Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENTIMUN SEBAGAI ALTERNATIF HIPERTENSI

Topik : Hipertensi
Pokok bahasan : Penanganan Hipertensi
Sasaran : Lansia
Tempat : Rumah Bapak T
Tanggal pelakasanaan : Selasa, 19 Desember 2017
Waktu pertemuan : 55 Menit
Penyuluh : Anisa Rojanah, Arisa Ichsani Dini, Arlinda Erisa Dewi

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada audie diharapkan
mengetahui tentang apa itu hipertensi dan bagaimana cara
pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pendidikan Kesehatan, audien mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hipertensi
c. Menjelaskan Penyebab Hipertensi
d. Menjelaskan Cara Pencegahan dan Perawatan Hipertensi
e. Mengajarkan Pembuatan Jus mentimun
f. Mengajarkan Senam Hipertensi

B. Materi (Uraian Materi Terlampir)


1. Pengertian Hipertensi
2. Tanda dan gejala Hipertensi
3. Penyebab Hipertensi

1
4. Cara Pencegahan dan Perawatan Hipertensi
5. Jus mentimun
6. Senam Hipertenai

C. Media
1. Leafleat/ Poster
2. LBB

D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi

E. Setting tempat

Keterangan:

: Penyaji : Pintu

: Audien

2
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pesera
Pembukaan :
1. Menyambut
1.Mengucapkan salam
salam dan
mendengarkan
2. Men
2.Memperkenalkan diri
dengarkan
1 3 menit 3. Men
3.Mengingatkan kontrak
dengarkan
4.Menjelaskan maksud 4. Men
dan tujuan dengarkan
5. Kelu
5.Menanyakan ketersediaan arga
bersedia
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan 1. Me
pengertian Hipertensi mperhatika
n

2. Menjelaskan factor 2. Memperhatikan


penyebab Hipertensi
2 45 menit 3. Menjelaskan Gejala 3. Memperhatikan
Hipertensi
4. Menjelaskan cara 4. Memperhatikan
pencegahan Hipertensi
5. Demostrasi Jus Ketimun 5. Memperhatikan

6. Praktik Senam 6. Mempraktikan


Hipertensi
Menanyakan pada
audien   tentang materi yang
Menjawab &
diberikan dan reinforcement
3 5 menit menjelaskan
kepada audien  bila dapat
pertanyaan
men- jawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
Terminasi :
1. Men
1. Mengucapka
gucapkan
n terimakasih kepada
4 2 menit terimakasih
audien
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab
salam

3
G. Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis : Pertanyaan terbuka
Waktu : Setelah penyuluhan
Soal :
1. Apa pengertian Hipertensi?
2. Sebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi?
3. Sebutkan Penyebab Hipertensi?
4. Sebutkan Faktor yang mempengaruhi peningkatan Hipertensi?
5. Sebutkan Cara Pencegahan Hipertensi?
6. Sebutkan manfaat jus mentimun?
7. Sebutkan aturan minum jus mentimun?
8. Sebutkan manfaat senam hipertensi?

4
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI

A. Pengertian tekanan darah tinggi (hipertensi)


Menurut Khotimah (2013) Hipertensi adalah suatu gangguan sistem
peredaran darah yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah di dalam
tubuh. Menurut WHO (2013) Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan tekanan persisten pada pembuluh darah arteri, dimana tekanan
darah sistolik sama dengan atau diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik sama
dengan atau diatas 90 mmHg. Menurut Smeltzer (2009) Hipertensi adalah
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Derajat tekanan darah orang dewasa menurut AHA (2014)
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stage 2 ≥160 atau ≥ 100
Hipertensi krisis >180 >110

B. Tanda dan gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)


Manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual
Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun.
Corwin (2009) menyatakan bahwa sebagian besar manifestasi klinis
timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, dan berupa:

