DI SUSUN OLEH :
Adapun kegiatan program kesehatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tatalaksana penderita Diare
Prinsip tatalaksana penderita Diare adalah LINTAS Diare (Lima Langkah Tuntaskan
Diare), yang terdiri atas:
a) Berikan oralit
Oralit merupakan campuran garam elektrolszit seperti natrium klorida (NaCl),
kalium klorida (KCI), trisodium sitrat dan glukosa anhidrat. Oralit diberikan segera
bila menderita Diare sampai Diare berhenti.
b) Berikan zink selama 10 hari berturut-turut
Zink merupakan salah satu zat gizi makro yang penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan anak. Zink yang ada didalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar
ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zink yang hilang selama Diare,
anak dapat diberikan zink yang akan membantu penyembuhan Diare serta menjaga
agar anak tetap sehat.
c) Teruskan ASI dan pemberian makan
Bayi dibawah usia 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah Diare
dan meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi. Jika anak menderita Diare teruskan
pemberian ASI sebanyak yang anak inginkan. Pemberian makan selama anak Diare
juga harus ditingkatkan sampai dua minggu setelah anak berhenti Diare, karena
lebih banyak makan akan membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan dan
mencegah malnutrisi.
d) Berikan antibiotik secara selektif
Pemberian antibiotik tidak diberikan kepada semua kasus Diare. Antibiotik hanya
diberikan jika ada indikasi, seperti Diare berdarah atau Diare karena kolera, atau
Diare dengan disertai penyakit lain. Tanpa indikasi tersebut tidak perlu pemberian
antiobiotik.
e) Berikan nasihat pada ibu/pengasuh
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian oralit,
zink, ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anak ke petugas
kesehatan jika mengalami tanda-tanda sebagai berikut: buang air besar cair lebih
sering, muntah berulang-ulang, mengalami rasa haus yang nyata, makan atau
minum sedikit, demam, tinjanya berdarah dan tidak membaik dalam 3 hari.
2. Surveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologi penyakit Diare adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus-menerus terhadap penyakit Diare dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit Diare agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan. Prosedur surveilans meliputi pengumpulan data (laporan rutin, laporan
kejadian luar biasa, dan pengumpulan data melalui studi kasus), pengolahan analisis
dan interpretasi, dan penyebarluasan hasil interpretasi.
3. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama penduduk agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya penduduk, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan. Strategi promosi kesehatan terdiri atas advokasi (pendekatan
pimpinan/pengambil keputusan), bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat.
4. Pencegahan Diare
Tujuan pencegahan adalah untuk tercapainya penurunan angka kesakitan Diare dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi. Kegiatan pencegahan
penyakit Diare yang benar dan efektif yang dapat dilakukan adalah:
a) Perilaku sehat
1) Pemberian ASI
2) Makanan pendamping ASI
3) Menggunakan Air Bersih yang Cukup
4) Mencuci Tangan
5) Menggunakan Jamban
6) Membuang Tinja Bayi yang Benar
7) Pemberian Imunisasi Campak
b) Penyehatan Lingkungan
1) Penyediaan Air Bersih
2) Pengelolaan Sampah
3) Sarana Pembuangan Air Limbah
5. Pengelolaan logistik.
Perhitungan kebutuhan logistik Diare ditentukan berdasarkan perkiraan jumlah
penderita Diare yang datang ke sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas atau Kader).
Perkiraan jumlah penderita Diare dihitung berdasarkan perkiraan penemuan penderita,
angka kesakitan, jumlah penduduk di suatu wilayah.
6. Pemantauan dan evaluasi
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi ialah melakukan analisis informasi dan proses
penilaian pencapaian.