Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA PANGAN JAJANAN

ANAK DI SDN KALISARI 03 PAGI JAKARTA TIMUR

KARYA TULIS ILMIAH

Diusulkan oleh:

MITHA WIDYASARI
NIM 1010171096

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Tugas Statistik dan Penelitian berjudul “Analisis Kandungan
Boraks Pada Pangan Jajanan Anak di SDN Kalisari 03 Pagi”.
Salah satu parameter yang diteliti dalam roti tawar adalah zat boraks.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kandungan boraks dalam roti
tawar yang dibeli dari indomaret dan penjaja roti keliling. Ternyata bahwa
semua sampel roti tawar yang diuji negatif mengandung boraks.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Suparno, S,Pd., yang telah membimbing dengan
penuh kesabaran, tulus dan ikhlas selama penelitian dan penulisan tugas ini
berlangsung.
Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Statistik dan Penelitian
ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Amin.

Jakarta, 15 Oktober 2019


Penulis

Mitha Widyasari
NIM 1010171096
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................
Daftar isi ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang ...................................................................................
1.2Identifikasi masalah...........................................................................
1.3Batasan masalah ................................................................................
1.4Rumusan masalah ..............................................................................
1.5Tujuan masalah .................................................................................
1.6Hipotesis ............................................................................................
1.7Manfaat penelitian .............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan tambahan pangan ...................................................................
2.3boraks ................................................................................................
2.3 Pengamatan ciri fisik sampel ............................................................
2.4 Faktor yang menggambarkan perilaku penjual ................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat pelaksanaan .........................................................................
3.2 Alat dan bahan ..................................................................................
3.3 Metode kerja .....................................................................................
3.4 Hasil penelitian .................................................................................
3.5 Pembahasan ......................................................................................
BAB IV
4.1 Kesimpulan .......................................................................................
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang


berasal dari sumber hayati,baik yang diolah maupun yang tidak
diolah,yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia,termasuk bahan tambah pangan,bahan baku
pangan,dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan,pengolahan,atau pembuatan makanan dan minuman. Oleh
karena itu,pengadaan pangan yang dimuli dari tahap produksi sampai
ketahap konsumsi harus ditangani sampai tuntas agar mutu kehidupan
manusia terus meningkat.
Salah satu bahan tambah pangan (BTP) yang dilarang
penggunaannya oleh pemerintah yang diatur pada peraturan menteri
kesehatan republik indonesia Nomor.772/Menkes/Per/IX/88 adalah
netrium tetraborat ( boraks). Akhir-akhir ini produsen makanan sering
menggunakan boraks sebagai bahan pengawet,khususnya pada jajanan
pinggiran. Hal ini bisa terjadi terutama karena minimnya
pengetahua,lemahnya pengawasan dari lembaga,dan alasan ekonomi
masyarakat itu sendiri. Menurut peraturan Nomor 28 tahun 2004
entang keamanan,mutu,dan gizi pangan pasal 1 menyebutkan, yang
dimaksud dengan bahan tambah pangan (BTP) adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam makanan (Saparinto c., dan Diana H.,2006).
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di
tempat-tempat keramaian umum lain,yang langsung dimakan atau
dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah
makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food,fast food,dan street
food karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan
jajanan.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat,baik di perkotaan maupun dipedesaan.
Makaknan jajanan atau street food adalah sejenis makanan yang dijual
di kaki lima,pinggiran jalan,di sekolahan,di pasar, tempat pemukiman
serta lokasi yang sejenis. Makanan jajanan banyak sekali jenisnya dan
sangat bervariasi dalam bentuk,keperluan,dan hargannya.
Melakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap adanya
penggunaan bahan berbahaya misalnya rhadamin B,boraks,methyl
yellow dan adanya cemaran mikroba. Sampling di tahun 2018 telah
dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan di SDN Kalisari 03 Pagi.
Jumlah sampel yang diambil adalah 4sampel dengan rincian sampel 2
memenuhi syarat dan 3 sampel tidak memenuhi syarat. Penyebab
sampel tidak memenuhi syarat antara lain karena menggunakan bahan
berbahaya yang dilarang untuk pangan, menggunakan bahan
tambahan pangan melebihi batas maksimal,mengandung boraks.
Mengonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung
berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi ( tertimbun ) sedikit
demi sedikit dalam organ hati,otak dan testis. Boraks tidak hanya
diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit.
Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan
dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui
keringat. Borak bukan hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme
tapi juga mengganggu alat reproduksi pria.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Banyaknya penyalahgunaan boraks pada jajanan anak di SDN


Kalisari 03 Pagi
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya boraks pada
jajanan di SDN Kalisari 03 Pagi
1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah pada tugas ini adalah berfokus pada


identifikasi boraks pada jajanan anak di SDN Kalisari 03 Pagi.

1.4 Rumusan Masalah

Penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya pada


makanan seperti boraks masih banyak terjadi penyalahgunaan. Maka
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan
boraks pada jajanan anak di SDN Kalisari 03 Pagi.

1.5 Tujuan

Untuk mengetahui kandugan zat pegawet boraks pada pangan jajanan


anak sekolah dasar di SDN Kalisari 03 Pagi tahun 2018.

1.6 Hipotesis

1. Makanan yang mengandung boraks akan ada nyala api berwarna


hijau,sedangkan yang tidak megandung boraks berwarna biru.
2. Borak dapat mengakibatkan demam, depresi, keruskan ginjal, nafsu
makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan,
radang kulit, anemia, kejang, pusing, koma bahkan kematian.

1.7 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis
Menambah wawasan ilmu tentang zat pengawet seperti boraks
yang dilarang oleh menteri kesehatan RI
2. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai zat pengawet
boraks yang biasanya digunakan pada makanan jajanan oleh
pedagang yang nakal,bahwa makanan yang mengandung boraks
tidak baik untuk dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai