Anda di halaman 1dari 72

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Kegiatan : Penyediaan Sarana Maupun Prasarana Klaster Industri


Pekerjaan : Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM
Bordir (DAK)

Sumber Dana : DAK. Tahun 2019


Lokasi : Gp. Gani Kec. Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar

SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PEKERJAAN

Bahan-bahan bangunan, peralatan dan metoda kerja yang dipergunakan untuk


melaksanakan pekerjaan ini, satu dan lain hal harus sesuai dengan kriteria-kriteria yang
ditetapkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan pasal-pasal dibawah ini.

Pasal – 1
PEMERIKSAAN BAHAN

1. Pelaksana diwajibkan memberikan contoh/sample material/bahan bangunan yang


dipergunakan kepada Direksi Lapangan sebelum pemasokan bahan tersebut ke lokasi
pekerjaan guna mendapat persetujuan mengenai mutu/kwalitas bahan tersebut, apakah
telah sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam spek tanpa terkecuali. Jenis
bahan/material manapun tidak diperkenankan dimasukkan kelokasi pekerjaan tanpa
persetujuan Direksi Lapangan.

2. Contoh/sample bahan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan, seperti Batu, Pasir,
Bata, Semen, Besi, Kayu serta contoh material lain yang di minta, harus selalu berada
dilapangan, dan ditempatkan / dipampangkan di suatu tempat khusus di ruang tamu
Direksi Keet yang dapat dilihat dengan jelas.

3. Direksi Lapangan berhak meminta keterangan dan data-data yang diperlukan mengenai
suatu bahan/material dan pemborong wajib memberikan data tersebut dengan benar
untuk menetapkan suatu bahan/material bisa disetujui untuk digunakan.

4. Setiap bahan-bahan yang akan dipergunakan, lebih dahulu diperiksa oleh Direksi
Pelaksana, untuk memastikan bahan tersebut telah sesuai dengan contoh bahan yang
telah disetujui.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 1
5. Apabila terdapat perselisihan paham mengenai mutu dan jenis bahan tersebut atau
Direksi Lapangan meragukan kwalitas bahan-bahan yang disediakan Pemborong, maka
Direksi Pelaksana berhak mengirimkan contoh-contoh bahan tersebut kebalai penelitian
bangunan untuk mendapatkan kebenaran atau mutu / kwalitas bahan-bahan yang
dimaksud.

6. Biaya yang timbul akibat pemeriksaan bahan yang diuraikan dalam ayat 5 ini adalah
tanggung jawab Pemborong.

7. Jika ada bahan-bahan yang tidak diterima oleh Direksi Lapangan, maupun peralatan
lainnya yang dipergunakan untuk pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan untuk segera
mengeluarkan dari lokasi pekerjaan dan mendatangkan penggantinya selambat-
lambatnya dalam tempo 2 x 24 jam setelah Surat Penolakan Bahan itu dikeluarkan
Direksi.

8. Bahan-bahan yang dinyatakan ditolak tidak diperkenankan untuk dipergunakan dan jika
ternyata pada bahan-bahan yang terpakai terdapat cacat yang tidak memenuhi syarat,
maka pekerjaan tersebut harus segera dibongkar dan diganti dengan bahan lain yang
bermutu baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

9. Syarat-syarat dan mutu/kwalitas bahan yang diminta untuk pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan seperti yang termaktub pada JOB MIX pekerjaan ini.

Pasal - 2
PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA

Pemborong harus mengusahakan sendiri langkah-langkah untuk melindungi bahan


bangunan yang masuk ke lokasi dan hasil pekerjaan dari kerusakan akibat pengaruh cuaca
( hujan, panas dan kelembaban), sehingga tidak mengganggu kadar mutunya. Kerusakan
yang terjadi akibat penumpukan dan penyimpanan yang salah menjadi tanggung jawab dari
kontraktor.

Pasal - 3
SKOPE PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan Skope Pekerjaan adalah untuk mendirikan bangunan gedung seperti
yang diuraikan pada judul RKS dan Gambar. Dalam hal ini dalam arti yang sebenarnya sudah

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 2
termasuk pengadaan/pendatangan bahan, tenaga kerja, pengolahan, penyediaan
alat/sarana pelaksanaan pekerjaan serta metoda pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan.

Pasal - 4
PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PENETAPAN PEIL

1. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil titik ukur yang ditentukan
bersama antara Owner, Perencana Dan Pengawas (bila ada titik BM).

Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

2. Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan kepada


Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan.

Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan, menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

3. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan menggunakan alat-alat (instrumen) yang


perlu (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut- sudut dan ukuran tegak
secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu, dihindari cara-cara
pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.

4. Pengukuran rencana “ Peletakan “ bangunan harus dilakukan dengan teliti seksama,


sehingga sesuai dengan site plan dan gambar bestek.

5. Penempatan ukuran-ukuran titik duga dan titik pokok lainnya harus dibuat/dipasang
dengan profil-profil atau bowplank yang cukup kuat dari kayu dan papan yang sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan. Titik-titik duga/pokok tersebut tidak
boleh dipindahkan tanpa persetujuan Direksi Lapangan

6. Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupun


bowplank, jika Direksi yang menilai / mempertimbangkan merasa perlu membuat /
memperbaiki / dipindahkan / merevisi, Pemborong harus melakukan sesuai dengan
petunjuk dan pengarahan Direksi Lapangan.

7. Ketinggian lantai bangunan, jika tidak disebutkan lain oleh direksi, adalah setinggi
minimal 50 cm diatas permukaan halaman yang di timbun.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 3
8. Ketinggian muka lantai bangunan (peil 0,00) yang tertera dalam gambar rencana, dapat
berubah sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan, yang hal ini akan ditetapkan
kemudian dilapangan yang mana akan dijelaskan didalam “ RAPAT PEKERJAAN ” dan
dituangkan pada “ BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN “.

9. Patok-patok titik duga/pokok yang dipasang, pemborong harus memperhitungkan mutu


bahannya sehingga patok tersebut cukup kuat sampai pekerjaan pelaksanaan.

10. Apa bila ada patok yang yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan
pemasangannya diketahui dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

Pasal - 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pada dasarnya semua jenis pekerjaan tidak dapat dimulai/dikerjakan tanpa sepengetahuan
dan persetujuan Direksi, untuk itu Pemborong diwajibkan mengajukan Request disertai
Shope Drawing untuk setiap item yang akan dikerjakan, dan mengajukan Request
pengecekan hasil pekerjaan (check list) sebelum masuk ke item pekerjaan selanjutnya. Hal
ini dilakukan secara berkesinambungan selama pekerjaan berlangsung. Direksi berhak
menolak hasil pekerjaan yang di nilai tidak memenuhi standar spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan dan pemborong wajib melakukan perbaikan yang di minta oleh direksi teknis,
Direksi Teknis berhak menghentikan pekerjaan apabila diperlukan selama instruksi
perbaikan belum dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pasal - 6
STANDART DAN MUTU BAHAN

1. Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat:
- Standard Industri Indonesia dalam SII-0013-81.
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 1991 (SK.SNI
T-15-1991-03).
- Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-
1.453.1989).
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 4
- Mempunyai sertifikat uji (test certificate).
- Mendapat persetujuan Konsultan-Konsultan Pengawas.

b. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu produksi yang sama untuk
konstruksi/struktur, dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong
semen yang masih disegel dan tidak pecah.

c. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari
kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

d. Semen curah harus disimpan didalam silo yang terbuat dari baja atau beton dan
harus terhindar dari kemungkinan bercampur dengan bahan lain.

e. Untuk semen yang tidak memenuhi persyaratan tersebut diatas dapat ditolak
penggunaannya. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan
paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

f. Semen yang dipakai adalah Portland Cemen, merek yang telah disetujui oleh badan
yang berwenang dan memenuhi Standart Portland Cemen kelas 1 - 475.

g. Umur semen tidak boleh melebihi dari 3 (tiga) bulan sejak diproduksi, harus baik,
belum terdapat butiran-butiran membeku dan tertutup rapat, semen yang terdapat
menggumpal dan mengeras/membatu tidak dapat dipergunakan.

h. Pengangkutan semen harus terhindar dari cuaca lembab dan kalau disimpan dalam
gudang, harus cukup mempunyai ventilasinya, terhindar dari kelembaban dan
bahan-bahan yang dianggap merusak.

i. Penumpukan semen pada gudang harus mempunyai jarak minimal 30 cm diatas


lantai gudang dengan menggunakan alas dari kayu sehingga pada bagian bawah ada
sirkulasi udara.

j. Penumpukan zak-zak semen digudang tidak boleh diberi tanda dan ditumpuk lebih
dari 2 meter tingginya dan tiap-tiap penerimaan yang baru harus dipisahkan dari
yang lama dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut
pengirimannya ke lokasi pekerjaan.

2. Agregate Halus (Pasir)


a. Agregate Halus (pasir) harus terdiri dari butir-butir yang keras kekal dan tajam
sebagai hasil disitegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir batuan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 5
b. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat
kering) dan kalau melebihi harus dicuci.

c. Tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang dibuktikan


dengan percobaan warna A-Bram-Harder (dengan larutan NaOH).

d. Susunan butir-butirnya harus beraneka ragam besarnya dan harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :

% Lewat ayakan
Ayakan
(Berat Kering)
4 mm 98 %
1 mm 90 %
0,25 mm 80 – 95 %

e. Pasir tidak mengandung garam, minyak dan bahan-bahan kimia lain yang dapat
mengganggu dan mempengaruhi keamurnian unsur-unsur alami pasir.
3. Agregate Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)
a. Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir beton harus memenuhi syarat-syarat
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Specification for Concrete Aggregates (ASTM 33).
- Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete (ASTM 33).
- Standard Industri Indonesia (SII) 0052-80.
- Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porus.

- Bebas dari tanah/tanah liat.

b. Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38mm, untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

c. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan


mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam
proporsi campuran yang akan dipakai.

Konsultan Pengawas dapat meminta kepada Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor untuk


mengadakan tes kualitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan
yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas setiap saat di laboratorium yang diakui.

d. Semua pengetesan untuk hal tersebut diatas menjadi tanggungjawab Pelaksana


Pekerjaan/Kontraktor .

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 6
Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut akan disuplai,
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib untuk memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas.

e. Agregate kasar harus terdiri dari butir-butir keras tidak berpori bersifat kekal
sebagai hasil disentregrasi alami dari batu-batuan atau berupa batuan/batu pecah
yang diperoleh dari pemecahan batu.

f. Agregate kasar yang mengandung butiran-butiran pipih hanya dapat dipakai bila
jumlah butir-butir tersebut tidak melampaui 2 % dari berat agregate seluruhnya.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % Agregate tersebut harus dicuci.

g. Agregate kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak batu ataupun
baja tulangan dan beton.

h. Kekerasan dari butir-butir agregate kasar jika diperiksa dengan bejana penguji Dan
Rudolf beban penguji 20 t, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

 Tidak terjadi perubahan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari 24 % berat.


 Tidak terjadi perubahan sampai fraksi 19 - 30 mm lebih dari 22 % berat.
 Penguji dapat dilakukan dengan mesin Pengaus Los Angeles dengan mana tidak
boleh kehilangan berat lebih dari 50 %.
 Susunan butir-butirnya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

% Lewat ayakan
Ayakan
(Berat Kering)
31,5 mm 100 %
4 mm 2 - 100 %

Selisih antara sisa komulatif diatas dan dua syarat ayakan yang berurutan
adalah maksimum 60 % dan minimum 10 % berat.

 Besar butir agregate kasar maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 (seperlima)
jarak kecil bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau
tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-
berkas minimum, berkas-berkas tulangan sehingga terhindar dari adanya
rongga-rongga atau sarana-sarana kerikil pada pengecoran.

4. A i r

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 7
a Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung
zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan
tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.
Disamping itu, air kerja tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat:
- Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-
1.4.53.1989).
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
b Diuji oleh laboratorium yang diakui sah oleh yang berwenang, dimana air yang
digunakan dalam pembuatan beton pratekan yang didalamnya akan tertanam logam
aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh
mengandung ion klorida lebih besar dari 0,06% dalam masa dari semen. Sedangkan
untuk beton lainnya maksimum ion klorida adalah 0,30%.
c Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau baja tulangan. Dalam hal ini air yang
disyaratkan adalah air bersih yang dapat diminum.
d Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air maka akan mengirimkan contoh air
tersebut kelembaga pemeriksaan bahan mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton dan atau baja tulangan, dengan biaya ditanggung oleh Pemborong.

e Apabila pemeriksaan contoh air seperti disebut diatas tidak dapat dilakukan, maka
dalam hal ini adanya keragu-raguan air harus diadakan percobaan perbandingan
antara kekuatan mortel semen + pasir dengan memakai air dan dengan memakai air
suling. Air tersebut dianggap dapat dipakai apabila kekuatan tekanan mortel dengan
memakai air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90 % dari kekuatan
tekanan mortel dengan memakai air suling pada umur yang sama

f Untuk lokasi Proyek ini air yang di syaratkan tidak cukup tersedia, karena itu air harus
didatangkan dari sumber yang direkomendasikan oleh direksi lapangan, volume dan
biaya yang diperlukan telah di-estimasikan dalam BQ dan dicantumkan dalam item
Pekerjaan Persiapan.

Adukan dan Campuran


Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan sesuai dengan daftar
proporsi adukan dan campuran di bawah ini, yaitu :
- Lantai Kerja = 1 pc : 3 ps : 5 kr
- Pondasi batu kali = 1 pc : 4 ps

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 8
Angka-angka tersebut dinyatakan dalam perbandingan jumlah isi ditakar dalam
keadaan kering.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab penuh atas terlaksananya
proporsi adukan dan campuran itu.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat takaran-takaran yang sama
ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Adukan dan campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus
lainnya, akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)


Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki suatu sifat campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang ditambahkan
dan cara penggunaan bahan campuran tambahan tersebut harus disetujui
terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Manfaat dari bahan campuran tambahan harus dapat dibuktikan melalui hasil
pengujian dengan menggunakan jenis semen dan agregat yang dipakai.
Kalsium klorida atau bahan campuran tambahan yang mengandung klorida
tidak boleh digunakan.
Pada dasarnya suatu bahan campuran tambahan harus mampu memperlihatkan
komposisi dan untuk kerja yang sama sepanjang waktu pekerjaan selama bahan
tersebut digunakan dalam racikan beton.
Bahan campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air
pencampur, memperlambat pengikatan dan atau pengerasan beton, mengurangi
jumlah air dan sekaligus mempercepat pengikatan dan atau pengerasan beton
harus memenuhi Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986 atau
Specification for Chemical Admixtural for Concrete (ASTM C.494).

