I. ANAMNESA
1. NamaPasien : Iqbal Maulidi
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Pelajar
4. Tempat, Tanggal Lahir/Umur : Banjarmasin, 19 Februari 2005 / 13 tahun
5. Alamat Pasien : Jl. Tembus Museum, Komp. Kencana RT.16 Kel. Sei Jingah
6. Nama Orang Tua : Helmansyah
7. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
8. Suku / Bangsa : Banjar
9. Alamat Orang Tua, No Hp : Jl. Tembus Museum, Komp. Kencana RT.16 Kel. Sei Jingah,
10. Keluhan Utama Pasien : Pasien datang dengan keluhan ingin merapikan gigi atas dan
gigi bawah
11. Riwayat Kesehatan Gigi :-
12. RiwayatKesehtanUmum
a. TB/BB : 155 cm/ 48 kg
b. Trauma :-
c. Operasi :-
d. Alergi :-
e. Kebiasaan buruk :-
f. Penyakit yang pernah di derita : -
A. EXTRA ORAL
1. Tipe Profil Muka : Cembung
2. Tipe Muka : Ovoid
3. Tipe Kepala : Mesosefali
4. Bentuk Muka / Kepala : Simetris
5. Tonus Otot Bibir Atas : Normal
6. Tonus Otot Bibir Bawah : Normal
B. INTRA ORAL
1. Mukosa Mulut : Normal
2. Lidah : Normal
3. Palatum : Normal
4. Tonsil : Normal
5. Frenulum Labialis : Normal
6. OHI : Sedang
7. Fase gigi – geligi : Permanen
C. ANALISA FUNGSIONAL
1. Freeway Space : 2 mm
2. Path of Closure : Normal
3. TMJ : Normal
4. Pola Atrisi : Normal
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
Keterangan Rontgenogram :
Impaksi :-
Ageneses :-
Gigi kelebihan :-
Benih gigi :-
Lain – lain :-
Rahang Atas
Rahang Atas
Ruang yang tersedia regio 1= 53,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 1 = 52,5 mm
Diskrepansi regio 1 = +1 mm
Regio kanan kelebihan rang 1 mm
Ruang yang tersedia regio 2 = 54 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 2 = 52,5 mm
Diskrepansi regio 2 = +1,5 mm
Regio kiri kelebihan rang 1,5 mm
Rahang Bawah
Rahang Bawah
Ruang yang tersedia regio 3= 48,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 3 = 46,5 mm
Diskrepansi regio 3 = +2 mm
Regio kiri kelebihan rang 2 mm
Ruang yang tersedia regio 4 = 48,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 4 = 46,5 mm
Diskrepansi regio 4 = +2,5 mm
Regio kanan kelebihan rang 2,5 mm
Nama pasien : Iqbal Maulidi 5
Nama coass : Muhammad Alfian Noor
64
= 36 x 100 = 56,25
64
Dari hasil perhitungan didapatkan lebar = 56,2 mm, pada pasien jarak M1-M1 adalah 53 mm,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa lengkung gigi rahang atas mengalami kontriksi sebanyak 3,2
mm didaerah molar. Kontriksi < 5 mm termasuk kategori ringan.
Pemeriksaan Sagital
Rahang Atas
Gigi 21 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 22
Gigi 14 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 24
Gigi 25 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 15
Rahang Bawah
Gigi 33 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 43
Pemeriksaan Transversal
Rahang Atas
Gigi 12 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 22
Gigi 24 lebih ke anterior 0,5 mm dibandingkan gigi 14
Gigi 25 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 55
Gigi 26 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 16
Rahang Bawah
Gigi 33 lebih ke anterior 2 mm dibandingkan gigi 43
Gigi 34 lebih ke anteriorr 1 mm dibandingkan gigi 44
V. DIAGNOSA
Kalsifikasi maloklusi menurut Angle : Maloklusi kelas I Angle
Rahang Atas :
1. Observasi gigi 13 dan 23 yang belum erupsi sempurna sampai erupsi sempurna dan
diastema tertutup. Gigi 23 ( mesiopalatoversi) diprotraksi sebanyak 1,5 mm menggunakan
cantilever tunggal.
2. Setelah perawatan plat aktif selesai, dilakukan pencetakan rahang atas untuk pembuatan
retainer tipe hawley guna mencegah relaps
Rahang Bawah :
1. Gigi 33 didistalisasi menggunakan finger spring sampai diastema antara gigi 33 dan 34
tertutup. Gigi 43 didistalisasi menggunakan finger spring sampai diastema antara gigi 43
dan 44 tertutup. Gigi 33, 32, 31, 41, 42 ( distolabioversi) diretraksi pada bagian distal
sebanyak 1 mm menggunakan busur labial.
2. Setelah perawatan plat aktif selesai, dilakukan pencetakan rahang atas untuk pembuatan
retainer tipe hawley guna mencegah relaps
X. DESAIN ALAT
Nama pasien : Iqbal Maulidi 8
Nama coass : Muhammad Alfian Noor
Rahang atas
Keterangan :
1 = Busur Labial 0,7 mm dari gigi 14 sampai 24
Rahang bawah
Keterangan :
1 = Busur Labial 0,7 mm dari gigi 34 sampai 44
Iqbal Mulidi
13 TAHUN
PELAJAR