Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN RISET OPERASI

NETWORK FLOW MODELS


MENGGUNAKAN METODE CPM

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Yang Diampu Oleh:

IQBAL ZAKARIYA, M.T

Disusun oleh : Kelompok 3


Rudiyanto (2018.12.07.31.0219)
Sayfi Hidayanti (2018.12.07.31.0220)
Selfia Dwi Lailatul Hikmah (2018.12.07.31.0221)
Haeril Anwar (2018.12.07.31.0232)

Program Studi Perbankan Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan
Genggong Kraksaan Probolinggo
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
Puji bagi Allah yang hingga saat ini masih memberi kami nikmat iman dan kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Shalawat ma’as salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada baginda agung,
nabi akhirus zaman, Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan para sahabat yang
telah membawa kita ke jalan yang benar yakni Addinul Islam.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada ibu/bapak pembimbing
yaitu Iqbal Zakariya, M.T yang telah membimbing, mengajarkan, dan mendukung kami
sehingga terselesaikanlah laporan kami yang berjudul “Laporan Riset Operasi
(Network Flow Models Menggunakan Metode CPM)” serta tak lupa pula ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dan turut berpartisipasi selama penyusunan makalah ini baik secara moril
maupun materil utamanya kepada Dosen Pembina dan teman teman sekalian.
Dalam kesempatan ini kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi para pembaca. Serta dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami sadari
bahwa makalah ini masi terlampau jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.
Wassalamualikum Wr. Wb

Kraksaan,14 Juli 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................................................2

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Pengertian Model Network.................................................................................................... 3

B. Model Atau Metode Dari Network Flow Models............................................................... 3

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Studi Kasus.............................................................................................................................. 9

B. Hasil Dari Data Datanya...................................................................................................... 13

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan 30

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang dapat diselesaikan
menggunakan bantuan Matematika. Teori Graph merupakan salah satu cabang dari ilmu
Matematika yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu terapan Teori Graph adalah Network Flow. Dalam hal ini
lebih khusus lagi, yaitu penjadwalan proyek.
Penjadwalan proyek adalah usaha untuk membuat penentuan mengenai apa yang harus
dicapai dalam proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut ilaksanakan. Penjadwalan
proyek merupakan bagian yang paling penting dari sebuah perencanaan proyek, yaitu untuk
menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari awal sampai
akhir proyek. Jadi penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dalam
proyek.
Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena
perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang
dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal. Pada tahapan perencanaan proyek,
diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Realita di lapangan
menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan
waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati. Tingkat ketepatan
estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap
kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar
kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk perencanaan suatu proyek. Dalam
mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi
biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan risiko
namun tetap mendapatkan hasil yang optimal.
Network flow dalam teori graph dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-
masalah di atas, diantaranya adalah dengan menggunakan metode Gantt Chart, metode
PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method - Metode
Jalur Kritis). Sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut diselesaikan dan
mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah di paparkan di atas dapat ditulis rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian dari Model Network?
2. Apa saja model atau metode dari Network Flow Models?
3. Bagaimana Studi Kasusnya?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan di atas dapat ditulis tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Model Network.
2. Untuk Mengetahui Apa saja model atau metode dari Network Flow Models
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Studi Kasusnya
4. Untuk Mengetahui Bagaimana hasil dari data datanya
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN MODEL NETWORK
Networks banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbeda-beda.
Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi adalah contoh-contoh
dimana network ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Representasi Network juga dipakai
dalam produksi, distribusi, project planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan
financial planning. Sebuah jaringan atau network bisa digambarkan dengan suatu rangkaian
node yang dihubungkan oleh busur atau cabang. Network ini sering dilambangkan dengan
(N, A), dimana N merupakan node dan A (arc) adalah cabangnya. Contoh:

Pada gambar diatas, terdiri dari:

N = {1, 2, 3, 4, 5} dan

A = {(1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 3), (2, 5), (3, 4), (3, 5), (4, 2), (4,5)}

