Anda di halaman 1dari 18

TRIMESTER 3

1. Tanda – Tanda Kehamilan

Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang mudah dikenali dan
dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan kehamilan. Untuk menegakkan
kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan
(Marjati, 2011:34).

Tanda-Tanda Dugaan Hamil

a. Amenorea

b. Nausea (Mual) dan Emesis (Muntah)

c. Sering buang air kecil

d. Pigmentasi kulit

e. Anoreksia (Tidak nafsu makan)

f. Payudara menjadi tegang dan membesar

g. Obstipasi

h. Epulis

i. Varises

j. Mengidam

Tanda-Tanda Mungkin Hamil

a. Perubahan abdomen, yaitu perubahan ukuran uterus menyebabkan pertambahan lingkar


abdomen secara bertahap.
b. Perubahan uterus. Dimana dalam 12 minggu pertama uterus berbentuk menjadi bulat
kuat, membesar, lunak dan berbentuk seperti rongga.
c. Tanda hegar menggambarkan perlunakan ekstrem segmen bawah uterus sampai kedaerah
yang dapat dikompresi hampir setipis kertas
d. Ballotement. Ketukan mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapt dirasakan oleh tangan pemeriksa (Ummi, dkk. 2011:72).
e. Perubahan serviks. Pada usia sekitar 8 minggu gestasi, serviks mulai melunak dan lubang
eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat pelunakan, seperti lobus telinga
atau bibir (dikenal dengan istilah tanda Goodell). Sebagai perbandingan konsistensi
serviks pada wanita yang tidak hamil terasa sama dengan ujung hidung (Reeder, dkk.
2011:417).
f. Kontraksi Braxton Hicks. Apabila uterus di rangsang atau distimulasi dengan rabaan akan
mudah berkontraksi (Sulistyawati, 2012:124). Peregangan sel-sel otot uterus, akibat
meningkatnya aktomiosin di dalam otot uterus (Ummi, dkk.2011:72)

Tanda-Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang dapat
dilihat langsung oleh pemeriksa (Walyani, 2015:73).
a. Terdengarnya bunyi jantung janin , tanda ini baru timbul setelah kehamilan lanjut diatas
empat bulan. Jika dengan ultrasound bunyi jantung janin dapat didengar pada kehamilan
12 minggu (Sunarti, 2013:59-60).
b. Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan
(Sunarti, 2013:60).
c. Melihat rangka janin pada sinar Ro atau dengan menggunakan ultrasonografi (Sunarti,
2013:60).

2. Perubahan Yang Terjadi pada Trimester III


 Perubahan Anatomi dan Fisiologi

Perubahan Pada Sistem Reproduksi :

a) Vagina dan Vulva


Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan
vaskularisasi dan hyperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi
menyebabkan warnakebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3).
1. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang disebut
dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warna menjadi livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35
dalam Dewi dkk, 2011:91)

Perubahan uterus :
a) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc. ). Penyebab pembesaran uterus adalah peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hiperplasia dan hipertrofi, perkembangan
desidua (Kumalasari, 2015:4)
a) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
bulan (Sulistyawati, 2010:60).
a. Posisi rahim dalam kehamilan
b. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi
c. Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
d. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati
e. Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri (Sulistyawati, 2010:60).

Perubahan Ovarium :

Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat


korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah plasenta
terbentuk korpus luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan
hormone estrogen dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)
 Perubahan Kardiovaskuler atau Heodinamik

Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10


sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Oleh karena diagfragma makin naik
selama kehamilan jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu
yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini
mengakibatkan apeks jantung digerakkan agak lateral dari posisinya pada keadaan
tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung yang ditemukan
pada radiograf (Dewi dkk, 2011:93)

 Perubahan Pada Sistem Pernafasan

Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena
uterus yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal
(volume udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal)
meningkat. Hal ini dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga
toraks sehingga O2 dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015:5)

 Perubahan Pada Ginjal

Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu. . sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh
rahim yang membesar. (Kumalasari, 2015:5)

 Perubahan Sistem Endokrin

Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen


dan progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua
hormone tersebut Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung
yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan
suasana hati. Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium
janin meningkat sekitar minggu ke 15-35. (Kumalasari, 2015:5-6)
 Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone, dan elastin dalam


kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan
persendian. (Dewi dkk, 2011:103).

