2. Gangguan Memori
a. Tatalaksana
Tatalaksana gangguan memori terdiri dari terapi etiologi gangguan
memori dan terapi untuk mengatasi sindrom gangguan memori itu
sendiri. Terapi ini dibagi menjadi terapi farmakologis dan terapi non-
farmakologis. Selain penatalaksanaan yang sesuai, edukasi kepada
keluarga juga penting dalam menangani kasus gangguan memori.
Penatalaksaan utama pada gangguan memori adalah pendekatan
psikologis dan suportif yang disertai tatalakasana penyakit yang
mendasari ganggguan memori. Oleh karena itu, penting untuk mencari
tahu penyebab gangguan memori agar tatalaksana yang diberikan
tepat. Diagnosis gangguan memori akibat degenerative ditegakkan jika
penyebab lain sudah disingkirkan dan digambarkan klinis pasien
sesuai.
Penatalaksaan non-farmakologis dan suportif :
1) Nutrisi
Pasien gangguan memori sering kali mengalami malnutrisi dan
dehidrasi. Keluarga sebaiknya memperhatikan asupan makanan
dan cairan pasien
2) Rehabilitasi
Rehabilitasi dapat berupa :
Latihan/rehabilitasi kognitif : peningkatan fungsi kognitif
bergantung pada jenis dan frekuensi latihan/rehabilitasi kognitif
yang dilakukan
Latihan fisik : latihan fisik secara teratur bertujuan untuk
meningkatkan fungsi fisik pasien dan mengurangi depresi.
Namun, manfaat latihan fisik pada fungsi kognitif masih belum
terbukti karena hasil antar penelitian berbeda-beda.
3) Intervensi perilaku
b. Upaya Preventif
Upaya yang dilakukan untuk menangani gangguan memori
dilakukan dengan cara 3 pendekatan :
1. Pendekatan behavioral : melalui strategi modifikasi perilaku untuk
melihat kebiasaan yang tidak sesuai dan menggantinya dengan
yang sesuai. Selain itu, pendekatan ini juga dapat digunkan untuk
mengembangkan cara efektif untuk menggunakan ingatan.
2. Pendekatan psikodinamika : dalam pendekatan ini, terapis
memakai asosiasi bebas. Pasien akan diminta untuk bercerita
mengenai hal apapun yang segera muncul dipikiran tanpa berpikir
lebih jauh dan merasa bersalah, sehingga dapat membuka ingatan
yang terpendam atau tertekan dalam pikirannya.
3. Pendekatan dengan teknik hypnosis: teknik ini dilakukan untuk
mengungkapkan ingatan yang tertekan atau terpendam. Teknik ini
digunakan karena tidak semua orang dapat dan mau menceritakan
pengalaman yang tersimpan dengan rapat dalam keadaan sadar.
Selain itu, teknik yang mirip dengan hypnosis adalah
narcoanalysis. Teknik tersebut akan menggunakan obat sodium
pentothal untuk menemukan ingatan dan menyelidiki ingatan yang
tertekan.
Selain 3 pendekatan tersebut, upaya lain yang dilakukan yaitu :
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B dan vitamin D
yang dapat meningkatkan kesehatan otak bersama kegiatan lainnya,
mengkonsumsi suplemen diet lain seperti isoflavon kedelai membantu
meningkatkan memori, aktivitas fisik seperti jalan cepat dan bentuk
lain dari latihan aerobic terkait dengan risiko demensia, melatih
konsentrasi, interaksi social (komunikasi yang menarik, menantang
dan kreatif)