Pada penggunaannya cabang yang menyambungkan anta masing masing node ini memiliki
kapasitas tertentu.
B. MODEL / METODE
Seperti yang dapat kita ketahui bahwa Network flow dalam teori graph dapat
diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah, diantaranya adalah dengan
menggunakan metode Gantt Chart, CPM (Critical Path Method - Metode Jalur Kritis) dan
metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Di bawah ini merupakan
penjelasan terkait model atau metode dari Network Flow Models sebagai berikut :
1. Gantt (menggunakan bar/chart/gantt chart)
Bar charts adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal.
Kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan
dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjangnya diagram
batang (Ervianto, 2002:162).
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BAGAN BALOK
1. Pecah proyek menjadi sejumlah kegiatan yang jadwal pelaksanaannya akan ditentukan
(urutan kegiatan)
2. Tentukan perkiraan waktu permulaan dan akhir bagi pelaksanaan masing-masing kegiatan
dan kegiatan pendahuluan
3. Susun koordinat X dan Y:
 Pada sumbu X (vertical) dicatat pekerjaan atau elemen/paket kerja dari hasil penguraian
lingkup sutau proyek, dan dilukiskan sebagai balok.
 Pada sumbu Y (horizontal) ditulis satuan waktu (hari/minggu/bulan)
 Perhatikan urutan kegiatan (point 2) untuk menentukan letak balok.
5. Pada saat pelaporan, beri tanda sejauh mana penyelesaian masing-masing kegiatan
2. CPM (Critical Path Method)
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek
melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
Langkah – langkah metode CPM:
1. Membuat diagram network dari proyek
2. Menghitung saat paling cepat terjadinya event, saat paling cepat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas aktivitas (TE, ES, dan EF) dengan forward pass (perhitungan
maju). ES = max{EF semua pendahulu langsung}
EF = ES+t
3. Menghitung saat paling lambat terjadinya event,saat paling lambat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF) dengan backward pass (perhitungan
mundur)
LF = min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya}
LS = LF- t
4. Menghitung kelonggaran waktu (float/slack) dari aktivitas
S = LF-ES = LF-EF
5. Menetukan jalur kritis yang terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis. Aktivitas kritis
mempunyai S = 0
3. PERT (Project Evaluation And Review Technique)
PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan,
maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai aktivitas suatu proyek secara
menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. PERT direkayasa untuk menghadapi
situasi dengan kadar ketidakpastian yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan. Dalam
PERT digunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan,
yaitu waktu optimis, waktu pesimis dan waktu realistis
Langkah-langkah metode PERT:
1. Membuat diagram network dari proyek
2. Mempekirakan durasi setiap kegiatan dengan memperkirakan:
a = waktu pesimistis (waktu tercepat)
b=waktu pesimistis (waktu terlama)
m=waktu realistis (waktu yang paling mungkin terjadi
3. Menghitung nilai rata-rata (ekspektasi) durasi dari setiap kegiatan
t = a + 4m + b
6
4. Menghitung variansi dari durasi

σ2 = ( b–a) 2

6
5. Menghitung saat paling cepat terjadinya event, saat paling cepat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE,ES, dan EF) dengan forward pass (perhitungan maju)
6. Menghitung saat paling lambat terjadinya event, saat paling lambat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL,LS, dan LF) dengan backward pass (perhitungan
mundur)
7. Menghitung kelonggaran waktu (float/slack) dari aktivitas
8. Menetukan jalur kritis yang terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis.
Aktivitas kritis mempunyai S = 0
9. Menghitung probabilitas selesainya proyek
Z=X-µ
σ
Dimana:
Z = waktu diharapkan selesainya proyek
µ = waktu jalur kritis selesainya proyek
σ = penyimpangan standar jalur kritis
4. Precedence Diagram Method (PDM)
adalah jaringan kerja yang termasuk klasifikasi Activity On Node (AON). Disini
kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah
hanya sebagai penunjuk hubungan antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Pada PDM
juga dikenal adanya konstrain. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node, karena
setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal atau mulai = (S) dan ujung akhir atau
selesai = (F). Maka disini terdapat empat macam konstrain [13], yaitu:
1. Konstrain selesai ke mulai – Finish to Start (FS)
Konstrain ini memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan
selesainya kegiatan terdahulu. Dirumuskan sebagai FS (i-j) = a yang berarti kegiatan (j)
mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai. Proyek selalu menginginkan
besar angka a sama dengan 0 kecuali bila dijumpai hal-hal tertentu, misalnya :
a. Akibat iklim yang tak dapat dicegah,
b. Proses kimia atau fisika seperti waktu pengeringan adukan semen,
c. Mengurus perizinan

2. Konstrain mulai ke mulai – Start to Start (SS)

Memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan
terdahulu. Atau SS (i-j) = b yang berarti suatu kegiatan (j) mulai setelah b hari kegiatan
terdahulu (i) mulai. Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum kegiatan terdahulu selesai
100 % maka kegiatan (j) boleh mulai setelah bagian tertentu dari kegiatan (i) selesai. Besar
angka b tidak boleh melebihi angka waktu kegiatan terdahulu. Karena per definisi b adalah
sebagian kurun waktu kegiatan terdahulu. Jadi disini terjadi kegiatan tumpang tindih.
SS(i-j) = b
Konstrain SS

3. Konstrain selesai ke selesai – Finish to Finish (FF)


Memberikan penjelasan hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan selesainya
kegiatan terdahulu. Atau FF (i-j) = c yang berarti suatu kegiatan (j) selesai setelah c hari
kegiatan terdahulu (i) selesai. Konstrain semacam ini mencegah selesainya suatu kegiatan
mencapai 100% sebelum kegiatan yang terdahulu telah sekian (=c) hari selesai. Angka c
tidak boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan yang bersangkutan (j).
FF(i-j) = c
Konstrain FF

4. Konstrain mulai ke selesai – Start to Finish (SF)


Menjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu.
Dituliskan dengan SF (i-j) = d, yang berarti suatu kegiatan (j) selesai setelah d hari kegiatan
(i) terdahulu mulai. Jadi dalam hal ini sebagian dari porsi kegiatan terdahulu
harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan.
FS(i-j) = a
Konstrain SF

Sistem Informasi Manajemen | 1


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. STUDI KASUS
Contoh penerapan dan alat bantu program
Dalam menentukan solusi analisis network dapat digunakan beberapa alat bantu
seperti POM. Contoh penerapan dan langkah langkah penyelesaian dengan menggunakan
alat bantu POM.
Contoh kasus pada pembangunan rumah.
Berikut adalah tabel kegiatan pembangunan rumah:
Kegiatan Nama Kegiatan Pendahulu Durasi
A Menyiapkan bahan - 9
B Membangun fondasi - 6
C Membuat tembok A 5
D Membuat pintu jendela C 4
E Membuat atap D 3
F Memasang genteng B,E 1
G Memasang pintu jendela F 2
H Pekerjaan lantai G 6
I Finishing B,G 4
Langkah-langkah menggunakan alat bantu :
1.Klik Start → All Programs → POM for Windows → POM for Windows

2.Akan muncul tampilan :

Sistem Informasi Manajemen | 2


3.Klik Module → Project management (PERT/CPM) → New
-Pilih salah satu antara ; Single time estimate, Triple time estimate, Crashing (to the
limit), Cost Budgeting.
Misal dipilih Single time estimate, maka kemudian.
-Isi identitas ke dalam format creating a new data sheet.
Identitas data terdiri dari:
-Title (judul masalah): isi dengan Pembuatan Gula
-Number Task (jumlah aktivitas) menunjukkan jumlah baris / row pada tabel masalah :
isi dengan 8
-Pilih salah satu dari Row name options (name can be changed) untuk nama tertentu
sesuai dengan persoalan yang dibahas.
: pilih A, B,C, …….
-Pilih Percedence list atau Start/end node numbers pada Tabel Structures

4.Klik Ok

Sistem Informasi Manajemen | 3


5.Lengkapi identitas tabel masalah.masukkan nilai setiap data dengan metode yang
dipilih.

