Anda di halaman 1dari 3

Pengawasan Pasar Modal

Market Conduct
Market conduct adalah bagian dari aturan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan
yang fokus kepada perilaku penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam penyertaan
informasi, serta bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga keuangan memberikan pelayanan
yang baik, dan jujur kepada konsumen.
Pengaturan perilaku terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di sektor pasar
modal dalam rangka pengawasan market conduct sebagai berikut:
1. Perusahaan Efek Yang Menjalankan Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE)
berdasarkan Pasal 35 UU Pasar Modal, Peraturan Nomor V.E.1, Lampiran Keputusan
Bapepam Nomor Kep-29/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996.
Dalam Peraturan diatur kewajiban dan larangan bagi Perusahaan PPE, antara lain:
Kewajiban :
a. Perusahaan Efek wajib mendahulukan kepentingan nasabahnya sebelum melakukan
transaksi untuk kepentingannya sendiri.
b. Dalam hal memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau menjual
Efek.
c. Perusahaan Efek wajib membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan
nasabah pada formulir pemesanan.
Larangan :
a. Perusahaan Efek dilarang menggunakan Efek dan atau uang yang diterima dari
nasabah sebagai jaminan
b. Perusahaan Efek dilarang memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli,
menjual atau mempertukarkan Efek tanpa memperhatikan tujuan investasi
c. Perusahaan Efek dilarang memberikan jaminan atas kerugian yang diderita nasabah
dalam suatu transaksi Efek.
2. Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), diatur
dalam Peraturan Nomor V.F.1, Lampiran Keputusan Bapepam Nomor Kep-30/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan
Sebagai Penjamin Emisi Efek.
Ketentuan tersebut mengatur kewajiban dan larangan bagi Perusahaan PPE :
Kewajiban:
a. Pemasaran Efek
b. Penjatahan Efek
c. Pengembalian uang pembayaran pesanan Efek yang tidak memperoleh penjatahan.
Larangan:
Agen Penjual atau pihak yang terafiliasi dilarang menjual Efek yang telah dibeli
atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjamin emisi, kecuali melalui bursa Efek jika
telah diungkapkan dalam prospektus bahwa Efek tersebut akan dicatatkan di bursa Efek.
3. Manajer Investasi
Ketentuan yang mengatur tentang perilaku Manajer Investasi diatur dalam Peraturan
Nomor V.G.1, Lampiran Keputusan Bapepam Nomor Kep-31/PM/1996 tanggal 17
Januari 1996. Ketentuan yang mengatur perilaku bagi Manajer Investasi hanya mengatur
norma larangan, yaitu:
a. Larangan pemberian saran kepada nasabah dalam bentuk jasa pengelolaan investasi
b. Larangan memesan untuk membeli atau menjual Efek untuk rekening nasabah tanpa
wewenang tertulis dari nasabah yang bersangkutan
c. Larangan memesan untuk membeli atau menjual Efek untukcrekening nasabah atas
instruksi pihak ketiga tanpa terlebih dahulu memperoleh wewenang tertulis dari
nasabah kepada pihak ketiga tersebut
4. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
Perilaku APERD diatur dalam Peraturan Nomor V.B.4, Lampiran Keputusan Bapepam
dan LK Nomor Kep-11/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 tentang Perilaku Agen Penjual
Efek Reksa Dana. pihak ketiga tersebut.
a. kewajiban APERD diantaranya:
 memberikan informasi data pemegang Efek Reksa Dana kepada Manajer
Investasi,
 mengetahui latar belakang
 keadaan keuangan
 tujuan investasi
 dan profil risiko calon pemegang Efek Reksa Dana
 melakukan pengawasan secara terus-menerus terhadap semua yang bekerja untuk
Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan bertanggung jawab atas tindakan
yang berkaitan dengan penjualan Reksa Dana
 menyediakan prospektus terkini dan menerapkan prinsip
 mengenal nasabah sesuai peraturan.
b. larangan APERD diantaranya adalah
 menerbitkan konfirmasi atas penjualan (subscription) dan pembelian kembali
(redemption)
 menjual Efek Reksa Dana tanpa instruksi dari pemegang unit penyertaan
 memberikan penjelasan tidak benar
 menjanjikan atau memastikan hasil investasi,
 mengindikasikan hasil investasi,
 memberikan rekomendasi kepada pemegang unit penyertaan,
 menyarankan untuk melakukan transaksi,
 membuat pernyataan yang negatif,
 memberikan potongan komisi atau hadiah dan menerima titipan dana subscription
dan redemption.
5. Penasihat Investasi
Selain diatur dalam Pasal 35 Undang-Undang Pasar Modal, perilaku Penasihat Investasi
diatur dalam Peraturan Nomor V.H.1, Lampiran Keputusan Bapepam Nomor Kep-
33/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996
 Larangan meminta imbalan yang sangat tinggi dibandingkan dengan imbalan
yang diminta
 Larangan menjanjikan suatu hasil tertentu yang akan dicapai apabila nasabah
mengikuti nasihat yang diberikan
 Larangan mengelola dana nasabah
6. Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE)
a. Pada Pasal 33 ayat (2) UU Pasar Modal, terdapat pengaturan bahwa orang
perseorangan yang memiliki izin untuk bertindak sebagai WPEE, WPPE, atau Wakil
Manajer Investasi dilarang bekerja pada lebih dari satu Perusahaan Efek
b. Perilaku WPPE juga diatur dalam Peraturan Nomor V.E.1, Lampiran Keputusan
Bapepam Nomor Kep-29/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Perilaku
Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek
Selain itu diatur pula larangan WPPE untuk memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk
membeli, menjual atau mempertukarkan Efek tanpa memperha-tikan tujuan investasi, keadaan
keuangan nasabah serta memberikan jaminan atas kerugian yang diderita nasabah dalam suatu
transaksi Efek.

Anda mungkin juga menyukai