Anda di halaman 1dari 10

Dari batasan tentang pendekatan sistem ini, segeralah mudah dipahami bahwa prinsip

pokok pendekatan sistem dalam pekerjaan administrasi dapat dimanfaatkan untuk dua tujuan.
Pertama, untuk membentuk sesuatu, sebagai hasil dari pekerjaan administrasi. Kedua, untuk
menguraikan sesuatu yang telah ada dalam administrasi. Untuk tujuan yang terakhir ini, biasanya
dikaitkan dengan kehendak untuk menemukan masalah yang dihadapi, untuk kemudian
diupayakan mencarikan jalan keluarnya yang sesuai.

jika pendekatan sistem dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa keuntungan, antara
lain:

1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan, dengan demikian
penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya selalu terbatas, akan dapat
dihindari.

2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat dihindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.

3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat dan
objektif.

4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.

Secara singkat keuntungan yang diperoleh ialah dapat diperhitungkannya berbagai


kemungkinan yang tersedia sehingga dengan demikian tidak nantinya sesuatu yang sebenarnya
amat penting sampai luput dari perhatian.

Sekalipun pendekatan sistem dapat menjamin lengkapnya suatu saran pemecahaan yang
diajukan, bukan berarti pendekatan sistem tidak memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan yang
dipandang penting ialah dapat terjebak ke dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga
menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang dihadapi tidak akan
dapat diselesaikan.

Analisis Sistem

Karena sistem terdiri dari kumpulan elemen atau bagian yang mempunyai fungsi masing-
masing, maka untuk dapat menjamin baiknya sistem tersebut, haruslah dapat diupayakan agar
fungsi yang dimaksud tetap sesuai dengan yang direncanakan. ini berarti harus dilakukan
penilaian berkala terhadap sistem tersebut. Penilaian yang dapat dilakukan banyak macamnya,
jika penilaian tersebut berupa kajian terhadap setiap kumpulan elemen atau bagian yang ada di
dalam sistem, maka kajian ini disebut dengan nama analisis sistem (system analysis).

Pada saat ini batasan tentang analisis sistem banyak macamnya. Beberapa yang
terpenting ialah:

1. Analisis sistem adalah pelukisan atau penguraian operasional suatu sistem, yang meliputi
upaya pengidentifikasian tujuan, kegiatan, pelaksanaan kegiatan, situasi yang dihadapi serta
informasi yang dibutuhkan oleh sistem pada setiap tahap pelaksanaanya.

2. Analisis sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang ada,
dilakukan pengumpulan berbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan berbagai
jalan keluarnya, lengkap dihadapi untuk kemudian dicarikan berbagai jalan keluarnya, lengkap
dengan uraiannya, sehingga membantu administrator dalam mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk dapat melakukan analisis sistem yang baik, perlu diketahui langkah-langkah yang
harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut dapat dibedakan atas enam macam yakni:

1. Mula-mula lakukanlah pengurauan sistem sehingga menjadi jelas bagian-bagian yang dimiliki
serta hubungannya satu dengan yang lain. Agar penguraian sistem ini dapat dilakukan dengan
baik, terapkanlah prinsip-prinsip pokok pendekatan sistem.

2. Lanjutkan dengan merumuskan masalah yang dihadapi oleh bagian-bagian tersebut atau
sistem secara keseluruhan. Masalah yang dimaksud dapat berupa ketidakjelasan fungsi, peranan
hak dan tanggung jawab dan ataupun hubungan satu sama lain.

3. Lakukan pengumpulan data atau informasi untuk lebih menjelaskan masalah yang ditemukan
serta untuk merumuskan kemungkinan jalan keluar yang dapat dilakukan.

4. Berdasarkan data atau informasi yang dimiliki, kembangkan model-model sistem yang baru.
Model-model tersebut adalah yang dinilai dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan.
5. Lakukan uji coba, jika perlu lakukan perbaikan dan catatlah setiap hasil yang diperoleh. Atas
dasar catatan tersebut, pilihlah model yang paling menguntungkan.

