NAMA : NURFARIJAH
TEMPAT /TANGGALLAHIR : BANDUNG,09 APRIL 1983
ALAMAT : RAWA BENING KECAMATAN BMT KABUPATEN
OKU TIMUR
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
STATUS PERKAWINAN : KAWIN
NAMA SUAMI: YUNIHARYANTO,S.ST
ANAK : 1. NAMA : DHILA AZZAHRA NATA NEGARA
2. NAMA : M.DHIAZ AKBAR NATA NEGARA
3. NAMA : ADELIA SALSABILA NATA NEGARA
RIWAYAT PENDIDIKAN :
JABATAN DALAM ORGANISASI:
1. KETUA TP.PKK KECAMATAN BELITANG
JAYA
2. KETUA DWP KECAMATAN BELITANG JAYA
BIODATA KETUA PEMBINA
TP.PKK KECAMATAN BELITANG JAYA
NAMA : YUNIHARYANTO,S.ST
TEMPAT /TANGGALLAHIR : RAWA BENING,18 DESEMBER 1967
ALAMAT : RAWA BENING KECAMATAN BMT KABUPATEN
OKU TIMUR
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
STATUS PERKAWINAN : KAWIN
NAMA ISTRI : NURFARIJAH
ANAK : 1. NAMA : DHILA AZZAHRA NATA NEGARA
2. NAMA : M.DHIAZ AKBAR NATA NEGARA
3. NAMA : ADELIA SALSABILA NATA NEGARA
RIWAYAT PENDIDIKAN :
JABATAN DALAM ORGANISASI:
1. KETUA PEMBINATP.PKK KECAMATAN
BELITANG JAYA
GAMBARAN UMUM
KECAMATAN BELITANG JAYA
TAHUN 2020
GAMBARAN UMUM KECAMATAN BELITANG JAYA
A. Areal Tanah
1. Luas Tanah : 14.598 km
2. Sawah Ladang :-
3. Perkebuanan Karet :-
4. Perkebunan sawit :-
5. Pekarangan :
B. Penduduk
1. Jumlah Penduduk : 19.126 Jiwa
2. Laki-laki : 9.908 Jiwa
3. Perempuan : 9.218 Jiwa
4. Kepala Keluarga : 6.664 Jiwa
C. Kewarga Negaraan
1. WNI : 19.126 Jiwa
2. WNA :-
D. Agama
1. Islam :
2. Kristen :
3. Kristen Katolik :
4. Budha :
5. Hindu :
6. Kong HU CHU :
KETUA TIM PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
KECAMATAN BELITANG JAYA KABUPATEN OKU TIMUR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
KETUA
NURFARIJAH
FOTO KEGIATAN LOMBA
PAAR CINTA KASIH
TAHUN 2020
FOTO KEGIATAN LOMBA PAAR CINTA KASIH KATEGORI KADER PKK
KECAMATAN BELITANG JAYA TAHUN 2020
FOTO KEGIATAN LOMBA PAAR CINTA KASIH KATEGORI ANAK DAN
REMAJA KECAMATAN BELITANG JAYA TAHUN 2020
SURAT KEPUTUSAN
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
b.Bahwa upaya gerakan PKK untuk menata diri dan meningkatkan kualitas
kinerjanya agar lebih profesional untuk dapat membina keluarga secara
langsung dan menjangkau sasaran sebanyak mungkin, dibentuk gerakan
PKK yang mekanisme gerakannya dikelola dan dilaksanakan oleh suatu Tim
Penggerak PKK (TP.PKK) Tingkat Kecamatan;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II dan Kota Praja di Sumatra Selatan (Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 1821);
Menetapkan :
PERTAMA : Susunan Pengurus TP.PKK Kecamatan Belitang Jaya masa bakti 2018-
2023dengan nama-nama Pengurus PKK sebagaimana tercantum dalam
keputusan ini.
KETIGA : Segala Biaya yang timbul akibat dilaksanakan Keputusan ini bersumber dari
APBD Kabupaten OKU TIMUR dan sumbangan pihak ketiga yang tidak
mengikat;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan ketentuan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan
diubah dan diadakan sebagaimana mestinya.
YUNIHARYANTO,S,ST
Pembina
Nip. 196712181989091001
Tembusan Yth:
1. Ibu Ketua TP.PKK Kabupaten OKU TIMUR
2. Ibu Camat Belitang Jaya(Selaku Ketua Pembina Ketua Kecamatan Belitang Jaya)
Lampiran : Keputusan Camat Belitang Jaya
Nomor : /KPTS/08.17/2018
Tanggal : Januari 2018
Tentang : Susunan Tim Penggerak Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK)
Kecamatan Belitang Jaya Masa Bakti
2018-2023
YUNIHARYANTO,S,ST
Pembina
Nip. 196712181989091001
PEMBEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
(PKK)
TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BELITANG JAYA
TENTANG
PEMENANG LOMBA PAAR CINTA KASIH TAHUN 2020
Menimbang :
a.Bahwa berdasarkan hasil Keputusan Rapat Tim Penilai Lomba
PAAR Cinta Kasih Tingkat Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten
OKU TIMUR Tahun 2020
b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas ‘a’ di pandang perlu di
tetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Tim Penggerak PKK
Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten OKU TIMUR
MEMUTUSKAN
Ny. NURFARIJAH
Tembusan Yth:
1. Ibu Ketua TP.PKK Kabupaten OKU TIMUR
2. Ibu Camat Belitang Jaya selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Belitang Jaya
3. Anggota Tim Penilai Lomba Tingkat Kecamatan Tahun 2020
Lampiran : Keputusan Ketua TP.PKK
Kecamatan Belitang Jaya
Kabupaten OKU TIMUR
Nomor : /KEP/PKK-KEC/2020
3. GIRIMULYO
3. SUMBER JAYA
Ny. NURFARIJAH
PEMBEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
(PKK)
TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BELITANG JAYA
KEPUTUSAN KETUA
NOMOR : /KEP/TP.PKK.KEC/2020
TENTANG
Menimbang :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Kader 7 Indikator Lomba Pola Asuh Anak Remaja Cinta
Kasih Tingkat PRIVINSI dalam menjalankan Program Kerja Pokja I
TP.PKK Kecamatan Belitang Jaya
KEDUA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diubah dan diaturkembali
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan.
KETUA
Ny. NURFARIJAH
KETUA
Ny. NURFARIJAH
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYULUHAN PENGALAMAN BUTIR-BUTIR
PANCASILA
Menimbang :
a.Bahwa Lima asas dalam Pancasila di jabarkan menjadi 36 Butir
Pengamalan, sebagai Pedoman Praktis bagi Pelaksanaan Pancasila;
b. Bahwa Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam ketetapan MPR
No.II/MPR/1978 tentang Pancakarsa;
Mengingat :
I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan
Agama dan Kepercayaan masing-masing menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan Beradap;
2. Hormat-menghormati dan bekerjasama antar Pemeluk Agama
dan Penganut-penganut kepercayaan yang berbeda sehingga
terbina kerukunan hidup
3. Saling Hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan Agama dan Kepercayaannya
4. Tidak memaksakan suatu Agama dan Kepercayaan kepada Orang
lain.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan akan
berakhir dengan sendirinya apabila kegiatan telah selesai, dan apabila
terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Tembusan Yth
1. Arsip yang bersangkutan untuk diketahui dan atau dipergunakan sebagaimana
mestinya.
NOMOR : /KPTS/08.17/2020
Anggota : 1. SUGIARTI
2.UUM
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
PEMBENTUKAN PUSAT PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN
KECAMATAN BELITANG JAYA
Menimbang :
a.Bahwa dalam rangka pengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai
kebangsaan guna pemberdayaan dan penguatan kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berlandaskan pancasila, melaksanakan Undang-undang
Dasar Tahun 1945 Bhinieka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban Menyelenggarakan
Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
b. Bahwa berdasarkan Pasal 11 Ayat(1) Peraturan Mentri dalam Negeri
Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan
Kebangsaan,untuk melaksanakan Pendidikan Wawasan Kebangsaan
sebagaimana termaksud dalam huruf ‘a’ ,Kepala Daerah Membentuk pusat
Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK)
C. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf’a’,
dan Huruf’b’ perlu menetapkan keputusan Bupati OGAN KOMERONG
ULU TIMUR tentang pembentukan Pusat Pendidikan Wawasan
Kebangsaan Kabupaten OGAN KOMERING ULU TIMUR.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
e. Pokja II
Ketua : Ny.SRI SULASTRI,SPD.MSi
Sekertaris : Ny.LELI NURHAYATI,SPdi
Anggota :1. Ny.NGATINAH
2.Ny.SITI YULIANTI
f. Pokja III
Ketua : Ny.RATNA WATI
Sekertaris : Ny.UTARI P SARI,SE
Anggota :1. Ny.WAKINI
2. Ny.ERMINI
g. Pokja IV
Ketua :Ny.MURTINI,AM.Keb
Sekertaris :Ny. NANIK MURYATININGSIH,Amd.Keb
Anggota :1. Ny.FAUZIAH AKHMAD,SKM
2.Ny.HARYANTI PRAAGUSTINA
TK,AM.Keb
Pada Tanggal :
2021
CAMAT BELITANG JAYA
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Tembusan Yth :
1.Ketua Umum TP.PKK Kabupaten OKU TIMUR
2.Masing-masing pengurus TP.PKK Kec Belitang Jaya
3.Arsip
LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT BELITANG JAYA
KABUPATEN OKU TIMUR
NOMOR : /KPTS/08.17/2020
TANGGAL :
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
KEANGGOTAAN GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG
KECAMATAN BELITANG JAYA
Menimbang :
1. .Bahwa dalam rangka pencegahan dan penanganan tindak pidana
perdagangan orang, perlu dibentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan
orang,Kecamatan Belitang Jaya
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam angka
1,perlu menetapkan Keputusan Camat Belitang Jaya tentang Keanggotaan
gugus tugas pencegah dan penanganan tindak pida perdagangan orang
Kecamatan Belitang Jaya Tahun 2020.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan konfensi
mengenai Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga.
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan tindak
pidana perdagangan orang
4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur,
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pemerintah Daerah
6. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang –undang
Nomor 23 tahun 2002 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga
7. Peraturan pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 Tentang tata cara dan mekanisme
pelayanan terpadu bagi sansi dan korban tindak pidana perdagangan orang
8. Peraturan Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 2 Tahun 2018 tentang
pedoman pelaksanaan perlindungan perempuan.
9. Peraturan Daerah OKU TIMUR Nomor 37 Tahun 2007 Tentang pembentukan
susunan perangkat Daerah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Keputusan ini disampaikan kepada Yth
1. Ketua TP.PKK Kec. Belitang Jaya
2. Arsip
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYULUHAN NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA,DAN ZAT
ADIKTIF LAINNYA
KECAMATAN BELITANG JAYA
Menimbang :
1. .Bahwa Narkoba atau Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
(NAPZA) dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/spikologi
seseorang(pikiran,persaan,dan perilaku)serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan spikologi;
2. Bahwa sesuai dengan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor486/MENKES/SK/IV/2007 tentang kebijaksanaan dan Rencana
Strategis Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t
Adiktif lainnya(NAZAP) maka perlu diambillangkah kebijakan dan
rencana Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t
Adiktif lainnya;
3. Bahwa Berdasarkan pertimbangan angka 1dan 2 diatas perlu menetapkan
Keputusan Camat Belitang Jaya tentang Pembentukan tim Penyuluhan
Narkotika,Psikotropika,dan Zat Adiktif lainnya
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
2. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika .
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan kabupaten
OKU TIMUR.
5. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor486/MENKES/SK/IV/2007 tentang kebijaksanaan dan Rencana
Strategis Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t
Adiktif lainnya(NAZAP)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
NOMOR : /KPTS/08.17/2020
Penasehat : NURFARIJAH
Anggota : 1. MURTINI,AM.Keb
.
CAMAT BELITANG JAYA
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Keputusan ini disampaikan kepada Yth
Penasehat : NURFARIJAH
2.SUGIYATI
.
CAMAT BELITANG JAYA
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka melakukan Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap
Anak, Perlu dibentuk Kader Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap
Anak Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); sebagaimana diubah
terakhir dengan Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelanggaraandan
Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 64);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Penasehat : NURFARIJAH
2.SUGIYATI
.
CAMAT BELITANG JAYA
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
Jl. Raya Karsa Jaya. No. 1 Kode Pos 32382
Menimbang :
a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Mentri Dalam
Negeri Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pedoman Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan
Tertib Administrasi Kependudukan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a diatas, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Camat Belitang Jaya Tentang Kader Kegiatan Kepemilikan
Dokumen lainnya;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependududkan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);
sebagaimana diubah dengan Undang-undang dengan Nomor 24 Tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);
2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,dan Kabupaten
Ogan Ilir di Propinsi Sumatra Selatan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 152,Tambahan Lembaga Negara Nomor 4347);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), Sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736), Sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 265, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5373);
5. Peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali di
ubah terakhir dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun
2012;
6. Peraturan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 37 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja DINAS-Dinas Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur (Lembaga Derah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur Tahun 2007 Nomor 37)
7. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu TIMUR Nomor 7 Tahun 2014
Tentang perubahan anggaran dan belanja daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu TIMUR Tahun 2014 Nomor 7);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KELIMA :Segala Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini
dibebenkan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)Kabupaten OKU TIMUR Tahun ANGGARAN 2019.
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
Penasehat : NURFARIJAH
2.KARTIKA SARI
.
CAMAT BELITANG JAYA
YUNIHARYANTO,S.ST
Pembina
Nip.196712181989091001
BERKAS DESA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
Assalamualaikum Wr Wb,
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
KETUA TP.PKK
DESA SUMBER AGUNG
SUSTIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA (PAAR)
Pengertian Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga bisa ditelusuri dari
pedoman yang dikeluarkan oleh tim penggerak PKK Pusat (1995),Yakni: usaha orang
tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir
sampai dewasa (18 Tahun). Selain itu yang dimaksud dengan pola asuh adalah
kegiatan kompleks yang meliputi banyak prilaku spesifik yang bekerja sendiri atau
bersama-sama yang memiliki dampak pada anak. Tujuan utama Pola Asuh yang
normal adalah menciptakan kontrol.
Sebelum jauh membahas Pola Asuh Anak dan Remaja, maka yang harus
diperbaiki terlebih dahulu adalah orang tua itu sendiri dimana pribadi orang tua
sebelum melahirkan anaknya diupayakan orangtuanya harus lebih baik. Orang tua
tampil sebagai panutan (Role Model) sehinggga anak yang lahir nantinya menjadi
anak yang baik. “Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul”.
Setelah menjadi orang tua yang baik, maka yang tak kalah pentingnya
diperhatikan adalah keluar masuknya keuangan dan sumber makanan yang sehari-hari
diberikan kepada anak pastikan dari sumber yang halal dan berkah supaya anak dapat
tumbuh berkembang sehat dan penuh berkah.
Meskipun tiap orang tua berbeda dalam cara mengasuh anaknya,namun tujuan
utama orangtua dalam mengasuh anak adalah sama yaitu untuk mempengaruhi
mengajari dan mengontrol setiap anak tidak terkecuali anak-anak yang masih dibawah
umur 17 tahun dan juga para remaja.Walaupun secara umum belum memiliki
pemikiran yang berkembang seperti halnya orang dewasa, anak-anak remaja telah
dihadapkan dengan berbagai permasalahan hidup dan bervariasi.
Ada masalah yang ringan mudah dipecahkan, dan ada pula masalah berat yang
sulit untuk diselesaikan dengan baik.Tentu saja para orang tua,anggota PKK, Guru dan
seluruh elemen masyarakat untuk setiap sedia menjadi pembimbing untuk anak-
anak,bukan hanya anak kandung saja melainkan anak yang ada disekitarnya dan anak-
anak Indonesia pada umumnya.
Contoh Bentuk/ jenis Masalah yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja:
A. Masalah disekolah
1. Masalah dengan guru
2. Masalah dengan Peraturan Sekolah
3. Masalah dengn Ujian,Kenaikan Kelas dan Kelulusan
4. Masalah dengan jajandan Makan Minum
5. Masalah dengan Kegiatan Belajar dan Mengajar
6. Masalah dengan Transportasi pulang pergi
B. Masalah di Rumah
1. Masalah dengan Pekerjaan Rumah (PR)
2. Masalah dengan Tugas Rumah
3. Masalah dengan Kursus,Les,Bimbingan Belajar
4. Masalah dengan Orang Tua
5. Masalah dengan Anggota Keluarga dan Kerabat
6. Masalah dengan Pemenuhan Kebutuhan hidup Sehari-hari
7. Masalah dengan Uang saku /Uang Jajan
“Mari kita fikirkan bersama nasib generasi Indonesia yang kita cintai ini”
Selanjutnya Gaya pola asuh memiliki 2 elemen penting, yaitu parental responsiveness(respons
orang tua) dan parental demandingness(tuntutan orang tua):
Respon orang tua adalah orang tua yang sengaja dengan mengatur dirinya sendiri
untuk sejalan,mendukung dan menghargai kepentingan dan tuntutan anak nya.
Tuntutan orang tua adalah orangtua menuntut anaknya untuk menjadi bagian dari
keluarga dengan pengawasan,penegakan disiplin dan tidak segan memberi hukuman
jika anaknya tidak menuruti. Selain respon dan tuntutan,gaya pola asuh juga
ditentukan oleh faktor yang ketiga, yaitu kontrol psikologis(menyalahkan,kurang
menyayangi atau mempermalukan)
Seiring dengan perkembangan jaman yang modern ini ,maka orang tua dituntut untuk
selalu waspada dan mawasdiri dalam segala hal karena kita tidak bisa lari dari zaman yang
seba canggih ini, justru dengan zaman yang modern ini adalah momen yang sangat penting
bagi orang tua dan untuk mengakses segala informasi yang positif untuk perkembangan
pola pikir anak.
Tidak kalah pentingnya adalah orangtua harus melakukan pendampingan kepada anak
dalam mengambil keputusan yang penting agar anak merasa selalu diperhatikan dan akan
membuat anak tenang dan tidak ragu-ragu.
Dalam kehidupan anak dan remaja terdapat banyak faktor yang turut membentuk
kepribadian dan karakter sang buah hati seperti “Pola Asuh, Lingkungan,Keluarga,Sistem
Keagamaan,Budaya,Ekonomi,Sosial dan Pendidikan”.
Secara indifidual, orangtua memiliki hubungan yang khas dengan anak namun para
peneliti telah mengidentifikasikan 4 macam Pola Asuh yang umum. Keempat Pola Asuh
ini telah terbukti berhubungan dengan perilaku dan kepribadian anak. Pembinaan 4 macam
Pola Asuh secara umum ini dinamakan : Pola Asuh Demokrasi,Pola Otoriter,Pola Asuh
tanpa kendali dan Pola Asuh perlindungan yang berlebihan.
Keluarga adalah faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap pembuatan terhadap
pembentukan kepribadian anak dan remaja. Berikut ini Jenis Pola Asuh Anak dan remaja:
Pola asuh ini ditandai denganorang tua yang memberikan kebebasan yang
memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas. Mereka
memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi juga tidak segan
untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan batasan. Mereka
cenderung memiliki hubungan yang hangat dengan anaknya dan sensitive terhadap
kebutuhan dan pandangan anaknya. Mereka cepat tanggap memuji keberhasilan
anaknya dan memiliki kejelasan tentang apa yang mereka harapkan dari anaknya.
Pola asuh yang paling baik adalah jenis Authoritative. Anak yang diasuh
dengan pola ini tampak lebih bahagia, mandiri,dan mampu untuk kmengatasi stres.
Mereka juga cenderung lebih disukai pada kelompok sebayanya, karena memiliki
ketrampilan sosial dan kepercayaan diri yang baik. Disadari atau tidak
kemarahan,ketakutan,kecemasan,adalah tiga faktor yang ikut menyertai kehadiran
seseorang didunia ini, oleh karena itu hal tersebut mudah ditemukan sehinggakasih
sayanglah yang bisa menghilangkan ketiga hal tersebut.
Pola asuh ini sangat ketat dengan apa yang mereka hadapkan dan anaknya dan hukuman
dan perilaku anak yang kurang baik juga berat.peraturan diterapkan secara baku dan sering
kali tidak dijelaskan secara memadai dan kurang memahami serta mendengarkan kemauan
anaknya.Penekanan pola asuh ini adalah ketaatan tanpa bertanya dan menghargai tingkat
kekuasaan.Disiplin pada rumah tangga ini cenderung kasar dan banyak hukuman.
Anak dan orangtua yang autthoriitarian cenderung lebih penurut,taat perintah dan tidak
agresif, tetapi mereka tidak memiliki rasa percaya dan kemampuan mengontroldirinya
terhadap teman sebayanya.
Hubungan dengan orangtua tidak juga dekat . pola asuh jenis ini terutama sulit
untuk anak laki-laki,mereka cenderung untuk lebih pemarah dan kehilangan minat
pada sekolahnya lebih awal. Anak dengan polah asuh ini jarang mendapat pujian dan
orangtuanya sehingga pada saat mereka tumbuh lebih dewasa, mereka cenderung
untuk melakukan sesuatu karena ada imbalan dan hukuman,bukan karena
pertimbangan benar atau salah.
Orang tua pada kelompok ini membiarkan anaknya untuk menampilkan dirinya
dan tidak membuat aturan yang jelas serta kejelasan tentang perilaku yang mereka
harapkan.mereka seringkali menerima atau tidak perduli dengan perilaku yang
buruk,hubungan mereka dengan anaknya adalah hangat dan menerima. Pada saat
menentukan batasan,mereka mencoba untuk memberikan balasan kepada anaknya dan
tidak menggunakan kekuasaan untuk mencapai keinginan mereka.
Hasil pola asuh dan orang tua permisif tidak sebaik hasil pola asuh anak
dengan orangtua authoritative.meskipun anak-anak ini terlihat bahagia tetapi mereka
kurang dapat mengatasi stres dan akan marah jika mereka tidak memperoleh apa yang
mereka inginkan. Anak-anak ini cenderung imatur. Mereka dapat menjadi agresif dan
dominan pada teman sebayanya dan cenderung tidak berorientasi pada hasil.
Anak akan bertindak sekehendak hati
Tidak dapat mengendalikan diri
Hidup bebas tanpa aturan
Selalu memaksakan kehendak dan egois
Selalu ragu membedakan yang mana benar yang mana yang salah
D. Pola asuh Perlindungan Yang Berlebihan
Dalam hal ini semangat untuk memberikan perlakuan dan perlindungan yang
baik,namun berlebihan caranya akan menimbulkan masalah karena anak-anak akan
memiliki mentalitas yang lemah bila menghadapi tantangan dan kesulitan.
Dampak dari pola asuh iniadalah:
Menghilangkan kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi
Anak akan selalu merasa ketakutan dan tidak memiliki kemandirian
Kurang bertanggung jawab dan tidak bisa mengambil keputusan
Selalu ragu-ragu,mudah cemas dan penakut
Kurang percaya diri,sulit membangun relasi dan tidak berani menghadapi
kenyataan.
Meskipun hasil penelitian cukup jelas,tetapi perilaku manusia tidaklah hitam putih.Hampir
semua orangtua melakukan keempat jenis polah asuh diatas.
6.1 Fungsi Keluarga Dalam Menerpkan Pola Asuh Terhadap Anak Dalam
Keluarga
Pola Asuh diatas harus disesuaikan dengan jelas antara hak dan kewajiban anak,tetapi
terutama hak anak . Hak anak yang dimaksud adalah bermain,belajar ,kasih
sayang,nama baik,perlindungan,dan perhatian penuh.
2. Fungsi Penddidikan
Keluarga diajak untuk mengkondisikan kehidupan keluarga sebagai “institusi”
pendidikan,sehingga terdapat proses saling belajar diantara keluarga. Dalam situasi
ini orang tua menjadi pemegang peran utama dalam proses pembelajaran anak –
anaknya,terutama dikala mereka belum dewasa. Kegiatannya antara lain melalui
asuhan,bimbingan dan pendampingan,dan teladan nyata. Dalam bidang pergaulan
pun,anak tetap di kontrol. Sebagian peserta mengungkapkan bahwa mereka biasa
mengontrol melalui teman si anak,serta menghubungi ibu bapak guru melalui
hp.disamping itu setelah anak pulang sekolah,para peserta juga memeriksa tas
sekolah anak, kalau-kalau si anak membawa sesuatu yang tidak wajar.adapun suka
duka peserta dalam mendidik anak sangat berfariasi.sebagian peserta menyatakan
sangat senang bila anak-anak mereka menurut terhadap apa yang mereka sarankan.
Namun disisilain, peserta merasa sedih bila sianak terkadang membantah perkataan
mereka,ngambek tidak mau belajar,salah pergaulan dan sebagainya.
3. Fungsi Religius
Para orang tua untuk mengenalkan,memberi teladan dan melibatkan anak serta
anggota keluarga lainnya mengenal kaidah-kaidah agama dan perilaku
keagamaan.disini para orangtua diharuskan menjadi tokoh intidan panutan dalam
keluarga untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan keluarganya.
Berkaitan dengan pola asuh anak dibidang agama,ajari anak sejak dini untuk
berprilaku dan berkata jujurserta belajar hidup sederhana itu menjadi modal utama
dalam perkembangannya,orang tua harus sepakat bahwa agama adalah solusi yang
tertinggi bagi setiap persoalan hidup anak-anak mereka. Masalahnya justru terletap
pada tantangan yang mereka hadapi dalam mensosialisasikan ajaran agama
dimaksud.Hari ini ada fenomena bahwa agama seakan akan tidak lagi menarik
perhatian anak-anak.oleh karenanya jangan pernah disepelekan agama kalau
dianalogikan dengan anggota tubuh agama adalah ibarat kepala,kalau anggota tubuh
yang lain tidak ada,maka yang lain masih bergerak,masih bisa berfungsi tetapi jika
kepala manusia tidak ada,orang tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.
Pesan moral dari kisah-kisah yang mempesona dari kitap-kitap suci tidak lagi
sampai kepada anak-anak dijaman ini.memang hal ini erat terkait dengan
mandegnya progresifitas pihak agama dalam mencari pola-pola pengajaran terkini.
Maka tidak mengherankan bila sebagian besar orang tua sangat sulit mengajak anak-
anaknya untuk beribadah.banyak anak justru tidak merasa nyaman di masjid,gereja
atau tempat ibadah agamanya.di titik ini para orangtua harus menyadari fungsi
mereka sebagai teladan atau pemberi contoh terlebih dahulu.bagaimana anak akan
menurut pada ajaran orang tua bila orang tua sendiri tidak menjalannya.beri faksin
yang terkait dengan apapun yang ada dalam masyarakat yang bersifat negatif.
4. Fungsi Perlindungan
Fungsi perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan memelihara anak
dan anggota keluarga lainnya dari tidakan negatif yang mungkin timbul. Baik dari
dalam maupun dari luar kehidupan keluarga.
5. Fungsi Sosialisasi
Para orang tua dituntut untuk mempersiapkan anak untuk menjadi anggota
masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsiini,keluarga berperan sebagai
penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma
sosial, sehingga kehidupan disekitarnya dapat dimengerti oleh anak, sehingga pada
gilirannya anak berfikir dan berbuatnegatif di dalam dan terhadap lingkungannya.
Ajari anak untuk peka terhadap sosial suka membantu yang mengalami kesusahan
dan penderitaan.
7. Fungsi Ekonomis
Fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan ekonomis. Aktivitas
dalam fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah,pembinaan usaha,dan
perencanaan anggaran biaya,baik penerimaan maupun pengeluaran biaya keluarga.
Penuhi segala keperluan anak yang berkaitan dengan masa depannya termasuk biaya
pendidikan. Belajar menabung dan hemat tidak mubazir dan rajin sedekah.
8. Fungsi Rekreatif
Suasana rekreatif akan dialami oleh anak dan anggota keluarga lainnya dalam
kehidupan keluarga itu terdapat perasaan damai,jauh dari ketegangan batin dan pada
saat-saat tertentu merasakan kehidupan bebas dari kesibukan sehari-hari dan merasa
nyaman tinggal di rumah sendiri ketimbang keluyuran di luar rumah hal ini akan
timbul jika peran ibu di dalam rumah tangga berfungsi anak dijadikan sahabat,dalam
suasana apapun ibu tak pernah kepas tangan dari anak-anaknya sehingga rumah bagi
anak-anak tersebut laksana “syurga “ baginya.
Pada masa pertumbuhan anaka pada fase ini yang terpenting adalah air susus
ibu(ASI) karena asi adalah makanan yang paling baik untuk abayi.dengan
pemberian asi seorang bayi akan didekap ke dada sehingga merasa kehangatan
tubuh ibu dan terjalinlah hubungan kasih sayang antara bayi dan ibunya.segala hal
yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu dan anak pada tahap
ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa percaya dan aman.
Kesalahan pertama yang kita lakukan pada saat anak masi bayi adalah kita
terkadang memberikan dot kosong (pentil) kepada anak belum tau apa-apa kita
sendiri yang mengajari tentang kepalsuan.
BAB II
PROGRAM KERJA
TAHUN 2020
PROGRAM KERJA
TIM PENGGERAK PKK DESA SUMBER AGUNG
A. BENDAHARA
1. Program Pengelolaan Administrasi Keuangan
Jenis kegiatan:
1. Mengumpulkan rencana anggaran biaya (RAB) kegiatan usulan
dari Sekertariat, bendahara dan pokja-pokja serta mengajukannya
kepada ketua.
2. Menyusun draf usulan rencana biaya untuk diajukan kepada kepala
desa Sumber Agung.
3. Menyusun Standar Operasional Prosedur Keuangan TP.PKK Desa
Sumber Agung dan mengajukannya keketua
4. Melaksanakan pengelolaan Keuangan seperti penerimaan &
pengeluaran kas, atas persetujuan Ketua.
B. SEKERTARIAT
1. Program Ketatausahaan
Jenis kegiatan:
1. Membuat dan mengarsipkan semua jenis tulisan organisasi
2. Membuat dan mengarsipkan naskah naskah yang berkaitan dengan
pengangkatan / pemberhentian, Pelantikan / Tim penggerak PKK desa babat
2.Program pengorganisasian
* Jenis kegiatan:
1. Penataan struktur organisasi
2.Pendataan kelompok PKK desa babat
3.Penyempurnaan susunan anggota TP.PKK
4.Lomba administrasi PKK
5.Lomba 10 program PKK
3.Program Perencanaan
* Jenis kegiatan:
1. Menyusun program kerja dan anggaran biaya
4.Humas
* Jenis kegiatan:
1. Membuat / menyusun dokumentasi foto & kliping kegiatan PKK
2.Menjilid sambutan ketua TP.PKK
3.Mengikuti pameran al : menampilkan visualisasi kegiatan 10 program pokok PKK
4.Mensosialisasikan materi hasil RAKERNAS al : dalam kegiatan binda & monev
5.Kerjasama dengan mitra luar lembaga PKK
C. KEGIATAN POKJA
1. POKJA 1
a. PROGRAM PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
Jenis kegiatan
1. Sosialsasi PAAR cinta kasih
2. Lomba PAAR cinta kasih
2. POKJA II
a. PROGRAM PENDIDIKAN DAN KETRAMPILAN
Jenis kegiatan
1. Pemberian makanan tambahan (PMT)
b. PROGRAM PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERKOPRASI
Jenis kegiatan
- Sosialisasi pembentukan koprasi
3. POKJA III
a. PROGRAM PANGAN
Jenis kegiatan
- Penanaman berbagai macam sayuran dan bahan makanan lainnya
b. PROGRAM SANDANG
Jenis kegiatan
- Sosialisasi berbusana yang sopan menurut indonesia sejak dini
4. POKJA IV
a. Program Kesehatan
Jenis Kegiatan
1. Lomba PHBS tingkat Kecamatan
2. Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita
3. Pelayanan posyandu balita, remaja, dan lansia
b. Program kelestarian Lingkungan
Jenis Kegiatan
- Melaksanakan Pembinaan Pemanfaatan Pengelolaan hasil Tanaman Obat
Keluarga (TOGA)
c. Program Perencanaan Sehat
Jenis Kegiatan
- Sosialisasi TB Paru
- Sosialisasi Stunting
DISETUJUI/DISAHKAN
KEPALA DESA SUMBER AGUNG
SUKIRNO
BAB III
PROSES KEGIATAN
TAHUN 2020
PROSES KEGIATAN
Dalam langkah mendukung program PAAR Cinta Kasih TP.PKK Desa Sumber Agung
bekerja sama dengan TP.PKK Kecamatan Belitang Jaya dan TP.PKK Kabupaten OKU
TIMUR didukung oleh dinas Instansi terkait bekerjasama menjalankan program TP.PKK
Kabupaten OKU TIMUR Pokja I yaitu bekerjasama untuk menjalankan kegiatan di Posyandu
terintegrasi TP.PKK Desa Sumber Agung Melaksanakan Program kegiatan sebagai berikut:
3.1 PAUD
TP.PKK Desa Sumber agung melakukan pembinaan dan monitoring proses belajar
mengajar paud yang berada dalam wilayah Desa Sumber agung demi terwujudnya proses
belajar mengajar yang baik guna mendapatkan generasi yang unggul dan berkualitas.
Dalam wilayah Desa Sumber agung terdapat satu PAUD yaitu Paud SEBIDUK
SEHALUAN ASIH JAYA.PAUD ini dijadikan percontohan untuk PAUD yang lain
dikarenakan diPaud ini sudah tersedia fasilitas yang lengkap dan di asuh oleh guru-guru
yang profesional.
TP.PKK Desa Sumber agung MEMILIKI Program dalam bentuk sosialisasi pencegahan
KDRT,dan apabila ada kasus KDRT yang dilaksanakan di tiga rukun warga serta ikut
melakukan pendampingan kasus terhadap masyarakat yang memiliki permasalahan
rumah tangga sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Selain melakukan sosialisasi dan pendampingan Desa Sumber agungjuga memiliki pojok
hukum yang ada diposyandu sebagai tempat percontohan,tempat penanganan kasus
KDRT,serta pendampingan korban apabila ada permasalahan dalam keluarga.
Fungsi Posyandu di Desa Sumber agung juga dimanfaatkan Kader TP.PKK Desa Sumber
agung untuk melakukan pembinaan bagi keluarga meliputi Bina Keluarga Balita dan Bina
Keluarga Remaja. Adapun kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk pembinaan kepada
ibu-ibu dan remaja putri agar memahami pengasuhanyang baik dan benar kepada anak
dan remaja.
Kegiatan BKB dan BKR dilaksanakan di posyanduMelati I yang berlokasi di Desa
Sumber agung sebagai pusat pelayanan lengkap dan sebagai pusat pelayanan lengkap dan
sebagai pusat percontohan untuk pembinaan bagi balita dan remaja di Kabupaten OKU
TIMUR.
Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) dilakukan oleh Kader TP.PKK Desa Sumber
agung dengan membentuk kelompok lansia yang kegiatannya ditujukan untuk pembinaan
agar para lansia dapat tetap hidup sehat dan semangat,kegiatan yang dilakukan berupa
penyuluhan kesehatan dan pemberian makanan tambahan kepada lansia.
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM
TAHUN 2020
PENCAPAIAN PROGRAM
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh TP.PKK Desa Sumber Agung bertujuan untuk
memberika pelayanan yang maksimal pada masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat.
Kegiatan posyandu TP.PKK Desa Sumber Agung tidak terlepas dari binaan TP.PKK
Kecamatan Belitang Jaya dan TP.PKK Kabupaten OKU TIMUR.adapun capaian program dan
kegiatannya sebagai berikut:
4.1 PAUD
PAUD yang berada di Wilayah Desa Sumber Agung terdiri atas satu PAUD dan memiliki
siswa 49 murid.
Keberadaan Paud di desa Sumber Agung sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat
mempersiapkan lebih dini generasi penerus sebelum memasuki usia sekolah Kader
TP.PKK Sumber Agung selalu mendata dan memberikan himbauan ke masyarakat bagi
yang memiliki anak balita agat dapat menyekolahkan anak ke PAUD dengan tujuan
sebagai wada bagi anak untuk bermain disamping itu bermanfaat untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan belajar bersosialisasi dengan anak seusianya.
Di desa Sumber Agung Terutamanya di PAUD SEBIDUK SEHALUAN ASIH JAYA
pelayanan pendidikan diberikan secara gratis sehingga membantu anak-anak kurang
mampu untuk menjadi generasi yang cerdas handal,sehat dab berkualitas.
4.3PELAYANAN HUKUM
Kegiatan sosialisasi pencegahan KDRT dan pendampingan Kasus KDRT yang
dilaksanakan oleh TP.PKK Sumber Agung sangat berdampak positif bagi
masyarakat Desaa Sumber Agung dengan kegiatan ini kasus KDRT menjadi
semakin berkurang dan kasus dapat diselesaikan sesuai harapan sehingga tidak
menimbulkan masalah bagi keluarga tersebut yang dapat berdampak pada anak-
anak mereka semuanya persoalan masalah dapat diselesaikan dengan baik dan
menguntungkan bagi semua pihak.
SUSTIYAH
KETUA TP.PKK DESA SUMBER AGUNG
BIODATA
NAMA : SUSTIYAH
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : TULUNG AGUNG,10-11-1967
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMP
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA
NAMA SUAMI : SUSTIYAH
SIKIRNO
KEPALA DESA SUMBER AGUNG
BIODATA
NAMA : SUKIRNO
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : TULUNG AGUNG,10-11-1967
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : KEPALA DESA SUMBER AGUNG
NAMA ISTRI : SUSTIYAH
PAPAN DATA
TP.PKK DESA SUMBER AGUNG
TAHUN 2020
PROFIL
DESA SUMBER AGUNG
TAHUN 2020
Gambaran umum kondisi daerah
A. Gambaran Umum Daerah Saat Ini
Kondisi Geografis
Peta Wilayah Desa Sumber Agung
Desa Sumber Agung adalah suatu deda yang berada diwilayah Kecamata
Belitang Jaya kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dengan luas wilaya 836,67M 3
dengan ketinggian + 35 – 67 meter dipermukaan laut. Dengan tofografi wilayah
desa dataran tinggi dengan suhu 280 C s/d 330 dengan titik koordinat longitude -
4.108785362710829, latitude 104.63400251583671
Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang Jya Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur dengan batas – batas wilayah :
Sebelah Utara : Desa Tawang Rejo Kecamatan Belitang
Sebelah Selatan : Desa Panca Tunggal Kecamatan Belitang Jaya
Sebelah Barat : Desa Banjar Rejo Kecamatan Belitang Jaya
Sebelah Timur : Desa Karsa Jaya Kecamatan Belitang Jaya
SUKIRNO
1.1. POTENSI UMUM
1.1.1. Batas Wilayah
Luas
No Jenis Sawah
(Ha)
1 Sawah irigasi teknis 199
2 Sawah irigasi 1/2 teknis -
3 Sawah tadah hujan 0,5
4 Sawah pasang surut -
Total luas 199,5
b. TANAH KERING
Luas
No Jenis Tanah Kering
(Ha)
1 Tegal /ladang 26,5
2 Permukiman 200
3 Pekarangan 147
Total luas 373,5
c. TANAH BASAH
Luas
No Jenis Tanah Basah
(Ha)
1 Tanah Rawa -
2 Pasang Surut -
3 Lahan Gambut -
4 Situ / Waduk / Danau -
Total luas 0
d. Tanah perkebunan
Luas
No Jenis Perkebunan
(Ha)
1 Tanah Perkebunan Rakyat 600
2 Tanah Perkebunan Negara -
3 Tanah Perkebunan Swasta -
4 Tanah Perkebunan Perorangan 70
Total luas 670
Luas
No Jenis fasilitas umum
(Ha)
1 Kas Desa / Kelurahan (a+b+c+d) 6,5
a) Tanah Bengkok
b) Tanah Titi Sara
c) Kebun Desa 6
d) Sawah Desa 0,5
2 Lapangan Olahraga 1
3 Perkantoran Pemerintah 0,5
4 Ruang Publik/Taman Kota -
5 Tempat Pemakaman Desa/Umum 2
6 Tempat Pembuangan Sampah -
7 Bangunan Sekolah /Perguruan Tinggi -
8 Pertokoan -
9 Fasilitas Pasar 0,5
10 Terminal -
11 Jalan 8
12 Daerah Tangkap Air -
13 Usaha Perikanan 5
14 Sutet/Aliran Listrik Tekanan Tinggi -
Total luas 30
f. TANAH HUTAN
Luas
No Jenis Hutan
(Ha)
1 Hutan lindung -
2 Hutan produksi -
a) Hutan produksi tetap -
b) Hutan terbatas -
3 Hutan koservasi -
4 Hutan adat -
5 Hutan asli -
6 Hutan skunder -
7 hutan buatan -
8 Hutan mangrove -
9 Hutan suaka -
a. Suaka alam -
b. Suaka margasatwa -
10 Hutan rakyat -
Total luas 0
Luas desa kelurahan (A+B+C+.....+F) 1.273
1.2.2. Iklim
1.2.4. Topografi
Keberadaan
No Bentang wilayah Luas (Ha)
= ada
1 Desa/kelurahan dataran rendah
2 Desa/kelurahan berbukit – bukit
3 Desa/kelurahan dataran tinggi/pegunungan
4 Desa/kelurahan lereng gunung
5 Desa/kelurahan tepi pantai /pasir
6 Desa/kelurahan kawasan rawa
7 Desa/kelurahan kawasan gambut
8 Desa/kelurahan aliran sungai 5
9 Desa/kelurahan bantaran sungai
Keberadaan Luas
No Letak
= ada (Ha)
1 Desa/kelurahan kawasan perkantoran 0,5
2 Desa/kelurahan kawasan pertokoan/bisnis 0,5
3 Desa/kelurahan kawasan campuran
4 Desa/kelurahan kawasan industri
5 Desa/kelurahan kepulauan
6 Desa/kelurahan pantai/pesisir
7 Desa/kelurahan kawasan hutan
8 Desa/kelurahan taman suaka
9 Desa/kelurahan kawasan wisata
10 Desa/kelurahan perbatasan dengan negara lain
Desa/kelurahan perbatasan dengan Provinsi
11 5
Lain
Desa/kelurahan perbatasan dengan kabupaten
12
Lain
Desa/kelurahan perbatasan dengan kecamatan
13 10
lain
14 Desa/kelurahan DAS/bantaran sungai
15 Desa/kelurahan rawan banjir 15
16 Desa/kelurahan bebas banji 1.258
17 Desa/kelurahan potensi stunami
18 Desa/kelurahan rawan jalur gempa
Orbitas
1 Jarak keibukota kecamatan
a. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan
0,5
kendaraan bermotor (Jam)
b. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan
1,5
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor (Jam)
c. Jumlah kendaraan umum ke ibukota kecamatan (unit) 0
Keluarga Keluarga
Total
< 5 Ha 5 – 10 Ha 10 – 50 Ha 50 – 100 Ha 100 – 500 500 – 1000 > 1000 Ha yang yang tidak
Jenis lahan keluarga
(KK) (KK) (KK) (KK) Ha (KK) Ha (KK) (KK) memiliki memiliki
petani (KK)
lahan (KK) lahan (KK)
Tanaman pangan 513 513 3
Tanaman buah buahan
Tanaman perkebunan 297 2 3 302 214
Jumlah
B. KEHUTANAN
Hasil
Luas
No Jenis Tanaman Panen
(Ha)
(Ton/Ha)
1 Jahe
2 Kunyit
3 Lengkuas
4 Mengkudu
5 Daun Dewa
6 Kumis Kucing
7 Buah Merah
8 Sambiloto
9 Temulawak
10 Temu Hitam
11 Temu Putih
12 Temu Putri
13 Temu Kunci
14 Daun Sirih
15 Kayu Manis
16 Daun Sereh
17 Mahkota Dewa
18 Akar Wangi
19 Kencur
20 Jamur
21 Dewi – Dewi
1.3.2.4. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komuditas
Nilai Bahan
Nilai Produksi Biaya Bahan Biaya Antara Pemasaran
Nama Komuditas Hasil Panen Satuan Baku
(Rp) Penolong (Rp) (Rp) Hasil
(Rp)
1. Kayu M3/th
2. Madu Lebah Liter/th
3. Rotan Ton/th
4. Damar Ton/th
5. Bambu M3/th
6. Jati M3/th
7. Nilam Ton/th
8. Lontar Ton/th
9. Sagu Ton/th
10. Enau Ton/th
11. Mahoni M3/th
12. Cemara M3/th
13. Kayu Cendana Ton/th
14. Kayu Gaharu Ton/th
15. Sarang Burung Ton/th
16. Meranti M3/th
17. Minyak Kayu Putih Ton/th
18. Gula Enau Ton/th
19. Gula Lontar
20. Arang
1.3.3.2. Kondisi hutan
Dampak
No Jenis Dampak
= Ada
1 Pencemaran Udara
2 Pencemaran Air
3 Longsor /Erosi
4 Bising
5 Kerusakan Biota/Plasma Nuftah Hutan
6 Kemusnahan Flora, Fauna Dan Satwa Langka
7 Hilangnya Sumber Mata Air
8 Kebakaran Hutan
9 Terjadinya Kekeringan /Sulit Air
10 Berubahnya Fungsi Hutan
11 Terjadinya Lahan Kritis
12 Hilangnya Daerah Tangkapan Air (Cacthment Area)
13 Musnahnya Habitat Binatang Hutan
1.3.4. Peternakan
1.3.4.1. Jenis Populasi Ternak
Perkiraan
Jumlah
Jumlah
No Jenis Ternak Pemilik
Populasi
(Orang)
(Ekor)
1 Sapi 82 124
2 Kerbau 1 2
3 Babi - -
4 Ayam Potong 1 100
5 Jenis Ayam Boiler
6 Bebek
7 Kuda
8 Kambing 7 21
9 Domba 10 50
10 Angsa
1.3.4.2. Produksi Peternakan
Nilai Nilai
Nilai
Hasil Bahan Bahan
No Jenis Produksi Produksi
Produksi Baku Penolong
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 Susu Kg/th
2 Kulit M/th
3 Telur Kg/th
4 Daging Kg/th
5 Madu Lt/th
6 Bulu Kg/th
7 Air Liur Burung Walet Kg/th
8 Minyak Lt/th
9 Hiasan /Lukisan Unit/th
10 Cindera Mata unit/th
Jumlah Pemilik
No Jenis Usaha
Usaha (Orang)
1 Dendeng
2 Abon
3 Penyamakan Kulit
4 Madu Lebah
5 Biogas
6 Telur Asin
7 Krupuk Kulit
8 Penyemakan Kulit
9 Kerajinan Tangan (Handycraft)
Hasil Produksi
No Jenis Alat Jumlah
(Ton/Tahun)
1 Keramba Unit
2 Tambak Ha
3 Jermal Unit
4 Pancing Unit
5 Pukat Unit
6 Jala Ha
Hasil Produksi
No Jenis Sarana Jumlah
(Ton/Tahun)
1 Keramba Unit
2 Empang/kolam 8000 M3 800
3 Danau M3
4 Rawa M3
5 Sungai M3
6 Jala Unit
7 Pancingan Unit
8 Sawah M3
Nilai Nilai
Hasil Nilai Biaya
Bahan Bahan
No Jenis Ikan Produks Produksi Antara
Baku Penolong
i (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
1 Tuna
2 Salmon
3 Tongkol/Cakalang
4 Hiu
5 Kakap
6 Tenggiri
7 Jambal
8 Pari
9 Kue
10 Belanak
11 Cumi
12 Gurita
13 Sarden
14 Bawal
15 Baronang
16 Kembung
17 Ikan Ekor Kuning
1.3.6. BAHAN GALIAN
1.3.6.1. Jenis Deposit dan Kepemilikan Bahan Galian
1.3.7.3. Sungai
Jumlah sungai
No Buah
Kondisi ( v = ya)
1 Tercemar
2 Pendangkalan/pengendapan lumpur tinggi
3 Keruh
4 Jernih dan tidak tercemar/memenuhi baku mutu air
5 Berkurangnya biota sungai
6 Kering
1.3.7.4. Rawa
Pemanfaatan
No Ha
Kondisi ( v = ya)
1 Perikanan darat maupun laut -
2 Air bau untuk pengolahan air minum -
3 Cuci dan mandi -
4 Irigasi -
5 Buang air besar -
6 Perikanan -
7 Sayuran -
8 Pembudidayaan hutan mangrove -
1.3.7.5. Pemanfaatan dan Kondisi Danau/Waduk/Situ
Luas
No Ha
Pemanfaatan ( v = ya)
1 Perikanan -
2 Air Minum /Air Baku -
3 Cuci Dana Mandi -
4 Irigasi -
5 Buang Air Besar -
6 Pembangkit Listrik -
7 Prasarana Transportasi -
8 Lainnya ...... -
1.3.9. KEBISINGAN
Ekses Sumber Kebisingan
Efek
Dampak (Kendaraan Bermotor,
Tingkat Kebisingan Terhadap
Kebisingan Kereta Api, Pelabuhan,
Peduduk
( v = ya) Airport, Pabrik, Dll)
Kebisingan Tinggi - - -
Kebisingan Sedang - - -
Kebisingan Ringan Motor / mobil -
Tidak Bisingan - - -
Tingkat
Keberadaan Luas
No Ruang Publik/Taman Pemanfaatan
( v = Ada) M3
(Aktif/Pasif)
1Taman Kota - - -
2Taman Bermain - - -
3Hutan Kota - - -
Taman
4 - - -
Desa/Kelurahan
5 Tanah Kas Desa - - -
6 Tanah Adat - - -
1.4. POTENSI WISATA
Tingkat
Luas
No Lokasi/tempat/area wisata Pemanfaatan
ha
( v = Aktif)
Laut (wisata pulau, taman laut, situs
1 - -
sejarah bahari, pantai, dll)
Danau (wisata air, hutan wisata, situs
2 - -
purbakala, dll)
Gunung (wisata hutan, taman nasional,
3 - -
bumi perkemahan, dll)
4 Agrowisata - -
5 Hutan khusus - -
6 Goa - -
7 Cagar budaya - -
8 Arung jeram - -
9 Situs sejarah dan museum - -
10 Air terjun - -
11 Padang savana (wisata padang savana) - -
Laki – Perempuan
No Tingkat Pendidikan Laki (Orang)
(Orang)
1 Usia 3 - 6 Tahun Yang Belum Masuk Tk 3 2
2 Usia 3 - 6 Tahun Yang Sedang Tk / Play Grup 7 5
Usia 7 - 18 Tahun Yang Tidak Pernah Masuk
3 - -
Sekolah
4 Usia 7 - 18 Tahun Yang Sedang Sekolah 67 51
Usia 18 - 56 Tahun Yang Tidak Pernah
5 23 37
Sekolah
6 Usia 18 - 56 Tahun Yang Tidak Tamat SD 32 25
7 Usia 18 - 56 Tahun Yang Tidak Tamat SLTP 68 73
8 Usia 18 - 56 Tahun Yang Tidak Tamat SLTA 96 127
9 Tamat SD/Sederajat 230 169
10 Tamat SMP/Sederajat 112 103
11 Tamat SMA/Sederajat 76 66
12 Tamat D-1/Sederajat - -
13 Tamat D-2/Sederajat - -
14 Tamat D-3/Sederajat 4 4
15 Tamat S-1/Sederajat 23 8
16 Tamat S-2/Sederajat 1 0
17 Tamat S-3/Sederajat - -
18 Tamat SLB A - -
19 Tamat SLB B - -
20 Tamat SLB C
Jumlah 742 670
Jumlah Total 853 814
Laki – Perempuan
N
Jenis Pekerjaan Laki (Orang)
o
(Orang)
1 Petani 397 32
2 Buruh Petani 19 2
3 Buruh Migran Perempuan - 3
4 Buruh Migran Laki – Laki 3 -
5 Pegawai Negeri Sipil 6 -
6 Pengrajin Industri Rumah Tangga 5 3
7 Pedagang Keliling 2 4
8 Peternak - -
9 Dokter Swasta - -
10 Bidan Swasta - 3
11 Pensiun Tni/Polri - -
Jumlah 432 47
Jumlah Total Penduduk 853 814
1.5.5 AGAMA / ALIRASN KEPERCAYAAN
Laki-Laki Perempuan
Agama
(Orang) (Orang)
1. Islam 827 781
2. Kristen
3. Katholik 26 33
4. Hindu
5. Budha
6. Khonghucu
7. Kepercayaan Kepada Tuhan YME
8. Aliran Kepercayaan Lainya
Jumlah 853 814
1.5.6 KEWARGANEGARAAN
Laki-Laki Perempuan
Kewarganegaraan
(Orang) (Orang)
1. Warga Negara Indonesia 853 814
2. Warga Negara Asing
3. Dwi Kewarganegaraan
Jumlah 853 814
1.5.7 ETNIS
Laki-Laki Perempuan
Kewarganegaraan
(Orang) (Orang)
1. Aceh
2. Batak 1
3. Nias
4. Sabu
5. Rote
6. Sumba
7. Ternate
8. Tolaki
9. Buton
10. Muna
11. Mikongga
12. Wanci
13. Mbojo
14. Samawa
15. Asia
16. Afrika
17. Australia
18. China
19. Amerika
20. Eropa
Jumlah
Tingkat Pendidikan Aparat Desa / SD, SMP, SMA, Diploma, S1, S2,
Kelurahan S3
Kepala Desa / Lurah S
M
A
D
Sekretaris Desa / Kelurahan
3
S
Kepala Seksi Pemerintahan M
A
Kepala Seksi Pembangunan -
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat -
D
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
3
S
Kepala Seksi Umum M
A
S
Kepala Seksi Keuangan
1
Kepala Seksi ……………………….
Kepala Seksi ……………………….
1.6.2 LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
Ruang Jumlah
Jumlah Jumlah
Keberadaa Lingkup Jenis
Nama Lembaga Lembag Penguru
n Kegiata Kegiata
a s
n n
LKMD/LKMK v 1 5
LPMD/LPMK ATAU
SEBUTAN LAIN
PKK v 1 10
RUKUN WARGA v 1 3
RUKUN TETANGGA v 1 11
KARANG TARUNA v 1 15
KELOMPOK TANI /
v 1 15
NELAYAN
LEMBAGA ADAT
BADAN USAHA MILIK
v 1 5
DESA
ORGANISASI
v 2 10
KEAGAMAAN
ORGANISASI
PEREMPUAN LAIN
ORGANISASI
PEMUDA LAINYA
ORGANISASI
PROFESI LAINYA
ORGANISASI BAPAK
KELOMPOK GOTONG
ROYONG
PWI
IDI
PARFI
PECINTA ALAM
WREDATAMA
KELOMPOK PEMIRSA
PANTI ASUHAN
YAYASAN v
Sekolah
Katholik
1. Seminari
Menengah
2. Seminari
Tinggi
3. Biara
4. TK/SD
5. SMP
6. SMA
7. Perguruan
Tinggi
8. Kursus
Sekolah
Budha
1.
2.
Sekolah
Protestan
1. TK/SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan
Tinggi
5. Kursus
Sekolah
Hindu
1.
2.
Sekolah
Konghucu
1.
2.
1.6.6 LEMBAGA
ADAT
1. Keberadaan Lembaga Adat ( V = Ada )
- Pemangku Adat - -
- Kepengurusan
- -
Adat
2. Satpam Swakarsa
- Keberadaan SATPAM SWAKARSA Tidak
- Jumlah Anggota Orang
- Nama Organisasi Induk
Pemerintah/Swadaya/
- Pemilik Organisasi
Perorangan
Ada /
- Keberadaan Organisasi keamanan lainya
Tidak
2. Kantor Pos
a. Kantor Pos ( Unit ) -
b. Kantor Pos Pembantu ( Unit ) -
c. Tukang Pos ( Orang ) -
3. Radio / TV -
a. TV Umum ( Unit ) -
b. Jumlah Radio ( Unit ) -
c. Jumlah TV ( Unit ) -
d. Jumlah Parabola -
1.7.3.2 Sanitasi
Sumur resapan air rumah tangga ( Rumah ) 260
Jumlah MCK Umum ( Unit ) 0
Pemilik jumlah jamban keluarga ( KK ) 495
saluran drainase / saluran pembuangan air limbah Tidak
Baik…..… Unit / Rusak…..…
kondisi saluran drainase/saluran pembuangan air
Unit, Mampet…..…Unit /
limbah
Kurang ……. Unit
Rusak
Kondisi
Ringan
Listrik Ada
Air Bersih Ada Baik
Telepon Tidak
Administrasi BPD
Buku-buku administrasi keanggotaan BPD Tidak
Buku administrasi kegiatan BPD Jenis
Buku Kegiatan BPD Tidak
Buku Himpunan Peraturan Desa yang ditetapkan BPD
Tidak
dan Kepala Desa
Karang Taruna
Kepengurusan Ada
Buku administrasi Aktif
Jumlah kegiatan 2 Jenis
RT
Kepengurusan Ada
Buku administrasi Aktif
Jumlah kegiatan 1 Jenis
RW
Kepengurusan Ada
Buku administrasi Aktif
Jumlah kegiatan 2 Jenis
Lembaga Adat
Memiliki kantor / gedung / menumpang Tidak
Kepengurusan Tidak
Buku Administrasi Jenis
Jumlah kegiatan Jenis
BUMDES
Memiliki kantor / gedung / menumpang Ada
Kepengurusan Aktif
Buku Administrasi 2 Jenis
Jumlah kegiatan 3 Jenis
TENTANG
PENGESAHAN PENGURUS DAN KEANGGOTAAN
TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2019-2025
Menimbang :
a.Bahwa dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan dan
partisipasi masyarakat, Gerakan PKK sebagai Gerakan Pembangunan
Masyarakat mempunyai peranan dan peluang sangat besar dalam
mewujudkannya;
b.Bahwa upaya gerakan PKK untuk menata diri dan meningkatkan kualitas
kinerjanya agar lebih profesional untuk dapat membina keluarga secara
langsung dan menjangkau sasaran sebanyak mungkin, dibentuk gerakan PKK
yang mekanisme gerakannya dikelola dan dilaksanakan oleh suatu Tim
Penggerak PKK (TP.PKK) Tingkat Kecamatan;
c. Bahwa untuk lebih berperan dan berfungsinya Pengurus Tim Penggerak PKK
dalam mencapai hasil yang maksimal dalam rangka mewujudkan keluarga
bahagia, sejahtera,maju dan mandiri,maka dipandang perlu untuk melakukan
penyegaran Tim Penggerak PKK Kecamatan Periode 2018-2023,sebagaimana
dalam lampiran Surat Keputusan ini;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II dan Kota Praja di Sumatra Selatan (Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Pembangunan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35 tambahan Lembaran Negara No.
4379);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 125);
4. Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Gerakan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
5. Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor :411.4-3514 Tahun 2016 tanggal 06
April 2016 tentang pengesahan hasil Keputusan Rakernas VIII PKK Tahun
2015;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETIGA : Segala Biaya yang timbul akibat dilaksanakan Keputusan ini bersumber
dari APBD Kabupaten OKU TIMUR dan sumbangan pihak ketiga yang
tidak mengikat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETIGA : Keputusan ini Mulai berlaku sejak tanggal penetapan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
SUKIRNO
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYULUHAN NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA,DAN ZAT
ADIKTIF LAINNYA
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
KEPALA DESA
Menimbang :
1. .Bahwa Narkoba atau Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
(NAPZA) dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/spikologi
seseorang(pikiran,persaan,dan perilaku)serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan spikologi;
2. Bahwa sesuai dengan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor486/MENKES/SK/IV/2007 tentang kebijaksanaan dan Rencana Strategis
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t Adiktif
lainnya(NAZAP) maka perlu diambillangkah kebijakan dan rencana
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t Adiktif
lainnya;
3. Bahwa Berdasarkan pertimbangan angka 1dan 2 diatas perlu menetapkan
Keputusan Camat Belitang Jaya tentang Pembentukan tim Penyuluhan
Narkotika,Psikotropika,dan Zat Adiktif lainnya
Mengingat :
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
7. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika .
8. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
9. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan kabupaten OKU
TIMUR.
10. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor486/MENKES/SK/IV/2007 tentang kebijaksanaan dan Rencana
Strategis Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika,dan Za t
Adiktif lainnya(NAZAP)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Tim Penyalah gunana Narkotika,Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya dengan susunan dan personalia sebagaimana tersebut
dalam lampiran Keputusan.
KEDUA : Tugas dan tanggungjawab Tim sebagaimana yang dimaksud dalam
diktum Pertama adalah:
SUKIRNO
Keputusan ini disampaikan kepada Yth
.
. . Ditetapkan di : Sumber Agung
Pada Tanggal : 2020
KEPALA DESA SUMBER AGUNG
SUKIRNO
TENTANG
PEMBENTUKAN KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB)
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
KEPALA DESA
Menimbang :
1. Bahwa Program Bina Keluarga Balita yang dilakukan oleh Keluarga Anak
Balita,sangat berguna dalam membentuk manusia yang cerdas,terampil,berbudi
luhur,berkepribadian kuat dan mandiri dalam usaha maenuju manusia indonesia
seutuhnya;
2. Bahwa dalam menciptakan Sumber daya manusia yang handal diperlukan
peningkatan kualitas ibu dan anak;
3. Bahwa untuk mengkoordinir pelaksanaan kegiatan program Bina Keluarga
Balita tersebut perlu dibentuk pengurus Kelompok Bina Keluarga Balita di desa
Sumber agung Kecamatan Belitang jaya;
4. Bahwa petugas yang termasuk dalam daftar terlampir keputusan ini dianggap
cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai pengurus Kelompok Bina
Keluarga Balita desa Sumber agung;
5. Bahwa untuk itu perlu diatur dan ditetapkan dengan surat keputusan kepala
desa Sumber aggungtahun 2020;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor:28 Tahun 1959 tentang pembentukan daerah tingkat
II dan kota praja di sumatra selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 73,Tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 1821 ;
2. Peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2000 Tentang Kewenangan
Pemerintah dan kewenangan sebagai daerah otonomi;
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844)
5. Peraturan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat darah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,dan Kabupaten Ogan
Ilir di Propinsi Sumatra Selatan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 152,Tambahan Lembaga Negara Nomor 4347);
7. Peraturan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 37 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja DINAS-Dinas Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur (Lembaga Derah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2007 Nomor 37)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Pengurus Kelompok Bina Keluarga Balita desa Sumber agung
tahun 2020 dengan susunan pengurus sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini;
KEDUA : Nama- nama yang tercantum dalam keputusan ini dianggap mampu
menjadi Pengurus Kelompok Bina Keluarga Balita desa Sumber Agung
Kecamatan Belitang jaya;
KETIGA : Tugas dan Tanggung jawab Kelompok BKB:
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkan keputusan ini
dibebankan kepada anggaran dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana,dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak Kabupaten
OKU TIMUR.
KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
SUKIRNO
Tembusan disampaikan kepada:
SUKIRNO
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
DESA SUMBER AGUNG
Jl. Raya Sumber Agung. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
PEMBENTUKAN KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA (BKR)
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
KEPALA DESA
Menimbang :
1. Bahwa Keluarga sebagai wahan yang pertama dan utama dalam
pembangunan bangsa,maka peranan dan tanggung jawab orang tua menjadi
sangat penting terutama dalam melaksanakan fungsi-fungsi Keluarga agar
setiap anggota keluarga dapat menjadi sumber daya manusia yang
tangguh,maju,mandiri dan berkwalitas;
2. Bahwa demi terwujudnya upaya pemenuhan pembinaan kepada Remaja dan
keluarga serta peran masyarakat dalam mendukung Kegiatan Bina Keluarga
Remaja perlu dibentuk Tim Pelaksana tingkat Desa;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b ,perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Desa Sumber Agung
tentang Tim Pelaksana Bina Keluarga Remaja.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor:28 Tahun 1959 tentang pembentukan daerah tingkat
II dan kota praja di sumatra selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 73,Tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 1821 ;
2. Undang-undang nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok
Kesejahteraan Sosial;
3. Undang-undang nomor 4 tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak;
4. Keputusan Mentri Sosial RI NOMOR 11/HUK/1988 tentnag pedoman
Karang Taruna;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844)
6. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
7. Peraturan pemerintah Nomor 73 tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;
9. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Daerah Otonomi Baru (DOB)
Kabupaten OKUT
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Pembentukan Tim Pelaksanaan Program BKR Tingkat Desa
Sumber Agung Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten OKU TIMUR
sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Mekanisme Kerja Tim Pelaksana Tingkat Desa adalah sebagai berikut:
KETIGA : Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini dan ada hal-hal yang
belum tercantum dalam surat keputusan ini, akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
SUKIRNO
Tembusan disampaikan kepada:
SUKIRNO
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
DESA SUMBER AGUNG
Jl. Raya Sumber Agung. No. 1 Kode Pos 32382
TENTANG
PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS KELOMPOK PIK-R
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
KEPALA DESA
Menimbang :
1. Bahwa untuk meningkatkan akses dan kwalitas pengelolaan dan pelayanan
PIK-R (PORUM INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA)dalam rangka untuk memberikan informasi KR,keterampilan
kecakapan hidup (life skil) pelayanan konseling dan rujukan KRR serta
untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan sesuai minat dan kebutuhan
remaja untuk mewujudkan untuk mewujudkan tegar remaja perlu
diadakannya penunjukan dan pengangkatan pada poin a;
2. Untuk terbitnya administrasi kepada mereka perlu diterbitkan surat
Keputusan Kepala Desa Sumber Agung
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor:52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan keluarga ;
2. Undang-undang Nomor:32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,dan Kabupaten Ogan
Ilir di Propinsi Sumatra Selatan ;
4. Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2003 tentang penyerapan sebagai
kewarganegaraan pusat terhadap BKKBN kepada Pemerintah Daerah;
5. Keputusan Kepala BKKBN Pusat menjadi Pegawai Negeri Sipil 1 januari
2004 Undang-undang Nomor 33 tahun 2004,tentang perimbangan keuangan
pemerintahan pusat dan daerah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA :
SUKIRNO
LAMPIRAN :KEPUTUSAN KEPALA DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN
BELITANG JAYA KABUPATEN OKU TIMUR
NOMOR : /KPTS/ 2020
TANGGAL : JANUARI 2020
TENTANG : SUSUNAN PENGURUS PIK REMAJA
SUKIRNO
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULUTIMUR
KECAMATAN BELITANG JAYA
DESA SUMBER AGUNG
Jl. Raya Sumber Agung. No. 1 Kode Pos 32382
KEPALA DESA
Menimbang :
1. .Bahwa sebagai salah satu bentuk Program Kerja TP.PKK Desa Sumber
Agung Kecamatan Belitang Jaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
PKK di lingkungan Desa Sumber Agung Kec. Belitang jaya.
2. Bahwa untuk kelancaran tugas Program Kerja Pokja I TP.PKK Desa Sumber
Agung Kec. Belitang jaya dalam Pelaksanaan Lomba PAAR CINTA KASIH
Tingkat Propinsi yang akan dilaksanakan pada bulan 2021dibentuknya
kepanitiaan
Memperhatikan : Pengaraha Ketua TP.PKK Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang Jaya
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Kader PKDRT dalam rangka lomba PAAR CINTA KASIH
Tingkat Propinsi dalam menjalankan program Kerja Pokja I TP.PKK Desa
Sumber Agung Kec. Belitang jaya
KEDUA : Menunjuk ibu-ibu namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
sebagai Kader PKDRT Tingkat Desa
KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,dengan
ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diubah dan diatur kembali
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan.
SUKIRNO
SUSUNAN KEPENGURUSAN
PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (PKDRT)
DESA SUMBER AGUNG
SUKIRNO
KEPALA DESA
Menimbang :
1. .Bahwa sebagai salah satu bentuk Program Kerja TP.PKK Desa Sumber
Agung Kecamatan Belitang Jaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
PKK di lingkungan Desa Sumber Agung Kec. Belitang jaya.
2. Bahwa untuk kelancaran tugas Program Kerja Pokja I TP.PKK Desa Sumber
Agung Kec. Belitang jaya dalam Pelaksanaan Kegiatan PAAR CINTA KASIH
Tingkat Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang jaya Kabupaten OKU
TIMUR
SUKIRNO
SUKIRNO
TENTANG
KEANGGOTAAN GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG
DESA SUMBER AGUNG
KECAMATAN BELITANG JAYA
KEPALA DESA
Menimbang :
1. .Bahwa dalam rangka pencegahan dan penanganan tindak pidana
perdagangan orang, perlu dibentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan
orang, Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang Jaya
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka
1,perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa Sumber Agung Kecamatan
Belitang Jaya tentang Keanggotaan gugus tugas pencegah dan penanganan
tindak pida perdagangan orang Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang
Jaya Tahun 2020.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan konfensi mengenai
Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga.
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan tindak pidana
perdagangan orang
4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur,
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pemerintah Daerah
6. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang –undang
Nomor 23 tahun 2002 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga
7. Peraturan pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 Tentang tata cara dan mekanisme
pelayanan terpadu bagi sansi dan korban tindak pidana perdagangan orang
8. Peraturan Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 2 Tahun 2018 tentang
pedoman pelaksanaan perlindungan perempuan.
9. Peraturan Daerah OKU TIMUR Nomor 37 Tahun 2007 Tentang pembentukan susunan
perangkat Daerah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Keanggotaan Gugus Tugas Pencegah dan penanganan tindak
pidana Perdagangan Orang(TPPO) Desa Sumber Agung Kecamatan
Belitang Jaya sebagaimana tersebut dalam lampirankeputusan ini.
KEDUA : Gugus Tugas Pencegah dan penanganan tindak pidana Perdagangan
Orang(TPPO) Desa Sumber Agung Kecamatan Belitang Jaya sebagaimana
dimaksud pada ditumPertama mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
koordinasi bersama dinas /instansi terkait serta lembaga non pemerintahan
dalam rangka pencegahan dan penanganan korban perdagangan orang
termasuk anak dan perempuan;
KETIGA : Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
diktum Pertama Gugus Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
bertanggung jawab kepada Desa Sumber Agung Camat Belitang Jaya
KEEMPAT : Apabila terjadi mutasi/alih tugas baik pengguna anggaran /pengguna
barang maupun pejabat sebagaimana disebutkan pada diktum
pertama ,sepanjang tidak ada ketentuan lain oleh pengguna anggaran
/pengguna barang,maka pejabat penggantinya secara otomatis
menggantikan pejabat sebagaimana dimaksud diktum Pertama dan
melaksanakan tugas sesuai kewenangannya.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diperbaiki sebagaimana mestinya..
SUKIRNO
Tembusan disampaikan kepada:
SUKIRNO
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Forum Anak Desa Sumber Agung, Periode 2021-2021
dengan susunan anggota sebagaimana tersebut dalam lampiran
keputusan ini.
KEDUA : Forum Anak Desa Sumber Agung bertugas:
a. Memfasilitasi anak di Desa Sumber Agung untuk menyalurkan
aspirasinya;
b. Mengidentifikasi kondisi sosial budaya dan isu yang terkait dengan
hak anak;
c. Mengkoordinasai semua kegiatan yang dilaksanakan divisi-divisi
dalam Forum Anak Desa Sumber Agung;
d. Mendukung program kerja pemerintah/ organisasi/ kelompok dalam
memperjuangkan hak-hak anak;
e. Berperan sebagai perwakilan anak-anak yang akan menyampaikan
aspirasi, kebutuhan, kepentingan dan berbagai permasalahan anak
yang perlu mendapat respon dalam perencanaan pembangunan
melalui musrenbang di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten;
f. Menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan Forum Anak Desa dan Kecamatan; dan
g. Melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan kepada Kepala
Desa Sumber Agung..;
SUKIRNO
Tembusan
1. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kab.
OKU Timur;
2. Camat Kecamatan Belitnag Jaya
3. Anggota Forum Anak
LAMPIRAN 1
Keputusan Kepala Desa Sumber Agung
Nomor : 240/03/KPTS/17.2007/2021
Tanggal : 08 Februari2021
TENTANG : Kepengurusan Forum Anak Desa
Sumber Agung Kec. Belitang Jaya
Periode Tahun 2021-2021
2. Seksi Olahraga
Ketua Koordinator Rudi Amsyah
Anggota Agus Riyanto
Nanda Atma Tama
Dedit Punomo
Gladis Enggal Mukti
Bela Selviana
Saniul Hasanah
.Diana Larasati
4. Seksi Kesehatan
Ketua Koordinator Alfisnan Maulana Fajar
Anggota Rizky Adi Prasetiya
Winda
Sri Noviana
Siti Nur Laela
Kepala Desa Sumber Agung
SUKIRNO
FOTO-FOTO KEGIATAN
TP.PKK DESA SUMBER AGUNG
TAHUN 2020
1. Kegiatan rapat Orang tua/ wali murid PAUD Desa Sumber Agung Tahun 2020
2. Kegiatan Belajar PAUD Desa Sumber Agung Tahun 2020
3. Alat Permainan Produktif Desa Sumber Agung
4. Posyandu Balita Desa Sumber Agung
5. Kegiatan Gugus Guru PAUD Sekecamatan Belitang jaya
6. Kegiatan ibu ibu lansia Desa Sumber Agung Tahun 2020
7. Pemberian Vitamin untuk anak Balita dan PAUD Desa Sumber Agung Tahun 2020
8. Kegiatan kesehatan PAUD Desa Sumber Agung Tahun 2020
9. Kegiatan makan sehat PAUD Desa Sumber Agung Tahun 2020
10. Ruang Kelas PAUD Desa Sumber Agung
11. Ruang Kerja PAUD Desa Sumber Agung
12. Ruangan Pojok ASI dan ORALIT Desa Sumber Agung
13. Ruangan Pelayanan Kesehatan Desa Sumber Agung
1. Identitas Sekolah
Nama Lembaga Penyelenggara : TK Sebiduk Sehaluan Asih Jaya
NPSN : 69846368
Jenjang Pendidikan : Taman Kanak-kanak
Status pendidikan : Swasta
2. Lokasi sekolah
Alamat : Desa Sumber Agung Kec. Belitang Jaya
Desa / Kelurahan : Sumber Agung
RT/RW : 05/02
Kecamatan : Belitang Jaya
Kode pos : 32382
Kabupaten / Propinsi : OKU Timur / Sumatera Selatan
Lintang / bujur : -4.2153000 / 104.6427000
3. Data pelengkap sekolah
SK pendirian sekolah : 420/020/UPTD.BLT.JY.OT/2010
Tanggal pendirian : 12 Juli 2010
Nomor ijin operasional : 421.1/210/V.DISDIKBUD.OT/2018
Rekening Bank : Bank Sumsel Babel
No. Rekening : 153-09-04760
Rekening atas nama : PAUD Sebiduk Sehaluan Asih Jaya
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.758.924.1-302.000
Status tanah : Milik sendiri
Ukuran tanah : 275 M2
Status bangunan : Milik sendiri
Ukuran bangunan : 120 M2
Jumlah ruang belajar : 2 kelas
Email : trianayati2020@gmail.com
4. Data Periodik
Kategori wilayah : Khusus
Daya listrik : ada
Akses internet : ada
Akreditasi :B
BIODATA GURU PAUD
N L/ Pendidikan Tanggal
o Nama P TTL / Jurusan Agama Jabatan bertugas
Sumber Agung, SI PG
1 Triana Yati, S.Pd P Islam Kepsek 12-07- 2010
17-07-1983 PAUD
Sumber Agung, SI PG
2 Sri Wahyuni, S.Pd P Islam Guru 12-07- 2010
05-11-1983 PAUD
Sumber Agung, SI PG
3 Lusia Miswanti, S.Pd P Katholik Guru 12-07- 2010
27-07-1987 PAUD
Sumber Agung, SMA
4 Trisna Selviana P Islam Guru 07-07- 2013
02-02-1991 (Paket C)
Sumber Agung,
5 Sri Noviana P SMK Islam Guru 31-07- 2018
08-11-1999
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Anak adalah harapan orang tua harapan masa depan keluarga bahkan bangsa,
oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas,
sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan bangsanya.
Anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola
asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pola
asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan
bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh dengan warna warni atau
romantika hidup.
Orang Tua selalu menginginkan kehidupan anaknya menjadi anak yang
sempurna tanpa mau memahami bahwa sebagai orang tua harus merubah diri
sendiri terlebih dahulu sebelum anak itu lahir.
Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif
maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi
yang semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh
berbagai informasi yang tidak terbatas. Informasi dapat berupa hiburan,
pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh dan berbagai cara seperti : TV,
Video, Film-Film, Internet dan sebagainya. Kemudahan informasi memang
memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup
seseorang, termasuk sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang
diterapkan dalam mendidik anak dan remaja.
Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat
menonjolkan sifat individualistik dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin
banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalah gunaan
narkotika dan obat terlarang, perilaku seks bebas dan menyimpang, kriminalitas
anak, perkelahian massal (tawuran), sehingga banyak mengakibatkan kegagalan
pendidikan, atau kegagalan di bidang lain. Dampak negatif era globalisasi ini
lebih cepat diadopsi oleh anak- anak sehingga mereka sangat rentan terhadap
pengaruh negatif globalisasi tersebut.
Bagaimana semua informasi dan pengaruh itu agar tidak berdampak buruk?
Sebagai orang tua tentu berharap mereka dapat menyaring informasi apa yang
berguna yang patut dicontoh dan apa yang dapat merugikan yang harus
dijauhinya. Kepandaian anak dan remaja dalam menyiasati hal tersebut tentu
tidak lepas dan peran orang tua dalam memberikan pola asuh dan pendidikan
yang tepat bagi anak- anaknya dan orang orang yang ada di sekelilingnya.
Data di atas menunjukan bahwa pentingnya peran peran orang tua, mayarakat,
anggota PKK untuk berperan aktif di dalamnya sehingga dalam komposisi
kepengurusan di TP PKK Kecamatan Nunukan Selatan ada perwakilan dari tiap-
tiap pemeluk agama untuk berperan aktif dalam pembinaan Pola Asuh Anak
sesuai dengan Agama dan Kepercayaannya masing-masing melalui pendekatan
Agama, karena kami yakin bahwa agamalah yang paling berperan penting dalam
pembinaan pola asuh anak yang baik.
Untuk itu kami selalu berusaha memberikan yang terbaik buat seluruh warga
masyarakat di lingkungan yang kami cintai dengan harapan masyarakat lebih
maju, santun dan berbudi pekerti yang luhur, agamis, cerdas dan bermartabat.
Setelah menjadi orang tua yang baik, maka yang tak kalah pentingnya
diperhatikan adalah keluar masuknya keuangan dan sumber makanan yang
sehari hari diberikan kepada anak pastikan dari sumber yang halal dan berkah
supaya anak dapat tumbuh berkembang sehat dan penuh berkah .
Meskipun tiap orang tua berbeda dalam cara mengasuh anaknya, namun tujuan
utama orang tua dalam mengasuh anak adalah sama yaitu
untuk mempengaruhi, mengajari dan mengontrol Setiap anak tidak terkecuali
anak-anak yang masih di bawah umur 17 tahun dan juga para remaja.
Walaupun secara umum belum memiliki pemikiran yang berkembang seperti
halnya orang dewasa, anak-anak remaja telah dihadapkan dengan berbagai
permasalahan hidup yang bervariasi.
Ada masalah yang ringan mudah dipecahkan, dan ada pula masalah berat yang
sulit untuk diselesaikan dengan baik. Tentu saja para orangtua, anggota PKK,
Guru dan seluruh elemen masyarakat untuk siap sedia menjadi pembimbing
untuk anak-anak, bukan hanya anak kandung saja melainkan anak yang ada di
sekitarnya dan anak-anak Indonesia pada umumnya.
2 . 2 P E N G E R T I A N R E M A J A M E N U R U T PA R A A H L I
Contoh Bentuk / Jenis Masalah yang Dihadapi Oleh Anak-Anak dan Remaja :
A. Masalah di Sekolah
B. Masalah di Rumah
1. Masalah dengan Pekerjaan Rumah (PR)
2. Masalah dengan tugas sekolah
3. Masalah dengan kursus, les, bimbingan belajar, dll
4. Masalah dengan orangtua
5. Masalah dengan anggota keluarga dan kerabat
6. Masalah dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari
7. Masalah dengan uang saku / uang jajan
Selanjutnya Gaya pola asuh memiliki 2 elemen penting, yaitu : parental responsiveness
(respons orang tua) dan parental demandingness (tuntutan orang tua).
Seiring dengan perkembangan zaman yang modern ini, maka orang tua dituntut
untuk selalu waspada dan mawas diri dalam segala hal karena kita tidak bisa lari
dari dari zaman yang serba canggih ini, justeru dengan zaman yang modern ini
adalah moment yang sangat penting bagi orang tua dan untuk mengakses
segala informasi yang fositif untuk perkembangan pola pikir anak.
Tidak kalah pentingnya adalah orang tua harus melakukan pendampingan
kepada anak dalam mengambil keputusan yang penting agar anak merasa
selalu diperhatikan dan akan membuat anak tenang dan tidak ragu ragu.
Dalam kehidupan anak dan remaja terdapat banyak faktor yang turut
membentuk kepribadian dan karakter sang buah hati seperti “Pola Asuh,
lingkungan, keluarga, sistim keagamaan, budaya, ekonomi, social dan
pendidikan”.
Secara individual, orang tua memiliki hubungan yang khas dengan anak namun
para peneliti telah mengidentifikasikan 4 macam pola asuh yang umum.
Keempat pola asuh ini telah terbukti berhubungan dengan perilaku dan
kepribadian anak. Pembagian 4 macam pola asuh secara umum ini dinamakan :
pola asuh Demokrasi, pola Otoriter, pola asuh tanpa kendali dan pola asuh
perlindungan yang berlebihan.
Kelurga adalah faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap pembentukan
kepribadian anak dan remaja. Berikut jenis Pola Asuh Anak dan Remaja :
Pola asuh ini ditandai dengan orang tua yang memberikan kebebasan yang
memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas. Mereka
memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi juga tidak
segan untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan
batasan. Mereka cenderung memiliki hubungan yang hangat dengan anaknya
dan sensitive terhadap kebutuhan dan pandangan anaknya. Mereka cepat
tanggap memuji keberhasilan anaknya dan memiliki kejelasan tentang apa yang
mereka harapkan dan anaknya.
Pola asuh yang paling baik adalah jenis Authoritative. Anak yang diasuh dengan
pola ini tampak lebih bahagia, mandiri dan mampu untuk mengatasi stress.
Mereka juga cenderung lebih disukai pada kelompok sebayanya, karena memiliki
ketrampilan sosial dan kepercayaan diri yang baik. Disadari atau tidak
kemarahan, ketakutan, keemasan adalah tiga factor yang ikut menyertai
kehadiran seseorang di dunia ini, oleh karena itu hal tersebut mudah ditemukan
sehingga kasih sayanglah yang bisa menghilangkan ketiga hal tersebut.
Pola asuh ini cukup ketat dengan apa yang mereka harapkan dan anaknya dan
hukuman dan perilaku anak yang kurang baik juga berat. Peraturan diterapkan
secara kaku dan seringkali tidak dijelaskan secara memadal dan kurang
memahami serta mendengarkan kemamuan anaknya. Penekanan pola asuh ini
adalah ketaatan tanpa bertanya dan menghargai tingkat kekuasaan. Disiplin
pada rumah tangga ini cenderung kasar dan banyak hukuman.
Anak dan orang orang tua yang Authoritarian cenderung untuk lebih penurut, taat
perintah dan tidak agresif, tetapi mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan
kemampuan mengontrol dirinya terhadap teman sebayanya. Hubungan dengan
orang tua tidak juga dekat. Pola asuh jenis ini terutama sulit untuk anak laki-laki,
mereka cenderung untuk lebih pemarah dan kehilangan minat pada sekolahnya
lebih awal. Anak dengan pola asuh ini jarang mendapat pujian dan orang tuanya
sehingga pada saat mereka tumbuh dewasa, mereka cenderung untuk
melakukan sesuatu karena adanya imbalan dan hukuman, bukan karena
pertimbangan benar atau salah.
Orang tua pada kelompok ini membiarkan anaknya untuk menampilkan dirinya
dan tidak membuat aturan yang jelas serta kejelasan tentang perilaku yang
mereka harapkan. Mereka seringkali menenima atau tidak peduli dengan
perilaku yang buruk. Hubungan mereka dengan anaknya adalah hangat dan
menerima. Pada saat menetukan batasan, mereka mencoba untuk memeberikan
alasan kepada anaknya dan tidak menggunakan kekuasaan untuk mencapai
keinginan mereka.
Hasil pola asuh dan orang tua permisif tidak sebaik hasil pola asuh anak dengan
orang tua Authoritative. Meskipun anak-anak ini terlihat bahagia tetapi mereka
kurang dapat mengatasi stress dan akan marah jika mereka tidak memperoleh
apa yang mereka inginkan. Anak-anak ini cenderung imatur. Mereka dapat
menjadi agresif dan dominant pada teman sebayanya dan cenderung tidak
berorientasi pada hasil.
Dampak dari pola asuh ini adalah :
Anak akan bertindak sekehendak hati
Tidak dapat mengendalikan dirinya
Hidup bebas tanpa aturan
Selalu memaksakan kehendak dan egois
Selalu ragu membedakan yang mana benar yang mana yang salah.
Dalam hal ini semangat untuk memberikan perlakuan dan perlindungan yang
baik, namun berlebihan caranya akan menimbulkan masalah karena anak anak
akan memiliki mentalitas yang lemah bila mengahadapi tantangan dan kesulitan.
Pola asuh di atas harus disesuaikan dengan jelas antara hak dan kewajiban
anak; tetapi terutama hak anak. Hak anak yang dimaksud ialah bermain, belajar,
kasih sayang, nama baik, perlindungan, dan perhatian penuh.
Berdasarkan pendekatan sosio-kultural, dalam konteks bermasyarakat, keluarga
memiliki fungsi berikut :
1. Fungsi Biologis.
Tempat keluarga memenuhi kebutuhan seksual ( suami – istri ) dan
mendapatkan keturunan (anak); dan selanjutnya menjadi wahana di mana
keluarga menjamin kesempatan hidup bagi setiap anggotanya. Secara
biologis, keluarga menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
pangan, sandang , dan papan dengan syarat-syarat tertentu. Berkaitan
dengan fungsi ini, pola asuh anak di bidang kesehatan juga harus mendapat
perhatian para orangtua. Pola hidup sehat perlu diterapkan di dalam keluarga
yang bisa dilakukan dengan cara : “Membiasakan anak mengkonsumsi yang
halal,sehat dan bergizi.”
Memberitahukan pada anak untuk mengurangi konsumsi makanan instan atau
cepat saji. mengapa hal ini penting ? Kita tahu, bahwa di dalam makanan
instan terdapat zat pengawet yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan
membahayakan bagi kesehatan,
Memberitahukan pada anak untuk berolah raga secara rutin.
Menyediakan sayuran dan buah bagi anak untuk dikonsumsi.
Memberitahukan pada anak untuk memperbanyak minum air putih.
2. Fungsi Pendidikan.
Keluarga diajak untuk mengkondisikan kehidupan keluarga sebagai “institusi”
pendidikan, sehingga terdapat proses saling belajar di antara anggota keluarga.
Dalam situasi ini orangtua menjadi pemegang peran utama dalam proses
pembelajaran anak-anaknya, terutama di kala mereka belum dewasa.
Kegiatannya antara lain melalui asuhan, bimbingan dan pendampingan, dan
teladan nyata. Dalam bidang pergaulan pun, anak tetap dikontrol. Sebagian
peserta mengungkapkan bahwa mereka biasa mengontrol melalui teman si
anak, serta menghubungi ibu/bapak guru melalui HP. Di samping itu, setalah
anak pulang sekolah, para peserta juga memeriksa tas sekolah anak, kalau-
kalau si anak membawa sesuatu yang tidak wajar. Adapun suka-duka para
peserta dalam mendidik anak sangat bervariasi. Sebagian peserta menyatakan
sangat senang bila anak-anak mereka menurut terhadap apa yang mereka
sarankan. Namun di sisi lain, peserta merasa sedih bila si anak terkadang
membantah perkataan mereka, ngambek tidak mau belajar, salah pergaulan dan
sebagainya.
3. Fungsi Religius.
Para orangtua dituntut untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan
melibatkan anak serta anggota keluarga lainnya mengenal kaidah-kaidah agama
dan perilaku keagamaan. Di sini para orangtua diharuskan menjadi tokoh inti dan
panutan dalam keluarga, untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan
keluarganya.
Berkaitan dengan pola asuh anak di bidang agama, ajari anak sejak dini untuk
berperilaku dan berkata jujur serta belajar hidup sederhana itu menjadi modal
utama dalam perkembangnnya, orangtua harus sepakat bahwa agama adalah
solusi yang tertinggi bagi setiap persoalan hidup anak-anak mereka. Masalahnya
justru terletak pada tantangan yang mereka hadapi dalam mensosialisasikan
ajaran agama dimaksud. Hari ini ada fenomena bahwa agama seakan-akan tidak
lagi menarik perhatian anak-anak. Oleh karenanya jangan pernah disepelekan
agama kalau dianalogikan dengan anggota tubuh agama adalah ibarat Kepala ,
kalau anggota tubuh yang lain tidak ada , maka yang lain masih bisa bergerak,
masih bisa berfungsi tetapi jika kepala manusia tidak ada, orang tersebut tidak
bisa berbuat apa apa.
Pesan moral dari kisah-kisah yang mempesona dari kitab-kitab suci tidak lagi
sampai kepada anak-anak di jaman ini. Memang sih hal ini erat terkait dengan
mandegnya progressivitas pihak agama dalam mencari pola-pola pengajaran
terkini. Maka tidak mengherankan bila sebagian besar orangtua sangat sulit
mengajak anak-anaknya untuk beribadah. Banyak anak justru tidak merasa
nyaman di masjid, gereja atau tempat ibadah agamanya. Di titik ini para orangtua
harus menyadari fungsi mereka sebagai teladan atau pemberi contoh terlebih
dahulu. Bagaimana anak akan menurut pada ajakan orang tua bila Orangtua
sendiri tidak menjalankannya. Beri faksin yang terkait dengan agama dari
rumah sejak dini jangan mudah tergoda sehingga anak tidak akan terkontaminasi
dengan apapun yang ada dalam masyarakat yang bersifat negatif.
4. Fungsi Perlindungan.
Fungsi perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan memelihara anak
dan anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin timbul. Baik
dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga.
Selama ini dalam mendidik anak, banyak orangtua mendidik anak-anak mereka
dengan sabar dan telaten, agar anak menurut sesuai dengan yang diinginkan.
Namun tidak jarang pula mereka menggunakan cara-cara yang sedikit otoriter,
agar anak tidak bandel dan menurut apa yang kita perintah. Fungsi perlindungan
juga menyangkut pola asuh orangtua di bidang kesehatan. Pola ini bisa dicermati
dari kegiatan keseharian anak, antara lain :
Selama ini ketika anak pulang dari sekolah langsung pulang ke rumah atau
bermain dulu di tempat temannya. Dalam hal ini juga harus diperhatikan
apakah anak tersebut sudah makan siang atau belum. Artinya kontrol terhadap
pola makan anak dijalankan dengan baik. Apabila anak pulang sampai sore
atau malam hari maka orangtua perlu menanyakan kemana saja seharian
anak tersebut.
Selama ini ketika anak pulang dari sekolah, apakah langsung membantu
orangtua atau bermain. Hal ini ditinjau dari pandangan orangtua jelas tentunya
lebih senang ketika anak langsung membantu orangtua dalam hal pekerjaan di
dalam rumah. Lalu bagaimana bila ternyata anak membantu orangtua dalam
arti ikut bekerja mencari uang ? Tentunya hal ini sebaiknya belum boleh
dilakukan oleh anak, mengingat anak masih tumbuh dan berkembang dan
mempunyai hak untuk menikmati dunia bermainnya. Bisa dibayangkan betapa
anak nantinya akan terbebani ketika harus memikirkan pelajaran di sekolah,
namun di sisi yang lain masih harus bekerja mencari uang. Sudah menjadi
kewajiban orangtualah untuk membiayai segala macam keperluan anak
sehari-hari termasuk pula dalam hal biaya sekolah.
Anak dipastikan mandi sehari dua kali. Dalam hal ini orangtua senantiasa
mengontrol apakah anak sudah mandi atau belum.
Asupan gizi yang dikonsumsi anak juga harus diperhatikan. Apabila anak setiap
hari diberi lauk daging, tentunya tidak bagus. Akan lebih baik bila diimbangi
dengan sayur, buah dan susu. Dalam arti makanan yang dikonsumsi sehari-
hari memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Sesekali anak diberi lauk ikan, telur,
tempe, tahu dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar terdapat variasi menu
makanan anak agar anak tidak bosan.
5. Fungsi Sosialisasi.
Para orangtua dituntut untuk mempersiapkan anak untuk menjadi anggota
masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi ini, keluarga berperan
sebagai penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan
norma-norma sosial, sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh
anak, sehingga pada gilirannya anak berpikir dan berbuat positif di dalam dan
terhadap lingkungannya. Ajari anak untuk peka terhadap sosial suka membantu
yang mengalami kesusahan dan penderitaan.
7. Fungsi Ekonomis.
Fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan kesatuan ekonomis.
Aktivitas dalam fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah, pembinaan
usaha, dan perencanaan anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran
biaya keluarga. Penuhi segala keperluan anak yang berkaitan dengan masa
depannya termasuk biaya pendidikan. Belajar menabung dan berhemat tidak
mubazzir dan rajin sedeqah.
8. Fungsi Rekreatif.
Suasana Rekreatif akan dialami oleh anak dan anggota keluarga lainnya apabila
dalam kehidupan keluarga itu terdapat perasaan damai, jauh dari ketegangan
batin, dan pada saat-saat tertentu merasakan kehidupan bebas dari kesibukan
sehari-hari dan merasa nyaman tinggal dirumah sendiri ketimbang keluyuran di
luar rumah hal ini akan timbul jika peran ibu di dalam rumah tangga berfungsi
dengan anak dijadikan sahabat, dalam suasana apapun Ibu tak pernah lepas
tangan dari anak-anaknya sehingga rumah bagi anak-anak tersebut laksana
“SYURGA” baginya.
9. Fungsi Status Keluarga.
Fungsi ini dapat dicapai apabila keluarga telah menjalankan fungsinya yang lain.
Fungsi keluarga ini menunjuk pada kadar kedudukan (status) keluarga
dibandingkan dengan keluarga lainnya. Dalam mengembangkan anak untuk
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan persiapan dan
perlakuan terhadap anak secara tepat sesuai dengan kondisi anak. Sebagai
manusia, setiap anak mempunyai ciri individual yang berbeda satu dengan yang
lain.
Di samping itu setiap anak yang lahir di dunia ini berhak hidup dan berkembang
semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang dimilikinya. Untuk dapat
memberi kesempatan berkembang bagi setiap anak diperlukan pola asuh yang
tepat dari orangtuanya, hal ini mengingat anak adalah menjadi tanggung jawab
orangtuanya baik secara fisik, psikis maupun sosia.
Kesimpulannya adalah dimulai dari orang tua itu sendiri untuk berusaha
memperbaiki diri terlebih dahulu sebelum mendidik anak-anaknya :
Pada masa pertumbuhan anak pada fase ini yang terpenting adalah Air Susu Ibu
(ASI) karena ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi. Dengan
pemberian ASI seorang bayi akan didekap ke dada sehingga merasakan
kehangatan tubuh ibu dan terjalinlah hubungan kasih sayang antara bayi dan
ibunya. Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan
ibu anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa
percaya dan rasa aman.
Kesalahan pertama yang kita lakukan pada saat anak masih bayi adalah kita
terkadang memberikan dot kosong (pentil) kepada anak belum tahu apa apa kita
sendiri yang duluan mengajarinya tentang kepalsuan.
1. Usia 1 – 3 tahun
Pada tahap ini umumnya anak sudah dapat berjalan. Ia mulai menyadari bahwa
gerakan badannya dapat diatur sendiri, dikuasai dan digunakannya untuk suatu
maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan kepercayaan diri.
Pada tahap ini, akan tertanam dalam diri anak perasaan otonomi diri, makan
sendiri, pakai baju sendiri dll. Orang tua hendaknya mendorong agar anak dapat
bergerak bebas, menghargai dan meyakini kemampuannya. Usahakan anak
mau bermain dengan anak yang lain untuk mengetahui aturan permainan. Hal ini
jadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari.
Kesalahan kedua pada saat anak sakit kita beri obat kita katakan ini bon bon,
permen, Syrup yang manis pada hal obat itu pahit sehingga anak jadi bingung
yang mana pahit yang mana manis yang mana obat yang mana permen.
Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya, dan meniru kegiatan sekitarnya,
libatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif untuk
mengerjakan sesuatu tapi tidak mementingkan hasilnya, mulai melihat adanya
perbedaan jenis kelamin kadang-kadang terpaku pada alat kelaminnya sendiri.
Pada tahap ini ayah punya peran penting bagi anak. Anak laki-laki merasa lebih
sayang pada ibunya dan anak perempuan lebih sayang pada ayahnya. Melalui
peristiwa ini anak dapat mengalami perasaan sayang, benci, iri hati, bersaing,
memiliki, dll. Ia dapat pula mengalami perasaan takut dan cemas. Pada masa ini,
kerjasama ayah-ibu amat penting artinya.
Kesalahan ketiga adalah pada saat anak mau jajan kita katakan uang Ibu tidak
ada Nak, padahal anak menyaksikan kita belanja setiap hari, jadi jangan
salahkan jika anak ambil sendiri tanpa pamit, kita berikan lagi tapi diiringi dengan
cacian.
1. Usia 6 – 12 tahun
Pada usia ini teman sangat penting dan ketrampilan sosial mereka semakin
berkembang. Hubungan mereka menjadi lebih baik dalam berteman, mereka
juga mudah untuk mendekati teman baru dan menjaga hubungan pertemanan
yang sudah ada.
Pada usia ini mereka juga menyukai kegiatan kelompok dan petualangan,
keadaan ini terjadi karena terbentuknya identifikasi peran dan keberanian untuk
mengambil risiko. Orang tua perlu membimbing mereka agar mereka memahami
kemampuan mereka yang sebenarnya dan tidak melakukan tindakan yang
berbahaya.
Anak pada usia ini mulai tertarik dengan masalah seks , sehingga orang tua
perlu untuk memberikan informasi serta pemahaman yang dianggap sensitive ini
secara rutin.
Kesalahan keempat pada saat remaja kita sering menjanjikan sesuatu yang tak
kunjung dapat, omongan orang tuanya hanya sebagai pelipur lara.
1. Usia 12 – 18 tahun
Masa remaja bervariasi pada setiap anak, tapi pada umumnya berlangsung
antara usia 11 sampai 18 tahun. Di dalam masa remaja pembentukan identitas
diri merupakan salah satu tugas utama, sehingga saat masa remaja selesai
sudah terbentuk identitas diri yang mantap.
Sebagai Ibu yang baik, Ibu Yang Bijak katakan kepada anak perempuan : “Tak
semestinya wahai anakku jadi bulan yang bisa dilihat oleh semua lelaki, akan
tetapi jadilah Engkau seperti matahari yang sanggup menyinari alam jagad raya
ini yang dengan silaunya membuat laki-laki tertunduk sebelum menatapnya. “
Pertanyaan yang sering pada masa remaja saat pembentukan identitas diri
adalah : siapakah saya?, serta : kemanakah arah hidup saya? Jika masa remaja
telah berakhir dan pertanyaan itu tidak dapat dijawab dan diselesaikan dengan
baik, dapat terjadi apa yang dinamakan : krisis identitas, pada krisis identitas
terjadi dapat menimbulkan kebingungan/kekacauan identitas dirinya. Unsur-
unsur yang memegang peran penting dalam pembentukan identitas diri adalah :
pembentukan suatu rasa kemandirian, peran seksual, identifikasi gender, dan
peran sosial serta perilaku.
Humas dan
APBD
1.2 Dokumentasi Dokumentasi kegiatan PKK
2 POKJA I
2.1 Penghayatan dan 1. sosialisasi PAAR
pengamalan pancasila 2. Lomba PAAR tingkat kecamatan
3. posyandu remaja
4. lomba robana APBD
3 POKJA II
3.1 Pendidikan dan 1. pemberian bantuan alat peraga edukasi (APE)
keterampilan 2. Pembinaan kader BKB
APBD
Pengembangan
3.2 kehidupan 1. lomba administrasi UP2K tingkat kecamatan
berkoperasi 2. pelatih pembinaan koperasi
4 POKJA III
4.1 Pangan 1. lomba hatinya PKK tingkat kecamatan
2. lomba masak menu serba ikan tingkat kecamatan
3. lomba masak B2SA Tingkat kecamatan
4. pelatihan pembuatan abon lele
5 POKJA IV
5.1 Kesehatan 1. lonba IVA test tingkat kecamatan
2. lomba IVA test tingkat kabupaten
3. penyuluhan IVA dan CBE di wilayah kecamatan
Belitang Jaya
4. pembinaan posyandu balita dan lansia
5. pemberian makanan tambahan pada balita gizi
kurang
Ketua Sekertaris
TP.PKK Kecamatan Belitang Jaya TP.PKK Kecamatan Belitang Jaya
4. Posyandu Lansia
- Pemeriksaan kesehatan pada lansia
- Pengobatan kepada lansia yang sedang sakit
- Senam lansia dilaksanakan setiap satu minggu sekali
5.Posyandu balita
- Pelayanan posyandu balita
- Penimbangan balita
- Pemberian makanan tambahan pada balita