Anda di halaman 1dari 13

5 PERAN TEKNOLOGI DALAM MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada bulan Desember 2019, penyakit pernapasan baru yang disebut
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terdeteksi di Cina. COVID-19 disebabkan
oleh virus (SARS-CoV-2) yang merupakan bagian dari keluarga besar virus yang
disebut coronavirus. Tanda-tanda umum infeksi termasuk gejala pernapasan, demam,
batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian.
Virus ini diperkirakan dapat menyebar melalui manusia,yaitu kontak langsung
dengan orang yang terinfeksi pada jarak 2meter atau melalui droplet orang yang
terinfeksi pada saat batuk atau bersin. Droplet dapat terhirup langsung melalui hidung
atau mulut, atau dapat menempel pada permukaan atau benda. Orang dapat tertular
COVID-19 jika menyentuh permukaan atau benda yang terkena droplet, kemudian
menyentuh mulut, hidung atau mata, tetapi ini tidak dianggap sebagai cara utama
penyebaran virus.
COVID-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. WHO melaporkan pada
tanggal 13 Maret 2020 kasus COVID-19 terdapat di 122 negara, dengan jumlah total
132.758 kasus confirmed dan 4.955 kematian (CFR=3,73%). Karena banyaknya
negara yang terjangkit, pada tanggal 12 Maret 2020 WHO meningkatkan status
COVID-19 menjadi pandemi. Di Indonesia, COVID-19 pertama kali dilaporkan pada
tanggal 2 Maret 2020 sebanyak 2 kasus, dan terus meningkat sampai pada tanggal 14
Maret 2020 jumlah kasus sebanyak 96 orang dengan 5 kematian.
Peran teknologi sudah sangat membantu masyarakat dalam melakukan pencegahan
virus corona. Perkembangan teknologi yang semakin maju dinilai memiliki dampak
positif dalam menghambat penyebaran virus corona.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East

1
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak
(civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang
menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belumdiketahui (Dirjen P2P
Kemenkes, 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus
adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,dan hasil
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Dirjen P2P Kemenkes,
2020).
Dunia kini telah dikejutkan dengan Corona Virus Disease-19 (Covid- 19) yang
awalnya berasal di kota Wuhan,Cina. adalah kota Yang lebih banyak tertular dan
memakan korban, hingga saat ini amerika yang telah menjadi negara terbanyak  yang
tertular dari virus berbahaya ini,semua sendi kehidupan menjadi berubah akibat dari
penularan virus yang kini merenggut banyak nyawa manusia di belahan
dunia,khususnya di negara kita Indonesia. Dari berbagai media electronik dan cetak
pencegahan virus ini terus menerus  menjadi topik berita internasional.
Perkembangan covid-19 saat ini sudah menyebar di berbagai negara dan sudah
menyebar di 190 negara. Tingkat penyebaran dan positif covid-19 semakin meningkat
sehingga banyak negara yang menggunakan teknologi untuk memitigasi dan
memonitor penyebaran COVID-19 di negaranya masing-masing. Untuk mengurangi
penyebaran pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan social distancing
atau sering juga digunakan istilah physical distancing, yaitu kebijakan non-farmasi
untuk mencegah penyebaran wabah dengan cara menjaga jarak antara setiap
individual dan mengurangi frekuensi pertemuan diantara mereka. Banyak negara
memanfaatkan teknologi untuk dapat mengetahui efektivitas kebijakan dimaksud.
Untuk mencegah perkembangan dari virus ini, pembelajaran daring menjadi
salah satu pilihan tepat bagi kalangan mahasiswa,pelajar,guru dan dosen dengan