6. Terapkanlah model sistem yang terpilih dan lakukanlah pemantauan dan penilaian berkala
sesuai dengan yang diperlukan.

Sekalipun suatu model sistem telah terpilih, bukan berarti dalam menerapkannya tidak
diperlukan penyesuaian. Tergantung dari hasil pemantauan dan penilaian berkala, sistem dapat
disempurnakan. Sistem bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan bersifat dinamis karena
harus dapat mengikuti lingkungan yang keadaannya memang selalu berubah.

Sesuai dengan prinsip yang seperti ini, tidaklah sulit dipahami bahwa dalam melakukan
administrasi sistem haruslah selalu dapat direncanakan, diorganisasikan serta dikendalikan
berbagai perubahan yang dihadapi. Untuk ini perlulah dimiliki berbagai data atau informasi yang
dibutuhkan. Dengan ada dan lengkapnya informasi tersebut, segala sesuatu akan dapat diketahui
sebelumnya, sehingga dapat dilakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan.

Upaya untuk mendapatkan data atau informasi yang seperti ini hanya akan berhasil
dengan memuaskan jika dapat dikembangkan suatu sistem informasi yang pada saat ini telah
diakui sebagai salah satu unsur penting dalam menjamin keberhasilan administrasi sistem.

Bentuk Pokok Sistem Kesehatan

Bentuk pokok sistem kesehatan antara satu negara dengan negara lainnya amat bervariasi sekali,
karena kesemuanya tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhi sistem kesehatan itu
sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud banyak macamnya, beberapa diantaranya yang terpenting
ialah:

1. Peranan unsur pembentuk sistem kesehatan

Terbentuknya sistem kesehatan pada dasarnya ditentukan oleh tiga unsur utama yakini:

a. Pemerintah
Yang dimaksud pemerintah disini ialah yang bertanggung jawab dalam merumuskan berbagai
kebijakan pemerintah, yang termasuk kebijakan kesehatan.

b. Masyarakat

Yang dimaksud dengan masyarakat disini ialah mereka yang memanfaatkan jenis pelayanan
kesehatan.

c. Penyedia pelayanan kesehatan

Yang dimaksud dengan penyedia pelayanan kesehatan disini ialah yang bertanggung jawab
langsung dalam menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan.

Ketiga unsur pembentuk ini saling berhubungan dan mempengaruhi yang secara sederhana dapat
digambarkan dalam Bagan 2.3

BAGAN 2.3

HUBUNGAN UNSUR PEMBENTUK SISTEM KESEHATAN

PEMERINTAH

SISTEM KESEHATAN

PENYEDIA PELAYANAN
MASYARAKAT
KESEHATAN

Tergantung dari latar belakang yang dimiliki oleh ketiga unsur ini, maka bentuk pokok sistem
kesehetan yang ditemukan tidaklah sama antara satu negara dengan negara lainnya. Selanjutnya,
tergantung pula dari unsur mana yang paling dominan, bentuk pokok tersebut memperlihatkan
berbagai perbedaan. Demikianlah, jika sistem kesehatan ditinjau dari peranan unsur pembentuk
tersebut, yang umumnya peranan masyarakat dan penyedia pelayanan disatukan dan secara
bersama disebut sebagai pihak swasta, dan ini berhadapan dengan pemerintah, maka sistem
kesehatan di dunia secara umum dapat dibedakan atas tiga macam yakni:

a. Monopoli pemerintah

Pada bentuk ini peranan pemerintah amat dominan dan memonopoli semua upaya kesehatan. Di
sini pelayanan kesehatan swasta tidak dikenal karena semua upaya kesehatan dikelola oleh
Pemerintah. Bentuk seperti ini ditemukan misalnya di banyak negara sosialis.

b. Dominasi pemerintah

Pada bentuk ini peranan pemerintah tetap dominan tetapi tidak memonopoli semua upaya
kesehatan. Pihan swasta dibenarkan ikut menyelenggarakan upaya kesehatan, tetapi peranannya
tidak begitu besar. Bentuk seperti ditemukan dibanyak negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia.

c. Dominasi swasta

Pada bentuk ini peranan pemerintah hanya terbatas pada upaya kesehatan yang menyangkut
kepentingan masyarakat banyak sedangkan upuaya kesehatan lainnya diserahkan kepada pihak
swasta dan pihak swasta ini mendominasi upaya kesehatan tersebut. Bentuk seperti ini
ditemukan misalnya dibanyak negara liberal.

Jika diperhatikan ketiga bentuk ini, segera terlihat bahwa di manapun di dunia, peranan
pemerintah dalam upaya kesehatan selalu ada. Perbedaan nya hanya pada derajat keterlibatannya
saja, karena pada negara sosialis bersifat monopoli, pada negara seperti Indonesia bersifat
dominan sedangkan pada negara liberal peranan tersebut hanya pada upaya kesehatan tertentu
saja. Secara sederhana derajat keterlibatan tersebut dapat digambarkan dalam Bagan 2.4

2. Pemanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan

Terlepas dari sampai seberapa jauh besarnya peranan pemerintah atau swasta dalam sistem
kesehatan, sebenarnya dalam menyelenggarakan setiap upaya kesehatan, dimanfaatkan berbagai
sumber, tata cara dan kesanggupan yang dimiliki. Dalam kehidupan sehari-hari telah sama
diketahui bahwa sumber dan kesanggupan sifatnya selalu terbatas. Tidak demikian halnya
dengan tata cara, karena tata cara tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.

Dengan demikian, jika sistem kesehatan ditinjau dari pemanfaatan sumber, tata cara dan
kesanggupan tersebut, yang dalam praktek sehari-hari dibatasi hanya pada pemanfaatan tata cara
yang kait berkait dengan pemanfaatan kemajuan ilmu dan teknologi, maka sistem kesehatan
dapat dibedakan atas tiga bentuk yaitu:

BAGAN 2.4

DERAJAT KETERLIBATAN UNSUR PEMERINTAH

DAN SWASTA DALAM SISTEM KESEHATAN

(dak ngerti )

a. Sistem kesehatan yang telah memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi secara optimal.
Bentuk yang seperti ini ditemukan terutama di negara-negara yang telah maju.

b. Sistem kesehatan yang baru saja disentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Bentuk yang
seperti ini ditemukan terutama di negara-negara yang berkembang.

c. Sistem kesehatan yang sama sekali belum disentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Bentuk
yang seperti ini, secara teoritis mungkin saja masih ditemukan di negara-negara yang sangat
terbelakang sekali.

Secara skematis, ketiga bentuk sistem kesehatan yang seperti ini dapat digambarkan dalam
Bagan 2.5.

Pembicaraan tentang pembagian sistem kesehatan ditinjau dari pemanfaatan kemajuan ilmu dan
teknologi yang seperti ini, yang terpenting bukanlah antar negara, karena memanglah sebagai
akibat kemajuan komunikasi, hampir tidak ditemukan satu negara pun yang sepenuhnya menutup
diri dari kemajuan ilmu dan teknologi tersebut. Pembicaraan yang relevan ialah antar daerah
dalam satu negara. Dengan diketahui tingkat perkembangan upaya kesehatan di satu daerah, akan
dapat disusun rencana pengembangan selanjutnya. Untuk Indonesia, pembicaraan yang seperti
ini amat penting sekali, karena memang masih banyak ditemukan daerah-daerah yang kehidupan
masyarakatnya masih asing dari sentuhan kemajuan ilmu dan teknologi.

BAGAN 2.5

SISTEM KESEHATAN DITINJAU DARI PEMANFAATAN

KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI

(dak ngerti jugo buat nyo )

3. Unsur pokok sistem kesehatan

Mengabaikan peranan dari unsur pembentuk sistem kesehatan dan ataupun pemanfaatan
kemajuan ilmu dan teknologi yang dimiliki, sebenarnya ialah suatu sistem kesehatan yang baik
harus memenuhi tiga syarat pokok yakni:

a. Organisasi pelayanan

Suatu sistem kesehatan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian upaya
kesehatannya. Kejelasan yang dimaksudkan disini menunjuk kepada jenis, bentuk, jumlah,
penyebaran, jenjang serta hubungan antara suatu upaya kesehatan dengan upaya kesehatan
lainnya. Jika kejelasan yang seperti ini tidak dimiliki, maka sistem kesehatan tersebut tidaklah
sempurna.

b. Organisasi pembiayaan

Suatu sistem kesehatan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian
pembiayaan kesehatannya. Kejelasan yang dimaksudkan disini menunjuk pada jumlah,
penyebaran, dan pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku. Sama
halnya dengan organisasi pelayanan, maka jika organisasi pembiayaan ini tidak baik, maka
sistem kesehatan tersebut termasuk dalam kategori tidak sempurna.

c. Mutu pelayanan dan pembiayaan

Syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh suatu sistem kesehatan yang baik ialah terjaminnya
mutu pelayanan dan pembiayaan kesehatan. Mutu yang dimaksudkan disini ialah di satu pihak,
yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan, dan di pihak lain
yang sesuai pula dengan situasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

4. Subsistem dalam sistem kesehatan

Karena mutu pelayanan pada dasarnya termasuk dalam organisasi pelayanan dan mutu
pembiayaan termasuk pula dalam organisasi pembiayaan dan masing-masing dapat berdiri
sendiri, maka dalam praktik sehari-hari sistem kesehatan sering dibedakan atas dua subsistem
saja yakni:

BAGAN 2.6

UNSUR-UNSUR SISTEM KESEHATAN

ORGANISASI ORGANISASI
PELAYANAN PEMBIAYAAN

SISTEM
KESEHATAN

MUTU PELAYANAN DAN


PEMBIAYAAN

a. Subsistem pelayanan kesehatan

Adapun yang dimaksud dengan sub sistem pelayanan kesehatan disini ialah yang menunjuk
kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan
dalam satu negara.

b. Subsistem pembiayaan kesehatan

Adapun yang dimaksud dengan subsistem pembiayaan kesehatan disini ialah yang menunjuk
kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku dalam
suatu negara.
Sistem kesehatan yang baik ialah apabila memiliki kedua subsistem tersebut. Mengikuti cara
berpikir yang seperti ini maka pembagian sistem kesehatan secara sederhana dapat digambarkan
dalam Bagan 2.7

BAGAN 2.7

PEMBAGIAN SISTEM KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN

SUBSISTEM PELAYANAN SUBSISTEM PEMBIAYAAN


KESEHATAN KESEHATAN

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kedua subsistem ini, berikut
disampaikan ciri-ciri pokok Sistem Kesehatan yang ditemukan di Amerika Serikat dan di
Indonesia, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.1

TABEL 2.1

CIRI-CIRI SISTEM KESEHATAN DI AMERIKA SERIKAT

DAN INDONESIA

SUBSISTEM AMERIKA SERIKAT INDONESIA


PELAYANAN - jenis, bentuk, jumlah - jenis, bentuk, jumlah
KESEHATAN dan penyebarannya dan penyebarannya
tidak diatur dengan mendapatkan
jelas pengaturan
- tidak jelas - jelas pembagian
pembagian tugas dan tugas dan jelas
tidak jelas hubungan hubungan antara
antara yang satu satu dengan yang
dengan yang lainnya lainnya
- mutu pelayanan - mutu pelayanan
telah memuaskan belum memuaskan
PEMBIAYAAN - jumlah, penyebaran - jumlah, penyebaran
KESEHATAN dan pemanfaatan dan pemanfaatan
dana telah dana belum
memuaskan memuaskan
- telah terdapat - belum terdapat
mekanisme mekanisme
pembiayaan yakni pembiayaan
melalui sistem
asuransi

Dari uraian ini dapatlah disimpulkan jika ditinjau dari subsistem pelayanan kesehatan, sistem
kesehatan di Indonesia lebih baik daripada di Amerika Serikat. Sebaliknya, jika ditinjau dari
subsistem pembiayaan kesehatan, sistem kesehatan di Indonesia masih terbelakang daripada di
Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai