Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“Sin Tepos ( Mesin Teknologi Pembuatan Kompos) dalam upaya


perwujudan from trash to be cash”

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS (GT)

Diusulkan Oleh:

AULIA RIZKY MAULIDA (1610912220004/ Angkatan 2016)


SELA YUNITA (1610912320042/ Angkatan 2016)
ROBBIATI AMANAH (1710912220036/ Angkatan 2017)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU
2017

PENGESAHAN USULAN
1. Judul Kegiatan : Sin Tepos ( Mesin Teknologi
Pembuatan Kompos) dalam upaya
perwujudan from trash to be cash
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : AuliaRizkyMaulida
b. NIM : 1610912220004
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Universitas/Institut/Politeknik : Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah dan No Tel./Hp : Jl. Intansari 2 Banjarbaru
f. Alamat email : rizkymlda03@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap :LenieMarlinae, SKM, MKL
b. NIDN : 00-1204-7702
c. Alamat dan No. Tel/Hp : Jl. Kenanga Komp.
Barakat Sekumpul No 254
Banjarbaru/082353120505

Banjarbaru, 25 September 2017


Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksanaan Kegiatan
KesehatanMasyarakat FK UNLAM

(Fauzie Rahman, SKM. MPH) (AuliaRizkyMaulida)


NIP.198604212008121002 NIM. 1610912220004

WakilRektor IIIBidang Dosen Pembimbing


KemahasiswaanDan Alumni

(Ir. Abrani Sulaiman, MSc., PhD.) (LenieMarlinae, SKM, MKL)


NIP.19640105 199003 1 023 NIDN.00-1204-7702

ii
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
Daftar Isi iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
GAGASAN 3
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan 4
Konsep Gagasan 5
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki Melalui Gagasan 6
Pihak yang Mengimplementasikan 6
Langkah-langkah Strategis 7
KESIMPULAN 8
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN

iii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkatkedua
duniapenghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton.
Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50 persen dari
kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Tahun 2016
ada sekitar 65 juta ton sampah per harinya yang diproduksi masyarakat Indonesia.
Jumlah ini naik  satu tondibandingkan produksi 2015 sekitar 64 juta ton sampah
perhari.
Sampah selalu menimbulkan persoalan rumit dalam masyarakat yang
kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Faktor lain yang menyebabkan
permasalahan sampah di Indonesiasemakin rumit adalah meningkatnya taraf
hidup masyarakat, yang tidak disertaidengan keselarasan pengetahuan tentang
persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara
kebersihan dan membuang sampahpada tempatnya.Perilaku manusia merupakan
penyebab paling besar terhadap kerusakanlingkungan. Ketidakpedulian penduduk
bumi terhadap bencana. Perilaku tersebutkemungkinan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang mempermudah, yaitupendidikan, pendapatan, pengatahuan,
kesadaran, dan faktor sosial masyarakat, dan budayamasyarakat.
Menurut Undang-Undang Nmor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah memerlukan pengelolaan khusus agar dapat
menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Beberapa
penelitian di Indonesia telah membuktikan tingginya dampak positf yang
dihasilkan dari pengelolaan sampah yang fokus pada pengelolaan dan
pengurangan pencemaran serta melibatkan masyarakat atau berbasis komunitas.
Dengan bantuan teknologi, sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi,
pupuk atau kompos, dan sebagai bahan baku industri.
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang
telahmengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganime
(bakteri pembusuk) yang bekerja didalamnya. Bahan-bahan organik tersebut
seperti dedaunan, rumput, kotoran hewan, jerami, sisa-sisa ranting dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut, untuk mengatasi penimbunan sekaligus
pemanfaatan sampah maka dibuatlah gagasan “ Sin Tepos ( Mesin Teknologi
Pembuatan Kompos) dalam upaya perwujudan from trash to be cash” untuk
pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk atau kompos. Maka dengan adanya
gaagasan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi timbunan sampah
organik serta dapat memberdayakan masyarakat dengan menghasilkan pupuk dan
kompos yang bernilai ekonomi.
Mesin pembuat kompos didesain dengan persegi empat yang kokoh,
denngan pisau yang didesain khusus berbentuk berbentuk gerigi yang melilit
2

knock down yang akan lebih mudah untuk melakukan penggantian part pisau.
Alat ini juga didesain untuk dapat mengatur kecepatan mesin hingga putarannya
stabil (stationer) melalui sebuah tuas dan dapat membedakan hasil kompos padat
dan kompos cair yang bisa memisahkan secara otomatis dan juga dilengkapi
dengan roda pda bagian bawah sehingga dapat dengan mudah digerakkan. Dengan
kelebihan pendesainan tersebut mesin ini dapat bertahan lama lebih dari 10 tahun
tahun karena bahan yang digunakan terbuat dari bahan besi siku yang tidak mudah
rapuh dan berkarat.

Tujuan
Dengan penulisan gagasan“ Sin Tepos ( Mesin Teknologi Pembuatan
Kompos) dalam upaya perwujudan from trash to be cash”bertujuan untuk
pemanfaatan sampah organik menjadi sesuatu yang dapat digunakan dan bernilai
ekonomi sebagai upaya mengurangi timbunan sampah serta dapat
memberdayakan mayarakat.

Manfaat
Manfaat dari penulisan gagsan “ Sin Tepos ( Mesin Teknologi Pembuatan
Kompos) dalam upaya perwujudan from trash to be cash” adalah penurunan
timbunan sampah organik yang telah ada dan pemanfataan sampah organik
menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali.
.
3

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah perkotaan


mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat. Peningkatan aktivitas
manusia, lebih lanjut menyebabkan bertambahnya sampah. Faktor yang
mempengaruhi jumlah sampah selain aktivitas penduduk antara lain adalah :
jumlah atau kepadatan penduduk, sistem pengelolaan sampah, keadaan geografi,
musim dan waktu, kebiasaan penduduk, teknologi serta tingkat sosial ekonomi
(Sulistyorini, 2005).
Sampah selalu menimbulkan persoalan rumit dalam masyarakat yang
kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Faktor lain yang menyebabkan
permasalahan sampah di Indonesia adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat,
yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga
partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang
sampah pada tempatnya (Putra dkk, 2016).
Saat ini pengelolaan sampah menjadi permasalahan yang kompleks. Dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup memadai salah satu
manfaat pengolahan sampah saat ini adalah untuk bahan pupuk kompos. Pupuk
kompos yang dibuat dari sampah terutama sampah organik memiliki beberapa
kelebihan, yaitu mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-
sifat tanah baik fisik, kemis, maupun biologis, mempercepat dan mempermudah
penyerapan unsur-unsur kimia oleh tanaman, mencegah infeksi yang disebabkan
oleh hama dan tumbuhan pengganggu, dapat disediakan dengan mudah dan relatif
cepat (Anif dkk, 2007).
Menurut Murbandono (1998) dalam Anif, dkk (2007) menyatakan bahwa
kompos adalah bahan organik yang telah menjadi lapuk, seperti daun-daunan,
jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi serta kotoran hewan. Bila
bahan ini telah menjadi lapuk disebut pupuk organik. Sedangkan menurut Joehana
(1986), kompos adalah pupuk alam yang dibuat dengan cara membusukkan atau
melapukkan bahan organik sisa panen (jerami, batang jagung dan lain-lainnya)
dan juga sampah kota dengan dicampur pupuk kandang, pupuk fosfat sesuai
dengan kebutuhan sehingga mengalami pematangan dan menjadi bahan yang
mempunyai perbandingan C/N yang rendah. Seiring dengan mahal pupuk
anorganik dan budaya hidup sehat maka saat ini kegiatan pertanian yang berbasis
pada sumberdaya lokal merupakan pilihan yang paling tepat. Pilihan penggunaan
sumberdaya lokal untuk pembuatan pupuk organik padat dan cair yaitu dengan
memanfaatkan limbah rumah tangga (sampah organic).Pupuk organik padat dan
cair adalah pupuk yang dibuat dari limbah pertanian, sampah rumah tangga,
termasuk sisa-sisa sayuran yang tidak terpakai.Semua bahan yang digunakan
dalam pembuatan pupuk organik padat maupun cair berasal dari limbah rumah
4

tangga yang dikumpulkan dari masing-masing rumah tangga.Cara ini dilakukan


sekaligus mengurangi penumpukan dan pembuangan sampah disekitar
rumah.Salah satu penyebab lingkungan tidak sehat dan kotor adalah sampah yang
berserakan.Kegiatan ini mampu mereduksi sampah rumah tangga sekaligus
menciptakan lingkungan yang sehat (Hamzah & Sri, 2016).
Berbeda dengan proses pengolahan sampah yang lainnya,maka pada proses
pembuatan kompos baik bahan baku, tempat pembuatan maupun cara pembuatan
dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Kompos dapat digunakan untuk
tanaman hias, tanaman sayuran, tanaman buah-buahan maupun tanaman padi
disawah.Bahkan hanya dengan ditaburkan diatas permukaan tanah, maka sifat-
sifat tanah tersebut dapat dipertahankan atau dapat ditingkatkan. Apalagi untuk
kondisi tanah yang baru dibuka, biasanyatanah yang baru dibuka maka kesuburan
tanah akan menurun. Oleh karena itu, untuk mengembalikan atau mempercepat
kesuburannya maka tanah tersebut harus ditambahkan kompos(Sulistyorini,
2005).Selain itu, kompos juga dapat dijadikan sebagai solusi dalam peningkatan
pendapatan keluarga.Pada kompos cair, dapat digunakan sebagai penyubur tanah
dan tanaman.Pada kompos padat dapat dijadikan sebagai produksi kompos
organik yang dapat dipasarkan/dijual sebagai upaya dalam perwujudan
menjadikan sampah yang memiliki nilai jual di masyarakat.
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dalam pengelolaan sampah, akan
tetapi cepatnya laju kenaikan volume sampah membuat pemerintah kewalahan.
Besarnya jumlah penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota metropolitan di
Indonesia seperti Jakarta, mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan
prasarana perkotaan. Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah-sampah di kota-
kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke TPA. Banyak sampah yang tidak
terangkut kemungkinan besar tidak terdata secara sistematis, karena biasanya
dihitung berdasarkan ritasi truk menuju TPA.
Kegiatan atau aktivitas pembuangan sampah merupakan kegiatan yang
tanpa akhir. Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan sampah yang baik.
Sementara itu, penanganan sampah perkotaan mengalami kesulitan dalam hal
pengumpulan sampah dan upaya mendapatkan tempat atau lahan yang benar-
benar aman. Maka pengelolaan sampah dapat dilakukan secara preventive, yaitu
memanfaatkan sampah salah satunya seperti usaha pengomposan (Sulistyorini,
2005).
5

