Anda di halaman 1dari 9

Nama pasien : Iqbal Maulidi 1

Nama coass : Muhammad Alfian Noor

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KARTU STATUS ORTODONSIA


NO. Kartu : 01.80. 68
Nama Operator : Muhammad Alfian Noor
NIM : I4D111206
Instruktur : drg. Diana Wibowo, Sp. Ort

I. ANAMNESA
1. NamaPasien : Iqbal Maulidi
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Pelajar
4. Tempat, Tanggal Lahir/Umur : Banjarmasin, 19 Februari 2005 / 13 tahun
5. Alamat Pasien : Jl. Tembus Museum, Komp. Kencana RT.16 Kel. Sei Jingah
6. Nama Orang Tua : Helmansyah
7. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
8. Suku / Bangsa : Banjar
9. Alamat Orang Tua, No Hp : Jl. Tembus Museum, Komp. Kencana RT.16 Kel. Sei Jingah,
10. Keluhan Utama Pasien : Pasien datang dengan keluhan ingin merapikan gigi atas dan
gigi bawah
11. Riwayat Kesehatan Gigi :-
12. RiwayatKesehtanUmum
a. TB/BB : 155 cm/ 48 kg
b. Trauma :-
c. Operasi :-
d. Alergi :-
e. Kebiasaan buruk :-
f. Penyakit yang pernah di derita : -

II. PEMERIKSAAN KLINIS


Nama pasien : Iqbal Maulidi 2
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

A. EXTRA ORAL
1. Tipe Profil Muka : Cembung
2. Tipe Muka : Ovoid
3. Tipe Kepala : Mesosefali
4. Bentuk Muka / Kepala : Simetris
5. Tonus Otot Bibir Atas : Normal
6. Tonus Otot Bibir Bawah : Normal

B. INTRA ORAL
1. Mukosa Mulut : Normal
2. Lidah : Normal
3. Palatum : Normal
4. Tonsil : Normal
5. Frenulum Labialis : Normal
6. OHI : Sedang
7. Fase gigi – geligi : Permanen

C. ANALISA FUNGSIONAL
1. Freeway Space : 2 mm
2. Path of Closure : Normal
3. TMJ : Normal
4. Pola Atrisi : Normal

D. PEMERIKSAAN GIGI GELIGI

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan : O :Kariesgigi  : Hipokalsifikasi  : BelumErupsi


 : Tumpatan  : PerubahanWarna P :Persistensi
X :Pencabutan * : Fraktur V : Radik
Nama pasien : Iqbal Maulidi 3
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

Keterangan Rontgenogram :
Impaksi :-
Ageneses :-
Gigi kelebihan :-
Benih gigi :-
Lain – lain :-

III. ANALISA STUDY MODEL


1. Bentuk lengkung gigi : Rh atas : Parabola
Rh bawah : Parabola
2. Garis median : Normal
3. Over jet : 1,5 mm
4. Overbite : 2 mm
5. Crossbite : Tidak ada
6. Diastema : Ada
Antara 12 dan 13, antara 13 dan 14, antara 22 dan 23, antara
23 dan 24, antara 32 dan 33, antara 33 dan 34, antara 34 dan
35, antara 42 dan 43, antara 33 dan 44.

7. Relasi oklusi : Klas I Angle


8. Jumlah lebar 4 incisivi RA : 36 mm (normal : 28-36mm)
9. Malposisi gigi individual :
Gigi Rh Atas: Gigi Rh Bawah :
23 mesiopalatoversi 31 distolabioversi
32 distolabioversi
33 distolabioversi
41 distolabioversi
42 distolabioversi
10. Relasi geligi rahang atas terhadap geligi rahang bawah :
a. Incisivus : Neutroklusi
b. Caninus Kanan : Neutroklusi
c. Caninus Kiri : Neutroklusi
d. Molar Kanan : Neutroklusi
e. Molar Kiri : Neutroklusi
Nama pasien : Iqbal Maulidi 4
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

11. Diskrepansi pada model (model discrepancy) :

Rahang Atas

Rahang Atas
Ruang yang tersedia regio 1= 53,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 1 = 52,5 mm
Diskrepansi regio 1 = +1 mm
Regio kanan kelebihan rang 1 mm
Ruang yang tersedia regio 2 = 54 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 2 = 52,5 mm
Diskrepansi regio 2 = +1,5 mm
Regio kiri kelebihan rang 1,5 mm

Rahang Bawah

Rahang Bawah
Ruang yang tersedia regio 3= 48,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 3 = 46,5 mm
Diskrepansi regio 3 = +2 mm
Regio kiri kelebihan rang 2 mm
Ruang yang tersedia regio 4 = 48,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 4 = 46,5 mm
Diskrepansi regio 4 = +2,5 mm
Regio kanan kelebihan rang 2,5 mm
Nama pasien : Iqbal Maulidi 5
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

Perhitungan ukuran gigi


RahangAtas
Regio 1 N Ukuranyg normal (Rahardjo, 2009) Regio 2 N
11 = 10 mm N insisivsentral = 8-10 mm 21 = 10 mm N
12 = 8 mm N insisiv lateral = 6-8 mm 22 = 8 mm N
13 = 8,5 mm >N caninus = 7 mm 23 = 8,5 mm >N
14 = 7,5 mm >N premolar pertama = 7 mm 24 = 8 mm >N
15 = 7 mm N premolar kedua =7 mm 25 = 7 mm N
16 = 11,5 mm >N molar pertama = 10 mm 26 = 11 mm >N
Total: 52,5 mm Total: 52,5 mm
RahangBawah
Regio 3 N Ukuranyg normal (Rahardjo, 2009) Regio 4 N
31 = 6 cm >N insisivsentral = 5 mm 41 = 6 cm N
32 = 7 cm >N insisiv lateral = 5 mm 42 = 7 cm >N
33 = 8 cm >N caninus = 6 mm 43 = 8 cm >N
34 = 7 cm >N premolar pertama = 6 mm 44 = 7,5 cm >N
35 = 7 cm >N premolar kedua = 6 mm 45 = 7 cm >N
36 = 11,5 cm >N molar pertama = 10 mm 46 = 12 cm >N
Total: 46,5 mm Total: 46,5 mm

12. Analisa Lengkung Rahang dan Gigi


a. Pemeriksaan Sagital - Transversal
Metode Pont :
Jumlah lebar 4 incisiv RA = 36 mm
Indeks Pont = jarak P1-P1 = ∑ I x 100
80
= 36 x 100 = 45
80
Dari hasil perhitungan didapatkan lebar = 45 mm, pada pasien jarak P1-P1 adalah 42 mm, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa lengkung gigi rahang atas mengalami kontriksi sebanyak 3 mm
didaerah premolar. Kontriksi < 5 mm termasuk kategori ringan.

Indeks Pont = jarak M1-M1 = ∑ I x 100


Nama pasien : Iqbal Maulidi 6
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

64
= 36 x 100 = 56,25
64
Dari hasil perhitungan didapatkan lebar = 56,2 mm, pada pasien jarak M1-M1 adalah 53 mm,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa lengkung gigi rahang atas mengalami kontriksi sebanyak 3,2
mm didaerah molar. Kontriksi < 5 mm termasuk kategori ringan.
 Pemeriksaan Sagital
Rahang Atas
Gigi 21 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 22
Gigi 14 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 24
Gigi 25 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 15

Rahang Bawah
Gigi 33 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 43

 Pemeriksaan Transversal
Rahang Atas
Gigi 12 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 22
Gigi 24 lebih ke anterior 0,5 mm dibandingkan gigi 14
Gigi 25 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 55
Gigi 26 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 16

Rahang Bawah
Gigi 33 lebih ke anterior 2 mm dibandingkan gigi 43
Gigi 34 lebih ke anteriorr 1 mm dibandingkan gigi 44

IV. ANALISA ETIOLOGI MALOKLUSI


Sebab – sebab yang tidak diketahui

V. DIAGNOSA
Kalsifikasi maloklusi menurut Angle : Maloklusi kelas I Angle

VI. RENCANA PERAWATAN


Nama pasien : Iqbal Maulidi 7
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

Rahang Atas :
1. Observasi gigi 13 dan 23 yang belum erupsi sempurna sampai erupsi sempurna dan
diastema tertutup. Gigi 23 ( mesiopalatoversi) diprotraksi sebanyak 1,5 mm menggunakan
cantilever tunggal.
2. Setelah perawatan plat aktif selesai, dilakukan pencetakan rahang atas untuk pembuatan
retainer tipe hawley guna mencegah relaps

Rahang Bawah :
1. Gigi 33 didistalisasi menggunakan finger spring sampai diastema antara gigi 33 dan 34
tertutup. Gigi 43 didistalisasi menggunakan finger spring sampai diastema antara gigi 43
dan 44 tertutup. Gigi 33, 32, 31, 41, 42 ( distolabioversi) diretraksi pada bagian distal
sebanyak 1 mm menggunakan busur labial.
2. Setelah perawatan plat aktif selesai, dilakukan pencetakan rahang atas untuk pembuatan
retainer tipe hawley guna mencegah relaps

X. DESAIN ALAT
Nama pasien : Iqbal Maulidi 8
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

Rahang atas

Keterangan :
1 = Busur Labial 0,7 mm dari gigi 14 sampai 24

2 = Klamer adam 0,7 mm pada gigi 16 dan 26


3 = Cantilever tunggal 0,6 mm pada gigi 23
5 = Plat Aklirik

Rahang bawah

Keterangan :
1 = Busur Labial 0,7 mm dari gigi 34 sampai 44

2 = Klamer adam 0,7 mm pada gigi 36 dan 46


3 = Finger spring 0,6 mm pada gigi 33 dan 43
6 = Plat Aklirik
Nama pasien : Iqbal Maulidi 9
Nama coass : Muhammad Alfian Noor

Iqbal Mulidi

13 TAHUN

PELAJAR

Anda mungkin juga menyukai