5
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

C. Penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi)


Menurut Rusdi (2009) penyebab terjadinya hipertensi antara lain:
1. Faktor Keturunan
Keluarga yang anggotanya mempunyai sejarah tekanan darah tinggi,
penyakit kardiovaskuler atau diabetes, maka biasanya penyakit itu juga
akan menurun kepada anak-anaknya.
2. Jenis kelamin
Pada umumnya laki-laki memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terserang hipertensi daripada perempuan. Hipertensi berdasarkan gender
ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada perempuan sering
kali dipicu oleh perilaku tidak sehat, seperti merokok dan kelebihan berat
badan, depresi, dan rendahnya status pekerjaan. Akan tetapi, pada laki-
laki lebih berhubungan dengan pekerjaan dan pengangguran.
3. Faktor usia
Faktor usia  juga pemicu terjadinya hipertensi. Seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih dari itu, juga sangat berpotensi terkena hipertensi.
Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus naik sampai usia 55-60 tahun
4. Obesitas
Beberapa penyeledikan telah membuktikan bahwa daya pompa jantung
dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih

6
tinggi dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan
normal. Penderita obesitas beresiko dua sampai enam kali lebih besar
untuk terserang hipertensi dibandingkan dengan orang yang berat badan
normal. Efek samping obesitas antara lain : Gangguan pernapasan,
keluhan pada tulang, kelainan kulit, pembengkakan/edema.
5. Konsumsi garam yang tinggi
Hipertensi jarang diderita oleh suku bangsa atau penduduk dengan
konsumsi garam yang rendah. Garam (natrium) bersifat mengikat air
pada saat garam dikonsumsi, maka garam tersebut mengikat air sehingga
air akan terserap masuk ke dalam intravaskuler yang menyebabkan
meningkatnya volume darah. Apabila volume darah meningkat, kerja
jantung akan meningkat dan akibatnya tekanan darah juga meningkat.
Dunia kedokteran akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
Konsumsi garam untuk penderita hipertensi tidak boleh melebihi 30 gr
6. Merokok
Merokok dapat merangsang peningkatan tekanan darah dan juga dapat
menyebabkan terjadinya penyempitan dalam saluran paru-paru dapat
memicu kerja ginjal dan jantung menjadi lebih cepat, sehingga naiknya
tensi darah tidak dapat dihindari. Zat nikotin yang terdapat dalam rokok
dapat menigkatkan pelepasan epineprin, yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyempitan dinding arteri karena kontraksi yang kuat.
7. Minum minuman beralkohol
Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat mengganggu dan
merusak fungsi beberapa organ salah satu diantaranya hati. Fungsi hati
akan terganggu sehingga mempengaruhi kinerja atau fungsi jantung ini
pada akhirnya menyebabkan hipertensi. Alkohol juga dapat merangsang
dilepaskannya epinefrin atau adrenalin, yang membuat arteri menciut dan
menyebabkan penimbunan air dan natrium.
8. Stres
Hubungan antara hormon dan hipertensi terjadi akibat aktivasi saraf
simpatis (saraf yang bekerja pada saat beraktivitas). Aktivitas saraf

7
simpatis yang bekerja secara aktif dan meningkat juga memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah secara tidak menentu.
9. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak hormon menyebabkan tekanan darah
dalam tubuh meningkat. Olahraga bertujuan untuk memperlancar
peredaran darah dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf kebagian
tubuh atau sebaliknya sehingga tubuh senantiasa bugar.
10.  Faktor Obat – obatan
Faktor terjadinya hipertensi karena pengaruh obat – obatan pada dasarnya
lebih potensial dialami oleh kaum perempuan, terutama mereka yang
mengkonsumsi obat – obat kontrasepsi oral. Konsumsi kontrasepsi oral
(pil) dapat beresiko terjadinya perubahan metabolism lemak (lipid) darah.
Efek ini tergantung jenis dan dosis hormone dalam kontrasepsi oral bila
esterogen maka berefek lebih baik karena menaikkan kolestrol HDL
(Kolesterol baik) dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol buruk).
Progestinnya mempunyai efek berlawanan dengan esterogen sehingga
kejadian tekanan darah tinggi (Santoso, 2010)

D. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)


1. Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah
menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan
yang mengandung garam
2. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah
tinggi.
3. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita
tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara
berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang
diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per
hari.