Table 1.1 Jumlah Sampah Indonesia Tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas, volume sampah pada tahun 2008 setiap harinya
menghasilkan 105 ribu ton, sedangkan data dari KNLH pada tahun 2010 volume
sampah naik dua kali lipat yakni mencapai 200 ribu ton/hari.Daerah perkotaan
menyumbang sampah paling banyak. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya laju pertambahan penduduk dan arus urbanisasi. Selain itu juga
karena tingkat hidup masyarakat, cara hidup dan mobilitas penduduk (semakin
tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya). Keadaan
iklim dan musim di suatu negara ternyata juga mempengaruhi jumlah timbulan
sampah (di negara Barat, timbulan sampah minimum terjadi pada musim panas).
Persoalan ini jika tidak segera ditangani, maka diprediksi pada tahun 2020 volume
sampah di Indonesia akan meningkat lima kali lipat dibanding pada tahun 2010.
Artinya Indonesia akan memproduksi 1 juta ton tumpukan sampah per hari.
Peningkatan sampah dipicu oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan hampir
semua negara mengalami problema sampah yang sama. Akan tetapi, di beberapa
negara maju yang masyarakatnya telah sadar lingkungan serta didukung teknologi
modern, telah berhasil mengatasi sampah. Termasuk pula ekspor limbah ke negara
lain sebagai salah satu langkah mengatasi sampah.
Oleh karena itu, Sin Tepos ( Mesin Teknologi Pembuatan Kompos) adalah
upaya untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada dalam perwujudan “from
trash to be cash” yang mana nantinya hasil dari pengolahan limbah organik
menjadi kompos menghasilkan dua jenis kompos yaitu kompos padat dan kopos
cair. Kompos padat akan dijual guna meningkatkan perekonomian masyarakat
sedangkan kompos cair akan digunakan masyarakat dalam mempupuk tanaman.

Solusi Yang Pernah ditawarkan


1. Teknik Landfill
Landfill adalah sebuah area yang menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sampah. Landfill dibagi menjadi tiga :
a. Open Dumping
Sistem pembuangan paling sederhana dimana sampah di buang ke tempat
pembuangan akhir tanpa ada perlakuan lebih lanjut.
6

b. Controlled Landfill
Sistem pembuangan dimana sampah setiap hari diratakan dan dipadatkan
dengan menggunakan alat berat.
c. Sanitary Landfill
Sistem pembuangan dimana sampah diurug dan dibuang secara sistematis,
dan sampah ditutup/dilapisi dengan tanah

2. Pengelolaan Sampah Terpadu dengan Sistem 3R (recycle, reduce, reuse)


Pengelolaan sampah terpadu dirancang dengan tujuan untuk mengelola
sampah secara ramah lingkungan serta meningkatkan nilai guna dari sampah
melalui kegiatan 3R. Untuk melaksanakan prinsip 3R ini, salah satu bentuknya
adalah warga diminta memisahkan sampah sejak dari rumahnya (sumber). Jika
sampah rumah sudah terpisah, maka ketika masing-masing jenis sampah
tersebut sampai di TPA, sampah sudah terpisah paling tidak dari sampah jenis
organik dan non organic (Sidik, 2011).
Dalam proses realisasi sistem pengolahan sampah terpadu, berbagai alat
digunakan dalam proses pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bisa
dimanfaatkan kembali. Seperti digester, degester berfungsi sebagai pengolah
limbah/sampah organik yang dapat mengahsilkan lumpur probiotik yang dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi listrik.

Konsep Gagasan

Gagasan “Sin Tepos (Mesin Teknologi Pembuat Kompos)”, terinspirasi


akibat dari kondisi masyarakat sekarang yang cenderung membuang sampah
sembarangan, sehingga dengan adanya gagasan ini diharapkan masyarakat dapat
mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak sekedar hanya
limbah dan dibuang begitu saja.

Gambar 1. Desain Rangka Mesin Teknologi Pembuat Kompos


Rangka mesin pembuat kompos terbuat dari bahan besi siku, didesain
berbentuk persegi empat yang kokoh, sehingga pada saat mesin dihidupkan
dengan RPM yang tinggi sekalipun, mesin pencacah kompos tidak mudah
bergeser. Rangka mesin pencacah kompos juga dilengkapi dengan roda untuk
7

memudahkan mobilisasi mesin. Pembuatan rangka ini harus dilakukan pertama


kali sebab rangka ini sebagai tempat menempelnya semua komponen-komponen
lainnya.

Gambar 2. Konsep Mesin Pembuat Kompos


Pada Konsep di atas, nomor 1 merupakan rangka. Nomor 2 merupakan
casing. Nomor 3 merupakan pisau pencacah. Nomor 4 merupakan poros. Nomor 5
merupakan katrol. Nomor 6 merupakan roll penekan. Nomor 7 merupakan
bearing. Nomor 8 merupakan v-belt. Nomor 9 merupakan motor listrik.
Bahan pisau pencacah terbuat dari bahan besi baja yang keraskan. Jumlah
pisau pencacah yang digunakan tergantung dari besar kecilnya kapasitas mesin
pembuat kompos. Pisau ini juga dibuat khusus dengan bentuk gerigi yang melilit
yang bertujuan untuk mencacah sampah agar lebih halus sehngga sampah tersebut
lebih cepat membusuk. Pisau pencacah didesain bersifat knock down yang akan
lebih mudah untuk melakukan penggantian part pisau jika diperlukan. Pisau harus
melalui proses harden atau sepuh, ini tujuannya adalah agar pisau tidak mudah
tumpul.
Corong pemasukan mesin pembuat terbuat dari bahan plat mild steel.
Corong pemasukan berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan baku organik
yang akan dicacah. Sedangkan tabung pencacah dibuat tertutup yang terbuat dari
bahan plat mild steel. Tabung pencacah berfungsi untuk tempat pencacahan dan
sebagai dudukan pisau diam, serta untuk mengarahkan hasil cacahan mesin
pembuat kompos keluar menuju corong pengeluaran. Corong pengeluaran mesin
pembuat kompos terbuat dari bahan plat mild steel. Corong pengeluaran berfungsi
untuk mengarahkan hasil cacahan, sehingga mempermudah menampung hasil
cacahan. Alat ini didesain khusus dalam menampung hasil kompos yang dibuat
dengan membedakan hasil kompo cair dan padat dalam wadah yang terpisah
secara otomatis.
Penggerak berfungsi sebagai sumber penggerak mesin pembuat kompos.
Penggunaan penggerak diesel maupun motor listrik sangat tergantung dari
kebutuhan pengguna. Jika mesin pembuat kompos di tempatkan di area
pemukiman penduduk, ada baiknya menggunakan penggerak motor listrik untuk
mengurangi kebisingan. Demikian halnya jika mesin pembuat kompos
8

dioperasikan di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk dan kesulitan listrik,
maka bisa menggunakan penggerak diesel. Adapun daya motor listrik yang
digunakan mulai dari 5 HP sampai dengan 10 HP disesuaikan dengan kapasitas
mesin. Penggerak diesel mulai 8 HP sampai dengan 13 HP.
Mesin ini anti melilit untuk bahan kompos berserat tinggi dan menjalar
misalkan jerami kering, Rumput menjalar, daun kelapa, tanaman kedelai,tanaman
kacang tanah dan tanaman ubi. Tingkat kelembutan bisa diatur sesuai kebutuhan
cukup dengan menganti saringan yang sesuai. Mesin ini juga bisa untuk
menggiling bahan basah atau kering bisa dirajang / dicacah lembut. Selain itu,
dapat untuk menggiling bijian seperti jagung,kulit kopi, kulit kacang, kulit
singkong, dll sampai kelembutan 2 mm.
Secara keseluruhan proses pembuatan mesin, mirip dengan pembuatan
mesin pencacah yang lain. Adapun proses pembuatan dimulai dari pembuatan
hoper, pembuatan rangka, silinder pencacah, sistem transmisi dan lubang
pengeluaran. Dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam mendesain suatu mesin,
pada akhirnya desain mesin teknologi pembuat kompos dapat di pabrikasi
(Sugandi, dkk. 2016).
Alat yang dihasilkan cukup mudah dioperasikan. Pengguna hanya perlu
melakukan 4 langkah penting yaitu pertama, menghidupkan mesin ketika mulai
menjalan kan alat. Kedua, mengatur kecepatan mesin hingga putarannya stabil
(stationer) melalui sebuah tuas. Ketiga, memasukkan bahan organik yang akan
dicacah melalui saluran masuk. Keempat, mematikan mesin ketika selesai
menggunakan (Sa’diyah, dkk. 2015).

