Diusulkan oleh:
FENA AULIYA
NIM 1040161025
ANGKATAN 2016
Fena Auliya
NIM 1040161025
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..........................................................................................................
Daftar isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .....................................................................................................
1.2 Identifikasi masalah.............................................................................................
1.3 Batasan masalah ..................................................................................................
1.4 Rumusan masalah ................................................................................................
1.5 Tujuan masalah ...................................................................................................
1.6 Hipotesis ..............................................................................................................
1.7 Manfaat penelitian ...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan tambahan pangan .....................................................................................
2.3 boraks ..................................................................................................................
2.3 Pengamatan ciri fisik sampel ..............................................................................
2.4 Faktor yang menggambarkan perilaku penjual ...................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat pelaksanaan ............................................................................................
3.2 Alat dan bahan .....................................................................................................
3.3 Metode kerja ........................................................................................................
3.4 Hasil penelitian ....................................................................................................
3.5 Pembahasan .........................................................................................................
BAB IV
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................
4.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berasal
dari sumber hayati,baik yang diolah maupun yang tidak diolah,yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia,termasuk bahan tambah pangan,bahan baku pangan,dan bahan
lain yang digunakan dalam proses penyiapan,pengolahan,atau pembuatan
makanan dan minuman. Oleh karena itu,pengadaan pangan yang dimuli
dari tahap produksi sampai ketahap konsumsi harus ditangani sampai
tuntas agar mutu kehidupan manusia terus meningkat.
Salah satu bahan tambah pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya
oleh pemerintah yang diatur pada peraturan menteri kesehatan republik
indonesia Nomor.772/Menkes/Per/IX/88 adalah netrium tetraborat
( boraks). Akhir-akhir ini produsen makanan sering menggunakan boraks
sebagai bahan pengawet,khususnya pada jajanan pinggiran. Hal ini bisa
terjadi terutama karena minimnya pengetahua,lemahnya pengawasa dari
lembaga,dan alasan ekonomi masyarakat itu sendiri. Menurut peraturan
Nomor 28 tahun 2004 entang keamanan,mutu,dan gizi pangan pasal 1
menyebutkan, yang dimaksud dengan bahan tambah pangan (BTP) adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam makanan (Saparinto c., dan Diana
H.,2006).
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan
dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat
keramaian umum lain,yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan tidak jauh
dari istilah junk food,fast food,dan street food karena istilah tersebut
merupakan bagian dari istilah makanan jajanan.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat,baik di perkotaan maupun dipedesaan. Makaknan
jajanan atau street food adalah sejenis makanan yang dijual di kaki
lima,pinggiran jalan,di sekolahan,di pasar, tempat pemukiman serta lokasi
yang sejenis. Makanan jajanan banyak sekali jenisnya dan sangat
bervariasi dalam bentuk,keperluan,dan hargannya.
Melakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap adanya
penggunaan bahan berbahaya misalnya rhadamin B,boraks,methyl yellow
dan adanya cemaran mikroba. Sampling di tahun 2017 telah dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan di sekolah dasar klaibaru III kota bekasi.
Jumlah sampel yang diambil adalah 4sampel dengan rincian sampel 2
memenuhi syarat dan 3 sampel tidak memenuhi syarat. Penyebab sampel
tidak memenuhi syarat antara lain karena menggunakan bahan berbahaya
yang dilarang untuk pangan, menggunakan bahan tambahan pangan
melebihi batas maksimal,mengandung boraks.
Mengonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat
buruk, namun sifatnya terakumulasi ( tertimbun ) sedikit demi sedikit
dalam organ hati,otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui
pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap
dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan
tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Borak bukan hanya
mengganggu enzim-enzim metabolisme tapi juga mengganggu alat
reproduksi pria.
1.2 Identifikasi Masalah
1.5 Tujuan
Untuk mengetahui kandugan zat pegawet boraks pada pangan jajanan anak
sekolah dasar di SDN Kali Baru III kota bekasi tahun 2017.
1.6 Hipotesis
2.2 Boraks
Alat : Bahan :
1. Spirtus 1. H2SO4
2. Ose 2. Methanol
3. Lumpang 3. Sampel 1 Bakso Goreng
4. Tabung reaksi 4. Sampel 2 Sosis
5. Rak tabung 5. Sampel 3 Kerupuk Gendar
6. Oven 6. Sampel 4 siomay
7. Sampel 5 mie basah
3.5 Pembahasan
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa makanan jajanan yang dianalisis
denganmenggunakan metode nyala api membuktikan 5 sampel jajanan yang
berada di lingkungan SDN Kali baru III kota bekasi tidak teridentifikasi adanya
penggunaan zat pengawet boraks dan bebas dari kandungan boraks.
4.2 saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan lebih
dari satu metode unuk mengidentifikasi kanungan zat pengawet boraks,swcara
kualitatif agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Habsah. Gambaran pengetahuan pedagang mi basah terhadap perilaku
penambahan boraks dan formalin pada mi basah di kantin-kantin
iniversitas X Depok tahun 2012 [skripsi. Jakarta. Universitas indonesia;
2012
2. Widyaningsih,T,D, Murniati. Alternatif pengganti formalin pada produk
pangan. Jakarta: Trubus Agrisarana; 2006
3. Winardi, J. Manajemen perilaku organisasi. Jakarta: prenada media; 2004
4. Savitri, R. Faktor-faktor yag berhuungan dengan perilaku konsumsi
makanan jajanan yang mengandung pewarna sintetik pada siswa kelas VIII
dan IX sekolah menengah pertama (SMP) PGRI 1 dan YMJ Ciputat tahun
2009 [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif hidayatullah; 2009.
5. Aprilia, B, A. Faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan
jajanan pada anak sekolah dasar [skripsi]. Semarang: Universitas
diponogoro; 2011.
6.