Anda di halaman 1dari 27

DINAS …………………..

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Nama Pekerjaan :

PERENCANAAN RSUAB TYPE C+ KABUPATEN ACEH BESAR

TAHUN ANGGARAN 2021


1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PERENCANAAN RSUAB TYPE C+ KABUPATEN ACEH BESAR

1. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan


kewenangan dibidang pelayanan kesehatan, menyelenggarakan dua jenis
pelayanan bagi masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan perawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang non klinik, dan pelayanan rawat
inap. Pelayanan tersebut dilakukan melalui Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan
dan Unit Rawat Inap, dan lain-lain.

Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar sebagai Rumah Sakit Umum
milik Pemerintah Daerah, merupakan unit organik pemerintah yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, terutama penyembuhan penderita serta
pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa di Kabupaten Aceh Besar dan
sekitarnya. Disamping itu, sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan,
Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar diarahkan sebagai pusat
pelayanan rujukan pelayanan kesehatan. Dengan peran sebagai pusat pelayanan
rujukan, Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar dituntut dapat
senantiasa memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas yang baik dan
terjangkau oleh masyarakat.

Mutu pelayanan kesehatan suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas
sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan, sarana penunjang
lainnya, proses pemberian pelayanan, dan kompensasi yang diterima serta
harapan masyarakat pengguna. Demikian pula halnya dengan Perencanaan
RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar sehingga peningkatan kualitas fisik serta

2
faktor-faktor tersebut diatas merupakan prakondisi yang harus dipenuhi.
Pengembangan Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar
memperhatikan faktor kelayakan pengembangan rumah sakit. Berkaca dari kondisi
diatas, Kabupaten Aceh Besar akan menyusun Perencanaan RSUAB TYPE C+.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah : mempersiapkan dokumen


Perencanaan RSUAB TYPE C+ yang lebih representatif dalam rangka
memudahkan melakukan aktivitas atau operasional kesehatan didalamnya.

b. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia


Jasa Pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ yang memuat masukan,
proses dan keluaran yang harus diperhatikan dan dipenuhi serta
dipresentasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaannya,
diharapkan Penyedia Jasa dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan oleh
pemerintah.

2. Adapun tujuan dari penyusunan Perencanaan RSUAB TYPE C+ adalah


untuk menyesuaikan rencana pengembangan rumah sakit baik
pengembangan pelayanan kesehatan, manajemen maupun sarana dan
prasarana rumah sakit di masa mendatang yang didasarkan sistem
zonasi yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan rumah
sakit kepada masyarakat, dapat mengantisipasi kecenderungan
berkembangnya jenis penyakit.

Tujuan khusus pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ adalah;

a) Memberikan acuan bagi pelaksanaan perencanaan pengembangan


rumah sakit kedepan;

3
b) Memberikan suatu sarana yang mampu mendukung kelancaran
kerja dan produktivitas kinerja rumah sakit yaitu :

1) Mempunyai pegangan dalam melaksanakan pengembangan


Rumah Sakit secara benar dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

2) Sebagai dasar dalam keterpaduan antara rencana


pengembangan program pelayanan kesehatan dengan
rencana pengembangan fisik yang mengakomodasi kawasan
rumah sakit, yang dapat diandalkan baik dalam jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang.

3) Sebagai dasar bagi arah pengembangan fisik, sekaligus


sebagai kerangka dasar bagi pengembangan bangunan serta
infrastruktur di lingkungan RSUAB Kabupaten Aceh Besar.

4) Merencanakan pentahapan pengembangan fisik, dikaitkan


dengan ketersediaan dana dan kebutuhan masyarakat.

c. Pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ mempunyai sasaran sebagai


berikut;

a) Mengendalikan perkembangan pemanfaatan ruang sehingga


kemampuan dan potensi yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin.

b) Penciptaan pola tata ruang dan hubungan ruang yang serasi dan
optimal dalam pemberian wadah yang tepat bagi interaksi antar
kegiatan.

c) Peningkatan kualitas lingkungan sekitar daerah perencanaan yang


disesuaikan dengan norma-norma dan kaidah yang ada.

d) Perencanaan dan perancangan yang mengikuti standart pembangunan


gedung yang tertuang dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum,
perencanaan bangunan tahan gempa untuk rumah sakit dan standart
bangunan gedung negara lain yang berlaku.