 Perubahan Sistem Gastrointestinal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah sehingga terjadi sembelit (Konstipasi). Wanita hamil sering mengalami
Hearthburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali
ke kerongkongan (Kumalasari, 2015:7)

3. Gejala lain yang dapat muncul selama trimester ketiga ini, di antaranya :

– Tubuh terasa cepat lelah.

– Susah tidur.

– Kram kaki terjadi lebih sering dari sebelumnya.

– Payudara mengeluarkan cairan.

– Kulit kering dan gatal, terutama di bagian perut.

– Wasir.

– Varises.

– Hasrat seks kembali menurun.

– Heartburn atau muncul sensasi perih di dada dan perut bagian atas (ulu hati).

– Perubahan suara.

– Mengalami kontraksi palsu lebih sering


1. PERTANYAAN

Pada tanda bahaya kehamilan trimester 3 tertulis (solusio plasenta). Apakah ibu hamil
yang mungkin mengaami solusio plasenta itu menujukan gejala saat kehamilanya? Jika
iya apakah tanda gejala yang dialami ?

JAWABAN

Kelas 0 : asimptomatik Diagnosis ditegakkan secara retrospektif dengan menemukan


hematoma atau daerah yang mengalami pendesakan pada plasenta. Rupture sinus
marginal juga dimasukkan dalam kategori ini.

Kelas 1 : gejala klinis ringan dan terdapat hampir 48 % kasus. Solusio plasenta ringan
yaitu rupture sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak
berdarah banyak sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu atau janinnya. Gejala :
perdarahan pervaginam yang berwarna kehitamhitaman dan sedikit sekali bahkan tidak
ada, perut terasa agak sakit terus-menerus agak tegang, tekanan darah dan denyut jantung
maternal normal, tidak ada koagulopati, dan tidak ditemukan tanda-tanda fetal distress.
http://repository.unimus.ac.id 11

Kelas II : gejala klinik sedang dan terdapat hampir 27% kasus. Solusio plasenta sedang
dalam hal ini plasenta telah lebih dari seperempatnya tetapi belum sampai dua pertiga
luas permukaannya. Gejala : perdarahan pervaginam yang berwarna kehitamhitaman,
perut mendadak sakit terus-menerus dan tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan
pervaginam walaupun tampak sedikit tapi kemungkinan lebih banyak perdarahan di
dalam, di dinding uterus teraba terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian bagian
janin sulit diraba, apabila janin masih hidup bunyi jantung sukar di dengar dengan
stetoskop biasa harus dengan stetoskop ultrasonic, terdapat fetal distress, dan
hipofibrinogenemi (150 – 250 % mg/dl).

Kelas III : gejala berat dan terdapat hampir 24% kasus. Solusio plasenta berat, plasenta
lebih dari dua pertiga permukaannya, terjadinya sangat tiba-tiba biasanya ibu masuk syok
dan janinnya telah meninggal. Gejala : ibu telah masuk dalam keadaan syok, dan
kemungkinan janin telah meninggal, uterus sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri,
perdarahan pervaginam tampaknya tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, perdarahan
pervaginam mungkin belum sempat terjadi. Besar kemungkinan telah terjadi kelainan
http://repository.unimus.ac.id 12 pembekuan darah dan kelainan ginjal,
hipofibrinogenemi (< 150 mg/dl)

2. PERTANYAAN

Apakah yang menyebabkan pada ibu hamil bias edema ? dan manfaat pemeriksaan PC02
pada ibu hamil ?