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan

a. Memudahkan masyarakat dalam pengolahan limbah sampah organik sehingga


masyarakat dapat mengelola sampah organik menjadi suatu produk yang dapat
bermanfaat bagi lingkungan.
b. Membantu usaha pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka membuat
Indonesia menjadi lebih bersih dan sehat.
c. Membantu usaha pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka mengurangi
timbunan sampah organik.
d. membantu pemerintah untuk menjadikan Indonesia lebih hijau dan subur
dengan menggunakan pupuk kompos ini.
e. Meningkatkan citra positif bagi mesin teknologi pembuat kompos dalam
upaya perwujudan from trash to be cash.
f. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan menjual kompos padat dan
memanfaatkan kompos cair sehingga tidak perlu membeli kompos untuk
bercocok tanam.

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan


9

Adapun pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan ini di antaranya:

a. Pemerintah/Pemangku Kebijakan Kebersihan


Pemerintah atau pemangku kebijakan kesehatan menjadi salah satu
elemen dalam mengimplementasikan program ini baik dalam penyediaan dana,
perizinan, sarana dan prasarana. Untuk menjamin terwujudnya konsep “Mesin
Teknologi Pembuat Kompos” ini maka perlu kesiapan anggaran pemerintah
serta kebijakan-kebijakan dalam pembayaran sarana dan prasarana dalam
proyek tersebut.
b. Dinas Kebersihan dan Tata Kota
Dalam pengembangannya, konsep ini memerlukan keterlibatan Dinas
Kebersihan dan Tata Kota untuk mengimplementasikan gagasan ini baik
sebagai penyediaan bahan yang akan dijadikan pupuk kompos maupun sebagai
promotor mesin tersebut.
c. Perusahaan Penyedia Bahan-Bahan Pembuat Mesin
Keberlangsungan dan keberhasilan gagasan ini tidak lepas dari adanya
bahan-bahan pembuat mesin ini. Oleh karena itu, untuk menjamin keberhasilan
gagasan ini dibutuhkan perusahaan milik pemerintah maupun swasta yang
mampu menyediakan bahan-bahan untuk membuat mesin ini.

Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan Untuk Mengimplementasikan


Gagasan

a. Adanya riset berkelanjutan dalam konsep “Mesin Teknologi Pembuat


Kompos” sehingga konsep gagasan tersebut menjadi lebih matang. Dengan
melakukan penelitian terkait dengan bahan fisik dan materiil yang cocok
untuk pembuatan mesin tersebut.
b. Adanya penggunaan teknologi tepat guna berbasis lingkungan terutama dalam
mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dan limbah selama gagasan
berlangsung.
c. Penggunaan teknologi terkini seperti sudah banyak diimplementasikan di
berbagai negara. Sudah seharusnya konsep Mesin Teknologi Pembuat
Kompos juga mempertimbangkan unsur ekonomis selama project life cycle
berlangsung.
d. Melakukan penambahan fungsi baru dari gagasan “Mesin Teknologi Pembuat
Kompos”. Konsep yang akan datang nantinya diharapkan tidak hanya
memiliki fungsi pembuat kompos semata namun juga menghasilkan keluaran
berbagai fungsi baru. Seperti selain pembuat kompos, konsep gagasan mesin
ke depannya dapat mengemas produk pupuk kompos tersebut.
10

KESIMPULAN

“Sin Tepos” adalah alat yang dapat menjadi solusi yang paling tepat untuk
menunjang program pengelolaan sampah dan peningkatan status kebersihan
lingkungan di masyarakat. Masyarakat yang memiliki kendala dalam hal
pembuangan dan pegelolaan sampah dapat menggunakan “Sin Tepos” untuk
dapat mengolah dan mengelola sampah sendiri di rumah. Selain itu, dalam
konsep “Sin Tepos” juga dapat memanfaatkan limbah dari sampah yang sudah
tidak terpakai menjadi sebuah kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk pada
tanaman untuk upaya perwujudan “from trash to be cash”, sehingga program
pemerintah dalam rangka mengatasi permasalahan sampah untuk meningkatkan
status kebersihan lingkungan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, program ini
juga bermanfaat dengan menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi sebagai
agent of change dalam pembangunan kebersihan dan kesehatan masyarakat
setempat.
11

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. Pengelolaan Sampah Terpadu, Solusi Masalah Sampah di


Indonesia. Diakses pada tanggal Jum’at, 24 Nopember
2017.https://titisari04.wordpress.com/2013/05/11/sistem-pembuangan-
landfill/
Anif S, Triastuti R dan Mukhlissul F. 2007. Pemanfaatan Tomat Sebagai
Pengganti EM-4 pada Proses Pengomposan Sampah Organik. Jurnal
Penelitian Sains & Teknologi 2(8): 119-143.

