Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PKM

“UPAYA PEMANFAATAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN KRIPIK BATANG


PISANG GUNA MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA
PASEMBON KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO”

Oleh :
1. Sayfi Hidayanti
2. Zerlinda Larissa
3. Ilmia Nafi’ah
4. Sugmaya Sutrani Sarihadi
5. Rahadatul Aisy
6. Lailatul Fitriah
7. Ummi Latifah

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG


KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul PKM : UPAYA PEMANFAATAN DAN


PELATIHAN PEMBUATAN KRIPIK BATANG PISANG GUNA
MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PASEMBON
KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO.
2. Nama Mitra Program : Ibu ibu PKK, ibu ibu Muslimatan dan
Pemerintah Desa
3. Pengusul
a. Nama : Sayfi Hidayanti
b. Program Studi : Perbankan Syariah
4. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah : Pasembon Kec. Kotaanyar
b. Kabupaten : Probolinggo
c. Provinsi : Jawa Timur
5. Luaran yang dihasilkan : Cemilan Kribong (Kripik Bongkah Pisang)
6. Jangka waktu pelaksanaan : 25 Hari
7. Biaya total
a. Institusi : Rp. 650.000,-
b. Sumber Lain : Rp. 640.700,-

Mengetahui, Kraksaan, 31 Agustus2021


Dosen Pembimbing Lapangan Pengusul,
(DPL),

TTD TTD Ketua Kelompok


(FIRDAUS AINULYAQIN, M.Pd.) (SAYFI HIDAYANTI)
21100489.04 2018.12.07.31.0220

Mengetahui,
Ketua KKN

TTD dan Stempel


(ZAHIDA I’TISOMA BILLAH, M.E)
NIDN 2118029203

i
HALAMAN PERNYATAAN

Saya selaku ketua kelompok KKN 2 yang bertanda tangan dibawah ini :
Judul Laporan : UPAYA PEMANFAATAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN
KRIPIK BATANG PISANG GUNA MENINGKATKAN EKONOMI
MASYARAKAT DI DESA PASEMBON KECAMATAN
KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO
Kelompok : 2
Lokasi KKN : Desa Pasembon, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo,
Provinsi Jawa Timur.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan laporan ini berdasarkan hasil penelitian,
pemikiran dan pemaparan asli dari kelompok kami, baik untuk naskah laporan maupun
kegiatan KKN PKM yang tercantum sebagai bagian dari laporan ini. Jika terdapat karya
orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Universitas Islam Zainul Hasan.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.
Pasembon, 31 Agustus 2021
Yang membuat pernyataan

Sayfi Hidayanti
2018.12.07.31.0220

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

a. Isu dan Fokus Pemberdayaan..................................................................................1


b. Tujuan.........................................................................................................................8
c. Alasan Memilih Dampingan.....................................................................................8
d. Output Pendampngan yang diharapkan.................................................................9

BAB II METODE PENDAMPINGAN

a. Strategi yang digunakan..........................................................................................10


b. Langkah-langkah dalam Pendampingan................................................................13
c. Pemilihan Subjek Dampingan.................................................................................21

BAB III HASIL DAMPAK PERUBAHAN

a. Dampak Perubahan..................................................................................................22
b. Diskusi Keilmuan..................................................................................................... 23

BAB IV PENUTUP

a. Kesimpulan................................................................................................................28
b. Saran.......................................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABLE

Table 1.1 Asset personal yang ada di Desa Pasembon

Tabel 1.2 Asset social yang ada di Desa Pasembon

Table 1.3 Asset Institusi yang ada di Desa Pasembon

Table 1.4 Asset alam yang ada di Desa Pasembon

Table 1.5 Asset fisik yang ada di Desa Pasembon

Table 1.6 Asset spiritual yang ada di Desa Pasembon

Table 1.7 Asset Kultural yang ada di Desa Pasembon

Table 3.1 Kandungan gizi yang terkandung dalam Pelepah Pohon pisang

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelusuran Wilayah Desa Pasembon


Gambar 1.2 Maping Bersama Masyarakat Desa Pasembon
Gambar 1.3 Denah Sekaligus Pemetaan Asset Desa Pasembon
Gambar 2.1 Serah Terima Peresmian Lokasi Tempat Tinggal Sementara Mahasiswi KKN
Unzah 2021
Gambar 2.2 Silaturahmi ke Rumah Beberapa Warga Desa Pasembon
Gambar 2.3 Membantu Melayani Aktivitas di Kantor Desa Pasembon

Gambar 2.4 Sholat Berjama’ah di Masjid Nurul Falah

Gambar 2.5 Mengikuti Istighosah Rutin di Masjid Nurul Falah

Gambar 2.6 Mengikuti Sholawatan Rutin Ibu Ibu Muslimatan


Gambar 2.7 Kegiatan Belajar Mengajar Bersama Generasi Penerus Bangsa Desa Pasembon

Gambar 2.8 Membantu Aktivitas Desa Pasembon Saat Menyerahkan BLT

Gambar 2.9 Membantu Menyiapkan Kursi Saat Diadakannya Vaksinasi di Kantor Desa

Gambar 2.10 Tradisi Odhe’en


Gambar 2.11 Tradisi Okolan
Gambar 2.12 Pawai Lilin Bersama Masyarakat Desa Pasembon

Gambar 2.13 Lomba Makan Krupuk


Gambar 2.14 Foto Bersama Peserta Lomba 17 Agustus 2021
Gambar 2.15 Proses Pengambilan Bongkah Pisang di Sekitar Rumah Warga Desa Pasembon
Gambar 2.16 Memohon Koordinasi Ibu Ibu PKK dan Ibu Ibu Muslimatan Untuk Ikut Serta
Dalam Sosialisasi dan Produksi Kripik Bongkah Pisang
Gambar 2.17 Proses Produksi Kripik Bongkah Pisang Bersama Ibu Ketua PKK dan Ibu
Ketua Muslimatan
Gambar 2.18 Hasil Produksi Pelepah Pisang Menjadi Kripik
Gambar 2.19 Foto Bersama Ibu Ibu Pkk dan Ibu Ibu Muslimatan Dengan Produk Kribong
yang Telah Dikemas Menarik
Gambar 2.20 Foto bersama bapak Muhab selaku bapak Kepala Desa sekaligus promosi kripik
bongkah pisang
DAFTAR LAMPIRAN
v
1. Matriks Progja
2. Jurnal Mingguan
3. Peta Desa
4. Anggaran Dana

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. ISU DAN PEMBERDAYAAN

Sejatinya masyarakat harus diposisikan sebagai subyek pembangunan, bukan hanya


sebagai obyek. Sebagai subyek pembangunan, masyarakatlah yang bertindak sebagai agen.
Masyarakat sebagai subyek pembangunan adalah masyarakat yang mandiri. Artinya telah
terbuka ruang dan kapasitas mengembangkan potensi kreasi. Selain itu, masyarakat bisa
mengontrol lingkungan dan sumber daya sendiri. Meraka juga dapat menyelesaikan masalah
secara mandiri dan ikut melaksanakan proses politik di ranah negara. Sebaliknya, ketika
masyarakat hanya sebagai obyek pembangunan, maka masyarakat hanyalah sekedar penerima
manfaat yang hidup bergantung dari pihak luar seperti sistem pemerintahan atau elemen lain.
Konsep yang telah disebutkan diatas merupakan pengertian umum pemberdayaan masyarakat
yang lazim kita ketahui. Menurut Widjaja pemberdayaan masyaarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat
mewujudkan jatidiri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan
mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang ekonomi, social, agama dan budaya.1
Kalau menurut Marx, pemberdayaan adalah pemberdayaan masyarakat, maka menurut
Fiedmann, pemberdayaan harus dimulai dari rumah tangga. Pemberdayaan rumah tangga
adalah pemberdayaan yang mencakup aspek sosial, politik, dan psikologis.
Guna mendukung pemberdayaan masyarakat, seharusnya masyarakat memanglah
dijauhkan dari kemiskinan, dengan itu mereka dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya. Masyarakat juga harus dijauhkan dari keterbelakangan, artinya meningkatkan
produktivitas, meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk bersaing dengan dunia luar. Dan salah satu upaya untuk mencapai tujuan masyarakat
yang sejahtera agar terhindar dari kemiskinan juga keterbelakangan adalah dengan adanya
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini menjadi salah satu bentuk nyata
untuk membangun masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, baik negara berkembang maupun
negara maju haruslah memperhatikan upaya ini.
Upaya pemberdayaan masyarakat sendiri bisa dilakukan oleh banyak elemen seperti
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, aktor
masyarakat, atau organisasi kemasyarakatan sendiri. Namun elemen yang sangat strategis

1
Widjaja Haw, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2003) hal 169
1
adalah elemen pemerintah karena terdapat anggaran sekaligus pihak yang mempunyai
kewenangan untuk membuat kebijakan mengenai pemberdayaan dan kelanjutannya. Disini
perguruan tinggi bukanlah menjadi elemen utama dalam pemberdayaan masyarakat disuatu
wilayah melainkan hanya menjadi elemen pembantu atau elemen alternatif yang diharapkan
dapat membantu menemukan potensi masyarakat maupun asset suatu wilayah tertentu yang
belum diketahui kekuatannya atau belum dikembangkan dengan baik oleh penduduk desa
tersebut.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab social untuk dapat berperan
dalam pembangunan nasional dan peradaban manusia menuju lebih baik kedepan. Selain
Pendidikan dan penelitian, pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk
Tridharma Perguruan Tinggi2. Dalam UU ini pengabdian pada masyarakat di artikan sebagai
kegiatan civitas akademika kegiatan pengabdian masyarakat memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat
adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikatakan sebagai cara dan strategi yang digunakan di
perguruan tinggi untuk melaksanakan tridhama pengabdian. KKN juga merupakan bagian
integral dari kurikulum di Universitas Islam Zainul Hasan. Selain itu, KKN merupakan media
terjadinya experiental learning atau pembelajaran berbasis pengalaman karena
mengedepankan interaksi langsung dengan masyarakat.
Kegiatan KKN yang dilakukan oleh kelompok 2 ini dilakukan di Desa Pasembon,
Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan KKN dilakukan dengan
menggunakan pendekatan ABCD (Aset Based Community Development). Melalui
pendekatan ABCD, Kelompok KKN merupakan fasilitator dalam memberikan ide dan
mengembangkan Asset yang dimiliki oleh masyarakat Pasembon dengan menyatukan warga
untuk mencapai tujuan bersama. Perlu kita ketahui bersama bahwa Desa Pasembon ini
mempunyai 3 (tiga) dusun dan 10 RT. Lebih tepatnya Desa Pasembon ini terletak tepat di
kecamatan Kotaanyar kabupaten Probolinggo dengan luas administrasi yang dimiliki seluas
281,350 Ha. Yang mana sebalah selatan berbatasan dengan Desa sidorejo, sebelah utara
berbatasan dengan desa Kotaanyar, sebalah timur berbatasan dengan desa Curah Temu dan
sebalah barat berbatasan dengan desa Sukorejo. Wilayah seluas itu nyatanya hanya memiliki

2
UU RI No 12 Tahun 2012
2
warga sebanyak 1388 jiwa yang terdiri atas 680 jiwa laki laki dan 708 jiwa perempuan yang
tersebar kedalam 3 dusun.
Dari luasnya wilayah desa Pasembon tersebut kurang dari 2/3 atau sedikit kurang dari
60% luas wilayah merupakan lahan persawahan, perkebunan, pekarangan, kuburan,
perkantoran, dan prasarana umum lainnya. Sedangkan luas wilayah pemukiman hanya seluas
100,8 Ha atau lebih sedikit dari 1/3 bagian dari seluruh luas wilayah desa Pasembon itu
sendiri.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sekitar sebanyak 51% ialah menjadi
seorang petani. Sedangkan warga lainnya menjadi seorang buruh tani, pegawai negri sipil,
pedagang keliling, montir, bidan swasta, pengusaha kecil menengah, karyawan perusahaan
swasta, makelar, sopir, tukang ojek, tukang cukur, tukang batu dan buruh imigran.
Seperti yang kita tau, untuk menjadikan sebuah desa lebih berkembang maka setiap
desa membutuhkan pemuda pemudi yang memiliki inisiatif dan keberanian yang kuat serta
cerdas untuk menjadi tombak utama agar terbebas dari keterbelakangan pendidikan maupun
ekonomi. Sedangkan melihat dari data penduduk jumlah warga yang tidak tamat SD
mencapai 40,5% sedangkan penduduk yang lulusan perkuliahan tinggi hanya sekitar 0,6%.
Hal ini menyebabkan kekayaan asset yang dimiliki masyarakat desa Pasembon yang berupa
asset alam, personal maupun asset asset lainnya kurang maksimal untuk di manfaatkan.
Kenyataan tersebut menjadi momok terbesar bagi kemajuan desa Pasembon yang dijadikan
focus utama dalam upaya pengembangan Desa bagi masyarakat dan para pejabat tinggi
utamanya.
Untuk tau kekayaan apa saja yang dimiliki desa Pasembon kami kemudian melanjutkan
aktivitas kami dengan maping atau menyusuri seluruh wilayah desa bersama beberapa
perangkat desa yang benar benar faham betul terkait batas batas wilayah dan segala jenis
informasi desa Pasembon. Berikut maping yang telah kami selesaikan sesuai informasi yang
telah kami dapatkan.

3
Gambar 1.1 Penelusuran Wilayah Gambar 1.2 Maping Bersama Masyarakat
Desa Pasembon Desa Pasembon

Gambar 1.3 Denah Sekaligus Pemetaan Asset Desa Pasembon


Maping ini telah kami konfirrmasi langsung dengan warga sekitar terkait kebenarannya,
bahkan kami mendatangi langsung kediaman bapak sekertaris desa yakni bapak Mujib untuk
meyakinkan langsung perihal realita yang tergambar dalam maping wilayah desa Pasembon
tersebut. sehingga keaslian maping yang telah kami buat ini dapat terjamin kebenarannya
karna telah melewati proses pengecekan langsung oleh bapak Mujib selaku bapak sekertaris
desa Pasembon.
Berikut merupakan beberapa asset yang dapat kami petakan di desa Pasembon :

1. Asset personal (individu), terdapat beberapa asset - aset individu / personal di daerah
Desa Jiwan ini. Aset tersebut merupakan peranan masyarakat Desa Jiwan dalam

4
mengembangkan dan membantu memberdayakan aset berdasar potensi yang dimiliki
kawasan Desa tersebut seperti

Tabel 1.1 Asset personal yang ada di Desa Pasembon


No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Kepala desa - Sekretaris desa
2 KaSun 2 dikajen Kepala Dusun 3 Kepala dusun 2 =
dan gunung mantan krajan, sumur arah, kasun dawuhan dan
tenggir. dawuhan oloh
3 Perangkat Desa Perangkat Desa Perangkat Desa
4 Peternak Sapi Peternak Sapi Peternak Sapi
5 Petani Petani Petani
6 Tokoh Pemuda, Tokoh Pemuda, Tokoh Pemuda,
pedagang kaki pedagang kaki pedagang kaki
lima, toko / lima, toko / lima, toko /
warung, tokoh warung, tokoh warung, tokoh
masyarakat agama masyarakat agama masyarakat agama

2. Asset Sosial (Asosiasi)

Untuk menjaga keeratan dan keguyuban maasyarakat Desa Jiwan, maka masyarakat
mengadakan berbagai macam aktivitas yang sifatnya social oriented. Adapun
beberapa bentuk asset sosial yang terpaparkan sebagaimana pada table dibawah ini:

Tabel 1.2 Asset social yang ada di Desa Pasembon


No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Karang taruna Karang Taruna Karang taruna
2 PKK PKK PKK
3 Posyandu Posyandu Posyandu
4 Muslimat Muslimat Muslimat
5 Muslimatan Muslimatan Muslimatan
6 Voli Voli -
3. Asset Institusi
Hampir seluruh asset institusi yang ada didesa Pasembon berada di dusun,
sebagaimana dalam table sebagai berikut :
Table 1.3 Asset Institusi yang ada di Desa Pasembon
No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 PAUD AS SYIFA PAUD dan TK Cempaka TPQ
2 TPQ Taman Kanak Kanak -
3 - Sekolah Dasar -
5
4 - TPQ -
5 - POLINDES

4. Aset Alam
Dikatakan bahwa luas desa Pasembon ini sangatlah luas dibanding dengan penduduk
yang berdomisili di tanah ini, sehingga cukup banyak lahan lahan yang ditanami
beberapa asset alam oleh warga sekitar. Dan melihat kondisi tanah yang kering didesa
Pasembon ini, maka asset yang dimiliki tidak cukup beragam namun sangatlah
potensial dan kaya ketika memang benar benar telah dimanfaatkan sebagai berikut :
Table 1.4 Asset alam yang ada di Desa Pasembon
No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Sawah Sawah -
2 Ladang Ladang Ladang
3 Jenis Tanah Jenis Tanah Jenis Tanah
Pertanian Pertanian Pertanian
1. Padi 1. Padi 1. Padi
4
2. Tembakau 2. Tembakau 2. Tembakau
3. Jagung 3. Jagung 3. Jagung
Perkebunan Perkebunan Perkebunan
1. Pisang 1. Pisang 1. Pisang
5
2. Jati 2. Jati 2. Jati
3. Sengon 3. Sengon 3. Sengon
Perhutanani Perhutanani Perhutanani
1. Kacang hijau 1. Kacang hijau 1. Kacang hijau
6 2. Pohon sengon 2. Pohon sengon 2. Pohon sengon
3. Pohon Melina 3. Pohon Melina 3. Pohon Melina
4. Pohon Jati 4. Pohon Jati 4. Pohon Jati
Peternakan Peternakan Peternakan
1. Ayam 1. Ayam 1. Ayam
7
2. Sapi 2. Sapi 2. Sapi
3. Itik 3. Itik 3. Itik

