Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tiap sendi-sendi kehidupan manusia, ada tata aturan yang harus ditaati. Bila berada
dalam masyarakat maka hukum masyarakat harus dijunjung tinggi. Begitu pula dengan
memeluk agama Islam, yaitu agama yang memiliki aturan. Dan aturan yang pertama kali
harus kita pahami adalah aturan Allah. Segala aturan Ilahi dalam segala bentuk hukum-
hukum kehidupan manusia tertuang di Al-Qur’an, yang dilengkapi penjelasannya dalam
hadits Nabi SAW. Berikut ini adalah macam-macam hukum Islam1. Sumber hukum syariat
Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadist. Sebagai hukum dan ketentuan yang diturunkan Allah
swt, syariat Islam telah menetapkan tujuan-tujuan luhur yang akan menjaga kehormatan
manusia, yaitu Pemeliharaan atas keturunan yaitu Hukum syariat Islam mengharamkan
seks bebas dan mengharuskan dijatuhkannya sanksi bagi pelakunya. Hal ini untuk menjaga
kelestarian dan terjaganya garis keturunan. Dengan demikian, seorang anak yang lahir
melalui jalan resmi pernikahan akan mendapatkan haknya sesuai garis keturunan dari
ayahnya, Pemeliharaan atas akal yaitu
Hukum Islam mengharamkan segala sesuatu yang dapat memabukkan dan melemahkan
ingatan, seperti minuman keras atau beralkohol dan narkoba. Islam menganjurkan setiap
Muslim untuk menuntut ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikirnya2.

Jika akalnya terganggu karena pesta miras oplosan, akalnya akan lemah dan aktivitas
berpikirnya akan terganggu, yaitu Pemeliharaan atas kemuliaan Syariat Islam mengatur
masalah tentang fitnah atau tuduhan dan melarang untuk membicarakan orang lain. Hal ini
untuk menjaga kemuliaan setiap manusia agar ia terhindar dari hal-hal yang dapat mencemari
nama baik dan kehormatannya yaitu Pemeliharaan atas jiwa Hukum Islam telah
menetapkan sanksi atas pembunuhan, terhadap siapa saja yang membunuh seseorang tanpa
alasan yang benar. Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga dan patut dijaga
keselamatannya, yaitu Pemeliharaan atas harta Syariat Islam telah menetapkan sanksi atas
kasus pencurian dengan potong tangan bagi pelakunya. Hal ini merupakan sanksi yang sangat
keras untuk mencegah segala godaan untuk melakukan pelanggaran terhadap harta orang lain,
Pemeliharaan atas agama, Hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk
menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya. Islam tidak pernah memaksakan seseorang untuk
memeluk Islam. Akan tetapi, Islam mempunyai sanksi bagi setiap muslim yang murtad agar
manusia lain tidak mempermainkan agamanya3.

Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia.
Pada saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang, sebagian
besar menganut Islam aliran Suni. Jumlah yang besar ini mengimplikasikan bahwa sekitar
13% dari umat Muslim di seluruh dunia tinggal di Indonesia dan juga mengimplikasikan
bahwa mayoritas populasi penduduk di Indonesia memeluk agama Islam. Kendati mayoritas
penduduk beragama Islam, negara ini bukanlah negara Islam yang berdasarkan pada hukum-

1
http://www.mohlimo.com/pengertian-hukum-islam-sumber-dan-tujuan/ diakses pada tanggal 18 Oktober
2019
2
Ali, Mohammad Daud: hukum islam. Jakarta: rajawali press, 1998.,hal 235.
3
Rasjidi, H.M.: Hukum Islam dan Pelaksanaanya dalamSejarah. Jakarta: Bulan Bintang, 1976, hal 25.
hukum Islam4. Masuk dan berkembangnya Islam di Sumatera terbukti dengan adanya
bangunan-bangunan Masjid, Makam dan lain-lainnya. Bukti tertulis mengenai adanya
masyarakat Islam di Indonesia tidak di temukan sampai dengan abad 4 (10 M). Hal ini
memberikan kesimpulan bahwa pada abad 1–4 H. Adalah fase pertama proses kedatangan
Islam di Indonesia pada umumnya dan Pulau sumatera khususnya. Dengan kehadiran para
pedagang dari Timur Tengah yang beragama muslim. Mereka singgah di berbagai Pelabuhan-
pelabuhan di Sumatera.

2. RUMUSAN MASALAH

A. BAGAIMANA KONTRIBUSI ALUMNI SYRIAH UINSU DALAN


PEMBINAAN HUKUM ISLAM DI SUMATERA UTARA

B. APA SAJA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI ALUMNI


SYARIAH UINSU DI SUMATERA UTARA

C. APA SAJA BENTUK- BENTUK KORTIBUSI ALUMNI SYARIAH UINSU


DALAM PEMBINAAN HUKUM ISLAM DISUMATERA UTARA

BAB II
4
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/islam/item248 diakses pada tanggal 18 Oktober
2019
LADASAN TEORITIS

1. PENGERTIAN HUKUM

i. Pengertian Hukum Secara Umum Menurut Pendapat Para Sarjana


a. Prof. Mr. E.M. Meyers dalam bukunya “ De Algemene begrippen van het
Burgerlijk Recht” hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan ke
susilaan, ditunjukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang
menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa Negara dalam melakukan tugasnya”.
b. Immanuel Kant : “Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dnegan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak
bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan”.
c. Leon Duguit : “Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan
yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat
sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi
bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.5
d. S.M. Amin, SH. Dalam Bukunya “ Bertamasya ke alam hukum”, hukum
dirumuskan sebgai berikut : kumpulan-kempulan peraturan-peraturan yang terdiri
dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu adalah
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keaman dan
ketertiban terpelihara.6

ii. Pengertian Hukum Islam Menurut Ulama


Hukum syara’ menurut ulama ushul ialah doktrin (kitab) syari’ yang bersangkutan
dengan perbuatan orang-orang mukallaf yang bersangkutan dengan perbuatan orang-orang
mukallaf secara perintah atau diperintahkan memilih atau berupa ketetapan (taqrir).
Sedangkan menurut ulama fiqh hukum syara ialah efek yang dikehendaki oleh kitab syari’
dalam perbuatan seperti wajib, haram dan mubah. Syariat menurut bahasa berarti jalan.
Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umatNya yang
dibawa oleh seorang Nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah)
maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah. Hukum Islam. Menurut Prof.
Mahmud Syaltout, syariat adalah peraturan yang diciptakan oleh Allah supaya manusia
berpegang teguh kepadaNya di dalam perhubungan dengan Tuhan dengan saudaranya sesama

5
C. S. T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia (Jakarat: Balai Pustaka, 2013), Hlm. 36
6
M. Rizal, Ilmu Hukum (Medan: Duta Azhar, 2011), Hlm. 16
Muslim dengan saudaranya sesama manusia, beserta hubungannya dengan alam seluruhnya
dan hubungannya dengan kehidupan. Menurut Muhammad ‘Ali At-Tahanawi dalam kitabnya
Kisyaaf Ishthilaahaat al-Funun memberikan pengertian syari’ah mencakup seluruh ajaran
Islam, meliputi bidang aqidah, ibadah, akhlaq dan muamallah (kemasyarakatan). Syari’ah
disebut juga syara’, millah dan diin.
Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa hukum Islam adalah
syariat yang berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umat-Nya yang dibawa
oleh seorang Nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun
hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah (perbuatan).7
Satu hal yang perlu disadari dan menjadi sebuah keniscayaan, semua mahasiswa yang
sukses menjalani masa pendidikan di Perguruan Tinggi pada akhirnya akan menjadi alumni.
Artinya salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan
alumni dalam menjalankan peran mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun
berbagai bidang pekerjaan yang mereka jalani secara profesional sesuai minat dan
kemampuan.
Pertama, dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan berbagai
kegiatan ekstrakurikuler yang produktif di Perguruan Tinggi/Kampus, alumni dapat berperan
sebagai katalis dengan memberikan berbagai masukan kritis dan membangun kepada
almamater mereka.
Dalam hal ini, alumni memiliki posisi tawar yang unik dan strategis, karena meskipun
mereka tidak lagi merupakan bagian aktif dalam proses pendidikan di Perguruan Tinggi,
namun pengalaman mereka selama menjadi mahasiswa dan ikatan batin serta rasa memiliki
mereka yang kuat terhadap almamater dapat menghasilkan dan menawarkan berbagai konsep,
ide, pemikiran, masukan dan kritik membangun yang hanya bisa diberikan oleh orang-orang
yang berada di posisimereka. Melalui berbagai media komunikasi yang dapat menjembatani
Perguruan Tinggi/kampus dan alumni, proses pendidikan di Perguruan Tinggi/ kampus
diharapkan dapat berkembang dalam koridor yang lebih progresif dan terarah. Selanjutnya,
sesuai peran alaminya, alumni yang berprestasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni
dapat memainkan fungsi penting dalam membangun opini publik untuk menarik minat calon
mahasiswa baru. Alumni, disadari atau tidak, merupakan salah satu acuan utama yang
mendasari keputusan para orang tua dan calon mahasiswa dalam menentukan pilihan
Perguruan Tinggi. Logikanya, jika alumni dari suatu insitusi pendidikan memiliki tingkat