6.Klik solve untuk mengetahui solusi/penyelesaian masalah.

Sistem Informasi Manajemen | 4


Dari penyelesaian di atas diperoleh jalur kitis :
A-C-D-E-F-G-H
7.Klik window untuk mengetahui semua jenis graf.
Misal pilih : Charts
Klik Graph → Precedence Graph

B. HASIL DARI DATA DATANYA


-Data yang diperlukan-
Sistem Informasi Manajemen | 5
Berikut beberapa objek yang akan kita kaji:
a. Nama- nama kejadian (event) yang berperan sebagai titik (node).
b. Nama-nama kegiatan yang dibutuhkan dalam proses produksi berperan sebagai sisi
(anak panah).
c. Waktu atau durasi yang dibutuhkan setiap kegiatan dalam proses produksi sebagai
bobot
d. Hubungan antar kegiatan
-Metode yang akan digunakan-
 CPM (CRITICAL PATH METHOD)
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total
proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
Langkah – langkah metode CPM:
1. Membuat diagram network dari proyek
2. Menghitung saat paling cepat terjadinya event, saat paling cepat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE,ES, dan EF) dengan forward pass (perhitungan
maju)
3. Menghitung saat paling lambat terjadinya event,saat paling lambat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL,LS, dan LF) dengan backward pass (perhitungan
mundur)
4. Menghitung kelonggaran waktu (float/slack) dari aktivitas
5. Menetukan jalur kritis yang terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis. Aktivitas kritis
mempunyai S=0
 Dengan alat bantu (POM)
-Pembahasan-
a) Narasi Permasalahan
TIME SCHEDULE PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN GEDUNG
LABORATORIUM BAHASA SMA NEGERI 9 MALANG

i.Tabel kegiatan dan simbol kegiatan

Sistem Informasi Manajemen | 6


No Nama Kegiatan Simbol

Sistem Informasi Manajemen | 7


I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal ½, 1Pc: 4Ps M
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm X
2 Benangan X
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, R
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok T
3 Pembesian dengan besi polos S
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, C
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom A
3 Pembesian dengan besi polos B
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, P
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom N
3 Pembesian dengan besi polos O
Balok 15/20
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, W
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok U
3 Pembesian dengan besi polos V
plat 8 cm
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, G
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk plat E
3 Pembesian dengan besi polos F
4 Kolom Praktis 11x11 D
5 Ringbalk 10/15 Q
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP,
ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat AB
2 Pasang pintu panel kayu meranti AD
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium AC
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing Y
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu Z
meranti
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek AA
Sistem Informasi Manajemen | 8
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka AE
kayu meranti
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti AF
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih H
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa AH
2 Pasang kunci selot AH
3 Pasang engsel pintu AH
4 Pasang engsel jendela AH
5 Pasang grendel jendela AH
6 Pasang hak angin AH
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm AG
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat J
dasar, 2 lapis cat penutup)
2 Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 K
lapis cat penutup)
3 Pengecatan kayu baru L
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda I
2 Pemasangan Saklar Tunggal I
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) I
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt I
5 Pemasangan Stop Kontak I

ii.Tabel kegiatan dan hubungan kegiatan

No Nama Kegiatan Simbol


I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal ½, 1Pc: 4Ps C
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm M
2 Benangan M
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, S
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok P
3 Pembesian dengan besi polos T
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, B