2
mengunakan sistem e-learning,walapun sistem ini bukan hal yang baru, bila demikian
apa yang dimaksud dengan pembelajaran online ini?
Sistem pembelajaran online disebut juga dengan sistem belajar dalam jaringan
atau e-learning,"elearning adalah penyampaian program pembelajaran,pelatihan atau
pendidikann dengan sarana electronik seperti komputer atau telepon gengam dengan
berbagai cara untuk memberikan pelatihan pendidikan atau bahan ajar".
(Stocley,2010).
Tekonologi Daring merupakan sebuah perkembangan teknologi yang sangat
membantu kita dalam berkomunikasi terutama untuk komunikasi dua arah pada jarak
yang jauh. Teknologi Daring ini merupakan sebuah komunkasi yang saling bertukar
dan telah terhubung, dapat digunakan secara serempak yang melibatkan banyak orang
atau hanya dengan 2(dua) orang saja. Namun Teknologi Daring ini juga
membutuhkan perngakat pendukung seperti Komputer, Smartphone atau alat bantu
lainya yang digunakan sebagai perantaranya terutama harus terhubung dengan
Internet.
Teknologi telah berperan penting dalam memerangi pandemi Corona Virus
Disease (Covid-19). Solusi gaya hidup yang terinspirasi oleh teknologi terbaru
semakin menarik ketika orang-orang bekerja dari rumah dan konferensi jarak
jauh.dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (17/3/2020). social distancing
atau pembatasan interaksi telah diterapkan oleh orang-orang. Mereka yang akan
menghindari keramaian memperoleh makanan secara online, bersosialisasi online, dan
bekerja dari rumah.
Layanan panggilan video seperti Whatsapp,FaceTime dlln. juga telah
membantu dengan kunjungan dokter virtual atau telemedicine, sehingga pasien dapat
berkonsultasi dengan dokter secara online dan menghindari kunjungan ke rumah
sakit.
Berdasarkan informasi yang didapat dari lab, pendorong utama di balik
respons cepat ini adalah Koalisi Internasional untuk Kesiapsiagaan Epidemi yang
dibentuk melalui Forum Ekonomi Dunia tiga tahun lalu.
Dengan Teknologi Daring harapanya semua pekerjaan dapat dilakukan dalam
mendukung pekerjaan , Belajar dan Mengajar. Dimana manfaat Teknologi Daring
untuk mendukung pekerjaan yaitu dengan menggunakan suatu sarana e-Commerce
atau perdagangan online dan menggunakan suatu sarana e-Banking atau perbankan
online,

3
Selain itu, faktor komunikasi yang lancar di seluruh komunitas global sangat
membantu para peneliti untuk memanfaatkan teknologi dan mensinergikan penelitian
para peneliti yang berasal dari belahan dunia yang berbeda. Sehingga bila sebuah
masalah telah diselesaikan di satu belahan dunia, pengetahuan itu bisa dengan cepat
ditransfer ke belahan dunia lain.
Selama pembelajaran online ini berlangsung,tentunya banyak keluhan-keluhan
dari berbagai kalangan,terutama di kalangan mahasiswa yang kini mengeluhkan
dengan pembayaran kos yang terus  berlanjut walapun tidak ditinggali, serta
mahasiswa yang dikeluhkan dengan paket internet yang mahal,juga kartu perdana
murah yang tidak tersedia di kampung-kampung atau pelosok,dan segala ganguan-
ganguan tower jaringan yang terdapat di pedalaman. dan tuntutan memberikan
bantuan pulsa bagi mahasiswa sangat masuk akal karena kampus sebetulnya berhemat
saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mereka, misalnya, tidak perlu membayar tagihan
listrik atau internet. Uang-uang itulah yang semestinya dialokasikan untuk membantu
mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mencatat ada
15 perguruan tinggi belum mengakomodasi kebutuhan para mahasiswa secara
maksimal selama masa pandemi Covid-19. Dua di antaranya adalah tidak
menyediakan bantuan pulsa internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan alat
pelindung diri minimal bagi yang tidak bisa keluar dari kawasan kampus.
Covid-19 telah menjadi sebab banyaknya umat yang mengugat dan
memandang remeh ulamanya, ini tentu akan merusak ketaqwaan. Ulama telah
menetapkan kemudahan ibadah itu dalam memenuhi kaidah almasaqah tejlibut taisir
(kesulitan itu membawa kemudahan) dan kaidah-kaidah syari'i lainnya sesuai nash
Ramadhan yang membawa pasan taqwa diperuntukkan bagi umat yang
beriman, maknanya ada kaitan langsung antara iman dan taqwa. Iman dasar taqwa,
taqwa hasil iman.Iman atau kepercayaan merupakan dasar utama seseorang dalam
memeluk sesuatu agama karena dengan keyakinan dapat membuat orang untuk
melakuakan apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang.
Rukun iman adalah dasar, inti atau pokok-pokok kepercayaan yang harus
diyakini oleh setiap pemeluk agama islam. Kata iman juga berasal dari kata kerja
amina-yu'manu-amanan yang berarti percaya.Keimanan adalah suatu keyakinan yang
tertanam dalam hati yang dibuktikan melalui sikap, tindakan, setiap manusia yang
sepenuh hati beriman kepada Allah swt memenuhi semua perintah-Nya dan menjauhi
segala apa yang dilarang-Nya.

4
Iman bukan hanya percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang
muslim berbuat amal shaleh. Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya
terhadap sesuatu, melainkan mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan
sesuatu sesuai keyakinan. Adapun orang yang beriman disebut mukmin.
Pemerintah mengumumkan data terbaru pasien virus corona atau Covid-19
pada Senin (27/4). Terjadi penambahan 214 kasus positif. Totalnya mencapai angka
9.096 kasus. Untuk total pasien yang sembuh tercatat bertambah 44 orang. Total
semua pasien yang sembuh 1.151 orang. Data pasien meninggal bertambah sebanyak
22 kasus. Saat ini totalnya, mencapai 765 orang meninggal akibat Covid-19.
(merdeka.com)
Di Indonesia pemerintah telah melakukan kebijakan untuk mengurangi
penyebaran COVID-19 dengan melakukan social distancing agar penyebaran tidak
meningkat dan membantu para medis agar tidak kuwalahan. Berdasarkan berbagai
penelitian, pengguna telepon genggam di Indonesia melebihi jumlah penduduk yang
ada, sehingga bisa dikatakan bahwa hampir semua penduduk di Indonesia memiliki
ponsel.
Mungkin jika melihat angka-angka statistik jumlah penularannya, peran
teknologi tidak akan terasa. Namun bayangkan jika tidak ada bantuan teknologi sejak
awal virus ini muncul. Korban yang berjatuhan bisa lebih banyak dari saat ini. Peran
teknologi juga terlibat dalam setiap kegiatan kita sehari-hari. Dengan penerapan
pembatasan interaksi, masyarakat akan lebih bergantung pada gadget mereka.
Aktivitas sehari-hari, hiburan, hubungan sosial, hingga kebutuhan logistik bisa dengan
mudah diakses melalui gadget masing-masing. Maka dari itu penulis akan
menjabarkan sedikit tentang 5 peran teknologi dalam mencegah penyebaran virus
corona

2. Rumusan Masalah
Disadari atau tidak, peran teknologi informasi sudah sangat membantu
masyarakat dalam melakukan pencegahan virus corona. Perkembangan teknologi
yang semakin maju dinilai memiliki dampak positif dalam menghambat penyebaran
virus corona. Mungkin jika melihat angka-angka statistik jumlah penularannya, peran
teknologi tidak akan terasa. Namun bayangkan jika tidak ada bantuan teknologi sejak
awal virus ini muncul. Korban yang berjatuhan bisa lebih banyak dari saat ini.

5
3. Tujuan Pembahasan Masalah
a. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui peran teknologi dalm mencegah penyebaran virus corona
b. Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui 5 peran teknologi dalam mencegah penyebaran virus corona,
yaitu
1) Kemudahan dalam menyebarkan informasi
2) Memberikan Kenyamanan
3) Membantu Aktvitas Sehari-hari
4) Melacak Pasien yang Terinfeksi
5) Bersosialisasi

BAB II LANDASAN TEORI

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus ini pertama kali didentifikasi di kota Wuhan, China pada Desember 2019.
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) menyatakan pada tanggal 30 Januari

6
2020 bahwa virus corona atau yang sekarang disebut COVID-19, sebagai public-health
emergency of international concern. 
Perkembangan covid-19 saat ini sudah menyebar di berbagai negara dan sudah
menyebar di 190 negara. Tingkat penyebaran dan positif covid-19 semakin meningkat
sehingga banyak negara yang menggunakan teknologi untuk memitigasi dan memonitor
penyebaran COVID-19 di negaranya masing-masing. Untuk mengurangi penyebaran
pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan social distancing atau sering juga
digunakan istilah physical distancing, yaitu kebijakan non-farmasi untuk mencegah
penyebaran wabah dengan cara menjaga jarak antara setiap individual dan mengurangi
frekuensi pertemuan diantara mereka. Banyak negara memanfaatkan teknologi untuk dapat
mengetahui efektivitas kebijakan dimaksud.
Menurut penelitian yang telah dilakukan pada saat epidemi serupa terjadi sebelumnya,
data telepon seluler memainkan peranan yang penting dalam membendung penyebaran
sebuah penyakit epidemik. Dalam kasus Swiss, di mana sudah terdapat lebih dari 15.000
orang yang positif terjangkit COVID-19, Pemerintah setempat telah bekerja sama dengan
operator seluler terbesar di Swiss, yaitu Swisscom, untuk mendeteksi dan melihat apakah
masyarakat mematuhi imbauan Pemerintah, serta untuk melihat penyebaran kerumunan
masyarakat dengan menggunakan data pengguna telepon genggam. Analisis data tersebut
dilakukan secara anonim, sehingga tidak mengganggu privasi seseorang atau pengguna
telepon genggam.
Di Amerika Serikat (AS), sejumlah startup sedang mengerjakan aplikasi untuk
memantau dan melacak infeksi dan penyebaran COVID-19. Pemerintah AS juga sedang
berbicara dengan Facebook, Google dan perusahaan teknologi lainnya tentang kemungkinan
menggunakan data lokasi dan pergerakan dari telepon genggam untuk memerangi COVID-
19. Negara-negara Eropa memanfaatkan jaringan telepon genggam secara anonim untuk
mengamati seberapa baik masyarakatnya mematuhi imbauan Pemerintah untuk tidak
melakukan aktivitas di luar rumah. Kebijakan yang sama juga dilakukan oleh Israel. 
Pemerintah setempat dapat melacak pasien atau individu yang dinyatakan positif
COVID-19, sementara Iran juga mengambil langkah serupa yang memungkinkan Pemerintah
melacak individu yang positif melalui aplikasi khusus. Sejumlah negara di Asia, termasuk
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Korea Selatan telah berhasil dalam membatasi wabah
COVID-19 dengan menggunakan data lokasi telepon genggam untuk melacak pergerakan
orang yang membawa virus. Jika terdapat pelanggaran, maka individu akan secara otomatis
dilaporkan kepada pihak berwajib.

7
Di Singapura, pemerintah meluncurkan aplikasi bernama TraceTogether yang
menggunakan sinyal Bluetooth antar ponsel untuk melihat apakah pembawa potensial dari
COVID-19 telah melakukan kontak dekat dengan orang lain. Hal ini masuk akal sehingga
kemudian Pemerintah yang bersangkutan dapat melakukan tracking yang lebih akurat
terhadap pergerakan individu serta orang-orang yang berpotensi memiliki kontak dengan
pasien COVID-19, sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan yang memadai. 
Di Indonesia pemerintah telah melakukan kebijakan untuk mengurangi penyebaran
COVID-19 dengan melakukan social distancing agar penyebaran tidak meningkat dan
membantu para medis agar tidak kuwalahan. Berdasarkan berbagai penelitian, pengguna
telepon genggam di Indonesia melebihi jumlah penduduk yang ada, sehingga bisa dikatakan
bahwa hampir semua penduduk di Indonesia memiliki ponsel.
Untuk melihat masyarakat melakukan himbauan pemerintah atau tidak, pemerintah
melakukan kerja sama dengan operator seluler yang ada di Indonesia untuk mengamati
pergerakan masyarakat, tentunya dengan menjaga privasi seseorang. Aparat yang berwajib,
misalnya, dapat membubarkan sekiranya terdapat kerumunan masyarakat di suatu tempat,
dengan menggunakan teknologi data ponsel untuk melacak kerumunan. 
Selain itu pemerintah Indonesia juga akan membuat aplikasi berbasis teknologi informasi
untuk mengetahui dan memprediksi siapa saja yang berkontak dengan pasien positif corona
serta penyebaran virus bisa dilacak dengan baik masih dalam proses pengembangan dan
diharapkan selesai dalam waktu dekat. Nantinya, sistem ini akan terhubung hingga ke tingkat
bawah atau puskesmas yang berada di wilayah-wilayah pedesaan atau sebagainya. Sehingga,
penyebaran COVID-19 akan dapat diawasi dengan mudah.  
Portal covid19.go.id diluncurkan ke publik diharapkan dapat menjadi rujukan resmi
untuk informasi satu pintu mengenai virus corona dan bagaimana mengendalikannya. Situs
ini bertujuan untuk memastikan publik mendapatkan akses pada informasi resmi dan akurat
mengenai penanggulangan wabah COVID-19 di Indonesia. Situs covid19.go.id berisi 3
langkah penting untuk dilakukan masyarakat yaitu cara mengurangi risiko penularan virus,
mencari informasi yang benar dan apa yang perlu dilakukan bila sakit. Selain itu, laman ini
berisi data statistik mengenai jumlah kasus positif COVID-19 diperbarui secara real-time dan
diharapkan menjadi acuan untuk berbagai pihak, terutama rekan-rekan media dalam
pemberitaan mereka.

