatan menanya tentang struktur
jaringan hewan/manusia yang diamatinya.
Elaborasi: diskusi kelas membahas struktur jaringan
hewan/manusia dan jawaban pertanyaan praktikum.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 10
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang jenis jaringan yang terdapat pada organ tertentu.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
perbedaan struktur berbagai jaringan hewan/manusia.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ-organ penyusun
sistem organ pada hewan/manusia.
3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang
bermacam-macam organ pada tubuh manusia.
Memotivasi: Guru membawa torso tubuh manusia dan
menunjukkan organ-organ yang menyusun suatu sistem
organ tertentu.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati torso/gambar/film/
video tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ
tubuh manusia, seperti sistem pernapasan, sirkulasi,
koordinasi, eksresi, reproduksi, dan sistem pertahanan
tubuh.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan berbagai organ yang menyusun sistem
organ tubuh manusia.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari organ-organ penyusun
sistem organ.
Elaborasi: Diskusi kelas membahas organ yang menyusun
sistem organ tubuh manusia.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ tubuh
manusia.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai organ yang menyusun sistem organ tubuh
manusia.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis
organ yang menyusun sistem organ tertentu.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk menjawab
soal kuis dan diskusi pada buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem Gerak
Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING
3.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak
yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses dalam sistem gerak.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan tentang sistem gerak di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
Kognitif:
1. Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia
dengan menggunakan torso.
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
4. Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
5. Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
6. Siswa dapat menganalisis struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
7. Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
8. Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
9. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tulang
dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
10. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot.
11. Siswa dapat menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
3. Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
4. Siswa dapat menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis
gangguan sistem gerak.
5. Siswa dapat melakukan pengamatan struktur tulang keras.
6. Siswa dapat melakukan pengamatan kontraksi otot katak.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang
terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Namun tulang dan otot rangka bisa
mengalami gangguan, seperti patah tulang, otot kram dan terkilir. Kemajuan
teknologi telah mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak, seperti kaki dan
tangan bionik.
2. Materi Konsep
b. Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu rangka
aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (rangka pelengkap atau
anggota gerak tubuh).
c. Rangka aksial berjumlah 80 tulang, meliputi tulang tengkorak, tulang telinga
dalam dan hioid, tulang belakang, serta tulang dada dan tulang rusuk (iga).
d. Rangka apendikuler berjumlah 126 tulang, meliputi gelang bahu (pektoral),
anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis), dan anggota
gerak bawah (ekstremitas inferior).
e. Struktur tulang terdiri dari lapisan-lapisan dari arah luar ke arah dalam, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, endosteum, dan sumsum tulang.
f. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat
dibedakan menjadi lima macam, yaitu tulang pipa (tulang panjang), tulang
pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan (irregular bones), dan tulang
sesamoid.
g. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Ada dua cara pembentukan tulang,
yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago).
h. Faktor pertumbuhan tulang, yaitu herediter (genetik), nutrisi, endokrin, dan
persarafan.
i. Komponen penunjang persendian, yaitu ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial,
tulang rawan hialin, dan bursa.
j. Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu sendi sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.
k. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang, dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif.
l. Apabila otot mendapat rangsangan, maka otot akan berkontraksi. Kontraksi otot
ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung
di bagian tengah.
m. Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu otot
antagonis dan otot sinergis.
n. Gangguan sistem gerak dapat terjadi pada tulang, persendian, maupun otot.
3. Materi Prinsip
Tulang dan otot menunjang terjadinya gerakan tubuh.
Hubungan antartulang membentuk suatu persendian yang akan menentukan
model gerakan.
4. Materi Prosedural
Pengamatan struktur tulang dan kontraksi otot rangka katak.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman sekelompok)
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang rangka
tubuh manusia, misalnya fungsi rangka.
Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari sistem
gerak, antara lain agar dapat menjaga tulang dan otot tetap sehat
dan berfungsi dengan baik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar dan torso rangka tubuh manusia.
Siswa melakukan pengamatan gambar atau torso (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Dengan menggunakan torso/gambar rangka tubuh
atau browsing di internet, siswa secara berkelompok
mempelajari nama-nama tulang, bentuk tulang, menghitung
jumlah tulang penyusun rangka tubuh manusia.