5. Baja Tulangan dan Pengikat

a. Baja tulangan yang dipergunakan untuk bangunan ini adalah baja tulangan yang
bermutu seperti yang disyaratkan adalah mutu U - 24 dengan karakteristik
2400 Kg/cm2.

b. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm,
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 9
c. Baja tulangan dan kawat pengikat harus bebas dari karat maupun organis
lainnya yang dianggap bisa mengurangi daya lekat baja dengan beton.

6. Baja Profil
Bahan Struktur atau Konstruksi

a. Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk
tujuan semua konstruksi dibaut atau dilas harus baja karbon yang memenuhi
persyaratan A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan MK.

b. Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las
harus dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A56 type E atau S.

c. Kecuali kalau diatur secara tersendiri bahan-bahan harus memenuhi spesifikasi


“American Institute of Steel Construction (AISC)” dan PPBBI Mei 1984.

Bahan Bahan Sambungan

a. Baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi persyaratan


ASTM A36 atau A325.Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk
konstruksi dengan las harus dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A56 type
E atau S.

b. Lapisan seng : baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng
untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.

c. Baut dan mur yang idak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan
harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type)

d. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan
yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus
disertai sertifikat dari pabrik.

e. Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai
harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini. Dalam hal
ini ada pertentangan, spesifikasi ini menentukan.

6. Spesifikasi Batu Bata

Batu bata merah dari tanah liat melalui proses pembakaran yang sempurna (matang),
dengan ukuran minimal tebal 6 cm, lebar 12 cm dan panjang 24 cm, ukuran tersebut

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 10
diusahakan tidak menyimpang jauh. Batu bata merah yang dipergunakan adalah
kualitas No. 1 berwarna merah tua yang merata luar dalam dengan sudut yang tajam
tanpa cacat, tidak mengandung kotoran dan mempunyai daya tekan Ultimate 30
2
Kg/cm .

7. K a y u

a. Standar yang dipergunakan adalah harus memenuhi syarat seperti yang


diuraikan/diterapkan pada :

-Peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia SNI - 3.

-Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia SNI - 5.

- Peraturan Bangunan Nasional dan perlengkapan.

b. Mutu kayu adalah kayu kelas 1 (satu) sesuai dengan PKKI, bebas dari getah, cacat-
cacat dan harus mengalami proses pengeringan udara minimum 3 (tiga) bulan atau
ditentukan lain oleh direksi.

c. Kadar air dalam kayu harus lebih kecil atau sama dengan 15 % sedangkan untuk
pekerjaan-pekerjaan kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20 % dan harus
dijaga supaya kadar air tersebut konstant baik pada saat penyimpangan, saat
pelaksanaan pekerjaan maupun pada penyelesaian pekerjaan.

d. Apabila di lokasi pekerjaan spesifikasi kayu yang di minta tidak tersedia, maka
kontraktor diwajibkan untuk mendatangkan material dimaksud dari luar lokasi
pekerjaan, segala biaya yang timbul akibat pemasokan material tersebut menjadi
tanggungan kontraktor.

Bahan-bahan lain yang dipergunakan untuk Perencanaan ini tetapi belum diuraikan
mutu/kualitas dalam spesifikasi ini harus mempunyai standar yang sesuai dengan SNI
tentang bahan-bahan tersebut.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 11
PENJELASAN-PENJELASAN TEKNIK PEKERJAAN
Pasal - 1
SITUASI PEKERJAAN

1. Pekerjaan adalah Pembangunan Landscape Dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir
(DAK)

2. Item pekerjaan adalah pekerjaan Lanscape

3. Lokasi terletak di Kab. Aceh Besar

4. Site pekerjaan bangunan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaannya


pada waktu diadakan aanwijzing.

5. Dalam hal ini Pemborong diwajibkan/dianjurkan untuk mengadakan penelitian terlebih


dahulu tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum rapat penjelasan dimulai.

6. Letak bangunan yang akan didirikan sudah dijelaskan pada gambar situasi.

Pasal - 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan bangunan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TALUD PENAHAN TANAH
3. PEKERJAAN KANSTIN
4. PEKERJAAN PENGECATAN KANSTIN
5. PEKERJAAN DRAINASE
6. PEKERJAAN PAVING BLOCK
7. PEKERJAAN TAMAN
8. PEKERJAAN TRIBUN PARKIR BUS
9. PEKERJAAN LAMPU TAMAN

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 12
Pasal - 3
CARA PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan

a. Mempersiapkan segala peralatan kerja, termasuk air, tenaga listrik dan lain
sebagainya. Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat milik Owner
(pemberi tugas), baik yang berada dilapangan maupun diluar lapangan tanpa
persetujuan pengawas/pemberi tugas.

b. Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-tumbuhan, akar, alang-alang dan lain-


lain harus dibersihkan atau disingkirkan dari lapangan, dan apabila perlu dengan
menggalinya.

c. Meratakan tanah dilokasi yang akan dibangun sesuai dengan tinggi duga yang
dikehendaki desain.

d. Pengukuran dan pembuatan papan ukur (bowplank) mempergunakan kayu 5/7


cm sebagai patok dan papan 2.5/20 cm sebagai Reider (bentangan). Bahan kayu
dan papan adalah dari mutu kelas III dengan kondisi baik, kering dan lurus. Titik
duga (peil + 0,00) ditentukan diatas permukaan yang sudah dirat6akan dan
disesuaikan dengan gambar.

e. Patok-patok harus kuat dan tidak mudah berubah posisinya, tanda-tanda sumbu
harus tetap dan jelas, dicat menie lurus dan mendatar.

f. Air minum dan air untuk pelaksanaan harus memenuhi kaedah-kaedah yang
disyaratkan, sebelum pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan dari Direksi.

g. Menyediakan kelengkapan keamanan dan keselamatan proyek (K3), seperti Kotak


P3K, helm proyek, tanda-tanda bahaya, alat pemadam kebakaran serta
kelengkapan lainya. Kontraktor diharuskan juga menyelenggarakan penjagaan
siang/malam selama kegiatan berlangsung.

h. Membuat Papan nama Proyek, dengan ukuran dan konstruksi pemasangan sesuai
yang disyaratkan dalam RKS atau mengikuti peraturan daerah setempat.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 13
i. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh pemerintah setempat, kontraktor
diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.

Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) dan Bowplank

a. Perataan / pembentukan muka tanah harus dilaksanakan terlebih dulu sebelum


pemasangan bowplank dilakukan. Perataan tanah dilakukan setelah pengukuran /
pengecekan rencana tapak bangunan, dimana dengan pengukuran tersebut
dipastikan titik kedudukan bangunan yang akan dikerjakan.

b. Sesudah pekerjaan pemerataan tanah selesai dikerjakan, Pemborong diharuskan


melakukan pengukuran situasi tanah lokasi lengkap. Untuk diplotkan tata letak
bangunan sesuai dengan gambar rencana.

c. Perletakkan bangunan baru supaya dicocokkan dengan ukuran-ukuran pada


rencana, akan tetapi apabila ada selisih / perbedaan maka peletakannya dapat
diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan
petunjuk-petunjuk serta persetujuan Bouwheer/Direksi.

d. Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuran-ukurannya harus


diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta
harus dilegalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Bouwheer / Pemberi Tugas.

e. Bouwplank sebagai dasar pedoman pelaksanaan oleh tukang / pekerja harus


dilaksanakan berdasarkan tata letak bangunan yang akan dikerjakan. Permukaan
bouwplank untuk bangunan kantor diambil / ditetapkan kurang lebih 110 cm dari
permukaan tanah setelah diratakan, ini menunjukkan ketinggian permukaan
bouwplank tersebut berbeda-beda antara satu titik dengan titik lainnya. Untuk
pembuatan pekerjaan ini diikuti petunjuk peil (0.00) lantai pada masing-masing
titik.

Papan Nama Proyek


Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama proyek di lokasi yang
ditunjuk Direksi, Ukuran, bentuk dan susunan kata-kata dan warna akan ditentukan
Direksi.

Administrasi

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 14
a. Administrasi Proyek

Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi lapangan


berupa buku tamu, buku lapangan bahan, material, alat dan perkerja, catatan harian
cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan administrasi. Kontraktor
wajib membuat harian, laporan mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan data
penunjangnya dan foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Proyek. Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan untuk
membuat jadwal atau schedule, rencana kerja, metode kerja, kebutuhan material,
kebutuhan sumberdaya dan peralatan dan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas dan Direksi.

b. Photo Dokumentasi

Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan
dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat
dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo
dokumentasi. Photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus
bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga
secara kronologi bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik
tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahaan Direksi pekerjaan, dan sudah
harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh
pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada
kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan :

a. Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %


b. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %
c. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
d. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75 %
e. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %

2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Umum

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 15
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan persiapan lapangan,
galian semua jenis material apapun yang ditemui penanganan, penghamparan dan
pemadatan material timbunan yang diperlukan, pembuangan semua material sisa
galian, pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah di sekitarnya,
urugan kembali, pengupasan muka tanah, timbunan tanah pada alur dan elevasi
sesuai yang ditunjukkan pada gambar.

Seluruh area yang termasuk dalam batas batas pekerjaan tanah akan dikerjakan
dalam jalur, tingkatan dan elevasi, kemiringan, potongan melintang yang sesuai dalam
gambar dengan tambahan yang diijinkan untuk ketebalan plesteran dan pasangan
batu dimana perlu kemiringan dan bentuk saluran drainase sedemikian rupa sehingga
mempunyai penampilan seragam yang rapi pada penyelesaiannya dan harus disetujui
oleh Direksi. Material galian untuk memenuhi kebutuhan bahan tambahan disimpan
untuk penggunaan berikutnya atau ditempatkan sebagai bahan timbunan segera
setelah penggaliannya dengan persetujuan Direksi. Bila tidak langsung digunakan
penyimpangan bahan galian yang akan digunakan tidak diperbolehkan diletakkan di
jalan. Batu besar yang tidak diperkenankan untuk material timbunan dapat
disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasang batu, sesuai dengan spesifikasi.

Penggunaan semua material galian untuk keperluan tertentu ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor tidak diperkenankan menghamburkan atau dengan kata lain membuang
material galian yang berguna. Semua galian akan dilaksanakan dengan batasan dan
sesuai kebutuhan yang diperlihatkan pada pasal-pasal dari spesifikasi ini berkenaan
dengan masalah pengendalian air. Tidak diperbolehkan menebang pohon tanpa ijin
dari Direksi dan Instansi yang terkait. Pekerjaan urugan dan galian harus benar-benar
rata menurut gambar-gambar potongan memanjang dan potongan melintang dengan
permukaan dan kemiringan yang rapi dan benar benar rata dan teratur.

Apabila tidak disebutkan lain, semua rumput tanaman dan semua bahan-bahan yang
merusak harus dibuang sebelum bahan urugan diletakkan pada tempatnya. Semua
bahan-bahan yang lemah atau mudah rusak harus diganti denga bahan-bahan yang
baik seperti syarat yang ditetapkan oleh Direksi.
Bahan galian yang didapatkan dari tempat galian tidak menckupi bagi keperluan
penimbunan maka dapt diperoleh tambahan galian dari daerah bahan galian lain yang
telah disetujui Direksi. Lokasi bahan galian yang telah digali harus diperbaiki
sedemikian rupa untuk menghilangkan kemiringan tanah yang tajam dan tidak stabil
atau hal lain yang kurang baik dan berbahaya. Luas dan kedalaman galiam masih

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 16
dalam batas area yang telah disetujui Direksi. Kontraktor bertanggung jawab
terhadap pengaturan dan pembayaran semua bahan galian termasuk bahan lempung
dan bahan yang dipilih sesuai persetujuan Direksi.

1. Pekerjaan Galian
A. Galian Tanah

a. Galian tanah untuk pondasi, saluran, pipa tanah, septictank, rembesan dan galian-
galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan
peil-peil yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan
lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan
dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak
dipakai harus disumbat.

b. Kedalaman semua galian harus mendapat persetujuan dari pengawas dan sesuai
dengan rencana. Dasar galian harus bebas dari lumpur dan air serta dalam
keadaan bersih dan datar/rata, sampai dapat diberi lapisan pasir urug setebal 10
cm sebelum pondasi dilaksanakan.

c. Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,
kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka
secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau instansai yang
berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan-


kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

d. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka


Kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang
sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan
spesifikasi pondasi.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian


pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila
perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila
perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan spesifikasi.

e. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 17
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya
maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

f. Dalam keadaan tanah yang dapat longsor, kontraktor harus memasang turap, yang
telah diperhitungkan kekuatannya.

g. Pemborong akan melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai kepada
pengawas yang menrut pendapatnya sudah dapat dimulai dengan memasang
pondasi. Setelah mendapat persetujuan dari pengawas barulah pekerjaan pondasi
dapat dilanjutkan.

B. Perbaikan Dari Pekerjaan Galian Yang Tidak Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, harus diperbaiki oleh
Kontraktor sebagai berikut :

a. Material yang berlebihan harus dibuang dengan menggali lebih lanjut

b. Daerah dimana digali lebih atau daerah retak atau lepas, harus dirug kembali
dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan
oleh Direksi.

C. Pelaporan dan Pencatatan

a. Untuk setiap pekerjaan galian, Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi,


sebelum memulai pekerjaan, gambar perincian potongan melintang atau
memanjang yang menunjukkan kondisi awal dari pada tanah sebelum operasi
pembabatan dan penggarukan dilakukan.

b. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi


selesai,Kontraktor harus memberitahu direksi. Bahan landasan atau material lain
tidak boleh dipasang sebelum kedalaman galian disetujui oleh direksi.