JAWABAN

Banyak faktor yang memepngaruhi pembekakan kaki dan pergelangan kaki saat hamil,
terjadi akibat dari penekanan uterus yang menghambat aliran balik vena dan terikan
gravitasi menyebabkan retensi cairan semakin besar, Edema itu penimbunan cairan
berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh

Mnafaat PC02 untuk mengevaluasi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida

3. PERTANYAAN
Pada trimester 3 disebutkan gejala yang muncul yaitu perubahan suara. Apa hubunganya
perubahan suara pada ibu hamil ? jelaksan secara singkat
JAWABAN
Perubahan suara pada ibu hamil disebabkan oleh adanya penigkatan kadar hormone
oestrogen dan progesterone. Peningkatan hormon ini membuat pita suara menjadi
bengkak, sehingga suara memberat
4. PERTANYAAN
Bagaimana cara untuk mengatasi kepanikan ibu hamil yang akan melahirkan
JAWABAN
Lakukan teknik relaksasi melakukan teknik relaksasi, misalnya dengan meditasi, bisa
mengurangi rasa takut melahirkan, sehingga Bumil bisa merasa lebih tenang mendekati
waktupersalinan.
Bicarakan dengan pasanga sebagian ibu hamil enggan untuk menceritakan rasa takut
melahirkan yang dialaminya kepada siapa pun, termasuk kepada pasangannya maupun
dokter. Padahal, mengungkapkan rasa takut bisa membantu mengurangi kecemasan
Ikuti kelas persalinan mengikuti kelas persalinan bisa membantu Bumil untuk
mengurangi rasa takut melahirkan .
Mintalah dukungan dari pasangan dan keluarga. Tidak ada salahnya Mom berbagi rasa
tidak nyaman ini kepada mereka, sehingga akan membantu Mom lebih tenang.
5. PERTANYAAN
Pada kehamilan TM3 disebutkan ada perubahan pernafasan, perubahan pernafasan
seperti apa dan apakah perubahan tersebut terjadi setiap saat atau ketika sedang
melakukan kegiatan/pekerjaan saja?
JAWABAN
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang
disebabkan oleh perubahan hormona l dan faktor mekanik. Perubahanperubahan ini
diperlukan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan metabolik
dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus. Selama kehamilan
kapasitas vital pernapasan tetap sama dengan kapasitas sebelum hamil yaitu
3200 cc, akan tetapi terjadi peningkatan volume tidal dari 450 cc menjadi 600
cc, yang menyebabkan terjadinya peningkatan ventilasi permenit selama
kehamilan antara 19-50 %. Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan
oleh efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan
meningkatkan sensitifitas pusat pernapasan terhadap karbondioksida. Volume
tidal yang bertambah besar ini akan menurunkan tekanan CO2 yang
menyebabkan terjadinya sesak nafas. Kecepatan nafas berubah sedikit selama
hamil, volume tidal dan asupan oksigen meningkat cukup besar saat kehamilan
semakin tua

6. PERTANYAAN
apa yang menyebabkan terjadinya kontraksi palsu dan yng membedakan kontraksi
palsu dan kontraksi persalinan ? mohon penjelasannya .

JAWABAN
Penyebab kontraksi palsu adalah pergerakan bayi terlalu aktif, melakukan olahraga
berlebihan,dehidrasi,mengangkat beban berat. perbedaan nya kontraksi palsu terjadi
sesekali klo asli lebih teratur terjadinya dan bisa di prediks nyerinya kontraksi palsu
tidak terlalu parah, kontraksi palsu tidak ada rembesan cairan di vagina
7. PERTANYAAN
Tadi disebutkan Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang
disebut dengan tanda Goodell. Yang saya ingin tanyakan adalah tanda goodell itu
seperti apa ?
JAWABAN
Tanda goodell : pelunakan pada leher rahim akibat peningkatan
vaskularisasi (usia 8 minggu)
8. PERTANYAAN
Resiko apa yang terjadi jika kehamilan lewat dari HPL ?
JAWABAN
Risiko yang akan terjadi Beberapa penelitian mengungkapkan risiko yang mungkin
muncul ketika usia kandungan melewati HPL, seperti:
Risiko infeksi dan/atau tekanan darah tinggi pada ibu, Melahirkan melalui prosedur
operasi, Meningkatkan risiko penggunaan alat bantu saat proses persalinan, Risiko,
perobekan vagina karena bayi terlahir besar, Cairan ketuban berkurang, Kemungkinan
mekonium (feses pertama bayi baru lahir) lebih kental dan pekat, Kemungkinan bayi
dirawat dalam NICU