Hamzah A dan Sri UL. 2016. Rumah Pangan Lestri Organik Sebagai Solusi
Peningkatan Pendapatan Keluarga. Jurnal Akses Pengabdian Indonesia 1(1):
65-72.

Sidik M.A. 2011. Peran Adipura Pada Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Sampah di
Indonesia. J. Tek. Ling 3(12): 319-331.

Putra T.P, Sidharta A dan Ellyn N. 2016. Analisis Perilaku Masyarakat Bantaran
Sungai Martapura Dalam Aktivitas Membuang Sampah Rumah Tangga Di
Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat. JPG (Jurnal Pendidikan
Geografi) 6(3): 23-35

Sulistyorini L. 2005. Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos.


Jurnal Kesehatan Lingkungan 1(2): 77-84.
12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

1.1 Biodata Ketua Pelaksana Kegiatan


A. IdentitasDiri
1 NamaLengkap AuliaRizkyMaulida
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi KesehatanMasyarakat
4 NIM 1610912220004
5 TempatdanTanggalLahir Kertak-Hanyar, 03 Juli 1998
6 E-mail Rizkymlda03@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 089691610063

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN K.H 1-3 SMPN 19 SMAN 7
Banjarmasin Banjarmasin
Jurusan - - IPA
TahunMasuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Keluar

C. Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)


N NamaPertemuanIlmiah/Semi JudulArtikelIlmi WaktudanTemp
o nar ah at
13

1 - - -

D. Penghargaandalam 5 tahunterakhir (daripemerintah, asosiasi,


atauinstitusilainnya)
No JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang
sayaisikandantercantumdalambiodatainiadalahbenardandapatdipertanggun
gjawabkansecarahukum.Apabiladikemudianhariternyatadijumpaiketidak-
sesuaiandengankenyataan, sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodatainisayabuatdengansebenarnyauntukmemenuhisalahsatupe
rsyaratandalampangajuanhibah PKM-DIKTI.

Banjarbaru, 25 September 2017


Pengusul,

(AuliaRizkyMaulida)
NIM. 1610912220004
1.2 Biodata Anggota I Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Sela Yunita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kesehatan Masyarakat
4 NIM 1610912320042
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 09 Juni 1998
6 E-mail shellayunita09@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082254759905

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama SDN Pemurus Dalam SMPN 19 SMK Tritya
Institusi 3 Banjarmasin Banjarmasin Aditama
Banjarmasin
Jurusan - - Perawatan Sosial
Tahun 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Masuk-
Keluar

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan
14

/Seminar Ilmiah Tempat


1 - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


insti-tusi lainnya)
Instritusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang


sayaisikandantercantumdalambiodatainiadalahbenardandapatdipertanggun
gjawabkansecarahukum.Apabiladikemudianhariternyatadijumpaiketidak-
sesuaiandengankenyataan, sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodatainisayabuatdengansebenarnyauntukmemenuhisalahsatupe
rsyaratandalampangajuanhibah PKM-DIKTI.

Banjarbaru, 25 September 2017


Pengusul,

Sela Yunita
(NIM.1610912320042)
1.3 Biodata Anggota II Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri

1
. Nama Lengkap Robbiati Amanah
2
. Jenis Kelamin Perempuan
3
. Program Studi Kesehatan Masyarakat
4
. NIM/NIDM 1710912220036 
5
. Tempat dan Tanggal Lahir Kulon Progo, 23 Juni 1999
6
. Email willyperdana321@yahoo.com
7
. Nomor Telepon/HP 085787557481 
B. Riwayat Pendidikan
  SD SMP SMA
SDS Barito SMPN 5 SMAN 1
Nama Institusi
pacific Banjarmasin Banjarmasin
15

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
lulus
C. PemakalahSeminar Ilmiah

Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan


No
Seminar ilmiah Tempat
- - - -
D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir(dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Instutsi Pemberi Penghargaan Tahun


Juara 1 Lomba Dinas Pendidikan Kecamatan 2010
1
Matematikatingkat SD Tamban

Semua data yang


sayaisikandantercantumdalambiodatainiadalahbenardandapatdipertanggun
gjawabkansecarahukum.Apabiladikemudianhariternyatadijumpaiketidak-
sesuaiandengankenyataan, sayasanggupmenerimasanksi.
Demikianbiodatainisayabuatdengansebenarnyauntukmemenuhisalahsatupe
rsyaratandalampangajuanhibah PKM-DIKTI.

Banjarbaru, 25 September 2017


Pengusul,

(RobbiatiAmanah)
NIM. 1710912220036
16

1.3.1.1 Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 NamaLengkap (dengangelar) LenieMarlinae, SKM, MKL
2 JenisKelamin Perempuan
3 NIP 19770412 200501 2 002
4 NIDN 00-1204-7702
5 TempatdanTanggalLahir Manusup, 12 April 1977
6 E-mail zfizoh@yahoo.co.id
7 NomorTelepon/ HP 082353120505
8 Lulusan yang TelahDihasilkan S1= 690 orang
9 Mata Kuliah yang Diampu 1. Dasar-dasar Kesehatan lingkungan
2. Penyediaan Air Bersih
3. ToksikologiLingkungan

B. RiwayatPendidikan
S–1 S–2
Universitas Airlangga Universitas Airlangga
NamaPerguruanTinggi
Surabaya Surabaya
Manajemen Kesehatan
BidangIlmu KesehatanMasyarakat
lingkungan
TahunMasuk-Lulus 2000-2002 2009-2011
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan Evaluasi Pengendalian
JudulSkripsi/Tesis/Diserta keluhan subyektif Tenaga Vektor DBD didaerah
si kerja di bagian Drier PT endemis di provinsi
Surya Satria imur Kalsel tahun 2010
Corporation Banjarmasin
NamaPembimbing/ DR.drh. Ririh Y.M.Kes
Dr.Erwin.N,M.Kes
Promotor DR. Rudiansyah

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Pendanaan
Tahun JudulPenelitian
. Sumber
1 2008 Tingkat PrevalensiFilaria Di Hibah FK
KabupatenBanjar
2 2009 Peningkatan Kemampuan Daya Dipa FK UnlamPada
Larvasida Ekstrak Rimpang Kunyit program
(Curcuma domestica Val) Terhadap HibahpenelitianStrategis
Larva Aedes aegypti Penyebab Nasional
Dengue Hemmorrhargic Fever (DHF)
3 2009 Hubungan Perilaku Masyarakat HibahPemkoBanjarbaru
Dengan Peningkatan Kejadian Skabies
di Kecamatan Cempaka Kota
17

Banjarbaru
4 2010 Potensi Daya Larvasida Rimpang Dana
Kunyit (Curcuma domestica Val.) HibahStrategisNasional
Terhadap Larva Aedes Aegypti Vektor
Penyakit Dengue Hemmorrhargic
Fever (DHF)
5 2010 Faktor – Faktor Lingkungan Rumah Mandiri
terhadap kejadian Pneumonia pada
balita
6 2011 Tingkat pengetahuan ,sikap dan Hibah Litbangkes
tindakan masyarakt terhadap penyakit
DBD di kabupaten Banjar dan Kota
Banjarbaru.
7 2011 Evaluasi Pengendalian Vektor DBD Mandiri
didaerah endemis di provinsi Kalsel
tahun 2010
8 2012 Hubungan Budaya Patriaki dengan Mandiri
kejadian IMT Bawah Normal Pada
Balita Dikecamatan bati- Bati Tanah
laut.
9 2012 Potensi tanaman masyarakat Dayak Mandiri
sebagai anti Malaria dan Diare melalui
program Tanggap Malaria dan Diare
(Tamadi)
10 2012 Pemanfaatan Arang Bambu dan arang Mandiri
Bakau sebagai arang aktif pada
pengolahan air Bekas pertambangan
(Studi Kasus di kecamatan cempaka)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Ketua/anggo Pendanaan Tempat
Tahun Jenis/NamaKegiatan
ta Tim Sumber
2008 Penyuluhan diare bagi Anggota Tim Mandiri Kota
siswa SDN Sei Besar Banjarbaru
Banjarbaru
2008 Penyuluhan manfaat air Anggota Tim Mandiri Desa Batu
susu ibu (ASI) bagi Ampar
kesehatan anak di Desa Pelaihari
Batu Ampar Pelaihari
2008 Penyuluhan pemanfaatan Anggota Tim Mandiri Desa Batu
tanaman obat sebagai obat Ampar
cacing (Antihelmentik) di Pelaihari
Desa Batu Ampar
18

Pelaihari
2008 Penyuluhan tentang akibat Anggota Tim Mandiri Martapura
Free Sex bagi remaja di
SMA 1 Martapura

2008 Penyuluhan Narkoba dan Anggota Tim Mandiri Martapura


Dampaknya bagi remaja
di SMA 1 Martapura

2009 Penyuluhan Penyakit Anggota Tim Mandiri Karang


ISPA pada Masyarakat Intan
Karang Intan Tahun 2009

2009 Demonstrasi anti larvasida Ketua Tim Dikti Kota


nyamuk Aedes aegipty Banjarbaru
dengan tanaman asli
daerah diKodya
Banjarbaru
2010 Ragam Kreativitas Kader Ketua Tim Hibahfakult Kota
Pemantau Jentik Dalam as Banjarbaru
Kegiatan Pengendalian
Kasus Demam Berdarah
Dengan Pembentukan Pos
Pemantau Jentik Terpadu
Di Kota Banjarbaru.
2012 Pemberdayaan masyarkat Ketua Tim Hibah Martapura
melalui program life skill fakultas
berbasis potensi daerah
untuk meningkatkan
produktivitas keluarga
2012 Pemberdayaan masyarakat Anggota Tim Hibah Kabupaten
melalui program tanggap fakultas Pulang
malaria (Tama) berbasis Pisau dan
potensi Tanaman Kabupaten
berkhasiat untuk Tanah
meningkatkan Bumbu
produktivitas keluarga.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


2011 Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Prosiding Seminar
tindakan (perilaku) masyarakat terhadap Nasional Kesehatan
penyakit Demam Berdarah Dengue
(studi kasus di puskesmas Cempaka)
19

2011 Evaluasi Pengendalian Vektor demam Prosiding Seminar


berdarah dengue di daerah endemis di Nasional Kesehatan
ptovinsi Kalimantan Selatan Tahun
2010 (studi kasus di kota Banjarbaru
dan Kabupaten Banjar) Prosiding
Simposium Nasional Kesehatan
2012 Efek Ekstrak Rimpang Kunyit Jurnal Buski Vol 4 N0 1
(Curcuma domestica Val) Juni 2012 hal 1-6
sebagailarvasida Aedes aegypti penyakit
demam dengue di Kota Banjarbaru
2012 Hubungan Tingkat pengetahuan ,sikap Jurnal Buski Vol 4 N0 1
dan perilaku masyarakat terhadap DBD Juni 2012 hal 7-13
di Kota Banjarbaru, Kalimantan
Selatan.
2012 Potential of turmeric rhizome essential Jurnal Universa medicina
oils against Aedes aegypti larvae January-April,2012 Vol.31
– No.1
2012 Gambaran kadar bod, cod di pabrik Jurnal Analis Kesehatan
karet pt.perkebunan nusantara xiii Volume 1 Nomor 3
(persero
2012 Approprite technologi In Providing THE 8TH International
Clean Water From wastewater Of Symposium On Lowland
sasirangan dan Appropriate technology technology (ISLT2012)
water supply using water Hyacinth and
Bladygrass as a Biomass filter On
Diamond Mining water cempaka
Districk banjarbaru

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada


Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
NamaPertemuanIlmi WaktudanTe
No JudulArtikelIlmiah
ah/Seminar mpat
1 THE 8TH Appropritetechnologi In Tanggal 11
International Providing Clean Water From September
Symposium wastewater 2012 di Bali
OnLowland OfsasirangandanAppropriate
Technology technology water supply using
(ISLT2012) water Hyacinth and Bladygrass as
a Biomass filter On Diamond
Mining water
cempakaDistrickbanjarbaru.
2 Seminar EvaluasiPengendalianVektordema 2011,
NasionalKesehatan mberdarah dengue di Banjarbaru,
20

daerahendemis di provinsi Kal-Sel


Kalimantan Selatan Tahun 2010
(studikasus di
kotaBanjarbarudanKabupatenBan
jar)
ProsidingSimposiumNasionalKes
ehatan
3 Seminar Tingkat Pengetahuan, 2011,
NasionalKesehatan Sikapdantindakan (perilaku) Banjarbaru,
masyarakatterhadappenyakitDem Kal-Sel
amBerdarah Dengue (studikasus
di puskesmasCempaka)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-DIKTI.

Banjarbaru, 25 September 2017


Dosen Pembimbing,

(Lenie Marlinae, SKM, MKL)


NIDN. 00-1204-7702
21

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


No Alokasi
Program Bidang
Nama/ NIM Waktu Uraian Tugas
studi Ilmu
(jam/Minggu)
Membuat konsep
1. awal gagasan,
mencari bahan
Aulia Rizky
Kesehatan dan referensi
Maulida/ 12 jam
Masyarakat pendukung
1610912220004
gagasan,
membuatkerangk
a konsep gagasan
Mencari bahan
dan
mengembangkan
2. Sela Yunita/ Kesehatan kerangka konsep
12 jam
1610912320042 Masyarakat gagasan,dan
menyusun
proposal pkm

Mengembangkan
dan
3. memantapkan
Robbiati
Kesehatan kerangka konsep
Amanah/1710912 12 jam
Masyarakat gagasan,
220036
mendesaingambar
gagasan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
22

FAKULTAS KEDOKTERAN
Jl. A. Yani Km.36 Banjarbaru 70714 KalSel – Telp. (0511) 4772747

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aulia Rizky Maulida
NIM : 1610912220004
Program Studi : KesehatanMasyarakat
Fakultas : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Gagasan Tertulis saya dengan
judul: “Sin Tepos ( Mesin Teknologi Pembuatan Kompos) dalam upaya
perwujudan from trash to be cash”yang diusulkan untuk tahun anggara 2017
bersifat orisinil dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana
lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Banjarbaru, 25 September 2017
Mengetahui, Yang Menyatakan,
Ketua Program Studi KesehatanMasyarakat
FK UNLAM

(Fauzie Rahman, SKM. MPH) (AuliaRizkyMaulida)


NIP.198604212008121002 NIM.1610912220004

Anda mungkin juga menyukai