Sistem Informasi Manajemen | 9


w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom -
3 Pembesian dengan besi polos A
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, O
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom C
3 Pembesian dengan besi polos O
Balok 15/20
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, V
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok P
3 Pembesian dengan besi polos U
plat 8 cm
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, F
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk plat R,Q & D
3 Pembesian dengan besi polos E
4 Kolom Praktis 11x11 C
5 Ringbalk 10/15 P
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP,
ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat X
2 Pasang pintu panel kayu meranti AB
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium AB
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing X
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu Y
meranti
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek Z
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka AA
kayu meranti
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti AD & AE
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih G&W
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa AG
2 Pasang kunci selot AG
3 Pasang engsel pintu AG
4 Pasang engsel jendela AG
5 Pasang grendel jendela AG
6 Pasang hak angin AG
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm AF

Sistem Informasi Manajemen | 10


VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat I
dasar, 2 lapis cat penutup)
2 Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 J
lapis cat penutup)
3 Pengecatan kayu baru K
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda H & AH
2 Pemasangan Saklar Tunggal H &AH
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) H & AH
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt H & AH
5 Pemasangan Stop Kontak H & AH

iii.Tabel kegiatan dan durasi


No Nama Kegiatan Simbol
I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal ½, 1Pc: 4Ps 21
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm 12
2 Benangan 12
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, 6
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok
3 Pembesian dengan besi polos 5
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, 12
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, 6
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk kolom 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
Balok 15/20
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, 13
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk balok 5
3 Pembesian dengan besi polos 5

Sistem Informasi Manajemen | 11


plat 8 cm
1 Beton mutu fc’=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, 17
w/c = 0,58
2 Pasang bekisting untuk plat 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
4 Kolom Praktis 11x11 17
5 Ringbalk 10/15 7
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP,
ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat 5
2 Pasang pintu panel kayu meranti 2
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium 4
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing 5
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu 5
meranti
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek 3
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka 4
kayu meranti
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti 6
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih 6
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa 5
2 Pasang kunci selot 5
3 Pasang engsel pintu 5
4 Pasang engsel jendela 5
5 Pasang grendel jendela 5
6 Pasang hak angin 5
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm 3
VII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat 13
dasar, 2 lapis cat penutup)
2 Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 3
lapis cat penutup)
3 Pengecatan kayu baru 3
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda 6
2 Pemasangan Saklar Tunggal 6
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) 6
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt 6
5 Pemasangan Stop Kontak 6

Sistem Informasi Manajemen | 12


b) Penyelesaian dengan Algoritma

Algoritma CPM-AOA (activity on arc)


1. Penghitungan Maju
Menghitung ES (early start)
ES A = 0
ES B = ES A + W(A) = 0 + 5 = 5
ES C = ES B + W(B) = 5 + 5 = 10
ES D = ES C + W(C) = 10 + 12 = 22
ES N = ES C + W(C) = 10 + 12 = 22
ES M = ES C + W(C) = 10 + 12 = 22
ES O = ES N + W(N) = 22 + 5 = 27
ES P = ES O + W(O) = 27 + 5 = 32
ES Q = ES P + W(P) = 32 + 6 = 38
Sistem Informasi Manajemen | 13
ES T = ES P + W(P) = 32 + 6 = 38
ES U = ES P + W(P) = 32 + 6 = 38
ES S = ES T + W(T) = 38 + 5 = 43
ES K = ES S + W(S) = 43 + 5 = 48
ES E = MAX{ (ES D + W(D) ),( ES R + W(R) )}= MAX {39, 54} = 54
ES F = ES E + W(E) = 54 + 5 = 59
ES G = ES F + W(F) = 59 + 5 = 64
ES V = ES U + W(U) = 38 + 5 = 43
ES W = ES V + W(V) = 43 + 5 = 48
ES H = MAX{( ES G + W(G)), ( ES W + W(W))}= MAX { 81, 61} = 81
ES X = ES M + W(M) = 22 + 21 = 43
ES Y = ES X + W(X) = 43 + 12 = 55
ES AB = ES X + W(X) = 43 + 12 = 55
ES Z = ES Y + W(Y) = 55 + 5 = 60
ES V = ES U + W(U) = 38 + 5 = 43
ES AA = ES Z + W(Z) =60 + 5 = 65
ES AC = ES AB + W(AB) = 55 + 5 = 60
ES AE = MAX{( ES AA + W(AA)) , (ES AC + W(AC))
= MAX { 68, 64} = 68
ES AD = ES AB + W(AB) = 55 + 5 = 60
ES AF = MAX( ES AE + W(AE) = 68 +4 = 72,
ES AD + W(AD) = 60 +2 = 62) = 62
ES AG = ES AF + W(AF) = 72 + 6 = 78
ES AH = ES AG + W(AG) =78 + 3 = 81
ES I = MAX( ES H + W(H) = 81 + 16 = 97,
ES AH + W(AH) = 81 +5 = 86) = 97
ES J = ES I + W(I) = 97 + 6 = 103
ES K = ES J + W(J) =103 + 13 = 116
ES L = ES K + W(K) = 116 + 3 = 119

2. Penghitungan mundur

Sistem Informasi Manajemen | 14


LF L = 122

LF K = LF L – W(L) = 122 – 3 = 119

LF J = LF K – W(K) = 119 – 3 = 116

LF I = LF J – W(J) = 116 – 13 = 103

LF H = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97

LF AH = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97

LF AG = LF AH – W(AH) = 97 – 5 = 92

LF AF = LF AG – W(AG) = 92 – 3 = 89

LF AE = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83

LF AD = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83

LF AA = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79

LF AC = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79

LF Z = LF AA – W(AA) = 79 – 3 = 76

LF Y = LF Z – W(Z) = 76 – 5 = 71

LF AB = MIN (LF AC – W(AC) = 79 – 4 = 75,

LF AD – W(AD) = 83 – 2 = 81) = 75

LF X = MIN (LF Y – W(Y) = 71 – 5 = 66,

LF AB – W(AB) = 75 – 5 = 70) = 66

LF M = LF X – W(X) = 66 – 12 = 54

LF G = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81

LF F = LF G – W(G) = 81 – 17 = 64

LF E = LF F – W(F) = 64 – 5 = 59

LF W = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81

LF V = LF W – W(W) = 81 – 13 = 68

LF U = LF V – W(V) = 68 – 5 = 63

Sistem Informasi Manajemen | 15


LF D = LF E – W(E) = 59 – 5 = 54

LF Q = LF E – W(E) = 59 – 5 = 54

LF S = LF R – W(R) = 54 – 6 = 58

LF T = LF S – W(S) = 48 – 5 = 43

LF P = MIN (LF Q – W(Q) = 54 – 7 = 44,

LF T – W(T) = 43 – 5 = 38, LF U – W(U) = 63 – 5 = 58) = 38

LF O = LF P – W(P) = 38 – 6 = 32

LF N = LF O – W(O) = 32 – 5 = 27

LF C = MIN (LF D – W(D) = 54 – 17 = 37,

LF N – W(N) = 27 – 15 = 22, LF M – W(M) = 54 – 21 = 33) = 22

LF B = LF C – W(C) = 22 – 12 = 10

LF A = LF B – W(B) = 10 – 5 = 5

Dari penghitungan maju dan mundur diperoleh durasi pembangunan adalah selama 122
hari.
3. Penghitungan Slack dan pencarian jalur kritis
KEGIATAN WAKTU ES LF LS EF SLACK
A 5 0 5 0 5 0
B 5 5 10 5 10 0
C 12 10 22 10 22 0
D 17 22 54 37 39 15
E 5 54 59 54 59 0
F 5 59 64 59 64 0
G 17 64 81 64 81 0
H 6 81 97 81 97 0
I 6 97 103 97 103 0
J 13 103 116 103 116 0
K 3 116 119 116 119 0
L 3 119 122 119 122 0
M 21 22 54 33 43 11
N 5 22 27 22 27 0
O 5 27 32 27 32 0
P 6 32 38 32 38 0
Q 7 38 54 47 45 9
R 6 48 54 48 54 0
Sistem Informasi Manajemen | 16
S 5 43 48 43 48 0
T 5 48 43 38 43 0
U 5 38 63 58 43 20
V 5 43 68 63 48 20
W 13 48 81 68 61 20
X 12 43 66 54 55 11
Y 5 55 71 66 60 11
Z 5 60 76 71 65 11
AA 3 65 79 76 68 11
AB 5 55 75 70 60 15
AC 4 60 79 75 64 15
AD 2 60 83 81 62 21
AE 4 68 83 79 72 11
AF 6 72 89 83 78 11
AG 3 78 92 89 81 11
AH 5 81 97 92 86 11
FINISH 122 122 122 122

Keterangan :
LS = LF – waktu
EF = ES + waktu
SLACK = EF – LF atau SLACK = LS – ES
Dari table tersebut diperoleh jalur kritis, yaitu kegiatan dengan slack 0, adalah A-B-C-N-
O-P-T-S-R-E-F-G-H-I-J-K-L.

Sistem Informasi Manajemen | 17


c) penyelesaian dengan alat bantu (POM)

Sistem Informasi Manajemen | 18


Dari alat bantu diperoleh jalur kritis A – B – C – N – O – P – T – S – R – E – F – G – H –
I–J–K–L

Sistem Informasi Manajemen | 19


Sistem Informasi Manajemen | 20
-Analisis Hasil-
Dalam permasalahan penjadwalan di atas menggunakan algoritma CPM model AOA
dimana pada algoritma CPM model AOA bertujuan untuk mencari jalur kritis yaitu
kegiatan yang tidak memiliki waktu penundaan. Slack diperoleh dari LF – EF = 0 atau
LS – ES = 0. ES diperoleh dari penghitungan maju dan LF diperoleh dari perhitungan
mundur sedangkan LS diperoleh dari LF-durasi dan EF adalah ES +durasi. Juga
algoritma CPM model AOA menentukan durasi total dari pengerjan proyek.
Perbandingan manual dengan alat bantuan dari perhitungan di atas dan menggunakan
program POM diperoleh hasil yang sama.

Sistem Informasi Manajemen | 21


BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan survey ini diperoleh informasi bahwa graph dapat digunakan
untuk memberikan alternatif penyelesaian masalah perencanaan penjadwalan proyek
pembangunan agar hasil penjadwalan yang didapatkan optimal. Dimana permasalahan
tersebut dapat dipresentasikan dalam bentuk graph , yakni banyaknya kegiatan sebagai
titik serta keterhubungan antar kegiatan sebagai sisi
Berdasarkan pembahasan diketahui bahwa optimalisasi penjadwalan proyek
pembangunan Laboratorium Bahasa SMAN 9 Malang dengan algoritma CPM diperoleh
durasi total sebesar 122 hari.
Penyelesaian dengan alat bantu POM diperoleh hasil yang sama dengan
penghitungan penyelesaian dengan cara manual, yaitu diperoleh lintasan kritis A-B-C-N-
O-P-T-S-R-E-F-G-H-I-J-K-L dengan durasi total sebesar 122 hari. Jadi penghitungan
dengan menggunakan algoritma CPM dan PERT lebih optimal daripada hasil di
lapangan, karena diperoleh perencanaan penjadwalan pembangunan dengan durasi waktu
yang lebih sedikt, yaitu 13 hari lebih awal daripada hasil di lapangan

Sistem Informasi Manajemen | 22


DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/49527907/
Dwi , Moch. Afiq. 2010. Schedulling Menggunakan Algoritma Network Analysis
pada Proyek Perumahan Taman Mulyorejo. Malang : FMIPA UM
Aldous, Joan M. and Wilson, Robin J,(2004), GRAPH AND APLICATIONS An
Introductory Approach, Springer, Great Britain.
Dannyanti, Eka.2010. Optimalisasi Pelaksanaan proyek dengan Metode PERT dan
CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip). Semarang:UNDIP

Anda mungkin juga menyukai