Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG TERAPI MODALITAS


PADA LANSIA

STASE KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM STUDI NERS (PROFESI)

Oleh :

 HARTATI
 IKA IRAYANTI
 IMAM BAIHAQI
 KURNIATI
 LETTY DEBBIE SEPTIANA
 LIHAZA ROSITA
 LINAWATI
 LIS KURNIAWATI
 LISTIKA MINARNI
 LULUT MAULANA

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2020
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVESITAS DEHASEN BENGKULU

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Mata Ajar : Keperawat Gerontik
Pokok Bahasan : Terapi Modalitas
Sub Pokok Bahasa : Terapi Berkebun
Sasaran : Lansia

A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60
tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki fase akhir pada kehidupanya. Kelompok yang di kategorikan
lansia ini terjadi pada proses yang di sebut aging process atau proses
penuaaan. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun atau
lebih. Tantangan dalam perkembangan saat ini yaitu kondisi kesehatan
yang buruk adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dari penuaan.
Pada lanjut usia terjadi penurunan kenbugaran dan kesegaran jasmani,
faktor predisposisi penurunan kesegaran jasmani adalah kuranganya
melakukan aktifitas fisik, seorang lansia biasanya akan mengalami
keterbatasan dalam aktifitas sehingga cenderung kurang beraktifitas juga
adanya program kegiatan bagi lansia yang berada dilingkungan sekitar.
(Hilda Fauzia 2012)
Terapi modalitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi
waktu luang lansia.
Terapi berkebun adalah salah satu bentuk terapi aktif. Terapi berkebun
telah menjadi bagian penting dari perawatan pasien karena dapat
meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran dan semangat dan kualitas hidup.
Terapi berkebun adalah terapi yang unik karena terapi iniu membuat pasien
berhubungan dengan mahkluk hidup yaitu tumbuhan yang memerlukan
perawatan yang tidak boleh diskriminatif. (Yosef 2011)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
 Setelah mengikuti terapi modalitas diharapkan lansia dapat mengisi
waktu luang
 Meningkatkan kesehatan lansia
 Meningkatkan produktifitas lansia
 Meningkatkan interaksi sosial antar lansia.
 Melatih kesabaran, kebersamaan, dan manfaat waktu luang
2. Tujuan Khusus
a. Menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku lansia
b. Memperlambat kemunduran
c. Menbantu adaptasi dengan situasi yang sekarang
d. Membantu keluarga dan orang orang yang berarti
e. Mempengaruhiketerampilan merawat diri sendiri
f. Meningkatkan aktifitas
g. Meningkatkan kemandirian
C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Judul Kegiatan
“Terapi Modalitas Berkebun”.
2. Peserta
Kunjungan rumah Lansia di diwilayah kerja puskesmas Mangun
harjo sebanyak 5 KK
3. Metode
Dinamika Kelompok
4. Media dan Alat
 Tanah Kosong
 Alat perkakas
 Ember
 Air
 Gayung
 Benih/Bibit tanaman
 Pupuk
5. Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Senin/21 Juni 2020
b. Waktu : 16.00 WIB s/d 17.30 WIB
c. Tempat : 1. Lahan kebun Bpk. Citro Inangun
2. Lahan Semai benih Jamur Janggel
d. Acara : Terapi Berkebun
6. Pengorganisasian
a. Leader : Linawati
Tugas : Membuka acara, Memimpin kegiatan, memotifasi
peserta, menjelaskan tujuan terapi berkebun, menjelaskan
langkah-langkah terapi berkebun, melaksanakan dan
mengontrol jalannya terapi berkebun, menutup acara.
b. CO Leader : Ika Irayanti
Tugas: Mendampingi dan membantu leader menjalankan tugas.
c. Fasilitator : Kurniati
Lihaza Rosita
Listika Minarni
Imam Baihaqi
d. Dokumentasi : Hartati
e. Observer : Lis Kurniawati
Letty Debbie Septiana
Tugas : Mencatat petugas yang aktif atau pasif
Memberikan umpan balik selama proses kegiatan berlangsung
Identifikasi Isue terpenting selama kegiatan
f. Konsumsi : Lulut Maulana
Tugas : Mempersiapkan konsumsi untuk penyelenggaraan
penyuluhan
7. Langkah-langkah
a. Persiapan
Klien diatur membentuk persegi
b. Fase Orientasi 5 menit
1. Leader Membuaka acara
2. Melakuakan perkenalan
3. Menyampaikan tujuan Terapi berkebun
4. Leader membuat falidasi kontrak
5. CO Leader membaca tata tertib
6. Leader dibantu CO leader menjelaskan langkah-langkah
terapi berkebun
c. Fase Kerja 30 Menit
1. Leader memimpin terapis untuk menggali tanah sedalam
20 cm
2. Tanah yang sudah digali di isi dengan biji kangkung
3. Selanjutnya ditutup kembali dengan tanah
4. Lalu di beri beri pupuk
5. Serta disiram air
6. Leader membuat kesimpulan
d. Fase terminasi 10 Menit
1. Leader menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti
terapi berkebun
2. Leader mengevalusi materi
3. Leader mamberikan tugas atu RTL
4. Leader membuat konteak yang akan datang
5. Leader menutup acara
e. Perilaku yang diharapkan
1. Persiapan
a. Fasilitator
- Mengidentifikasi masalah lansia sebelum terapi
berkebun dilakukan
- Mengatur setting tempat untuk terapi berkebun
b. Lansia
- Siap untuk mengikuti terapi berkebun
- Mengikuti terapi berkebun
- Datang sepuluh menin sebelum terapi dilakukan
2. Proses
1. Terapis
- Melaksanakan terapi berkebun sampai dengan selesai
- Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
2. Lansia
- Mengikuti terapi berkebun sampai dengan selesai
- Klien aktif mengikuti terapi berkebun denga ceria
3. Hasil
1. Fasilitator
- Menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan
rencana atau memodifikasi saat acara
2. Lansia
- Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai

D. TATA TERTIB
1. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
2. Peserta besedia mengikuti terapi berkebun
3. Waktu terapi dapat berubah sesuai kondisi peserta

E. PENUTUP
Demikian terapi modalitas yang akan dilaksanakan pada praktik perawatan
gerontik program studi ners. Besar harapan kami agar terapi modalitas ini
berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
terkait terutama lansia, atas kerjasama dan dukungan semua pihak yang telah
bertpartisipasi dan mendukung kegiatan ini kami ucapka terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai