Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
Puji bagi Allah yang hingga saat ini masih memberi kami nikmat iman dan kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Shalawat ma’as salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada baginda agung,
nabi akhirus zaman, Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan para sahabat yang
telah membawa kita ke jalan yang benar yakni Addinul Islam.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada ibu/bapak pembimbing
yaitu Iqbal Zakariya, M.T yang telah membimbing, mengajarkan, dan mendukung kami
sehingga terselesaikanlah laporan kami yang berjudul “Laporan Riset Operasi
(Network Flow Models Menggunakan Metode CPM)” serta tak lupa pula ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dan turut berpartisipasi selama penyusunan makalah ini baik secara moril
maupun materil utamanya kepada Dosen Pembina dan teman teman sekalian.
Dalam kesempatan ini kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi para pembaca. Serta dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami sadari
bahwa makalah ini masi terlampau jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.
Wassalamualikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
A. Studi Kasus.............................................................................................................................. 9
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan 30
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang dapat diselesaikan
menggunakan bantuan Matematika. Teori Graph merupakan salah satu cabang dari ilmu
Matematika yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu terapan Teori Graph adalah Network Flow. Dalam hal ini
lebih khusus lagi, yaitu penjadwalan proyek.
Penjadwalan proyek adalah usaha untuk membuat penentuan mengenai apa yang harus
dicapai dalam proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut ilaksanakan. Penjadwalan
proyek merupakan bagian yang paling penting dari sebuah perencanaan proyek, yaitu untuk
menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari awal sampai
akhir proyek. Jadi penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dalam
proyek.
Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena
perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang
dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal. Pada tahapan perencanaan proyek,
diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Realita di lapangan
menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan
waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati. Tingkat ketepatan
estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap
kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar
kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk perencanaan suatu proyek. Dalam
mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi
biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan risiko
namun tetap mendapatkan hasil yang optimal.
Network flow dalam teori graph dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-
masalah di atas, diantaranya adalah dengan menggunakan metode Gantt Chart, metode
PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method - Metode
Jalur Kritis). Sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut diselesaikan dan
mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah di paparkan di atas dapat ditulis rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian dari Model Network?
2. Apa saja model atau metode dari Network Flow Models?
3. Bagaimana Studi Kasusnya?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan di atas dapat ditulis tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Model Network.
2. Untuk Mengetahui Apa saja model atau metode dari Network Flow Models
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Studi Kasusnya
4. Untuk Mengetahui Bagaimana hasil dari data datanya
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN MODEL NETWORK
Networks banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbeda-beda.
Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi adalah contoh-contoh
dimana network ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Representasi Network juga dipakai
dalam produksi, distribusi, project planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan
financial planning. Sebuah jaringan atau network bisa digambarkan dengan suatu rangkaian
node yang dihubungkan oleh busur atau cabang. Network ini sering dilambangkan dengan
(N, A), dimana N merupakan node dan A (arc) adalah cabangnya. Contoh:
N = {1, 2, 3, 4, 5} dan
A = {(1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 3), (2, 5), (3, 4), (3, 5), (4, 2), (4,5)}
Pada penggunaannya cabang yang menyambungkan anta masing masing node ini memiliki
kapasitas tertentu.
B. MODEL / METODE
Seperti yang dapat kita ketahui bahwa Network flow dalam teori graph dapat
diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah, diantaranya adalah dengan
menggunakan metode Gantt Chart, CPM (Critical Path Method - Metode Jalur Kritis) dan
metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Di bawah ini merupakan
penjelasan terkait model atau metode dari Network Flow Models sebagai berikut :
1. Gantt (menggunakan bar/chart/gantt chart)
Bar charts adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal.
Kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan
dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjangnya diagram
batang (Ervianto, 2002:162).
