Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGAUDITAN I

“SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF”

Disusun Oleh :

HAYA ULYA FN (18.0102.0060)

NABILLAH MELIANI TILDJUIR (18.0102.0061)

ACHMAD TRI MULYANA (18.0102.0063)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sertakarunia-
Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Sampling Audit Dalam Pengujian Substantif”. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.

Amin
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………………………………………........ 1
. 2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………........ 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... 4
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 4
A Latar Belakang………………………………………………………...…........ 4
B Rumusan Masalah…………………………………………………... 4
……........ 5
C Tujuan……………………………………………………………...………….. 5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………........ 6
A Konsep 8
Dasar…………………………………………………………………... 8
B Sampling PPS (Probability-Proportional-To -Size) 10
……………………………. 10
C Sampling Variabel Klasik……………………………………………………… 10
D Sampling Nonstatistik Dalam Evaluasi Hasil….………………..…………….. 10
BAB III PENUTUP…………………...………………………………………………….
A Kesimpulan………………………………………………………….................
B Saran…………………………………………………………………...............
C Daftar
Pustaka………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampel harus mengandung stabilitas. Yang dimaksud disini adalah apabila jumlah
sampel ditambah atau dikurangi maka hasilnya harus sama dan tidak berubah.
Pada kenyataanya, auditor tidak dapat mengetahui apakah sampel yang diambil kerupakan
sampel yang representative, meskipun ia telah selesai melaksanakan seluruh pengujian.
Auditor maksimal hanya dapat meningkatkan kualitas pengambilan sampel menjadi
mendekati kualitas sampel yang representative. Hal tersebut dapat dilaksanakan auditor
dengan cara merancang dan melakukan seleksi sampel, dan mengevaluasi hasil sampel
secara cermat dan teliti.
Sampling audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian pengendalian
maupun pengujian substantive. Meskipun demikian, auditor biasanya tidak menerapkan
sampling audit dalam prosedur pengujian yang berupa pengajuan pertanyaan atau tanya
jawab, observasi, dan prosedur analitis. Sampling audit banyak diterapkan auditor dalam
prosedur pengujian yang berupa vouching, tracing, dan konfirmasi. Sampling audit, jika
diterapkan dengan semestinya akan dapat menghasilkan bukti audit yang cukup, sesuai
dengan yang diinginkan standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Dasar
2. Sampling PPS (Probability-Proportional-To -Size)
3. Sampling Variabel Klasik
4. Sampling Nonstatistik Dalam Evaluasi Hasil
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas Pengauditan I
2. Menambah Wawasan Tentang Sampling Audit Dalam Pengujian Substantif
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR

Sifat dan Tujuan

Sampling audit adalah penerapan prosedur pengauditan atas unsur-unsur dalam suatu
populasi kurang dari 100%, seperti saldo rekening atau kelompok transaksi, dengan tujuan
untuk mengevaluasi sejumlah karakteristik populasi.

Ketidakpastian, Resiko Sampling , dan Resiko Audit

Auditor dimungkinkan untuk menerima sejumlah ketidakpastian dalam pengujian substantif,


apabila waktu dan biaya untuk memeriksa unsur-unsur dalam populasi menurut
pertimbangannya akan lebih besar daripada akibat kemungkinan menyatakan pendapat yang
keliru dari hasil pemeriksaan hanya pada data sampel.

Sampling audit dalam pengujian substantif dipengaruhi baik oleh resiko sampling maupun
resiko nonsampling. Resiko nonsampling yg berkaitan dengan pengujian substantif adalah :

Resiko keliru menerima : resiko mengammbil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel,


bahwa saldo rekening tidak berisi salah saji material, padahal kenyataannya saldo
rekening telah salah saji secara material.

Resiko keliru menolak(resiko alpha) : resiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil


sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya
saldo rekening tidak berisi salah saji secara material.

Pendekatan sampling statistik

Terdapat dua pendekatann sampling statistik yg bisa digunakan oleh auditor dlm pengujian
substantif :
Sampling PPS (Probability-proportional-to -size)

Sampling variabel klasik

Perbedaan pokok antara kedua pendekatan di atas adalah bahwa sampling PPS didasarkan
pada teori sampling atribut, sedangkan sampling variabel klasik didasarkan pada teori
distribusi normal.

B. SAMPLING PPS (PROBABILITY-PROPORTIONAL-TO -SIZE)

Sampling PPU adalah suatu pendekatan yg menggunakan teori sampling atribut u/


menyatakan kesimpulan dlm jumlah rupiah, bukan sebagai tingkat deviasi. Jenis sampling ini
bisa digunakan dlm pengujian substantif terhadap transaksi dan saldo-saldo.

Model ini terutama diterapkan dlm pengujian transaksi dan saldo yg salah saji terlalu tinggi
dan terutama akan berguna dlm pengujian :

 Piutang apabila pengkreditan yg tidak dikerjakan terhadap rekening debitur tidak


signifikan.
 Investasi dalam surat berharga.
 Pengujian harga persediaan apabila diperkirakan hanya terdapat sedikit selisih.
 Tambahan pada aktiva tetap.