5. Aset Fisik
Asset fisik yang dimaksud di atas adalah fasilitas fisik yang dimiliki desa Pasembon
meliputi :
Table 1.5 Asset fisik yang ada di Desa Pasembon

6
No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Masjid Masjid Masjid
2 Musholla Musholla Musholla
3 Madrasah Balai Desa

6. Aset Spiritual dan Kultural

Ada berbagai macam aset spiritual / kultural masih dilestarikan di Desa Pasembon
Masyarakat Desa Jiwan tetap menjunjung tinggi tradisi yang seharusnya dilestarikan
terutama dari tradisi Jawa. Berikut Tabel Aset spiritual dan kultural:

Table 1.6 Asset spiritual yang ada di Desa Pasembon


No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Tahlilan Tahlilan Tahlilan
2 Istighosah Istighosah Istighosah
3 Yasinan Yasinan Yasinan
4 Sholawatan Sholawatan Sholawatan

Table 1.7 Asset Kultural yang ada di Desa Pasembon


No Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
1 Orkes Seni kebudayaan Odhe’en
2 Musyawarah desa Orkes Okolan
3 Sedekah Bumi Sedekah Bumi Sedekah Bumi
4 - Odhe’en -
5 - Musyawarah Desa -

Melihat dari profile desa Pasembon di atas kami menemukan beberapa problema yang
menurut kami sangat sayang jika harus dilewatkan dalam berbagai bidang seperti ekonomi
(umkm dan bumdes), pendidikan, agama, dan kesehatan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
a) Memberi pemahaman lewat pendampingan tentang pemberdayaan masyarakat dan
sumberdaya alam yang ada.
b) Memberi pemahaman lewat pendampingan bahwa banyak sumber daya alam yang
masih bisa dimanfaatkan di desa Pasembon seperti pelepah pisang daripada di buang
sia sia
c) Memberi pemahanman lewat sosialisasi terkait manfaat pelepah pisang

7
C. ALASAN MEMILIH DAMPINGAN
Setelah melakukan pemetaan asset, kami melihat kekayaan sumber daya alam di desa
pasembon ini sangatlah berlimpah seperti pohon jati, pohon manila, pohon jati, dan pohon
pisang. Dan untuk melanjutkan pemberdayaan masyarakat di desa Pasembon dari segi
ekonomi ini kami memilih pohon pisang yang 90% merupakan pohon pisang kapok ini untuk
kami jadikan focus utama kami dalam kegiatan KKN ini. Sehingga dikarenakan banyaknya
pohon pisang di desa pasembon yang 90% merupakan pohon pisang kepok kami berinisiatif
untuk memanfaatkan pelepah pisang yang terbuang untuk dimanfaatkan oleh masyarakat desa
Pasembon agar diolah menjadi cemilan.
Mungkin tidak banyak orang tau bahwa pelepah pisang pohon pisang sangatlah kaya
akan manfaat seperti dapat menyembuhkan anemia, mengontrol tekanan darah tinggi,
mengontrol kadar kolesterol, meningkatkan hemoglobin dalam darah, membantu mengobati
diabetes, mengatasi asam lambung bahkan dapat mengontrol berat badan.
Selain banyaknya manfaat yang dimiliki oleh pelepah pohon pisang, pohon pisang yang
disarankan untuk dioleh adalah pohon pisang kapok dikarenakan pohon pisang kapok
merupakan satusatunya jenis pohon pisang yang paling sedikit getahnya sehingga
memudahkan proses pembuatan dan memiliki rasa yang lebih enak dikonsumsi daripada jenis
pohon pisang yang lain.
Dari banyaknya alasan di atas, pada akhirnya kami memantapkan fokus utama
pendapingan yang akan kami tinjau lebih lanjut adalah pemanfaataan pelepah pohon pisang
kapok untuk diolah menjadi cemilan enak khas desa Pasembon.

D. OUTPUT PENDAMPINGAN YANG DIHARAPKAN


Tidak banyak hal yang kami harapkan dari output pendampingan yang telah kami
lakukan. Kami hanya berharap pendampingan yang telah kami lakukan selama 25 hari ini
dapat membantu masyarakat desa Pasembon ini utamanya dari segi ekonomi. Semoga output
pendampingan yang telah sejauh ini kami lakukan dapat membuka peluang kerja bagi
masyarakat sekitar, juga dapat membuka perspektif masyarakat terkait pelepah pisang yang
awalnya mereka fikir tidak dapat dimanfaatkan ternyata dapat diolah menjadi cemilan enak
yang kaya akan manfaat. Kami juga beharap pembuatan cemilan pelepah pohon pisang ini
dapat berlanjut sampai seterusnya sehingga menjadi cemilan khas atau icon khas desa
Pasembon ini nantinya.

8
BAB II

METODE PENDAMPINGAN

A. STRATEGI YANG DIGUNAKAN


Sejatinya penelitian merupakan suatu sarana (ilmiah) bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan technology. Oleh katna itu, metodeologi peneliatn yang diterapkan harus
senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya.3 Strategi yang kami
gunakan ialah Appreciative Inquiry. Appreciative Inquiry dikembangakan pada tahun 1980-
an oleh David Cooperider, seorang professor di Weatherhead School of Management di Case
Western Reserve University. Appreciative Inquiry adalah cara untuk melakukan perubahan
organisasi berdasarkan asumsi yang sederhana yaitu bahwa setiap organisasi memiliki
sesuatu yang dapat bekerja dengan baik, sesuatu yang menjadikan organisasi hidup, efektif
dan berhasil, serta menghubungkan organisasi tersebut dengan komunitas dan stakeholdernya
dengan cara yang sehat. Cara ini tidak menganalisis akar masalah dan solusi tetapi lebih
konsen pada bagaimana memperbanyak hal-hal positif dalam organisasi. Proses Appreciative
Inquiry terdiri dari 4 tahap yaitu: a) Discovery, b) Dream, c) Design, d) Destiny.
1. Discovery secara Bahasa adalah menemukan, sedangkan secara istilah adalah
menemukan sesuatu yang selama ini tersimpan dan tidak disadari oleh masyarakat.
Discovery berkaitan dengan penggalian aset yang dimiliki masyarakat. Discovery

3
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009) hal134
9
juga berkaitan dengan informasi yang penting terkait dengan keadaan desa, potensi
desa dan kehidupan masyarakat. Berdasarkan observasi langsung pada masyarakat
kami menemukan banyak aset, enam asset diantaranya
a. Aset Alam
b. Aset Fisik
c. Aset Sosial
d. Aset Institusi
e. Aset Spiritual
f. Aset Personal
Dari ke enam aset diatas, salah satu aset yang kami pilih untuk menjadi fokus
kami dalam menyusun program kerja nantinya adalah aset alam. Aset alam yang akan
menjadi focus kami nantinya adalah pemanfaatan pelepah kulit pisang kepok di desa
Pasembon. Adapun permasalahan dari setiap asset alam yang kami temukan adalah
terbengkalainya pohon pisang kapok dikarenakan terlalu berlimpahnya asset tersebut.
Dalam event apapun seperti sholawatan, istighosah bersama, hajatan, yasinan dan lain
sebagainya menu utama mereka selalu ada pastilah cemilan dari buah pisang. Selain
itu, inisiatif pemuda pemudi dalam memanfaatkan sumber daya alam disana sangatlah
minim sehingga tidak pernah ada inovasi lanjutan dari asset alam mereka utamanya
pohon pisang kapok yang sangat berlimpah ini.
Dari beberapa permasalahan - permasalahan yang muncul dari aset alam
tersebut, maka kami KKN kelompok 2 memutuskan untuk membantu memanfaatkan
asset desa Passembon dengan mensosialisasikan manfaat yang terkandung dalam
pelepah pisang kepok dan cara pengolahannya sehingga diharapkan dapat menjadi
cemilan khas desa Pasembon nantinya, selain itu kami juga ikut serta dalam produksi
perdana kribong (kripik bongkah pisang) khas desa Pasembon ini.
2. Dream
Dream adalah mimpi, yakni sebuah angan-angan yang diinginkan oleh setiap warga
masyarakat dan menggambarkan apa yang diinginkan oleh mereka. Oleh sebab itu
warga masyarakat akan dengan mudah untuk mengingat apa yang diinginkan untuk
pencapaian dihidupnya. Dalam tahap ini peneliti mewawancarai beberapa warga Desa
Jiwan tentang apa mimpi yang mereka inginkan demi kehidupan yang sejahtera dan
kesejahteraan desa mereka, diantaranya keinginan mereka ialah :