8
4. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda
menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti
berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30
hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
5. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,
tomat, wortel, melon, dan jeruk.
6. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu
mengendalikan emosi Anda.
7. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah
tinggi atau hipertensi.
8. Kendalikan kadar kolesterol Anda.
9. Kendalikan diabetes Anda.
10. Menjaga berat badan
11. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke
dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk
meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

E. Penanganan tekanan darah tinggi (hipertensi)


Penanganan bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) antara lain:
1. Berobat secara teratur
2. Menaati aturan minum obat
3. Konsultasi, bila akan minum obat lain
4. Menghindari faktor pemicu atau memperberat hipertensi
5. Melakukan usaha pencegahan terhadap risiko komplikasi yang mungkin
terjadi
6. Memiliki gaya hidup sehat

F. Cara perawatan hipertensi secara mandiri


Buah ketimun / Buah belimbing / Daun seledri
Cara membuat obat tradisional:
1. 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih.

9
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
2. Setelah disaring kemudian diminum.
3. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

G. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi


1. Beras, kentang, ubi, mie, maizena, terigu, gula pasir.
2. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah,
kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
3. Minyak gorng, margarine tanpa garam.
4. Sayuran dan buah-buahan tawar.
5. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.

H. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita tekanan darah
tinggi (hipertensi)
Kemenkes RI (2014) menyatakan bahwa adapun makanan yang harus
dihindari atau dibatasi oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, paru, minyak kelapa,
gajih)
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, keripik dan makanan kering yang asin)
3. Makanan atau minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah buahan dalam kaleng, softdrink)
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/ buah, abon, ikan asin,
telur asin, selai kacang)

I. Komplikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)


WHO (2011) menyatakan bahwa hipertensi dapat menyebabkan
kerusakan serius pada kesehatan. Hal ini dapat menyempitkan arteri,

10
mengurangi aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan nyeri dada
(angina), gagal jantung (jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen ke
organ lain), serangan jantung (terjadi ketika pasokan darah ke jantung
tersumbat dan menyebabkan keatian otot jantung karena oksigen yang tidak
adekuat, semakin lama aliran darah tersumbat maka semakin besar kerusakan
pada jantung), dan stroke (terjadi ketika pembuluh darah diotak pecah dan
memblok arteri yang mengalirkan darah dan oksigen keotak).
Menurut AHA (2016) menyatakan bahwa hiertensi yang tidak
terkontrol atau tidak terdeteksi akan menyebabkan serangan jantung, stroke,
gagal jantung, penyakit ginjal atau gagal ginjal, kehilangan penglihatan,
disfungsi seksual, angina, dan penyakit arteri perifer (Peripheral Artery
Disease/PAD).

J. Kunci keberhasilan dalam mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi)


1. Keaktifan penderita
2. Penderita BERUSAHA, petugas MEMBANTU
3. Hubungan baik dan kerjasama penderita dengan petugas
4. Lingkungan disekitar penderita yang ikut mendukung serta membantu
penderita hipertensi untuk hidup sehat

K. Jus mentimun untuk hipertensi


1. Mentimun
Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk ke
wilayah mediteranian, yaitu Cina. Pada tahun 1882, de Condolle
memasukkan tanaman ini ke dalam daftar tanaman asli India. Pada
akhirnya, tanaman ini menyebar keseluruh dunia, terutama di daerah
tropika. Di Cina, mentimun baru dikenal abad 2 SM. Jenis mentimun
tersebut yaitu sejenis mentimun liar yang dikenal dengan nama ilmiah
Cucumis hardwichini Royle. Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan (botani),
mentimun diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)

11
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotylodenae (Biji berkeping dua)
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Berdasarkan klasifikasi botani tersebut, tanaman mentimun masih
sekeluarga dengan pare (Cucumis anguria L.), melon (Cucumis melo L.),
zucchini (Cucumis hardwickii L.), oyong (Cucumis longifes L.).
Berdasarkan keadaan kulit buahnya, buah mentimun digolongkan
menjadi 2 kelompok sebagai berikut, yaitu :

a. Mentimun dengan kulit buah berbintik - bintik terutama pada


pangkal buahnya.

Beberapa jenis mentimun yang masuk dalam kelompok


mentimun biasa dimana berkulit tipis dan lunak. Buah muda ini
warna putih kehijau - hijauan. Biasa disebut mentimun IR
( Indonesian Research). Sifat fisik mentimun lokal berasal dari
petani setempat dengan ciri tanaman memiliki umur berbunga 20-
30 hari dan umur panen 30-35 hari, warna buah muda sangat
beragam, yaitu putih, hijau, atau hijau. Ciri-ciri adalah sebagai
berikut

1) Mentimun watang :berkulit tebal dan agak keras.

2) Mentimun wuku : berkulit tebal. Buah muda berwarna coklat.

b. Mentimun krai yang berkulit halus, tidak berbintil - bintil, warna


buah hijau kekuning - kuningan, dan bergaris putih. Dalam
kelompok ini terdapat dua jenis mentimun.

1) Krai besar : ukuran buahnya besar seperti mentimun.

2) Mentimun suri atau bonteng suri : ukuran buahnya besar sekali,

12
berbentuk lonjong, harum, dan rasanya empuk.
2. Kandungan Mentimun
Menurut Sumpena (2001), nilai gizi mentimun cukup baik karena
sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Kandungan
gizi dan komposisi gizi buah mentimun dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan dan Komposisi Gizi Metimun tiap 100 Gram


Kandungan Gizi Kadar
Energi 15,0 kal
Protein 0,80 gr
Pati 0,10 gr
Karbohidrat 3,00 gr
Fosfor 30,00 mg
Zat besi 0,50 mg
thianine 0,02 mg
Riboflavin 0,01 mg
Vitamin A 0,45 (S.I)
Vitamin B1 0,30 mg
Vitamin B2 0,20 mg
Asam 14,00 mg
Magnesium 11 mg
Kalium 153 mg
3. Manfaat Mentimun terhadap perubahan Hipertensi
Mentimun memiliki beberapa manfaat salah satunya untuk
menurunkan tekan darah. Menurut Solanki (2011) menyatakan beberapa
mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah sebagai
berikut: Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan vasodilatasi
sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan
meningkatkan output jantung. Karena mentimun memiliki sekitar 95%
dari kandungan air mereka adalah cara terbaik untuk meningkatkan
asupan serat dan air. Ada tingginya kandungan vitamin A, B6 dan C
hadir dalam daging mentimun. Selain itu sayuran ini diketahui memiliki
konsentrasi tinggi mineral seperti kalsium , kalium, magnesium, dan
silika. Berikut ini adalah bagan yang mewakili nilai gizi mentimun.

13
Karena kandungan air pada mentimun yang tinggi maka mentimun
menurunkan tekanan darah dengan berkhasiat sebagai diuretik. Air
mentimun juga menjaga kesehatan ginjal dan aktivitasnya sehingga dapat
mengubah aktivitas sistem renin-angiotensin. Kandungan kalium
(potasium) membantu mengatur saraf perifer dan sentral yang
mempengaruhi tekanan darah. Cara kerja kalium berbeda dengan
natrium, kalium (potasium) merupakan ion utama di dalam cairan
intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi
kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan
intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler
dan menurunkan tekanan darah (Amran Y dkk, 2010).
Daging mentimun ini kebanyakan air, tetapi juga mengandung
asam askorbat (vitamin C) dan asam caffeic, baik yang membantu
menenangkan iritasi kulit dan mengurangi pembekakan. Kandungan yang
terdapat pada mentimun antara lain 0.65% protein, 0.1% lemak dan
karbohidrat sebanyak 2.2%, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor,
vitamin A, B1, B2, dan C. Kontrol tekanan darah tinggi karena sumber
yang kaya mentimun kalium, magnesium dan kaya akan serat yang bisa
mengurangi tekanan darah tinggi ke tingkat yang sehat.
Kalium seperti halnya natrium, merupakan ion bermuatan positif,
akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam
sel. Perbandingan natrium dan kalium didalam cairan intraseluler adalah
1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28:1. Sebanyak 95%
kalium tubuh berada didalam cairan intraseluler. Absorpsi dan ekskresi
kalium diabsorbsi dengan sangat mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-
90% kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin, selebihnya
dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk
ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran

14
didalam tubulus ginjal. Fungsi dari kalium adalah bersama natrium,
kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium
berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium
berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama
dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium
berperan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium dalam otot berhubungan
dengan masa otot dan simpangan glikogen, oleh karena itu bila otot
berada dalam pembentukan dibutuhkan kalium
4. Cara Pembuatan Jus Mentimun sebagai Penurun Tekanan Darah
(Lovindy, 2014)
a. Alat
1) Wadah
2) Parut
3) Saringan
4) Gelas
b. Bahan
Mentimun 200 gr (2 buah)
c. Cara Membuat
1) Siapkan alat
2) Cuci mentimun hingga bersih
3) Parut mentimun hingga habis
4) Saring hingga terpisah dengan ampasnya.
5) Jus mentimun siap di minum
d. Petunjuk Mengkonsumsi
Sebaiknya mengkonsumsi 1 gelas (±200 cc) Jus mentimun selama 1
minggu setiap harinya. Setelah 1 minggu pantau tekanan darah
terlebih dahulu. Jika masih tetap tinggi lanjutkan mengkonsumsi jus
mentimun hingga tekanan darah normal. Bila sudah normal hentikan
sehari, setelah itu minum lagi satu kali sehari ½ gelas.

15
L. Senam hipertensi
1. Pengertian Senam Hipertensi pada Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok
dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris terdapat istilah exercise
atau aerobic yang merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat memacu
jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan
manfaat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa yunani yaitu
gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman tersebut
orang yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar
keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau.
(Suroto,2004).
Senam merupakan bentuk latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh
untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan
gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina.
Dalam latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu
perlakuan. Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan
tugas berat) dan fine muscle  (otot untuk melakukan tugas ringan).
Menurut Joint National Comitte (JNC) tahun 2012 semakin tinggi
tekanan darah sistolik dan diastolik, maka semakin besar resiko terkena
stroke dan gagal jantung kongestif. Prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia sendiri menurut Depkes RI tahun 2007 cukup tinggi, yaitu 83
per 1.000 anggota rumah tangga dan 65% nya merupakan orang yang
telah berusia 55 tahun ke atas. Olahraga dan latihan pergerakan secara
teratur sangat penting untuk menanggulangi masalah akibat perubahan
fungsi tubuh, dan olahraga sangat berperan penting dalam pengobatan

16
tekanan darah tinggi, manfaat olahraga adalah meningkatkan kesegaran
jasmani, mendorong jantung bekerja secara optimal, melancarkan
sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang,
membakar kalori, mengurangi stres dan mampu menurunkan tekanan
darah. Bukti - bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga
pada lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional
tersebut, bahkan latihan yang teratur dapat menurunkan tekanan darah 5-
10 mmHg baik pada tekanan sistolik dan diastolik, olahraga yang tepat
untuk penderita hipertensi lansia adalah senam hipertensi lansia. Menurut
penelitian Tintin Sukartini dan Nursalam tahun 2009 dalam membantu
kesegaran jasmani pada lansia dibutuhkan olahraga - olahraga ringan
seperti senam lansia. Karena senam ini adalah olahraga ringan dan
mudah dilakukan, serta tidak memberatkan tubuh seseorang. Aktifitas
olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar
karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal,
menstabilkan tekanan darah yang tinggi dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
2. Manfaat Senam pada Lansia
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat
bermanfaat untuk menghambat proses degenerative / penuaan. Senam ini
sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 thn)
dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang melakukan senam secara teratur
akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur
kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness. Apabila seseorang
melakukan senam, peredarah darah akan lancar dan meningkatkan
jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak, sehingga
akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang
dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan
gerak) dan menghilangkan depresi. Dengan mengikuti senam ini efek

17
minimalnya adalah seseorang akan merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Senam hipertensi lansia disamping memiliki dampak positif
terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam
meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.
Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut
jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat.
Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat
harus menurun. Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara
osteoblast dan osteoclast. Apabila senam terhenti maka pembentukan
osteoblast berkurang sehingga pembentukan tulang berkurang dan dapat
berakibat pada pengeroposan tulang. Senam yang diiringi dengan latihan
stretching dapat memberi efek otot yang tetap kenyal karena ditengah-
tengah serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan muscle spindle, bila
otot diulur (recking) maka muscle spindle akan bertahan atau mengatur
sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya otot menjadi kenyal. Orang
yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval sehingga
persendian akan licin dan mencegah cedera. (Suroto, 2004).
Olahraga yang bersifat aerobik seperti senam merupakan usaha-
usaha yang akan memberikan perbaikan pada fisik atau psikologis.
Faktor fisiologi dan metabolic yang dikalkulasi termasuk penambahan
sel-sel darah merah dan enzim fosforilase (proses masuknya gugus fosfat
kedalam senyawa organik), bertambahnya aliran darah sewaktu latihan,
bertambahnya sel-sel otot yang mengandung mioglobin dan mitokondria
serta meningkatnya enzim-enzim untuk proses oksigenasi jaringan
(Kusmana, 2006). Sedangkan menurut Depkes (2003) olahraga dapat
memberi beberapa manfaat, yaitu: meningkatkan peredaran darah,
menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam. Selain itu
dengan olahraga dapat membantu pencernaan, menolong ginjal,
membantu kelancaran pembuangan bahan sisa, meningkatkan fungsi
jaringan, menjernihkan dan melenturkan kulit, merangsang kesegaran

18
mental, membantu mempertahankan berat badan, memberikan tidur
nyenyak, memberikan kesegaran jasmani.

3. Langkah - Langkah Senam Hipertensi Pada Lansia


Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat.
Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya
harus bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan
intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan. Contoh
latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
a. Dengan gerakan jalan ditempat

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

b. Gerakan pemanasan

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

c. Tangan dibuka lebar

19
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

d. Tepuk jari

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

e. Temu sela jari

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

f. Tepuk jari kelingking

20
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

g. Tepuk jari telunjuk

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

h. Tepuk pergelangan tangan

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

i. Tepuk nadi

21
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

j. Tekan jari

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

k. Tepuk punggung tangan

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

22
l. Tepuk pinggang

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

m. Tepuk paha

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

n. Tepuk perut

Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

o. Kaki dijinjitkan

23
Sumber : (Akademi Keperawatan Pemkap Konawe)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2007. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

American Heart Association. 2014. Understand blood pressure readings. Diakses


pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 04:35.
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/AboutHi
ghBlood/Understanding-Blood-Pressure-
Readings_UCM_301764_Article.jsp#.V1WSXvlTLIU

American Heart Association. 2016. Health Treats From High Blood Pressure.
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 05:15.
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/WhyBlo
odPressureMatters/Health-Threats-From-High-Blood-
Pressure_UCM_002051_Article.jsp

Amran Y, Satriani S, Nadimin, Fadliyah F. 2010. Pengaruh Tambahan Asupan


Kalium Dari Diet Terhadap Penurunan Hipertensi Sistolik dan Diatolik
Tingkat Sedang Pada Lanjut Usia. Artikel Penelitian: Universitas Islam
Negeri Syarif Hasanuddin Jakarta.