9. PERTANYAAN
saya pernah tau ada ibu melahirkan anak pertamanya dengan caesar dan ingin
melahirkan anak ke 2 nya dengan normal sampai melewati hpl dan teryata si bayi
meninggal , apakah itu diakibatkan karna melewati hpl atau karna persalinan yang
pertama caesar dan persalinan yg ke 2 normal ?
JAWABAN
Sepertinya saya tau kasusnya yang dimaksud mbak nofita. Itu namanya solusio
plasenta, terjadinya sendiri memang tidak diketahui. Memang ada beberapa faktor
resiko dan gejala (tapi tidak spesifik). Tapi memang trimester ke 3 atau menjelang
persalinan rawan terjadi. Dan ini termasuk kegawatan obgyn karena selain kematian
janin, nyawa ibunya juga terancam. 

Tambahan dari Bu Erna :


persalinan SC jika penyebanya bukan hal yang bersifat menetap, misalnya karena letak
sungsang/lintang, maka persalinan berikutnya bisa dilakukan secara pervaginam,
dengan istilah VBAC (Vaginal Birth After Cessarean) asal memenuhi syarat. nanti
akan ada pertemuan khusus tentang persalinan

kemudian untuk pertanyaan his palsu persalinan, ibu hamil akan merasakan adanya
kram/his pada perutnya, namun apabila dipakai beristirahat, his tersebut akan hilang.
Namun apabila his tersebut merupakan tanpa akan adanya proses persalinan maka
meskipun dipakai beristirahat hisnya akan semakin sering, semakin kuat dan semakin
lama

sedangkan untuk solusio plasenta yang paling sering karena ada masalah pada
vaskularisasi ibu (misal adanya kasus hipertensi pada ibu hamil) sehingga
mengakibatkan sebagian dari plasenta terlepas dari templat implantasinya sebelum
janin dilahirkan. hal tsb mengakibatkan perdarahan, janin kekurangan oksigen dan jika
dibiarkan akan mengakibatkan janin meninggal
MASA NIFAS

Nifas atau Puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu
atau 42 hari. Asuhan selama periode nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar
60% angka kematian ibu terjadi pada periode ini (Martalina D., 2012).

1. TAHAPAN MASA NIFAS


 Periode Immediate Postpartum. (Setelah Plasenta Lahir -24 Jam)

Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena atonia
uteri. Oleh karena itu, bidan/ perawat dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah, dan suhu.

 Periode Early Postpartum (24 Jam – 1 Minggu)

Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan
makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.

2. TUJUAN PEMBERIAN ASUHAN PADA MASA NIFAS


 Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
 Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan
bayi sehari- hari.
 Memberikan pelayanan Keluarga berencana.
 Mendapatkan kesehatan emosi.

3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN/ PERAWAT


 Mendukung dan memantau kesehatan fisik ibu dan bayi
 Mendukung dan memantau kesehatan psikologis, emosi, sosial serta
memberikan semangat pada ibu
 Membantu ibu dalam menyusui bayinya
 Membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai ibu
 Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam perannya sebagai
orang tua
 Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
 Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
 Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan dengan ibu
dan anak serta mampu melakukan kegiatan administrasi
 Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
 Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman
 Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanaknnya untuk mempercepat
proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan
bayi selama periode nifas
 Memberikan asuhan secara professional.
1. PERTANYAAN
Apa saja macam2 lochea ? dan apa perbedaannya?
JAWABAN
Macam-macam lochea berdasarkan jumlah dan warnanya:
1) Lochea rubra : 1-3 berwarna merah dan hitam, terdiri dari sel desidua,
verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mikonium, sisa darah.
2) Lochea Sanguinolenta : 3-7 hari berwarna putih campur merah
kecoklatan.
3) Lochea Serosa : 7-14 hari berwarna kekuningan.
4) Lochea Alba : setelah hari ke-14 berwarna putih.