Rencana Sampling

Tahapan-tahapan dlm suatu rencana sampling PPU serupa tapi tidak persis sama dengan
tahapan yg digunakan dlm sampling atribut. Tahapan tersebut adalah :

 Menetapkan tujuan rencana


 Merumuskan populasi dan unit sampling
 Menentukan ukuran sampel
 Menentukan metoda pemilihan sampel
 Melaksanakan rencana sampling
 Mengevaluasi hasil sampel

Menetapkan Tujuan Rencana Sampling

Adalah untuk mendapatkan bukti bahwa saldo rekening menurut catatan tidak salah saji
secara material. Asersi-asersi laporan keuangan yg dibuktikan sampel bergantung kepada
prosedur yang diterapkan untuk unsur sampel yang bersangkutan.
Merumuskan Populasi dan Unit Sampling

Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo rekening yg akan diuji. Unit sampling dlm
sampling PPU adalah rupiah individual, dan populasi adalah suatu angka rupiah yg sama
dengan total jumlah rupiah dari populasi.

Menentukan Ukuran Sampel

Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah :

Keterangan
n= BV x RF F
BV= Nilai buku populasi yang diuji TM - (AM x EF)

RK= Faktor keandalan (reality factor) untuk resiko keliru menerima yg ditetapkan

TM= Salah saji ditoleransi

AM= Antisipasi salah saji

EF= Faktor ekspansi untuk antisipasi salah saji

Nilai buku populasi yg diuji

Besarnya jml nilai buku mempunyai pengaruh langsung terhadap ukuran sampel, yakni
semakin besar nilai buku yg akan diuji, semakin besar pula ukuran sampelnya.

Faktor keandalan untuk resiko salah menerima yg telah ditetapkan

Dalam menetapkan tingkat resiko salah menerima yg dapat diterima, auditor harus
mempertimbangkan (1) tingkat resiko audit yg ditetapkan auditor bahwa suatu salah saji
material tidak akan terdeteksi,, (2) tingkat resiko pengendalian yg ditetapkan, dan (3) hasil
pengujian detil dan prosedur analitis.

Salah saji bisa ditoleransi

Adalah maksimum salah saji yg diterima untuk berada dalam suatu rekening sebelum hal itu
dipandang sebagai salah saji secara material.

Antisipasi salah saji dan faktor ekspansi

Dlm sampling PPS, auditor tidak mengkuantitatif resiko keliru menolak. Namun demikian,
hal tersebut dikendalikan secara tidak langsung dengan menetapkan antisipasi salah saji (AS)
yg berhubungan terbalik dengan resiko kelirun menolak dan berhubungan langsung dengan
ukuran sampel. Faktor ekspansi (fe) diperlukan hanya apabila salah saji diantisipasi.

Menentukakan Metoda Sampel

Paling banyak dlm sampling PPS adalah pemilihan sistematik:

st= BV F
n
C. SAMPLING VARIABEL KLASIK

Dlm melaksanakan pengujian substantif, auditor bisa menggunakan pendekatan sampling


variabel klasik.

Jenis-Jenis Tehnik Sampling Variabel Klasik

Dalam sampling variabel klasik adalah :

 MPU
 Selisih
 Rasio

Keuntungan dan kerugian pemakaian sampling variabel

Keuntungan yang pokok adalah :

Jika diperlukan, sampel mudah diperluas, bila dibandingkan dengan sampling PPU

Saldo nol dan saldo biasa tidak memerlukan rancangan khusus

Sapabila terdapat perbedaan besar antara nilai audit dengan nilai buku, tujuan auditor akan
dapat terpenuhi dengan ukuran sampel yg kecil dibandingkan dengan sampling PPU

Kerugian yang utama adalah :

Sampling variabel klasik lebih kompleks daripada sampling PPU. Umumnya auditor
membutuhkan bantuan komputer untuk merancang sampel yang efisien dan mengevaluasi
hasil sampel.

untuk menentukan ukuran sampel, auditor harus memiliki estimasi atas standar deviasi dari
berbagai karakteritik dalam populasi.

D. SAMPLING NONSTATISTIK DALAM EVALUASI HASIL


Menentukan Ukuran Sampel

Pertimbangan yg cermat sangat diperlukan dlm perancangan sampel agar dicapai sampel
yang efisien dan efektif.

Evaluasi Hasil Sampel

Ada 2 metoda yang lazim digunakan untuk memproyeksi salah saji dlm sampling
nonstatistik:

 membagi jumlah total rupiah salah saji dalam sampel dengan bagian dari total rupiah
dalam populasi yg termasuk dalam sampel.
 Mengalikan rata-rata selisih antara nilai audit dengan nilai buku dari unsur-unsur
sampel dengan jumlah unit dalam populasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Auditor dimungkinkan untuk menerima sejumlah ketidakpastian dalam pengujian
substantif, apabila waktu dan biaya untuk memeriksa unsur-unsur dalam populasi
menurut pertimbangannya akan lebih besar daripada akibat kemungkinan menyatakan
pendapat yang keliru dari hasil pemeriksaan hanya pada data sampel. Makanya, ada 2
pendekatan statistik yang bisa digunakan, yaitu variabel klasik dan PPS yang bisa
menguntungkan auditor dalam pengujian substantive.

B. SARAN
Auditor disarankan menggunakan dan menguasai sampling karena sangat banyak
keuntungan nya

C. DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C. Johnson., Raymond N. and Kell, Walter G. “Modern auditing”,
Edisi Ketujuh, Jilid I, Erlangga, Jakarta. 2001.

Anda mungkin juga menyukai