Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6 – SESI I PERBANKAN SYARIAH - VIIB



Disusun Oleh :
SAYFI HIDAYANTI
ULIS SALAMAH
HAERIL ANWAR
Pokok Pembahasan :
 Pengertian Ijarah dan IMBT
 Penerapan yang Beragam pada Skim Ijarah
 Struktur Pembiayaan Ijarah dan IMBT
 Metode Penetapan Harga Ijarah dan IMBT
 Analisa Ijarah dan IMBT dalam Perbankan
Syariah di INDONESIA
 Aplikasi Ijarah dan IMBT pada BRI
Syariah cabang Yogyakarta
Pengertian
ijarah dan IMBT

***
Ijarah adalah akad dalam sewa menyewa untuk
memanfaatkan barang atau jasa dengan membayar
upah / imbalan tertentu.
Ijarah Muntahiah Bit Tamlik (IMBT) diartikan
sebagai transaksi sewa dengan perjanjian untuk
menjual atau menghibahkan objek sewa di akhir
periode sehingga transaksi ini diakhiri dengan alih
kepemilikan objek sewa.
Penerapan yang beragam
pada skim ijarah

Skim Ijarah mempunyai lima bentuk , antara lain :


1. Akad ijarah yang sejak awal akad memang dimaksudkan untuk
memindahkan kepemilikan barang sewa kepada pihak penyewa.
2. Akad ijarah memang dari awal murni dimaksudkan hanya untuk
sewa, hanya saja penyewa diberi hak untuk memiliki barang
sewaan dengan memberikan uang pengganti dalam jumlah
tertentu.
3. Akad ijarah dimaksudkan untuk sewa suatu barang, pada saat
akad pihak penyewa dan pemberi sewa membuat perjanjian yang
mengikat untuk melakukan akad jual beli barang obyek sewa.
4. Akad ijarah dimaksudkan untuk sewa suatu barang, pada saat
akad pihak penyewa dan pemberi sewa membuat perjanjian yang
mengikat untuk melakukan hibah barang obyek sewa.
5. Akad ijarah dimaksudkan untuk sewa suatu barang dalam jangka
tertentu dengan pembayaran dalam jumlah tertentu, pada saat
akad pihak penyewa dan pemberi sewa membuat perjanjian yang
mengikat untuk memberikan hak tiga opsi kepada pihak
STRUKTUR PEMBIAYAAN IJARAH DAN IMBT

o Struktur Pembiayaan Ijarah

Supplayer Objek Sewa Nasabah

Bank
Syariah
o Struktur Pembiayaan Ijarah dan IMBT

Setelah masa sewa


berakhir objeksewa
menjadi mlik nasabah

Supplayer Objek Sewa Nasabah

Bank
Syariah
METODE PENETAPAN HARGA IJARAH DAN IMBT

Dalam fatwa DSN No: 09/DSN MUI/IV/2000 perihal Pembiayaan


Ijârah dinyatakan bahwa Kelenturan (flexibility) dalam menentukan
harga sewa atau upah dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat
dan jarak. Merujuk pada Buku 2 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Bab X tentang Ijarah Bagian Keenam Pasal pasal 271, 272 dan 273.
Selain itu terdapat 2 model pembayaran ijarah ijârah yang lazim digunakan di
industri keuangan syariah antara lain :
1. Contigent to Performance: Pembayaran tergantung pada kinerja objek sewa.
Contoh: Andi mengatakan akan memberikan uang sebesar Rp 500.000,- bagi orang
yang dapat menemukan KTP milik Andi yang hilang di rental komputer Aida.
2. Not Contigent to Performance: Pembayaran tidak tergantung pada kinerja objek
sewa. Contoh Sewa Safe Deposit Box selama 2 bulan tarif Rp 100.000,-/bulan.
Setelah akad bilamana nasabah hanya mempergunakan SDB selama 1 ½ bulan,
maka nasabah tetap bayar untuk sewa 2 bulan yaitu sebesar Rp 200.000,-.
Analisa Ijarah dan IMBT
dalam Perbankan Syariah
di INDONESIA

MITOS FAKTA

• Memberi banyak
• Dianggap rumit kemudahan bagi nasabah
mekanismenya
• Mempercepat perputaran
• BS lain memilih
uang pada BS
menggunakan akad
murabahah • Alternatif utama saat
• Resiko besar masyarakat tidak mampu
membeli barang tunai
Aplikasi Ijarah dan IMBT di BRIS
cabang Yogyakarta

 Ijarah
• Untuk barang yang tidak bergerak biasanya berakhir dengan
perolehan nasabah untuk memiliki barang tsb
• Untuk barang yang bergerak nasabah tsb memiliki hak pilih
ketika berakhirnya masa penyewaan, antara memiliki barang
tersebut, membuat akad baru ataupun menggugurkannya
berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati.
 IMBT
• Pengaplikasian IMBT di BRIS c.Yogyakarta ini memiliki
kesamaan perlakuan dengan pembiayaan murabahah.
ANY QUESTION?
If you have any question
plese tell me!
No Problem 

Anda mungkin juga menyukai