Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

Disusun Oleh :
MASPUAH
NPM : 1914901210122

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

LAPORAN PENDAHULUAN
KESEIMBANGAN SUHU TUBUH NORMAL

A. Definisi/ Deskripsi Konsep Kebutuhan Suhu Tubuh Normal


Suhu tubuh adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan
kehilangan panas, sehingga panas dalam tubuh dipertahankan secara konsisten. Sistem tubuh yang berperan
dalam  menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal  adalah termoregulasi. Termoregulasi merupakan proses
homeostatik yang berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh untuk tetap dalam keadaan normal, yang dicapai
dengan menyeimbangkan panas yang ada dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan (Broklyn,2008). Hipotalamus
adalah bagian yang sangat peka yang merupakan pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan energi
dan suhu tubuh.

B. Mekanisme fisiologi sesuai kebutuhan dalam bentuk skematik

C. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Suhu Tubuh


1. Riwayat keperawatan
Mengidentifikasi klien yang memiliki peningkatan suhu diatas batas normal serta mengkaji tanda dan gejala
perubahan suhu dan faktor yang secara normal mempengaruhi suhu tubuh.
2. Pemeriksaan fisik
a) Hitung tanda-tanda vital ketika panas terus-menerus dan sesuai perintah (2/4 jam).
b) Inspeksi dan palpasi kulit, cek turgor kulit (dingin, kering, kemerahan, hangat, turgor menurun).
c) Tanda-tanda dehidrasi.
d) Perubahan tingkah laku : bingung disorientasi, gelisah disertai dengan sakit kepala, nyeri otot, nousea,
photopobia, lemah, letih, dll.

D. Pemeriksaan Penunjang
No. Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. Kultur (luka, sputum,  Mengidentifikasi organisme penyebab
urine, darah) demam/radang
 Untuk menentukan obat yang efektif
2. Sel Darah Putih  Wanita : 12-16 gr/dl  Untuk mengetahui keadaan tubuh, jika sel darah
 Pria : 14-18 gr/dl putih meningkat maka tubuh sedang mengalami
 Anak : 10-16 gr/dl infeksi atau adanya virus, bakteri masuk dalam
 BBL : 12-24 gr/dl tubuh.
3. Elektrolit Serum  Natrium 135 - 145 mEq/L  Untuk mengetahui keseimbangan cairan di dalam
 Kalium 3,5 – 5 mEq/L tubuh
 Kalsium 1,3 – 2,1 mEq/L
 Magnesium 1,3 - 2,1 mEq/L
 Klorida 95 – 105 mEq/L
 Bikarbonat 25 – 29 mEq/L
 Fosfat 2,5 – 4,5 mEq/ L

E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Diagnosa 1 : Hipertermia
a) Definisi : Peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal (NANDA, 2015-2017).
b) Batasan karakteristik : Kulit merah, suhu tubuh di atas rentang normal, frekuensi nafas meningkat, kejang
atau konvulsi. kulit teraba hangat, takikardia dan takipnea.
c) Faktor Berhubungan : Dehidrasi, penyakit atau trauma, ketidakmampuan atau penurunan untuk
berkeringat. pakaian yang tidak tepat, peningkatan laju metabolisme, obat atau anesthesia, terpajan pada
lingkungan yang panas (jangka panjang) dan aktivitas yang berlebihan.

2. Diagnosa 2 : Hipotermia
a) Definisi : Suhu tubuh di bawah rentang normal (NANDA, 2015-2017).
b) Batasan Karakteristik : Kulit dingin, bantalan kuku sianosis hipertensi, pucat, merinding, penurunan suhu
tubuh di bawah rentang normal, menggigil, pengisian ulang kapiler lambat dan takikardia.
c) Faktor yang berhubungan : Penuaan, konsumsi alcohol, kerusakan hipotalamus, penurunan laju
metabolic, kulit berkeringat pada lingkungan yang dingin, penyakit atau trauma, ketidakmampuan atau
penurunan kemampuan untuk menggigil, etidakaktifan, penggunaan pakaian yang tidak mencukupi,
malnutrisi, obat-obatan (menyebabkan vasodilatasi), perpajan lingkungan yang dingin atau kedinginan
(dalam waktu lama).

F. Perencanaan
1. Diagnosa 1 : Hipertermia
a) Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 jam, suhu tubuh pasien kembali dalam rentang
normal.
Kriteria hasil :
1) Suhu tubuh dalam rentang normal
2) Nadi dan respirasi dalam rentang normal.
3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
b) Intervensi keperawatan dan rasional
1) Intervensi : Pantau keadaan suhu tubuh pasien.
Rasional :  Mengetahui kondisi suhu tubuh pasien.
2) Intervensi : Berikan kompres hangat pada bagian tubuh axilla atau pangkal paha.
Rasional : Dengan menghangatkan seluruh permukaan kulit, terjadi pelebaran pembuluh darah di
seluruh kulit sehingga aliran darah bertambah dan panas tubuh makin cepat dibuang ke udara.
3) Intervensi : Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik..
Rasional : Menurunkan suhu tubuh pasien.
4) Intervensi : Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan.
Rasional : Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien dan memberikan
motivasi.

2. Diagnosa 2 : Hiportermia
a) Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 jam, suhu tubuh pasien dapat dipertahankan
dalam batas normal.
Kriteria hasil :
1) Suhu tubuh dalam rentang normal
2) Nadi dan respirasi dalam rentang normal.
b) Intervensi keperawatan dan rasional
1) Intervensi : Pantau keadaan suhu tubuh pasien.
Rasional :  Mengetahui kondisi suhu tubuh pasien.
2) Intervensi: Berikan selimut tambahan
Rasional : Pemberian selimut tambahan dapat mengurangi radiasi sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan.
3) Intervensi : Berikan buli-buli panas pada kaki.
Rasional : Memberikan rangsangan panas dari luar untuk mempertahankan suhu tubuh normal yang
optimal.
4) Intervensi : Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan.
Rasional : Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien dan memberikan
motivasi.

G. Daftar Pustaka
Herdman. T.,& Kamitsuru S. (2015-2017). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi NANDA Edisi 10.
Jakarta: EGC
Iqbal Mubarak W, Chayatin Nurul, (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori & Aplikasi Dalam
Praktik, Penerbit: EGC
NANDA Internasional (2012-2014), Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, Penerbit: EGC
Tarwoto, Wartonah (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 5, Penerbit: Salemba
Medika
Walkinson, Judith M. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria
hasil NOC. Ed.9. Jakarta:EGC

Banjarmasin, April 2020


Ners Muda,
(Maspuah, S.Kep)

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Milasari, Ns., M.Kep) (Rahima F Hakim, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai