Page 1
Pengendalian Strategik
• Pengendalian yang mengikuti implementasi strategi,
mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada
landasan pemikiran, dan melakukan penyesuaian yang
diperlukan.
Page 2
Pertanyaan Strategik
• Apakah perusahaan bergerak ke arah yang
benar ?
• Apakah ada hal yang meleset ?
• Apakah asumsi penting benar ?
• Apakah hal penting telah dikerjakan ?
• Perlu penyesuaian / perubahan strategi ?
• Bagaimana kinerja ?
• Apakah Sasaran dn jadwal terpenuhi ?
• Apakah realisasi seduai dengan proyeksi /
anggaran ?
• Perlu perubahan operasional ?
Page 3
4 Dasar Pengendalian Strategik
Page 4
(1) Pengendalian Asumsi
Page 5
Asumsi yang perlu dipantau
• Faktor lingkungan
– Perusahaan tidak dapat mengendalikan, tetapi perlu dimonitor.
– Contoh : Inflasi, teknologi, suku bunga, regulasi, perubahan
demografi / sosial, siklus ekonomi
• Faktor Industri
– Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam industri
– Contoh : Pesaing, pemasok, produk substitusi, hambatan masuk
industri.
Page 6
Penerapan Pengendalian
Asumsi
• Tanggung jawab memantau asumsi dapat
disebar ke berbagai departemen
• Dep. Penjualan :
– Memantau harga pesaing utama
– Diskon, bonus, promo
• Dep. Keuangan :
– Suku bunga
• Dep. Arsitek / Design :
– Desain pesaing
– Inovasi / bahan material baru pesaing
Page 7
(2) Pengendalian Implementasi
• Pengendalian Implementasi dirancang untuk
menilai apakah strategi keseluruhan perlu
diubah dengan melihat hasil dari berbagai
tindakan yang mengimplementasikan
strategi total.
Page 8
Milestones
• Dapat berupa :
– Peristiva / event
– Alokasi sumber daya utama
– Berlalunya waktu tertentu
Page 9
(3) Pengawasan Strategik
(Strategic Surveillance)
• Pengawasan Strategik dirancang untuk
memantau beragam peristiwa di dalam dan
di luar perusahaan yang mungkin sekali
mempengaruhi jalannya strategi
perusahaan.
• Pengawasan Strategik berupa kegiatan
“pengamatan lingkungan”
• Sumber dapat dari : Majalah perdagangan,
The Wall Street Journal, konferensi bisnis,
seminar, observasi
Page 10
(4) Pengendalian Peringatan
Khusus (Special Alert Control)
• Pengendalian Peringatan Khusus adalah
pemikiran kembali terhadap strategi
perusahaan secara mendalam, dan
seringkali cepat, akibat adanya kejadian
tak terduga yang mendadak.
• Contoh : kudeta, bom / teroris, tokoh
meninggal, demonstrasi politik
Page 11
Karakteristik 4 Jenis Pengendalian
Strategik
Jenis Pengendalian Obyek Pengendalian
Strategik
Pengendalian Asumsi Asumsi dan Proyeksi
Perencanaan
Pengendalian Implementasi Alat dan Ukuran Antara
Strategik Kunci (milestones)
Page 13
• 3 Jenis Sistem Pengendalian
Operasional :
1) Anggaran (Budgets)
2) Jadwal (Schedules)
3) Faktor Penentu Keberhasilan (Key Success
Factors / FPK)
Page 14
(1) Anggaran
• Anggaran = rencana alokasi sumber daya
yang membantu para manajer
mengkoordinasikan operasi dan
memudahkan pengendalian manajerial atas
kinerjanya.
