Topik : Hipertensi
Pokok bahasan : Penanganan Hipertensi
Sasaran : Lansia
Tempat : Rumah Bapak T
Tanggal pelakasanaan : Selasa, 19 Desember 2017
Waktu pertemuan : 55 Menit
Penyuluh : Anisa Rojanah, Arisa Ichsani Dini, Arlinda Erisa Dewi
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada audie diharapkan
mengetahui tentang apa itu hipertensi dan bagaimana cara
pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pendidikan Kesehatan, audien mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hipertensi
c. Menjelaskan Penyebab Hipertensi
d. Menjelaskan Cara Pencegahan dan Perawatan Hipertensi
e. Mengajarkan Pembuatan Jus mentimun
f. Mengajarkan Senam Hipertensi
1
4. Cara Pencegahan dan Perawatan Hipertensi
5. Jus mentimun
6. Senam Hipertenai
C. Media
1. Leafleat/ Poster
2. LBB
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi
E. Setting tempat
Keterangan:
: Penyaji : Pintu
: Audien
2
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pesera
Pembukaan :
1. Menyambut
1.Mengucapkan salam
salam dan
mendengarkan
2. Men
2.Memperkenalkan diri
dengarkan
1 3 menit 3. Men
3.Mengingatkan kontrak
dengarkan
4.Menjelaskan maksud 4. Men
dan tujuan dengarkan
5. Kelu
5.Menanyakan ketersediaan arga
bersedia
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan 1. Me
pengertian Hipertensi mperhatika
n
3
G. Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis : Pertanyaan terbuka
Waktu : Setelah penyuluhan
Soal :
1. Apa pengertian Hipertensi?
2. Sebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi?
3. Sebutkan Penyebab Hipertensi?
4. Sebutkan Faktor yang mempengaruhi peningkatan Hipertensi?
5. Sebutkan Cara Pencegahan Hipertensi?
6. Sebutkan manfaat jus mentimun?
7. Sebutkan aturan minum jus mentimun?
8. Sebutkan manfaat senam hipertensi?
4
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
5
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
6
tinggi dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan
normal. Penderita obesitas beresiko dua sampai enam kali lebih besar
untuk terserang hipertensi dibandingkan dengan orang yang berat badan
normal. Efek samping obesitas antara lain : Gangguan pernapasan,
keluhan pada tulang, kelainan kulit, pembengkakan/edema.
5. Konsumsi garam yang tinggi
Hipertensi jarang diderita oleh suku bangsa atau penduduk dengan
konsumsi garam yang rendah. Garam (natrium) bersifat mengikat air
pada saat garam dikonsumsi, maka garam tersebut mengikat air sehingga
air akan terserap masuk ke dalam intravaskuler yang menyebabkan
meningkatnya volume darah. Apabila volume darah meningkat, kerja
jantung akan meningkat dan akibatnya tekanan darah juga meningkat.
Dunia kedokteran akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
Konsumsi garam untuk penderita hipertensi tidak boleh melebihi 30 gr
6. Merokok
Merokok dapat merangsang peningkatan tekanan darah dan juga dapat
menyebabkan terjadinya penyempitan dalam saluran paru-paru dapat
memicu kerja ginjal dan jantung menjadi lebih cepat, sehingga naiknya
tensi darah tidak dapat dihindari. Zat nikotin yang terdapat dalam rokok
dapat menigkatkan pelepasan epineprin, yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyempitan dinding arteri karena kontraksi yang kuat.
7. Minum minuman beralkohol
Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat mengganggu dan
merusak fungsi beberapa organ salah satu diantaranya hati. Fungsi hati
akan terganggu sehingga mempengaruhi kinerja atau fungsi jantung ini
pada akhirnya menyebabkan hipertensi. Alkohol juga dapat merangsang
dilepaskannya epinefrin atau adrenalin, yang membuat arteri menciut dan
menyebabkan penimbunan air dan natrium.
8. Stres
Hubungan antara hormon dan hipertensi terjadi akibat aktivasi saraf
simpatis (saraf yang bekerja pada saat beraktivitas). Aktivitas saraf
7
simpatis yang bekerja secara aktif dan meningkat juga memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah secara tidak menentu.
9. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak hormon menyebabkan tekanan darah
dalam tubuh meningkat. Olahraga bertujuan untuk memperlancar
peredaran darah dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf kebagian
tubuh atau sebaliknya sehingga tubuh senantiasa bugar.
10. Faktor Obat – obatan
Faktor terjadinya hipertensi karena pengaruh obat – obatan pada dasarnya
lebih potensial dialami oleh kaum perempuan, terutama mereka yang
mengkonsumsi obat – obat kontrasepsi oral. Konsumsi kontrasepsi oral
(pil) dapat beresiko terjadinya perubahan metabolism lemak (lipid) darah.
Efek ini tergantung jenis dan dosis hormone dalam kontrasepsi oral bila
esterogen maka berefek lebih baik karena menaikkan kolestrol HDL
(Kolesterol baik) dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol buruk).
Progestinnya mempunyai efek berlawanan dengan esterogen sehingga
kejadian tekanan darah tinggi (Santoso, 2010)
8
4. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda
menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti
berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30
hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
5. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,
tomat, wortel, melon, dan jeruk.
6. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu
mengendalikan emosi Anda.
7. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah
tinggi atau hipertensi.
8. Kendalikan kadar kolesterol Anda.
9. Kendalikan diabetes Anda.
10. Menjaga berat badan
11. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke
dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk
meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
9
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
2. Setelah disaring kemudian diminum.
3. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.
H. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita tekanan darah
tinggi (hipertensi)
Kemenkes RI (2014) menyatakan bahwa adapun makanan yang harus
dihindari atau dibatasi oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, paru, minyak kelapa,
gajih)
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, keripik dan makanan kering yang asin)
3. Makanan atau minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah buahan dalam kaleng, softdrink)
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/ buah, abon, ikan asin,
telur asin, selai kacang)
10
mengurangi aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan nyeri dada
(angina), gagal jantung (jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen ke
organ lain), serangan jantung (terjadi ketika pasokan darah ke jantung
tersumbat dan menyebabkan keatian otot jantung karena oksigen yang tidak
adekuat, semakin lama aliran darah tersumbat maka semakin besar kerusakan
pada jantung), dan stroke (terjadi ketika pembuluh darah diotak pecah dan
memblok arteri yang mengalirkan darah dan oksigen keotak).
Menurut AHA (2016) menyatakan bahwa hiertensi yang tidak
terkontrol atau tidak terdeteksi akan menyebabkan serangan jantung, stroke,
gagal jantung, penyakit ginjal atau gagal ginjal, kehilangan penglihatan,
disfungsi seksual, angina, dan penyakit arteri perifer (Peripheral Artery
Disease/PAD).
11
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotylodenae (Biji berkeping dua)
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Berdasarkan klasifikasi botani tersebut, tanaman mentimun masih
sekeluarga dengan pare (Cucumis anguria L.), melon (Cucumis melo L.),
zucchini (Cucumis hardwickii L.), oyong (Cucumis longifes L.).
Berdasarkan keadaan kulit buahnya, buah mentimun digolongkan
menjadi 2 kelompok sebagai berikut, yaitu :
12
berbentuk lonjong, harum, dan rasanya empuk.
2. Kandungan Mentimun
Menurut Sumpena (2001), nilai gizi mentimun cukup baik karena
sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Kandungan
gizi dan komposisi gizi buah mentimun dapat dilihat pada Tabel 1.
13
Karena kandungan air pada mentimun yang tinggi maka mentimun
menurunkan tekanan darah dengan berkhasiat sebagai diuretik. Air
mentimun juga menjaga kesehatan ginjal dan aktivitasnya sehingga dapat
mengubah aktivitas sistem renin-angiotensin. Kandungan kalium
(potasium) membantu mengatur saraf perifer dan sentral yang
mempengaruhi tekanan darah. Cara kerja kalium berbeda dengan
natrium, kalium (potasium) merupakan ion utama di dalam cairan
intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi
kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan
intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler
dan menurunkan tekanan darah (Amran Y dkk, 2010).
Daging mentimun ini kebanyakan air, tetapi juga mengandung
asam askorbat (vitamin C) dan asam caffeic, baik yang membantu
menenangkan iritasi kulit dan mengurangi pembekakan. Kandungan yang
terdapat pada mentimun antara lain 0.65% protein, 0.1% lemak dan
karbohidrat sebanyak 2.2%, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor,
vitamin A, B1, B2, dan C. Kontrol tekanan darah tinggi karena sumber
yang kaya mentimun kalium, magnesium dan kaya akan serat yang bisa
mengurangi tekanan darah tinggi ke tingkat yang sehat.
Kalium seperti halnya natrium, merupakan ion bermuatan positif,
akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam
sel. Perbandingan natrium dan kalium didalam cairan intraseluler adalah
1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28:1. Sebanyak 95%
kalium tubuh berada didalam cairan intraseluler. Absorpsi dan ekskresi
kalium diabsorbsi dengan sangat mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-
90% kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin, selebihnya
dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk
ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran
14
didalam tubulus ginjal. Fungsi dari kalium adalah bersama natrium,
kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium
berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium
berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama
dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium
berperan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium dalam otot berhubungan
dengan masa otot dan simpangan glikogen, oleh karena itu bila otot
berada dalam pembentukan dibutuhkan kalium
4. Cara Pembuatan Jus Mentimun sebagai Penurun Tekanan Darah
(Lovindy, 2014)
a. Alat
1) Wadah
2) Parut
3) Saringan
4) Gelas
b. Bahan
Mentimun 200 gr (2 buah)
c. Cara Membuat
1) Siapkan alat
2) Cuci mentimun hingga bersih
3) Parut mentimun hingga habis
4) Saring hingga terpisah dengan ampasnya.
5) Jus mentimun siap di minum
d. Petunjuk Mengkonsumsi
Sebaiknya mengkonsumsi 1 gelas (±200 cc) Jus mentimun selama 1
minggu setiap harinya. Setelah 1 minggu pantau tekanan darah
terlebih dahulu. Jika masih tetap tinggi lanjutkan mengkonsumsi jus
mentimun hingga tekanan darah normal. Bila sudah normal hentikan
sehari, setelah itu minum lagi satu kali sehari ½ gelas.
15
L. Senam hipertensi
1. Pengertian Senam Hipertensi pada Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok
dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris terdapat istilah exercise
atau aerobic yang merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat memacu
jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan
manfaat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa yunani yaitu
gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman tersebut
orang yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar
keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau.
(Suroto,2004).
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh
untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan
gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina.
Dalam latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu
perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan
tugas berat) dan fine muscle (otot untuk melakukan tugas ringan).
Menurut Joint National Comitte (JNC) tahun 2012 semakin tinggi
tekanan darah sistolik dan diastolik, maka semakin besar resiko terkena
stroke dan gagal jantung kongestif. Prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia sendiri menurut Depkes RI tahun 2007 cukup tinggi, yaitu 83
per 1.000 anggota rumah tangga dan 65% nya merupakan orang yang
telah berusia 55 tahun ke atas. Olahraga dan latihan pergerakan secara
teratur sangat penting untuk menanggulangi masalah akibat perubahan
fungsi tubuh, dan olahraga sangat berperan penting dalam pengobatan
16
tekanan darah tinggi, manfaat olahraga adalah meningkatkan kesegaran
jasmani, mendorong jantung bekerja secara optimal, melancarkan
sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang,
membakar kalori, mengurangi stres dan mampu menurunkan tekanan
darah. Bukti - bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga
pada lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional
tersebut, bahkan latihan yang teratur dapat menurunkan tekanan darah 5-
10 mmHg baik pada tekanan sistolik dan diastolik, olahraga yang tepat
untuk penderita hipertensi lansia adalah senam hipertensi lansia. Menurut
penelitian Tintin Sukartini dan Nursalam tahun 2009 dalam membantu
kesegaran jasmani pada lansia dibutuhkan olahraga - olahraga ringan
seperti senam lansia. Karena senam ini adalah olahraga ringan dan
mudah dilakukan, serta tidak memberatkan tubuh seseorang. Aktifitas
olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar
karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal,
menstabilkan tekanan darah yang tinggi dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
2. Manfaat Senam pada Lansia
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat
bermanfaat untuk menghambat proses degenerative / penuaan. Senam ini
sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 thn)
dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang melakukan senam secara teratur
akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur
kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness. Apabila seseorang
melakukan senam, peredarah darah akan lancar dan meningkatkan
jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak, sehingga
akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang
dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan
gerak) dan menghilangkan depresi. Dengan mengikuti senam ini efek
17
minimalnya adalah seseorang akan merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Senam hipertensi lansia disamping memiliki dampak positif
terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam
meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.
Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut
jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat.
Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat
harus menurun. Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara
osteoblast dan osteoclast. Apabila senam terhenti maka pembentukan
osteoblast berkurang sehingga pembentukan tulang berkurang dan dapat
berakibat pada pengeroposan tulang. Senam yang diiringi dengan latihan
stretching dapat memberi efek otot yang tetap kenyal karena ditengah-
tengah serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan muscle spindle, bila
otot diulur (recking) maka muscle spindle akan bertahan atau mengatur
sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya otot menjadi kenyal. Orang
yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval sehingga
persendian akan licin dan mencegah cedera. (Suroto, 2004).
Olahraga yang bersifat aerobik seperti senam merupakan usaha-
usaha yang akan memberikan perbaikan pada fisik atau psikologis.
Faktor fisiologi dan metabolic yang dikalkulasi termasuk penambahan
sel-sel darah merah dan enzim fosforilase (proses masuknya gugus fosfat
kedalam senyawa organik), bertambahnya aliran darah sewaktu latihan,
bertambahnya sel-sel otot yang mengandung mioglobin dan mitokondria
serta meningkatnya enzim-enzim untuk proses oksigenasi jaringan
(Kusmana, 2006). Sedangkan menurut Depkes (2003) olahraga dapat
memberi beberapa manfaat, yaitu: meningkatkan peredaran darah,
menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam. Selain itu
dengan olahraga dapat membantu pencernaan, menolong ginjal,
membantu kelancaran pembuangan bahan sisa, meningkatkan fungsi
jaringan, menjernihkan dan melenturkan kulit, merangsang kesegaran
18
mental, membantu mempertahankan berat badan, memberikan tidur
nyenyak, memberikan kesegaran jasmani.
b. Gerakan pemanasan
19
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)
d. Tepuk jari
20
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)
i. Tepuk nadi
21
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)
j. Tekan jari
22
l. Tepuk pinggang
m. Tepuk paha
n. Tepuk perut
o. Kaki dijinjitkan
23
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. 2016. Health Treats From High Blood Pressure.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 05:15.
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/WhyBlo
odPressureMatters/Health-Threats-From-High-Blood-
Pressure_UCM_002051_Article.jsp
24
Corwin, J Elizabeth. 2009. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
25
Putri, Lovindy. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus L.)
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Penderita Hipertensi.
Journal Of Nutrition College, Volume 3, Nomor 3. Diakses Pada 12
Desember 2017 Pukul 21:30.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6602/6372
Sukartini, Tintin dan Nursalam. 2009. Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran
Lansia. J. Penelit. Med. Eksakta
Suroto. 2004. Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam dan
Urutan Gerakan. Semarang: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum
Olahraga Undip.
Wijaya,dodit,2014,”Komplikasi Hipertensi”,(online).
http://penyakithipertensi.org/komplikasi-hipertensi/,23 septemer 2014)
26
pukul 04:25. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/113242/1/Fact_Sheet_
WHD_2013_EN_14870.pdf?ua=1
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=444137&val=9365&title=SENAM%20LANSIA%20TERHADAP
%20PENURUNAN%20TEKANAN%20DARAH%20PADA%20LANSIA
%20DENGAN%20HIPERTENSI. Diakses pada tanggal 17 Desember 2017
pukul. 07.00 WIB.
27