24
Corwin, J Elizabeth. 2009. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Depkes RI. Pharmaceutical Care untuk penyakit hipertensi Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, 2007. (online). http://www.depkes.go.id.

Institute. 2012 (online). http://www.nhlbi.nih.gov. Diakses pada tanggal 17


Desember 2017 pukul. 07.00 WIB..

Joint National Comitte (JNC). Blood Pressure in Adult. Retrieved from

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pusat Data dan Informari


Hipertensi. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017 pukul 21:25.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi.pdf

Khotimah. 2013. Stres sebagai faktor terjadinya peningkatan tekanan darah


pada penderita hipertensi. Jurnal eduhealth, vol. 3 No.2. Diakses pada
tanggal 10 oktober 2017 pada pukul 12:10.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=175483&val=5318&title=STRES%20SEBAGAI%20FAKTOR
%20TERJADINYA%20PENINGKATAN%20TEKANAN%20DARAH
%20PADA%20PENDERITA%20HIPERTENSI

Lewis, S. L. Dirksen, S. R. Heitkemper M. M. Bucher, L. Camera I. M. 2014.


Medical surgical nursing. 7th edition. St.Louis, Missouri: Elsevier/Mosby

Nugroho,eko,2014,”Tips Mencegah Anonym,2014,”Tips Mencegah Hipertensi:,


(online),
http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/1/1/65/140101180604/10-
Cara-Praktis-Mencegah-dan-Mengatasi-Hipertensi.html,23 september 2014)

Nurarif, amin H dan Hardhi K.2013.APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC jilid 1.Yogyakarta:Med
Action

25
Putri, Lovindy. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus L.)
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Penderita Hipertensi.
Journal Of Nutrition College, Volume 3, Nomor 3. Diakses Pada 12
Desember 2017 Pukul 21:30.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/6602/6372

Rusdi. 2009. Awas! Bisa mati cepat akibat Hipertensi dan Diabetes. Jogjakarta :


Power Books (IHDINA)

Santoso, Djoko 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya : Jaring pena


Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC

Solanki.P, 2011. Nilai Gizi Mentimun. Jakarta: Rineka.

Sukartini, Tintin dan Nursalam. 2009. Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran
Lansia. J. Penelit. Med. Eksakta

Sumpena. 2001. Budidaya Mentimun. Jakarta : Penerbit PT Penebar Swadaya.

Suroto. 2004. Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam dan
Urutan Gerakan. Semarang: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum
Olahraga Undip.

Wijaya,dodit,2014,”Komplikasi Hipertensi”,(online).
http://penyakithipertensi.org/komplikasi-hipertensi/,23 septemer 2014)

World Health Organization. 2011. Hypertension. Diakses pada tanggal 8 Oktober


2017 pukul 21:15. http://www.searo.who.int/entity/
noncommunicable_diseases/media/non_communicable_diseases_hypertensi
on_fs.pdf

World Health Organization. 2013. High Blood Pressure: A public health


problem: world health day 2013. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017

26
pukul 04:25. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/113242/1/Fact_Sheet_
WHD_2013_EN_14870.pdf?ua=1

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=444137&val=9365&title=SENAM%20LANSIA%20TERHADAP
%20PENURUNAN%20TEKANAN%20DARAH%20PADA%20LANSIA
%20DENGAN%20HIPERTENSI. Diakses pada tanggal 17 Desember 2017
pukul. 07.00 WIB.

27

Anda mungkin juga menyukai