Anda di halaman 1dari 9

Nama : Kholifatul Jamilah

NIM : 181412319151895

Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian/ Mhs Reg B

1. Sebutkan sumber bahan pemanis yang saudara ketahui !


 Gula tebu
 Gula merah
 Madu
 Kulit kayu manis
 Gula jagung
 Maltosa
 Kurma
 Daun stevia
2. Bagaimana cara mengolah tebu menjadi gula ? Sebutkan stasiun-staiun (tahapan) dalam
mengolah tebu menjadi gula !
 Penggilingan
Proses penggilingan tebu menjadi gula ini merupakan proses dimana
tujuannya untuk memeras air sari tebu atau yang disebut dengan nira. Biasanya
tebu yang sudah memenuhi syarat akan menghasilkan nira yang jauh lebih banyak
dengan kualitas yang lebih baik
 Pemurnian  
Tujuan utama dari pemurnian adalah memisahkan kotoran dari nira tebu. Nira
yang dihasilkan dari stasiun penggilingan tidak dapat langsung diolah menjadi
gula kristal putih karna banyak mengandung kotoran. Pada tahap pemurnian ini
digunakan bahan pembantu pemurnian berupa gas belerang (SO2) dan dan air
kapur (Ca(OH)2). Air kapur berfungsi utuk menjernihkan nira, sehingga diperoleh
nira yang bersih. Sedangkan gas belerang berfungsi untuk mengendapkan kotoran-
kotorang yang ada dalam nira. Sehingga setelah pemurnian akan diperoleh hasil
berupa nira jernih dan endapan kotoran (blotong). Nira jernih akan masuk
ketabung penampung nira dan siap diolah menjadi gula kristal putih, sedangkan
blotong akan diolah kembali melalui saringan dan hasil saringan akan langsung
masuk ke tabung penampung nira, selanjutnya blotong yang sudah tidak bisa
diolah akan dijadikan pupuk organik tanaman tebu
Proses pengolahan tebu menjadi gula untuk mendapatkan nira murni terdiri dari
beberapa macam pemurnian antara lain : proses defekasi dan proses sulfitasi ,
dimana proses tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanasan, pengapungan,
pengendapan, penyaringan, atau menggunakan bahan kimia yang dapat
memisahkan bahan non gula
 Penguapan
Pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya akan langsung dipindahkan bahan
gula pada alat penguapan dimana proses ini bertujuan untuk membuat nira yang
tadinya masih dalam bentuk encer menjadi lebih kental sehingga memudahkan
proses pengkristalan
 Kristalisasi
Proses pengkristalan pada tahap ini gula akan terpisah dari kotorannya yang
belum terpisah ditahap sebelumnya. Selain itu kristal gula juga akan dibedakan
atau disortir sesuai dengan kualitasnya
 Sentrifugasi
Selanjutnya kristal yang sudah didapatkan tadi akan masuk pada proses
putaran. Pada proses ini akan dilakukan pemisahan kristal dengan larutan ( stroop)
yang biasanya masih menempel pada kristal
 Pengeringan dan pendinginan
Proses pengeringan dan pendinginan biasanya dilakukan dalam 2 mesin berbeda,
sehingga dapat dihasilkan gula dengan kualitas terbaik (kering dan murni).

3. Salah satu tahapan yang menentukan kualitas gula tebu adalah proses pemurnian nira.
Apa tujuan pemurnian nira? Sebutkan cara pemurnian nira yang saudara ketahui!
Tujuan utama dari pemurnian adalah memisahkan kotoran dari nira tebu. Nira yang
dihasilkan dari stasiun penggilingan tidak dapat langsung diolah menjadi gula kristal
putih karna banyak mengandung kotoran. Pada tahap pemurnian ini digunakan bahan
pembantu pemurnian berupa gas belerang (SO2) dan dan air kapur (Ca(OH)2). Air kapur
berfungsi utuk menjernihkan nira, sehingga diperoleh nira yang bersih. Sedangkan gas
belerang berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotorang yang ada dalam nira. Sehingga
setelah pemurnian akan diperoleh hasil berupa nira jernih dan endapan kotoran (blotong).
Nira jernih akan masuk ketabung penampung nira dan siap diolah menjadi gula kristal
putih, sedangkan blotong akan diolah kembali melalui saringan dan hasil saringan akan
langsung masuk ke tabung penampung nira, selanjutnya blotong yang sudah tidak bisa
diolah akan dijadikan pupuk organik tanaman tebu

4. Sebelum dikenal minyak sawit (CPO), minyak sayur/minyak goreng dibuat dari kelapa.
Sebutkan beberapa metode pembuatan minyak goreng dari kelapa?
 Cara kering
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging
buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra.  Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka
daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur pada terik
matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging kelapa dengan
penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga pengeringan akan
lebih baik ketika berada pada musim panas.  Dan apabila pengeringan dilakukan
pada musim penghujan, proses pengeringan dapat memakan waktu yang lebih
lama.  Waktu yang lama dalam proses pengeringan akan sangat mengganggu
kualitas kopra yang dihasilkan yang disebabkan karena adanya proses biologis.
Adapun langkah-langkah pembuatan minyak kelapa dengan cara kering adalah
sebagai berikut
1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.
2. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak.
Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai
halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.
3. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.
4. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:
• Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi
(menghilangkan asam lemak bebas).
• Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan
arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.
• Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan
menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak
dikehendaki.
5. Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak
kaleng, botol plastik atau botol kaca.

 CaraBasah
Langkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu daging buah
kelapa dibentuk menjadi santan.  Proses pembuatan santan merupakan tahap yang
paling penting dalam pembuatan minyak.  Untuk dapat membuat minyak yang
lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa yang setengah tua
dan kelapa tua. Santan itu sendiri merupakan jenis emulsi minyak dalam air
(M/A), dimana yang berperan sebagai media pendispersi adalah air dan fasa
terdispersinya adalah minyak.  Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi
oleh lapisan tipis protein dan fosfolida.  Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes
minyak yang terdispersi di dalam air.  Untuk dapat menghasilkan minyak maka
lapisan protein itu perlu dipecah sehingga tetes-tetes minyak akan bergabung
menjadi minyak.  Jadi pada prinsipnya pembuatan minyak kelapa cara basah atau
melalui santan adalah pemecahan system emulsi santan melalui denaturasi protein.
 CaraEkstraksiPelarut
Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut, daging buah kelapa juga
dibuat dalam bentuk kopra.  Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut yang
dapat melarutkan minyak.  Adapun karakteristik pelarut yang digunakan untuk
ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak
berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Urutan dari
proses ekstraksi minyak kelapa dengan menggunakan bahan pelarut yaitu: 
1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.
2. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang
penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan
naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan
mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang
ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan
mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.
3. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap,
sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus
menerus sampai 3 jam.
4. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada
kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke
tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi.
penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut
pada minyak.
5. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan
penghilangan bau.
Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya
relatif mahal.

5. Apa beda minyak goreng (minyak kelapa) dengan minya Virgin Coconut Oil (VCO) ?
Minyak goreng ( minyak kelapa) dan Virgin Coconut Oil (VCO). perbedaan diantara
kedua minyak tersebut antara lain
 Ekstraksi 
Minyak kelapa yang biasa digunakan untuk memasak ini dihasilkan dari
bagian daging kelapa yang kemudian dikeringkan atau disebut dengan kopra.
Proses selanjutnya adalah digiling atau komprasi dingin dengan penambahan
bahan kimia, seperti bahan pelembap sebanyak 6%.
Sedangkan VCO, ekstraksi dihasilkan murni dari santan kelapa yang masih
segar. Untuk menghasilkan VCO sendiri terdapat beberapa tahapan, yaitu
fermentasi, churning atau proses pemisahan secara sentrifugal antara santan
dan lapisan minyak, pendinginan dan pemberian aksi enzim untuk
memisahkan antara minyak dengan air atau santan yang lembab.
 Bentuk
Secara kasat mata, perbedaan antara Minyak Kelapa dengan VCO sangat
samar. Perbedaan paling jelas hanya bisa di lihat dari partikel, koloid maupun
tingkat kelembaban. Namun jika anda pergi ke supermarket, biasanya asam
lemak biasa pada Minyak Kelapa biasa akan mengendap. Sedangkan VCO
tidak mengalami pengendapan sama sekali. Terlihat jernih seperti air.
 Komposisi
Komposisi VCO dan Minyak Kelapa juga berbeda, walaupun masih ada
ada beberapa kandungan yang sama. Kandungan yang terdapat dalam kedua
minyak ini antara lain Polyphenols, vitamin, dan mineral. Tetapi, VCO
memiliki tambahan komposisi lain, yaitu asam lemak, kolesterol baik dan tidak
memiliki asam lemak non trans (non trans fatty acid). Selain itu, VCO juga
memiliki kandungan vitamin E yang tidak ada pada minyak kelapa.

 Aroma dan Warna


VCO memiliki aroma kelapa segar, karena terbuat dari kelapa segar murni.
VCO juga sangat bagus untuk pelembab, karena memiliki banyak antioksidan
daripada Minyak Kelapa biasa. Dari segi warna, warna kedua minyak ini juga
berbeda, Minyak kelapa biasa akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak
harum, dan mudah tengik. Daya simpannya tidak bertahan lama.

6. Apa beda antara minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (KO) !
Minyak sawit (CPO)
Adalah minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit,
umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis
oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena
kandungan alfa dan beta-karotenoid yang tinggi.
Minyak Inti Sawit (KO)
dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak
kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna
(minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar
lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%,
dan minyak kelapa 86%.

7. Jelaskan cara pengolahan minyak sawit (CPO)!


 STERILIZER
Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut
dengan sterilizer. Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:
1. Mematikan enzyme.
2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.
3. Mengurangi kadar air dalam buah.
4. Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan
pengepressan.
5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.
Proses perebusan dilakukan selama 85 -95 menit. Untuk media pemanas dipakai
steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar. Perebusan
dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan
sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 dan   puncak ketiga
tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.

 THRESSER
Setelah perebusan TBS yang telah masak diangkut ke thresser dengan
mengggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Lori diangkat
dan dibalikkan diatas hopper thresser (auto feeder).
Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan
antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser TBS yang
telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan 
menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas dari tandannya
dan jatuh ke conveyor dan elevator untuk didistribusikan ke rethresser untuk
pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai kecepatan putaran 22 – 25
rpm.
 STASIUN PRESS
Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut
dengan fruit elevator ke top cross conveyor yang mendistribusikan berondolan
ke distributing conveyor untuk dimasukkan dalam tiap
tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau
pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan dapat dicacah
di dalam tangki ini. Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw
press untuk diperas sehingga dihasilkan minyak (crude oil). Pada proses ini
dilakukan penyemprotan air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental
(penurunan viscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga
kerja screw press tidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-
nozzle  pada pipa berlubang yang dipasang pada screw press. Kapasitas
mesin press adalah 15 ton per jam.
 STASIUN PEMURNIAN
Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-
kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Untuk
mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian
terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah
untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating
Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank, Purifier,
Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge Centrifuge, Fat
Pit, dan  Storage Tank.
 STASIUN KERNEL
Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti
dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang digunakan di stasiun
ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC), Depericarper, Nut Silo, Ripple
Mill, Claybath, dan Kernel Silo.
1. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Kegunaan dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan
memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press (mesin screw press) ke
depericarper.
2. Depericarper
Kegunaan dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan
membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler (ketel uap). Fungsi kerjanya
adalah tergantung pada berat massa, yang berat massanya lebih ringan (fiber)
akan terhisap oleh fan / blower. Yang massanya lebih berat (nut) akan masuk
menuju ke Nut Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
 Membersihkan biji (nut) dari serabut – serabut yang masih melekat
 Membawa nut (biji) dari Depericarper ke Nut transport
 Memisahkan nut (biji) dari sampah (dirt)
 Memisahkan gradasi nut (biji)
3. Nut Silo
Fungsi  dari  Nut  Silo  adalah  tempat  penyimpanan  sementara  nut
(biji) sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut (biji)
dengan menggunakan   mesin nut   Cracker / Ripple Mill,    maka   nut   silo
harus   dilengkapi   dengan   sistem pemanasan (Heater)
4. Riplle Mill (Nut Cracker)
Fungsi dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut (biji) . Pada
Ripple Mill terdapat rotor rod bagian yang berputar serta Ripple Plate bagian
yang diam. Nut (biji sawit) masuk diantara rotor dan Ripple Plate sehingga
saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut (biji sawit).

5. Claybath
Fungsi dari Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti
sawit pecah (broken kernel) yang besar dan beratnya hampir sama. Proses
pemisahan dilakukan berdasarkan kepada perbedaan berat jenis (BJ) . Bila
campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat
jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk berat jenisnya yang
lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan yang berat
jenisnya lebih besar akan tenggelam.
6. Kernel Storage
Fungsi dari  Kernel Storage (Penyimpanan Inti) ini adalah untuk
tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel
Storage pada umumnya berupa bulk Kernel silo yang seharusnya dilengkapi
dengan fan / blower agar uap yang masih terkandung dalam inti (kernel) dapat
keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada
akhirnya menimbulkan jamur pada Inti (kernel).

8. Mengapa Tembakau dan Karet dikelompok dalam hasil tanaman perkebunan? Jelaskan !
Karena termasuk tanaman tahunan yang mampu tumbuh lebih dari dua tahun, umumnya
merujuk pada tanaman berkayu keras untuk membedakannya dengan semak dan
rerumputan tanaman tahunan mampu dipanen beberapa kali sebelum akhirnya mengalami
penurunan hasil dan tidak lagi produktif secara ekonomi, yang kemudian ditebang. 

Anda mungkin juga menyukai