D. Prosedur Penggalian

Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi dan harus mencakup pembuangan
seluruh material dalam bentuk apapun yang dijumpai termasuk tanah, padas, batu

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 18
bata, batu, beton dan lain-lain. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal
mungkin gangguan terhadap material dibawah dan di luar batas galian.

2. Pekerjaan Urugan
I. Urugan Pasir

a. Bekas galian pondasi, diurug dengan pasir urug setebal 10 cm sebagai bantalan
untuk pemasangan Aanstumping , di bagian ini urugan dengan bekas galian tanah
tidak dibenarkan.
b. Urugan tanah dilakukan untuk menutup dan meratakan kembali bekas galian,
setelah pemasangan pondasi selesai seluruhnya dan pada bidang lantai, untuk
mencapai elevasi yang di inginkan sebelum penebaran pasir urug atau sirtu.

Bahan Urugan
Bahan Urugan harus dipadatkan sekurang-kurangnya mencapai kepadatan
minimum 85% dari kepadatan maksimum yang dicapai dilaboratorium.
Tanah Asli
Bagian teratas sedalam 150 mm dari tanah asli haruslah mempunyai
kepadatan minimum 85% AASHO pada laboratorium

II. Urugan Tanah

Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebarkan dalam lapisan-lapisan


yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 300 mm pada kedalaman gembur.

Gumpalan-gumpalan tanah yang harus digemburkan dari bahan urugan tersebut


dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan
kepadatannya sama. Setiap urugan haruslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan
kelembabannya, sebelum pengeraan dilaksanakan.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa
melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang
berikutnya. Bilamana bahan urugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang dikerjakan atau diganti dan cara-cara pelaksanaan
akan dihentikan guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian
akan ditentukan/ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 19
Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke
tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas Ketinggian (peil) disesuaikan
dengan gambar.

3. Pekerjaan Talud Penahan Tanah (Pasangan Batu Gunung)

I. Pasangan Pondasi
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya,
menyiapkan tempat yang akan dikerjakan pemasangan batu kali/gunung serta
metode pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, pekerjaan-pekerjaan ini harus sesuai
dengan gambar – gambar denah, potongan dan gambar detail.

b. Bahan yang harus disediakan antara lain :


 Batu Kali/ Batu Gunung, ukurannya rata-rata sama, berkwalitas terbaik, satu
dan lain sesuai dengan NI – 3 pasal 19.
 Semen yag dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan yang tersebut dalam NI – 8, Satu dan lain hal sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton dan pasangan bata.
 Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasangan, yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI – 3 pasal 14 ayat 2. Satu
dan lain hal sama dengan yang disyaratkan dalam pekerjaan beton.
 Air untuk mengaduk campuran semen dan pasir tersebut harus bersih, satu
dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 10.

c. Tempat yang akan dipasang harus dibersihkan dengan teliti ( ketebalan dasar dan
puncak, tinggi serta panjang ) bersih dari segala macam kotoran (bekas –bekas
tumbuhan dan akar-akaran), bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum
memulai pemasangan seyogianya kontraktor memberitahukan dahulu
rencananya kepada pengawas.

d. Pelaksanaan pasangan pondasi ini dikerjakan seperti lazimnya :


 Batu kali harus di pilih batu yang berkwalitas baik, dikerjakan dengan
penampang sesuai dengan yang tertera pada gambar rencana.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 20
 Semen atau Portlan Cement (PC), sama dengan PC yang digunakan untuk
konstruksi beton. Semen yang datang ke lokasi pekerjaan dan menunggu
pemakaianya, harus di simpan dalam gudang yang lantainya kering dan
memiliki ketinggian 30 cm dari muka tanah sekitarnya, bilamana pada setiap
pembukaan kantong, ternyata semennya sudah mengeras, maka semen
tersebut tidak boleh lagi digunakan dan harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan. Supplier / pedagang yang mengirim semen ke lokasi pekerjaan,
hendaknya dapat menunjukan sertifikat dari fabriknya. Semen yang sudah
lembab atau menunjukkan indikasi akan membatu akan di tolak. Semua
semen yang di tolak secepatnya dikeluarkan dari lapangan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diingini. Semen yang digunakan adalah Merk
dagang Andalas, Type A ( mutu kelas I ).

 Pasir Pasang, sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.
Pasir yang dimaksud harus bersih, dan bebas dari segala bentuk kotoran dan
bahan kimia. Satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 4 ayat 2. Bilamana
pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, pengawas
dapat memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai
dapat disetujui untuk digunakan. Khusus untuk plesteran harus dicarikan
pasir yang lebih halus.

3. PEKERJAAN KANSTIN

A. PEKERJAAN KANSTIN PASANGAN BATA

 Pasir Pasang, sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.
Pasir yang dimaksud harus bersih, dan bebas dari segala bentuk kotoran dan
bahan kimia. Satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 4 ayat 2. Bilamana pasir
yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, pengawas dapat
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai dapat disetujui
untuk digunakan. Khusus untuk plesteran harus dicarikan pasir yang lebih halus.

1. Pasangan Batu Bata


Persyaratan Bahan :
- Ukuran : ± 5 x 10 x 22 cm
- Produksi : Lokal

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 21
- Kualitas : Baik
- Persyaratan lain :
 Matang, keras.
 Ukuran sama rata, saling tegak lurus.
 Tidak mengandung batu, tidak berlubang-lubang, tidak retak-retak.

 Memenuhi persyratan-persyaratan PUBI 1982.

a. Pemasangan/Pelaksanaan :

 Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus


menyerahkan sample dari bata yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

 Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari site.

 Pada waktu pemasangan, semua bata yang dipergunakan harus


dibasahi/direndam dengan air dan batu batu tersebut harus bebas dari
kotoran yang melekat.

 Batu bata harus dipasang dengan baik, rata, horisontal, sambungan-


sambungannya harus sama rata, sudut persegi, naad tegak tidak segaris
(silang), permukaan baik dan rata.

 Pada penghentian-penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.

 Pada hubungan-hubungan dengan tiang-tiang beton atau pada ujung


pasangan harus bergerigi.

 Semua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding-dinding beton,


balok atau pelat beton dan bagian struktur lainnya.

 Adukan 1 pc : 2 ps dipergunakan untuk :

 Dinding KM/WC luar dan dalam sampai tinggi 150 cm dari lantai dalam
Sementara untuk dinding-dinding yang lain mempergunakan adukan 1
pc : 4 ps.

 Pemasangan dilakukan secara bertahap, dimana tiap tahapan tidak boleh


melebihi ketinggian 1 m, kecuali bila ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 22
 Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhan atau atas
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas.

 Kolom praktis untuk penguat pasangan bata harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga maksimum setiap luas 12 m2 bidang pasangan bata harus
dikelilingi oleh penguat (kolom-kolom praktis) tersebut.

 Pada sisi tegak yang berhubungan dengan beton/kolom harus dipasang


angkur 10 mm (3/8") dan sepanjang sisi tegak tersebut harus dicor dengan
adukan 1 pc : 2 ps, setebal minimal 5 cm.

 Penguatan beton juga diberikan pada daerah-daerah pembukaan, seperti


bagian atas pintu/jendela dan lubang-lubang lainnya, sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas.

 Bila pemasangan selesai, maka adukan-adukan semen yang menempel pada


pasangan batu bata harus segera dibuang.

 Adukan yang tumpah ke bawah pada waktu pemasangan bata, adukan bekas
dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh
dipakai/dicampurkan dengan adukan yang baru.

 Untuk plester (finishing) disyaratkan memakai :

 Campuran 1 pc : 2 ps dinding bata trasram.

 Campuran 1 pc : 4 ps untuk dinding bata biasa.

 Ketebalan plester adalah 1.5 cm, kemudian dirapikan dan dihaluskan dengan
portland cement murni.

 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menjamin bahwa plester dinding


tersebut benar-benar rapi, rata dan tidak bergelombang.

b. Macam Pasangan Batu Bata, terdiri atas :

 Pasangan Kedap Air ( Trasram ), Untuk dinding – dinding biasa yang di


atas tanah di pasang pasangan bata kedap air dengan perbandingan
campuran 1 Pc : 2 Ps , di mulai dari sloof sampai 20 cm di atas
permukaan lantai ( + 0.00 ) dan 20 cm di bawah lantai ( 0.00 ), untuk
dinding KM/WC di pasang setinggi 1.50 cm dari lantai sesuai gambar denah
dan potongan.
c. Adukan:

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 23
 Adukan pasangan harus di buat secara hati-hati, diaduk dalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Campuran semen dan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian di beri air sampai di dapat campuran yang plastis. Adukan
yang sudah mengering / kering tidak boleh di campur dengan adukan baru.

 Dalam 1 ( satu ) hari pasangan bata tidak boleh lebih tinggi dari 1 M, dari
pengakhiran pasangan pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.

 Semua pasangan baru harus di jaga dan diupayakan untuk tidak terkena
sinar matahari langsung, dengan menutupinya memakai karung yang basah.

 Tempat-tempat yang terkena jalur instalasi, baik instalasi listrik, pipa air
bersih maupun lobang-lobang buangan, harus dipersiapkan dulu, dengan
menyumbat nya memakai batang pisang.

e. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Kontraktor akan mengerjakan pengukuran bangunan (Uitzet) secara teliti dan


sesuai dengan gambar kerja, sebagaimana dinding-dindingnya dipasang dalam
satu hari pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari 1 M dan pengakhiran
pasangan pada satu hari itu harus di buat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari. Semua pasangan
mendatar ( horizontal ) harus rata dan tiap kali diukur (di waterpas/dibenang)
supaya rata dengan lantai,Pasangan tegak ( vertikal) harus lurus dan selalu di Lot
dengan benang. Tiap kali pemasangan lanjutan tidak boleh lebih dari 30 cm di atas
pasangan sebelumnya. Pada semua pasangan bata setengah batu, satu sama lain
harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan setengah panjang, kecuali sesuai peraturannya ( untuk pasangan
sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan di atasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih tebal, harus di susun
sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang seharusnya.

b. Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna,
kecuali di tiap pertemuan di mana ada tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

c. Sebelum di mulai pemasangan, maka batu batanya harus di rendam lebih dulu di
dalam air selama setengah jam, dan permulaan yang di pasang juga harus basah.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 24
Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10mm ) dan siarnya harus
benar-benar padat adukkannya.

d. Semua pasangan bata harus di jaga supaya jangan terkena sinar matahari langsung
dan kontraktor berkewajiban menyediakan karung-karung basah yang digunakan
untuk menutupi pasangan tersebut.

e. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus di korek sedalam 0.5 cm,
sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan di pasang.

f. Bilamana dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka ini harus di ganti dengan yang berkwalitas baik, atas biaya
kontraktor.

g. Pada tempat-tempat yang akan di pasang kosen pintu, jendela, lobang ventilasi
dan lain-lain, pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen
kayunya selesai dan dipasang pada tempat yang tepat. Semua rangka kayu / kosen
harus di isi dengan adukan sekurang-kurangnya setebal 1 cm ( adukan sesuai
dengan tujuan atau dengan tambahan plasticiser).

h. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa.

 Dimana diperlukan pemasangan pipa / alat-alat listrik yang diperlukan


untuk di tanam dalam dinding, maka harus di buat pahatan secukupnya pada
pasangan bata (sebelum diplester).

 Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat yang diperlukan, harus ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

B. PEKERJAAN PLESTERAN

a. Lingkup pekerjaan adalah meliputi penyediaan bahan plesteran , penyiapan


dinding / tempat yang akan dilakukan pekerjaan plester atau bidang yang akan di
plester, serta metode pelaksanaan pekerjaan plesteran tersebut pada dinding-
dinding yang nantinya akan di finishing dengan cat. Selanjutnya satu dan lain hal
disesuaikan dengan desain gambar serta rencana pekerjaan.

b. Bahan yang harus disediakan antara lain :

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 25
 Semen ( PC ), yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini haruslah
memenuhi persyaratan NI – 8.

 Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan warna
asli . satu dan lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI – 3
pasal 14 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi.

 Air untuk mengaduk/mencampur kedua bahan tersebut di atas, satu dan lain
hal sesuai dengan pasal 10 NI – 3.

c. Persiapan dinding yang akan diplester.

 Semua siar yang ada dipermukaan dinding pasangan batu bata hendaknya
dikerok sedalam ± 10 mm, sebelum diplester.

 Pemukaan dinding beton yang akan diplester harus di cecah / dikerik /


dibuat kasar agar bahan plesterannya dalpat merekat dengan benar.

 Semua permukaan yang akan diplester harus di sikat sampai bersih dan
disiram air sebelum bahan plesternya ditempelkan , setelah di plester
kelembaban dindingnya harus terus dipelihara selama seminggu sejak
penempelan plester.

d. Pelaksanaan pekerjaan plesteran harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :

 Sudut-sudut plesteran.

 Semua sudut horizontal , di luar maupun di dalam serta garis-garis tegaknya


dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan
siku, sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.

 Perbaikan bidang plesteran.

 Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus diusahakan


memperbaikinya secara keseluruhan. Bagian-bagian yang akan diperbaikai
hendaknya diboboksecara teratur ( dibuat bobokan yang berbentuk segi
empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

 Adukan plesteran biasa (1 Pc. : 4 Ps.).

 Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau bisa juga dengan
manual ( tangan ) asalkan hasilnya sesuai dengan persyaratan yang diminta,
penggunaan bahan kimia tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 26
dari direksi. Hanya semen yang masih baik yang diperbolehkan untuk di
pakai.

 Adukan kedap air ( 1 Pc. : 2 Ps.).

o Plesteran yang dimaksud ialah terdiri dari semen portland satu


bagian volume dan pasir 2 bagian volume.

o Plesteran ini digunakan pada dinding dan pasangan bata kedap air
yaitu seluruh dinding lavatory ( KM/WC , Urinoir ), seluruh dinding
bagian bawah sampai setinggi 20 cm diatas lantai ( 0.00 ), bak air, bak
kontrol, septictank dan bagian pekerjaan beton yang tampak.
o Pelaksanaan dikerjakan seperti plesteran biasa , terdiri dari 2 ( dua )
kali melapis sampai setebal ± 1.5 cm.

 Untuk dapat mencapai tebal yang rata dari suatu plesteran, sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang. pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
yang mengerjakan sendiri, dengan mengguinakan mistar panjang yang
digerakkan secara vertikal (silang). Tebal plesteran untuk pasangan batu
bata rata-rata 1.5 cm dan untuk plesteran beton rata-rata 1 cm.

C. PEKERJAAN KANSTIN 60 X 30 X 25 X 20

Untuk kanstin jenis ini dilakukan pemesanan.


Pelaksanaan pemasangan pada dasarnya sama dengan pemasangan batu bata, hanya
saja pemasangan kanstin jenis ini tidah dilakukan secara vertikal akan tetapi hanya
dilakukan secara horizontal atau memanjang.

4. PEKERJAAN DRAINASE
Lingkup Pekerjaan

 Lingkup pekerjaan Drainase meliputi pekerjaan galian tanah saluran, pekerjaan


urugan pasir, pekerjaan lantai kerja beton, dan pekerjaan pasangan dinding
bata saluran, yang tiap pon poinnya sudah pernah disebutkan di Lingkup
Pekerjaan pada halaman- halaman sebelumnya Adapun poin yang belum
disbutkan seperti :

Pemasangan Grill saluran dari besi siku dan besi beton sepanjang saluiran

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 27
Syarat Syarat Bahan

 Bahan-bahan yang dipergunakan untuk grill saluran besi plat siku lebar 6cm,
dan besi beton ulir diameter 12 adalah besi siku

 Apabila ukuran-ukuran yang ada di pasaran tidak sesuai dengan perencanaan,


maka pemborong wajib memotongnya. Sebelum kontraktor menyediakan stock
untuk di pasang, seyogianya contoh bahan ini diperlihatkan dulu kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

5. PEKERJAAN PAVING BLOCK


A. Pekerjaan Paving Block

1. Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti
yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub grade” dan
lantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.
 Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

2. Syarat-Syarat Bahan

 Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII, terutama
pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
 Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia
atau lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.

 Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direks
 i/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 28
 Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
 Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir
urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah dikerjakan
dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan memiliki
kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai daya dukung maksimal
sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
 Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya harus
dikerjakan dan diselesaikan sebelum pekerjaan paving blok dilaksanakan.
 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
 Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar sert
 petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus yang sama lebarnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus menggunakan key
block dan pemotongan harus menggunakan alat pemotong khusus s
 esuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
 Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate vibrator ukuran
plate 0,3 – 0,5 m2 dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton.
Pemadatan dilakukan 3 kali sebelum siar-siar di isi pasir, setelah itu
dipadatkan dan diratakan beberapa kali dengan roller 3 ton.
 Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan
terkunci.
 Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan
perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
 Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen maupun oli.
 Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan,
seluruh area paving block harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 29
6. PEKERJAAN TAMAN
Lingkup Pekerjaan

 Lingkup pekerjaan Taman meliputi pekerjaan pekerjaan pemasangan batu


gamping, penanaman rumput gajah mini dan pekerjaan tangga menuju gazebo.

 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

 Pemasangan lantai pasangan batu gamping harus rapi, rata dan padat sehingga
tidak terdapat celah-celah atau lubang

 Pekerjaan penanaman rumput gajah mini dibuat sesuai dengan gambar kerja.

 Pekerjaan penanaman tangga menuju gazebo mini dibuat sesuai dengan


gambar kerja.

 Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari


Direksi.

Persyaratan Bahan
 Bahan-bahan yang disyaratkan disini seperti semen, pasir, kerikil dan air yang
merupakan bahan dasar seperti yang disyaratkan pada pekerjaan.

Syarat-Syarat Pelaksanaan

 Bahan-bahan yang akan dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas.

 Pekerjaan rabat beton dilakukan langsung diatas tanah, maka sebelum


pasangan dilaksanakan terlebih dahulu lapisan dibawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata
permukaannya dan mempunyai daya dukung yang maksimal.

 Tebal lapisan pasangan batu gamping ini dibuat sesuai yang disebutkan dalam
gambar.

 Permukaan pasangan batu gamping ini dibuat rata/waterpass, sesuai yang


ditunjukakan pada gambar.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 30
7. PEKERJAAN TRIBUN PARKIR BUS
1. Pekerjaan Atap

a. Lingkup pekerjaan rangka tribun, meliputi


penyediaan / pemesanan, pemasangan / fabrikasi, peletakan dan finishing dari
pekerjaan secara keseluruhan, seperti rangka tribun dll.

2. Pekerjaan Penutup Atap

a. Lingkup pekerjaan Atap, meliputi penyediaan / pemesanan, pemasangan /


fabrikasi, peletakan dan finishing dari pekerjaan atap secara keseluruhan,
seperti rangka atap , penutup atap.

b. Kerangka rangka atap serta balok-balok silang, gordeng untuk bangunan terbuat
dari besi hollow fabrikasi. Rangka atap di buat / di pesan sesuai dengan bentuk
dan ukuran pada gambar.

c. Penutup atap atap yang di pasang adalah Spandek dari bahan baja yang di
antikaratkan (Zincallume) , tebal 0.30 mm, ( untuk keaslian barang supaya
dilampirkan sertifikasi Pabrik / Sub dealer yang direkomendasikan. Pemasangan
atap dilaksanakan dengan paku khusus.

8. PEKERJAAN LAMPU TAMAN


a. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan lampu taman lengkap dengan instalasi listrik dan perlengkapan yang
diperlukan.

b. Uraian Pekerjaan

 Tugas yang harus dikerjakan oleh kontraktor, meliputi pengadaan,


pemasangan dan pengujian secara sempurna dan terpadu sehingga sistem
penerangan taman dapat menyala dengan sempurna.

 Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem penerangan berserta


perlengkapannya harus sesuai dengan gambar rencana.

 Prosedur pekerjaan pemasangan lampu taman harus seijin / disaksikan


Direksi lapangan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 31
PENJELASAN-PENJELASAN TEKNIK PEKERJAAN
Pasal - 1
SITUASI PEKERJAAN

1. Pekerjaan adalah Pembangunan Landscape Dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir
(DAK)

2. Item pekerjaan adalah pekerjaan Timbunan Tanah

3. Lokasi terletak di Kab. Aceh Besar

4. Site pekerjaan bangunan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaannya


pada waktu diadakan aanwijzing.

5. Dalam hal ini Pemborong diwajibkan/dianjurkan untuk mengadakan penelitian terlebih


dahulu tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum rapat penjelasan dimulai.

6. Letak bangunan yang akan didirikan sudah dijelaskan pada gambar situasi.

Pasal - 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan bangunan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH

Pasal - 3
CARA PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan

a. Mempersiapkan segala peralatan kerja, termasuk air, tenaga listrik dan lain
sebagainya. Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat milik Owner
(pemberi tugas), baik yang berada dilapangan maupun diluar lapangan tanpa
persetujuan pengawas/pemberi tugas.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 32
b. Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-tumbuhan, akar, alang-alang dan lain-
lain harus dibersihkan atau disingkirkan dari lapangan, dan apabila perlu dengan
menggalinya.

c. Meratakan tanah dilokasi yang akan dibangun sesuai dengan tinggi duga yang
dikehendaki desain.

d. Pengukuran dan pembuatan papan ukur (bowplank) mempergunakan kayu 5/7


cm sebagai patok dan papan 2.5/20 cm sebagai Reider (bentangan). Bahan kayu
dan papan adalah dari mutu kelas III dengan kondisi baik, kering dan lurus. Titik
duga (peil + 0,00) ditentukan diatas permukaan yang sudah dirat6akan dan
disesuaikan dengan gambar.

e. Patok-patok harus kuat dan tidak mudah berubah posisinya, tanda-tanda sumbu
harus tetap dan jelas, dicat menie lurus dan mendatar.

f. Air minum dan air untuk pelaksanaan harus memenuhi kaedah-kaedah yang
disyaratkan, sebelum pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan dari Direksi.

g. Menyediakan kelengkapan keamanan dan keselamatan proyek (K3), seperti Kotak


P3K, helm proyek, tanda-tanda bahaya, alat pemadam kebakaran serta
kelengkapan lainya. Kontraktor diharuskan juga menyelenggarakan penjagaan
siang/malam selama kegiatan berlangsung.

h. Membuat Papan nama Proyek, dengan ukuran dan konstruksi pemasangan sesuai
yang disyaratkan dalam RKS atau mengikuti peraturan daerah setempat.

i. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus


memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh pemerintah setempat, kontraktor
diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.

Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) dan Bowplank

a. Perataan / pembentukan muka tanah harus dilaksanakan terlebih dulu sebelum


pemasangan bowplank dilakukan. Perataan tanah dilakukan setelah pengukuran /
pengecekan rencana tapak bangunan, dimana dengan pengukuran tersebut
dipastikan titik kedudukan bangunan yang akan dikerjakan.

b. Sesudah pekerjaan pemerataan tanah selesai dikerjakan, Pemborong diharuskan


melakukan pengukuran situasi tanah lokasi lengkap. Untuk diplotkan tata letak
bangunan sesuai dengan gambar rencana.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 33
c. Perletakkan bangunan baru supaya dicocokkan dengan ukuran-ukuran pada
rencana, akan tetapi apabila ada selisih / perbedaan maka peletakannya dapat
diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan
petunjuk-petunjuk serta persetujuan Bouwheer/Direksi.

d. Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuran-ukurannya harus


diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta
harus dilegalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Bouwheer / Pemberi Tugas.

e. Bouwplank sebagai dasar pedoman pelaksanaan oleh tukang / pekerja harus


dilaksanakan berdasarkan tata letak bangunan yang akan dikerjakan. Permukaan
bouwplank untuk bangunan kantor diambil / ditetapkan kurang lebih 110 cm dari
permukaan tanah setelah diratakan, ini menunjukkan ketinggian permukaan
bouwplank tersebut berbeda-beda antara satu titik dengan titik lainnya. Untuk
pembuatan pekerjaan ini diikuti petunjuk peil (0.00) lantai pada masing-masing
titik.

Administrasi

a. Administrasi Proyek

Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi lapangan


berupa buku tamu, buku lapangan bahan, material, alat dan perkerja, catatan harian
cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan administrasi. Kontraktor
wajib membuat harian, laporan mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan data
penunjangnya dan foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Proyek. Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan untuk
membuat jadwal atau schedule, rencana kerja, metode kerja, kebutuhan material,
kebutuhan sumberdaya dan peralatan dan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas dan Direksi.

b. Photo Dokumentasi

Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan
dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat
dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo
dokumentasi. Photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus
bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 34
secara kronologi bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik
tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahaan Direksi pekerjaan, dan sudah
harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh
pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada
kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan :

a. Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %


b. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %
c. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
d. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75 %
e. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %

2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Umum

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan persiapan lapangan,
galian semua jenis material apapun yang ditemui penanganan, penghamparan dan
pemadatan material timbunan yang diperlukan, pembuangan semua material sisa
galian, pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah di sekitarnya,
urugan kembali, pengupasan muka tanah, timbunan tanah pada alur dan elevasi
sesuai yang ditunjukkan pada gambar.

Seluruh area yang termasuk dalam batas batas pekerjaan tanah akan dikerjakan
dalam jalur, tingkatan dan elevasi, kemiringan, potongan melintang yang sesuai dalam
gambar dengan tambahan yang diijinkan untuk ketebalan plesteran dan pasangan
batu dimana perlu kemiringan dan bentuk saluran drainase sedemikian rupa sehingga
mempunyai penampilan seragam yang rapi pada penyelesaiannya dan harus disetujui
oleh Direksi. Material galian untuk memenuhi kebutuhan bahan tambahan disimpan
untuk penggunaan berikutnya atau ditempatkan sebagai bahan timbunan segera
setelah penggaliannya dengan persetujuan Direksi. Bila tidak langsung digunakan
penyimpangan bahan galian yang akan digunakan tidak diperbolehkan diletakkan di
jalan. Batu besar yang tidak diperkenankan untuk material timbunan dapat
disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasang batu, sesuai dengan spesifikasi.

Penggunaan semua material galian untuk keperluan tertentu ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor tidak diperkenankan menghamburkan atau dengan kata lain membuang

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 35
material galian yang berguna. Semua galian akan dilaksanakan dengan batasan dan
sesuai kebutuhan yang diperlihatkan pada pasal-pasal dari spesifikasi ini berkenaan
dengan masalah pengendalian air. Tidak diperbolehkan menebang pohon tanpa ijin
dari Direksi dan Instansi yang terkait. Pekerjaan urugan dan galian harus benar-benar
rata menurut gambar-gambar potongan memanjang dan potongan melintang dengan
permukaan dan kemiringan yang rapi dan benar benar rata dan teratur.

Apabila tidak disebutkan lain, semua rumput tanaman dan semua bahan-bahan yang
merusak harus dibuang sebelum bahan urugan diletakkan pada tempatnya. Semua
bahan-bahan yang lemah atau mudah rusak harus diganti denga bahan-bahan yang
baik seperti syarat yang ditetapkan oleh Direksi.
Bahan galian yang didapatkan dari tempat galian tidak menckupi bagi keperluan
penimbunan maka dapt diperoleh tambahan galian dari daerah bahan galian lain yang
telah disetujui Direksi. Lokasi bahan galian yang telah digali harus diperbaiki
sedemikian rupa untuk menghilangkan kemiringan tanah yang tajam dan tidak stabil
atau hal lain yang kurang baik dan berbahaya. Luas dan kedalaman galiam masih
dalam batas area yang telah disetujui Direksi. Kontraktor bertanggung jawab
terhadap pengaturan dan pembayaran semua bahan galian termasuk bahan lempung
dan bahan yang dipilih sesuai persetujuan Direksi.

Timbunan Tanah

Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebarkan dalam lapisan-lapisan


yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 300 mm pada kedalaman gembur.

Gumpalan-gumpalan tanah yang harus digemburkan dari bahan urugan tersebut


dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan
kepadatannya sama. Setiap urugan haruslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan
kelembabannya, sebelum pengeraan dilaksanakan.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa
melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang
berikutnya. Bilamana bahan urugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang dikerjakan atau diganti dan cara-cara pelaksanaan
akan dihentikan guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian
akan ditentukan/ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 36
Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke
tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas Ketinggian (peil) disesuaikan
dengan gambar.

PENJELASAN-PENJELASAN TEKNIK PEKERJAAN


Pasal - 1
SITUASI PEKERJAAN

1. Pekerjaan adalah Pembangunan Landscape Dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir
(DAK)

2. Item pekerjaan adalah pekerjaan Toilet

3. Lokasi terletak di Kab. Aceh Besar

4. Site pekerjaan bangunan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaannya


pada waktu diadakan aanwijzing.

5. Dalam hal ini Pemborong diwajibkan/dianjurkan untuk mengadakan penelitian terlebih


dahulu tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum rapat penjelasan dimulai.

6. Letak bangunan yang akan didirikan sudah dijelaskan pada gambar situasi.

Pasal - 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan bangunan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3. PEKERJAAN BETON/BERTULANG
4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
5. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
6. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
7. PEKERJAAN PLUMBING
8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
9. PEKERJAAN PENGECATAN

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 37
Pasal - 3
CARA PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan

j. Mempersiapkan segala peralatan kerja, termasuk air, tenaga listrik dan lain
sebagainya. Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat milik Owner
(pemberi tugas), baik yang berada dilapangan maupun diluar lapangan tanpa
persetujuan pengawas/pemberi tugas.

k. Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-tumbuhan, akar, alang-alang dan lain-


lain harus dibersihkan atau disingkirkan dari lapangan, dan apabila perlu dengan
menggalinya.

l. Meratakan tanah dilokasi yang akan dibangun sesuai dengan tinggi duga yang
dikehendaki desain.

m. Pengukuran dan pembuatan papan ukur (bowplank) mempergunakan kayu 5/7


cm sebagai patok dan papan 2.5/20 cm sebagai Reider (bentangan). Bahan kayu
dan papan adalah dari mutu kelas III dengan kondisi baik, kering dan lurus. Titik
duga (peil + 0,00) ditentukan diatas permukaan yang sudah dirat6akan dan
disesuaikan dengan gambar.

n. Patok-patok harus kuat dan tidak mudah berubah posisinya, tanda-tanda sumbu
harus tetap dan jelas, dicat menie lurus dan mendatar.

o. Air minum dan air untuk pelaksanaan harus memenuhi kaedah-kaedah yang
disyaratkan, sebelum pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan dari Direksi.

p. Menyediakan kelengkapan keamanan dan keselamatan proyek (K3), seperti Kotak


P3K, helm proyek, tanda-tanda bahaya, alat pemadam kebakaran serta
kelengkapan lainya. Kontraktor diharuskan juga menyelenggarakan penjagaan
siang/malam selama kegiatan berlangsung.

q. Membuat Papan nama Proyek, dengan ukuran dan konstruksi pemasangan sesuai
yang disyaratkan dalam RKS atau mengikuti peraturan daerah setempat.

r. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus


memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh pemerintah setempat, kontraktor
diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 38
Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) dan Bowplank

f. Perataan / pembentukan muka tanah harus dilaksanakan terlebih dulu sebelum


pemasangan bowplank dilakukan. Perataan tanah dilakukan setelah pengukuran /
pengecekan rencana tapak bangunan, dimana dengan pengukuran tersebut
dipastikan titik kedudukan bangunan yang akan dikerjakan.

g. Sesudah pekerjaan pemerataan tanah selesai dikerjakan, Pemborong diharuskan


melakukan pengukuran situasi tanah lokasi lengkap. Untuk diplotkan tata letak
bangunan sesuai dengan gambar rencana.

h. Perletakkan bangunan baru supaya dicocokkan dengan ukuran-ukuran pada


rencana, akan tetapi apabila ada selisih / perbedaan maka peletakannya dapat
diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan
petunjuk-petunjuk serta persetujuan Bouwheer/Direksi.

i. Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuran-ukurannya harus


diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta
harus dilegalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Bouwheer / Pemberi Tugas.

j. Bouwplank sebagai dasar pedoman pelaksanaan oleh tukang / pekerja harus


dilaksanakan berdasarkan tata letak bangunan yang akan dikerjakan. Permukaan
bouwplank untuk bangunan kantor diambil / ditetapkan kurang lebih 110 cm dari
permukaan tanah setelah diratakan, ini menunjukkan ketinggian permukaan
bouwplank tersebut berbeda-beda antara satu titik dengan titik lainnya. Untuk
pembuatan pekerjaan ini diikuti petunjuk peil (0.00) lantai pada masing-masing
titik.

Administrasi

a. Administrasi Proyek

Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi lapangan


berupa buku tamu, buku lapangan bahan, material, alat dan perkerja, catatan harian
cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan administrasi. Kontraktor
wajib membuat harian, laporan mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan data
penunjangnya dan foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Proyek. Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan untuk
membuat jadwal atau schedule, rencana kerja, metode kerja, kebutuhan material,

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 39
kebutuhan sumberdaya dan peralatan dan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas dan Direksi.

b. Photo Dokumentasi

Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan
dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat
dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo
dokumentasi. Photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus
bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga
secara kronologi bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik
tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahaan Direksi pekerjaan, dan sudah
harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh
pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada
kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan :

a. Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %


b. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %
c. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
d. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75 %
e. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %

2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Umum

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan persiapan lapangan,
galian semua jenis material apapun yang ditemui penanganan, penghamparan dan
pemadatan material timbunan yang diperlukan, pembuangan semua material sisa
galian, pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah di sekitarnya,
urugan kembali, pengupasan muka tanah, timbunan tanah pada alur dan elevasi
sesuai yang ditunjukkan pada gambar.

Seluruh area yang termasuk dalam batas batas pekerjaan tanah akan dikerjakan
dalam jalur, tingkatan dan elevasi, kemiringan, potongan melintang yang sesuai dalam
gambar dengan tambahan yang diijinkan untuk ketebalan plesteran dan pasangan

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 40
batu dimana perlu kemiringan dan bentuk saluran drainase sedemikian rupa sehingga
mempunyai penampilan seragam yang rapi pada penyelesaiannya dan harus disetujui
oleh Direksi. Material galian untuk memenuhi kebutuhan bahan tambahan disimpan
untuk penggunaan berikutnya atau ditempatkan sebagai bahan timbunan segera
setelah penggaliannya dengan persetujuan Direksi. Bila tidak langsung digunakan
penyimpangan bahan galian yang akan digunakan tidak diperbolehkan diletakkan di
jalan. Batu besar yang tidak diperkenankan untuk material timbunan dapat
disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasang batu, sesuai dengan spesifikasi.

Penggunaan semua material galian untuk keperluan tertentu ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor tidak diperkenankan menghamburkan atau dengan kata lain membuang
material galian yang berguna. Semua galian akan dilaksanakan dengan batasan dan
sesuai kebutuhan yang diperlihatkan pada pasal-pasal dari spesifikasi ini berkenaan
dengan masalah pengendalian air. Tidak diperbolehkan menebang pohon tanpa ijin
dari Direksi dan Instansi yang terkait. Pekerjaan urugan dan galian harus benar-benar
rata menurut gambar-gambar potongan memanjang dan potongan melintang dengan
permukaan dan kemiringan yang rapi dan benar benar rata dan teratur.

Apabila tidak disebutkan lain, semua rumput tanaman dan semua bahan-bahan yang
merusak harus dibuang sebelum bahan urugan diletakkan pada tempatnya. Semua
bahan-bahan yang lemah atau mudah rusak harus diganti denga bahan-bahan yang
baik seperti syarat yang ditetapkan oleh Direksi.
Bahan galian yang didapatkan dari tempat galian tidak menckupi bagi keperluan
penimbunan maka dapt diperoleh tambahan galian dari daerah bahan galian lain yang
telah disetujui Direksi. Lokasi bahan galian yang telah digali harus diperbaiki
sedemikian rupa untuk menghilangkan kemiringan tanah yang tajam dan tidak stabil
atau hal lain yang kurang baik dan berbahaya. Luas dan kedalaman galiam masih
dalam batas area yang telah disetujui Direksi. Kontraktor bertanggung jawab
terhadap pengaturan dan pembayaran semua bahan galian termasuk bahan lempung
dan bahan yang dipilih sesuai persetujuan Direksi.

4. Pekerjaan Galian
E. Galian Tanah

h. Galian tanah untuk pondasi, saluran, pipa tanah, septictank, rembesan dan galian-
galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan
peil-peil yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 41
lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan
dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak
dipakai harus disumbat.

i. Kedalaman semua galian harus mendapat persetujuan dari pengawas dan sesuai
dengan rencana. Dasar galian harus bebas dari lumpur dan air serta dalam
keadaan bersih dan datar/rata, sampai dapat diberi lapisan pasir urug setebal 10
cm sebelum pondasi dilaksanakan.

j. Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,
kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka
secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau instansai yang
berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan-


kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

k. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka


Kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang
sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan
spesifikasi pondasi.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian


pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila
perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila
perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan spesifikasi.

l. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya
maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

m. Dalam keadaan tanah yang dapat longsor, kontraktor harus memasang turap, yang
telah diperhitungkan kekuatannya.

n. Pemborong akan melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai kepada
pengawas yang menrut pendapatnya sudah dapat dimulai dengan memasang

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 42
pondasi. Setelah mendapat persetujuan dari pengawas barulah pekerjaan pondasi
dapat dilanjutkan.

F. Perbaikan Dari Pekerjaan Galian Yang Tidak Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, harus diperbaiki oleh
Kontraktor sebagai berikut :

c. Material yang berlebihan harus dibuang dengan menggali lebih lanjut

d. Daerah dimana digali lebih atau daerah retak atau lepas, harus dirug kembali
dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan
oleh Direksi.

G. Pelaporan dan Pencatatan

c. Untuk setiap pekerjaan galian, Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi,


sebelum memulai pekerjaan, gambar perincian potongan melintang atau
memanjang yang menunjukkan kondisi awal dari pada tanah sebelum operasi
pembabatan dan penggarukan dilakukan.

d. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi


selesai,Kontraktor harus memberitahu direksi. Bahan landasan atau material lain
tidak boleh dipasang sebelum kedalaman galian disetujui oleh direksi.

H. Prosedur Penggalian

Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi dan harus mencakup pembuangan
seluruh material dalam bentuk apapun yang dijumpai termasuk tanah, padas, batu
bata, batu, beton dan lain-lain. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal
mungkin gangguan terhadap material dibawah dan di luar batas galian.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 43
5. Pekerjaan Urugan
III. Urugan Pasir

c. Bekas galian pondasi, diurug dengan pasir urug setebal 10 cm sebagai bantalan
untuk pemasangan Aanstumping , di bagian ini urugan dengan bekas galian tanah
tidak dibenarkan.
d. Urugan tanah dilakukan untuk menutup dan meratakan kembali bekas galian,
setelah pemasangan pondasi selesai seluruhnya dan pada bidang lantai, untuk
mencapai elevasi yang di inginkan sebelum penebaran pasir urug atau sirtu.

Bahan Urugan
Bahan Urugan harus dipadatkan sekurang-kurangnya mencapai kepadatan
minimum 85% dari kepadatan maksimum yang dicapai dilaboratorium.

Tanah Asli
Bagian teratas sedalam 150 mm dari tanah asli haruslah mempunyai
kepadatan minimum 85% AASHO pada laboratorium

IV. Urugan Tanah

Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebarkan dalam lapisan-lapisan


yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 300 mm pada kedalaman gembur.

Gumpalan-gumpalan tanah yang harus digemburkan dari bahan urugan tersebut


dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan
kepadatannya sama. Setiap urugan haruslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan
kelembabannya, sebelum pengeraan dilaksanakan.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa
melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang
berikutnya. Bilamana bahan urugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang dikerjakan atau diganti dan cara-cara pelaksanaan
akan dihentikan guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian
akan ditentukan/ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke
tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas Ketinggian (peil) disesuaikan
dengan gambar.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 44
6. Pekerjaan Pondasi

a. Pasangan Pondasi
f. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya,
menyiapkan tempat yang akan dikerjakan pemasangan batu kali/gunung serta
metode pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, pekerjaan-pekerjaan ini harus sesuai
dengan gambar – gambar denah, potongan dan gambar detail.

g. Bahan yang harus disediakan antara lain :


 Batu Kali/ Batu Gunung, ukurannya rata-rata sama, berkwalitas terbaik, satu
dan lain sesuai dengan NI – 3 pasal 19.
 Semen yag dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan yang tersebut dalam NI – 8, Satu dan lain hal sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton dan pasangan bata.
 Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasangan, yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI – 3 pasal 14 ayat 2. Satu
dan lain hal sama dengan yang disyaratkan dalam pekerjaan beton.
 Air untuk mengaduk campuran semen dan pasir tersebut harus bersih, satu
dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 10.

h. Tempat yang akan dipasang harus dibersihkan dengan teliti ( ketebalan dasar dan
puncak, tinggi serta panjang ) bersih dari segala macam kotoran (bekas –bekas
tumbuhan dan akar-akaran), bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum
memulai pemasangan seyogianya kontraktor memberitahukan dahulu
rencananya kepada pengawas.

i. Pelaksanaan pasangan pondasi ini dikerjakan seperti lazimnya :


 Batu kali harus di pilih batu yang berkwalitas baik, dikerjakan dengan
penampang sesuai dengan yang tertera pada gambar rencana.

