1. Pengertian Olah raga kesehatan adalah oalah raga untuk memelihara dan atau untuk meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga bukan saja sehat dikala diam ( sehat statis ) tetapi juga sehat serta mempunyai kemmpuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari hari ( sehat dinamis ) yang bersifat rutin, maupun untuk kepentingan rekreasi atau mengatasi keadaan gawat darurat. Berbeda dengan olah raga prestasi yang menuntut kemampuan organ organ tubuh secara maksimal, olahraga kesehatan justru melatih dan memelihara organ organ tubuh untuk dapat tetap berfungsi normal dalam keadaan gerak ( sehat dinamis ) yang dengan demikian pasti normal pula dalam keadaan istirahat ( sehat statis ).oleh karena itu olahraga, khususnya olahraga kesehatan hendaknya dijadikan sebagai materi pokok dalam pelaksanaan pembinaaan mutu sumber daya manusia melalui pendekatan dari aspek jasmaniah. Diperlukan kreativitas yang tinggi untuk membuat berbagi variasi bentuk aktivitas gerakannya, agar olah raga kesehatan menjadi tidak membosankan, tetapi konsep dasarnya harus tetap olah raga kesehatan. 2. Ciri ciri Olahraga Kesehatan Ciri ciri Olahraga Kesehatan secara teknis-fisiologis adalah : a. Gerakannya mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada umumnya ( bersifat massal ) b. Intenstinal sub maksimal dan homogeny ( faktor keamanan ), bukan gerakan gerakan maksimal atau gerakan eksplosif maksimal. c. Terdiri dari satuan satuan gerak yang dapat ( secara sengaja ) dibuat untuk menjangkau seluruh sendi dan otot, serta dapat di rangkai untuk menjadi gerakan yang continyu ( tanpa henti ) d. Bebas stress ( non kompetitif = tidak untuk diperbandingkan ) e. Diselenggarakan 3-5 X / minggu ( minimal 2X/minggu ) f. Dapat mencapai instensitas antara 65 – 80% denyut nadi maksimal sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. 3. Latihan otot pada Olahraga Kesehatan Dalam Olahraga Kesehatan, tujuan utama latihan otot adalah untuk mencrgah atrofi / hypotrofi otot dan osteoporosis, dan agar otot dan tulang dapat memenuhi tuntutan tugas kemandirian dalam perikehidupan bio-psoki- sosiologik masing masing individu. Pencegahan atrofi/hipotrofi otot dan osteoporosis adalah dengan latihan yang teratur dengan menggunakan beban ( weight bearing training), misalnya dengan menggunakan beban. Sasaran olahraga Kesehatan adalah untuk : a. Memelihara dan meningkatkan mobilitas dan kemandirian gerak ( sehat dinamis ) untuk memelihara dan meningkatkan kemandirian dalam perikehidupan bio-psiko-sosiologiknya. b. Mencegah, menghambat perjalanan, meringankan gejala gejala penyakit non infeksi dan bahkan dapat meyembuhkan penyakit non infeksi, termasuk menyembuhkan penyakit non – fisik. c. Mengendalikan berat badan bersamaan dengan pengaturan diet. d. Meningkatkan semangat dan kualitas hidup.
B. Low Back Pain ( LBP )
Low back pain ( LBP ) sering disebut nyeri punggung bawah , nyeri pingang, merupakan keluhan yang sering dijumpai. Hampir 70 – 80 persen penduduk di Negara maju pernah mengalami LBP. Setip tahun 15-45 % orang dewasa menderita LBP, dan satu diantara 20 penderita harus dirawat dirumah sakit karena serangan akut.LBP sangat umum pada umur 35 – 55 tahun. Hampir 80 % penduduk di Negara Negara industry pernah mengalami Nyeri Punggung Bawah. Di Amerika serikat Prevalensinya dalam satu tahun berkisar antara 15%-20% sedangkan insidensi berdasarkan kunjungan pasien baru ke dokter adalah 14,3%. Data Epidemiologik mengenai Nyeri Punggung Bawah diindonesia belum ada. Diperkirakan 40 % penduduk Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita Nyeri Pinggang dan prevalensinya pada laki laki 18,2% dan pada wanita 13,6 %. Prevalensi ini meningkat sesuai dengan meningkatnya usia Insidentil berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3%-17%. 1. Pengertian Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri local maupun nyeri radicular atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo – sacral dan sering disertai dengan perjalanan nyeri kearah tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan didaerah punggung bawah. 2. Faktor Resiko Dari data Epidemilogik faktor resiko yang positif untuk Nyeri Punggung Bawah adalah : 1) Usia atau bertambahnya usia 2) Kebugaran yang buruk 3) Kondisi kesehatan yang jelek 4) Masalah psikologik dan masalah psikososial 5) Merokok 6) Kecanduan obat 7) Nyeri kepala 8) Scoliosis mayor ( kurva lebih dari 800 ) 9) Faktor fisik yang berhubungan dengan pekerjaan seperti sebagai berikut : duduk dan mengemudi duduk atau berdiri berjam – jam ( posisi tubuh kerja yang static ) getaran mengangkat membawa beban menarik beban membungkuk dan memutar.