Elaborasi: Diskusi kelas tentang nama-nama tulang, bentuk
tulang, menghitung jumlah tulang penyusun rangka tubuh
manusia.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi tentang nama-nama tulang,
bentuk tulang, dan menghitung jumlah tulang penyusun rangka
tubuh manusia. Menjelaskan alasan mengapa jumlah tulang
janin lebih banyak daripada manusia dewasa.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
rangka tubuh manusia.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan rangka
tubuh manusia.
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri halaman
155 buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
struktur tulang keras.
2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Siswa berada di laboratorium dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang struktur tulang.
Memotivasi: Guru menanyakan persiapan bahan praktikum
yang dibawa siswa (tulang paha ayam segar). Guru menanyakan
mengapa tulang bisa patah? Apakah berhubungan dengan
strukturnya?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan
praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan
untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan
struktur tulang keras. Siswa membandingkan keadaan tulang
sebelum direndam HCl dengan keadaan tulang setelah
perendaman dengan HCl.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan soal-
soal berkaitan dengan praktikum pengamatan struktur tulang
keras.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi alasan mengapa terjadi
perbedaan keadaan struktur antara tulang yang sudah direndam
HCl dengan sebelumnya.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
struktur tulang keras.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan struktur tulang.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis praktikum
pengamatan struktur tulang keras.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Persendian.
3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang apa yang
dimaksud dengan persendian.
Guru memotivasi: Memperagakan suatu gerakan, misalnya
gerakan lengan ke segala arah. Mengapa gerakan tersebut bisa
terjadi?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
Eksplorasi: Siswa dalam kelompok mengamati gambar-gambar
persendian, sambil memperagakan model persendian tersebut.
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman
sekelompok) tentang struktur dan tipe persendian.
Elaborasi: Diskusi kelas tentang tipe-tipe persendian yang sulit
diamati.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat tentang persendian.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
struktur dan tipe persendian.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa
tentang struktur dan tipe persendian.
Tindak lanjut: Menjawab pertanyaan pada fitur (kuis dan
diskusi) buku paket bab 4.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Presentasi tentang otot
rangka.
4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang otot rangka,
misalnya ciri-cirinya.
Guru memotivasi: Guru memperagakan bagaimana otot bekerja,
misalnya dengan mengangkat lengan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar perbandingan antara otot orang normal biasa dengan
otot binaraga.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya,
misalnya: Mengapa binaraga bisa memiliki otot yang besar dan
kuat?
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang fungsi, sifat,
struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan hipotesis
sliding filament.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau
bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang
fungsi, sifat, struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan
hipotesis sliding filament.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa
pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan.
Penjawab kuis yang benar langsung diberi nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang otot
rangka.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa
tentang otot rangka.
Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan (uji kompetensi
bab 4) bagian soal pilihan ganda, ganda bervariasi, dan
hubungan sebab-akibat.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan
kontraksi otot katak.
5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara kerja otot.
Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk eksperimen kontraksi otot katak.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan
praktikum.
Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum pengamatan
kontraksi otot katak.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang tata
cara pengamatan kontraksi otot katak.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
merangkai alat.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan eksperimen
pengamatan kontraksi otot katak.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya tentang hasil
eksperimen kontraksi otot katak.
Elaborasi: diskusi kelas membahas hasil percobaan dan
pertanyaan pada praktikum.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat siswa
dalam diskusi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan
laboratorium setelah praktikum selesai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
mekanisme kerja otot rangka.
Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan
proses kontraksi otot katak.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan
resmi tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Gangguan dan Teknologi
Sistem Gerak.
6. Pertemuan ke-6
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem gerak yang pernah dialami siswa atau keluarganya.
Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana mengatasi
gangguan sistem gerak, misalnya kaki kram.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 65
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar bermacam-macam gangguan sistem gerak.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
berkaitan dengan gambar bermacam-macam gangguan sistem
gerak.
Eksplorasi: Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari bermacam-macam
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Elaborasi: Diskusi kelas membahas gangguan sistem gerak dan
teknologi sistem gerak.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat tentang
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
3. Penutup 10
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan gangguan
sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-
soal latihan (uji kompetensi bab 4) bagian soal uraian.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 5 Sistem Sirkulasi.
Indikator :
Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.
Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem peredaran darah yang
terjadi pada manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, gotong royong,
dan bekerja sama dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang sistem
peredaran darah pada manusia.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menganalisis komponen penyusun darah.
3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan
menggunakan skema.
4. Siswa dapat mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
5. Siswa dapat menganalisis pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
6. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
7. Siswa dapat membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
8. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran
darah pulmonalis.
9. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
10. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
11. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem limfa dalam sistem sirkulasi.
12. Siswa dapat mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem limfa.
13. Siswa dapat menjelaskan sirkulasi cairan limfa.
14. Siswa dapat mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis
gangguan/kelainan sistem peredaran darah.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar diagram sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran
darah dari browsing internet.
3. Siswa dapat melakukan praktik tes golongan darah.
4. Siswa dapat menghitung frekuensi denyut nadi.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Zat-zat makanan, hasil dan sisa metabolisme, hormon, enzim,
oksigen, dan karbon dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke
organ lainnya oleh suatu sistem transportasi (sistem sirkulasi). Namun, terdapat
banyak gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem sirkulasi.
Gangguan jantung sering menyebabkan kematian, sehingga diperlukan teknologi
untuk mengatasinya, seperti pace maker, ekokardiograf, operasi bypass, dan lain-
lainnya.
Jantung dan darah memiliki hubungan fungsional dalam sistem sirkulasi
3. Materi Prinsip
Jantung dan darah memiliki hubungan kerja fungsional.
Sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran cairan
limfa (sistem limfa).
4. Materi Prosedural
Pengamatan jenis sel-sel darah.
Tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman sekelompok)
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang
pengertian dan fungsi sistem sirkulasi pada manusia.
Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari
sistem sirkulasi, agar memahami fungsinya dan bisa
menjaga jantung sehingga tetap sehat dan dapat berfungsi
dengan baik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis
gambar/skema komponen darah (plasma, sel darah merah,
sel darah putih, dan keping darah).
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
misalnya: Apa fungsi dari sel darah merah?
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
komponen penyusun darah, kandungan plasma darah, sel
darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang mekanisme pembekuan darah.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
darah manusia.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan darah
manusia.
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri buku
paket halaman 208.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
jenis sel-sel darah.
2. Pertemuan ke-2
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jenis sel-sel
darah.
Memotivasi: Guru menanyakan kesiapan anak untuk
mengamati bentuk sel-sel darahnya sendiri dengan
menggunakan mikroskop cahaya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan bentuk sel-sel dan keping darah.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan praktikum pengamatan darah.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang bentuk sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
darah.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan darah.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan jenis sel-sel darah.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Golongan darah dan
transfusi darah.
3. Pertemuan ke-3
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang golongan
darah dan transfusi darah.
Guru memotivasi: Menyampaikan manfaat golongan darah
dalam menangani suatu kasus kriminal.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru menunjukkan tabel golongan darah sistem ABO.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
golongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus, transfusi
darah, dan pengaruh faktor Rhesus terhadap janin saat
kehamilan.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang kesalahan dalam transfusi darah, peristiwa
eritroblastosis fetalis berkaitan dengan faktor Rhesus.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
golongan darah.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang golongan darah.
Tindak lanjut: menjawab pertanyaan pada fitur (kuis dan
diskusi) buku paket bab 5.
Rencana pembelajaran selanjutnya: praktikum tes golongan
darah.
4. Pertemuan ke-4
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang golongan
darah sistem ABO.
Memotivasi: Guru menanyakan kesiapan anak untuk
melakukan tes golongan darah sistem ABO dengan
darahnya sendiri.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril dan terjadi infeksi.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan tes
golongan darah sistem ABO.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan tipe golongan
darahnya sendiri.
Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan tes golongan darah.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang hasil analisis tes golongan darah.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
kriteria tes golongan darah sistem ABO.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan tes golongan darah.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum tes golongan darah sistem ABO.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ dan mekanisme
peredaran darah.
5. Pertemuan ke-5
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang organ-
organ peredaran darah.
Guru memotivasi: Bagaimana mekanisme peredaran darah,
sehingga semua bagian tubuh mendapatkan suplai darah
yang mengandung nutrisi dan oksigen?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4
orang).