4
e) Pekerjaan ini diharapkan dapat memberikan nuansa bentuk arsitektur
yang kontekstual dengan lingkungan yang ada serta posisi penempatan
bangunan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhannya, dan
mencitrakan arsitektur ramah lingkungan (green architecture) sehingga
memberikan manfaat dan memenuhi kebutuhan secara optimal serta
dapat meningkatkan performa rumah sakit yaitu :

1) Teridentifikasinya kebutuhan jenis dan tipe rumah sakit yang


dibutuhkan di wilayah Kabupaten Aceh Besar menurut standar
pelayanan minimum RS;

2) Terencananya layanan, kapasitas serta kebutuhan sumber daya


yang dibutuhkan agar rumah sakit dapat berfungsi secara optimal;

3) Sebagai bahan dasar bagi perencanan ruang untuk


mengakomodasi fungsi yang direncanakan;

4) Sebagai bahan dasar bagi perencanan sirkulasi yang efektif dan


efisien fungsi-fungsi yang terkait dalam lingkungan rumah sakit;

5) Sebagai bahan dasar dalam pembuatan konsep desain yang


disandang oleh massa dan bentuk bangunan.

d) Dengan demikian sebagai calon Konsultan Perencana yang terpilih


harus melakukan kajian terhadap semua existing bangunan yang sudah
ada untuk disesuaikan dengan peraturan Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 24 tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit.

3. SASARAN

Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah :

a. Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.

b. Mempunyai pegangan dalam melaksanakan pengembangan Rumah Sakit


secara benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5
4. DATA PENUNJANG

A. Data Dasar

1. Pengumpulan Data Primer Yang dimaksud data primer adalah data


yang dapat diambil/bersumber langsung dan rumah sakit. Data
tersebut meliputi :

1) Hasil wawancara/diskusi dengan stake holder di rumah sakit;

2) Hasil wawancara/diskusi dengan pasien;

3) Data Pola Penyakit;

4) Data Lokasi;

2. Pengumpulan Data Sekunder Yang dimaksud data sekunder adalah


data yang diperoleh dan sumber luar atau tidak langsung dari Rumah
Sakit.

B. Studi-Studi

Terdahulu Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kelayakan


pengembangan/pembangunan dan program pengembangan Rumah Sakit,
ditinjau dari aspek peraturan/kebijakan, standar dan literatur lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan pembuatan Perencanaan RSUAB TYPE C+
Kabupaten Aceh Besar.

5. STANDAR TEKNIS

Proses pekerjaan perencanaan harus mengacu pada kriteria dan standar


perencanaan yang berlaku di Indonesia, di samping harus memenuhi ketentuan-
ketentuan di bawah ini:

1) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan


Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:


29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
6
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.

4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:


22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:


26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan RTH di Perkotaan.

7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


No.05/PRT/M/2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi.

8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.2


PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.

9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


No.11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan Gedung
dan Persilnya.

10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 7 Tahun 2019 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia

11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 22 Tahun 2018 tentnag Pedoman
Teknik Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, Pengalihan
Status, Dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara

12) Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 86/SE/DC/2016, Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.

13) Normalisasi Teknis yang Berlaku (SNI, SKSNI, SKBI, dll),

Persyaratan Teknis Gedung ini harus tertuang secara lengkap dan jelas pada
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam Dokumen Perencanaan, yaitu :

1) Kriteria Umum

7
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.

- Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

- Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.

- Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan


keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

- Menjamin bangunan gedung dibangun dan di manfaatkan dengan


baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

c. Persyaratan Struktur Bangunan.

- Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

- Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan


atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

- Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan


benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

- Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang


disebabkan oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.

- Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

- Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun


sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran.

- Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi


perangkat data base dan penggunanya maupun pemeliharaannya.

8
- Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung, perangkat
data/elektronika dan penghuninya dari bahaya akibat petir.

- Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam


menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

e. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.

- Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam


maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

- Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata


ruang udara secara baik.