 Semen atau Portlan Cement (PC), sama dengan PC yang digunakan untuk
konstruksi beton. Semen yang datang ke lokasi pekerjaan dan menunggu
pemakaianya, harus di simpan dalam gudang yang lantainya kering dan
memiliki ketinggian 30 cm dari muka tanah sekitarnya, bilamana pada setiap
pembukaan kantong, ternyata semennya sudah mengeras, maka semen

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 45
tersebut tidak boleh lagi digunakan dan harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan. Supplier / pedagang yang mengirim semen ke lokasi pekerjaan,
hendaknya dapat menunjukan sertifikat dari fabriknya. Semen yang sudah
lembab atau menunjukkan indikasi akan membatu akan di tolak. Semua
semen yang di tolak secepatnya dikeluarkan dari lapangan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diingini. Semen yang digunakan adalah Merk
dagang Andalas, Type A ( mutu kelas I ).

 Pasir Pasang, sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.
Pasir yang dimaksud harus bersih, dan bebas dari segala bentuk kotoran dan
bahan kimia. Satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 4 ayat 2. Bilamana
pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, pengawas
dapat memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai
dapat disetujui untuk digunakan. Khusus untuk plesteran harus dicarikan
pasir yang lebih halus.

3. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG


1. Bahan-Bahan

a. Air.

 Air harus bersih dan bebas dari segala campuran / larutan minyak, asam
basa, garam dan bahan – bahan organis lainnya.

 Boleh dipergunakan air sumur / artesis, asal ada referensi atau sertificate
laboratorium yang membuktikan air tersebut bermutu baik dan memenuhi
syarat.

 Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di


laboratorium adalah menjadi tanggungan kontraktor.

b. Semen ( Portland Cement ) yang di singkat dengan PC

 Sedapat mungkin harus di gunakan P.C. dengan satu merk , type A bermutu
tinggi dan harus disetujui lebih dulu oleh pengawas.

 P.C. dalam kantong-kantong yang rusak jahitannya dan robek-robek, tidak


diperkenankan untuk di pakai, kecuali untuk pekerjaan yang bukan beton.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 46
 P.C. yang sebagian sudah membatu di dalam kantong/Zak, sama sekali tidak
diperkenankan untuk digunakan.

 Selanjutnya standart P.C. yang direkomendasikan untuk dapat dipergunakan


adalah Semen Andalas atau yang setaraf.

c. Pasir dan Kerikil.

 Pasir dan Kerikil harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik
dari bahan organis maupun lumpur, tanah, karang, garam dan lain
sebagainya yang dapat merusak kekuatan / mutu beton.

 Pasir laut sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan.

 Kekasaran dan gradasinya harus sesuai dengan persyaratan Standar


Nasional Indonesia ( SNI ).

d. Besi Beton dan Kawat Pengikat.

 Besi beton yang disyaratkan untuk dipergunakan adalah besi beton kwalitas
U 24. harus bersih dari kotoran, lemak dan karat yang lepas.

 Besi beton yang dipergunakan tidak boleh mempunyai cacat , seperti serpih,
retak, gelembung, lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna. Kalau di
bengkok tidak boleh retak atau patah.

 Besi beton yang tidak mempunyai syarat-syarat tersebut harus segera


disingkirkan dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 24 jam
sesudah ada perintah / instruksi dari pengawas.

 Kawat pengikat harus berkwalitas besi lunak dengan ketebalan ± 1 mm.


selanjutnya harus sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia
(SNI).

 Besi beton yang disyaratkan untuk digunakan adalah yang berbentuk


penampang bulat dan berupa batang polos atau buliran.

 Apabila dianggap perlu, pengawas dapat meminta kepada kontraktor supaya


besi beton di periksa kekuatannya di laboratorium yang ditentukan
kemudian.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 47
2. Mutu Beton Yang Disyaratkan

a. Mutu beton yang di bikin harus mempunyai kokoh kubus karakteristik pada umur
28 hari sebesar :

 175 kg / cm2 ( K.175 ), untuk beton lantai kerja pondasi, lantai kerja
saluran. Dan rabat beton bangunan

 250 kg / cm2 ( K.250 ), untuk beton kolom,balok, pondasi tapak, pondasi


cyclop, dan plat lantai.

b. Pekerjaan beton yang tidak sempurna atau terdapat cacat, keropos dan segredasai,
harus di bongkar dan di cor ulang.

3. Pekerjaan Bekisting ( Cetakan Beton )

50 cm

Kaso 4/6

a. Kayu acuan / bekisting adalah kayu kelas III yang bermutu baik sehingga dapat di
pasang secepat-cepatnya, sesuai dengan sifat pekerjaannya dan tidak boleh
terdapat getar atau lenturan / lendutan selama melaksanakan pekerjaan serta
harus mudah di bongkar tanpa merusak konstruksi.

b. Cetakan harus di buat sedemikian rupa dari papan 3/20 cm, kuat dan rata. Bagian
papan yang bersentuhan dengan campuran beton harus di serut. Sudut-sudut
pertemuan papan cetakan harus rapat benar, sehingga waktu pengecoran tidak
ada air semen yang keluar dari celah-celah kayu bekisting.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 48
c. Sengkang atau kayu pengikat dibuat dari kasou 5/7 atau 4/6 cm, dengan jarak
antar sengkang tidak boleh lebih dari 50 cm.

d. Bekisting / cetakan tidak boleh di pakai lebih dari 2 kali, setiap dua kali pemakaian
bekisting harus di ganti dengan cetakan baru.

e. Kayu yang dipergunakan untuk stegar harus terdiri dari kayu yang bermutu baik
sehingga dapat memberi jaminan kekuatannya.

4. Pekerjaan Besi Beton

a. Pelaksana harus membuat Buigstaat tulangan baja untuk setiap pekerjaan beton
dan harus sesuai dengan gambar rencana.

b. Tulangan besi di pasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah bergeser ketika di
cor.

c. Tulangan harus betul-betul bebas dari acuan / begkisting dan werkvloer dengan
menempatkan potongan beton kecil (beton tahu) dari beton rapat air diantara
cetakan dan besi tulangan.

d. Antara tulangan-tulangan yang lebih dari satu lapis, harus dipisahkan satu sama
lain dengan potongan-potongan baja sebagai ganjal.

5. Susunan Campuran Beton

a. Untuk beton rapat air dipergunakan formasi campuran 1 Pc : 1 ½ Ps : 2 ½ Kr.

b. Untuk beton biasa dipergunakan formasi campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr.

c. Banyak air yang digunakan untuk mencampur setiap campuran beton tersebut
harus disesuaikan dengan kebutuhannya seperti diuraikan dalam SNI sehingga
didapatkan konstruksi beton yang cocok dengan fungsinya.

d. Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian Slump. Nilai slump
untuk berbagai pekerjaan beton harus disesuaikan dengan Standar Nasional
Indonesia ( SNI ).

e. Dalam pembuatan campuran beton untuk plat-plat beton / atap serta dinding-
dinding beton, tidak diizinkan memakai additive yang bersifat acceleratos (misal ;
Rapidard) , untuk pengecoran balok-balok dan kolom serta pondasi pemakaian
accelarator diperbolehkan maximum 1 % dari jumlah semen yang di gunakan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 49
6. Pengadukan Beton

a. Pengukuran Berat Bahan Untuk Beton

Semua semen yang digunakan untuk membuat beton harus diukur beratnya dengan
menggunakan alat timbangan yang disetujui atau membuat ukuran setiap
pengadukan beton, jumlah kantong semen atau jumlah drum semen yang
diperlukan. Untuk beton dengan mutu diatas, agregat halus dan sejumlah agregat
kasar harus diukur beratnya tersendiri atau secara kumulatif dengan menggunakan
pengukur berat mesin pengaduk. Kotak pengukur volume harus dibuat dengan
konstruksi yang baik dari bahan kayu atau baja serta mempunyai volume/isi yang
tetap dari bermacam-macam agregat untuk satu adukan dari suatu campuran. Kotak
tersebut harus mempunyai dasar yang tertutup dan harus ditandai dengan jelas
agregat yang mana yang digunakan. Pada saat menghitung ukuran dari kotak
pengukur agregat halus harus diberi kelonggaran yang berguna untuk melebarnya
agregat halus sehubungan dengan adanya kandungan kadar air yang ada pada
timbunan pasir di lokasi pekerjaan.sebelum Kontraktor menggunakan kotak
pengukuran volume dalam pekerjaannya, hal tersebut harus mendapat persetujuan
Direksi yang menyangkut ukuran dan bentuk kotak tersebut. Fasilitas mesin
pengukur harus mempunyai alat pengontrol dan pengukur bahan yang akurat baik
secara satu pekerjaan satu maupun secara kumulatif serta dapat dilakukan
pengaturan segera oleh operator tingkat menengah (semi skilled operator) agar
supaya dapat dibuat campuran yang bervariasi. Alat petunjuk berat akan dengan
mudah dapat dilihat dan diawasi dari tempat pengisian atau pengosongan corong
curah. Bila bahan pencampur tambahan boleh digunakan harus diukur secara
terpisah dengan alat pembubuh (dispenser) yang telah dikalibrasi dan harus
dimasukkan ke dalam adukan bersama airt. Semua pengaduk dan mesin pengaduk
harus dijaga agar bebas kerak beton dan harus dibersihkan sebelum pengadukan
dmulai. Dalam waktu-waktu tertentu sesuai perintah Direksi, Kontraktor harus
menyediakan alat pengukur berat container dan peralatan yang diperlukan untuk
pengujian ketepatan alat penimbang berat, alat pengukur air dan pembubuh bahan
campuran tambahan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 50
b. Pengadukan Beton

Beton harus diaduk dalam alat pengaduk mekanis atau beton molen yang mampu
mengkombinasikan agregat, semen dan air (termasuk bahan campuran tambahan,
jika ada) ke dalam suatu campuran yang berwarna seragam dan melepaskan
campuran tanpa pemisahan. Pada permulaan pekerjaan, dengan pengaduk yang
bersih, pengadukan pertama hanya terdiri dari setengah bagian dari jumlah normal
agregat kasar untuk mengganti pelekatan bahan lain pada drum. Keadaan kadar air
asli agregat harus ditentukan sebelum dimulainya pengadukan setiap harinya dan
pada periode tertentu dalam 1 hari pengadukan bila diperlukan. Kontraktor harus
memperhitungkan kandungan air dalam angregat bila menentukan jumlah air yang
ditambhakan ke setiap campuran, dan akan mengatur jumlah air yang ditambahkan
ke setiap adukan untuk menjaga rasio air/semen dari adukan selalu tetap.

7. Pekerjaan Pengecoran Dan Pembongkaran Acuan

a. Sebelum adukan beton di cor kedalam cetakan, bekesting / cetakan harus


dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, tanah
dan lain-lain.

b. Sebelum dilakukan pengecoran lanjutan, pada penghentian / penundaan


sementara pekerjaan pengecoran, maka diatas permukaan yang akan dilakukan
pengecoran lanjutan tersebut harus di beri lapisan plastik atau building paper
untuk mencegah pengaliran air.

c. Baik dalam beton maupun dalam acuan / cetakan harus dihindari terjadinya
kantong-kantong gelembung , adukan beton setelah di tuang dalam cetakan harus
digetarkan dengan alat penggetar sehingga pemadatan beton merata dan tidak
keropos. Dalam pemakaian alat-alat penggetar haruslah alat-alat penggetar yang
mempunyai posisi vertikal, kecuali pada alat-alat lantai / atap maximum 45º
terhadap arah vertikal.

d. Beton selama seminggu sesudah pengecoran harus senantiasa di basahi. Untuk


selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang diuraikan dalam Standar Nasional
Indonesia ( SNI - 1991 )

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 51
8. Pembetulan pekerjaan yang kurang memuaskan

1. Pembetulan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang
dirinci dalam spesifikasi, atau hasil akhir permukaan yang tidak memuaskan, atau
tidak memenuhi persyaratan sifat campuran yang dirinci dalam spesifikasi, harus
meminta petunjuk Direksi yang meliputi :

a. Perubahan dalam perbandingan campuran untuk sisa pekerjaan.

b. Penguatan atau pembuangan seluruh dan penggantian bagian pekerjaan


yang dianggap kurang memuaskan

c. Tambahan pada cacat-cacat kecil

2. Dalam hal adanya perselisihan mengenai kualitas pekerjaan beton atau setiap
keraguan mengenai kelayakan data pengujian yang tersedia, maka Direksi dapat
meminta Kontraktor untuk melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan
untuk menjamin bahwa suatu penilaian yang cukup baik mengenai kualitas
pekerjaan dapat dibuat. Pengujian tambahan tersebut harus atas biaya sendiri dari
Kontraktor.

9. Perawatan (Curing)

1. Seluruh permukaan beton harus dilindungi selama proses pengerasan terhadap


sinar matahari dan hembusan angin kering.

2. Semua permukaan beton yang terlihat harus diambil tindakan sebagai berikut:
Sebelum beton mulai mengeras, maka beton setelah pengecoran pada hari-hari
pertama harus disiram, ditutuip dengan karung basah atau digenangi dengan air
selama paling sedikit 2 minggu secara terus menerus.

3. Tidak diperkenakan menaruh bahan-bahan diatas kontruksi beton yang baru


dicor (dalam tahap pengeringan) atau mempergunakannya sebagai jalan
mengangkut bahan-bahan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 52
4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

D. PEKERJAAN PASANGAN

 Pasir Pasang, sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.
Pasir yang dimaksud harus bersih, dan bebas dari segala bentuk kotoran dan
bahan kimia. Satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 4 ayat 2. Bilamana pasir
yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, pengawas dapat
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai dapat disetujui
untuk digunakan. Khusus untuk plesteran harus dicarikan pasir yang lebih halus.

1. Pasangan Batu Bata


Persyaratan Bahan :
- Ukuran : ± 5 x 10 x 22 cm
- Produksi : Lokal
- Kualitas : Baik
- Persyaratan lain :
 Matang, keras.
 Ukuran sama rata, saling tegak lurus.
 Tidak mengandung batu, tidak berlubang-lubang, tidak retak-retak.

 Memenuhi persyratan-persyaratan PUBI 1982.

d. Pemasangan/Pelaksanaan :

 Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus


menyerahkan sample dari bata yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

 Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari site.

 Pada waktu pemasangan, semua bata yang dipergunakan harus


dibasahi/direndam dengan air dan batu batu tersebut harus bebas dari
kotoran yang melekat.

 Batu bata harus dipasang dengan baik, rata, horisontal, sambungan-


sambungannya harus sama rata, sudut persegi, naad tegak tidak segaris
(silang), permukaan baik dan rata.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 53
 Pada penghentian-penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.

 Pada hubungan-hubungan dengan tiang-tiang beton atau pada ujung


pasangan harus bergerigi.

 Semua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding-dinding beton,


balok atau pelat beton dan bagian struktur lainnya.

 Adukan 1 pc : 2 ps dipergunakan untuk :

 Dinding KM/WC luar dan dalam sampai tinggi 150 cm dari lantai dalam
Sementara untuk dinding-dinding yang lain mempergunakan adukan 1
pc : 4 ps.

 Pemasangan dilakukan secara bertahap, dimana tiap tahapan tidak boleh


melebihi ketinggian 1 m, kecuali bila ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

 Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhan atau atas


petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas.

 Kolom praktis untuk penguat pasangan bata harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga maksimum setiap luas 12 m2 bidang pasangan bata harus
dikelilingi oleh penguat (kolom-kolom praktis) tersebut.

 Pada sisi tegak yang berhubungan dengan beton/kolom harus dipasang


angkur 10 mm (3/8") dan sepanjang sisi tegak tersebut harus dicor dengan
adukan 1 pc : 2 ps, setebal minimal 5 cm.

 Penguatan beton juga diberikan pada daerah-daerah pembukaan, seperti


bagian atas pintu/jendela dan lubang-lubang lainnya, sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas.

 Bila pemasangan selesai, maka adukan-adukan semen yang menempel pada


pasangan batu bata harus segera dibuang.

 Adukan yang tumpah ke bawah pada waktu pemasangan bata, adukan bekas
dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh
dipakai/dicampurkan dengan adukan yang baru.

 Untuk plester (finishing) disyaratkan memakai :

 Campuran 1 pc : 2 ps dinding bata trasram.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 54
 Campuran 1 pc : 4 ps untuk dinding bata biasa.

 Ketebalan plester adalah 1.5 cm, kemudian dirapikan dan dihaluskan dengan
portland cement murni.

 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menjamin bahwa plester dinding


tersebut benar-benar rapi, rata dan tidak bergelombang.

e. Macam Pasangan Batu Bata, terdiri atas :

 Pasangan Kedap Air ( Trasram ), Untuk dinding – dinding biasa yang di


atas tanah di pasang pasangan bata kedap air dengan perbandingan
campuran 1 Pc : 2 Ps , di mulai dari sloof sampai 20 cm di atas
permukaan lantai ( + 0.00 ) dan 20 cm di bawah lantai ( 0.00 ), untuk
dinding KM/WC di pasang setinggi 1.50 cm dari lantai sesuai gambar denah
dan potongan.
 Pasangan Biasa, dengan perbandingan campuran 1 Pc : 4 Ps , berada di
atas pasangan kedap air tersebut . tebal tembok jadi adalah 14 cm (termasuk
keramik, dan lain-lain yang melapisi dinding)

f. Adukan Untuk Tembok :

 Adukan pasangan harus di buat secara hati-hati, diaduk dalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Campuran semen dan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian di beri air sampai di dapat campuran yang plastis. Adukan
yang sudah mengering / kering tidak boleh di campur dengan adukan baru.

 Dalam 1 ( satu ) hari pasangan bata tidak boleh lebih tinggi dari 1 M, dari
pengakhiran pasangan pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.

 Semua pasangan baru harus di jaga dan diupayakan untuk tidak terkena
sinar matahari langsung, dengan menutupinya memakai karung yang basah.

 Tempat-tempat yang terkena jalur instalasi, baik instalasi listrik, pipa air
bersih maupun lobang-lobang buangan, harus dipersiapkan dulu, dengan
menyumbat nya memakai batang pisang.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 55
j. PELAKSANAAN PEKERJAAN TEMBOK

i. Kontraktor akan mengerjakan pengukuran bangunan (Uitzet) secara teliti dan


sesuai dengan gambar kerja, sebagaimana dinding-dindingnya dipasang dalam
satu hari pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari 1 M dan pengakhiran
pasangan pada satu hari itu harus di buat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari. Semua pasangan
mendatar ( horizontal ) harus rata dan tiap kali diukur (di waterpas/dibenang)
supaya rata dengan lantai,Pasangan tegak ( vertikal) harus lurus dan selalu di Lot
dengan benang. Tiap kali pemasangan lanjutan tidak boleh lebih dari 30 cm di atas
pasangan sebelumnya. Pada semua pasangan bata setengah batu, satu sama lain
harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan setengah panjang, kecuali sesuai peraturannya ( untuk pasangan
sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan di atasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih tebal, harus di susun
sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang seharusnya.

j. Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna,
kecuali di tiap pertemuan di mana ada tiang beton yang merupakan bingkai.
Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

k. Sebelum di mulai pemasangan, maka batu batanya harus di rendam lebih dulu di
dalam air selama setengah jam, dan permulaan yang di pasang juga harus basah.
Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10mm ) dan siarnya harus
benar-benar padat adukkannya.

l. Semua pasangan bata harus di jaga supaya jangan terkena sinar matahari langsung
dan kontraktor berkewajiban menyediakan karung-karung basah yang digunakan
untuk menutupi pasangan tersebut.

m. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus di korek sedalam 0.5 cm,
sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan di pasang.

n. Bilamana dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka ini harus di ganti dengan yang berkwalitas baik, atas biaya
kontraktor.

o. Pada tempat-tempat yang akan di pasang kosen pintu, jendela, lobang ventilasi
dan lain-lain, pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen
kayunya selesai dan dipasang pada tempat yang tepat. Semua rangka kayu / kosen

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 56
harus di isi dengan adukan sekurang-kurangnya setebal 1 cm ( adukan sesuai
dengan tujuan atau dengan tambahan plasticiser).

p. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa.

 Dimana diperlukan pemasangan pipa / alat-alat listrik yang diperlukan


untuk di tanam dalam dinding, maka harus di buat pahatan secukupnya pada
pasangan bata (sebelum diplester).

 Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat yang diperlukan, harus ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

E. PEKERJAAN PLESTERAN

e. Lingkup pekerjaan adalah meliputi penyediaan bahan plesteran , penyiapan


dinding / tempat yang akan dilakukan pekerjaan plester atau bidang yang akan di
plester, serta metode pelaksanaan pekerjaan plesteran tersebut pada dinding-
dinding yang nantinya akan di finishing dengan cat. Selanjutnya satu dan lain hal
disesuaikan dengan desain gambar serta rencana pekerjaan.

f. Bahan yang harus disediakan antara lain :

 Semen ( PC ), yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini haruslah


memenuhi persyaratan NI – 8.

 Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan warna
asli . satu dan lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI – 3
pasal 14 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi.

 Air untuk mengaduk/mencampur kedua bahan tersebut di atas, satu dan lain
hal sesuai dengan pasal 10 NI – 3.

g. Persiapan dinding yang akan diplester.

 Semua siar yang ada dipermukaan dinding pasangan batu bata hendaknya
dikerok sedalam ± 10 mm, sebelum diplester.

 Pemukaan dinding beton yang akan diplester harus di cecah / dikerik /


dibuat kasar agar bahan plesterannya dalpat merekat dengan benar.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 57
 Semua permukaan yang akan diplester harus di sikat sampai bersih dan
disiram air sebelum bahan plesternya ditempelkan , setelah di plester
kelembaban dindingnya harus terus dipelihara selama seminggu sejak
penempelan plester.

h. Pelaksanaan pekerjaan plesteran harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :

 Sudut-sudut plesteran.

 Semua sudut horizontal , di luar maupun di dalam serta garis-garis tegaknya


dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan
siku, sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.

 Perbaikan bidang plesteran.

 Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus diusahakan


memperbaikinya secara keseluruhan. Bagian-bagian yang akan diperbaikai
hendaknya diboboksecara teratur ( dibuat bobokan yang berbentuk segi
empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

 Adukan plesteran biasa (1 Pc. : 4 Ps.).

 Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau bisa juga dengan
manual ( tangan ) asalkan hasilnya sesuai dengan persyaratan yang diminta,
penggunaan bahan kimia tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis
dari direksi. Hanya semen yang masih baik yang diperbolehkan untuk di
pakai.

 Adukan kedap air ( 1 Pc. : 2 Ps.).

o Plesteran yang dimaksud ialah terdiri dari semen portland satu


bagian volume dan pasir 2 bagian volume.

o Plesteran ini digunakan pada dinding dan pasangan bata kedap air
yaitu seluruh dinding lavatory ( KM/WC , Urinoir ), seluruh dinding
bagian bawah sampai setinggi 20 cm diatas lantai ( 0.00 ), bak air, bak
kontrol, septictank dan bagian pekerjaan beton yang tampak.
o Pelaksanaan dikerjakan seperti plesteran biasa , terdiri dari 2 ( dua )
kali melapis sampai setebal ± 1.5 cm.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 58
 Untuk dapat mencapai tebal yang rata dari suatu plesteran, sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang. pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
yang mengerjakan sendiri, dengan mengguinakan mistar panjang yang
digerakkan secara vertikal (silang). Tebal plesteran untuk pasangan batu
bata rata-rata 1.5 cm dan untuk plesteran beton rata-rata 1 cm.

5. PEKERJAAN PINTU FIBER


a. Pekerjaan Pemasangan Pintu dan Jendela

4. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan, pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pemasangan
Pintu

5. Syarat-Syarat Bahan

 Pintu Fiber dari pabrik yang disetujui dan yang Ukuran dan kualitasnya
seperti disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

6. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

a. Pekerjaan Lantai Keramik

i. Persyaratan Bahan :

 Ukuran :

 40 x 40 cm untuk Lantai Toilet (KM/WC)

 25 x 40 cm untuk Dinding Toilet (KM/WC)

 Produksi : Roman/Royal, setara.

 Warna : Ditentukan kemudian.

 Kualitas : Kualitas nomor satu.

 Type : Permukaan Polished dan Unpolished.

 Persyaratan lain :

 Tidak ada cacat/pecah/retak pada pinggirannya.

 Mempunyai lapisan keras cukup tebal.

 Sisi-sisinya saling tegak lurus.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 59
 Ukuran rata-rata sama.

ii. Pekerjaan lantai di dahului dengan pengurugan tanah serta pasir dengan
ketebalan sesuai gambar rencana, dan urugan dimaksud harus dipadatkan lapis
demi lapis dalam kondisi lembab / basah.

iii. Seluruh lantai (KM/WC) dipasang keramik ukuran 30 x 30 cm. warna ditentukan
oleh pengawas dengan adukan 1 Pc. : 1 Kp. : 3 Ps.

iv. Pemasangan keramik tersebut harus dilaksanakan serapi mungkin, sehingga


diperoleh permukaan yang betul-betul rata. Sambungan (celah) antara keramik
satu dengan yang lain harus lurus dan siku-siku dengan lebar celah maximum 2
mm. celah – celah (siar ) tersebut di isi / di cor dengan larutan semen yang
warnanya sama dengan warna keramik yang bersangkutan. Permukaan lantai
harus betul-betul datar (di ukur dengan waterpass) sedangkan keramik dinding
harus betul-betul tegak ( harus di lot ).

v. Bahan bangunan yang digunakan pada pekerjaan ini ( terutama pasir pasang )
adalah bahan bangunan kwalitas terbaik, jika bahan lokal tidak memadai, maka
pasir pasang ini harus didatangkan dari luar wilayah proyek. Sedangkan untuk
bahan lainnya, seperti : keramik merupakan produksi dalam negeri uk. 20 x 20,
30 x 30 dan 40 x 40. dan semen yang disyaratkan adalah merk Andalas atau yang
sejenis dan sekwalitas.

vi. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat digunakan sikat baja
atau bahan pembersihan khusus disesuaikan dengan jenis kotorannya. Pada
bagian-bagian yang memerlukan pemotongan harus dilakukan dengan
menggunakan mesin gelombang.

vii. Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan, maka pada


beberapa bagian harus disediakan alur-alur expension. Alur-alur expension ini
harus diisi dengan mendapat bahan yang elatis/sealant sesuai dengan gambar
dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Pengisian/pengecoran naad
dilakukan paling cepat 24 jam setelah keramik dipasang. Sewaktu pengisian
naad ini, keramik harus sudah benar-benar melekat dengan kuat pada lantai.
Sebelum diisi, celah-celah naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu
dan kotoran lain.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 60
viii. Usahakan agar permukaan keramik yang sudah terpasang tidak terkena
adukan/air semen. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan
keramik pada waktu pengecoran naad, harus segera dibersihkan sebelum
mengering/mengeras. Semua pasanga lantai keramik selesai dikerjakan harus di
gosok dengan mesin khusus yang benar-benar halus dan berkilat.

ix. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus dilap/disapu hingga
bersih. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi baik, tidak
miring, tidak bergelombang, terpasang dengan kuat. Bila masih diperlukan,
keramik harus dibersihkan dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih lunak
yang ada di pasaran.

7. PEKERJAAN SANITASI AIR


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan instalasi air bersih
2. Pekerjaan saluran air kotor

b. Penjelasan Persyaratan Teknis


a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
c. Umum
Spesifikasi ini merupakan spesifikasi teknis mengenai pekerjaan supply air bersih.

d. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan pipa distribusi Reservoar ke kran-kran dalam bangunan lengkap


dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan yang diperlukan.

e. Uraian Pekerjaan

 Tugas yang harus dikerjakan oleh kontraktor, meliputi pengadaan,


pemasangan dan pengujian secara sempurna dan terpadu sehingga
merupakan sistem supply air bersih yang baik.

 Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan air bersih berserta


perlengkapannya harus sesuai dengan gambar rencana.

 Prosedur pekerjaan pemasangan pipa instalasi air bersih harus seijin /


disaksikan Direksi lapangan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 61
 Persyaratan pemipaan air bersih, meliputi :

 Bahan pipa yang dipakai untuk instalasi air bersih adalah pipa PVC
disamping itu semua fitting, elbow harus terbuat dari bahan yang sama
dengan pipa air bersih.