8
BAB III PEMBAHASAN

1. Kemudahan dalam Menyebarkan Informasi


Dengan adanya media televisi atau gadget, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan
berbagai informasi atau pun pengetahuan terkait virus corona. Mulai dari mengetahui apa itu
virus corona, dari mana asalnya, apa gejalanya, hingga dapat mengetahui bagaimana proses
penyebarannya.

9
Televisi menjadi tempat yang paling mudah untuk menyebarkan informasi terkait
penyebaran virus corona. Namun, masih ada media lain yang lebih efektif untuk menjangkau
masyarakat. Media tersebut adalah media sosial. Didukung dengan banyaknya pengguna
media sosial di seluruh dunia, media sosial menjadi wadah di mana informasi-informasi
dengan mudah tersebar ke sebagian besar masyarakat. Masyarakat juga dapat memantau
bagaimana pergerakan virus corona dengan melihat perkembangan berita atau informasi dari
kerabatnya.
Pemerintah pun juga menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan masyarakat.
Segala informasi terkait virus corona dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk pencegahan
virus ini disebar melalui platform media sosial.
Dengan banyaknya pengguna media sosial, diharapkan semua informasi dan kebijakan dapat
tersampaikan dengan baik dan jelas ke masyarakat.
Meskipun media sosial mampu menyebarkan informasi secara luas dan efektif, kita
harus tetap kritis dalam membaca suatu informasi. Jangan langsung percaya dengan apa yang
kita baca. Karena informasi yang disajikan di media sosial sangat beragam. Ada yang benar-
benar kredibel, namun ada juga yang dibuat secara asal-asalan.
Pada akhirnya kembali lagi pada diri kita sendiri untuk mempercayai suatu informasi.
Bangunlah sifat kritis dan jangan mudah percaya dengan apa yang Anda baca.

2. Memberikan Kenyamanan

Jika Anda adalah orang yang aktif, tentu kebijakan pembatasan sosial ini akan membuat
mereka merasa tidak nyaman. Di sinilah peran teknologi untuk membuat Anda nyaman
berada di rumah. Anda bisa membuka situs web untuk streaming film, atau Anda bisa
bermain game untuk mengisi waktu luang.
Anda juga bisa membaca buku secara online, atau Anda bisa belajar memasak dengan
bantuan tutorial di dalam video-video yang bisa anda lihat.
Jika biasanya orang tua merasa kesal melihat anaknya yang sering bermain game, mungkin
saat ini para orang tua perlu sedikit melunak. Di tengah kondisi lingkungan yang tidak steril,
akan sangat berisiko bagi anak-anak untuk pergi keluar.
Dan salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan bermain game. Game sendiri
terbukti dapat mengalihkan perhatian anak dan dapat menahan mereka untuk tetap berada di
rumah. Bahkan WHO juga menyarankan masyarakat untuk bermain game jika merasa bosan.

10
Apalagi dengan perkembangan game saat ini. Anak-anak tetap bisa bermain bersama
temannya secara online. Namun, para orang tua tetap harus memperhatikan waktu bermain
anak. Jangan sampai si anak bermain terus menerus. Suruh mereka untuk beristirahat
menjaga kondisi tubuh.