7
http://www.sarjanaku.com/2011/08/pengertian-hukum-islam-syariat-islam.html diakses pada tanggal 20
oktober 2019
keberhasilan yang tinggi dan dapat menunjukkan prestasi dan kontribusi mereka secara riil di
masyarakat, kualitas dan kuantitas calon mahasiswa/i yang berminat untuk mendaftar akan
meningkat. Mata rantai ini, dengan didukung oleh sistem pendidikan internal Perguruan
Tinggi yang baik, akan menghasilkan kesinambungan kualitas sumber daya mahasiswa/i dan
alumni yang berkualitas, memiliki daya juang tinggi dan semangat berkompetisi secara sehat.
Alumni, sebagai produk utama dari pendidikan bertajuk Perguruan Tinggi/Kampus juga
diharapkan mampu mengembangkan jaringan dan membangun pencitraan insitusi di luar.
Pengembangan jaringan oleh alumni merupakan potensi strategis untuk membuka berbagai
peluang dan meningkatkan daya saing suatu almamater pendidikan, karena manfaatnya yang
akan berdampak secara langsung pada mahasiswa/i dan sesama alumni. Penciptaan peluang
usaha, kerja dan magang, kesempatan beasiswa, serta sirkulasi berbagai macam informasi
penting seputar dunia pendidikan dan kerja merupakan beberapa contoh riil yang dapat
dikontribusikan oleh alumni melalui jaringan yang dimiliki. Dalam hal ini, salah satu wadah
yang perlu ditumbuhkembangkan peran dan fungsinya serta didukung keberadaannya oleh
pihak Perguruan Tinggi adalah ikatan alumni. Melalui pengorganisasian alumni secara
profesional, berbagai macam peluang dan kesempatan akan dapat terkomunikasikan dengan
baik. Keempat, secara internal Perguruan Tinggi, keberadaan alumni di berbagai bidang
usaha, lapangan pekerjaan dan institusi pendidikan dapat memberikan gambaran dan inspirasi
kepada para mahasiswa/i, sehingga pada gilirannya dapat memotivasi mereka dalam
menentukan prioritas dan cita-cita ke depan. Salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan
adalah dengan mengadakan acara semacam “Studium Generale” . Dalam kegiatan ini, para
alumni, di bawah koordinasi angkatan yang baru lulus ataupun Organisasi
Kemahasiswaannya, kembali ke Perguruan Tinggi secara rutin setiap tahunnya untuk
mengadakan presentasi, tatap muka, diskusi dan membuka stand konsultasi agar dapat
memberikan gambaran mengenai dinamika dunia kerja ataupun keahlian dan kemampun bagi
mahamahasiswa. Alumni mungkin hanya merupakan salah satu elemen dari sekian banyak
faktor-faktor penting yang berperan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja suatu insitusi
pendidikan. Namun, melihat potensi strategis dan luar biasa yang bisa digali dari keberadaan
alumni, sudah saatnya pihak Perguruan Tinggi mulai merangkul kembali alumninya
menyiapkan para mahasiswa dengan persiapan yang matang untuk dapat menjadi alumni
yang memiliki dedikasi dan semangat yang tinggi untuk membesarkan almamaternya.
Kerjasama dan sinergi yang harmonis antara alumni dengan Perguruan Tinggi, mahasiswa,
dan orang tua mahasiswa akan memiliki dampak yang besar bagi pengembangan Perguruan
Tinggi secara berkesinambungan di masa mendatang
2. HUKUM ISLAM DI SUMATERA UTARA
3. KONTRIBUSI ALUMNI UINSU
a. Pengertian kontribusi

Anda mungkin juga menyukai