Pengertian
( mmHg )
Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
B. Etiologi
b. Hipertensi sekunder
C. Patofisiologi
Menurut Yusuf (2008), Tekanan darah dipengaruhi oleh curah
jantung dan tahanan perifer. Tubuh mempunyai sistem yang
berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut. Sistem
tersebut ada yang bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan
darah dan ada juga yang bereaksi ketika terjadi perubahan
tekanan darah secara akut. Sistem tersebut ada yang bereaksi
ketika terjadi perubahan tekanan darah dan ada yang bereaksi
lebih lama. Sistem yang cepat tersebut antara lain reflek
kardiovaskular melalui baroreseptor, reflek kemorereptor, respon
iskemia susunan saraf pusat, dan reflek yang berasal dari atrium,
arteri pulmonalis, dan otot polos. Sistem lain yang kurang cepat
merespon perubahan tekanan darah melibatkan respon ginjal
dengan perngaturan hormon angiotensin dan vasopresor.
Kejadian hipertensi dimulai dengan adanya atherosklerosis yang
merupakan bentuk dari arterioklerosis (pengerasan arteri).
Antherosklerosis ditandai oleh penimbunan lemak yang progresif
pada dinding arteri sehingga mengurangi volume aliran darah ke
jantung, karena sel-sel otot arteri tertimbun lemak kemudian
membentuk plak, maka terjadi penyempitan pada arteri dan
penurunan elastisitas arteri sehingga tidak dapat mengatur
tekanan darah kemudian mengakibatkan hipertensi. Kekakuan
arteri dan kelambanan aliran darah menyebabkan beban jantung
bertambah berat yang dimanisfestasikan dalam bentuk hipertrofo
ventrikel kiri (HVK) dan gangguan fungsi diastolik karena
gangguan relaksasi ventrikel kiri sehingga mengakibatkan
peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. (Hull, 1996;
dalam Bustan 2007).
Berdasarkan uraian patofisiologi hipertensi diatas dapat
disimpulkan bahwa hipertensi dimulai adanya pengerasan arteri.
Penimbunan lemak terdapat pada dinding arteri yang
mengakibatkan berkurangnya volume cairan darah ke jantung.
D. Manifestasi Klinis
( Anonim, 2013)
F. Komplikasi
a. Jantung
b. Otak
c. Ginjal
a. Terapi nonfamakologis
5) Menghindari merokok
6) Penurunan Stress
7) Terapi pijat
b. Terapi farmakologis
1) Diuretik (Hidroklorotiazid)
H. Fokus Pengkajian
a. Data umum
c. Pengkajian lingkungan
I. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan
saling mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan
rasa empati, perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010).
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi keperawatan
d. Fungsi reproduksi
J. Pemeriksaan fisik
1) Penurunan curah
jantung
2) Intoleransi aktivitas
4) Kelebihan volume
cairan
5) Resiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
6) Ketidakefektifan
koping
7) Defisiensi
pengetahuan
8) Ansietas
9) Resiko cidera
Total Skor didapatkan dengan: Skor (total nilai kriteria) x Bobot = Nilai
Angka tertinggi dalam skor Cara melakukan Skoring adalah :
Memelihara PCWP
tekanan vena - Monitor vital sign
sentral, tekanan - Monitor indikasi
kapiler paru, retensi/kelebihan cairan
output jantung dan (cracles, CVP, edema,
vital sign dalam distensi vena leher,
batas normal asites)
Terbebas dari - Kaji lokasi dan luas
kelelahan, edema
kecemasan atau - Monitor masukan
kebingungan makanan / cairan dan
Menjelaskan hitung intake kalori
indikator kelebihan - Monitor status
cairan nutrisi
- Kolaborasi
pemberian diuretik
sesuai interuksi
- Batasi masukan
cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi
dengan serum Na<130
mEq/l
- Kolaborasi dokter
jika tanda cairan
berlebih muncul
memburuk
5 Resiko NOC NIC
ketidakefektifan Circulation status Peripheral Sensation
perfusi jaringan Tissue Prefusion : Management (Manajemen
otak celebral Kriteria sensasi perifer)
Definisi : Hasil : - Monitor adanya daerah
Berisiko Mendemonstrasika tertentu yang hanya peka
mengalami
penurunan n status sirkulasi terhadap
sirkulasi yang ditandai panas/dingin/tajam/tump
jaringan otak dengan : ul
yang dapat Tekanan systole - Monitor adanya paretese
mengganggu dandiastole dalam - Instruksikan keluarga
kesehatan rentang yang untuk mengobservasi
diharapkan kulit jika ada isi atau
Tidak ada laserasi
ortostatikkhiperten - Gunakan sarung tangan
si untuk proteksi
Tidak ada tanda- - Batasi gerakan pada
tanda peningkatan kepala, leher dan
tekanan punggung
intrakranial - Monitor kemampuan
(tidak lebih dari 15 BAB
mmHg) - Kolaborasi pemberian
Mendemonstrasikan analgetik
kemampuan kognitif - Monitor adanya trombo
yang ditandai dengan: plebitis
Berkomunikasi Diskusikan mengenai
dengan jelas dan penyebab perubahan sensasi
sesuai dengan
kemampuan
Menunjukkan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi
Memproses
informasi
Membuat
keputusan dengan
benar
Menunjukkan fungsi
sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran membaik,
tidak ada gerakan
gerakan involunter
6 Ketidakefektifa NOC NIC
n koping Decison making Decison making
Definisi : Role inhasmet - Menginformasikan
Ketidak Sosial support pasien alternatif atau
mampuan Kriteria Hasil : solusi lain penanganan
untuk
Mengidentifikasi - Memfasilitasi pasien
membentuk
pola koping yang untuk membuat
penilaian valid
efektif keputusan
tentang
Mengungkapkan - Bantu pasien
stressor,
secara verbal mengidentifikasi
ketidak
tentang koping keuntungan, kerugian
adekuatan
yang efektif dari keadaan
pilihan respon
Mengatakan Role inhancement
yang dilakukan
penurunan stres - Bantu pasien untuk
dan/atau
Klien mengatakan identifikasi bermacam-
ketidak
telah menerima macam nilai kehidupan
mampuan
tentang keadaannya - Bantu pasien identifikasi
untuk
menggunakan Mampu strategi positif untuk
bertindak kecemasan
Dion,Y & Betan,Y. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Praktik.
Yogyakarta: Nuha Medika
Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for
Positive outcomes (Ed. 7). St. Louis: Missouri Elsevier Saunders.
Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta:
ECG.