- Menjamin komponen elektronik pada Data Center terjamin


suhunya.

f. Persyaratan Pencahayaan.

- Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik


alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.

- Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata


ruang udara secara baik.

2) Kriteria Khusus.

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,


spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:

a. Dikaitkan dengan upaya pelayanan publik wajib menempatkan pusat


data dan pusat pemulihan bencana di Indonesia.

b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di


sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.

9
c. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

d. Perencanaan terintegrasi dalam hal teknologi informasi dan komunikasi,


power house, GWT, limbah dan sampah, safety.

3) Azas – azas

Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan


Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara
sebagai berikut:

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, futuristik,


menarik tetapi tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan


kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai
bangunan pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi


dan pemeliharaan bangunan sepanjang umumnya, hendaknya
diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga


bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas


lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

6. DASAR HUKUM

Dasar hukum Perencanaan RSUAB TYPE C+ adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

10
Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;

b. Peraturan-Peraturan

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang


Izin Lingkungan;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang


Pelayanan Darah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Badan Layanan Umum;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan;

6. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman


Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014


tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Tahun


2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


11
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit;

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
Kota;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang


Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


410/MENKES/SKIII/2010;

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


834/MENKES/SK/VII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan High Care Unit di Rumah Sakit;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit di Rumah Sakit;

15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

7. RUANG LINGKUP

A. LINGKUP PEKERJAAN

Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar merupakan suatu studi


yang dilakukan disuatu tempat dalam hal ini pada wilayah kerja suatu rumah
sakit.

Adapun garis besar dalam pendekatan penyusunan Perencanaan RSUAB


TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai berikut;

 Studi sistem pelayanan kesehatan rumah sakit;

 Studi program fungsi pelayanan rumah sakit umum yang meliputi;


sarana fisik bangunan (eksisting dan pengembangan), sarana fisik

12
peralatan (eksisting dan pengembangan), dan pengembangan sumber
daya manusia (human resource development).

 Studi pengembangan rumah sakit umum dengen proyeksi jangka waktu


yang sudah ditentukan. Merencanakan pentahapan pembangunan
dengan mempertimbangkan fungsi rumah sakit tetap berjalan (tetap
beroperasi).

B. LINGKUP TUGAS

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa pada Tahap
Pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar adalah
dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku yang dapat meliputi
pekerjaan-pekerjaan Perencanaan Lingkungan, Site/Tapak Bangunan dan
Perencanaan Fisik bangunan gedung Rumah Sakit yang terdiri dari :

a. Pekerjaan Persiapan Pembuatan Rencana Induk/ Master Plan, antara


lain: mengumpulkan data dan informasi kesehatan dan lokasi, analisa
data, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan
konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perijinan bangunan Rumah Sakit.

b. Pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar, antara


lain menyusun:

• Perumusan Master Program tentang pengembangan pelayanan


rumah sakit, SDM, peralatan medis dan non medis dan lain
sebagainya,

• Perumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana rumah sakit,

• Perumusan Program Fungsi yang berkaitan erat dengan


pelayanan, untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk pelayanan,

• Perencanaan Fisik Bangunan (Block Plan), beserta uraian konsep:

- Kebutuhan luas bangunan berdasarkan program fungsi dan


beban kerja (untuk rumah sakit dan pendidikan)

13
- Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsi menjadi blok
bangunan;

- Penyusunan blok bangunan menjadi komposisi massa.

c. Rencana Pentahapan Pembangunan/Pengembangan Rumah Sakit


secara keseluruhan yang mencakup :

• Fisik Rumah Sakit;

• Prasarana dan Sarana Rumah Sakit;

• Pembiayaan.

8. KELUARAN

a. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan soft


cover, diserahkan setelah dilakukan Survey Pengumpulan Data dan Analisis
terhadap Data yang terkait;

b. Laporan Antara/Interim Report, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid


dengan soft cover, yang memuat data hasil survey, diserahkan setelah
selesai dilakukan survey pengumpulan dan pengolahan data kemudian
dipresentasikan untuk validasi data;

c. Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dijilid dengan hard cover


setelah seluruh pekerjaan telah selesai dengan memperbaiki dan
menyempurnakan Draft Laporan Akhir sesuai dengan Diskusi dan Presentasi,

d. Rencana Anggaran Biaya (RAB) + Bill of Quantity,

e. Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS)/ Spesifikasi Teknis,

f. Dokumen Tender,

g. Album Gambar A3,

h. Album Gambar A1,

i. Maket,

j. External Disk 1 Tera dan Animasi Gambar (3D) dalam bentuk Video.