• Anggaran perusahaan :
– Anggaran Laba/Rugi (P&L)
– Anggaran Modal (Capital Budgets)
– Anggaran Arus Kas
– Anggaran Neraca
Page 15
(2) Penjadwalan
Contoh :
- Sistem pembelian
- Jadwal Produksi
- Jadwal Pengiriman
- Jadwal Keberangkatan
- Jadwal Maintenance
- Jadwal Produksi
- Target Penjualan Bulanan
Page 16
(3) Faktor Penentu
Keberhasilan
• FPK mengidentifikasi bidang kinerja yang paling
penting dalam implementasi strategi perusahaan.
• FPK fokus pada kinerja internal, meliputi :
– Peningkatan produktivitas
– Moral kerja karyawan yang tinggi
– Peningkatan mutu produk / jasa
– Peningkatan laba per saham
– Pertumbuhan market share
– Penyelesaian fasiltas baru
Page 17
Contoh Faktor Penentu
Keberhasilan
Faktor Penentu Indikator Kinerja yang dapat
Diukur
1. Kualitas Produk a. Data kinerja terhadap spesifikasi
b. Persentasi retur produk
c. Jumlah keluhan pelanggan
2. Layanan Pelanggan a. Siklus pengiriman dalam hari
b. Persentase pengiriman pesanan
yang diselesaikan
c. Keterlambatan layanan lapangan
3. Moral Kerja Karyawan a. Kecenderungan dalam survei sikap
karyawan
b. Tingkat kemangkiran dibandingkan
rencana
c. Kecenderungan tingkat keluar-
masuk karyawan
4. Persaingan a. Jumlah perusahaan yang bersaing
secara langsung
b. Jumlah produk baru yang
diluncurkan Page 18
c. Persentase tender yang diperoleh
EVALUASI STRATEGI
Page 19
INTRODUCTION
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan
cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika
lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah.
Page 20
INTRODUCTION
Proses manajemen strategis bisa menghasilkan
keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang.
Page 21
Evaluasi Strategi Meliputi 3
aktivitas :
1. Memeriksa / Menelaah dasar Strategi (melihat
IFAS & EFAS dan perubahan yang dimungkinkan terjadi)
22
Page 22
Proses Evaluasi Strategi
23
Page 23
4 Kriteria Evaluasi Strategi menurut
Richard Rumelt :
1. Konsisten (Consistency)
2. Konsonan/lengkap (Consonance)
3. Kelayakan (Feasibility)
4. Keunggulan (Advantage)
Catatan :
Konsonan dan keunggulan Pengaruh dari ling.
eksternal
Konsisten & Kelayakan Pengaruh dari ling.
Internal
24
Page 24
KONSISTENSI
Page 25
KONSISTENSI
Tiga panduan untuk membantu menunjukkan apakah masalah
organisasi merupakan hasil ketidakkonsistenan dalam strategi:
1. Jika masalah manajerial terus berlanjut meskipun telah
terjadi pergantian personel dan jika masalah tersebut
cenderung lebih berbasis isu ketimbang berbasis
manusia,maka strategi mungkin tidak konsisten.
2. Jika keberhasilan suatu departemen dalam organisasi
memiliki arti atau diinterpretasikan sebagai kegagalan
departemen lain, maka strategi mungkin tidak konsisten.
3. Jika masalah dan isu kebijakan selalu dibawa ke atas
untuk mendapatkan pemecahan, maka strategi mungkin
tidak konsisten.
Page 26
KONSONAN
Konsonan mengacu pada kebutuhan penyusun
strategi untuk menilai satu rangkaian tren dan juga
tren individual dalam mengevaluasi strategi.
Suatu strategi harus mewakili respon yang adaptif
pada lingkungan eksternal dan pada perubahan
kritis yang terjadi di dalamnya.
Kesulitan dalam menyesuaikan antara faktor
internal dan eksternal utama dalam perumusan
strategi perusahaan disebabkan oleh sebagian
besar tren yang merupakan hasil interaksi dengan
tren lainnya.
Page 27
KELAYAKAN
Page 28
KEUNGGULAN
Page 30
Hal-hal yang menyulitkan evaluasi
strategi :
1. Kompleksitas lingkungan yang meningkat
2. Sulitnya memprediksi masa depan
3. Jumlah variable yang semakin banyak
4. Cepatnya rencana yang bagus menjadi tidak
relevan dan usang
5. Meningkatnya kejadian domestik dan Intl yang
mempengaruhi organisasi
6. Pendeknya batas waktu suatu perencanaan
31
Page 31
BEBERAPA PERTANYAAN PENTING DALAM
MENGEVALUASI STRATEGI
1. Apakah kekuatan internal kita masih kuat?
2. Apakah kita telah menambah kekuatan internal kita?Jika ya, apa saja?
3. Apakah kelemahan internal kita masih lemah?
4. Apakah saat ini kita memiliki tambahan kelemahan internal? Jika ya,
apa saja?
5. Apakah peluang eksternal kita masih sebuah peluang?
6. Apakah ada peluang eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
7. Apakah ancaman eksternal kita masih sebuah ancaman?
8. Apakah ada ancaman eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
9. Apakah kita rentan terhadap pengambilalihan paksa?
Page 32
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 33
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 34
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
• Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan
kualitatif.
• Memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi
strategi bergantung pada ukuran organisasi, industri, filosofi
manajemen, dan strategi.
• Kriteria kuantitatif yang umum digunakan dalam evaluasi
strategi adalah rasio keuangan. Rasio ini digunakan untuk:
– Membandingkan kinerja perusahaan dalam periode yang
berbeda.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata
industri.
• Rasio keuangan tersebut antara lain: ROI, ROE, Profit Margin,
Market Share, Debt to Equity, Earning per Share, Sales Growth,
Asset Growth.
Page 35
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 36
MENGAMBIL TINDAKAN KOREKTIF
• Mengambil tindakan korektif berarti melakukan
perubahan untuk memposisikan kembali perusahaan ke
tempat yang lebih kompetitif di masa mendatang.
• Mengambil tindakan korektif tidak berarti bahwa strategi
terdahulu akan ditinggalkan sama sekali atau bahkan
membuat suatu strategi baru.
• Evaluasi strategi dapat mengarah pada perubahan
formulasi strategi, perubahan implementasi strategi,
perubahan formulasi maupun implementasi, atau tidak
ada perubahan sama sekali.
• Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuat
para penyusun strategi bisa terus memantau
perkembangan dan bisa menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi sistem manajemen strategis yang Page
efektif
37
.
BALANCED SCORECARD
• Analisis Balanced Scorecard membantu perusahaan mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut dan
mengkombinasikan informasi tersebut dengan ukuran-ukuran
keuangan untuk mengevaluasi strategi yang telah diterapkan
secara efektif dan memadai:
– Seberapa bagus perusahaan melakukan peningkatan dan
menciptakan nilai terus menerus seperti inovasi,
kepemimpinan teknologi, kualitas produk, efisiensi
operasional, dan lain sebagainya?
– Seberapa bagus perusahaan mempertahankan dan bahkan
meningkatkan kompetensi inti dan keunggulan
kompetitifnya?
– Seberapa puas konsumen perusahaan?
• Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi
bertujuan untuk menyeimbangkan antara perhatian jangka
panjang dengan jangka pendek, menyeimbangkan perhatian
terhadap keuangan dengan nonkeuangan, serta
menyeimbangkan perhatian terhadap internal dan eksternal.
Page 38
BALANCED SCORECARD
• Perusahaan menilai 6 (enam) isu utama dalam
mengevaluasi strateginya dengan menggunakan
Balanced Scorecard:
1. Konsumen
2. Manajer/ Karyawan
3. Operasi/ Proses
4. Komunitas/ Tanggung Jawab Sosial
5. Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup
6. Keuangan
• Balanced Scorecard dikembangkan secara berbeda
untuk tiap perusahaan dan diadaptasikan terhadap
berbagai industri dengan satu tujuan, yaitu
mengevaluasi strategi perusahaan berdasarkan ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang penting. Page 39
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF
Page 41