 Pipa dipasang lurus, dan untuk pipa tegak lurus benar-benar vertikal. Jalur
pipa sesuai dengan gambar rencana. Pelaksanaan pemasangannya harus
menyesuaikan kondisi lapangan dan kontraktor harus membuat shop
drawing dengan persetujuan Direksi Lapangan.

 Perubahan arah pipa harus dilaksanakan dengan fitting pembantu (elbow),


begitu pula dengan percabangan harus dengan tee atau crosstee sesuai
kebutuhan, pembengkokan pipa tidak diperkenankan.

 Sambungan pipa pada umumnya dipergunakan sambungan ulir (screwed),


penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu harus dilapisi red lead
cement, memakai pintalan atau pita merupakan sambungan yang kedap
udara maupun kedap air. Ulir harus dibersihkan dari jeramijerami bekas
pembuatan ulir.

 Untuk pipa-pipa yang menembus atap, kontraktor diwajibkan menyediakan


flashing yang terbuat dari timbel (lead) dengan ukuran dan ketebalan yang
memadai.

f. Material/Bahan Yang Dipakai

 Pipa PVC berserta perlengkapannya dan Diameter Pipa sesuai dengan


gambar.

 Material yang dipakai harus mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan.

g. Testing

 Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan


tekanan hydrostatik sebesar 7 bar (7 kg/cm”) selama 6 (enam) jam terus
menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.

 Peralatan dan biaya pengujian harus disediakan oleh Kontraktor.

 Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi lapangan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 62
 Pengujian pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan
tanah (untuk pipa diluar gedung) atau tertutup plesteran/dinding (untuk pipa
didalam gedung).

 Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada, kemudian
melaksanakan pengujian berhasil dengan baik.

b. Pekerjaan Saluran air Kotor


a. Umum
Spesifikasi ini merupakan spesifikasi teknis mengenai pekerjaan instalasi air kotor.

b. Lingkup Pekerjaan

 Saluran pembuangan dari KM/WC, ke Septicktank dan sumur resapan

 Saluran pembuangan dari wastafel ke saluran keliling bangunan.

c. Uraian Pekerjaan

1. Tugas yang harus dikerjakan oleh kontraktor, meliputi pengadaan,


pemasangan dan pengujian secara sempurna dan terpadu, sehingga
merupakan sistim saluran air kotor yang baik.

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistim saluran air kotor berseta


perlengkapannya harus sesuai dengan gambar rencana.

3. Prosedur pekerjaan pemasangan saluran air kotor harus seijin / disaksikan


Direksi Lapangan.

d. Persyaratan Saluran Air Kotor

1. Sambungan pipa PVC harus menggunakan lem PVC, dan dibesihkan dulu pipa
PVC nya, sebelum dilaksanakan penyambungan.

2. Untuk menghindari kebocoran, disetiap lubang dimana menembus lantai


beton atau dinding harus diberi bahan waterproofing untuk semua ujung pipa
harus diberi “Cap” yang tidak memungkinkan adanya kebocoran.

e. Material / Bahan Yang Dipakai

1. Pipa PVC Class dengan diameter sesuai gambar rencana dan ada persetujuan
dari Direksi Lapangan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 63
2. Fitting-fitting untuk penyambungan terbuat dari bahan dan produksi yang
sama.

f. Persyaratan Pembuatan Septictank

Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi penyediaan bahan pokok guna
pembuatan dinding bata dan cincin sumur serta plat beton, menyiapkan tempat
yang sesuai dengan gambar rencana lengkap dengan perembesannya di tempat /
lokasi yang sudah ditentukan dalam gambar.

Bahan – bahan pokok untuk pembuatan septictank ini adalah :

 Batu bata merah, harus sama kwalitasnya dengan yang digunakan untuk
membuat dinding, satu dan lainnya sesuai dengan NI – 10 ( Normalisasi
mengenai batu merah bangunan Indonesia )

 Pasir pasang harus bersih , bebas dari lumpur , tanah dan bahan-bahan
organis lain. Persyaratan satu dan lain hal sesuai dengan pasal 14 dari NI – 3

 Semen portland (PC) harus sesuai dengan yang tersebut dalam NI – 8


(Normalisasi mengenai semen portland Indonesia).

 Kerikil sesuai dengan pasal 15 dar NI – 3.

 Besi beton dan kawat pengikat sesuai serta memenuhi persyaratan dalam NI
– 2 (Peraturan beton bertulang Indonesia)

Tanah dimana akan dibuat septictank harus di gali dengan kedalaman sesuai
dengan yang tertera dalam gambar perencanaan. Jika tanahnya lunak dimana
tidak mungkin menggali dengan dinding tanah tegak lurus , maka galian di buat
dengan dinding menyudut sesuai dengan kemampuan tananh yang ada.
Demikianlah juga penggalian untuk resapan.

Pelaksanaan pembuatan sama dengan pelaksanaan membuat dinding bata kedap


air serta lantai bata kedap air. Jadi pasangan bata dengan adukan 1 Pc : 2 Ps.
Adpun tutup dari septictank dari plat beton bertulang yang pembuatanya dapat
dilakukan di luar ( pra-cetak ) atau langsung di atas septictank dengan papan
acuan yang tidak perlu di bongkar, satu dan lain hal agar ditentukan oleh
pengawas terutama mengenai sistem apa yang akan di pakai.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 64
8. PERSYARATAN TEKNIK INSTALASI LISTRIK

1. U m u m

Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan , pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training
bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan
baik dan benar.

2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :

a. Pengadaan dan pemasangan dan penyambungan instalasi kabel


utama dari panel distribusi menuju ke ruang panel disetiap lantai, lengkap
dengan seluruh instalasinya termasuk armature, saklar dan kotak kontak.

b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan


ukuran kabel tegangan rendah sesuai dengan gambar rencana.

c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel


tegangan rendah dan panel kapasitor sesuai dengan gambar rencana.

d. Pekerjaan instalasi penerangan dan kotak kontak, meliputi :

 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan jenis lampu
sesuai gambar rencana.

 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis kotak kontak biasa, kotak


kontak daya dan kotak kontak khusus.

 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch dan saklar
tukar.

 Pengadaan dan pemasangan berbagai cable ladder, cable tray dan cable
trunking.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 65
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel
serta berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan kotak
kontak, junction box, fleksibel conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.

 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan


dan kotak kontak.

e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem


pentanahan lengkap dengan box kontrol, elektroda pentanahan dan accessories
lainnya.

3. Koordinasi

a. Adalah bukan tujuan spesifikasi ini atau gambar-gambar rencana untuk


menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-
peralatan, dan sambungan-sambungannya. Pemborong harus melengkapi dan
memasang seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan.

b. Gambar-gambar rencana hanya menunjukkan secara umum tentang posisi dari


peralatan-peralatan, pemipaan, ducting dan lain-lain. Pemborong harus
mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan
kondisi-kondisi bangunan tanpa tambahan-tambahan biaya.

c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi tapi tidak ditunjukkan pada
gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.

4. Standard-standard

Sebagai dasar perencanaan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku :

a) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) edisi tahun 2000.

b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tahun 1978 tentang Peraturan Instalasi


Listrik (PIL) dan tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).

c) Standard Industri Indonesia (SII) dan Standard Nasional Indonesia (SNI).

d) Standard PLN dalam wilayah daerah setempat.

e) Keputusan Dirjen Cipta Karya DPU dan SNI tentang standard penerangan
buatan.

f) Petunjuk pengajuan rencana instalasi dan pelengkapan bangunan.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 66
g) Standard negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC, VDE, DIN, NEMA,
JIS, NFPA, dan lain-lain.

5. Pekerjaan Terkait

Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :

 Kabel tegangan rendah

 Panel tegangan rendah.

 Penerangan dan kotak kontak

 Daftar merk/produk material

6. Gambar-Gambar Kerja dan Notasi Instalasi

a. Pemborong harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sebagai


berikut:

1. Gambar kerja (Shop Drawing) yang menunjukkan secara detail tentang


pemasangan (instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya
dengan pekerjaan lain.

2. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi,


pengkabelan serta detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau
pada ruangannya.

3. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.

4. Brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan


(mesin-mesin) berat, cara- cara pemasangan dan persyaratannya, serta
wiring diagram dari peralatan-peralatan utama.

b. Pemborong juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian


tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.

7. Gambar Instalasi dan Petunjuk Oerasi

a. Pemborong diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi


terpasang (As Built Drawing) yang telah disetujui Konsultan Pengawas, kepada
Pemberi tugas sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set transparant dan 2 set
cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender
setelah serah terima pertama.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 67
b. Pemborong juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi
dan perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemberi tugas
paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.

c. Pemborong bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk


Pemberi tugas, sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/
mengoperasikan seluruh sistem dengan baik.

8. Persyaratan Bahan / Material

a. Umum

Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.

Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan dari produksi
yang terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini, maka Pemilik
harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik .

 Peralatan panel : switch , circuit breaker, meter dan


kontaktor serta relay protection.

 Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast , dan


kapasitor.

 Peralatan instalasi : Kotak kontak, saklar, junction box, dan


lain-lain.

 Kabel.

b. Daftar Material

Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan : merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog
yang dilampirkan pada waktu tender.

Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa


barang-barang produksi.

c. Penyebutan Merk/Produk Pabrik

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 68
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa
merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau
komponen tertentu terutama untuk material-material Listrik utama, maka
pemborong wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam
taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.

Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang diakibatkan
oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangan
dan Perencana, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu
sanksi tertentu kepada Pemborong.

Instalasi listrik seluruhnya harus ditanam didalam tembok demikian juga


instalasi dari sarana dengan menggunakan pipa PVC 16 mm. Kawat listrik yang
dipakai yang berkualitas baik dengan jenis NYA atau NGA dengan ukuran
kawat 2 ½ mm untuk tegangan 220 volt. Stop kontak/saklar dipakai yang
berkwalitas baik dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari
Direksi. Pemasangan instalasi listrik didalam gedung harus dilaksanakan oleh
instalateur yang diakui atau mendapat izin Perusahaan Listrik Negara (PLN)
pada daerah setempat. Instalasi listrik harus sudah siap dipakai dan dites
bersama-sama dengan Pihak Direksi. Bahan untuk instalasi harus mempunyai
SII.

9. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan

 Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan


tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang
bermutu baik.

 Pekerjaan pengecatan ini dilakukan pada permukaan Dinding

2. Persyaratan Bahan

 Semua bahan cat yang digunakan adalah cat produk EMCO atau produk lain
yang setara.

 Cat dasar menggunakan meni untuk kayu.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 69
 Warna cat untuk masing-masing pekerjaan akan ditentukan kemudian.

3. Umum
Persyaratan :
- Pekerjaan pengecatan dapat dilakukan setelah :
 Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

 Dinding/bagian yang akan dicat tidak basah/lembab atau berdebu.

 Didahului dengan mengajukan contoh/sampel material, kemudian membuat


percobaan pengecatan pada bidang yang cukup luas dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas, Konsultan Perancang dan Pemberi Tugas.

- Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebut


diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan pengawasan/petunjuk/referensi
yang dikeluarkan oleh pabrik cat tersebut.

- Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam NI-4.

- Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu


dan warna-warna sesuai dengan petunjuk Perancang dan Pemberi Tugas.

- Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum


dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk
menentukan warna yang akan dipakai.

4. Cat Dinding Dalam

Pemasangan/Pelaksanaan :

- Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan

- Pekerjaan pengecatan baru boleh dikerjakan setelah :

 Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu,
bagian-bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor
dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

 Semua permukaan dinding diplamur,

 Didahului dengan percobaan-percobaan pengecatan pada dinding atau


bagian-bagian yang akan dicat.

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 70
- Bila persyaratan-persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan
persiapan-persiapan :

 Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan


pengapuran (effloresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-
benar bersih.

 Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan


plamur Alkali Resisting Primer.

 Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan plamur


Acrylic Wall filler.

- Setelah kering, permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.

- Pengecatan akhir dilakukan berulang kali (2 - 3 kali) sampai mencapai warna


yang dikehendaki dengan memakai semprot/roller.

5. Cat Dinding Luar

Pemasangan/Pelaksanaan :

- Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari


pabrik yang ditunjuk.

- Pekerjaan pengecatan baru boleh dikerjakan setelah :

 Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu,
bagian-bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor
dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas,

 Semua permukaan TIDAK diplamur,

 Didahului dengan percobaan-percobaan pengecatan pada dinding atau


bagian-bagian yang akan dicat.

- Bila persyaratan-persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan


persiapan-persiapan :

 Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan


pengapuran (effloresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 71
ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-
benar bersih,

 Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan


plamur Alkali Resisting Primer,

 Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan Acrylic


Wall filler,

- Setelah kering, permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.

- Pengecatan akhir dilakukan berulang kali (2 - 3 kali) sampai mencapai warna


yang dikehendaki dengan memakai semprot/roller.

10. KETENTUAN TAMBAHAN

 Semua hal yang tidak ditentukan dalam Spesifikasi Teknis akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Perencana bersama Owner dalam masa pelaksanaan
konstruksi dan menjadi suatu ketentuan yang mengikat serta harus
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.
 Jika ada item-item pekerjaan dimana tidak ada penjelasan dalam Gambar
Bestek, Bill of Quantity dan Spesifikasi Teknis maka penjelasan teknis terhadap
item pekerjaan tersebut adalah berdasarkan petunjuk Konsultan Perencana,
Konsultan Supervisi dan Owner.
 Maksud dan tujuan setiap aturan dalam Spesifikasi Teknis adalah menurut
penjelasan Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana dan Owner.

Diketahui /Disetujui, Kota Jantho, 8 April 2019


Kuasa Pengguna Anggaran PENGGUNA ANGGARAN
Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh

TAUFIQ, SH
Didi Setiadi, S.Sos NIP. 19650608 199703 1004
NIP.1974 05 31 199903 1 003

Pembangunan Landscape dan Sarana Penunjang Sentra IKM Bordir (DAK) halaman 72

Anda mungkin juga menyukai