Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODE KEGIATAN

A. PENGAMBILAN SAMPEL PARAMETER PADATAN


1. Grab Sample (Sampel Sesaat)
Sampel yang diambil secara langsung dari badan tanah yang sedang
dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik pada saat
pengambilan sampel.

2. Composite Sample (Sampel Komposit)


Sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan. Pengambilan sampel
komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis dengan
menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-waktu
tertentu. Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin
mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-
menerus.
Composite sample terbagi 2, yaitu :
a. Time Composite Sample merupakan metode pengumpulan sampel
dengan titik yang sama dan waktu yang berbeda.
b. Area Composite Sample merupakan metode pengumpulan sampel
dengan titik yang berbeda dan waktu yang sama.

3. Integrated Sample (Sampel Gabungan Tempat)


Sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat,
dengan volume yang sama.

http://riskirana.blogspot.com/2011/10/teknik-pengambilan-sampel-tanah.html
Peralatan untuk pengambilan contoh sampel tanah
1. Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung),
cangkul, sekop.
2. Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan
sendok tanah untuk mencampur atau mengaduk
3. Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu
4. Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong
plastic untuk label.
5. Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label
luar
6. Spidol (water proof) untuk menulis isi label
7. Lembaran informasi contoh tanah yang diambil.
Hal- hal yang perlu diperhatikan :
1. Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras,
tanah tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/
jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas
penggembalaan ternak.
2. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari
rumput- rumputan, sisa tanaman, bahyan organic/ serasah, dan batu- batuan atau
kerikil.
3. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak
berkarat. Kantong plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah
dipakai untuk keperluan lain.
Cara Pengambilan contoh Sampel Tanah
Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan
tanah yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggmbarkan karakteritik tanah pada
saat pengambilan sampel.
Sampel komposit (Compsite sample) : Sampel campuran dari beberapa waktu
pengambilan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun
secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-
waktu tertentu. Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi
mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-menerus
Sampel gambungan tempat (integrated sample) : sampel gabungan yang
diambil secara terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama. Selain itu
ada juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan sampel penelitian
yaitu:
Automatic Sampling (Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan
untuk memenuhi program pengamatan kualias sampel secara penyeluruh. Peralatan
memerlukan bangunan khusus dengan penampungan dan pemeliharaan yang baik alat
mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam.
· Contoh tanah yang diambil dapat berbentuk contoh tanah terganggu
(disturb soil samples)
· Contoh tanah utuh atau tidak terganggu (undisturb soil samples).
· Contoh tanah utuh biasanya diperlukan untuk analisis sifat fisik tanah
(bobot isi, porisitas dan permeabilitas tanah), sedangkan contoh tanah terganggu
diperlukan untuk analisis sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah lainnya (tekstur, kadar
air tanah/pF).
· Pengambilan contoh tanah utuh (undisturb soil samples) harus
menggunakan “ring samples”, sedangkan contoh tanah terganggu dapat diambil
dengan menggunakan alat cangkul, sekop, atau auger (bor tanah).
· Untuk keperluan evaluasi status kesuburan tanah, sebaiknya contoh
yang diambil merupakan contoh komposit yaitu contoh tanah campuran dari contoh-
contoh tanah individu (sub amples).
· Suatu contoh komposit harus mewakili suatu bentuk/unit lahan yang
akan dikembangkan atau digunakan untuk tujuan pertanian.
· Satu contoh komposit mewakili suatu hamparan lahan yang homogen
(10 – 15 Ha).
· Untuk lahan miring dan bergelombang satu contoh komposit dapat
mewakili tidak kurang dari 5 hektar.
· Satu contoh komposit terdiri dari campuran 15 contoh tanah individu
(sub samples).

Anda mungkin juga menyukai