2. PERTANYAAN
Tanda bahaya apa saja yg terjadi saat masa nifas?
JAWABAN
Tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu seperti demam, nyeri, perdarahan banyak,
pusing, sakit kepala mendadak, perubahan visual dan nyeri epigastrium.

3. PERTANYAAN
apa saja komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganan yang
dapatdilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi dalam masa nifas
JAWABAN
INFEKSI NIFAS
1.ENDOMETRITIS
Endometritis adalah peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu lapisan sebelah
dalam pada dinding rahim yang terjadi infeksi.
4.PERITONITIS
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput
rongga perut (peritoneum).Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang
membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam
3.BENDUNGAN ASI
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktoferin
atau oleh kelenjar – kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan
pada putting susu.
4.INFEKSI PAYUDARA
Infeksi payudara adalah infeksi yang terjadi pada jarinagn payudara. Infeksi payudara
merupakan keluhan yang jarang dijumpai di klinik dan lebig banyak terjadi pada
wanita menyusui.
5.TROMBOFLEBITIS
Trombofeblitis adalah invasi/ perluasan mikroorganisme pathogen yang mengikuti
alira darah disepanjang vena dan cabang – cabangnya. Trombofeblitis didahului
dengan thrombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada
masa nifas
GANGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
1.DEPRESI POST PARTUM
Setelah melahirkan, banyak wanita yang memiliki suasana hati yang berubah – ubah.
Mereka mungkin merasa bahagia di satu saat, kemudian sedih saat berikutnya. Tapi,
gejala ini seringkali disebabkan oleh “baby blues” yaitu kondisi temporer yang dialami
50-80% wanita setelah melahirkan.
2.POST PARTUM BLUES
Post partum blues dinamakan juga post natal blues atau baby blues adalah gangguan
mood yang menyertai suatu persalinan. Biasanya terjadi dari hari ketiga sampai
kesepuluh dan umumnya terjadi akibat perubahan hormonal. Hal ini umumnya terjadi
kira – kira antara 10-17% dari perempuan. Penyebab terjadinya post partum blues
sampai saat ini belum jelas diketahui.
3.POST PARTUM PSIKOSA
Post partum psikosa adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu
setelah melahirkan.

Untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi pada masa nifas
1. Hindari 4T
4T adalah Terlalu tua, Terlalu muda, Terlalu banyak dan Terlalu dekat. “4T” seringkali
menjadi pemicu kematian Ibu, sehingga harus dihindari.
2. Laksanakan Antenatal Care (ANC)
ANC dilakukan sebegai upaya untuk memelihara dan scrining risiko kehamilan secara
dini sehingga akan dilakukan intervensi yang tepat dan segera apabila ditemukan
permasalahan pada kehamilan ibu.
3. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil
Pola konsumsi yang baik oleh ibu hamil harus dilakukan untuk menunjang kesehatan
baik saat hamil, melahirkan hingga menyusui. 
4. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Persalinan ditolong oleh tenga kesehatan akan lebih melaksanakan standar pelayanan
minimal persalinan sehingga dapat meminimalisir kejadian berisiko ketika persalinan
5. Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang mengandung zat gizi sempurna bagi bay

4. PERTANYAAN
Bagaimana contoh bidan / perawat dalam memberikan asuhan keperawatan profesional
tersebut?
JAWABAN
Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan masa nifas melalui kemitraan
(partnership) diantaranya dengan memberikan dukungan selama masa nifas sesuai
kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologi selama masa nifas,
mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman, membuat
kebijakan perencanaan program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak mampu
melakukan kegiatan administrasi, mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan,
memberikan konseling ibu dan keluarganya (cara mencegah perdarahan, mengenali
tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktikkan kebersihan yang
aman), melakukan manajemen asuhan, memberikan asuhan secara profesional.