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BAGAN BALOK
1. Pecah proyek menjadi sejumlah kegiatan yang jadwal pelaksanaannya akan ditentukan
(urutan kegiatan)
2. Tentukan perkiraan waktu permulaan dan akhir bagi pelaksanaan masing-masing kegiatan
dan kegiatan pendahuluan
3. Susun koordinat X dan Y:
Pada sumbu X (vertical) dicatat pekerjaan atau elemen/paket kerja dari hasil penguraian
lingkup sutau proyek, dan dilukiskan sebagai balok.
Pada sumbu Y (horizontal) ditulis satuan waktu (hari/minggu/bulan)
Perhatikan urutan kegiatan (point 2) untuk menentukan letak balok.
5. Pada saat pelaporan, beri tanda sejauh mana penyelesaian masing-masing kegiatan
2. CPM (Critical Path Method)
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek
melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
Langkah – langkah metode CPM:
1. Membuat diagram network dari proyek
2. Menghitung saat paling cepat terjadinya event, saat paling cepat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas aktivitas (TE, ES, dan EF) dengan forward pass (perhitungan
maju). ES = max{EF semua pendahulu langsung}
EF = ES+t
3. Menghitung saat paling lambat terjadinya event,saat paling lambat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF) dengan backward pass (perhitungan
mundur)
LF = min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya}
LS = LF- t
4. Menghitung kelonggaran waktu (float/slack) dari aktivitas
S = LF-ES = LF-EF
5. Menetukan jalur kritis yang terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis. Aktivitas kritis
mempunyai S = 0
3. PERT (Project Evaluation And Review Technique)
PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan,
maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai aktivitas suatu proyek secara
menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. PERT direkayasa untuk menghadapi
situasi dengan kadar ketidakpastian yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan. Dalam
PERT digunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan,
yaitu waktu optimis, waktu pesimis dan waktu realistis
Langkah-langkah metode PERT:
1. Membuat diagram network dari proyek
2. Mempekirakan durasi setiap kegiatan dengan memperkirakan:
a = waktu pesimistis (waktu tercepat)
b=waktu pesimistis (waktu terlama)
m=waktu realistis (waktu yang paling mungkin terjadi
3. Menghitung nilai rata-rata (ekspektasi) durasi dari setiap kegiatan
t = a + 4m + b
6
4. Menghitung variansi dari durasi
σ2 = ( b–a) 2
6
5. Menghitung saat paling cepat terjadinya event, saat paling cepat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE,ES, dan EF) dengan forward pass (perhitungan maju)
6. Menghitung saat paling lambat terjadinya event, saat paling lambat dimulainya dan
diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL,LS, dan LF) dengan backward pass (perhitungan
mundur)
7. Menghitung kelonggaran waktu (float/slack) dari aktivitas
8. Menetukan jalur kritis yang terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis.
Aktivitas kritis mempunyai S = 0
9. Menghitung probabilitas selesainya proyek
Z=X-µ
σ
Dimana:
Z = waktu diharapkan selesainya proyek
µ = waktu jalur kritis selesainya proyek
σ = penyimpangan standar jalur kritis
4. Precedence Diagram Method (PDM)
adalah jaringan kerja yang termasuk klasifikasi Activity On Node (AON). Disini
kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah
hanya sebagai penunjuk hubungan antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Pada PDM
juga dikenal adanya konstrain. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node, karena
setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal atau mulai = (S) dan ujung akhir atau
selesai = (F). Maka disini terdapat empat macam konstrain [13], yaitu:
1. Konstrain selesai ke mulai – Finish to Start (FS)
Konstrain ini memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan
selesainya kegiatan terdahulu. Dirumuskan sebagai FS (i-j) = a yang berarti kegiatan (j)
mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai. Proyek selalu menginginkan
besar angka a sama dengan 0 kecuali bila dijumpai hal-hal tertentu, misalnya :
a. Akibat iklim yang tak dapat dicegah,
b. Proses kimia atau fisika seperti waktu pengeringan adukan semen,
c. Mengurus perizinan
Memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan
terdahulu. Atau SS (i-j) = b yang berarti suatu kegiatan (j) mulai setelah b hari kegiatan
terdahulu (i) mulai. Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum kegiatan terdahulu selesai
100 % maka kegiatan (j) boleh mulai setelah bagian tertentu dari kegiatan (i) selesai. Besar
angka b tidak boleh melebihi angka waktu kegiatan terdahulu. Karena per definisi b adalah
sebagian kurun waktu kegiatan terdahulu. Jadi disini terjadi kegiatan tumpang tindih.
SS(i-j) = b
Konstrain SS
4.Klik Ok
2. Penghitungan mundur
LF H = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97
LF AH = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97
LF AG = LF AH – W(AH) = 97 – 5 = 92
LF AF = LF AG – W(AG) = 92 – 3 = 89
LF AE = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83
LF AD = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83
LF AA = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79
LF AC = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79
LF Z = LF AA – W(AA) = 79 – 3 = 76
LF Y = LF Z – W(Z) = 76 – 5 = 71
LF AD – W(AD) = 83 – 2 = 81) = 75
LF AB – W(AB) = 75 – 5 = 70) = 66
LF M = LF X – W(X) = 66 – 12 = 54
LF G = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81
LF F = LF G – W(G) = 81 – 17 = 64
LF E = LF F – W(F) = 64 – 5 = 59
LF W = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81
LF V = LF W – W(W) = 81 – 13 = 68
LF U = LF V – W(V) = 68 – 5 = 63
LF Q = LF E – W(E) = 59 – 5 = 54
LF S = LF R – W(R) = 54 – 6 = 58
LF T = LF S – W(S) = 48 – 5 = 43
LF O = LF P – W(P) = 38 – 6 = 32
LF N = LF O – W(O) = 32 – 5 = 27
LF B = LF C – W(C) = 22 – 12 = 10
LF A = LF B – W(B) = 10 – 5 = 5
Dari penghitungan maju dan mundur diperoleh durasi pembangunan adalah selama 122
hari.
3. Penghitungan Slack dan pencarian jalur kritis
KEGIATAN WAKTU ES LF LS EF SLACK
A 5 0 5 0 5 0
B 5 5 10 5 10 0
C 12 10 22 10 22 0
D 17 22 54 37 39 15
E 5 54 59 54 59 0
F 5 59 64 59 64 0
G 17 64 81 64 81 0
H 6 81 97 81 97 0
I 6 97 103 97 103 0
J 13 103 116 103 116 0
K 3 116 119 116 119 0
L 3 119 122 119 122 0
M 21 22 54 33 43 11
N 5 22 27 22 27 0
O 5 27 32 27 32 0
P 6 32 38 32 38 0
Q 7 38 54 47 45 9
R 6 48 54 48 54 0
Sistem Informasi Manajemen | 16
S 5 43 48 43 48 0
T 5 48 43 38 43 0
U 5 38 63 58 43 20
V 5 43 68 63 48 20
W 13 48 81 68 61 20
X 12 43 66 54 55 11
Y 5 55 71 66 60 11
Z 5 60 76 71 65 11
AA 3 65 79 76 68 11
AB 5 55 75 70 60 15
AC 4 60 79 75 64 15
AD 2 60 83 81 62 21
AE 4 68 83 79 72 11
AF 6 72 89 83 78 11
AG 3 78 92 89 81 11
AH 5 81 97 92 86 11
FINISH 122 122 122 122
Keterangan :
LS = LF – waktu
EF = ES + waktu
SLACK = EF – LF atau SLACK = LS – ES
Dari table tersebut diperoleh jalur kritis, yaitu kegiatan dengan slack 0, adalah A-B-C-N-
O-P-T-S-R-E-F-G-H-I-J-K-L.
https://www.coursehero.com/file/49527907/
Dwi , Moch. Afiq. 2010. Schedulling Menggunakan Algoritma Network Analysis
pada Proyek Perumahan Taman Mulyorejo. Malang : FMIPA UM
Aldous, Joan M. and Wilson, Robin J,(2004), GRAPH AND APLICATIONS An
Introductory Approach, Springer, Great Britain.
Dannyanti, Eka.2010. Optimalisasi Pelaksanaan proyek dengan Metode PERT dan
CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip). Semarang:UNDIP