Bayi perempuan baru lahir berat badan 1900 gr, PB 46 cm, Lingkar kepada 32 cm, reflek hisap
dan menelan lemah, menggunakan OGT setiap 3 jam 12,5 cc ASI terpasang oksigen headbox 5
liter/menit, Suhu 38,1 C, dirawat didalam incubator. Riwayat lahir spontan, lahir kurang bulan 36
minggu, Afgar Score 8,9,10 . Orangtua dan keluarga dapat menerima kondisi bayi, bayi sudah
BAB dan BAK, Suhu 36,2 °C, RR 56x/mnt, HR 152x/mnt, kulit tampak pucat, bentuk kepala
normal, sutura normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis tidak ada edema palpebra,
bentuk mulut dan hidung normal, bentuk dada normal terdapat retraksi dinding dada, bunyi
napas vesikuler, bunyi jantung normal, bentuk abdomen normal, auskutasi timpani, perkusi
abdomen pekak, tali pusat normal, tidak ada spina bifida, Hb 17,1 gr/dl, leukosit 15,5 Juta/uL,
GDS 40 mg/dl
Anak laki-laki usia 8 tahun di antar orangtuanya Ibu pasien mengatakan pasien BAB ≥5 kali dari
kemaren, konsistensi cair dengan ampas dan muntah sudah 7 kali. Ibu pasien mengatakan pasien
masih BAB cair dengan ampas dan tidak nafsu makan dan minum hanya sedikit, badan anaknya
juga teraba panas.Ibu juga mengatakan sudah memberikan obat penurun panas dan obat untuk
BAB cair. Ibu menmegatakan cemas dengan kondisi anaknya, karena baru pertama kali ini
anakny sakit sampai masuk rumah sakit. Saat di anamnesa anak mengatakan bahwa sebelum
sakit ia membeli jajanan rujak di dekat sekolahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, ,anak tampak lemas, turgor kulit Kembali dalam 3 detik, mukosa bibir tampak
kering, TD 90/60x/menit, Nadi 88kali/menit, Suhu 37,8 °C, RR: 34x/menit, mata tampak
cowong , sklera tidak ikterik, konjungtiva normal, hidung normal dan simetris tidak ada
gangguan pendengaran, gigi tampak bersih dan tidak ada bau mulut. Bunyi napas vesikuler, tidak
ada retraksi dinding dada, napas tampak cepat, bising usus hiperaktif. . Berat badan 28 kg, tinggi
badan 115 cm . Pemeriksaan Lab Hb 14,2 gr.dl, lekosit 22,4 ribu/uL, Trombosit 250 Ribu/Ul,
Hematocrit 39,5 vol%, GDS 47 mg/dl, Elektrolit natrium 139 mmol/l , kalium 4,2 mmol/l
Step 1
Problem
DS:
1. Ibu pasien mengatakan pasien BAB ≥5 kali dari kemaren, konsistensi cair dengan ampas dan
muntah sudah 7 kali. (ka ersa)
2. Ibu pasien mengatakan pasien masih BAB cair dengan ampas dan tidak nafsu makan dan
minum hanya sedikit, badan anaknya juga teraba panas ( erna lidia)
3. Ibu menmegatakan cemas dengan kondisi anaknya, karena baru pertama kali ini anakny
sakit sampai masuk rumah sakit ( inayah)
4. anak mengatakan bahwa sebelum sakit ia membeli jajanan rujak di dekat sekolahnya ( ka
mira)
DO:
1. mata tampak cawong, bising usus hiperaktif, turgor kulit Kembali dalam 3 detik,
Elektrolit natrium 139 mmol/l , kalium 4,2 mmol/l (ka ersa)
2. anak tampak lemas, lekosit 22,4 ribu/uL, temp 37,8. Respirasi 34x/mnt ( ervina)
3. mukosa bibir tampak kering (inayah)
4. Hematocrit 39,5 vol%, ( ka mira)
5. GDS 47 mg/dl (sri. F)
6. BAB cair dengan ampas
Step 2
Hipotesis
Mekanisme
Step 4
More info
1. BAK (ouput cairan)
2. Data intake cairan ( minum, infus)
3. Palpasi (kulit)
4. Pemeriksaan penunjang (fases)
5. Derajat dehidrasi ( ka maspuah)
Step 5
Don’t know
Step 6
Learning Issu (jurnal)
Step 7
Problem Sloving
Waktu : 8 jam/24 jam
NOC : Balance cairan
Kriteria hasil
1. Mempertahankan urin sesuai usia dan bb
2. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
3. Turgor kulit baik
4. Membrane mukosa lembab
5. Tidak ada rasa haus yang berlebihan
6. Suhu tubuh normal (TTV)
NIC : Manajemen cairan
1. Monitor intake output
2. Monitor status hidrasi (status cairan, minum, infus, turgor kulit)
3. Dorong masukan oral
4. Pemberian oralit
5. Memberikan pendidikan kesehatan tanda-tanda diare
6. Pemberian cairan IV
7. Pemberian obat-obatan
8. Jika hb turun lakukan trafusi