Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S PADA TAHAP
PERKEMBANGAN PASANGAN MENANTI KELAHIRAN
DI WILAYAH RANGKASBITUNG

Disusun Oleh:
Citra Novia Dewi
P27906119006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI NERS ALIH JENJANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Anemia adalah kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11 g/dL
pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dL pada trimester
kedua. (Cunningham,2009).Anemia adalah suatu defisiensi sel darah merah
baik secara kualitas maupun kuantitas, yang menyebabkan penurunan kadar
oksigen yang tersedia dalam darah untuk proses metabolik.(Wylie,2010).

B. Etiologi
Menurut Wylie (2010) penyebab umum anemia defisiensi zat besi

adalah :

1. Ketidakadekuatan kadar zat besi dalam diet

2. Penurunan zat besi karena muntah berlebihan

3. Kebutuhan berlebih sel darah merah, contohnya karena kehamilan

multipel atau kehamilan yang sering, infeksi kronis seperti infeksi

saluran kemih, atau kehilangan darah akut atau kronik seperti periode

yang berat pada kehamilan sebelumnya atau perdarahan dalam

kehamilan.
C. Pathway

Kehamilan

Plasma meningkat, intake nutrisi tidak adekuat


pembentukan retikulosit lambat,hidremia (mual muntah)

kurang informasi

Defisiensi zat besi, asam folat

(Anemia) Kurang

Kurangnya suplai O2 ke otak

Gangguan
pemenuhan
Gangguan perfusi
kebutuhan nutrisi
jaringan

Resiko komplikasi BBLR,


abortus, partus prematur

Respon keluarga: Ketidakmampuan


Keluarga mengenal
 Kurang pengetahuan/ masalah kesehatan
ketidaktahuan fakta.
 Tidak memahami Ketidakmampuan
mengenai fisik, berat, dan keluarga mengambil
luas masalah. keputusan
 Tidak mengetahui keadaan Ketidakmampuan
penyakit, penyebab, keluarga merawat
perjalanan penyakit, anggota keluarga yang
gejala, dan perawatan sakit
 Pengalaman yang kurang Ketidakmampuan
dari petugas kesehatan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan

Doengoes (2000), Bobak (2005), Wylie (2010), Friedman (2010).


D. Manifestasi klinis
Pada gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya :

kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea ringan dengan tenaga).Gejala dan

tanda lain termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat, akan terjadi takikardi

atau hipotensi. (Bobak,2005)

Banyak gejala anemia selama kehamilan juga mungkin dialami

bahkan jika tidak anemia meliputi : Merasa lelah atau letih,stress

meningkat,kulit pucat progresif, denyut jantung cepat,sesak nafas,konsentrasi

terganggu.( Proverawati,2010).

E. Diagnosa keperawatan keluarga


Masalah keperawatan keluarga menurut friedman (2010) adalah:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.

Intevensi:

a) Berikan informasi tentang pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, komplikasi, serta penanganannya.

b) Identifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.

c) Dorong sikap emosi yang sehat dalam mengatasi masalah

keluarga.

d) Beri penjelasan tentang keuntungan mengenal masalah-masalah

kesehatan.

2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan

tindakan kesehatan yang tepat.

Intervensi:
a) Musyawarah bersama keluarga mengenai akibat-akibat bila

mereka tidak mengambil keputusan.

b) Perkenalkan kepada keluarga tentang altenatif yang dapat

mereka pilih dan sumber-sumber yang diperlukan untuk

melakukan tindakan keperawatan.

c) Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.

3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Intervensi:

a) Beri penjelasan keluarga cara perawatan anggota keluarga yang

sakit.

b) Gunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.

c) Awasi keluarga melakukan perawatan.

d) Bantu anggota mengembangkan kesanggupan dalam merawat

anggota keluarga yang sakit

4. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang

dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota

keluarga.

Intervensi:

a) Modifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

b) Beri penjelasan tentang keuntungan dan manfaat pemeliharaan

lingkungan rumah.

c) Gali sumber-sumber keluarga yang mendukung memperbaiki

keadaan fisik rumah yang tidak sehat.


d) Berikan penjelasan kepada keluarga pentingnya sanitasi

lingkungan.

e) Lakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

5. Ketidakmampuan keluarga menggunakan sumberdaya di masyarakat

guna memelihara kesehatan.

Intervensi:

a) Kenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.

b) Berikan penjelasan kepada keluarga tentang fungsi fasilitas

kesehatan.

c) Bantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

d) Beri penjelasan tentang keuntungan menggunakan fasilitas

kesehatan bagi keluarga.


DAFTAR PUSTAKA

Bobak.2005. Buku Ajar Keperawatn Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Curningham,G.F.2009.Obstetri Williams Panduan Ringkas. Edisi 21.Jakarta:


EGC.

Doengoes,E.M.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta:EGC.

Effendy,F.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek dalam


Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

Friedman,M.M.2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga Riset, Teori Dan


Praktek..Jakarta:EGC.
Wylie, L.2010. Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan
Maternitas.Jakarta:EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DENGAN MENANTI KELAHIRAN

Nama Mahasiswa : Citra Novia Dewi


Tempat Praktik : Kp. Keong Rt/Rw : 03/03
Tanggal Praktik : 29 Juni – 24 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2020

A. DATA UMUM KELUARGA

a. Nama kepala keluarga : Tn. S

b. Umur : 30 tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan : Buruh

f. Suku / Bangsa : Sunda

g. Alamat : Kp. Keong

h. Komposisi keluarga : kepala keluarga dan istri


No Nama Umur Sex Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 Tn. S 30 tahun L 5-9-1990 SMA Buruh

2 Ny. M 27 tahun P 11-5-1993 SMA IRT Hamil 7


bulan

i. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S adalah The dady family yang terdiri dari suami dan istri.

j. Genogram

30 27
B.

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Garis Perkawinan
Informan

k. Sifat Keluarga
1) Pengambilan Keputusan
Ny. M mengatakan dalam keluarga yang mengambil keputusan adalah suaminya yaitu
Tn. S.
2) Kebiasaan Hidup Sehari-hari
a) Kebiasaan tidur / istirahat
Ny. M mengatakan tidur malam selama 7 jam mulai pukul 22.00-05.00 WIB, dan
jarang tidur siang.
b) Kebiasaan rekreasi
Ny. M mengatakan untuk sehari-hari rekreasi dirumah dengan berkebun di halaman
dan menonton TV.
c) Kebiasaan makan keluarga
Ny. M mengakatan makan sehari 3 kali dengan nasi dan lauk pauk
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga mengatakan penghasilan perbulan nya tidak menentu ± < 1.000.000. Ny.M tidak
bekerja hanya di rumah saja. Tn.S bekerja sebagai buruh. Hubungan dengan tetangga baik,
dan Ny.M sering mengikuti kegiatan seperti pengajian. Pengajian di lakukan pada hari senin
sore dan malam sabtu. Bila ada tetangga yang meninggal, keluarga datang mengunjungi
begitu pula sebaliknya.
m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Sunda/Indonesia, keluarga Ny.M gemar memasak makanan yang pedas. Keluarga Ny.S
tidak mempunyai pantangan makan tertentu. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa
sunda.
n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)
Islam, Keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam, sholat lima waktu di
jalankan setiap hari. Keluarga mengikuti pengajian rutin.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga pada tingkat perkembangan keluarga menanti kelahiran.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny. M mengatakan tahapan beberapa harapan belum terpenuhi, termasuk untuk berlibur
berdua dengan suami.
c. Riwayat keluarga inti
Ny. M mengatakan tinggal berdua dengan suaminya. Ny.M mengatakan saat ini di dalam
keadaan hamil 7-8 bulan (36 minggu) dengan HPHT 15-12-2019 dan HPL 17-9-2020.
Riwayat terjadinya kehamilan: Ny M mengatakan bahwa Ny.M belum pernah memakai alat
kontrasepsi, karena sangat menantikan mempunyai anak. Ny. M mengatakan sudah
memeriksakan kehamilan di Posyandu, Immunisasi TT sudah diberikan sejak usia
kehamilan memasuki 7 bulan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
Ny. M mengatakan tidak ada orang tua dan mertua yang mengalami sakit keturunan ,
seperti DM, Hipertensi, kanker, PJB dan ashma.

C. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Rumah Ny. M tipe permanen berlantai keramik, plapfon kayu, dengan luas rumah 400
meter persegi diatas tanah 460 meter persegi, dengan jumlah 2 kamar tidur, 1 kamar mandi,
1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang keluarga, teras dan halaman berukuran 50 meter persegi.
b. Ventilasi dan penerangan
Memiliki ventilasi disetiap jendela dan pintu utama. Penerangan cukup setiap pagi Ny. M
membuka semua jendela untuk sinar matahari masuk.
c. Persediaan air bersih
Sumber air untuk kebutuhan konsumsi dan MCK menggunakan air PDAM.
d. Pembuangan sampah
Pengelolaan sampah, dibuang ditempat sampah halaman rumah dan diangkut oleh petugas
pengelola sampah setiap sore.
e. Pembuangan air limbah
Ny. M mengatakan tidak memiliki pembuangan air limbah
f. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)
Jamban keluarga menggunakan kloset duduk, jarak dari sumber air ±10 meter
g. Denah rumah

Dapur

Ruang Ruang
Keluarga Tamu
Kamar
wc

h. Lingkungan sekitar rumah


Keadaan sekitar rumah bersih dan rapi.
i. Sarana komunikasi dan transportasi
Menggunakan ponsel dan sepeda motor.
j. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.)
Ny. M mengatakan fasilitas hiburan menggunakan TV dirumah untuk mengetahui berita
terbaru.
k. Fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. M mengatakan tidak memiliki jaminan kesehatan dan memeriksakan kehamilan nya
hanya ke posyandu.

D. SOSIAL
a. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga berasal dari warga tetap atau bertempat tinggal sejak dahulu dan ada juga tetangga
perantau. Pekerjaan beragam dari petani, pedagang, pabrik, pegawai negri, wiraswasta, dan
lain lain. Dalam RT dan RW terdapat kegiatan rutin seperti pengajian dan kerja bakti
dilakukan setiap 1 bulan sekali.
b. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga merupakan penduduk asli Kp. Keong, keluarga tidak pernah berpindah tempat
tinggal karena keluarga merupakan asli penududuk Kp. Keong.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi. Keluarga mengikuti kegiatan pengajian yang
ada di lingkungannya. Dalam bertetangga selalu bertegur sapa, saling mengunjungi, dan
menjalin tali silaturahmi
d. Sistem pendukung keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat dukungan
dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.

E. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Ny.M dalam berkomunikasi dengan keluarga dan lingkungan menggunakan
bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Komunikasi dalam kelurga Ny.M bersifat terbuka dan selalu mengambil keputusan dengan
berdiskusi terlebih dahulu.
c. Struktur Peran (formal dan informal)
Tn.S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan dalam
pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Ny.M melakukan pekerjaan rumah seperti
mencuci pakaian, mencuci piring, memasak dan membersihkan rumah.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam yang
dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam keluarg

F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama-sama.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga.
Keluarga selalu mengikuti pengajian. Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul
dengan tetangga di lingkungan rumahnya. Keluarga sering berinteraksi dengan tetangganya
disore hari.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
1) Mengenal masalah kesehatan
Ny.M mengatakan tidak tahu penyebab terjadinya kelelahan dan pusing yang dirasakan.
2) Memutuskan untuk merawat
Ny.M mengatakan memeriksakan kehamilan hanya ke posyandu.
3) Mampu merawat
Ny.M mengatakan ketika memeriksakan kehamilan nya, Ny.M berangkat dengan suami,
untuk menu makanannya masih sama dengan semua anggota keluarganya, Ny.M
memasak sendiri.
4) Modifikasi lingkungan
Ny.M mengatakan ketika ada masalah kebersihan lingkungan rumah, selalu dibicarakan
dengan suaminya dan diselesaikan bersama.
5) Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Ny.M mengatakan biasa beli obat di apotek atau kadang periksa ke posyandu.
d. Fungsi reproduksi
Ny.M mengatakan tidak merencanakan untuk mempunyai anak berapa dan sebelumnya
tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
e. Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan: Ny.M mengatakan dengan menggunakan uang ± Rp.
1.000.000,- dapat memenuhi kebutuhan sandang dan pangan dalam sehari-hari.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stresor jangka pendek
Ny.M mengatakan sering merasa lemas atau pusing ketika selesai beraktifitas.
2) Stresor jangka panjang
Ny.M mengatakan belum mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan ketika persalinan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga selalu merespon dan menyelesaikan masalah yang ada secara bersama-sama.
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.M mengtakan selalu menghadapi masalah dengan tenang dan memecahkan masalah
bersama keluarga.

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
a) Ayah : Tn.S saat ini tidak memiliki keluhan sakit, dikarenaka Tn.S jarang sakit dan
jika sakit hanya meminum obat dari apotek.
b) Ibu : Ny.M mengatakan rutin setiap bulan memeriksakan kehamilannya ke
Puskesmas. Namun masih belum mengetahui cara mengurus anak yang baik dan
benar.
b. Keluarga berencana : Ny.M belum pernah menggunakan kotrasepsi
c. Imunisasi : Ny.M telah diberikan imunisasi TT
d. Tumbuh kembang
a) Pemeriksaan tumbuh kembang anak : belum memiliki anak dikarenakan kehamilan
pertama
b) Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak : Ny.M mengatakan belum
tahu cara bagaimana merawat anak.
I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
a. Pemeriksaan fisik Bapak
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tanda-tanda vital:
a) TD : 120/80 mmHg
b) N : 80x/m
c) RR : 20x/m
d) Suhu : 360C
4) Kepala:
a. Rambut : Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam
b. Mata : Konjungtiva tak anemis, fungsi penglihatan baik
c. Hidung : Tidak terdapat secret, tidak terdapat nyeri tekan daerah sinus
d. Telinga : Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan,fungsi pendengaran
baik
e. Mulut : Tidak ada keluhan
5) Dada / Thorax
- I : bentuk dada simetris, tidak ada penggunaan otot nafas bantu
- P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi.
- P : bunyi sonor
- A : bunyi nafas vesikuler. Bunyi jantung S1 S2 reguler

6) Perut / Abdomen

- I : bentuk simetris, tidak ada distensi abdomen

- P : bunyi timpani

- P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar

- A : bising usus

7) Genetalia / Anus: tidak ada keluhan

8) Ekstremitas : tidak ada keluhan

b. Pemeriksaan fisik Ibu

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : compos mentis

3) Tanda-tanda vital:

a) TD : 90/70 mmHg

b) N : 70x/m

c) RR : 20x/m
d) Suhu : 360C

4) Kepala

a) Rambut : Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam

b) Mata : Konjungtiva anemis, fungsi penglihatan baik

c) Hidung : Tidak terdapat secret, tidak terdapat nyeri tekan daerah sinus

d) Telinga : Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, fungsi pendengaran
baik

e) Mulut : terlihat pucat, bibir pecah-pecah, tidak ada gigi berlubang atau karies
gigi

5) Dada / Thorax :

- I : bentuk dada simetris, tidak ada penggunaan otot nafas bantu

- P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi

- P : bunyi sonor
- A : bunyi nafas vesikuler. Bunyi jantung S1 S2 reguler

6) Perut / Abdomen

- I : bentuk simetris, tidak ada jejas, TFU 30cm

- P : punggung kiri, kepala belum masuk PAP

- P : tidak terkaji

- A : bising usus 15x/m

7) Genetalia / Anus: tidak ada keluhan

8) Ekstremitas : lemas ketika setelah beraktifitas

J. HARAPAN KELUARGA
Ny.M sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan mendapatkan solusi
mengenai masalahnya yaitu persiapan persalinan dan anemia.
ANALISA DATA

TGL DATA MASALAH

29-6- DS : Ketidaktahuan keluarga dalam


2020 - Ny. M mengatakan sering merasa lemas atau memahami masalah kesehatan
pusing setelah melakukan aktifitas.
- Ny. M mengatakan keluhan dirasakan saat
hamil
- Ny. M mengatakan sebelum hamil tidak
memiliki riwayat penyakit apapun.
DO :
- TD = 90/70mmHg
N = 70x/m
Rr = 20x/m
S = 360C
- Tampak pucat, konjungtiva anemis, bibir
kering.
- Ny.M tampak bertanya-tanya keluhan yang
diderita.
- Ny.M tidak tahu penyakit yang diderita
29-6- DS : Ketidakmampuan keluarga dalam
2020 - Ny.M mengatakan tidak tahu kalau sudah ada memanfaatkan pelayanan
layanan konseling ibu hamil untuk persiapan kesehatan yang ada
persalinan.
DO :
- Ny.M tampak bertanya-tanya
SKALA PRIORITAS MASALAH
Masalah 1: Ketidakefektifan perawatan kehamilan

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1. Sifat masalah Karena tidak tahu
 Aktual: 3 tentang pengobatan
 Resiko: 2 1 1/3 x 1 = 1/3
anemia yang Ny.M
 Potensial: 1 rasakan beresiko
terhadap janin dan
proses persalinan.
2. Kemungkinan masalah Pendidikan keluarga
dapat diubah yang cukup,sumber
 Mudah: 2 daya keluarga yang
2 2/2 x 2 = 2
 Sebagian: 1 memadai, petugas dan
 Tidak dapat: 0 fasilitas kesehatan
terjangkau.
3. Kemungkinan masalah Masalah ini belum
dapat dicegah lama dirasakan tapi
 Tinggi: 3 Ny.M sudah mencari
1 2/2 x 1 = 1
 Cukup: 2 informasi tentang
 Rendah: 1 persiapan persalinan

4. Menonjolnya Masalah dirasakan


masalah oleh Ny.M
 Segera: 2
1 2/2 x 1 = 1
 Tidak segera: 1
 Tidak dirasakan: 0

Skor 10/3
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Metode Sumber/alat
Diagnosa Rencana Pertemuan Klien- bantu yang
No Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus
Tindakan Keluarga dibutuhkan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
perawatan asuhan asuhan keperawatan
kehamilan keperawatan 1 1x60 menit ibu
x60 menit mampu mengenal
ketidakefektifan masalah dengan
perawatan kriteria hasil :
kehamilan efektif - Menjelaskan - Berikan penkes
dengan kriteria persiapan ibu pengertian,
hasil : menghadapi macam-macam,
Penyuluhan
- Ibu mampu persalinan dan persiapan
kesehatan pada
melakukan ibu dalam
Ny.M.
1 persiapan menghadapi leaflet
Diskusi tentang
persalinan persalinan.
keluhan yang
dengan baik - Menjelaskan cara - Berikan penkes
dirasakan.
- Ibu mampu penjegahan pengertian, ciri,
mengetahui anemia pada ibu macam,
pengobatan hamil penyebab,
anemia akibat,
penatalaksanaan
, dan
pencegahan
anemia pada ibu
hamil.
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Tanggal Pelaksanaan Evaluasi
30 Juni 2020 - Memberikan penkes pengertian, macam- S : Ny.M mengatakan sudah paham tentang
macam, dan persiapan ibu dalam persiapan persalinan dan pencegahan anemia
menghadapi persalinan pada ibu hamil

- Memberikan penkes pengertian, ciri, macam, O : pada saat ditanya Ny.M mampu
1 penyebab, akibat, penatalaksanaan, dan menyebutkan dan menjawab atas pertanyaan
pencegahan anemia pada ibu hamil yang diajukan oleh mahasiswa

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG ANEMIA PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:
CITRA NOVIA DEWI
P27906119006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI ALIH JENJANG NERS
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Anemia pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu hamil
Waktu : 1 x 30 menit
Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, klien mampu mengerti,
memahami dan dapat menjelaskan Anemia pada Ibu Hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang anemia pada ibu
hamil, diharapkan ibu hamil dengan anemia dapat mengetahui tentang :
1) Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Macam-macam anemia pada ibu hamil serta penyebabnya
4) Akibat anemia pada ibu hamil
5) Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

B. Metode
Diskusi dan Tanya Jawab
Demonstrasi

C. Kegiatan
Kegiatan Penceramah Waktu Kegiatan Responden
Mengucapkan salam dan 30 detik Menjawab salam
memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan umum dan 1 menit Mendengarkan penjelasan
tujuan khusus penkes
Melakukan kontrak waktu dan 30 detik Memperhatikan penjelasan
memotivasi ibu hamil untuk
aktif dalam diskusi
Apersepsi tentang penyakit 1 menit Mengungkapkan
anemia kepada ibu hamil pemahaman atau istilah lain
yang klien ketahui
Memberikan penjelasan tentang 10 menit Mendengarkan dan
definisi, penyebab, tanda dan memperhatikan penjelasan
gejala spesifik dari penyakit
Anemia pada ibu hamil serta
penanganan sederhananya
Mendemonstrasikan cara 7 menit Memperhatikan cara
pengolahan jus bayam pengolahan dari jus bayam
merah
Memberikan kesempatan 2 menit Bertanya
kepada ibu hamil untuk
bertanya
Berdiskusi dan tanya jawab 3 menit Aktif dalam diskusi

Menyimpulkan hasil penkes 1 menit Memahami kesimpulan

Memberikan reinforcement 1 menit Mendengarkan penjelasan


positif dan memotivasi ibu
hamil untuk menjaga kesehatan
Menutup kegiatan dan 30 detik Menjawab salam
mengucapkan salam

D. Media
1. Leaflet

E. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian penyakit Anemia pada ibu hamil.
2. Sebutkan penyebab penyakit Anemia pada ibu hamil.
3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit Anemia pada ibu hamil.
4. Jelaskan hal yang perlu dilakukan untuk menangani penyakit Anemia pada
ibu hamil.
5. Jelaskan perencanaan selanjutnya untuk penyakit Anemia pada ibu hamil.
LAMPIRAN : Materi Anemia Pada Ibu Hamil

Definisi
Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0gr% sebagai akibat
ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah (erytrhropoetic) dalam
produksinya untuk mempertahankan kosentrasi Hb pada tingkat normal
(Asyirah, 2012).
Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai Hb di
bawah 11 g5% pada trimester I dan III, atau kadar nilai Hb kurang dari 10,5
gr% pada trimester II (Asyirah, 2012).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11
gr/dl pada trimester I dan II, kadar Hb <10,5 gr/dl pada trimester ke II. Nilai
batas tersebut terjadi karena hemodialisis terutama pada trimester II
(Salmariantity, 2012).

Penatalaksanaan
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil, berikut meupakan
penatalaksaan menurut (Masrizal, 2007) :
a) Meningkatkan Konsumsi Zat Besi dari Makanan
Mengkonsumsi pangan hewani dalam jumlah cukup. Namun karena
harganya cukup tinggi sehingga masyarakat sulit menjangkaunya. Untuk
itu diperlukan alternatif yang lain untuk mencegah anemia gizi besi.
Memakan beraneka ragam makanan yang memiliki zat gizi saling
melengkapi termasuk vitamin yang dapat meningkatkan penyerapan zat
besi, seperti vitamin C. Peningkatan konsumsi vitamin C sebanyak 25, 50,
100 dan 250 mg dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebesar 2, 3, 4
dan 5 kali. Buah-buahan segar dan sayuran sumber vitamin C, namun
dalam proses pemasakan 50-80 % vitamin C akan rusak. Mengurangi
konsumsi makanan yang bisa menghambat penyerapan zat besi seperti:
fitat, fosfat, tannin.
b) Suplementasi Zat Besi
Pemberian suplemen besi menguntungkan karena dapat memperbaiki
status hemoglobin dalam waktu yang relatif singkat. Di Indonesia pil besi
yang umum digunakan dalam suplementasi zat besi adalah frrous sulfat.
Program pemerintah saat ini, setiap ibu hamil mendapatkan tablet besi 90
tablet selama kehamilannya. Tablet besi yang diberikan mengandung
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg. program tersebut
bertujuan mencegah dan menangani anemia pada ibu hamil
c) Pemberian suplement Fe untuk anemia berat dosisnya adalah 4-6mg/Kg
BB/hari dalam 3 dosis terbagi. Untuk anemia ringan-sedang : 3 mg/kg
BB/hari dalam 3 dosis terbagi
d) Mengatur pola diet seimbang berdasarkan piramida makanan sehingga
kebutuhan makronutrien dan mikronutrien dapat terpenuhi.
e) Terapi jus jambu biji sebagai peningkatan kadar Hb

Pencegahan
Upaya yang dilakukan dalam pencegahandan penanggulangan anemia
adalah (Masrizal 2007) :
a) Suplementasi tabet Fe
b) Fortifikasi makanan dengan besi
c) Mengubah kebiasaan pola makanan dengan menambahkan konsumsi
pangan yang memudahkan absorbsi besi seperti menambahkan vitamin C.
d) Penurunan kehilangan besi dengan pemberantasan cacing. Dalam upaya
mencegah
dan menanggulangi anemia adalah dengan mengkonsumsi tablet tambah
darah. Telah terbukti dari berbagai penelitian bahwa suplementasi, zat besi
dapat meningkatkan kada Hemoglobin
e) Pengobatan Anemia Defisiensi Besi
Sejak tahun 1997 pemerintah telah merintis langkah baru dalam mencegah
dan menanggulangi anemia, salah satu pilihannya adalah mengkonsumsi
tablet tambah darah. Telah terbukti dari berbagai peneltian bahwa
suplemen zat besi dapat meningkatkan hemoglobin.
f) Membatasi konsumsi bahan makanan yang dapat menghambat absorpsi
besi seperti bahan makanan yang mengandung polifenol atau pitat

Bahaya dan Dampak Anemia pada Kehamilan


1) Bahaya Selama Kehamilan
a) Dapat terjadi abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman decompensasi cordis atau payah jantung (Hb<6gr%)
f) Molahidatidosa (hamil anggur)
g) Hipermisis gravidarum (mual muntah saat hamil muda)
h) Perdarahan antepartum (sebelum melahirkan)
i) Ketuban Pecah Dini (KPD) sebelum proses melahirkan
(Salmariantity, 2012)
2) Bahaya Saat Persalinan
a) Gangguan his-kekuatan mengejam
b) Kala pertma dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlatar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan
d) Kala uri dapat diikuti retensi placenta (plasenta tidak terlepas dengan
spontan), dan perdarahan postpartum (setelah melahirkan) karena
atonia uteri (rahim tidak berkontraksi)
(Salmariantity, 2012)
3) Bahaya pada Kala Nifas
a) Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
b) Memudahkan infeksi puerperium (daerah di bawah geniatalia)
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e) Anemia kala nifas (masa setelah melahirkan hingga 42 hari)
f) Mudah terjadi infeksi mamae (payudara)
(Salmariantity, 2012)
4) Bahaya pada Janin
a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauterine (dalam rahim)
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
e) Kelahiran dengan anemia
f) Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelegensia rendah
(Salmariantity, 2012)
Daftar Pustaka
Asyitah, Sitti. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu

Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa Tahun 2012”. Skripsi S1. Jakarta: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

Masrizal. 2007. “Anemia Defisiensi Besi”. Jakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Salmariatity. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu

Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten

Indragiri Hilir Tahun 2012”. Skripsi S1. Jakarta: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai