A. PENDAHULUAN
1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan,
peralatan , peraturan dan tata cara kerja serta lain – lain yang dianggap perlu.
2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan kondisi
lapangan pekerjaan.
4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta ant
5. ara gambar bestek dengan lapangan, maka kontraktor di wajibkan melapor dan
mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi.
6. Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan
lampiran.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
4. Pekerjaan GRC Panel/Kerawang
5. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
6. Pekerjaan Baja
7. Pekerjaan Bangku Precast Beton
8. Pekerjaan Elektrikal
9. Pekerjaan Taman
Jenis dan mutu bahan yang akan di gunakan di utamakan produksi dalam negeri sesuai dengan
keputusan Peraturan Menteri bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menpan :
No. 472 / Kbp / XII / 80
No. 813 / MENPAN / 1980
No. 064 / MENPAN / 1980
No. 45/PRT/M/2007 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Peninjauan Lapangan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor bersama Direksi dan Konsultan meninjau
kelapangan untuk dapat lebih memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar
rencana
b. Apabila dalam peninjauan awal terdapat perbedaan antara gambar dan kondisi di lapangan
maka kontraktor secepat mungkin membuat gambar As build Drawing perubahan untuk dapat
di setujui oleh para Direksi.
Pekerjaan Pengukuran
a. Sebelum pekerjaan di mulai Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kapan pekerjaan akan di mulai.
b. Penentuan titik duga nol diambil berdasarkan gambar kerja setiap masing-masing lokasi
pekerjaan atau sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor harus memberitahukan
kepada direksi atau konsultan pengawas.
Pemasangan Bowplank
a. Setelah diperoleh penentuan titik duga nol dari hasil pengukuran, kemudian dituangkan pada
patok untuk pemasangan papan bowplank sebagai acuan titik nol.
b. Papan bowplank juga dipasang pada penentuan titik pondasi, dan ditarik benang pada as agar
letak titik-titik pondasi itu segaris dan sebagai penentu lebar galian dan pemasangan pondasi.
Gudang/Barak Kerja
Gudang Penyimpanan Bahan
a. Gudang ini bertujuan untuk menyimpan semen dan bahan-bahan lain yang perlu perlindungan
cuaca. Untuk itu perlu dibuat panggung yang kuat lebih kurang 0,30 meter, tinggi dari muka
tanah agar semen dan bahan bangunan lainnya tidak tersinggung dengan tanah.
b. Kontraktor harus membangun sebuah bangunan sementara untuk Kantor pengawas dan
Kantor Pelaksana serta gudang-gudang bahan, yang akan dipergunakan selama pembangunan,
dengan persetujuan pengawas.
Barak/Tempat Kerja
a. Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin Direksi), Kontraktor akan
menyediakan barak dengan fasilitas lengkap disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan
pekerjaan besi, pekerjaan kayu, dan sebagainya.
b. Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga keselamatan Proyek dari
gangguan pencurian, pengerusakan dan lain- lain.
c. Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam hari. Penerangan
tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan permanen dan bangunan sementara.
1.2.2.2 Syarat-syarat :
a. Pengukuran harus dilakukan tenaga yang betul-betul ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas dan dimintai persetujuan direksi.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh kepala desa atau
perangkat desa lainnya.
1.2.2.3 Bahan-bahan dan peralatan : Water pass serta peralatan dan patok-patok
yang kuat yang diperlukan untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus
dimiliki Pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu
memerlukan pemeriksaan.
1.2.1.2 Semua Bangunan exisiting yang dibongkar disesuaikan dengan tinggi duga
yang dikehendaki.
2.4.1 Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar.
2.4.2 Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat sekop dan cangkul atau hingga
mencapai kedalaman yang telah ditentukan.
2.4.3 Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan
menggunakan mesin pompa air.
2.4.4 Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibrator Stempler.
2.4.5 Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah tersebut
harus diratakan dan dipadatkan.
PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
3.4.1 Lobang pondasi yang sudah siap digali harus dibersihkan dari kotoran dan sampah.
3.4.2 Pasang mall dan tarik benang sebelum dimulai pemasangan.
3.4.3 Alas lubang pondasi yang sudah bersih disiram dengan pasir dan batu gunung
ukuran ± 15 cm.
3.4.4 Diatas batu gunung/Aanstamping tersebut baru dipasang batu gunung dengan
campuran Speci 1 : 4.
3.4.5 Bila telah mencapai level pondasi yang diinginkan baru dapat dilaksanakan untuk
pemasangan tapak pondasi beton bertulang.
PASAL 4
PEKERJAAN BETON/BETON BERTULANG
4.3.7 Air
Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak,
garam, zat-zat kimia yang dapat merusak beton dan baja.
4.3.8 Bekesting digunakan kayu jenis kelas III (sembarang) baik untuk papan lantai maupun
sokongan.
4.3.9 Peraturan
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen
ini.
b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus
sesuai dengan standar di bawah ini :
- Tata Cara Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-
1991-03.
- Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.
- Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971).
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982)
a. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan
atau jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
- Pelat lantai/atap 21 hari
Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal
asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang
diberikan oleh Direksi Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran
cetakan beton harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang
tajam dan tidak pecah.
b. Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam
tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah
kembali.
c. Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya
tidak boleh dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75 % dari
kekuatan umur 28 hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 % dari
kekuatan umur 28 hari.
d. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam
dan harus di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih
relatif segar semua bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta
lubang-lubang harus diisi dengan adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum
pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas harus dibasahi secara menyeluruh. Semua
bagian-bagian atau permukaan yang kasar harus digosok dengan batu
karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata. Penggosokan
hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air
semen.
e. Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan
halus. Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud
menyerap kelebihan air tidak dibenarkan sama sekali.
PASAL 5
PEKERJAAN BEKESTING BETON/BETON BERTULANG
PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
6.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan adalah :
a. Pasangan Batu
b. Plasteran Batu bata
c. Plasteran Beton / Aci Beton
d. Plesteran SIKA
6.4.2 Plasteran
a. Sebelum memulai pekerjaan ini perhatikan permukaan pasangan batu bata, apabila
ada yang menonjol melebihi 2 cm sebaiknya dibobok dan diratakan dahulu.
b. Untuk mal plasteran dipasang benang dalam arah horizontal, vertical serta
diagonal.
c. Aduk campuran semen sesuai keperluan dengan mesin molen.
d. Untuk plasteran yang tinggi dari lantai 1,5 m harus dibuat perancah atau bangku.
e. Siram dengan air terlebih dahulu pasangan batu bata sebelum diplaster.
f. Untuk memudahkan merekat plasteran, dinding pasangan batu bata dikerik /
dibuat kasar.
g. Permukaan plasteran yang baru harus dijaga tetap basah selama 48 jam dengan
cara terus disiram.
h. Setelah siap diplaster dilakukan penambahan dan pelaburan yang dibutuhkan.
PASAL 7
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
7.3.9 Peraturan
c. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen
ini.
d. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus
sesuai dengan standar di bawah ini :
- Tata Cara Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-
1991-03.
- Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.
- Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971).
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982)
a. Lingkup Pekerjaan
- Ukuran : sesuai dengan gambar
- Produksi : Lokal & Import dengan penempatan sesuai dengan
gambar.
- Warna : sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
- Kualitas : prima, alami.
- Type : Slate stone :
- Penempatan : Sesuai dengan gambar.
Pemesanan dan pemasangan batu alam pada daerah yang dijelaskan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, dengan pola dan dimensi sesuai yang ditentukan
dalam gambar. Naad yang digunakan berbahan semen warna abu-abu atau sesuai dengan
warna batu alam.
b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan material contoh untuk
disetujui oleh PPK/KPA.
c. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI – 8 tipe I menurut ASTM atau S – 400
menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen Andalas,
Padang atau setara yang disetujui oleh PPK/KPA. Penyimpanan harus di tempat yang kering
dan rapat air, terangkat dari tanah.
d. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yang sama
sesuai persyaratan: NI – 3 pasal 1, dan NI – 2 bab 3.3.
e. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garam
asam alkali.
f. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan PPK/KPA. Contoh bahan
ditunjukkan dan diserahkan kepada PPK/KPAi untuk mendapat persetujuannya sebelum
dipakai.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pembuatan rabat beton untuk area plaza dan pathway atau pedestrian serta
bangunan taman, sesuai yang tertera pada gambar konstruksi.
Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai adalah semen warna abu K-225 atau campuran 1 : 3 : 5
b. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI – 8 tipe I menurut ASTM atau S – 400
menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen Andalas atau
setara yang disetujui oleh Direksi Teknis. Penyimpanan harus di tempat yang kering dan rapat
air, terangkat dari tanah.
c. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yang sama
sesuai persyaratan: NI – 3 pasal 1, dan NI – 2 bab 3.3.
d. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garam
asam alkali.
e. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi.
Contoh bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada PPK/KPA untuk mendapat
persetujuannya sebelum dipakai.
Syarat – Syarat Pelaksanaan
a. Area untuk pembuatan rabat beton harus dalam keadaan bersih
b. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan PPK/KPA. Contoh bahan
harus ditunjukkan dan diserahkan untuk mendapat persetujuan PPK/KPA sebelum
dipakai.
PASAL 8
PEKERJAAN PENGECATAN
9.3.2 Instalasi listrik harus dikerjakan oleh pihak yang ahli atau pihak Instalatur Ahli dan
telah mempunyai sertifikat baik dari pihak PLN, Instalatur juga harus mendapat
persetujuan dari Direksi. Dalam hal ini pihak kontraktor tetap bertanggung jawab atas
kesempurnaan hasil pekerjaan pemasangan instalasi tersebut. Apabila merk, jenis dan
type bahan yang disebutkan diatas tidak ada maka boleh dipakai bahan yang
sekwalitas.
9.3.3 Pemasangan instalasi listrik harus menggunakan sistem tegangan 220 Volt (sesuai
dengan yang telah ada). Dari panel listrik utama, didistribusikan secara radial
ketempat-tempat yang memerlukannya. Semua peralatan seperti panel – panel, stop
kontak, sesuai dengan peraturan yang ada.
9.3.4 Komponen – komponen bahan instalasi listrik harus berkwalitas baik dan sesuai
dengan NI-6.
9.3.5 Sistem Pengabelan
Yang dimaksud dengan sistem pengabelan ialah instalasi kabel lengkap dengan pipa –
pipa, clips, juntion boxes, cable racks, cable traya yang lain yang dipergunakan
penyelesaian instalasi kabel.
Cabel – cabel primer, sekunder, maupun yang ke lampu dan stop kontak harus dipilih
dari materai yang tersebut dalam spesifikasi dan gambar, produk dari pabrik – pabrik
yang telah mendapat sertifikat dari PLN. Kabel – kabel yang dipasang menurut cara
yang tertera dibawah ini.
- NYA : Pemasangan harus didalam pipa pelindung baik diluar maupun di dalam
dan pada pemasangan di bawah tanah diberi pipa pelindung yang tahan kerusakan
mekanis.
- NYM : pemasangan didalam tembok harus didalam pipa pelindung , sedangkan
pemasangan diluar tembok tanpa pelindung dengan menggunakan pemegang
kabel (klem - sadel).
9.3.6 Lampu-lampu
Gambar-gambar yang ada, hanya menunjukkan letak kira-kira dari lampu-lampu,
sedangkan untuk lokasi yang tepat harus disesuaikan dengan gambar-gambar
Arsitektur. Lampu-lampu harus dari type yang cocok dipasang ditempat yang
tepat secara baik.
9.3.7 Stop Kontak.
Gambar-gambar hanya menunjukkan letak kira-kira dari pada stop kontak dan harus
disesuaikan dengan gambar Arsitek. Untuk saklar lampu dan stop kontak dipakai
merk Broco. Jika tidak ditentukan lain dipasang 140 cm diatas lantai. Stop kontak
harus sejenis terbenam (inbouw) dengan 3 terminal (satu untuk pertahanan) dan
tertutup warna putih.
9.4.1 Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu
bata, kemudian di hirup dengan plastrium.
9.4.2 Letak kabel, saklar, stop kontak, lampu dan panel diletakkan sesuai gambar rencana
atau petunjuk pengawas.
9.4.3 Sebelum pelaksanaan plafond jaringan kabel resik diletakkan pada lagur–lagur
plafond.
9.4.4 Pemasangan lampu, saklar dan stop kontak seluruhnya dipasang setelah pekerjaan
pengecatan dilaksanakan.
PASAL 10
PEKERJAAN TAMAN
Jenis bahan dan pengkerasan dari Paving Block digunakan pada area bangunan dan
sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rancangan.
a. Profil : Grassblock
c. Tebal : 8 cm
SYARAT PEMASANGAN
a. Contoh bahan :
1. Pemasangan Paving harus dilaksanakan oleh tenaga kerja ahli yang berpengalaman.
c. Persiapan :
Pelaksana Pekerjaan harus membuat Shop Drawing yang disesuiakan kondisi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
d. Pelaksana
2. Profil dari permukaan pasir yang belum dipadatkan harus sama dengan profil
permukaan yang dikehendaki ( Kemiringan 2 ½% ).
3. Paving Block dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan, tetapi telah
diratakan. Perataan permukaan pasir harus menggunakan papan yang diserut rata
(Screed Board ).
5. Padat jarak 1 meter dari tempat - tempat yang belum diberi tahanan atau kanstin ( Beton
Tepi) tidak dipadatkan terlebih dahulu.
7. Untuk mendapatkan permukaan jalan paving block yang rata perlu dibantu dengan
menjalankan mesin giling yang 4 - 6 ton yang dijalan kan beberapa kali sesuai dengan
kemiringan yang ada.
8. Bagian — bagian paving block yang telah dipasang harus segera dipadatkan. Untuk
bagian - bagian yang belum djpadatkan, mutlak tidak boleh dilalui oleh orang maupun
kendaraan. Hal ini untuk menghindari penurunan yang tidak merata setelah pemadatan.
SYARAT PEMELIHARAAN
1. Pelaksana pekerjaan harus menjaga pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan sehingga
terhindar dari kejadian - kejadian yang biasa menimbulkan kerusakan dan cacat.
2. Hasil pekerjaan yang kurang rapih atau cacat harus segera diperbaiki atas biaya
pelaksana pekerjaan.
SYARAT PENERIMAAN
1. Hasil Pemasangan paving block mernenuhi persyaratan mutu dan pelaksanaan sesuai
pengarahan dan petunjuk Konsultan Pengawas.
3. Warna - warna yang tarpasang secara keseluruhan harus sama dalarn satu jenis warna.
PASAL 12
PEKERJAAN GRC ( GLASSFIBRE REINFORCED CEMENT)
b. Pasir:
Komposisi kandungan unsur SiO2 nya tinggi dan kandungan zat besi dalam fcentuk
F0304 atau Fe203 rendah (dibawah 5,00 % ).
Kandungan lumpur pasir harus lebih rendah dari 2 %
Ukuran butiran pasir antara 300 milimicron sampai GOO milimicron
Pasir harus dilakukan pencucian untuk menurunkan kandungan lumpur.
c. Air:
Air bersih yang disyaratkan tidak mengandung garam
d. Semen:
Semen kualitas terbaik
2) Rangka
Rangka pendukung GRC menggunakan Rangka Baja Besi siku 50 x 50 x 5 mm atau yang
ditunjuk oleh gambar : RangKa harus memenuhi konstruksi dengan persetujuan PPK dan/atau
KPA.
3) Sealant
Tipe Sealant : VU ex. Bostic/Vulkem
4) Ketebalan GRC : Kerawangan 50 mm dan panel 30 mm.
5) Pola / motif : sesuai gambar rancangan
6) Mutu GRC : Modulus of Rupture (MOR) harus mencapai minimal 20
Newton/mm2 pada umur GRC 28 hari.
7) Komposisi Material:
Semen 40 %
Pasir 40 %
Air16%
Glassfibre 4 %
8) Produksi : - ex. Lokal
SYARAT PEMASANGAN
a. Contoh Bahan :
1) Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini kepada Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemilik Proyek untuk mendapatkan persetujuan.
Contoh-contoh bahan tersebut harus disertai brosur-brosur dan sertifikat-sertifikat
(dari produsen) yang berisi keterangan- keterangan tentang kwalitas bahan.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan Mock-Up ( Skala 1 : 1 ) untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas & Pemilik Proyek sebelum pekerjaan dimulai. Biaya
pengadaaan Mock- Up ini sudah termasuk didalam penawaran Pelaksana Pekerjaan
Mock-Up yang telah disetujui Konsultan Pengawas & Pemilik Proyek serta
memenuhi persyaratan bahan dan teknis, akan dijadikan sebagai bahan dasar
pedoman pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan.
b. Tenaga dan Peralatan
3. Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan yang mempunyai
pengalaman spesialis dibidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga-tenaga ahli
berpengalaman (minimal 10 tahun kerja) Khusus pekerjaan tersebut disertai surat
Referensi pengalaman untuk pekerjaan sejenis pada Proyek-proyek yang tetah
dilaksanakan.
2. Pemborong harus mempunyai work shop lengkap dengan peralatan / mesin-mesin
khusus pekerjaan ini sehingga dapat menghasilkan pekerjaan bermutu baik dan mempunyai
gudang untuk menyimpan barang-barang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini. Bila diperlukan work shop dapat ditinjau oleh Perencana / Konsultan
Pengawas
c. Persiapan
1. Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan terlebih dahulu wajib
membuat shop drawing untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, konsultan
Perencana dan Pemilik Proyek sebelum pelaksanaan dimulai.
Shop Drawing dilengkapi:
Ukuran, layout peletakan arah lembaran GRC serta penyesuaian gambar
rancangan terhadap kondisi lapangan.
Detail-detail penjelas hubungan GRC dan Rangka Utama
2. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana Perkerjaan harus memperhatikan / mengamati kondisi
ruangan yang akan dilakukan untuk pekerjaan ini.
3. Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran GRC pekerjaan lain yang terletak didalam
dinding harus sudah terpasang dengan sempurna.
4. Material GRC harus dilakukan pengujian mutu dengan Modulus of Rupture (MOR) harus
mencapai minimal 20 Newton/mm2 pada umur GRC 28 hari.
d. Pelaksanaan
1. Seluruh material yang dipasang pada pekerjaan ini sesuai dengan contoh-contoh bahan
yang telah ditetapkan pada persyaratan bahan dan telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
2. Pelaksanaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terampil / ahli / pengalaman dan dapat
selalu menjaga kebersihan dan kerapihan terhadap mutu hasil pekerjaan,
3. Bila diperlukan material tambahan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan peralatan / material tambahan itu dan
melaksanakannya sesuai kebutuhan dilapangan.
4. Perletakan rangka GRC dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari Produsen GRC.
5. Ukuran dari material / bahan yang dipasang sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar
dan dari produk yang telah disetujui Konsultan Pengawas,
6. Finishing ; dilaksanakan dengan pengecatan, cat Acrylic Emulsion weather
shield ex. Lokal dan wama ditentukan kemudian.
SYARAT PEMELIHARAAN
a. Perbaikan :
1. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti GRC yang rusak/cacat.
2. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.
3. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan maka Pelaksana Pekerjaan wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang ditimbulkan untuk
pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
b. Pengamanan
Pelaksana Pekerjaan wajib menjaga/mengadakan perlindungan terhadap hasil pekerjaan yang
dimaksud dengan baik sampai dengan Serah Terima II. Segala kerusakan yang terjadi
sampai dengan Serah Terima II harus segera diperbaiki & biaya perbaikan tersebut menjadi
tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan.
SYARAT PENERIMAAN
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai
berikut;
i. Hasil pekerjaan yang dipasang harus rapih;.rata untuk seluruh permukaan tidak terdapat
flek /kotor/gompal.
ii. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan , shop
drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh konsultan Pengawas dan disetujui oleh
Pemheri Tugas.
iii. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan jaminan pekerjaan atas semua pekerjaan dan
kerusakan/cacat lainnya selama 1 tahun serta jaminan mutu material GRC Selama 10
tahun.
PASAL 13
PEKERJAAN PEMASANGAN KORAL SIKAT (CAST IN-SITU)
1.3.1. Lingkup pekerjaan
Meliputi pekerjaan pemasangan koral sikat untuk area Ram, area Pedestrian dan BBQ area atau
sesuai yang tertera pada gambar rencana.
PASAL 14
PEKERJAAN LAIN-LAIN
14.1 Pekerjaan lain – lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti harus
segera ditanyakan langsung pada pengawas.
14.2 Pekerjaan lain – lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan sehingga akan
memperoleh pekerjaan yang sempurna.
14.3 Pekerjaan lain – lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat gambar As
build drawing serta diajukan addendum (perubahan).
PASAL 15
PENUTUP
15.1 Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum dimulai,
sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4
(empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu laporan harian serta
semua Berita acara yang diperlukan.
15.2 Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus
dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi.
JANUAR SEVENTH, ST
Direktur