3. Membantu Aktvitas Sehari-hari

Akibat virus corona yang mewabah secara luas, banyak aktivitas-aktivitas masyarakat
yang akhirnya terganggu. Sekolah-sekolah meliburkan para siswanya dan sebagian besar
perusahaan juga terpaksa meliburkan karyawannya.
Namun, teknologi muncul untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Dengan berbagai aplikasi
yang tersedia, kegiatan belajar mengajar atau pun bekerja dapat kembali berjalan meskipun
tidak datang ke sekolah atau kantor.
Kunjungan ke dokter pun bisa dilakukan secara online. Banyak rumah sakit saat ini
sedang kewalahan karena pengaruh virus corona ini. Jika kita hanya merasakan sakit ringan
yang masih bisa kita obati sendiri, sebaiknya kita tunda dulu untuk mengunjungi rumah sakit.
Selain membludaknya pasien, rumah sakit bisa menjadi sarang bagi bakteri atau virus
sehingga risiko tertular penyakit semakin tinggi.
Dengan aplikasi yang terhubung langsung dengan dokter, kita bisa berkonsultasi secara
online jika kita mengalami gejala ringan atau sakit ringan.

4. Melacak Pasien yang Terinfeksi

Peran teknologi terbukti dapat memudahkan masyarakat untuk mencegah penyebaran


virus corona. Baru-baru ini, pemerintah meluncurkan aplikasi khusus untuk melacak pasien
yang terinfeksi COVID-19. Aplikasi ini bernama PeduliLindungi.
Aplikasi ini menggunakan data yang diproduksi oleh smartphone Anda dengan bluetooth
aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Jika dalam radius bluetooth terdapat
perangkat lain yang juga terdaftar di aplikasi ini, maka akan terjadi pertukaran id anonim
yang kemudian akan direkam oleh gadget masing-masing.
Melalui pertukaran data ini, aplikasi ini akan mengidentifikasi orang-orang yang
pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau PDP
(Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pengawasan). Nantinya, Anda akan
dihubungi oleh petugas kesehatan jika ternyata Anda pernah berada dalam jarak tertentu
dengan orang yang terinfeksi COVID-19, PDP, atau ODP.

11
Aplikasi ini jelas akan sangat membantu masyarakat untuk mengetahui keadaan
lingkungan di sekitarnya. Dan juga, bagi petugas kesehatan, aplikasi ini memudahkan mereka
untuk melacak siapa saja yang pernah berada di sekitar pasien yang terinfeksi COVID-19,
PDP, atau ODP.

5. Bersosialisasi
Mungkin peran teknologi dalam bidang sosial sudah sering digunakan bahkan
sebelum adanya kebijakan pembatasan sosial. Namun, dengan kondisi seperti ini, ditambah
peraturan dari pembatasan sosial, maka peran teknologi untuk bersosialisasi akan lebih terasa.
Dengan melakukan kontak dengan rekan atau keluarga secara online, akan berdampak pada
kondisi mental dan suasana hati seseorang menjadi lebih baik.
Dengan bantuan media sosial, Anda juga dapat mengetahui bagaimana kondisi di
sekitar Anda. Atau, bagi Anda yang merantau, menggunakan media sosial dapat
mempermudah mengetahui keadaan keluarga dan daerah di sana.

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan
Dari jabaran di atas dapat ditarik kesimpula bahwa diperlukan perhatian terhadap
media komputer,Hp,jaringan internet,dll,Yang harus dimiliki oleh Mahasiswa,dosen dan
dikalagan pendidikan lainya. Sehingga pembelajaran berkualitas dapat dipertangung

12
jawabkan. Dapat diketahui juga 5 peran teknologi dalam mencegah penyebaran virus corona,
yaitu kemudahan dalan meyebarkan informasi, memberikan kenyamanan, membantu
aktivitas sehari-hari, melacak pasien terinfeksi, dan bersosialisasi. Terakhir,mudah-mudahan
virus ini cepat berlalu dan kita bisa beraktivitas seperti bagaimana biasanya,serta terus berdoa
agar Virus ini cepat berlalu dan musnah dari muka bumi ini.Dan semoga kita menjadi orang
yang bermanfaat bagi orang lain,amin.

DAFTAR RUJUKAN
https://www.kompasiana.com/primaaida/5e92fe3bd541df4e5c684782/peranan-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-dalam-penanganan-pandemi-covid-19
https://www.kompasiana.com/waju27020/5ea90c97d541df0aac6be9c2/peran-teknologi-
dalam-pandemi-covid-19?page=all

13

Anda mungkin juga menyukai