14
9. LAPORAN

Seluruh kegiatan ini dituangkan dalam bentuk laporan yang harus diserahkan oleh
penyedia jasa secara bertahap meliputi :

1) Laporan Pendahuluan (Inspection Report), sebanyak 10 (sepuluh)


buku

Laporan berisi :

a. Mobilisasi dan penyusunan jadwal kerja team.

b. Persiapan untuk pelaksanaan survei data primer dan data sekunder.

c. Metodologi dan pendekatan pelaksanaan pekerjaan.

d. Rencana kerja.

e. Rencana pelaksanaan pembahasan laporan pendahuluan.

2) Laporan Antara (Interm Report), sebanyak 10 (sepuluh) buku

Laporan berisi :

a. Analisa/rumusan hasil survey.

b. Konsep perencanaan dan DED.

c. Draft rumusan awal DED.

d. Rencana pelaksanaan pembahasan laporan antara.

3) Laporan Akhir (Final Report), sebanyak 10 (sepuluh) buku

Laporan berisi :

a. Penyempurnaan DED

- Gambar-gambar pelaksanaan lengkap (denah, tampak, potongan),


detail arsitektur dan interior, detail struktur, detail mekanikal dan
elektrikal,detail prasarana sarana dan utilitas ditambah Perspektif
dari beberapa sudut pandang.

15
- Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya) dan rincian
perhitungan volume pelaksanaan pekerjaan (back up Volume) dan
Daftar kuantitas dan harga (Bill of Quantity).

- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/Spesifikasi Teknis.

4) Dokumen Tender sebanyak 10 (sepuluh) buku

5) Album Gambar A1 sebanyak 10 (sepuluh) buku

6) Video Animasi (3D)

Video animasi 3D berdurasi 3-5 menit berisi animasi perspektif yang


informatif.

7) Softcopy laporan

8) Rapat Pembahasan dan Konsultasi

Dalam setiap rapat pembahasan konsultan membuat notulen berisi garis


besar pembahasan dan diskusi yang nantinya akan disertakan pada saat
pengumpulan laporan akhir dan bertanda tangan dari Pihak Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau yang mewakili dan pihak konsultan.
Tujuannya untuk memantau perkembangan kemajuan pekerjaan sehingga
ada kontrol waktu yang ketat dalam setiap proses tahapan pekerjaan.

Dalam setiap rapat pembahasan pihak konsultan wajib mendatangkan Ketua


Tim Ahli atau salah satu Ahli yang ada dalam kontrak yang menguasai materi
yang didiskusikan pada saat itu. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
memfasilitasi tempat rapat pembahasan untuk diskusi dan konsultasi.
Konsultan dapat meminta kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
untuk melakukan konsultasi diluar waktu pembahasan resmi jika diperlukan.

Semua file mulai dari proses konsep desain awal sampai dengan laporan
akhir disimpan kedalam Hard Disk Exsternal 1 TB sebanyak 1 (satu) buah
dan diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.

10. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

16
Dalam pekerjaan perencanaan seperti dimaksud pada pengarahan penugasan ini,
konsultan perencana harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :

a. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari pekerjaan perencanaan harus dilaksanakan secara tuntas


sampai memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh pengguna barang dan jasa.

b. Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan perencanaan harus obyektif sehingga memberikan


hasil yang baik dalam segi hal kualitas dan kuantitas.

c. Pengarahan Fungsional

Pekerjaan perencanaan baik yang menyangkut waktu, mutu dan tepat guna
harus dilaksanakan dengan profesional yang tinggi sebagai konsultan
perencana.

11. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG

Tenaga Ahli yang dibutuhkan dalam Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten


Aceh Besar terdiri dari :

1) Team Leader

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur/Sipil (S2) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Madya di bidang Ahli Arsitekttur (kode 101)
atau SKA Madya di bidang Ahli Bangunan Gedung (kode 201).
Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dibidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

2) Ahli Struktur
17
Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Madya di bidang Ahli Bangunan Gedung (kode
201). Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli
yang dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

3) Ahli Arsitektur

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Madya di bidang Ahli Arsitektur (101)
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

4) Ahli Elektrikal

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Madya di bidang Ahli Teknik Tenaga Listrik
(401) berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli
yang dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

5) Ahli Mekanikal

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Madya di bidang Ahli Mekanikal (301)
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di bidangnya

18
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

6) Ahli Geoteknik

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Muda di bidang Ahli Geoteknik (216)
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

7) Ahli Cost Estimator

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Muda di bidang Ahli Teknik Bangunan Gedung
(201) berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli
yang dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

8) Ahli K3 Konstruksi

Berpendidikan minimal Sarjana Teknik


Sipil/Arsitektur/Lingkungan/Mesin/Elektro (S1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri dan memiliki sertifikat keahlian
(SKA) Muda di bidang Ahli K3 Konstrusi (603) berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan di bidangnya sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan adalah 1 (satu)
orang.

9) Ahli Kemasyarakatan

Berpendidikan minimal Sarjana Sosial (S1) lulusan universitas/perguruan


tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian
19
negara atau perguruan tinggi luar negeri berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan di bidangnya sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dengan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan adalah 1 (satu)
orang.

Asisten Tenaga Ahli yang dibutuhkan dalam Perencanaan RSUAB TYPE C+


Kabupaten Aceh Besar terdiri dari :

20
a. Asisten Ahli Struktur

Asisten Ahli Struktur disyaratkan minimal berpendidikan Teknik Sipil S1


lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

b. Asisten Ahli Arsitektur

Asisten Ahli Arsitektur disyaratkan minimal berpendidikan Teknik Arsitektur


S1 lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

c. Asisten Ahli Elektrikal

Asisten Ahli Elektrikal disyaratkan minimal berpendidikan Teknik Elektro S1


lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

d. Asisten Ahli Mekanikal

Asisten Ahli Mekanikal disyaratkan minimal berpendidikan Teknik Mesin S1


lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

21
e. Asisten Ahli Geoteknik

Asisten Ahli Geoteknik disyaratkan minimal berpendidikan Teknik


Sipil/Geologi S1 lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

f. Asisten Ahli Cost Estimate

Asisten Ahli Struktur disyaratkan minimal berpendidikan Teknik Sipil S1


lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dibidangnya selama 2
(dua) tahun. Dapat bekerja dalam tim dan membantu tenaga ahli dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan.

Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam Perencanaan RSUAB TYPE C+


Kabupaten Aceh Besar terdiri dari :

1) CAD Operator

Cad Operator ini disyaratkan minimum berpendidikan (D3) Teknik


Arsitektur/Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang
terakreditasi, dibuktikan dengan sertifikat dan Mempunyai pengalaman
dalam bidang penggambaran dengan program AutoCad atau sejenisnya
selama 2 (dua) tahun. Jumlah yang dibutuhkan adalah 2 (dua) orang.

2) Operator Komputer

Operator Komputer ini disyaratkan minimum berpendidikan (D3) Teknik


Arsitektur/Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang
terakreditasi, dibuktikan dengan sertifikat dan Mempunyai pengalaman
dalam bidang penggambaran dengan program AutoCad atau sejenisnya
selama 2 (dua) tahun. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

22
3) Surveyor Teknis

Surveyor Teknis ini disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil


(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri dan berpengalaman dalam melaksanakan survey lapangan sekurang-
kurangnya selama 2 (dua) tahun. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1 (satu)
orang.

4) Pembantu Surveyor

Berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) lulusan universitas/perguruan


tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri dan berpengalaman dalam
melaksanakan survey lapangan sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun.
Dapat bekerja dalam tim dan membantu Surveyor dalam melaksanakan
survey lapangan dengan Jumlah yang dibutuhkan adalah 2 (dua) orang.