10
a. Harapan bapak Mujib selaku sekertaris desa Pasembon ialah diharapkan
sosialisasi pemanfaatan pelepah pohon pisang ini nantinya dapat membantu
perekonomian masyarakat desa Pasembon utamanya orang orang yang sulit dalam
menemukan spesialis pekerjaan di desa Pasembon ini.
b. Harapan ibu Desi selaku ketua muslimatan dusun Krajan ialah diharapkan
pemanfaatan pelepah pisang ini nantinya dapat meminimalisir terbuang
percumanya pelepah pohon pisang kapok selama ini di desa Pasembon
c. Harapan bapak Raden selaku penerus kepemilikan masjid Nurul Falah yang
menjadi pengabdian utama kelompok 2 ini adalah dengan adanya mahasiswi KKN
Unzah ini dapat membantu keterbelakangan pendidikan yang sedang menjadi
problema utama anak anak desa Pasembon agar setidaknya dapat sedikit mengejar
keterbelakangan pendidikan mereka dengan dunia luar.
3. Design
Tahap ketiga adalah tahap design, pada tahap ini masyarakat sudah mulai
merumuskan strategi untuk mencapai mimpi mereka. Dengan kehadiran kami didesa
Pasembon ini, masyarakat sedikit demi sedikit mengeksekusi impian menjadi
kenyataan. Pada dasarnya design ini ditransformasikan menjadi kekuatan. Untuk itu
dalam mewujudkan perubahan yang diharapkan (dream) perlu melakukan beberapa
hal berikut:
a. Tahapan pertama yang kami lakukan adalah koordinasi dengan beberapa ibu
ibu PKK, ibu ibu muslimatan dan pemudi yang ada disana untuk bekerja sama
dalam mensukseskan proker dan event event yang murni bersumber dari
mahasiswi KKN Unzah kelompok 2 ini. Juga membantu memfasilitasi agar
harapan yang di impikan masyarakat tersebut dapat terlaksana dan tercapai
dengan optimal demi memajukan Aset alam Desa Pasembon.
b. Ditentukannya bentuk pemecahan masalah sesuai hasil musyawarah kami
dengan beberapa orang orang berpengaruh di desa Pasembon, dalam hal ini
adalah sosialisasi manfaat dan kandungan yang ada dalam pelepah pohon
pisang. Dikarenakan masyarakat sekitar mengeluhkan kurang taunya mereka
dalam proses produksinya maka kami pun akhirnya melanjutkan tahapan yang
kedua yakni bersama sama dalam proses pembuatan cemilan pelepah pohon
pisang kapok ini.

11
c. Mahasiswa KKN 2 menentukan pihak-pihak yang akan memberikan pelatihan
marketing online. Disini kami bersama sama dalam mensosialisasikan manfaat
dan kandungan yang ada dalam pelepah pohon pisang kapok dikarenakan dua
diantara kami semasa sekolah mengambil kejurusan MIPA. Juga dalam hal
pengemasan dan penentuan harga, kelompok kami juga menentukannya
langsung tanpa campur tangan orang lain sesuai pengalaman salah satu
mahasiswi ekonomi yang ada dalam anggota kami disesuaikan dengan harga
bahan dasar, kemasan dan lain sebagainya. Sosialisai tersebut kami lakukan
selama 2 hari yakni tanggal 13 dan 14 Agustus 2021. Sedangkan proses
produksinya dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021. Selain itu kami juga
membagikan selembaran kertas yang didalamnya berisikan tata cara pengolahan
pelepah pohon pisang menjadi cemilan beserta manfaat dan kandungan yang ada
didalamnya.
4. Destiny
Setelah mengetahui seluruh aset dan potensi yang ada di desa dan mengetahui harapan
dari penduduk desa, maka langkah selanjutnya adalah destiny. Destiny adalah
kepastian bahwa masyarakat benar-benar akan melaksanakan rencana mereka
berdasarkan potensi yang mereka miliki untuk mewujudkan impian dan harapan
mereka. Desa Pasembon memiliki banyak aset yang bisa dikembangkan untuk
kemajuan desa, diantaranya adalah aset fisik, aset alam, aset personal, asset institusi,
aset sosial, dan aset spiritual, namun yang menjadi perhatian lebih oleh kelompok
kami adalah aset alam dimana tidak sedikit dari warga desa Pasembon yang memiliki
kebun pohon pisang. Dan berdasarkan hasil musyawarah kami bersama beberapa
masyarakat desa Pasembon seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa kami telah
mengadakan sosialisasi manfaat dan kandungan pelepah pohon pisang yang kemudian
dilanjutkan dengan produksi bersama cemilan dari pelepah pohon pisang kapok
tersebut di salah satu rumah ibu ketua PKK yakni ibu Maimunah.

B. LANGKAH LANGKAH DALAM PENDAMPINGAN


Beberapa langkah langkah yang telah kami lakukan dalam pendampingan ialah :
1. Inkulturasi

12
Inkulturasi adalah tahap untuk menyatu dan masuk kedalam kehidupan masyarakat
untuk membangun kerjasama dan mengenali lebih dalam bagaimana masyarakat itu
bersosial dengan cara mencoba hidup bersama mereka yang sebagai objek penelitian.
Pada tahap ini kami bersama bersama melakukan inkulturasi serentak ke Desa Jiwan
untuk masuk kedalam setiap Dusun yang ada di desa Pasembon. Namun karena kendala
transportasi pada akhirnya kami memutuskan untuk membaginya menjadi dua tahap
inkulturasi. Hari pertama ke dusun Kajen atau dusun 1. Hari kedua pagi ke dusun Krajan
atau dusun 2 dan malamnya ke dusun 3 atau dusun Dawuhan.
Dengan cara menghadiri setiap acara rutinan setiap minggu atau pun acara bulanan
masyarakat desa yang ada di setiap Dusun I, Dusun II, dan Dusun III. Hal ini merupakan
langkah pertama kami dalam melakukan inkulturasi, seperti mengikuti acara pembagian
BLT, vaksinisasi, muslimatan, tradisi odhe’en, okolan, dan membantu menjadi tenaga
pengajar di masjid Nurul Falah. Kegiatan tersebut selain dilakukan untuk mengikuti
kegiatan keagamaan dan menjalankan sunnah juga untuk menjaga kepercayaan yang ada
pada masyarakat terhadap mahasiswa KKN yang ada di Desa Pasembon.
Tahap inkulturasi menjadi tahap yang crucial dalam memulai proses pengabdian kami
sebagai fasilitator dalam menjalani program pengembangan masyarakat Desa Pasembon.
Tujuan diadakannya inkulturasi ini adalah untuk menjalin hubungan antara penduduk
Desa Pasembon dengan kami selaku kelompok KKN 2 agar dapat saling bekerja sama
dalam mengembangkan asset yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Dengan begitu,
kami sebagai kelompok KKN 2 memiliki kegiatan inkulturasi sebagai berikut:
a. Serah Terima di Kantor Kecamatan
Pada tanggal 30 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB, perwakilan kelompok KKN
2 bersama DPL kami mengunjungi rumah bapak Muhab selaku kepala Desa
Pasembon untuk memohon izin untuk melakukan kegiatan KKN PKM serta
menentukan akan bertempat tinggal sementara di Balai Desa. Kemudian dilanjutkan
acara serah terima pada tanggal 05 Agustus 2021 bersama semua anggota kelompok
KKN 2 juga beberapa perangkat yang hadir pada acara serah terima kala itu. Dalam
acara tersebut, kelompok KKN Desa Pasembon diberikan nasehat dan aturan-aturan
yang harus diperhatikan. Aturan tersebut adalah, selama berlangsungnya program
KKN kelompok KKN 2 diharapkan untuk mentaati tata tertib serta aturan yang
dimiliki oleh Desa Pasembon, dan menjaga nama baik almamater. Selanjutnya
penyambutan oleh bapak Sekertaris desa dilaksanakan pada siang harinya, kelompok

13
KKN mengikuti acara penyambutan oleh Bapak Mujib selaku Sekertaris Desa
mewakili bapak Mujib yang sedang saat pada waktu itu, beserta Perangkat Desa yang
saat itu sedang berada di Balai Desa.

Gambar 2.1 Serah Terima Peresmian Lokasi Tempat Tinggal Sementara


Mahasiswi KKN Unzah 2021
b. Menjalin Silaturahmi Dengan Masyarakat

Gambar 2.2 Silaturahmi ke Rumah Beberapa Warga Desa Pasembon


c. Membantu Pelayanan Masyarakat di Balai Desa

14
Gambar 2.3 Membantu Melayani Aktivitas di Kantor Desa Pasembon
d. Sholat Jama’ah

Gambar 2.4 Sholat Berjama’ah di Masjid Nurul Falah


e. Mengikuti Muslimatan dan Istighosah Rutinan

15
Gambar 2.5 Mengikuti Istighosah Gambar 2.6 Mengikuti Sholawatan Rutin
Rutin di Masjid Nurul Falah Ibu Ibu Muslimatan
f. Berbagi sedikit ilmu yang kami punya di masjid Nurul Falah setiap pagi dengan para
generasi bangsa dari desa Pasembon.

Gambar 2.7 Kegiatan Belajar Mengajar Bersama Generasi Penerus Bangsa


Desa Pasembon
g. Membantu kegiatan apapun yang ada di Balai Desa

Gambar 2.8 Membantu Aktivitas Desa Gambar 2.9 Membantu Menyiapkan


Pasembon Saat Menyerahkan BLT Kursi Saat Diadakannya Vaksinasi di Kantor Desa
h. Ikut serta dalam tradisi odhe’en dan okolan yang masih terus terjaga di Desa
Pasembon

Gambar 2.10 Tradisi Odhe’en Gambar 2.11 Tradisi Okolan

i. Memeriahkan malam tahun baru Islam dengan mengadakan pawai lilin bersama
seluruh komponen masyarakat desa Pasembon

16
Gambar 2.12 Pawai Lilin Bersama Masyarakat Desa Pasembon
j. Mengadakan lomba semarak 17 Agustusan yang diikuti oleh anak anak desa
Pasembon

Gambar 2.13 Gambar 2.14 Foto Bersama Peserta Lomba


Lomba Makan Krupuk 17 Agustus 2021
2. Discovery
Tahap Discovery adalah proses pencarian yang mendalam tentang hal-hal positif, hal-
hal terbaik yang pernah dicapai, dan pengalaman-pengalaman keberhasilan di masa lalu.
Proses ini dilakukan dengan wawancara appresiatif. Langkah awal yang dilakukan yaitu
dengan menemukan aset-aset yang ada di Desa Pasembon yakni melakukan penelusuran
wilayah-wilayah di Desa Pasembon yang terdiri dari tiga dusun. Penelusuran wilayah ini
dilakukan dengan beberapa perwakilan saja mengingat terkendalanya transportasi
sedangkan wilayah Desa Pasembon yang sangat luas sehingga tidak memungkinkan jika
diharuskan berjalan kaki nantinya.
Setelah beberapa hari melakukan penelusuran, kami menemukan bahwa asset alam
yang dimiliki desa Pasembon sangatlah berlimpah salah satunya pohon jati, sengon,
mahoni juga pohon pisang. Dan kami memutuskan untuk mengembangkan salah satu
asset desa Pasembon dengan focus utama pemberdayaan kami ialah pohon pisang.

17
Gambar 2.15 Proses Pengambilan Bongkah Pisang di Sekitar Rumah
Warga Desa Pasembon
3. Design
Pada tahap ini, tujuan penggolongan dan mobilisasi aset adalah untuk langsung
membentuk jalan menuju pencapaian visi atau gambaran masa depan. Setelah
diidentifkasi, sudah selayaknya komunitas mendapatkan informasi mengenai aset yang
dimiliki. Dengan demikian, komunitas akan menyadari kekuatan positif yang mungkin
belum mereka sadari keberadaannya di desa mereka. Untuk itu, kegiatan sosialisasi asset
menjadi sebuah langkah yang diharapkan mampu membawa semangat democratic
governance. Prinsip transparansi informasi mengenai keberadaan asset desa dan
akuntabilitas penggunaan asset desa tersebut selama ini dapat dipupuk dengan
komunikasi yang intensif antara warga dan pimpinan disana. Tahap ini bisa dilakukan
setelah discovery selesai sehingga data temuan siap disajikan. Berikut adalah proses
design yang dilakukan oleh KKN Kelompok 03:
a. Melakukan koordinasi dengan ibu ibu PKK dan ibu ibu muslimatan untuk
menghadiri sosialisasi terkait manfaat pelepah pisang
b. Membagikan selembaran kertas berisi manfaat dan kandungan pelepah pohon
pisang
c. Mengkoordinasi ibu ketua PKK dan ibu ketua muslimatan untuk ikut serta dalam
proses produksi cemilan Pelepah Pisang kapok
d. Proses produksi bersama ibu ibu ketua PKK dan ibu ibu ketua muslimatan di rumah
ibu Maimunah

18
Gambar 2.16 Gambar 2.17
Memohon Koordinasi Ibu Ibu PKK dan Ibu Ibu Proses Produksi Kripik Bongkah Pisang
Muslimatan Untuk Ikut Serta Dalam Sosialisasi Bersama Ibu Ketua PKK dan Ibu Ketua
dan Produksi Kripik Bongkah Pisang Muslimatan
4. Define
Define dapat diartikan sebagai target, target masyarakat disini sudah menemukan
kekuatan, memimpikan apa yang mereka inginkan, mereka akan merencanakan,
menentukan dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan sehingga mereka akan dapat
mewujudkan apa yang diingkan selama ini. Serangkaian tindakan inspiratif yang
mendukung proses belajar terus menerus dan inovasi tentang “apa yang terjadi”. Hal ini
merupakan fase akhir yang secara khusus fokus pada cara-cara personal dan organisasi
untuk melangkah maju.
Dalam proses pemberdayaan dengan metode ABCD, proses ini merupakan proses
dimana masyarakat mulai melakukan kegiatan pencapaian impian mereka. Mereka secara
bersama-sama akan melakukan pelatihan untuk mencapainya hingga mereka benar-benar
berhasil. Dalam hal ini, kelompok KKN 2 mulai menerapkan pengetahuan cara produksi,
penentuan harga dan cara memasarkannya yang berupa pelatihan dalam menawarkan
hasil aset atau produk yang terdapat di Desa Pasembon.

Gambar 2.18 Gambar 2.19


Hasil Produksi Pelepah Pisang Foto Bersama Ibu Ibu Pkk dan Ibu Ibu Muslimatan
Menjadi Kripik Dengan Produk Kribong yang Telah Dikemas Menarik
5. Refleksi

19
Pendekatan berbasis aset juga membutuhkan studi data dasar (baseline), monitoring
perkembangan dan kinerja outcome. Tetapi bila suatu program perubahan menggunakan
pendekatan berbasis aset, maka yang dicari bukanlah bagaimana setengah gelas yang
kosong akan diisi, tetapi bagaimana setengah gelas yang penuh dimobilisasi. Pendekatan
berbasis aset bertanya tentang seberapa besar anggota organisasi atau komunitas mampu
mengenali dan memobilisasi secara produktif aset mereka.
Kami bersyukur karna selama kami melakukan sosialisasi, bukan hanya perangkat
desa saja yang ikut serta mendukung setiap event event kami. Melainkan masyarakat
sekitar juga sangat exited dengan ikut mendukung penuh secara fisik maupun non fisik
setiap acara yang kami adakan. Jika dilihat dari semangat ibu ibu PKK dan ibu ibu
muslimatan saat kami melakukan sosialisasi cemilan pelepah pohon pisang ini kami
sangat berharap bahwa produk kribong ini bisa terus dikembangkan seterusnya, bukan
hanya saat ada kami kelompok KKN 2, namun juga setelah kami undur diri dalam
pengabdian di Desa Pasembon ini nantinya. Terlebih lagi kami juga sudah memohon
dukungan langsung kepada bapak Kepala Desa Pasembon agar mengekspos produk ini
kepada masyarakat sekitar Pasembon maupun masyarakat luar Pasembon.

Gambar 2.20 Foto bersama bapak Muhab selaku bapak Kepala Desa
sekaligus promosi kripik bongkah pisang
6. PEMILIHAN SUBYEK DAMPINGAN
Pemilihan subyek dampingan adalah batasan dampingan dimana kami bisa
menentukannya dengan benda, hal atau orang untuk mempermudah kami dalam
melakukan penelitian guna mensukseskan pemberdayaan masyarakat desa Pasembon.
Disini batas asset alam yang kami fokuskan adalah pohon pisang kepok saja. Juga
bersyukur sekali karna pohon pisang yang dominan tumbuh di desa Pasembon ini
memanglah pohon pisang kepok yang mana pohon pisang jenis kepok ini adalah jenis
pohon pisang yang paling sedikit getahnya sehingga mempermudah dalam proses
produksi. Juga dari segi rasa, pelepah dari pohon pisang kepok dikatakan yang paling
memiliki rasa terenak dibandingkan jenis pelepah pohon pisang lainnya.
20
Dari segi sosialisasi secara langsung focus utama kami hanyalah Dusun II saja,
sedangkan untuk Dusun lainnya kami hanya mendatangi orang orang tertentu saja dengan
menyerahkan selembaran kertas berisi manfaat, kandungan, dan proses pembuatan
cemilan kripik bongkah pisang tersebut.

BAB III
HASIL DAMPAK PERUBAHAN
A. Dampak Perubahan
Ada beberapa dampak perubahan yang terjadi di Desa Pasembon salah satunya ialah
diketahuinya manfaat dan kandungan yang ada dalam pelepah pohon pisang. Jika
sebelumnya warga sekitarsama sekali tidak mengetahui manfaat dan kandungan yang ada
dalam pelepah pohon pisang, maka setelah kami melakukan sosialisasi tersebut kemudian
akhirnya masyarakat desa Pasembon mengetahui akan kayanya manfaat dari pelepah
pisang yang selama ini mereka buang sia sia.

21
Kedua, beberapa masyarakat desa Pasembon utamanya para kaum hawa yang selama
ini hanya duduk diam saja tidak menemukan pekerjaan akhirnya mereka menemukan
kegiatan yang dapat menambah penghasilan mereka guna membantu perekonomian
keluarga dengan cara memproduksi dan memasarkannya ke beberapa took maupun pasar
pasar tertentu. Dalam ini tentulah sangat memberikan dampak yang cukup besar dari segi
perekonomian masyarakat desa Pasembon. Lebih lebih setelah melewati pandemic yang
cukup panjang sehingga segala aktivitas ekonomi haruslah dihentikan sementara oleh
pihak pemerintah. Seperti yang kita tau pandemi ini sangatlah berdampak bagi
masyarakat lebih lebih kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dengan adanya ide dan
inovasi cemilan enak dan kaya manfaat yang terbuat dari pelepah pohon pisang kepok
dari kami ini kami harap dapat sedikit membantu perekonomian masyarakat sekitar desa
Pasembon.
Ketiga, karna kayanya manfaat dan kandungan yang terkandung dalam pelepah pohon
pisang ini maka jelas hal tersebut akan berdampak bagi kesehatan masyarakat Pasembon
yang mengonsumsinya dengan tujuan tujuan yang berlandaskan kesehatan. Bagi penderita
anemia misalnya, telah dikatakan jelas bahwa dengan mengonsumsi cemilan dari pelepah
pohon pisang kepok InsyaAllah akan dapat membantu menyembuhkan penyakit anemia
tersebut. Maka tidak perlu diragukan lagi cemilan dari pelepah pohon pisang ini
memanglah akan sangat bermanfaat bagi orang orang yang mengonsumsinya.
Keempat, selain dari ketiga dampak perubahan di atas. Munculnya cemilan dari
pelepah pohon pisang kepok ini tentu akan sangat membantu menghidupkan kembali
pasar pasar yang saat ini sedang vakum. Dengan tanda kutip bilamana produk ini benar
benar dipasarkan dengan baik. Juga informasi terkait kandungan dan manfaat pelepah
pohon pisang tersbut juga benar benar disebarluaskan sehingga nantinya bukan hanya
masyarakat sekitar desa Pasembon yang tau, melainkan semua komponen masyarakat
sekitar dari segala penjuru dunia. Dengan begitu akan lebih mudah nantinya dalam
memasarkan produk cemilan kribong khas desa Pasembon.
Dampak perubahan yang terakhir bilamana sebelum adanya inovasi cemilan pelepah
pepelah pohon pisang dari kami, masyarakat desa Pasembon membuang pelepah pohon
pisang karna di anggap tidak penting. Maka dengan hadirnya inovasi dari kami hal
tersebut akan mengubah perspektif yang ada dalam masyarakat desa Pasembon sehingga
hal tersebut akan meminimalisir di sia siakannya pelepah pohon pisang oleh warga
sekitar. Yang biasanya pelepah pohon pisang tersbut hanya berakhir menjadi sampah

22
akhirnya akan menjadi cemilan khas desa Pasembon yang kaya kandungan dan manfaat
di dalamnya.
B. Diskusi Keilmuan (Kajian Teori)
Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, pisang adalah termasuk tanaman herbal yang dapat
dijumpai di kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini termasuk dari
divisi spermatophyta, kelas monocotyledonae, family musaceae, spesies Musa sp. Pisang
pertama kali ditemukan di dataran Afrika di teluk Guines, di Cina dan di India pada 300
tahun SM. Produksi pisang setiap tahun semakin meningkat. Indonesia merupakan negara
yang memproduksi pisang sebanyak 6,20% dari total produksi dunia. Di Indonesia
hampir semua bagian pada pisang yang terdiri dari batang, daun, bunga, akar, bonggol
(tunas) dan buah dapat dimanfaatkan4.
Untuk batang pisang sendiri banyak dimanfaatkan masyarakat terutama bagian yang
mengandung serat. Setelah dikelupas tiap lembar sering dimanfaatkan sebagai
pembungkus untuk bibit tanaman sayuran, dan setelah dikeringkan digunakan untuk tali
pada pengolahan tembakau, dan dapat pula dijadikan kompos5. Namun masih sangat
jarang sekali masyarakat Indonesia yang tau bahwa batang dari pohon pisang sejatinya
dapat diolah menjadi makanan enak maupun sebagai jus atu ramuan.
Semua bagian tanaman pisang mulai dari akar sampai daun memiliki banyak manfaat,
terutama yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah buahnya. Sedangkan bagian
tanaman pisang yang lain, yaitu jantung, batang, kulit buah, dan bonggol jarang
dimanfaatkan dan dibuang begitu saja menjadi limbah pisang. Selama ini batang pisang
kurang begitu di manfaatkan oleh masyarakat padahal batang pisang mempunyai
kandungan zat gizi yang relatif baik.
Batang pisang kaya akan serat pangan. Serat pangan menurut Astawan, (2004) salah
serat kasar yang terbukti mampu mencegah berbagai macam penyakit, diantaranya
penyakit gigi, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, obesitas, serta meningkatkan
kesehatan mikroflora usus. Nyatanya batang pisang memiliki kandungan unsur hara
kering (BK) sebanyak 87,7%, protein kasar (PK) 3,10%, abu 25,12%, lemak kasar (LK)
14,23%, serat kasar (SK) 29,40%, dan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,24%.6
Mengingat tingginya kandungan gizi yang terdapat didalam batang pisang, maka perlu
ditingkatkan pemanfaatan batang pisang untuk diolah menjadi bahan baku pangan yang
4
https://jurnal.uns.ac.id/prima/article/download
5
Sulusi Purbawati, dkk. Tekhnologi Pascapanen dan Tekhnik Pengolahan Buah Pisang (Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008) Hal 10
6
http://schoolar.unmetro.ac.id/index.php/biolova/
23
memiliki gizi tinggi. Salah satu potensi batang pisang dengan adanya kandungan gizi
yang cukup tinggi ini adalah sebagai bahan baku pembuatan tepung, jus, dan cemilan 7.
Yang mana focus utama kami dalam pemberdayaan ekonomi disini adalah memproduksi
bongkah (batang) pisang tersebut menjadi cemilan.

Table 3.1 Kandungan gizi yang terkandung dalam Pelepah Pohon pisang
Kandungan Gizi Bongkah Basah Bongkah Kering
Kalori (kkal) 43,00 245,00
Protein (g) 0,60 3,40
Lemak (g) 0,00 0,00
Karbohidrat (g) 11,60 66,20
Kalsium (mg) 15,00 60,00
Fosfor (mg) 60,00 150,00
Zat Besi (mg) 1,00 2,00
Vitamin B1 (mg) 1,01 0,04
Vitamin C (mg) 12,0 4,0
Bagian yang dapat dimakan (%) 100 100
(Sumber: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, 2018)
Bongkah, pelepah, gedebog alias batang pohon pisang sejatinya memanglah tidak
asing lagi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia lebih lebih penduduk kabupaten
Probolinggo ini. Sayangnya masih banyak orang orang yang belum menyadari khasiat
bongkah pisang tersebut untuk kesehatan. Sebagian besar masyarakat sekitar lebih
memilih membuangnya dibandingkan mengkonsumsinya. Padahal selain memiliki khasiat
yang tidak sedikit untuk tubuh, nyatanya harga bongkah pisang ini memiliki harga yang
cukup fantastis di pasar luar negeri. Hal ini dikarenakan orang orang dari luar negeri
mengetahui kayanya khasiat yang bongkah pisang miliki. Selain itu, bongkah pisang tidak
hanya bisa dijadikan ramuan ataupun sejenis jamu jamuan. Namun juga dapat dikonsumsi
menjadi makanan yang sangat sedap untuk dimakan.
Bahkan di Amerika sendiri batang pohon pisang itu dipotong potong hingga
ukurannya menjadi kecil kecil, kemudian dikemas dalam wrapped plastik dan dijajahkan
di supermarket. Disana batang pohon pisang dijual di Hornbill Asian Market seharga
$5,95 kurang lebih setara dengan Rp 85.0008. Tentu harga tersebut sangatlah fantastis
karna bisa menyamai harga buah pisang itu sendiri.
Perlu diketahui produksi duia dari sekitar120 negara diperkirakan di atas 68 juta ton
pertahun. Hal ini dikarenakan pisang merupakan jenis buah paling penting di Asia
Tenggara termasuk peringkat pertama dalam produksi buah buahan di Filiphina,

7
http://repository.poltekes-denpasar.ac.id
8
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/12/04/
24
Indonesia dan Thailand9. Sedangkan produksi pisang di Indonesia sendiri 90% diserap
oleh pasar dalam negeri. Bilamana jika orang luar negeri ingin mengonsumsi buah
maupun batangnya mereka harus pergi ke supermarket terlebih dahulu, berbeda dengan
Indonesia yang sejenis buah, pelepah, bonggol, dan jantung dari pisang biasanya sangat
mudah ditemukan di sekeliling rumah utamanya daerah daerah yang masih kental akan
pedesaannya. Namun tidak sulit ditemui juga bahkan diperkotaan kita masih sangat sering
melihat pohon pisang bertebaran dimana mana. Saying sekali bukan jika asset tersbut
tidak bisa kita manfaatkan dengan baik? Nah untuk itu kita perlu mengetahui apa saja
khasiat atau manfaat yang kita dapatkan bila mengkonsumsi pelepah pohon pisang.
Berikut khasiat yang bisa kita dapatkan bila rajin mengkonsumsi pelepah pisang 10 antara
lain:
1. Detoksifikasi sistem pencernaan
Mengkonsumsi batang pohon pisang dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam
tubuh dan bahan alami ini sangat efektif untuk membersihkan sistem pencernaan yang
menyebabkan penyakit. Sebab batang pohon pisang ini membantu memperlancar buang
air besar (BAB) dan mengandung serat baik untuk usus manusia.
2. Penurunan berat badan
Mengkonsumsi batang pohon pisang yang mengandung serat juga dapat
memperlambat pelepasan gula dan lemak dalam sel-sel tubuh manusia. Hasilnya, batang
pohon pisang ini mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan kandungan kalorinya juga
tidak akan membuat berat badan naik drastis.
3. Mengontrol kolesterol dan tekanan darah
Mengkonsumsi batang pohon pisang yang kaya akan vitamin B6 dan zat besi juga
dapat meningkatkan jumlah hemglobin manusia. Selain itu, mengkonsumsi batang pohon
pisang ini juga dapat mengontrol kolesterol dan tekanan darah tinggi karna diperkaya oleh
kalium.
4. Menyembuhkan asam lambung
Bagi orang yang memiliki masalah sakit lambung atau asam lambung, mengkonsumsi
batang pohon pisang bisa menjadi pilihan sebagai ramuan obat alami. Karena dengan
mengkonsumsinya dipercaya efektif membantu mengatur kadar asam dalam tubuh dan
mengembalikan keseimbangan. Penderita asam lambung tidak akan lagi merasakan perut

9
M. Rahmad Suhartanto, dkk. Tekhnologi Sehat Budidaya Pisang (Bogor:Pusat Kajian Hortikultura Tropika,
2012) hal 3
10
https://www.google.com/amp/s/health.grid.id
25
perih atau panas seperti terbakar hanya dengan mengkonsumsi batang pohon pisang
secara rutin utamanya jika dikonsumsi dalam bentuk jus. Saat bangun di pagi hari, asam
lambung biasanya kan meningkat. Untuk menetralkan kembali lambung, cobalah untuk
mengkonsumsi jus batang pisang setiap hari sebelum sarapan pagi
5. Menstabilkan gula darah
Batang tanaman pisang memiliki kandungan glikemik rendah. Artinya, jika
dikonsumsi, batang tanaman ini mampu mencegah terjadinya lonjakan gula darah. Karena
itulah, batang tanaman pisang sering dimanfaatkan sebagai campuran jamu herbal
diabetes.
6. Mengobati infeksi
Batang tanaman pisang sangat kaya akan kalium dan vitamin. Kandungan inilah yang
membuat batang tanaman ini mampu mengobati infeksi. Bahkan menurut peneliti, getah
yang dihasilkan oleh batang pohon pisang ini lebih efektif dan optimal untuk
mempercepat penyembuhan luka soket pasca penvabutan gigi dibandingkan dengan
povidone iodine11.
7. Sembuhkan anemia
Bukan hanya itu saja, pelepah pohon pisang juga dapat mengatasi penderita anemia
dikarenakan batang pohon pisang ini kaya akan zat besi dan vitamin B6 yang berguna
meningkatkan kandungan hemoglobin dalam darah. Kandungan itulah yang membuat
batang pisang jadi bagian penting sebagai makanan untuk penderita anemia.
Untuk mendapatkan yang maksimal tentu saja bukan hanya dengan makan 1 atau 2
kali dalam setahun. Namun di anjurkan untuk rutin atau sering mengkonsumsi batang
pohon pisang ini dalam bentuk makanan maupun minuman. Selayaknya seseorang yang
ingin segera sembuh maka dokter akan menganjurkan untuk meminum obat secara rutin.
Sama halnya saat ingin mendapatkan hasil yang maksimal dari khasiat pelepah pohon
pisang, kita juga harus mengkonsumsinya secara rutin agar kandungan yang ada
didalamnya dapat terserap dengan baik oleh tubuh.

11
https://jurnal.unpad.ac.id
26
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
Kelompok KKN 2 yang telah melakukan pengabdian masyarakat selama 25 hari di
Desa Pasembon. Selama itu pula kelompok kami telah melakukan inkulturasi, discovery,
pendampingan hingga destiny bersama dengan warga Desa Pasembon untuk
mengembangkan aset yang potensial guna meningkatkan ekonomi masyarakat desa
Pasembon. Berikut beberapa poin kerja selama kelompok kami KKN di Desa Pasembon
tersebut :
1. Kelompok 2 KKN berbasis PKM dengan posko Masjid Nurul Falah berlokasi di
Desa Pasembon Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo merupakan KKN
yang terfokus pada pencarian aset desa dan kemudian dikembangkan menjadi aset
yang berguna bagi warga setempat. Pasembon merupakan sebuah desa yang
sejatinya memiliki banyak aset yang potensial dan dapat di kembangkan secara
optimal. Kelompok kkn sebelumnya nemilih untuk memperbaiki irigasi dan sanitasi
di Desa Pasembon. Yang mana kelompok KKN sebelumnya merupakan sekelompok
mahasiswa dari Universitas Nurul Jadid Paiton. Oleh karena itu kelompok 2 tahun
2021 oleh mahasiswi Universitas Islam Zainul Hasan kali ini berupaya untuk
menggali aset yang ada dan dapat bermanfaat serta dikembangkan oleh masyarakat
desa Pasembon.

27
2. Mapping aset di seluruh Desa Pasembon dilakukan dengan FGD (focus group
discussions) dalam musyawarah atau FGD dengan masyarakat setempat. Dan setelah
diketahui asset utama yang akan kami fokuskan agar dapat dikembangkan oleh
warga sekitar ada maupun tiadanya kami nanti di Desa Pasembon, selanjutnya kami
menawarkan untuk sosialasi serta mengadakan pelatihan langsung terkait manfaat,
kandungan dan tata cara memproduksi cemilan dari bongkah pisang tersebut.
Setelah diskusi panjang akhirnya baik dari masyarakat maupun perangkat desa dan
kelompok KKN 2 tentunya menyepakati untuk ikut serta dalam sosialisai dan
pelatihan produksi pelepah pisang kepok tersebut.
3. Pelaksanaan program
b. Menggandeng ibu ibu PKK dan ibu ibu Muslimatan
Kerjasama ini kami lakukan dengan beberapa ibu ibu PKK dan ibu ibu
muslimatan wilayah Pasembon untuk mewadahi para pegiat umkm di desa
Pasembon, dan berkomitmen untuk menuntun secara perlahan serta adanya
controlling setiap bulan dari ketua PKK dan ibu ketua muslimatan itu sendiri.
c. Menawarkan produk ke beberapa orang orang terpandang di desa Pasembon
Kami membawa produk cemilan kripik bongkah pisang tersebut kepada bapak
Kepala Desa, bapak sekertaris desa dan beberapa perangkat lain agar lebih di
ekspose lagi oleh pihak perangkat desa Pasembon kepada masyarakat
sekitarnya maupun masrakat luar Pasembon dan memberitahukan bahwa asset
alam pelepah pohon pisang di Desa Pasembon sangat banyak dan patut di
ekspose di dampingi untuk lebih produktif dan diharapkan mampu menjual ke
wilayah luar desa Pasembon bahkan luar kota Probolinggo.
b. Saran
Dikarenakan adanya keterbatasan waktu perihal keterlibatan kelompok KKN 2 dalam
berpartisipasi atau mendampingi warga Desa Pasembon, maka ada beberapa saran yang
sekiranya nanti dapat dikembangkan antara lain :
a. Berkaitan dengan apa yg sudah dimulai oleh kelompok 2 ini kami mengharapkan
adanya perhatian khusus bagi pemerintah setempat mengenai perkembangan umkm
di Desa Pasembon agar terwujudnya kemandirian ekonomi di desa tersebut. Kami
meyakini dengan adanya banyak pelatihan secara terus menerus serta pendampingan
yang berkelanjutan baik dari pihak ibu ibu PKK maupun ibu ibu muslimatan
setempat akan mampu mewujudkan keinginan masyarakat mengenai meningkatnya

28
perekonomian masyarakat dan keterbelakangan dari segi ekonomi Desa Pasembon,
juga mekspansi atau perluasan pasar sehingga diharapkan dapat menjadi branding
tersendiri untuk Desa Pasembon dan menjadi trendsetter bagi Desa Pasembon
bahkan bagi Kabupaten Probolinggo itu sendiri.
b. Jika ada kelompok kkn baru yang menempati desa Pasembon kembali, maka
baiknya diarahkan ke salah satu aset yang memang sudah lebih unggul setelah masa
kkn kami berakhir agar di teliti lebih lanjut manakala ada kekurangan atau menindak
lanjuti beberapa di antaranya yang belum terwujud agar menyamaratakan
kesuksesannya dengan program program baru atau metode baru sehingga program
kelompok 2 Universitas Islam Zainul Hasan ini dapat berkelanjutan.

DAFTAR PUSATAKA
Haw, Widjaja. 2003. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
UU RI No 12 Tahun 2012
Soekanto, Soerjono. 2009. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
https://jurnal.uns.ac.id/prima/article/download
Purbawati, Sulusi dkk. 2008. Tekhnologi Pascapanen dan Tekhnik Pengolahan Buah Pisang
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
http://schoolar.unmetro.ac.id/index.php/biolova/
http://repository.poltekes-denpasar.ac.id
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/12/04/
M. Rahmad Suhartanto, dkk. Tekhnologi Sehat Budidaya Pisang (Bogor:Pusat Kajian
Hortikultura Tropika, 2012)
https://www.google.com/amp/s/health.grid.id
https://jurnal.unpad.ac.id

29
LAMPIRAN
1. Matriks Progja

Jadwal Kegiatan
No Nama Kegiatan Sasaran Kegiatan Lokasi Kegiatn dan Waktu Pelaksana
Kegiatan
A. Aktivitas Rutin
1 Sholat berjamaah Masyarakat Masjid Nurul Ssetiap sholat 5 Mahasiswi
sekitar masjid Falah waktu kecuali dan jamaah
Nurul Falah sholat asar masjid
Nurul
Falah
2 Kelas belajar Seluruh anak Masjid Nurul Setiap sabtu s.d Mahasiswi
bersama anak anak generasi Falah kamis pukul dan anak
anak guna bangsa 09.00 – 12.00 anak desa
mengurangi DesaPasembon WIB pasembon
aktivitas dari berbagai
bermain selama kalangan umur
periode sekolah
yang diliburkan
3 Aktivitas Ibu ibu yang Masjid Nurul Setiap ba’da Mahasiswi
kerohanian berjamaah di Falah maghrib dan jamaah
masjid Nurul masjid
Falah Nurul falah
B. Aktivitas jangka pendek
Sholawatan Masyarakat Masjid Nurul Setiap malam Mahasiswi
sekitar Masjid Falah selasa dan jamaah
Nurul Falah masjid
Nurul falah
Istighosah Masyarakat Masjid Nurul Setiap malam Mahasiswi
sekitar Masjid Falah jum’at dan jamaah
Nurul Falah masjid
Nurul falah
Odhe’en Masyarakat Kondisional Satu minggu Mahasiswi
Dusun Dawuhan sekali dan bapak
bapak
warga
dusun
Dawuhan
Okolan Masyarakat Kondisional 2 hari setelah Mahasiswi
Dusun Dawuhan tradisi odhe’en dan bapak
berlangsung bapak
30
warga
dusun
Dawuhan
Muslimatan Ibu ibu anggota Kondisional Setiap malam Mahasiswi
muslimatan sabtu dan kamis dan ibu ibu
anggota
muslimatan
Vaksinasi Masyarakat desa Balai Desa 2 bulan sekali Pemerintah
Pasembon Pasembon Desa
Pasembon,
dokter,
masyarakat
sekitar dan
mahasiswi
KKN
Pembagian BLT Masyarakakat Balai Desa 3 bulan sekali Pemerintah
desa Pasembon Pasembon Desa
Pasembon,
masyarakat
sekitar dan
mahasiswi
KKN
C. Aktivitas jangka Panjang
Perayaan malam Seluruh Halaman 1 tahun sekali Mahasiswi
tahun baru islam komponen Masjid Nurul dan seluurh
masyarakat desa Falah dan komponen
Pasembon sekitar dusun masyarakat
Krajan di Desa
Pasembon
Semarak 17 Anak anak desa Halaman 1 tahun sekali Mahasiswi
agustus Pasembon Masjid Nurul dan anak
Falah anak desa
Pasembon
Lomba pisah Anak anak Desa Masjid Nurul 1 tahun sekali Mahasiswi
kenang Pasembon Falah dan anak
anak desa
Pasembon

31
CATATAN MINGGUAN MINGGU : 1-4
KULIAH KERJA NYATA-PKM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL
HASAN
(UNZAH) GENGGONG 2021

Nama Ketua Kelompok : Sayfi Hidayanti


A. Jadwal
No Minggu ke- Hari Tanggal Jam Kegiatan
1 Pertama Kamis 05 14.00 Berkunjung kerumah
H.Raden
2 Pertama Kamis 05 18.30 Mengikuti yasinan rutin di
masjid Nurul Falah
3 Pertama Jum’at 06 14.00 Berkunjung kerumah para
pemuka agama
4 Pertama Jum’at 06 18.30 Mengikuti sholawatan
pertama
5 Pertama Sabtu 07 09.00 Menelusuri seluruh
wilayah Desa Pasembon
6 Pertama Minggu 08 19.00 Berkunjung ke rumah
bapak sekertaris desa
memastikan kebenaran
hasil maping
7 Kedua senin 09 19.00 Pawai lilin keliling desa
Pasembon bersama
masyarakat sekitar Desa
Pasembon
8 Kedua selasa 10 09.00 Mapping bersama
masyarakat sekitar desa
pasembon
9 Kedua rabu 11 10.00 Ikut serta penyerahan BLT
dikantor desa Pasembn
10 Kedua kamis 12 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
Pasembon
11 Kedua Kamis 12 18.30 Mengikuti Istighosah
bersama dimasjid Nurul
Falah
12 Kedua Sabtu 13 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
pasembon
13 Minggu 14 09.00 Kegiatan belajar mengajar
Kedua bersama anak anak desa
pasembon

14 Ketiga Senin 15 09.00 Lomba semarak 17


Agustus bersama anak
anak Desa Pasembon

32
15 Ketiga Selasa 16 09.00 Lomba semarak 17
Agustus bersama anak
anak Desa Pasembon
16 Ketiga Rabu 17 09.00 Lomba semarak 17
Agustus bersama anak
anak Desa Pasembon
17 Ketiga Kamis 18 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
pasembon
18 Ketiga Jum’at 19 08.00 Sosialisasi manfaat dan
khasiat pelepah pohon
pisang Praktik
19 Ketiga Jumat 19 18.30 Muslimatan di rumah salah
seorang anggota
muslimatan
20 Ketiga Sabtu 20 10.00 pembuatan kribong di
Kantor Desa Pasembon
21 Ketiga Minggu 21 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
pasembon
22 Keempat Senin 22 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
pasembon
23 Keempat Senin 23 18.30 Sholawatan rutin bersama
di Masjid Nurul Falah
24 Keempat Selasa 24 09.00 Kegiatan belajar mengajar
bersama anak anak desa
pasembon
25 Keempat Rabu 25 10.00 Vaksinasi di balai desa
Pasembon Sholawatan
rutin bersama di Masjid
Nurul Falah
26 Keempat Kamis 26 10.00 Vaksinasi di balai desa
Pasembon part 2
27 keempat Jum’at 27 08.00 Pelatihan proses produksi
kripikbongkah pisang di
Desa Pasembon
28 Keempat Sabtu 28 08.00 Lomba kerohanian untuk
memeriahkan acara pisah
kenang KKN Unzah 2021
29 Keempat Minggu 29 08.00 Lomba kerohanian untuk
memeriahkan acara pisah
kenang KKN Unzah 2021
30 Kelima Senin 30 08.00 Lomba kerohanian untuk
memeriahkan acara pisah
kenang KKN Unzah 2021
31 Kelima Senin 30 20.00 Pisah kenang sekaligus
pembagian hadiah kepada
pemenang lomba 17

33
agustus dan lomba
kerohanian
32 Kelima Selasa 31 10.00 Berpamitan kepada bapak
Kepala Desa, beberapa
perangkat, dan masyarakat
sekitar bahwa pengabdian
kami telah berakhir tgl 31
B. Program kerja yang sudah dilaksanakan

1. Sosialisasi manfaat dan khasiat Bongkah Pisang


2. Pelatihan Proses Pembuatan Kripik Bongkah Pisang
3. Mengadakan Acara Pawai Lilin dalam Rangka Memperingati Malam Tahun Baru
Islam
4. Mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar Perdana di Masjid Nurul Falah
5. Mengadakan Acara Lomba Semarak 17 Agustus 2021
6. Mengadakan Acara Lomba Kerohanian dalam Rangka Memeriahkan Pisah
Kenang Mahsiswi KKN UNZAH 2021

C. Dokumentasi

1. https://youtu.be/leoXuJhYG_I
2. https://youtu.be/dNEJTnV4IhA
3. https://youtu.be/OUnR2ofbn7w

34
3 Peta Desa

35
36
4. Anggaran Dana

37
38

Anda mungkin juga menyukai