5. PERTANYAAN
Apa yang dapat mengakibatkan lokia berbau busuk pada periode early postpartum?
JAWABAN
Infeksi nifas dapat terjadi karena disebabkan berkembang biaknya kuman dari vagina
ke dalam rahim akibat kebersihan yang tidak terjaga pada area kewanitaan. Di samping
itu, terdapat kemungkinan lainnya, yakni berbagai alat yang tidak steril yang
digunakan selama persalinan maupun proses persalinan, misalnya plasenta yang
tertinggal di rahim berpotensi mengakibatkan pembusukan dan pertumbuhan di dalam
rahim. Infeksi nifas umumnya ditandai dengan demam yang tinggi, rasa nyeri di
bagian perut bagian bawah terutama daerah rahim, darah nifas berbau menyengat, dan
darah berwarna kekuningan karena campuran nanah, hingga terjadinya kelumpuhan
padaototrahim.
Selama masa nifas, Ibu akan mengeluarkan cairan berasal dari rahim yang disebut
dengan lokia. Pada hari pertama dan kedua, lokia rubra atau lokia kruenta keluar dari
vagina Ibu berupa darah segar bercampur sisa selaput ketuban. Pada hari berikutnya
lokia sanguinolenta akan keluar yang berupa darah bercampur lendir. Setelah satu
minggu, disebut lokia serosa sebab sudah tidak mengandung darah melainkan
berwarna kuning. Setelah dua minggu, disebut lokia alba yang hanya berupa cairan
putih. Berikut ini terdapat sejumlah cara yang perlu Ibu lakukan untuk menghindari
infeksi pada masa nifas:Menjaga kondisi kesehatan selama kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan secara rutin kepada bidan atau dokter kandungan.
Ibu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi demi menghindari
anemia. Konsultasikan keluhan Ibu selama hamil kepada ahli medis, apabila
dibutuhkan akan diberikan suplemen tambahan yang mengandung zat besi.
Pilihlah tenaga medis yang profesional sehingga lebih mampu menjaga Ibu dalam
menjaga kesterilan proses persalinan.Perhatikan asupan cairan Ibu, cukupi kebutuhan
dengan mengonsumsi setidaknya delapan gelas air putih dalam satu hari.
Menjaga kebersihan organ intim setelah persalinan untuk menghindari infeksi kuman
dan bakteri berbahaya yang berasal dari luar.

6. PERTANYAAN
Perubahan fisik apa saja yang terjadi secara alamiah pada seorang ibu masa nifas?
JAWABAN
Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh maupun
emosi. Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir akan
perubahan yang terjadi, oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja perubahan
yang terjadi agar dapat menangani dan mengenali tanda bahaya secara dini. Beberapa
perubahan masa nifas antara lain :

1.Rahim
2. Jalan lahir (servik,vulva dan vagina)
3. Darah nifas (Lochea)
4. Payudara
5. Sistem perkemihan
6. Sistem pencernaan
7. Peredaran darah
8. Penurunan berat badan
9. Suhu badan
10. Perubahan emosi

Tambahan dari Bu Erna :

Untuk kasus kenapa lochea bisa berbau?


loche berbau karena ada infeksi, yang dinamakan infeksi purpuralis. penyebabnya
karena ada kuman yang masuk ke dalam organ reproduksi. kuman tsb berasal dari 3
jalan, iatu yang berasal dari organ reproduksi sendiri, yang berasal dari aggota badan
lain, atau berasal dari luar tubuh pasien misal pada tindakan yng tidak steril

Perubahan fisik pada ibu nifas.


sebetulnya seluruh organ tubuh akan mengalam proses perubahan kembali spt saat
sebelum hamil. yang dinamakan proses involusi. yang paling sering dilihat adalah
perubahan pada organ reproduksi. khususnya pada uterus, yang dinamakan involusi
uteri. setelah bayi dan plasenta lahir, maka Tinggi Fundus Uteri (TFU ) setinggi pusat,
setiap harinya akan semakin turun 1 jari.

Anda mungkin juga menyukai