Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

METODE BERPIKIR DAN CARA PEROLEHAN PENGETAHUAN

a. Survey lapangan
b. Mencari Preseden
c. Isu sosial budaya dan politik
d. Skema Berpikir
a. tindakan berifikir yang menghasilkan suatu pembentukan pengetahuan yang baru
e. Terminologi
f. Ontologi
a. Filsafat tentang keberadaan
b. Dunia terdiri dari unsur dan substansi : tanah, air, gunung, pohon, dan awan.
c. benda tersebut ditandai dengan sifat/propertis : bentuk, warna, letak, dan hubungan
d. istilah filsafat, segala sesuatu yang ada, adalah sifat ada itu sendiri
g. Setiap suatu yang ada dapat ditinjau dari dua sisi
a. KEAPAANNYA (menyangkut esensi dari benda itu tentang apa atau sifat-sifatnya)
b. KEHADIRAN (menyangkut kandungan bahwa benda itu ada dan eksis)
c. PENGUBAHAN (perubahan yang terjadi berkaitan dengan hubungan dengan benda
lainnya yang menyebabkan benda tersebut berubah)
h. Epistemologi
a. bertujuan untuk menemukan makna dari pengetahuan
b. epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan
rasionalitas keyakinan
c. terdapat relevansi antara relevansi pengetahuan dan bagaimana pengetahuan tersebut
i. Teori Pengetahuan Perposisi
a. suatu proposisi obyektif dan subyektif dari suatu pernyataan berarti selalu benar atau
salah
b. benar berarti terdapat kesesuaian pernyataan dengan setingkatan hubungan-hubungan
c. salah jika terdapat ketidaksesuaian pada hubungan-hubungan
j. Tujuan Akhir Perolehan Ilmu Pengetahuan
a. Memeriksa kesetingkatan hubungan-hubungan secara harafiah atau mental
b. Memeriksa setingkatan hubungan yang dihadapi yang nantinya ditarik sebuah
kesimpulan sebagai hasil akhir
k. Logika Formal
a. logika formal membidangi hokum-hukum logika formal
b. Hukum Logika (Aristoteles)
 Hukum identitas : A adalah A
 Hukum Kontradiksi : tidak ada yang mungkin A dan tidak A
 Hukum meniadakan antara : Semua adalah A atau tidak A
c. Bentuk Logika
d. Silogisme Ferioque
l. Metodologi
a. ilmu bagaimana melakukan suatu penelitian atau menyususn ilmu pengetahuan
b. terdapat Induktif (khusus ke umum) atau Deduktif (umum ke khusus)
c. Induktif (kualitatif) fokus penelitian pada kekuatan lapangan atau fenomena
lapangan, tidak menyusun hipotesa dari teori tetapi berdasarkan hipotesa dari
lapangan. Tidak menurunkan variable dari teori tetapi mencari variable dilapangan
d. Deduktif (kuantitatif), kajian teori disusun dan dibuat preposisi, dan menurunkan
variable-variabel untuk mengukur kondisi di lapangan.
m. Metode Fenomenologi
a. ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Edmund Husserl
b. adanya proses reduksi yang disebut reduksi Eidetik dan reduksi fenomenologi dalam
arti sempit
c. Sifat Hakiki
 prosedur kognitif yang khusus berdasarkan intuisi dari pengamatan
intelektual terhadap obyek
 Intuisi fokus pada objek
 aturan utama kembali pada benda itu sendiri
 diperlukan reduksi
d. Reduksi Fenomenologi
 Reduksi sseluruh subyektifitas karena yang diperlukan obyektivitas
 Reduksi dari seluruh pengetahuan yang ada seperti teori, hipotesis,
bukti preseden yang hanya menjadi acuan.
 Reduksi seluruh tradisi
 obyek fenomenologi juga akan mengalami reduksi
 apa yang direduksi bukan ditolak, namun dipinggirkan sementara
 kekuatan fenomenologi terletak pada praduga kita,. Sehingga
gambaran baru muncul tentang masalah yang diselidiki
e. Metode Pengenalan Masalah Perancangan
 Desain dan Perancangan
 Desain sebagai suatu kegiatan adalah urutan tindakan sehingga
menghasilkan desain sebagai benda
 bertujuan menghasilkan pemikiran untuk menyelesaikan
permasalahan kerancuan antara bentuk satu dengan bentuk yang lain.
 Sebagai kegiatan untuk menghasilkan rangkaian instruksi desain dan
gambar detail untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
f. Permasalahan Perancangan
 adalah sesuatu yang ingin dijawab/diselesaikan dengan tuntas melalui
cara-cara teratur oleh perancang
 Masalah ilmu pengetahuan disebut dengan masalah lunak
 Masalah perancangan , merupakan masalah yang sulit diinformasikan
karena memiliki konsekuensi yang panjang
 perancangan melingkupi dunia tiruan atau hasil temuan pengetahuan
direkayasa oleh perancang sehingga bisa merubah dunia alami menjadi dunia
buatan.
g. Pengetahuan Perancangan
 Pengetahuan factual, fakta adalah sesuatu yang dapat diperiksa secara
nyata (dilihat dilapangan, kebutuhan, pengguna, tuntutan pengguna, sasaran
dan target rancangan, )
 Pengetahuan konseptual, konsep abstraksi dari suatu pengalaman
manusia atas semua gejala. pengetahuan konseptual dari desainer, dari
penelitian, literatur, pengalaman, preseden yang diformulasikan untuk
menyelesaikan permaslahan.
 Pengetahuan deontic, berhubungan kewajiban moral dengan mereka
yang berkaitan dengan sesuatu sehingga memerlukan suatu kesepakatan,
ketertarikan dan kepastian janji. Perjanjian dua pihak dari perancang dan
klien harus bisa disepakati secara bersama untuk menyelaraskan tujuan
utama.
 Pengetahuan penjelasan, upaya untuk memberi jawaban sesuatu yang
dapat menimbulkan ketidakpuasan. Keadaan tersebut sering berhubungan
dengan alasan tentang suatu tindakan, motivasi, dorongan dan akibat.
 Pengetahuan instrumental¸alat yang dapat mengantarkan
penggunanya pada suatu tujuan. berhubungan dengan cara dan perangkat
untuk memperoleh hasil sesuain dengan keinginnannya.
h. TUGAS CONTOH PENGENALAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL
BERDASARKAN PENGETAHUAN PERANCANG
 kasus boleh terserah
 atau pengelaman perancangan
 dalam satu paper,.
 mengaplikasi pengetahuan perancangan
 dilengkapi sketsa-sketsa

Anda mungkin juga menyukai