5) Tenaga Administrasi

Tenaga Administrasi ini disyaratkan minimum berpendidikan (D3) Teknik


Ekonomi/Administrasi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
swasta yang terakreditasi, dibuktikan dengan sertifikat dan Mempunyai
pengalaman dalam bidang penggambaran dengan program AutoCad atau
sejenisnya selama 2 (dua) tahun. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1 (satu)
orang.

12. NAMA ORGANISASI

Satuan Perangkat Kerja Daerah : Dinas ……….

13. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa konsultansi


Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar dibebankan pada

23
APBA Dinas …………… Tahun Anggaran 2021 dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) Rp. 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah).

14. JANGKA WAKTU PERENCANAAN

Jangka waktu perencanaan dari awal sampai diserahkannya dokumen


perencanaan akhir maksimal 120 (seratus dua puluh) hari Kalender atau 4
(empat) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

15. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PA/PPK

1. Peralatan untuk penyedia

2. Material untuk penyedia

3. Fasilitas berupa ruang tempat pertemuan, sarana air bersih untuk penyedia
dan listrik.

16. PERALATAN, MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas/peralatan yang dipergunakan


untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut antara
lain:

 Kantor/studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan.


Kantor/studio ini dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut furniturenya
seperti : alat tulis kantor (tinta, printer, kertas, dll), alat fotocopy, komputer,
LCD proyektor, printer dan plotter, alat komunikasi (telepon dan fax).

 Peralatan transportasi seperti: kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2.

 Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti: theodolite,


kamera digital, water pass, peralatan penyelidikan tanah, dll.

24
17. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

1. Penyedia Jasa Pekerjaan Penyusunan Perencanaan RSUAB TYPE C+


Kabupaten Aceh Besar, bertanggung jawab secara profesional atas Jasa yang
dilakukannya sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab Penyedia Jasa Pekerjaan Perencanaan RSUAB


TYPE C+ adalah minimal sebagai berikut :

 Hasil Pekerjaan, Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar


yang dihasilkan harus memenuhi pedoman-pedoman Rumah Sakit yang
berlaku dan peraturan/kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah setempat yang berlaku;

 Hasil Pekerjaan Perencanaan RSUAB TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar


yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang
telah diberikan oleh Pengguna Jasa;

 Hasil Pekerjaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar, dan Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Perencanaan RSUAB
TYPE C+ Kabupaten Aceh Besar yang berlaku untuk bangunan gedung
dengan pelayanan rumah sakit.

18. HAL-HAL LAIN

A. Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di


dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

B. Persyaratan dan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk


pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi: Wajib Berpedoman pada ketentuan yang tertuang dalam KAK ini.

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data Lapangan

25
Data dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa meliputi;

a) Untuk melaksanakan tugas, Penyedia Jasa harus mencari sendiri data


dan informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang
diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.

b) Penyedia Jasa harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam


pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas,
maupun masukan lain dari luar. Kesalahan perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

c) Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan


tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek ditinjau dan lingkup
(besarnya) proyek dan tingkat kekomplekan proyek yang terikat selama
pelaksanaan.

d) Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :

1. Informasi tentang lahan meliputi :

a. Lokasi

b. Luas

c. Batas-batas

d. Topografi

e. Kondisi tanah

f. Keadaan air tanah

g. Peruntukan tanah

h. Koefisien dasar bangunan

i. Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan


bangunan

j. Daerah milik jalan (DMJ)

2. Pemakaian Bangunan

a. Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin

26
b. Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama, penunjang dan
pelengkap

3. Kebutuhan Bangunan

a. Program bentuk

b. Keinginan tentang organisasi

4. Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi


tugas maupun instansi terkait

a. Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik yang


berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang akan
digunakan dalam bangunan tersebut.

b. Hal – hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan,


seperti pembongkaran jangan sampai mengganggu aktifitas
yang lain.

c. Keinginan tentang utilitas bangunan.

19. ALIH PENGETAHUAN

Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan


pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja
PA/KPA/Pejabat Pembuat Komitmen setelah ditandatanganinya SPMK.

Banda Aceh, 2021


DINAS …………………….
PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA
ANGGARAN

…………….
NIP. …………………………

27

Anda mungkin juga menyukai