Halama
DAFTAR ISI............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3. Tujuan .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
2.1. Pengertian Rapat......................................................................................2
2.2. Jenis-jenis Rapat dan Syaratnya ..............................................................3
2.3. Tipe-tipe Pemimpin Rapat.......................................................................6
2.4. Langka-langkah Rapat Agar Berjalan Efektif..........................................7
2.4. Pembahasan Rapat PT Semen Baturaja...................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari rapat.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis rapat dan syaratnya.
3. Dapat mengetahui langkah-langkah agar rapat berjalan secara efektif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2.1 Jenis - Jenis Rapat
1. Berdasarkan Tujuannya
a. Rapat Penjelasan
Rapat penjelasan biasanya diselenggarakan oleh pimpinan untuk
memberitahukan atau menyampaikan penjelasan kepada seluruh peserta
rapat.
b. Rapat Pemecahan Masalah
Rapat pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan atau
memecahkan suatu permasalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan
atau suatu lembaga.
c. Rapat Perundingan
Rapat Perundingan adalah rapat yang diselenggarakan untuk menghindari
suatu permasalahan serta mencari jalan tengah agar kedua belah pihak
yang berselisih tidak merasa dirugikan.
2. Berdasarkan Sifatnya
a. Rapat Formal (Formal Meeting)
Rapat formal adalah rapat yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan
seluruh mekanisme dalam rapat tersebut telah diatur, dan biasanya seluruh
peserta rapat mendapatkan undangan.
b. Rapat Informal (Informal meeting)
Rapat informal adalah rapat yang diselenggarakan secara tidak resmi, atau
tidak berdasarkan aturan resmi yang berlaku dalam penyelenggarakan
sebuah rapat.
c. Rapat Terbuka
Rapat terbuka adalah rapat yang diselenggarakan secara terbukan atau
umum, dimana semua anggota organisasi dapat menghadiri rapat tersebut.
Biasanya materi yang dibahas tidak bersifat rahasia.
d. Rapat Tertutup
Rapat tertututp adalah rapat yang dihadiri oleh orang-orang tertentu dalam
sebuah organisasi, dan biasanya materi yang dibahas berupa masalah-
masalah yang bersifat rahasia dimana tidak semua orang mengetahuinya.
3
3. Berdasarkan Jangka Waktu
a. Rapat Mingguan
Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara intens yaitu satu
minggu sekali, dan biasanya membahas soal masalah-masalah yang
dihadapi setiap seksi atau subseksi.
b. Rapat Bulanan
Rapat bulanan biasanya diselenggarakan setiap sebulan sekali dengan rutin,
dengan materi pembahasan yang bersifat biasa yang dihadapi oleh seksi-
seksi atau subseksi.
c. Rapat Semesteran
Rapat semester adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali
guna mengevaluasi kinerja selama enam bulan kebelakang, dan menentukan
rencana-rencana apa saja yang akan dicapai pada empat bulan kedepan.
d. Rapat Tahunan
Rapat tahunan adalah rapat yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali
guna mengevaluas pelaksanaan dan rencana kerja jangka panjang maupun
jangka pendek.
4. Berdasarkan Frekuensinya
a. Rapat Rutin
Rapat rutin merupakan rapat yang waktunya telah ditentukan serta
dilaksanakan secara intens. Seperti rapat mingguan dan rapat bulanan,dll.
b. Rapat Incidental
Rapat incidental adalah rapat yang diadakan karena terjadi suatu masalah
yang memerlukan penanganan dengan segera (rapat yang tidak
direncanakan).
5. Berdasarkan Namanya
a. Rapat Kerja
Rapat kerja adalah rapat atau pertemuan antara pimpinan dengan
karyawannya guna membahas hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas suatu instansi.
4
b. Rapat Dinas
Rapat dinas adalah rapat untuk membahas masalah kedinasan atau pekerjaan
yang biasanya rapat ini dilaksanakan oleh suatu instansi kepemerintahan.
c. Musyawarah Kerja
Musyawarah kerja adalah kata lain dari “rapat kerja”.
5
5. Terdapat keputusan dana kesimpulan rapat
Rapat dikatakan berhasil bila terjadi keputusan dan kesimpulan rapat. Setiap
keputusan rapat dapat disetujui seluruh peserta rapat. Berdasarkan keputusan-
keputusan yang telah disetujui, seorang ketua rapat menyimpulkan hasil rapat.
Kesimpulan rapat harus diutarakan kepada peserta rapat agar menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dan rapat selanjutnya
6. Dipimpin oleh seorang pimpinan yang baik
Pimpinan yang baik adalah seseorang yang aktif, berwawasan luas, cakap,
dapat memberikan bimbingan dan pengarahan pada saat rapat berlangsung.
Dapat berbicara dengan jelas, bersikap tegas, tidak mendominasi
pembicaraan, tidak otoriter, memberikan kesempatan yang sama pada setiap
anggota untuk memberikan suaranya.
7. Suasana rapat yang terbuka
Setiap anggota rapat harus berbicara secara terbuka, agar tidak terjadi
prasangka yang buruk kepada anggota lainnya.
8. Berpartisipasi dan aktif
Seluruh anggota rapat dapat berpartisipasi dan aktif pada rapat berlangsung
serta tidak terjadi monopoli pembicaraan.
9. Selalu mendapatkan bimbingan dan pengawasan
Pemimpin harus dapat membimbing dan mengawasi jalannya rapat,
pengawasan terhadap peserta rapat baik secara individu maupun kelompok.
Agar pembicaraan tidak menyimpang dari tujuan rapat.
10. Tidak terjadi perdebatan
Suatu rapat tidak akan efektif apabila dalam rapat terjadi perdebatan,
sehingga akan memakan waktu dan kemungkinan tujuan rapat tidak tercapai.
6
1. Tipe otoriter
Pemimpin otoriter adalah pemimpin yang suka memaksakan
kehendaknya, merasa saling berkuasa dan merasa paling mengetahui segala
hal, sehingga kurang memberikan kesempatan kepada para peserta rapat
untuk mengemukakan pendapatnya. Hal ini akan mengakibatkan hasil
keputusan rapat kurang dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan,
karena bukan merupakan keputusan bersama dan mungkin saja ada pihak-
pihak yang tidak puas terhadap hasil keputusan rapat tersebut.
2. Tipe demokratis
Pemimpin demokratis adalah pemimpin yang bersifat terbuka, mau
menerima kritik dan saran dari peserta rapat, memberikan kesempatan kepada
peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya, berperan sebagai
pembimbing, pengarah, pemberi petunjuk dan terlibat langsung dalam
interaksi kelompok. Keputusan yang diambil oleh pemimpin rapat merupakan
hasil musyawarah kelompok.
3. Tipe laizess-faire
Pemimpin laizess-faire adalah pemimpin yang memberikan kebebasan
kepada para peserta rapat untuk mengendalikan jalannya rapat. Pemimpin tipe
ini bersifat pasif dan cenderung masa bodoh, tidak terlibat langsung dalam
kegiatan kelompok, tidak punya inisiatif dan cenderung bersikap sebagai
penonton saja. Rapat yang dipimpin oleh pimpinan tipe ini seolah-olah tidak
ada pemimpinnya, sehingga hasil keputusan rapat biasanya tidak sesuai
dengan tujuan.
7
2. Tentukan tujuan dari diadakannya rapat, sehingga saat memulai rapa bisa
langsung mengajak peserta untuk fokus kepada tujuan itu. Tujuan ini juga
akan menjaga agar pembicaraan dalam rapat tidak jauh melenceng.
3. Susun daftar pembicaraan yang akan dilakukan dalam rapat kemudian
bagikan kepada setiap peserta rapat. Hal ini untuk memudahkan peserta agar
langsung berdiskusi dan membuka jalan untuk setiap opini atau ide yang
hendak diutarakan.
4. Langsung mulai rapat sesegera mungkin setelah para peserta hadir dan bila
pembicaraan mulai menjauh dari topik rapat, maka sebagai pemimpin harus
bisa membawanya kembali ke topik semula.
5. Catat isi rapat, setiap opini, dan pertanyaan yang diajukan dalam rapat.
Seandainya ada beberapa hal yang belum bisa dipastikan saat itu, buat catatan
khusus agar nantinya bisa diselesaikan atau dibicarakan dalam rapat
selanjutnya.
6. Buat rangkuman saat rapat telah selesai untuk memastikan bahwa pemaham
setiap orang yang hadir sudah sama. Hal ini juga untuk menghindari
terjadinya salah persepsi setelah mereka keluar dari ruang rapat.
8
2. Manajer SDM (Vira Mayang Sari)
Pada fase pandemi ini, di masyrakat wilayah baturaja dan sekitar nya
terjadi 26 kasus yang seharusnya kita dari perusahaan ini memiliki protokol
untuk berkerja dan pada kondisi psbb ini.
3. Manajer Keuangan (Atika Rahayu)
Untuk laba PT Semen Baturaja tidak sesuai dengan permintaan, banyak
tersendat karena pandemi ini.
4. Manajer CSR (Nur Azizah)
Dipastikan karena adanya pendemi ini, dana untuk sponsorship tidak akan
habis seuasai target yang di ingin kan.
5. General Manager ( Abdul Qosim Al Junaidi)
9
satu untuk membeli kebutuhan dirumah saja. Untuk bonus gaji saya sarankan
ditunda kita alokasikan ke rapid test dan untuk persiapan protokol kesehatan
untuk memaksimalak pandemi ini. Dan dana CSR kita ambil 25 % karena kita
ketahui bahwasanya sponsorship sedikit mengajukan dimana pandemi ini kita
harus dirumah saja menghindari tempat ramai.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pimpinan rapat yang efektif membuka rapat dengan pernyataan ringkas
tentang tujuan penyelenggaraan rapat. Kata-kata dalam pernyataan pembuka
rapat harus singkat dan to the point. Pendapat pribadi tentang rapat yang
diselenggarakan tidak perlu diutarakan di depan forum peserta. Uraian
mengenai perihal yang menjadi topik bahasan rapat disampaikan secara rinci
dalam agenda sehingga efektivitas dan efisiensi dapat direalisasikan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://warnettebe.blogspot.com/2019/01/makalah-tentang-rapat.html
(Diakses Pada 25 April 2020)
Drs. PC. Bambang Herimanto, MM, Drs. FX. Indrojiono,
M.Hum.2005.Komunikasi Bisnis.Yogyakarta: Penerbit Amara Books. Cetakan I.
12