Eksplorasi: Siswa dalam kelompok mengamati gambar
organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah),
skema peredaran darah pulmonalis dan sistemik.
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antarteman
sekelompok) tentang mekanisme peredaran darah.
Elaborasi: Diskusi kelas tentang organ dan mekanisme
peredaran darah.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat tentang organ dan mekanisme peredaran darah.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
organ dan mekanisme peredaran darah.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang organ dan mekanisme peredaran darah.
Tindak lanjut: menjawab soal uji kompetensi Bab 5 bagian
pilihan ganda.
Rencana pembelajaran selanjutnya: praktikum frekuensi
denyut nadi.
6. Pertemuan ke-6
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang frekuensi
denyut nadi normal.
Memotivasi: Guru menanyakan apakah kondisi siswa
sehat? Menjelaskan bahwa kondisi kesehatan seseorang bisa
diketahui juga berdasarkan frekuensi denyut nadi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja
praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-hati saat
menusuk ujung jari agar tetap steril dan terjadi infeksi.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan
penghitungan frekuensi denyut nadi untuk mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan faktor-faktor
yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
Elaborasi: Diskusi kelas hasil eksperimen dan pembahasan
soal-soal berkaitan dengan penghitungan frekuensi denyut
nadi dan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut
nadi.
Konfirmasi: Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan
pendapat siswa tentang frekuensi denyut nadi dan faktor-
faktornya.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan
materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan
atas kesimpulan siswa.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut
nadi.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum praktikum frekuensi denyut nadi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem Limfa.
7. Pertemuan ke-7
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang pergertian
sistem limfa.
Guru memotivasi: Menyampaikan manfaat sistem limfa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru menunjukkan gambar skema sistem limfa pada
manusia.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya. Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan
jawaban.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang sistem
limfa.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau menanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang mekanisme sirkulasi cairan limfa.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
sistem limfa.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang sistem limfa.
Tindak lanjut: Menjawab soal uji kompetensi Bab 5 (bagian
pilihan ganda bervariasi dan hubungan sebab-akibat.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Gangguan dan teknologi
sistem peredaran darah.
8. Pertemuan ke-8
Waktu
No. Kegiatan Belajar
(menit)
1. Pendahuluan 15
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem peredaran darah yang banyak diderita oleh
masyarakat saat ini.
Guru memotivasi: Bertanya, bagaimana mengatasi
gangguan sistem peredaran darah?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60
Guru menunjukkan gambar-gambar gangguan dan teknologi
sistem peredaran darah.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan gambar yang
diamatinya. Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan
jawaban.
Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang
gangguan dan teknologi sistem golongan darah.
Elaborasi: Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya
atau bertanya kepada penyaji presentasi.
Guru mengonfirmasi jika terjadi perbedaan pendapat,
misalnya tentang perbedaan varises dengan ambien.
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan
beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk
diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi
nilai.
3. Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
gangguan dan teknologi sistem peredaran darah.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang gangguan dan teknologi sistem peredaran
darah.
Tindak lanjut: menjawab soal uji kompetensi Bab 5 (bagian
uraian).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pembahasan latihan
ulangan semester 1.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Mikroskop, kaca objek, kaca penutup, tusuk gigi (pengaduk kecil), preparat
awetan apusan darah manusia, Stopwatch (arloji), dan blood lancet.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan sistem peredaran darah pulmonalis dengan sistemik?
Tuliskan tabel perbedaan vena dengan arteri.
Jelaskan kriteria tes golongan darah sistem ABO.
Apa yang akan terjadi bila seorang ibu yang memiliki darah Rh- mengalami
kehamilan pertama dengan janin Rh+?
Apa yang dimaksud dengan kelainan darah hemofilia dan siklemia?
2. Psikomotorik:
a. Praktik di laboratorium:
Pengamatan jenis sel-sel darah.
Tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator :
Melakukan praktik tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Tes golongan darah dan menghitung frekuensi denyut nadi.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama Aspek yang dinilai Sko Nil
Persiapan Kesesuaian Kontribusi Laporan
. Siswa r ai
alat dan pelaksanaa dalam praktikum
bahan n dengan teman (tes
cara kerja kelompok golongan
darah dan
menghitun
g frekuensi
denyut
nadi)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengetahui,
GURU PAMONG MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING